METODE SELF POTENTIAL UNTUK INDIKASI AIR TANAH DI KELURAHAN TELUK PUCUNG KECAMATAN BEKASI UTARA.

(1)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ...iError! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ………..x

DAFTAR LAMPIRAN.………...xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Pembatasan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Kondisi Geologi dan Iklim Kota Bekasi Error! Bookmark not defined. 2.2. Metode Self Potential ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1. Parameter Self Potential ... Error! Bookmark not defined.1 2.2.2. Hubungan Respon SP Pada Air Tanah ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3. Teknik Pengukuran ... Error! Bookmark not defined.9 2.3. Air Tanah ... 20 2.4. Akuifer ... Error! Bookmark not defined.3 BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.4 3.1. Lokasi ... Error! Bookmark not defined.4 3.2. Alat dan Bahan ... Error! Bookmark not defined.4 3.3. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.5 3.4. Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.5 3.5. Prosedur Penelitian ……….………25


(2)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1. Data Lapangan ... 30

4.2. Data Geologi ... 32

4.3. Pengolahan Data Lapangan ... 33

4.4. Interpretasi Data ... 39

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 47 RIWAYAT HIDUP ...


(3)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sehingga keberadaannya baik secara kualitas maupun kuantitas perlu dikelola dengan baik dan berwawasan lingkungan. Hal ini dilakukan agar sumber air dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia seperti memasak, minum, membersihkan diri atau yang lain. Maka dari itu pentingnya air dalam kehidupan manusia merupakan kebutuhan dasar yang dapat berdampak langsung kepada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan air juga meningkat atau bertambah.

Jumlah penduduk di Kota Bekasi tersebar pada 12 kecamatan. Penyebaran tertinggi pada Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 13,65% (284.547 jiwa), Bekasi Barat 11,61% (242.042 jiwa), Pondok Gede 11,30% (235.579 jiwa) dan terendah di Kecamatan Jatisampurna sebesar 3,75% (78.080 jiwa) (PemKot Bekasi, 2011). Penelitian ini memfokuskan pada Kecamatan Bekasi Utara yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi, tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan air yang juga tinggi. PDAM Tirta Bhagasasi baru bisa memenuhi 34% kebutuhan air minum masyarakat Kabupaten Bekasi dan 35% penduduk Kota Bekasi, atau sekitar 159.930 sambungan rumah (SR) (PemKot Bekasi, 2012). Pada Peta Indikasi Potensi Air Tanah & Daerah Irigasi Kota Bekasi (lampiran 4) menunjukkan bahwa hanya daerah Bekasi bagian tengah dan barat daya


(4)

yang memiliki potensi air tanah yang baik sedangkan daerah utara dan timur memiliki potensi air tanah yang sedang (Zakaria, 2011). Bahkan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi menunjukkan kondisi air tanah di dua kecamatan sudah masuk zona kritis, yaitu Medan Satria dan Bekasi Utara.Salah satu penyebab hal itu adalah penggunaan air tanah yang tinggi, baik oleh warga maupun kawasan industri.

Oleh karena itu, maka perlu mengadakan penafsiran, perencanaan dan pengembangan yang tepat, agar kita dapat menghemat pemakaian air melindungi sumber yang ada demi kelestariaan sumber daya alam tersebut dan demi kelangsungan hidup manusia. Keadaan ini mendorong pencarian dan pemanfaatan air yang semakin intensif. Mengetahui zona jenuh air tidaklah mudah karena di setiap daerah mempunyai kondisi tanah yang berbeda-beda maka dari itu diperlukan penyelidikan yang terarah dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam pengetahuan geologi dan hidrogeologi guna mendapat data yang tepat dan akurat. Sehingga kita perlu mengetahui kondisi geologi bawah permukaan pada daerah tersebut khususnya di kawasan pemukiman yang sangat membutuhkan air tanah dengan mempertimbangkan kondisi daerah yang berada pada zona air tanah kritis maka penelitian lebih difokuskan pada Kelurahan Teluk Pucung.

Air tanah merupakan air yang berada pada ruang-ruang antar batuan, dimana batuan dan air itu sendiri merupakan media penghantar arus listrik. Metode yang tepat dengan permasalahan yaitu metode Self-Potential (SP) karena kesederhanaan alat maka metode ini mudah digunakan. Metode ini tidak


(5)

3

memerlukan adanya injeksi arus ke permukaan tanah karena bumi memiliki potensial alami yang dihasilkan dari arus konveksi bumi. Selain itu, penelitian untuk identifikasi air tanah pernah dilakukan oleh Ardi (2004) tentang Metode Potensial Diri Untuk Analisis Struktur Geologi Dan Sumber Air Tanah Sesar Lembang, Bandung : Studi Kasus Daerah Cihideung Dan Parongpong, dan Musfira (2010) tentang Deteksi Aliran Air Bawah Tanah Menggunakan Metode Self Potential Di Daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.

Dalam penelitian ini mempelajari bagaimana metode SP dapat dipergunakan untuk memperkirakan keberadaan air tanah. Oleh karena itu, penulis memanfaatkan metode tersebut untuk meneliti permasalahan ini, dengan judul

penelitian “Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan kelangkaan air tanah di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara, maka dibutuhkan profil SP bawah permukaan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dengan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana respon SP untuk zona jenuh air yang merupakan indikasi keberadaan air tanah di daerah penelitian?


(6)

1.3. Pembatasan Masalah

Permasalahan dibatasi pada daerah Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara dengan teknik pengambilan data yaitu metode Self Potential yang menggunakan teknik basis tetap dengan alat digital voltmeter pada resolusi 0,1 mV. Pada lokasi dengan luas lokasi penelitian yaitu 50 x 50 m sehingga daerah anomali yang diteliti hanya meliputi daerah tersebut. Analisis data dibatasi hanya pada kontur isopotensial untuk data elevasi dan respon SP, selain itu didukung juga oleh grafik SP terhadap jarak dan data konduktivitas sumur warga.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui zona jenuh air yang merupakan indikasi keberadaan air tanah dan arah aliran air tanah di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi zona jenuh air yang merupakan indikasi keberadaan air tanah dan arah alirannya, sehingga informasi tersebut dapat digunakan pemilik tanah untuk dijadikan sebagai sumber air tanah atau dapat juga digunakan pemilik kebun yang memanfaatkan tanah tersebut sebagai sumur gali untuk menyirami tanamannya.


(7)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi

Lokasi penelitian terletak di kecamatan Bekasi Utara yang mempunyai letak geografis 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ – 6o30’6’’ Lintang Selatan, kemiringan 0-2% dan ketinggian >25m di atas permukaan laut. Lokasi tersebut dipilih karena lokasi penelitian terletak pada zona kritis air tanah seperti yang telah dipaparkan di BAB II pada subbab kondisi geologi dan iklim Kota Bekasi.

Gambar 3.1. Lokasi Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

1.2. Alat dan Bahan (lampiran 3)


(8)

2. Elektroda porous pot

a. 2 pipa berdiameter @ 2cm dan panjang @ 30cm b. 2 Kawat tembaga panjang @ 35cm

c. 2 kayu berdiameter @1,5cm dan panjang@ 3cm d. 2 karet sandal berdiameter @1.5cm

3. Kabel 2 gulung

4. Meteran dengan panjang 100m 5. Multi-Parameter TestrTM 35 Series

6. GPS garmin 76CSx 7. Larutan CuSo4

1.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dari data primer berupa data beda potensial dan data pendukung berupa data konduktivitas air sumur yang diukur secara langsung. Adapun metode penelitian tersebut meliputi pengukuran, pengolahan data dan interpretasi data.

1.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2012 sampai dengan tanggal 23 September 2012.

1.5. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan di lapangan yaitu metode Self Potential. Prosedur penelitian yang akan dilakukan terdiri dari tiga tahap. Tahap


(9)

26

pertama adalah proses kalibrasi alat, tahap kedua adalah proses pengambilan data, dan tahap ketiga adalah pengolahan dan interpretasi data.

1. Kalibrasi alat

Sebelum melakukan pengukuran potensial diri, perlu dilakukan kalibrasi alat. Tujuan dari pengkalibrasian alat adalah untuk memperoleh data lapangan yang baik. Kalibrasi elektroda yaitu dengan cara menancapkan kedua elektroda porous pot ke tanah dengan jarak kurang lebih 10 cm (lampiran 5). Pada keadaan tersebut, diukur beda potensialnya dengan penunjukan harus lebih kecil atau sama dengan 5 milivolt. Bila potensial menunjukkan lebih besar dari 5 milivolt, maka kemungkinannya dikarenakan elektroda porous pot tidak bersih atau dapat juga karena adanya larutan yang bocor. Elektroda porous pot merupakan elektroda non-polarisasi yang digunakan untuk menghindari beda potensial antara logam dan tanah pada titik kontak yang akan menambah atau mengurangi potensial yang memang telah ada. Atas dasar tersebut maka elektroda pada pengukuran tidak mengunakan bahan stainless untuk menghindari adanya polarisasi.

2. Pengambilan Data

Pengukuran dalam penelitian ini meliputi 78 titik pada 6 lintasan dengan rentang 5 m. Pada lintasan 1 memiliki panjang 110 m meliputi 23 titik, berbeda pada lintasan 2,3,4,5 dan 6 yang memiliki panjang 50 m meliputi 11 titik untuk masing-masing lintasan. Perbedaan panjang lintasan dikarenakan


(10)

lahan yang kurang untuk melakukan penelitian dan medan yang tidak memungkinkan dilakukannya pengukuran.

Pengukuran dilakukan dengan menancapkan dua elektroda yang diisi oleh larutan CuSO4 dengan konsentrasi sama, dihubungkan dengan kawat tembaga

yang terisolasi oleh pipa dan voltmeter. Beberapa elektroda non-polarisasi CuSO4 digunakan untuk kontak antara tanah dan voltmeter serta kabel

tembaga terisolasi sebagai penghubung.

Teknik pengambilan data di lapangan mempergunakan teknik basis tetap, yaitu dengan menjaga satu elektroda tetap sebagai titik referensi, sedangkan elektroda yang lainnya bergerak dari satu titik ukur ke titik ukur lainnya (gambar 2.4). Selain itu, diambil pula data konduktivitas sumur di dalam grid untuk mendukung hasil yang ingin dicapai.

3. Pengolahan dan Interpretasi Data

Teknik pengukuran basis tetap ini lebih mudah dilakukan di lapangan karena hanya satu elektroda saja yang berpindah. Tetapi, dengan teknik ini kesalahan pengukuran akan dapat dikoreksi dengan beda potensial dari titik referensi dengan titik yang bergerak. Hasil pengukuran diperlihatkan berupa profil SP dengan jarak, kontur isopotensial untuk respon SP dan kontur isopotensial untuk elevasi. Penelitian ini diperoleh data dalam bentuk kontur isopotensial karena geologi daerah pengukuran memungkinkan untuk dilakukan pengukuran dalam bentuk grid (lintasan tertutup) pada gambar 3.2. Hasil pengukuran yang diperoleh menunjukkan anomali-anomali yang dapat diinterpretasikan dalam suatu pola tertentu. Pengolahan data dilakukan


(11)

28

dengan menggunakan program Surfer. Setelah itu data konduktivitas sumur yang telah diukur kemudian diubah menjadi resistivitas dengan rumus ρ ,

dimana ρmerupakan resistivitas (Ωm) dan

merupakan konduktivitas (S/m)

setelah di dapat hasil berupa data resistivitas air sumur lalu bandingkan dengan literatur yang ada.


(12)

Berikut ini adalah diagram alir metode penelitian,

Gambar 3.3 Diagram alir metode penelitian

Kalibrasi alat Pengambilan data data Koreksi data SP Pengolahan data Grafik SP terhadap jarak Surfer 8 konduktivitas Kontur isopotensial

Diubah menjadi resistivitas Lihat literatur interpretasi Data SP dengan Teknik basis tetap Persiapan alat Konduktivitas air sumur Multi-Parameter TestrTM 35 Series Voltmeter Sanwa


(13)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian metode potensial diri yang telah dilakukan di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada Lintasan ke-5 (L5) terindikasi adanya air tanah dengan terlihatnya respon SP dengan rentang -50 sampai -80 mV pada kontur isopotensial. Indikasi air tanah didukung oleh struktur geologi daerah tersebut yang berupa endapan aluvial dan data konduktivitas sumur gali di dalam lintasan tersebut. Pada literatur air tanah memiliki nilai resistivitas 10-100

Ωm dan konduktivitas 0,01-0,1 Siemen/m. Pada S1, S2, S3 dan S4 memiliki konduktivitas 370 μS/cm atau 0.037 S/m dan resistivitas 27,8

Ωm. Selain itu, pada grafik hubungan SP dan jarak untuk lintasan ke-3 (L3) terlihat adanya anomali positif di jarak 35m yang diduga zona jenuh air yang cukup dalam, sehingga air yang berada di dalam zona ini cukup banyak.

b. Pada kontur isopotensial untuk elevasi terlihat arah aliran air tanah didominasi dari arah utara menuju selatan di sebelah timur laut dalam peta kontur isopotensial dengan elevasi 41 m menuju elevasi 19 m, dari daratan tinggi menuju daratan yang lebih rendah.


(14)

5.2. Saran

Beberapa saran untuk lebih memperbaiki hasil dari metode potensial diri antara lain :

a. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya pengukuran dapat dilakukan pada rentang jarak tetap yang lebih rapat dari pengukuran sebelumnya.

b. Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya pada waktu yang berbeda yaitu pada musim hujan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pembanding dengan membandingkan respon SP pada musim kemarau dengan musim hujan pada daerah penelitian. Sehingga nantinya akan didapat informasi keberadaan air tanah tersebut merupakan air tanah musiman atau tidak.


(15)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, N.D (2004). Metode Potensial Diri Untuk Analisis Struktur Geologi Dan Sumber Air Tanah Sesar Lembang, Bandung : Studi Kasus Daerah Cihideung Dan Parongpong. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Fournier C, (1983). Methode geoelectriques appliques a l’hydrogeologie en region volcanique (chaines des puys, Massif Central Francais ) ; These 3 eme Cycle, Univ. Montpellier II, France.

Musfira.(2010). Deteksi Aliran Air Tanah Menggunakan Metode Self Potential Di Daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Skripsi Sarjana pada FMIPA Universitas Indonesia Depok: tidak diterbitkan.

Pemerintah Kota Bekasi. (2011). Kondisi Geografis Wilayah Kota Bekasi. [Online]. Tersedia : http://bekasikota.go.id. [20 Oktober 2012]

Reynolds, J.M. (1997). An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New york : John W & Sons.

Sudana, D dan Achdan, A. (1992). Peta Geologi Lembar Karawang, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Vichabian, Y dan Morgan, F.D. (2002).Self Potentials In Cave Detection. The leading edge.Cambridge : Massachusetts Institute of Technology.


(16)

Telford, W.M. (1990). Applied Geophysics Second Edition. New York : Cambridge University Press.

Wuryantoro. (2007). Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Menentukan Letak dan Kedalaman Aquifer Air Tanah (Studi Kasus di Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah).Skripsi Sarjana pada FMIPA UNNES : tidak diterbitkan

Zakaria, A. (2011) Krisis Air Di Kota Bekasi. [Online]. Tersedia: http://alizaka.blogspot.com/2011/10/krisis-air-di-kota-bekasi.html[06

November 2012].


(1)

dengan menggunakan program Surfer. Setelah itu data konduktivitas sumur yang telah diukur kemudian diubah menjadi resistivitas dengan rumus ρ , dimana ρmerupakan resistivitas (Ωm) dan merupakan konduktivitas (S/m) setelah di dapat hasil berupa data resistivitas air sumur lalu bandingkan dengan literatur yang ada.


(2)

29

Berikut ini adalah diagram alir metode penelitian,

Gambar 3.3 Diagram alir metode penelitian

Kalibrasi alat Pengambilan data data Koreksi data SP Pengolahan data Grafik SP terhadap jarak Surfer 8 konduktivitas Kontur isopotensial

Diubah menjadi resistivitas Lihat literatur interpretasi Data SP dengan Teknik basis tetap Persiapan alat Konduktivitas air sumur Multi-Parameter TestrTM 35 Series Voltmeter Sanwa


(3)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian metode potensial diri yang telah dilakukan di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada Lintasan ke-5 (L5) terindikasi adanya air tanah dengan terlihatnya respon SP dengan rentang -50 sampai -80 mV pada kontur isopotensial. Indikasi air tanah didukung oleh struktur geologi daerah tersebut yang berupa endapan aluvial dan data konduktivitas sumur gali di dalam lintasan tersebut. Pada literatur air tanah memiliki nilai resistivitas 10-100 Ωm dan konduktivitas 0,01-0,1 Siemen/m. Pada S1, S2, S3 dan S4 memiliki konduktivitas 370 μS/cm atau 0.037 S/m dan resistivitas 27,8 Ωm. Selain itu, pada grafik hubungan SP dan jarak untuk lintasan ke-3 (L3) terlihat adanya anomali positif di jarak 35m yang diduga zona jenuh air yang cukup dalam, sehingga air yang berada di dalam zona ini cukup banyak.

b. Pada kontur isopotensial untuk elevasi terlihat arah aliran air tanah didominasi dari arah utara menuju selatan di sebelah timur laut dalam peta kontur isopotensial dengan elevasi 41 m menuju elevasi 19 m, dari daratan tinggi menuju daratan yang lebih rendah.


(4)

44

5.2. Saran

Beberapa saran untuk lebih memperbaiki hasil dari metode potensial diri antara lain :

a. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya pengukuran dapat dilakukan pada rentang jarak tetap yang lebih rapat dari pengukuran sebelumnya.

b. Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya pada waktu yang berbeda yaitu pada musim hujan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pembanding dengan membandingkan respon SP pada musim kemarau dengan musim hujan pada daerah penelitian. Sehingga nantinya akan didapat informasi keberadaan air tanah tersebut merupakan air tanah musiman atau tidak.


(5)

Amanda Fariosya Rahmaniah, 2013

Metode Self Potential Untuk Indikasi Air Tanah Di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, N.D (2004). Metode Potensial Diri Untuk Analisis Struktur Geologi Dan

Sumber Air Tanah Sesar Lembang, Bandung : Studi Kasus Daerah Cihideung Dan Parongpong. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung :

tidak diterbitkan.

Fournier C, (1983). Methode geoelectriques appliques a l’hydrogeologie en

region volcanique (chaines des puys, Massif Central Francais ) ; These 3

eme Cycle, Univ. Montpellier II, France.

Musfira.(2010). Deteksi Aliran Air Tanah Menggunakan Metode Self Potential

Di Daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Skripsi Sarjana pada

FMIPA Universitas Indonesia Depok: tidak diterbitkan.

Pemerintah Kota Bekasi. (2011). Kondisi Geografis Wilayah Kota Bekasi. [Online]. Tersedia : http://bekasikota.go.id. [20 Oktober 2012]

Reynolds, J.M. (1997). An Introduction to Applied and Environmental

Geophysics. New york : John W & Sons.

Sudana, D dan Achdan, A. (1992). Peta Geologi Lembar Karawang, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Vichabian, Y dan Morgan, F.D. (2002).Self Potentials In Cave Detection. The leading edge.Cambridge : Massachusetts Institute of Technology.


(6)

46

Telford, W.M. (1990). Applied Geophysics Second Edition. New York : Cambridge University Press.

Wuryantoro. (2007). Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk

Menentukan Letak dan Kedalaman Aquifer Air Tanah (Studi Kasus di Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah).Skripsi

Sarjana pada FMIPA UNNES : tidak diterbitkan

Zakaria, A. (2011) Krisis Air Di Kota Bekasi. [Online]. Tersedia: http://alizaka.blogspot.com/2011/10/krisis-air-di-kota-bekasi.html[06

November 2012].