PENGEMBANGAN WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MEMBUAT FUNGSI DAN PROSEDUR.

(1)

FUNGSI DAN PROSEDUR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh:

Faisal Agus Tri Putra 0900411

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGEMBANGAN WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA

KOMPETENSI DASAR MEMBUAT FUNGSI DAN PROSEDUR

Oleh :

Faisal Agus Tri Putra 0900411

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Faisal Agus Tri Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGEMBANGAN WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA

KOMPETENSI DASAR MEMBUAT FUNGSI DAN PROSEDUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,

Drs. H. Heri Sutarno, M.T NIP. 195607141984031002

Pembimbing II,

Dr. Dedi Rohendi, M.T NIP. 196705241993021001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Dr. H. Enjang Ali Nurdin,M.Kom NIP. 196711211991011001


(4)

viii

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... Error! Bookmark not defined. 1.2 RUMUSAN MASALAH ... Error! Bookmark not defined. 1.3 BATASAN MASALAH ... Error! Bookmark not defined. 1.4 TUJUAN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 1.5 MANFAAT PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 1.6 DEFINISI OPERASIONAL ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR .. Error! Bookmark not defined. 2.2 INTELLIGENT TUTORING SYSTEM . Error! Bookmark not defined.

2.3 WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEMError! Bookmark

not defined.

2.4 ACT-R (Adaptive Control of Thought-Rational)Error! Bookmark not

defined.

2.5 KOMPETENSI DASAR MEMBUAT FUNGSI DAN PROSEDUR ... Error! Bookmark not defined.


(5)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.6 KESULITAN BELAJAR PADA PEMROGRAMANError! Bookmark

not defined.

2.7 PENELITIAN LAIN YANG RELEVAN Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 METODE DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN ... Error!

Bookmark not defined.

3.2 KRITERIA PENGUJIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.3 LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN . Error! Bookmark not defined. 3.4 INSTRUMEN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.5 TEKNIK ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATAError! Bookmark

not defined.

BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 KEGIATAN PENGEMBANGAN ... Error! Bookmark not defined. 4.2 KEGIATAN IMPLEMENTASI ... Error! Bookmark not defined. 4.3 HASIL IMPLEMENTASI ... Error! Bookmark not defined. 4.4 TANGGAPAN SISWA TERHADAP WBITSError! Bookmark not

defined.

4.5 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN . Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. 5.2 SARAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(6)

x

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persepsi Siswa Mengenai Materi KebasisdataanError! Bookmark not

defined.

Tabel 2.1 Daftar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di SMK terkait bidang Basis Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Interpretasi Presentase Angket (Sugiyono, 2009)Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Interpretasi Presentase Rating scale (Sugiyono, 2009) ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Interpretasi Presentase Rating scale (Sugiyono, 2009) ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Analisis SWOT Pengimplementasian WBITS di Sekolah ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Daftar Kesulitan Belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Definisi Aktor WBITS ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Daftar Nilai Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Daftar Hasil Tes Diagnostik Awal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Rekapitulasi Kesulitan Belajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Daftar Hasil Tes Diagnostik Akhir ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Daftar Hasil Tes Diagnostik Awal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Tabulasi Penuntasan Kesulitan Belajar .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Tabulasi Angket Akhir Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Kesulitan Belajar Siswa setelah Menggunakan WBITS ... Error!


(7)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(8)

xii

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Diagnosis Kesulitan Belajar (Rose dan Stanley dalam Makmun, 2007:309) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Skema Diagnosis Kesulitan Belajar (Makmun, 2007:311) ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Miskonsepsi Jack, Jill, dan Bill pada Konsep Matematika ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Skema Intelligent Tutoring System (Nugroho, 2005) ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.5 ITS dengan Bayesian Network (Variq, 2010)Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2.6 ITS dengan ACT-R untuk Pembelajaran Pemrograman Java .... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.6 Contoh Skema Forward Chaining dalam Intelligent Tutoring System ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Skema Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Skema Penelitian Ujicoba Terbatas.... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Skema Forward Chaining Perancangan Student Module WBITS ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Diagram Use Case WBITS ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Skema Antar Muka Halaman Awal ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Skema Antar Muka Halaman Utama . Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Skema Antar Muka Halaman Tes DiagnostikError! Bookmark not


(9)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.6 Skema Antar Muka Halaman Menu PembelajaranError! Bookmark

not defined.

Gambar 4.7 Skema Antar Muka Halaman Materi . Error! Bookmark not defined. Gambar 4.8 Halaman Awal WBITS ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.9 Halaman Muka Guru WBITS ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.10 Halaman Muka Siswa... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.11 Antar Muka Halaman Diagnostik .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.12 Antar Muka Halaman Menu PembelajaranError! Bookmark not

defined.

Gambar 4.13 Antar Muka Halaman Materi PembelajaranError! Bookmark not


(10)

ii

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MEMBUAT FUNGSI DAN

PROSEDUR ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah Web Based Intelligent Tutoring System (WBITS) untuk mendukung kegiatan diagnostik kesulitan belajar pada materi membuat fungsi dan prosedur. Materi membuat fungsi dan prosedur merupakan salah satu materi yang sering dianggap sulit oleh siswa, karena memadukan antara kemampuan memahami Relational Database

Management System (RDBMS) dan pemrograman yang sama-sama membutuhkan

kemampuan berpikir abstrak tingkat tinggi. Penelitian ini menggunakan metode

Research and Development dengan tujuan akhir untuk menghasilkan sebuah

WBITS yang dapat dipergunakan sebagai pendukung kegiatan diagnostik kesulitan belajar dalam bentuk alat diagnostik dan treatment. Penelitian ini dimulai dengan studi pendahuluan dan dilanjutkan dengan analisis dan perancangan WBITS. Setelah itu dilanjutkan dengan kodifikasi WBITS dan pengujian. Pengujian dilakukan dengan metode blackbox dan selanjutnya dilakukan verifikasi dan validasi oleh ahli media, materi, dan rekayasa perangkat lunak. Seluruh poin pengujian telah dipenuhi oleh sistem yang dikembangkan ini, dan hasil verifikasi dan validasi pakar menyatakan bahwa sistem yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai pendukung kegiatan diagnostik kesulitan belajar. Adapun selanjutnya dilakukan penelitian ujicoba pada tiga orang siswa SMK Negeri 4 Bandung yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar. Setelah diujicobakan, sistem ini mampu menuntaskan kesulitan belajar siswa sebesar 66,47%. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan ke siswa dihasilkan informasi bahwa sistem sangat baik dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu diagnostik kesulitan belajar dengan beberapa perbaikan.

Kata Kunci : Web Based Intelligent Tutoring System, Diagnostik Kesulitan


(11)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DEVELOPMENT OF WEB BASED INTELLIGENT TUTORING SYSTEM TO SUPPORT LEARNING DIFFICULTIES DIAGNOSTIC ON BASE

COMPETENCY CREATING FUNCTION AND PROCEDURE

Faisal Agus Tri Putra, 0900411, faisal.atp@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to develop a Web Based Intelligent Tutoring System (WBITS) to support learning difficulties diagnostic on creating function and procedure topic. Creating function and procedure topic was one of subject that claimed difficult by students, because that was fused between Relational Database Management System (RDBMS) and programming concept that needs higher abstraction level of thinking. This research is using Research and Development method that aims to create a WBITS product that can be used as supporting software (diagnostic and treatment tools) on learning difficulties diagnostic. This research started by introduction study then followed by analysis and design of the system. After that, followed by codification of WBITS and testing. The testing that used on this research is using blackbox method then followed by expert validation and verification by media, subject, and software engineering expert. All points of testing has passed by the system that developed, then experts verification and validation result shows that the system was proper to use as a supporting software on learning difficulties diagnostic. After that, a limited testing was held on three students of SMK Negeri 4 Bandung that indicated on learning difficulties at that subject. The system can help student to solve their learning difficulties as high as 66.47%. Based on a questionnaire that asked to the student, it shows that system is very good and can be used as supporting software on learning difficulties diagnostic with some revision.

Keywords: Web Based Intelligent Tutoring System, Learning Difficulties Diagnostic, Creating Function and Procedure


(12)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada pengajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada mata pelajaran produktif, pemahaman yang utuh merupakan hal yang penting sebab untuk mempersiapkan siswa untuk menempuh karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional di dunia kerja, tentulah membutuhkan pemahaman konsep dan kemampuan vokasional yang paripurna. Apabila siswa SMK tidak memiliki pemahaman konsep dan kemampuan vokasional yang baik, maka akan mempersulit penerimaan siswa tersebut di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).

Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur merupakan salah satu kompetensi dasar yang ada pada kelompok mata pelajaran produktif di Sekolah Menengah Kejuruan pada kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang berada dalam kelompok mata pelajaran basis data. Pada kompetensi ini, siswa dituntut untuk dapat membuat fungsi dan prosedur tersimpan di dalam

Relational Database Management System (RDBMS). Dalam bahasa teknis, fungsi

dan prosedur yang dimaksud di atas sering pula disebut sebagai stored procedure (Gulutzan, 2005:3).

Namun sayangnya, kompetensi dasar ini merupakan salah satu kompetensi dasar yang dianggap sulit bagi sebagian siswa. Ditinjau dari segi materi, Gulutzan (2005:3-4) memaparkan bahwa fungsi dan prosedur dalam RDBMS atau stored

procedure adalah sebuah subprogram yang disimpan dan dipanggil di dalam

RDBMS dan merupakan salah satu bentuk pemrograman komputer dalam basis data. Oleh karena itu, untuk mampu membuat stored procedure tersebut, dibutuhkan kemampuan pemrograman dan pengetahuan atas kebasisdataan yang baik. Padahal, pemrograman sendiri bukan merupakan materi yang mudah sebab membutuhkan pemahaman yang benar mengenai konsep-konsep abstrak dan


(13)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konstruksi dari pemrograman itu sendiri sehingga pembelajar pemula seringkali menemukan masalah saat mempelajarinya (Latihnen, 2005). Tak hanya itu, dalam mempelajari basis data, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam beberapa hal semacam mengingat skema basis data ataupun memanfaatkan elemen Structured

Query Languange yang dibutuhkan (Mitrovic, 1998).

Ditinjau dari segi siswa, berdasarkan hasil kegiatan studi eksplorasi yang dilakukan di lingkungan kompetensi keahlian Rekayasa Perangkan Lunak (RPL) di SMK Negeri 4 Bandung, kebanyakan siswa menyatakan bahwa materi yang paling sulit pada bidang basis data adalah materi mengenai stored procedure. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1.1 Persepsi Siswa Mengenai Materi Kebasisdataan

o Materi

Rerata Tanggapan Siswa (Skala 0-100, sangat

mudah-sangat sulit) Data Definition

Language

46,86

Data Manipulation Language

47,43

Data Control Language

62,29

Stored Procedure 70,29

Fenomena ini perlu diperhatikan secara mendalam sebab topik ini merupakan salah satu topik penting bagi siswa SMK RPL. Basis Data termasuk salah satu komponen utama penunjang sebuah perangkat lunak yang wajib dikuasai oleh siswa kompetensi keahlian RPL karena saat ini nyaris tidak ada sistem informasi yang bisa dibuat/dijalankan tanpa adanya basis data (Fathansyah:7, 2007). Tak hanya itu, berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, materi ini termasuk salah satu materi yang berada dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK pada kompetensi keahlian RPL.


(14)

3

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila dirunut dari kegiatan pembelajaran, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran seringkali siswa mengalami kesulitan-kesulitan belajar yang beragam. Berdasalkan hal tersebut, maka dapat diindikasikan bahwa terjadi tingkat pemahaman yang berbeda-beda antara siswa walaupun mengalami pengalaman belajar yang sama di dalam kelas. Ada siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi, sedang, dan rendah.

Keragaman atas kemampuan dan kesulitan yang dialami siswa tersebut menjadikan pengajaran sangatlah sulit dan kurang baik bila diseragamkan bagi seluruh siswa. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan sebuah pengajaran yang mampu menyesuaikan diri pada keragaman kondisi siswa tersebut serta lebih memperhatikan karakteristik serta masalah-masalah yang dialami oleh siswa.

Salah satu bentuk kegiatan pendidikan yang mampu menjawab permasalahan tersebut adalah Diagnostik Kesulitan Belajar. Diagnostik kesulitan belajar dapat didefinisikan sebagai usaha untuk memahami jenis, letak pemahaman yang salah, dan faktor yang menyebabkan siswa tidak mampu mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Kemudian, diagnosis kesulitan belajar juga menentukan perkiraan/alternatif perlakuan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan belajarnya (Makmun, 2007:307).

Diagnostik kesulitan belajar merupakan sebuah kegiatan pendidikan yang difokuskan pada usaha-usaha untuk menentukan kesulitan belajar dan letak kesalahan pemahaman yang dialami oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan penentukan treatment atau prognostik untuk menanggulangi kesulitan belajar tersebut. Oleh karena itu, kegiatan diagnosis kesulitan belajar ini berusaha untuk mengidentifikasi kesulitan belajar sebagai landasan pemberian treatment sebagaimana pengajaran remedial pada umumnya dilaksanakan di Indonesia (Direktorat Pembinaan SMA, 2010).

Sayangnya guru cukup sulit dan memiliki kemampuan yang terbatas untuk melakukan kegiatan diagnostik kesulitan belajar. Guru memiliki waktu dan


(15)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan yang terbatas dalam melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan belajar, terlebih apabila terdapat banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru merupakan manusia biasa yang sangat mungkin inkonsisten dan abai saat melakukan diagnosis kesulitan belajar, serta memiliki keterbatasan waktu untuk menangani siswa tersebut di luar kelas.

Untuk dapat „menambal‟ keterbatasan guru tersebut di atas, peneliti merasa

perlu ada bantuan bagi guru dalam menangani kegiatan diagnostik kesulitan belajar tersebut. Salah satu bentuk bantuan yang mungkin disediakan atau dilakukan adalah sebuah sistem perangkat lunak pembelajaran yang mampu mendukung kegiatan diagnostik kesulitan belajar adalah Intelligent Tutoring

System (ITS) atau dalam beberapa literatur disebut Intelligent Computer Aided Instruction (ICAI). Gonzales dalam Jauhari dan Ibrahim (2010) menyatakan

bahwa “ITS merupakan aplikasi pengajaran berbasis komputer yang cerdas karena

mempunyai komponen kecerdasan buatan”.

Melalui komponen kecerdasan buatan tersebut, ITS dirasa mampu untuk melakukan identifikasi kesulitan belajar serta perlakuan bagi siswa pengguna sistem dan saran perlakukan siswa bagi guru dalam kegiatan diagnosis yang akan dilaksanakan. Penggunaan kecerdasan buatan tersebut dikarenakan banyaknya ketidakpastian (uncertainty) dalam diagnosis kesulitan belajar sehingga tidak dapat diampu melalui Computer Aided Instruction (CAI) biasa.

Keunggulan lain dari ITS dalam mendukung kegiatan diagnostik pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur pada Standar Kompetensi Basis Data Lanjut adalah dapat diintegrasikan langsung dengan Database Management

System (DBMS) yang ada, sebab ITS merupakan sebuah perangkat lunak dalam

sistem komputer. Pengintegrasian langsung tersebut dalam membuat pembelajaran yang dilakukan akan lebih realistik.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ITS mampu meningkatkan minat siswa dalam mempelajari topik yang diajarkan. Penelitian yang dilakukan


(16)

5

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh Bastian (2010) menunjukkan bahwa ITS mampu meningkatkan minat siswa dalam mempelajari topik yang diajarkan, yakni mengenai pemrograman dalam bahasa Java, secara signifikan. Demikian pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azhar (2011) yang menunjukkan bahwa ITS mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan perbedaan yang signifikan terhadap kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan ITS. Penelitian lain yang dilakukan Koedinger dan Anderson (1997) juga menunjukkan hasil bahwa ITS mampu meningkatkan minat siswa untuk mempelajari topik mengenai Aljabar serta adanya berbagai testimoni yang menunjukkan keantusiasan guru dalam menggunakan ITS. Sebagai alat diagnostik, ITS juga mampu menunjukkan hasil yang baik dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Boneh, et al (2003) menunjukkan bahwa ITS mampu melakukan kegiatan diagnostik pada materi pemahaman desimal pada siswa serta memberikan prognosis yang baik bagi siswa yang mengalami miskonsepsi.

Namun muncul kebutuhan lain. Idealnya, sistem ini dapat diakses siswa di luar kelas bahkan di rumah masing-masing, sebab kegiatan pengajaran di sekolah terbatas pada waktu pengajaran dan kurikulum yang ada. Padahal, ITS ini dapat menjadi sarana belajar siswa secara mandiri sebab merupakan sebuah aplikasi yang berjalan dalam mesin komputer. Salah satu bentuk ITS yang memungkinkan untuk diakses di manapun dan kapanpun adalah Web Based Intelligent Tutoring

System (WBITS).

Sebagai sebuah bantuan pembelajaran berbasis web yang berdiri di atas infrasturktur jaringan komputer, khususnya internet, WBITS memiliki banyak keunggulan. Selain akses yang tak terbatas (dimana saja dan kapan saja, selama terhubung pada jaringan internet), WBITS juga dapat diakses melalui banyak perangkat seperti melalui personal computer (PC), smartphone, tablet PC, atau perangkat lain yang memiliki kemampuan untuk mengakses aplikasi berbasis web.


(17)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terlebih di Indonesia, internet bukanlah hal yang asing lagi bagi banyak orang khususnya bagi siswa yang berada di usia remaja. Internet World Stats (2012) menyatakan bahwa indonesia termasuk negara dengan pengakses internet yang cukup banyak. Dari 245.613.043 juta penduduk Indonesia, sebanyak 22,4% atau sekitar 55.000.000 penduduk telah memanfaatkan teknologi internet dan cenderung semakin bertambah tiap tahunnya. Secara lebih spesifik, laporan dari ITU (2012) menyatakan bahwa 67% pengguna internet di Indonesia merupakan remaja berusia 14-24 tahun yang merupakan usia siswa sekolah menengah. Oleh karena itu, sering sekali anak sekolah/remaja disebut sebagai digital native.

Oleh karena itu, penulis merasa bahwa saat ini perlu diadakan pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System, yakni sebuah sistem pembelajaran cerdas yang berdiri di atas infrastruktur internet dalam bentuk web

based, untuk membantu kegiatan diagnostik kesulitan belajar pada mata diklat

Basis Data sebagai salah satu alternatif bantuan bagi guru dalam melakukan pengajaran yang berfokus pada karakteristik peserta didik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimanakah pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur?

b. Bagaimanakah pengimplementasian Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur?

c. Berapakah persentase penuntasan kesulitan belajar yang dicapai melalui diagnostik kesulitan belajar dengan Web Based Intelligent Tutoring System pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur?


(18)

7

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bagaimanakah tanggapan siswa dalam penggunaan Web Based Intelligent

Tutoring System sebagai pendukung diagnostik kesulitan belajar pada

Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur?

1.3 BATASAN MASALAH

a. Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi yang terdiri atas cara pembuatan stored procedure dalam RDBMS MySQL, kontrol struktur, penggunaan variable dan parameter, beserta penggunaan cursor.

b. Metode/algoritma yang digunakan dalam Web Based Iintelligent Ttutoring

System yang dikembangkan adalah Adaptive Control of Thought - Rationals

(ACT-R).

1.4 TUJUAN PENELITIAN

a. Mengetahui cara pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

b. Mengetahui cara pengimplementasian Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

c. Mengetahui persentase penuntasan kesulitan belajar yang dicapai melalui diagnostik kesulitan belajar dengan Web Based Intelligent Tutoring System pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

d. Mengetahui tanggapan siswa dalam penggunaan Web Based Intelligent

Tutoring System sebagai pendukung diagnostik kesulitan belajar pada

Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur?

1.5 MANFAAT PENELITIAN


(19)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi Siswa

1) Menggunakan sebuah produk yang mampu menganalisis masalah belajar siswa dan merencanakan pembelajaran menggunakan komputer dalam bentuk Web Based Intelligent Tutoring System.

2) Memberikan suatu alternatif layanan dan sumber belajar bagi siswa yang mengalami masalah belajar, khususnya pada pemahaman materi yang dapat diakses dalam waktu 24 jam sehari.

b. Bagi Guru

Mendapatkan bantuan pengajaran berupa aplikasi komputer yang mampu menganalisis masalah belajar siswa dan merencanakan pembelajaran sebagai bantuan kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

c. Bagi Peneliti

1) Mengetahui cara-cara pengembangan Web Based Intelligent Tutoring

System sebagai bantuan kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

2) Menghasilkan suatu bahan kajian lanjut dalam pengembangan aplikasi ini.

1.6DEFINISI OPERASIONAL

a. Web Based Intelligent Tutoring System adalah sebuah bentuk pembelajaran

berbasis komputer dimana sistem tersebut tersebut mampu memberikan perlakuan secara individual terhadap siswa berdasarkan masalah belajar yang diidentifikasi melalui diagnosis kesulitan belajar. Selain itu, sistem dapat diakses selama 24 jam sehari melalui jaringan internet. Adapun peran WBITS dalam penelitikan ini adalah sebagai alat bantu diagnostik kesulitan belajar beserta memberikan treatment kesulitan belajar sebagai salah satu bentuk prognosisnya.


(20)

9

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar adalah salah satu bentuk kegiatan pendidikan yang berusaha untuk mencari letak kesulitan belajar yang dialami oleh siswa beserta prognostiknya.


(21)

[Type text]

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sebuah Web

Based Intelligent Tutoring System (WBITS) untuk mendukung kegiatan

pengajaran diagnostik di SMK sehingga jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pemilihan tersebut didasarkan atas pendapat Sugiono (2009:407) yang menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Pada metode penelitian dan pengembangan, untuk dapat menghasilkan produk tertentu maka dimulai dengan analisis kebutuhan untuk melihat kondisi objektif sasaran yang dilanjutkan dengan proses pengembangan produk. Setelah itu, untuk menguji keefektifan produk tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat, dilakukan penelitian pengujian. Oleh karena itu. metode penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan secara longitudinal (bertahap) sebab terjadi proses analisis, pengembangan, dan validasi yang dilaksanakan secara bertahap.

Adapun langkah-langkah dalam metode penelitian dan pengembangan dipaparkan oleh Sugiono (2009:409) dalam bentuk 10 (sepuluh) tahapan yakni:

identifikasi potensi dan masalah; pengumpulan data dan informasi; desain produk;

validasi desain; revisi desain; ujicoba produk; revisi produk; ujicoba pemakaian; revisi produk kembali, dan produksi massal.

Penelitian ini mengacu pada langkah-langkah yang telah dipaparkan oleh Sugiono, kemudian dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan komponen yang

terdapat dalam WBITS dan kekhasan cara pengembangan aplikasi komputer.

Modifikasi tersebut menghasilkan empat tahapan utama yakni tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, dan tahap pengujian. Secara skematis,


(22)

33

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini tergambar pada gambar berikut

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tahap Analisis

Tahap Desain

Tahap Pengembangan

Tahap Pengujian

Studi Literatur Studi Eksplorasi

Perancangan Diagnostik kesulitan belajar

Perancangan Komponen WBITS

Perancangan Sistem WBITS

Kodifikasi

Bug Tracing

VerIfikasi dan Validasi ahli

Ujicoba Terbatas Analisis dan Revisi

Kajian dan Analisis

Galat / Revisi

Ya

Revisi (jika diperlukan)


(23)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun secara rinci, langkah-langkah penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut

a. Tahap Analisis 1) Studi Literatur

Studi literatur merupakan studi berupa pengumpulan data-data dan informasi berupa teori pendukung dalam mengembangkan sebuah WBITS. Teori-teori tersebut dapat berupa teori filosofis, teori karakteristik komponen sistem WBITS, teori pengajaran diagnostik, teori diagnostik kesulitan belajar, teori SQL, serta teori-teori lain yang dianggap relevan dengan pengembangan WBITS. Sumber-sumber teori tersebut dapat berupa buku, jurnal, ataupun sumber informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2) Studi Eksplorasi

Studi eksplorasi merupakan sebuah studi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh, lengkap, dan jelas mengenai kondisi objektif sasaran pengguna WBITS, yakni guru dan siswa. Tahapan ini bertujuan untuk memantapkan desain dan fokus penelitian. Adapun studi eksplorasi yang akan dilakukan difokuskan pada hal-hal berikut:

a) Pengumpulan informasi yang terkait dengan program pengajaran diagnostik yang pernah dilakukan, masalah-masalah yang muncul, serta harapan siswa terhadap pengajaran diagnostik yang diinginkan.


(24)

35

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Pengumpulan informasi mengenai daya dukung guru dan lingkungan sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan pengajaran diagnostik.

b. Tahap Desain

1) Perancangan pengajaran diagnostik yang akan dilaksanakan

Pada tahapan ini, kegiatan pengajaran diagnostik yang akan dilaksanakan oleh guru dirancang sehingga pelaksanaan kegiatan pengajaran diagnostik serta peran dari WBITS akan menjadi lebih jelas dan mempermudah pengembangan WBITS itu sendiri. Perancangan ini ditujukan untuk menjadi Prosedur dan Operasional Standar (POS) pelaksanaan pengajaran diagnostik yang memperbantukan WBITS. 2) Perancangan Komponen WBITS

Pada tahapan ini, domain pengetahuan, pengetahuan siswa, mesin interferensi, pengetahuan tutor, serta pengetahuan komunikasi dimodelkan dalam bentuk deskripsi dengan memperhatikan kondisi objektif sasaran dan standar-standar serta definisi yang terdapat pada literatur. Hal ini dibutuhkan untuk mempermudah perancangan sistem yang akan digunakan.

3) Perancangan Sistem

Kegiatan perancangan sistem merupakan langkah kegiatan yang dilakukan untuk menginterpretasikan data-data analisis dan perancangan komponen WBITS menjadi sebuah sistem. Adapun perancangan sistem ini akan difokuskan pada:

 Perancangan kebutuhan sistem (perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk kakas yang digunakan saat pengembangan)


(25)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Perancangan model sistem yang digunakan, dipresentasikan dalam bentuk diagram kinerja, class, dan aktivitas yang dilakukan oleh sistem.

 Perancangan antar muka sistem yang akan digunakan. c. Tahap Pengembangan

Pada tahapan ini, sistem dikembangkan dengan menggunakan kakas yang telah direncanakan pada tahapan sebelumnya. Kakas tersebut berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan memanfaatkan kakas tersebut, hasil perancangan diubah menjadi kode-kode program atau bentuk lain yang disesuaikan dengan yang kakas yang digunakan.

d. Tahap Pengujian

1) Pengujian Malfungsi Sistem (Bug Tracing) serta Perbaikan

Pada tahapan ini, sistem yang dikembangkan akan diujicoba untuk mengantisipasi adanya kesalahan kode program yang menyebabkan sistem/bagian sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila ditemukan galat / membutuhkan revisi, maka kembali lagi ke tahap perancangan.

2) Verifikasi dan Validasi Ahli

Pada tahapan ini, sistem akan diverifikasi dan divalidasi oleh pakar dengan memperhatikan kelayakan model sistem secara rasional. Tujuan dari adanya verifikasi dan validasi ini adalah diperolehnya saran-saran dan rekomendasi untuk pengembangan sistem selanjutnya. Selain itu, verifikasi dan validasi ditujukan untuk menghasilkan

judgement berupa pernyataan kelayakan sistem. Adapun bentuk

verifikasi dan validasi ahli menggunakan instrumen penelitian. 3) Revisi Sistem


(26)

37

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila pada tahapan verifikasi dan validasi ahli terdapat pendapat untuk melaksanakan pengubahan sistem, maka pada tahapan ini sistem akan diubah sesuai dengan rekomendasi dan saran ahli yang dilaksanakan pada tahapan sebelumnya.

4) Ujicoba Terbatas

Pada tahapan ini, sistem akan diujicobakan pada sampel penelitian, yakni siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar dengan bantuan WBITS. Secara skematis langkah penelitian ujicoba terbatas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skema Penelitian Ujicoba Terbatas

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut

a) Pengenalan pengguna sistem (siswa) terhadap diagnostik kesulitan belajar dan WBITS dengan cara pendeskripsian langsung;

b) Pelaksanaan tes diagnostik awal;

c) Wawancara siswa mengenai tes diagnostik awal d) Siswa mengakses WBITS yang ada di Internet

Tes Diagnostik Awal Mempelajari Materi di WBITS

Tes Unit

Materi Selesai

Tes Diagnostik Akhir

ya


(27)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Siswa melaksanakan tes diagnostik akhir untuk mengetahui tingkat ketuntasan;

f)Siswa memberikan penilaian berdasarkan kriteria pengujian yang ditentukan dalam instrumen penelitian;

5) Pengolahan Data

Pada tahapan ini, hasil ujian dan respon pengguna yang terekam dalam instrument penelitian akan dianalisis dan diolah berdasarkan teknik analisis dan pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini.

6) Analisis dan Revisi

Pada tahapan ini, analisis dan revisi dilaksanakan untuk memperbaiki sistem yang digunakan sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lebih luas.

3.2 KRITERIA PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem ini dilakukan dalam bentuk penilaian ahli/pakar serta siswa dan guru berdasarkan kriteria pengujian berupa aspek umum, aspek rekayasa perangkat lunak, aspek komunikasi dan visual, serta ketuntasan yang dijabarkan sebagai berikut:

a. Aspek Umum Web Based Intelligent Tutoring System yang dikembangkan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan diagnostik kesulitan belajar pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

b. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak untuk menentukan efisiensi, usabilitas, kehandalan, kompatibilitas, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Rekayasa Perangkat Lunak pada Web Based Intelligent Tutoring System yang dikembangkan.


(28)

39

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Aspek Komunikasi dan Visual, yakni penilaian bentuk-bentuk interaksi antara siswa dan sistem Web Based Intelligent Tutoring System untuk mendukung kegiatan diagnostik kesulitan belajar pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

d. Persentase penyelesaian kesulitan belajar setelah menggunakan Web Based

Intelligent Tutoring System sebagai pendukung diagnostik kesulitan belajar

pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur.

3.3 LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Lokasi penelitian ujicoba yang akan dilaksanakan bertempat di SMK Negeri 4 Bandung, Jl. Kliningan No. 5 Kota Bandung. Adapun subjek penelitiannya adalah kelas X Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

3.4 INSTRUMEN PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan 3 (tiga) buah instrumen penelitian. Instrumen tersebut adalah instrumen studi eksplorasi, instrumen validasi dan verifikasi ahli, serta instrumen penelitian ujicoba. Instumen-instrumen penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Instrumen studi eksplorasi

Instrumen yang digunakan dalam studi eksplorasi adalah angket atau kuesioner yakni pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang utuh, lengkap, dan jelas mengenai kondisi objektif sasaran pengguna WBITS, yakni guru dan siswa. Hasil instrumen ini dianalisis sehingga tersususnlah perancangan dan pengembangan WBITS yang diinginkan.


(29)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen validasi ahli merupakan insrumen yang digunakan pada tahapan validasi dan verifikasi oleh pakar yang memiliki latar belakang kepakaran yang relevan dengan pengembangan WBITS ini, yakni pakar rekayasa perangkat lunak serta pakar pendidikan (khususnya yang memfokuskan diri pada kegiatan pengajaran diagnostik). Instrumen yang digunakan adalah rating scale (skala bertingkat) yakni suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.

c. Instrumen uji coba

Setelah WBITS yang dikembangkan serta divalidasi dan diverifikasi oleh pakar, maka sistem tersebut akan diujicobakan pada lokasi dan subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Ujicoba dilakukan dengan desain one group pretest-posttest design dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar siswa. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan informasi berupa tanggapan siswa dan guru pengguna WBITS tersebut. Oleh karena itu, instrumen uji coba terbagi menjadi dua, yakni instrumen tes diagnosis kesulitan belajar serta instrumen tanggapan siswa dan guru pada WBITS.

1) Instrumen Tes Diagnosis Kesulitan Belajar

Instumen ini merupakan instrumen tes, yakni alat mengumpul informasi mengenai kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yakni tes diagnostik awal dan tes diagnostik akhir

a)Tes diagnostik awal (pretest) merupakan tes yang diikuti oleh seluruh sampel penelitian untuk mengetahui kondisi kesulitan belajar awal siswa pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur sebelum menggunakan WBITS.

b)Tes akhir (postest) merupakan tes untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan diagnostik


(30)

41

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan belajar pada kompetensi dasar Membuat Fungsi dan Prosedur yang didukung oleh WBITS.

Untuk menyatakan instrumen tes yang digunakan layak digunakan, maka instrumen tersebut dianalisis dan di judgement oleh dua orang pakar/ahli yakni pakar materi dan pakar pendidikan.

2) Instrumen Angket Tanggapan Siswa pada WBITS

Instrumen ini berupa instrumen non tes dalam bentuk angket/kuesioner dalam skala likert untuk memperoleh tanggapan berupa tingkat kesukaan dari siswa dalam menggunakan WBITS sebagai pendukung kegiatan pengajaran diagnostik.

3.5 TEKNIK ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk memberikan makna pada data yang telah dikumpulkan, maka dilakukan kegiatan analisis dan pengolahan data. Kegiatan anlisis tersebut dimulai dengan pengolahan data dari data kasar menjadi data halis dan lebih bermakna yang disebut dengan informasi.

3.1.1 Analisis data instrumen studi eksplorasi

Untuk mengukur data studi eksplorasi berupa angket adalah menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2009)

Keterangan:

P = Angka Presentase = frekuensi jawaban


(31)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun interpretasi pada hasil perhitungan di atas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Presentase Angket (Sugiyono, 2009) Prese

ntase

Kriteria

P = 0 Tak

seorangpun 0 < P

< 25

Sebagian Kecil

25 < P < 50

Hampir Setengahnya

P = 50 Setengahnya

50 < P < 75

Sebagian Besar

75 < P < 100

Hampir Seluruhnya

P =

100

Seluruhnya

Namun bila angket yang diberikan berupa rating scale maka perhitungannya adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2009):

Keterangan:

P = Angka Presentase

Skor Ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir 3.1.2 Analisis data instrumen validasi ahli


(32)

43

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan data rating scale adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2009):

Keterangan:

P = Angka Presentase

Skor Ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Adapun interpretasi dari hasil perhitungan diatas dijabarkan oleh Sugiyono (2009:99) sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Presentase Rating scale (Sugiyono, 2009)

Skor Presentase (%) Interpretasi

0-25 Tidak Baik

25-50 Kurang Baik

50-75 Baik

75-100 Sangat Baik

3.1.3 Analisis Data Instrumen Uji Coba

3.1.3.1Analisis Data Instrumen Kesulitan Belajar Siswa

Perhitungan presentase penyelesaian kesulitan belajar siswa dilakukan dengan rumus perhutungan presentase Sugiono (2009) yang dimodifikasi sebagai berikut:

(3.4)


(33)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = Presentase Penyelesaian Kesulitan Belajar Siswa.

3.1.3.2Analisis Data Instrumen Tanggapan Siswa

Instrumen Tanggapan Siswa menggunakan skala rating scale. Adapun perhitungan data rating scale adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2009):

Keterangan:

P = Angka Presentase

Skor Ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Adapun interpretasi dari hasil perhitungan diatas dijabarkan oleh Sugiyono (2009:99) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Presentase Rating scale (Sugiyono, 2009)

Skor Presentase (%) Interpretasi

0-25 Tidak Baik

25-50 Kurang Baik

50-75 Baik


(34)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur dilakukan dengan berbagai tahapan yang memiliki tujuan akhir untuk menghasilkan program WBITS yang dapat dipergunakan pada kegiatan diagnostik kesulitan belajar khususnya pada kompetensi dasar membuat fungsi dan prosedur. Kegiatan dimulai dengan kegiatan studi pendahuluan, analisis dan perancangan sistem, kodifikasi, pengujian, beserta verifikasi dan validasi pakar/ahli. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem secara fungsional telah dapat dipergunakan. Adapun hasil verifikasi dan validasi pakar menunjukkan bahwa sistem layak untuk dipergunakan dengan beberapa perbaikan

2. Pengimplementasian Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur dilakukan dengan cara ujicoba terbatas di lingkungan SMK Negeri 4 bandung dengan menggunakan tahapan: mencari siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar; penjelasan penggunaan sistem; pelaksanaan tes diagnostik awal, kegiatan belajar mandiri siswa yang dibimbing oleh penulis, dan pelaksanaan tes diagnostik akhir.

3. Setelah diimplementasikan, sistem WBITS yang dikembangkan mampu menuntaskan rata-rata 66,47% kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Atau dengan kata lain, sistem memiliki taraf keefektifan 66,47%


(35)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan di akhir kegiatan diagnostik kesulitan belajar, siswa disimpulkan menganggap WBITS sangat baik sebagai sarana belajar siswa. Adapun catatan yang diberikan oleh siswa terkait sistem ini adalah: sebaiknya latihan soal yang diberikan diperbanyak agar semakin menambah wawasan siswa, isi dan maksud soal semakin diperjelas agar dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa, dan sebaiknya menggunakan ilustrasi/gambar pada penyampaian materi,

5.2SARAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, maka terdapat saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengembangkan WBITS pada bagian pedagogical module dengan menggunakan berbagai teknik learning, seperti reinforcement learning ataupun Bayesian Belief Network agar sistem dapat memberikan prognosis materi yang lebih baik. 2. Perlunya dikembangkannya WBITS yang lebih luas cakupannya dari

WBITS yang dikembangkan ini, khususnya dari segi materi yang disampaikan. Sistem yang dikembangkan ini hanya sanggup untuk mencakup materi dalam bidang basis data relasional saja.

3. Perlunya ada penelitian yang lebih lanjut untuk mengidentifikasi kesulitan belajar pada domain pendidikan ilmu komputer, khususnya pada bidang pemrograman dan basis data.

4. Perlunya ada penelitian eksperimen lebih lanjut mengenai penggunaan WBITS ini pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, baik sebelum, ketika, ataupun sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung.

5. Guru-guru Produktif SMK RPL dapat mempergunakan WBITS yang dikembangkan ini sebagai alat bantu pengajaran dan alat diagnostik bagi siswa.


(36)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (1999) Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

ACT-R Research Group. (2009). ACT-R. [online] tersedia: http://act-r.psy.cmu.edu/ [Diakses 13 Januari 2014]

Azhar, B. F. H. (2012). Pengaruh Penerapan Remedial Intelligent Tutoring

System Berbasis Web Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas VIII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 di SMP Negeri 18 Malang. Skripsi pada Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknik UM.

Bastian, Giri R. (2010). Pengembangan Sistem Tutorial Berintelegensia Berbasis

ACT-R (Architecture of Cognitive Tutor) untuk Mendukung Proses Pembelajaran Pemrograman Java. Skripsi Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Dipublikasikan.

Boneh, T., Nicholson, A., Sonenberg, E., Stacey, K., & Steinle, V. (2003).

Decsys: An intelligent tutoring system for decimal numeration”. Laporan Teknis 134, School of CSSE, Monash University, Australia.

Butz C J, Hua S, Maguire R B. (2004). “A Web Based Intelligent Tutoring System for Computer Programming”. Prosiding Pada IEEE/WIC/ACM

International Conference on Web Intelligence (WI ’04)

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). "Petunjuk Teknis Pembelajaran Tuntas,

Remedial, dan Pengayaan di SMA". Jakarta: Kemendikbud.

Eisele, James E. (1967). “Diagnostic Teaching, Can the Curriculum Specialist Help?”. Artikel Pada The Changing Curriculum SCIENCE: Association for Supervision and Curriculum Development.

Gomes, A., & Mendes, A. J. (2007). “Learning to program-difficulties and solutions”. Prosiding Pada International Conference on Engineering Education–ICEE (Vol. 2007).


(37)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gulutzan, Peter. (2005) ."MySQL 5.0 Stored Procedures." MySQL AB. [online] Tersedia: http://dev.mysql.com/tech-resources/articles/mysql-storedprocedures.pdf

Lahtinen, E., Et Al (2005). “A study of the difficulties of novice programmers”. Artikel pada ACM SIGCSE Bulletin (Vol. 37, No. 3, pp. 14-18). ACM. Fathansyah. (2007). Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Penerbit

Informatika.

Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Niaga Swadaya.

Honggowibowo, A. S. (2009). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi

Berbasis Web dengan Forward dan Backward Chaining. Jurnal “telkomnika” ISSN, 1693-6930.

Internet World Stats. (2012). “Asia Marketing Research, Internet Usage, Population Statistics and Facebook Information”. [Online]. Tersedia: http://www.internetworldstats.com/asia.htm#id [4 April 2013]

Jauhari, Jaidan dan Mohammad Bin Ibrahim. (2010). “Intelligent Tutoring System sebagai Upaya Inovatif dalam Pembelajaran untuk Pembelajaran Berbantuan Komputer”. Artikel pada Jurnal Generic Vol. 5 No. 2 (Juli 2010) ISSN 2087-9814 (Online).

Koedinger, K. R., Anderson, J. R., Hadley, W. H., & Mark, M. A. (1997).

Intelligent tutoring goes to school in the big city”. Jurnal pada International Journal of Artificial Intelligence in Education (IJAIED), 8, 30-43.

Kurniaji, Gilang. (2011). “Pengembangan Sistem Tutor Cerdas untuk Pengajaran diagnostik”. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak Dipublikasikan. Makmun, Abin Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem

Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mitrovic, A. (1998). “A knowledge-based teaching system for SQL”. Prosiding Dalam ED-MEDIA (Vol. 98, pp. 1027-1032).


(38)

82

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mukhtar dan Rusmini. (2001). Pengajaran Remedial, Teori dan Penerapannya

dalam Pembelajaran. Jakarta: CV Fifa Mulia Sejahtera

Nugroho, Widyo. (2005). “Pengembangan ITS (Inteligent Tutoring System) Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Pengantar Teori Graf”. [Online]. Tersedia: http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2008/02/ke-blog-tp.doc [1 April 2013]

Ong, James dan Sownya Ramachandran. (2000). “Intelligent Tutoring Systems: Using AI to Improve Training Performance and ROI”. [Online] Tersedia http://www.stottlerhenke.com/papers/ITS_using_AI_to_improve_training_ performance_and_ROI.pdf [20 Maret 2013]

Siegel, L. S. (1989). “IQ is irrelevant to the definition of learning disabilities”. Journal of learning disabilities, 22(8), 469-478.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.

Variq. (2010). Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Metode Bayesian Network. Skripsi Sarjana pada Institut Teknologi Sepuluh November. Tidak Dipublikasikan.

W3Consortorium. (2009). Web Application Description Language. [Online] tersedia: http://www.w3.org/Submission/wadl/ [10 Maret 2013]

Woolf, Beverly Park. (2009). Building Intelligent Interactive Tutors. Burlington: Elsevier.


(1)

44

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = Presentase Penyelesaian Kesulitan Belajar Siswa.

3.1.3.2Analisis Data Instrumen Tanggapan Siswa

Instrumen Tanggapan Siswa menggunakan skala rating scale. Adapun perhitungan data rating scale adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2009):

Keterangan:

P = Angka Presentase

Skor Ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Adapun interpretasi dari hasil perhitungan diatas dijabarkan oleh Sugiyono (2009:99) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Presentase Rating scale (Sugiyono, 2009)

Skor Presentase (%) Interpretasi

0-25 Tidak Baik

25-50 Kurang Baik

50-75 Baik


(2)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur dilakukan dengan berbagai tahapan yang memiliki tujuan akhir untuk menghasilkan program WBITS yang dapat dipergunakan pada kegiatan diagnostik kesulitan belajar khususnya pada kompetensi dasar membuat fungsi dan prosedur. Kegiatan dimulai dengan kegiatan studi pendahuluan, analisis dan perancangan sistem, kodifikasi, pengujian, beserta verifikasi dan validasi pakar/ahli. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem secara fungsional telah dapat dipergunakan. Adapun hasil verifikasi dan validasi pakar menunjukkan bahwa sistem layak untuk dipergunakan dengan beberapa perbaikan

2. Pengimplementasian Web Based Intelligent Tutoring System yang mendukung diagnostik kesulitan belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi dan Prosedur dilakukan dengan cara ujicoba terbatas di lingkungan SMK Negeri 4 bandung dengan menggunakan tahapan: mencari siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar; penjelasan penggunaan sistem; pelaksanaan tes diagnostik awal, kegiatan belajar mandiri siswa yang dibimbing oleh penulis, dan pelaksanaan tes diagnostik akhir.

3. Setelah diimplementasikan, sistem WBITS yang dikembangkan mampu menuntaskan rata-rata 66,47% kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Atau dengan kata lain, sistem memiliki taraf keefektifan 66,47%


(3)

79

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan di akhir kegiatan diagnostik kesulitan belajar, siswa disimpulkan menganggap WBITS sangat baik sebagai sarana belajar siswa. Adapun catatan yang diberikan oleh siswa terkait sistem ini adalah: sebaiknya latihan soal yang diberikan diperbanyak agar semakin menambah wawasan siswa, isi dan maksud soal semakin diperjelas agar dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa, dan sebaiknya menggunakan ilustrasi/gambar pada penyampaian materi,

5.2SARAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, maka terdapat saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengembangkan WBITS pada bagian pedagogical module dengan menggunakan berbagai teknik learning, seperti reinforcement learning ataupun Bayesian Belief Network agar sistem dapat memberikan prognosis materi yang lebih baik. 2. Perlunya dikembangkannya WBITS yang lebih luas cakupannya dari

WBITS yang dikembangkan ini, khususnya dari segi materi yang disampaikan. Sistem yang dikembangkan ini hanya sanggup untuk mencakup materi dalam bidang basis data relasional saja.

3. Perlunya ada penelitian yang lebih lanjut untuk mengidentifikasi kesulitan belajar pada domain pendidikan ilmu komputer, khususnya pada bidang pemrograman dan basis data.

4. Perlunya ada penelitian eksperimen lebih lanjut mengenai penggunaan WBITS ini pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, baik sebelum, ketika, ataupun sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung.

5. Guru-guru Produktif SMK RPL dapat mempergunakan WBITS yang dikembangkan ini sebagai alat bantu pengajaran dan alat diagnostik bagi siswa.


(4)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ACT-R Research Group. (2009). ACT-R. [online] tersedia: http://act-r.psy.cmu.edu/ [Diakses 13 Januari 2014]

Azhar, B. F. H. (2012). Pengaruh Penerapan Remedial Intelligent Tutoring System Berbasis Web Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas VIII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 di SMP Negeri 18 Malang. Skripsi pada Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknik UM.

Bastian, Giri R. (2010). Pengembangan Sistem Tutorial Berintelegensia Berbasis ACT-R (Architecture of Cognitive Tutor) untuk Mendukung Proses Pembelajaran Pemrograman Java. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Dipublikasikan.

Boneh, T., Nicholson, A., Sonenberg, E., Stacey, K., & Steinle, V. (2003). “Decsys: An intelligent tutoring system for decimal numeration”. Laporan Teknis 134, School of CSSE, Monash University, Australia.

Butz C J, Hua S, Maguire R B. (2004). “A Web Based Intelligent Tutoring System for Computer Programming”. Prosiding Pada IEEE/WIC/ACM International Conference on Web Intelligence (WI ’04)

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). "Petunjuk Teknis Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan Pengayaan di SMA". Jakarta: Kemendikbud.

Eisele, James E. (1967). “Diagnostic Teaching, Can the Curriculum Specialist Help?”. Artikel Pada The Changing Curriculum SCIENCE: Association for Supervision and Curriculum Development.

Gomes, A., & Mendes, A. J. (2007). “Learning to program-difficulties and solutions”. Prosiding Pada International Conference on Engineering Education–ICEE (Vol. 2007).


(5)

81

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gulutzan, Peter. (2005) ."MySQL 5.0 Stored Procedures." MySQL AB. [online] Tersedia: http://dev.mysql.com/tech-resources/articles/mysql-storedprocedures.pdf

Lahtinen, E., Et Al (2005). “A study of the difficulties of novice programmers”. Artikel pada ACM SIGCSE Bulletin (Vol. 37, No. 3, pp. 14-18). ACM. Fathansyah. (2007). Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Penerbit

Informatika.

Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Niaga Swadaya.

Honggowibowo, A. S. (2009). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Forward dan Backward Chaining. Jurnal “telkomnika” ISSN, 1693-6930.

Internet World Stats. (2012). “Asia Marketing Research, Internet Usage, Population Statistics and Facebook Information”. [Online]. Tersedia: http://www.internetworldstats.com/asia.htm#id [4 April 2013]

Jauhari, Jaidan dan Mohammad Bin Ibrahim. (2010). “Intelligent Tutoring System sebagai Upaya Inovatif dalam Pembelajaran untuk Pembelajaran Berbantuan Komputer”. Artikel pada Jurnal Generic Vol. 5 No. 2 (Juli 2010) ISSN 2087-9814 (Online).

Koedinger, K. R., Anderson, J. R., Hadley, W. H., & Mark, M. A. (1997). “Intelligent tutoring goes to school in the big city”. Jurnal pada International Journal of Artificial Intelligence in Education (IJAIED), 8, 30-43.

Kurniaji, Gilang. (2011). “Pengembangan Sistem Tutor Cerdas untuk Pengajaran diagnostik”. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak Dipublikasikan. Makmun, Abin Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem

Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mitrovic, A. (1998). “A knowledge-based teaching system for SQL”. Prosiding Dalam ED-MEDIA (Vol. 98, pp. 1027-1032).


(6)

Faisal Agus Tri Putra, 2014

Pengembangan Web Based Intelligent Tutoring System Untuk Mendukung Kegiatan Diagnostik Kesulitan Belajar Pada Kompetensi Dasar Membuat Fungsi Dan Prosedur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mukhtar dan Rusmini. (2001). Pengajaran Remedial, Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: CV Fifa Mulia Sejahtera

Nugroho, Widyo. (2005). “Pengembangan ITS (Inteligent Tutoring System) Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Pengantar Teori Graf”. [Online]. Tersedia: http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2008/02/ke-blog-tp.doc [1 April 2013]

Ong, James dan Sownya Ramachandran. (2000). “Intelligent Tutoring Systems: Using AI to Improve Training Performance and ROI”. [Online] Tersedia http://www.stottlerhenke.com/papers/ITS_using_AI_to_improve_training_ performance_and_ROI.pdf [20 Maret 2013]

Siegel, L. S. (1989). “IQ is irrelevant to the definition of learning disabilities”. Journal of learning disabilities, 22(8), 469-478.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.

Variq. (2010). Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Metode Bayesian Network. Skripsi Sarjana pada Institut Teknologi Sepuluh November. Tidak Dipublikasikan.

W3Consortorium. (2009). Web Application Description Language. [Online] tersedia: http://www.w3.org/Submission/wadl/ [10 Maret 2013]

Woolf, Beverly Park. (2009). Building Intelligent Interactive Tutors. Burlington: Elsevier.