GALERI BATIK “SERU ALAMI LULUT” DI SURABAYA.

TUGAS AKHIR
GALERI BATIK “SERU ALAMI LULUT”
DI SURABAYA
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir S-1 (Strata-1)

Diajukan oleh:

Rizki Septia Mahar ani
0851010088

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PROPOSAL TUGAS AKHIR
GALERI BATIK “SERU ALAMI LULUT”

DI SURABAYA
Disusn Oleh :

RIZKI SEPTIA MAHARANI
0851010088
Telah Dipertahankan DiDepan Tim Penguji
Pada Tanggal : 14 Agustus 2012

Pembimbing I :

Penguji I:
Ir. Sri Suryani Y. W., MT.
NIP. 19670722 199303 2 002

Dr.Ir. Pancawati Dewi.MT

Penguji II:

NPT. 3 6750 94 00331
Ir. Niniek Anggriani, MTP.

Pembimbing II :

NIP. 19580124 198703 2 001
Penguji III:
Ir.Erwin Djuni Winarto.MT

Lily Syahrial.ST.MT

NPT. 3 6506 99 01066 1

NIP. 19550908 199103 1 00 1

Tugas Akhir telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperolah gelar Sarjana Teknik (S-1)
Tanggal: 17 September 2012
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan

Ir.Naniek Ratni Jar,M.Kes.
NIP. 19590729 198603 2 001
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

GALERI BATIK “SERU ALAMI LULUT”
DI SURABAYA
Rizki Septia Maharani
0851010088

ABSTRAK

Seni batik di Indonesia semakin tumbuh dan diminati oleh berbagai kalangan
mulai dari yang muda sampai yang tua. Pada zaman dahulu memang batik hanya
diperuntukkan untuk penghuni kerajaan dengan motif kuno. Saat ini pemakai batik di
Indonesia menyebar luas tidak hanya penghuni kerajaan saja. Batik Indonesia sudah
memiliki motif yang sangat banyak dari berbagai provinsi dan daerah serta tidak terlihat
kuno seperti dulu. Batik khas Surabaya yang dimiliki oleh Ibu Lulut bermotif batik
pesisir yang bahan utama pewarnanya dari daun dan batang pohon mangrove yang
sudah jatuh. Fakta yang ada sekarang hanya tersedia rumah produksi yang minim
fasilitas dan belum tersedia galeri batik sebagai galeri yang mempromosikan dan
memperdagangkan batik mangrove.

Galeri Batik Seru Alami Lulut ini akan memberikan fasilitas yang belum ada
pada galeri-galeri di Surabaya. Adanya fasilitas yang menunjang di Galeri Batik Seru
Alami Lulut ini seperti adanya ruang pamer, ruang membatik, dan ruang lainnya yang
dapat membedakan galeri ini dengan galeri lainnya yang ada di kota Surabaya.
Perletakan galeri yang berada di kawasan wisata yaitu kawasan wisata hutan mangrove
dapat memberikan suasana yang berbeda karena adanya hubungan antara batik
mangrove dengan lingkungannya. Adapun tema rancangan Galeri Batik Seru Alami
Lulut ini adalah Nature of Art Lulut. Makna dari tema tersebut adalah mangrove itu
Nature, dan Nature itu pantai jadi, batik mangrove yang dimiliki oleh ibu Lulut ini tidak
dapat dipisahkan dengan lingkungan pantai yang ditumbuhi oleh tumbuhan mangrove.
Konsep bangunan pada galeri batik ini dari segi bentuk bangunan yang
mengambil bentuk dari bangunan pesisir yang tidak banyak menggunakan variasi
bentuk, lebih banyak penggunaan bentuk persegi dengan atap miring. Tetapi pada
aplikasi bangunan galeri ini adanya penambahan bentuk lengkung, supaya bentuk
bangunan tidak terlihaat kaku. Penggunaan massa banyak, dengan tatanan massa yang
dapat menggabungkan kawasan wisata kedalam pemilihan view pada bangunan dan
pada perletakan bangunan. Fasilitas yang ada mempengaruhi suasana kawasan wisata
dan area bangunan, menyatukan suasana yang ada yaitu memberikan fasilitas dengan
suasana santai missal ruang membatik yang terbuka sehingga menyatukan pengunjung
dan pengrajin batik dengan lingkungan.

Kata Kunci : Galeri, Mangrove, Batik.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia dan
kuasaNya sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul Galeri Batikl“Seru
Alami Lulut” Di Surabaya ini dapat terselesaikan dengan baik.
Saya ucapkan terima kasih kepada :


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir. Alhamdulillah.



Kedua orang tua saya Ayah dan mama yang telah mendukung serta mendoakan

kelancaran pendidikan yang saya tempuh.



Ibu Ir. Naniek Ratni JAR, M kes, selaku dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jawa Timur.



Dr.Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan dan selaku dosen pembumbing I yang telah
bersedia memberikan waktu, tenaga dan ilmu untuk menyusun laporan Tugas
Akhir ini.



Lily Syahrial, ST. MT. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
memberikan waktu, tenaga dan ilmu untuk menyusun laporan Tugas Akhir ini.




Ir. Erwin Djuni W., MT. selaku dosen wali yang bersedia meluangkan waktu
sharing mata kuliah yang akan diambil.



Ir. Niniek Anggriani, MTP. Selaku dosen penguji



Ir. Sri Suryani Y.W., MT. selaku dosen penguji



Ibu Dyan Agustin, ST.MT selaku coordinator LAB Tugas Akhir.



Buat kakakku Ika Ayu yang memberikan doa dan semangat.




My Buu yang sudah membantu, menyemangati dan memberikan doa dari
semester awal sampai akhir terima kasih Mas Ricky.



Sahabat geng cinta yaitu Nabila, Aci, Indah, Vitri, Rama, Saughi, Tama yang
sudah menyemangati, saling mendoakan dan membantu dalam bentuk apapun
terimakasih Sahabatku.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



Teman-teman Arsitektur 2008, Ekak, Ravles, Abdul, Kur, Umar, Sragen,
Syahvitri, Ariani dan yang lainnya, terimakasih buat dukungan dan
perjuangannya sampai di Tugas Akhir




Teman-teman Arsitektur 2005, mas Haris, mas Andirian, mas Arif Amreta, mas
Yudha, dan yang lainnya.



Teman-teman Arsitektur 2006, 2007, 2009, 2010.



Buat aa’ Gondring Bandung yang sudah membantu dalam pembuatan maket.



Teman- teman

yang selalu ada di hima dari jurusan Arsitek, DKV, Sipil,


Lingkungan dan tak lupa Papi dan Mami kantin.


Pihak- pihak lain yang telah memberikan bantuan, penghargaan dan
dukungannya.
Pembelajaran berawal dari kesalahan yang diperbaiki, karenanya saran dan

masukan akan menambah kelengkapan dan peningkaatan kualitas penulisan pada masa
yang akan datang. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Surabaya,

Desember 2012
Rizki Septia M.

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ..

ii

ABSTRAK...................................................................................................... ....

iii

KATA PENGANTAR....................................................................................... ..

iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

xiv

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

xv

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1. 1. Latar Belakang Perancangan ......................................................

1

1. 2. Tujuan dan Sasaran Perancangan .............................................. .

3

1. 3. Batasan dan asumsi ....................................................................

4

1. 4. Tahapan Perancangan ................................................................

4

1. 5. Sistematika Laporan ..................................................................

6

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ............................................

7

2. 1. Tinjauan Umum Perancangan ....................................................

7

2. 1. 1. Pengertian Judul ............................................................

7

2. 1. 2. Studi Literatur ...............................................................

8

2. 1. 3. Studi Kasus ...................................................................

19

2. 1. 4. Analisa Hasil Studi ........................................................

31

2. 2. Tinjauan Khusus ........................................................................

32

2. 2. 1. Penekanan Perancangan ..................................................

32

2. 2. 2. Lingkup Pelayanan ........................................................

33

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. 2. 3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang .....................................

33

2. 2. 4. Perhitungan Luasan Ruang ............................................

35

2. 2. 5. Program Ruang ...............................................................

42

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN .........................................

44

3. 1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi...............................................

44

3. 2. Penetapan Lokasi .......................................................................

48

3. 3. Kondisi Fisik Lokasi ..................................................................

48

3. 3. 1. Existing Site ....................................................................

48

3. 3. 2. Aksesbilitas ...................................................................

49

3. 3. 3. Potensi Lingkungan ......................................................

50

3. 3. 4. Infrastruktur Kota ..........................................................

50

3. 3. 5. Peraturan Bangunan Sekitar ...........................................

51

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN...........................................................

53

4. 1. Analisa Site ...............................................................................

53

4. 1. 1. Aksesbilitas ...................................................................

53

4. 1. 2. Analisa Iklim .................................................................

55

4. 1. 3. Analisa Lingkungan Sekitar...........................................

57

4. 1. 4. Analisa Zoning ..............................................................

59

4. 2. Analisa Ruang ...........................................................................

60

4. 2. 1. Organisasi Ruang ..........................................................

60

4. 2. 2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi......................................

62

4. 2. 3. Diagram Abstrak ...........................................................

63

4. 3. Analisa Bentuk dan Tampilan ......................................................

64

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. 3. 1. Analisa Bentuk .............................................................. ..

64

4. 3. 2. Analisa Tampilan ............................................................

65

BAB V. KONSEP RANCANGAN ................................................................... .

68

5.1. Pendekatan Terhadap Fakta dan Isu ..................................

68

5.1.1. Penentuan Tema Rancangan ..............................................

69

5.2. Konsep Rancangan .........................................................................

69

5.2.1. Nature .............................................................................

69

5.2.2. Konsep Tatanan Massa Bangunan dan Sirkulasi .............

70

5.2.3. Konsep Tampilan ..............................................................

73

5.2.4. Konsep Ruang Luar ..........................................................

74

5.2.5. Konsep Ruang Dalam .......................................................

74

5.2.6. Konsep Struktur dan Material .......................................... .

76

5.2.7. Konsep Utilitas ..................................................................

77

5.2.7.1. Konsep Penyediaan Air Bersih ..................................

77

5.2.7.2. Konsep Pembuangan Air Kotor dan Limbah ............

77

5.2.7.3. Konsep Pembuangan Air Hujan ................................

77

5.2.7.4. Konsep Pembuangan Sampah ...................................

77

5.2.8. Konsep Mekanikal Elektrikal ............................................

78

5.2.8.1. Konsep Penghawaan .................................................

78

5.2.8.2. Konsep Pencahayaan .................................................

78

5.2.8.3. Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran ................ ..

78

5.2.8.4. Konsep Jaringan Listrik dan Genset ....................... .

79

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V. APLIKASI PERANCANGAN .............................................................

80

6.1. Aplikasi Bentuk .............................................................................

80

6.2. Aplikasi Tampilan .........................................................................

81

6.3. Aplikasi Sirkulasi ..........................................................................

83

6.4. Aplikasi Ruang Luar .....................................................................

84

6.5. Aplikasi Ruang Dalam Bangunan ................................................

85

PENUTUP .........................................................................................................

87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

xii

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Contoh pencahayaan alami ……………………………………..

9

Gambar 2. 2. Perletakan benda koleksi pada naungan dan pembayangan …….

10

Gambar 2. 3. Contoh Artificial Lighting ............................................................

10

Gambar 2. 4. Sudut pandang dan jarak pandang manusia terhadap objek pamer

11

Gambar 2. 5. Ukuran tinggi dan jarak untuk daerah pandangan ........................

11

Gambar 2. 6. Area Penjualan ritail posisi tinggi .................................................

11

Gambar 2. 7. Area penjualan retail posisi berdiri ...............................................

12

Gambar 2. 8. Area penjualan retail posisi bergantung ........................................

12

Gambar 2. 9. Area penjualan retail posisi bergantung ........................................

13

Gambar 2. 10. Sirkulasi menyebar ……………………………………………..

13

Gambar 2. 11. Sirkulasi menerus ………………………………………………

14

Gambar 2. 12. Skema hubungan ruang sebagai bentuk pendekatan terhadap obyek
rancang…………………………………………………………………………..

16

Gambar 2. 13. Sirkulasi pada ruang pamer kecil ……………………………….

17

Gambar 2. 14. Sirkulasi pada ruang pamer sedang …………………………….

17

Gambar 2. 15. Sirkulasi pada ruang pamer sedang 2 …………………………..

18

Gambar 2. 16. Sirkulasi pada ruang pamer besar ………………………………

18

Gambar 2. 17. Batik Belanda …………………………………………………..

21

Gambar 2. 18. Batik Cina ………………………………………………………

21

Gambar 2. 19. Batik Keraton …………………………………………………...

21

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2. 20. Batik Danar Hadi ……………………………………………….

21

Gambar 2. 21. Batik Indonesia …………………………………………………

22

Gambar 2. 22. Batik Souvenir …………………………………………………..

22

Gambar 2. 23. Ruang Penjualan ……………………………………………….

22

Gambar 2. 24. Dalem Waryuningratan …………………………………………

23

Gambar 2. 25. Sasana Mangunsuka …………………………………………….

24

Gambar 2. 26. Interior Souvenir Shop dan Longue……………………………..

24

Gambar 2. 27. Interior Showroom Batik Danar Hadi …………………………

25

Gambar 2. 28. Showroom Batik Danar Hadi ………………………………….

25

Gambar 2. 29. Tampak galeri batik kuno Danar Hadi…………………………

26

Gambar 2. 30. Ruang dalam galeri batik kuno danar hadi …………………….

26

Gambar 2. 31. Ruang Luar …………………………………………………….

27

Gambar 2. 32. Penataan produk batik …………………………………………

29

Gambar 2. 33. Tampak galeri barong gung ……………………………………

30

Gambar 2. 34. Ruang Dalam galeri batik Barong gung ……………………….

30

Gambar 3. 1. Lokasi site Jl. Tunjungan ………………………………………..

45

Gambar 3. 2. Lokasi site Jl. Embong Malang ………………………………….

45

Gambar 3. 3. Lokasi site Kawasan Wisata Hutan Mangrove Wonorejo .………

46

Gambar 3. 4. Existing site ……………………………………………………...

49

Gambar 3. 5. Aksesbilitas site ………………………………………………….

50

Gambar 4. 1. Lokasi perencanaan site ………………………………………….

53

Gambar 4. 2. Penentuan ME ……………………………………………………

54

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4. 3. Pergerakan Matahari ……………………………………………..

55

Gambar 4. 4. Arah Angin ……………………………………………………….

56

Gambar 4. 5. Pembayangan ……………………………………………………..

57

Gambar 4. 6. Analisa lingkungan sekitar ……………………………………….

57

Gambar 4. 7. Analisa view keluar ……………………………………………....

58

Gambar 4. 8. Analisa kebisingan ………………………………………………..

59

Gambar 4. 9. Analisa Zoning ……………………………………………………

59

Gambar 4. 10. Diagram organisasi ruang ……………………………………….

61

Gambar 4. 11. Diagram Hubungan Ruang ……………………………………...

62

Gambar 4. 12. Alur sirkulasi ruang ……………………………………………..

63

Gambar 4. 13. Diagram abstrak lantai 1 ………………………………………… 64
Gambar 4. 14. Diagram abstrak lantai 2 ………………………………………… 64
Gambar 4. 15. Proses gubahan bentuk …………………………………………..

65

Gambar 4. 16. Analisa bentuk tampilan …………………………………………

66

Gambar 4. 17. Tampilan bangunan bertema nature ……………………………..

66

Gambar 5.1. Tatanan Massa …………………………………………..………… 71
Gambar 5.2. Sirkulasi Ruang Luar ………………………………………………. 72
Gambar 5.3. Sirkulasi Ruang Dalam …………………………………………….. 72
Gambar 5.4. 3D ………………………………………………………………….. 73
Gambar 5.5. Tampak Bangunan Utama …………………………………………. 73
Gambar 5.6. Konsep Ruang Luar ……………..………………………………… 74
Gambar 5.7. Konsep Ruang Dalam ……………………………………………… 75
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 5.8. Sketsa Interior ……………………………………………………… 75
Gambar 5.9. Sketsa Perabot ……………………………………………………… 75
Gambar 5.10. Struktur Rangka Beraturan Grid Rata Satu Arah ……….………... 76
Gambar 5.11. Struktur Rangka Beraturan Grid Rata Dua Arah ………..………... 76
Gambar 6.1. Tampak Atas Galeri Batik Seru Alami Lulut di Surabaya ............... 81
Gambar 6.2. Tampak Mata Burung Galeri Batik Seru Alami Lulut di Surabaya . 82
Gambar 6.3. Tampak Depan …………………………………………………...... 82
Gambar 6.4. Aplikasi Sirkulasi ………………………………………………….. 83
Gambar 6.5. Aplikasi Ruang Luar ………………………………………………. 84
Gambar 6.6. Interior Ruang Pamer ……………………………………………… 85
Gambar 6.7. Interior Butik ………………………………………………………. 86

xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian 8 Ruang Utama Galeri Batik Kuno Danar Hadi ...............

20

Tabel 2.2 Perbandingan Objek Kasus ...................................................................

31

Tabel 2.3 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ...........................................................

33

Tabel 2.4 Perhitungan Luasan Ruang ...................................................................

35

Tabel 3.1 Hasil Penilaian Pada 3 Pilihan Lokasi Tapak di Surabaya ...................

47

xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BERITA ACARA UJ IAN LISAN
Nama Mahasisw : Rizki Septia Maharani
NPM

: 0851010088

Jurusan

: Teknik Arsitektur

Hari/ Tanggal

: Selasa, 14 Agustus 2012

Jam

: 10.00 – 12.00

Tempat

: Ruang Sidang

Moderator

: Lily Syahrial, ST, MT.

Penguji 1

: Ir. Sri Suryani Y. W., MT.

Penguji 2

: Ir. Niniek Anggriani, MTP.

Penguji 3

: Erwin Djuni Winarto, MT.

Notulen

: Rahmad Ramadhan

Ir. Niniek Anggriani, MTP.
D : Maksud nama judul proyek ini bagaimana?
M : Itu dari nama pembuatnya bu.
D : Ini sudah ada?
M : Sudah bu, Cuma masih bentuk rumah produksi yang terdiri dari tempat membatik,
dan penjualan .
D : Berarti ini jadi satu?
M : Ya bu.
D : Berapa m² galeri ini keseluruhannya?
M : Untuk keseluruhannya ± 10.169 m².
D : kalo yang 1930 m² ini?
xvii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

M : Yang itu salah bu, yang benaryang ± 10.169 m².
D : Aturan setempat berapa untuk KDB nya?
M : 60% bu.
D : Ini flat semua ?
M : iya bu, cuma 1 lantai semua.
D : Kenapa?
M : Karena sudah cukup memenuhi aktivitasnya bu.
D : Kaitkan dengan aturannya!
M : KLB nya 1-3 lantai bu.
D : Luas site berapa?
M : ± 2 Ha bu.
D : Dari manaitu, trus KDB nya berapa?
M : 60% bu.
D : Dapat dari mana site 2 ha itu?
M : Dari ruang luar.
D : Dari bentuk site, itu sudah menghitungnya?
M : Sudah bu.
D : Penerapan dari KDB, kebesaran site anda kenapa harus disediakan Galeri Batik ini?
M : Pengaruh dari lingkungannya bu,karena ini adalah batik mangrove bu.
D : Kenapa alternatif sitenya ada di Tunjungan dan Embong Malang?
M : Karena diliat dari segi komersilnya bu.
D : Apa yang kamu lakukan dengan kondisi lingkungannya?
M : Hutan Mangrovenya bu.
D : Ancer-ancernya dari mana ini?
M : Stikom bu ( menunjuk gambar).
D : Kondisi eksistingnya?
xviii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

M : Lahan Kosong ditumbuhi rumput-rumput (menunjuk gambar).
D : Istimewanya galeri ini apa?
M : Ruang membatik terbuka.
D : Kenapa?
M : Pada studi kasus hanya ada galeri tanpa ada ruang membatik bu jadi hanya seperti
took yang menjual produk batik.
D : Cuma ruang membatik?
M : iya bu.
D : Bagaimana urutannya?
M : Setelah proses membatik selesai lalu proses pencelupan bu.
D : Kenapa tidak satu kesatuan?
M : Supaya kelihatan view mangrovenya bu.
D : Padahal itu satu kesatuan kan? Sehingga tidak bisa dipisahkan!
Kamu menentukan ruang hanya melalui pendapat kamu tanpa ada studi, kenapa?
Sekarang kan harus ada satu kesatuan dengan lokasi wisata sekitarnya!
Dari mana kamu menentukan peek hour nya?
M : Dari asumsi bu.
D : Kan harus ada studinya, bisa dari road map kunjungan wisatawan! Besaran ruang
dari mana?
M : Dari besaran perabotnya bu.
D : Pada interiornya? Bagaimana aplikasi batiknya?
M : Ini bu ( menunjuk gambar), ada yang digantung ada juga yang diaplikasikan ke
dinding.
D : Beda ruang Pamer kolektor sama umum bagaimana?
M : Pada ruang pamer kolektor kain batik dipajang secara digantung bu, kalau yang
ruang pamer umum kain batik dipajang di lemari display.
D : Apa itu kolektor? Bukan koleksi?
xix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

M : Batik yang spesifik bu dengan harga yang mahal.
D : Berarti batik yang langka/ kenapa dibedakan dengan umum?
M : Iya bu, karena yang umum hanya melihat tanpa meneliti bu.
D : Proses pembatikan kan panjang, untuk limbahnya bagaimana?
M : Ini menggunakan bahan alami bu, jadi tidak merusak lingkungan.
D : Saluran pembuangannya dimana?
M : Ada bu ( menunjuk gambar).
D : Dimana ngambil bahannya?
M : Disini bu ( menunjuk gambar)

Ir. Sri Suryani Y. W., MT.
D : Kalau dari judul galeri batik, berarti lebih galerinya, tp ada juga prosesnya. Untuk
orang awam yang inginbelajar membatik bagaimana?
M : Langsung melihat dan belajar bu, lewat pedestrian.
D : Posisi dari mana agar orang tau ada tempat membatik?
M : Pada galeri, ada petanya bu.
D : Kalau belum jadi bagaimana?
M : Untuk pengunjung galeri diberitahu bu.
D : Berarti bukan penyelesaian arsitektur?
M : Ada pedestrian sebagai pengarah bu.
D : Tapi itu pedestrian ada plaza besar, malah bukan mengarah langsung ke tempat itu.
Perhitungan kebutuhan ruang sudah sesuai antara laporan sama gambar? Pada
laporan galeri 700 m², pada gambar 600 m² kenapa?
M : Iya maaf bu.
D : Kenapa ada denah ruang service? Mana ruang prosesnya?
M : Maaf bu ini keliru penulisannya ( menunjuk gambar).
D : Kenapa harus bentuk yang berbelok-belok?
xx
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hubungan antara fasilitas tidak dihubungkan dalam selasar yang tertutup,
bagaimana kalau hujan?
Ruang membuat pola dimana?
Untuk proses malam kenaa tertutup? Kanitu pake api?
Proses membatiknya kurang sempurna dalam desain kamu.
Mestinya tidak berjauhan
Pada pengertian judul ada rumah batik jadi mana yang benar?
M :Untuk laporan saya yang salah bu, saya lupa menggantinya bu.
D : Sitenya berapa luasnya?
M : 2 Ha.
D : Dari gambarnya kurang dari 50%, bagaimana?
M : Dari site ini adanya bangunan ini bu (menunjuk gambar)
D : Harusnya ada yang dirubah, agar singkron. Agar saling melengkapi.
M : Iya bu.

Erwin Djuni Winarto, MT.
D : Pemilik batik ini siapa?
M : Ibu Lulut pak.
D : Persamaan pemilik sama arsitek sama? Tau proses membatik, bedanya apa?
M : Standart galerinya, tatanan massa, peraturan pencahayaan.
D : Jangan dianggap pemilik tidak tau galeri, kalau arsitek mengerti tatanannya. Konsep
tatanan bagaimana?
M : Adanya drop off areayang menghubungkan butik dengan galeri.
D : Itu bukan konsep mbak, kalau teori tatanan massanya bagaimana? Cara meletakkan
massa itu bagaimana?
M : Linier pak?

xxi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

D : Bukan itu, konsep anda menatanya bagaimana berdasarkan teori yang ada? Konsep
bentuk bagaimana?
M ; Bentuk persegi yang dimaju mundurkan agar tidak monoton.
D : Hubungannya dengan tema?
M : Karena site yang berada di pesisir, jadi bentuk bangunannya persegi dengan atap
miring.
D : Konsep tampilan tropis yang seperti apa?
M : Atap miring yang digabungkan dengan bentuk lengkung.
D : Hanya itu?
M : Adanya bukaan sebagai penghawaan alami.
D : ini penghawaan alami atau buatan?
M : Alami dan buatan pak.
D : Selain itu?
M : Adanya Kanopi sebagai penghalang tampias hujan.
D : Kenapa tropis atapnya harus mirin?
M : Karena curah hujan pak.
D : Bisakah bangunan anda mengalirkan air?
M : Bisa pak.
D : Pada galeri adanya pertemuan-pertemuan atap yang dapat menampung air, sama
pada ruang servicenya itu bagaimana?
M : Adanya pengunaan talang pak (menunjuk gambar)
D : Pada gambar galeri ada terdapat gambar yang pada tampaknya ada pintu namun
pada denahnya tidak ada?
Pada interior menunjukkan ruang apa?
M : Yang atas ini interior butik pak (menunjuk gambar)
D : Untuk apa ada meja itu?
M : Agar konsep minimalis pak.
xxii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

D : Kenapa warna ungu?
M : Karena warnanya cerah pak.
D : Warna batik apa?
M : Perpaduan warna soft pak.
D : Kalau yang bawah interior apa?
M : Interior ruang pamer pak.
D : Bentuk fractal itu apa?
M : Bentuk yang bebas pak.
D : Ada yang bentuk fractal dalam bangunan?
M : Tidak ada pak.
D : Kenapa ada bentuk atap yang bertumpuk-tumpuk?
M : Dari display batik yang dtumpuk-tumpuk pak.
D : Kenapa tidak bentuk atap tumpuk yang sudah ada sebelumnya, seperti Bali atau
joglo, kan itu ada fungsinya? Kalau punya anda hanya seperti ditumpuk-tumpuk.
Untuk penghawaan alami yang mana?
M : Hanya untuk ruang proses membatik pak, selain itu penghawaan buatan pak.
D : Berapa AC yang digunakan untuk galeri?
M : 5 outdoor dan 5 indoor pak.
D : Bagaimana perletakan indoor nya?
M : Pada setengah tinggi lantai pak.
D : Bagaimana penyelesaiannya?
M : Dengan dinding penutup pak, sehingga aliran udaranya lewat bawah pak.

xxiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan
Saat ini seni batik di Indonesia semakin tumbuh. Seni batik diminati oleh
berbagai kalangan mulai dari yang muda sampai yang tua. Pada zaman dahulu
memang batik hanya diperuntukkan untuk penghuni kerajaan dengan motif kuno.
Tetapi sekarang pemakai batik di Indonesia menyebar luas tidak hanya penghuni
kerajaan saja. Karena Batik Indonesia sudah memiliki motif yang sangat banyak
dari berbagai provinsi maupun daerahnya. Sehingga tidak terlihat kuno seperti
dulu.
Di provinsi Jawa Timur meliputi: Madura, Tuban, Pacitan, Ponorogo,
Pasuruan,

Bondowoso,

Lumajang,

Madiun,

Ngawi,

Jombang,

Sidoarjo,

Tulungagung, Trenggalek, Banyuwangi, Mojokerto dan Surabaya, memiliki batik
dengan kekhasan masing-masing. Antara lain Batik gedog dari Tuban, Batik
Maesan dari Bondowoso, Batik Buah Mojo dari Mojokerto, Batik Mangrove dari
Surabaya, dsb. Berbeda dengan batik Jawa Tengah yang sangat kaku karena
terpaku oleh pengaruh budaya keraton, sedangkan batik Jawa Timur sangat
bervariasi.
Salah satunya daerah Jawa Timur yaitu kota Surabaya yang memiliki
motif batik Mangrove. Diawali dari peristiwa tertangkapnya pelaku pembalakan
liar hutan mangrove di daerah Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya pada
bulan Desember 2007. Dari situlah sebuah kerajinan batik tulis mangrove muncul,
terutama dengan pola-pola pakem bertemakan ekosistem hutan bakau dan juga
memakai bahan alami dari pohon mangrove sendiri. Seorang pejuang Lingkungan
Surabaya yang sekarang menjadi koordinator pengrajin batik mangrove sejak
tahun 2006 sudah mulai mengelola mangrove. Mulai tahun 2008 terciptalah 23
desain batik Mangrove. Kemudian, pada bulan Febuari tahun 2009 melakukan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pendekatan ke Dinas Tenaga Kerja Surabaya untuk memulai realisasi pelatihan
batik di kawasan rungkut.
Seorang koordinator batik Mangrove yang berada di kecamatan Rungkut
mengkoordinir pengrajin yang berasal dari Kecamatan Rungkut itu sendiri. Salah
satu usaha mempromosikan batik Mangrove yaitu mengikuti pameran diberbagai
tempat misal, di Java Paragon, di JCC Jakarta, di Balai Pemuda Surabaya. Dari
situlah Batik Mangrove dikenal di dalam negeri maupun diluar negeri. Penjualan
batik mangrove sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Bahkan ada pembeli yang
berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Australia. Dari penjualan
kain batik mangrove, omset antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per bulan.
Di Wisma Kedung Asem Indah di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan
Rungkut yaitu rumah produksi yang digunakan untuk pusat perkumpulan
pengrajin batik mangrove yang diberi nama Griya Karya Tiara Kusuma.
Fasilitas yang ada di rumah produksi hanya memanfaatkan ruangan yang ada
seperti rumah untuk hunian bukan sebuah galeri yang dikhususkan sebagai wadah
kegiatan. Teras rumah yang digunakan untuk proses membatik dan tempat lemari
display untuk sebagian hasil pembatikan. Ruang tamu untuk ruang penerima tamu
sekaligus untuk tempat rak-rak yang berfungsi memamerkan kain batik yang
sudah jadi. Rumah Batik Seru memiliki kapasitas produksi hingga 150 helai batik
tulis dan 50 lembar batik kombinasi per bulan.
Di Surabaya ada gerai-gerai batik yang berada di dalam mall dan kedai batik
di pinggir jalan tetapi tidak hanya menjual batik yang khas dari Surabaya sendiri.
Dengan keadaan seperti rumah produksi yang berfungsi sebagai pusat
berkumpulnya pengrajin sekaligus galeri untuk Batik Surabaya yaitu Batik
Mangrove dengan Fasilitas yang kurang mewadahi kegiatan yang berlangsung.
Untuk itu perlu adanya sebuah wadah yang dikhususkan untuk mempromosikan
sekaligus wadah kegiatan untuk pengrajin batik yang dapat memenuhi penyediaan
fasilitas.

2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan
Dengan dirancangnya “ Galeri Batik Seru Alami Lulut” bertujuan untuk:
• Sebagai tempat yang memperdagangkan hasil karya batik Mangrove.
• Menjadi ajang tempat pengenalan kebudayaan dan sejarah batik
yang ada di Surabaya kepada masyarakat.
• Untuk

melestarikan dan menumbuh kembangkan batik khas

Surabaya dengan cara mempromosikan hasil produk yaitu Batik
Mangrove.
Sasaran Perancangan meliputi:
§ Galeri

yang

bertujuan

untuk

memperkenalkan

dan

memperdagangkan batik Mangrove batik khas Surabaya.
§ Menyediakan wadah untuk pengenalan proses pembatikan.
§ Studio sebagai sarana pembelajaran untuk umum maupun bagi
pengembang.
1.3 Batasan dan Asumsi
Untuk perencanaan Rumah Batik diperlukan beberapa asumsi dan batasan agar
perencanaan Rumah Batik tidak terlalu melebar.
Adapun asumsi yang diperlukan dalam perencanaan adalah:
• Proyek Rumah Batik Seru Alami Lulut ini diasumsikan sebagai
proyek swasta milik pribadi. Yang nantinya akan mempunyai jual
yang tinggi.
• Pada materi koleksi yang ditawarkan galeri ini yaitu batik
mangrove ( batik khas Surabaya)

3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sedangkan untuk batasan obyek rancangan meliputi:
• Batasan obyek rancangan untuk masyarakat umum maupun
pencinta batik.
• Batasan waktu untuk obyek rancangan dibuka pukul 09.00-22.00
WIB
• Batasan waktu produksi pukul 09.00-16.00 WIB

1.4 Tahapan Perancangan
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menyelesaikan perancangan
tugas akhir ini meliputi:
- Pengumpulan data dari :
§ Studi literature
§ Studi kasus obyek/observasi
§ Studi wawancara/interview

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pemili
han
judul

Intrepre
tasi
judul

Pengum
pulan
data

Kompila
si
analisa
data

Studi azas
prinsip &
metode
perancangan

Merumuska
n konsep
tema
Feedback rancangan

Feedback
control

control

Gagasan ide

Pengemban
gan
rancangan

Gambar
rancangan
(perencanaa
n)

Bagan 1.1 Metode Perancangan Galeri Mangrove
(Sumber : Materi Mata Kuliah Seminar)
Dapat dilihat dari bagan 1.1 tahapan rancangan mulai dari pemilihan judul
tugas akhir yang akan dibahas, judul tugas yaitu Rumah Batik Seru Alami Lulut
pemilihan judul mempertimbangkan dari segi tujuan dan manfaat, intrepretasi
judul yaitu menjelaskan judul yaitu apa yang dimaksud dengan Rumah Batik
apakah ini sekedar rumah batik yang mempromosikan batik atau rumah batik yang
juga menjual produk batik khas Surabaya, pengumpulan data dari studi literature,
dan hasil wawancara, dari judul yang ada kita dapat mencari data dari majalah,
buku, ataupun internet, selanjutnya observasi apakah sudah ada atau belum
bangunan yang mempunyai tujuan dan manfaat yang sama dengan judul yang kita
5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ambil, dan interview, dilanjutkan dengan tahapan kompilasi analisa data yang
menyatukan dan menelaah secara dalam data-data tersebut, studi azas, prinsip dan
metode perancangan, merumuskan konsep tema rancangan, gagasan ide,
pengembangan perancangan dan sebelum pada tahapan yang terakhir disini
mengkontrol kembali pada tahapan studi azas, prinsip dan metode perancangan
karena pada tahapan terakhir yaitu gambar rancangan (perencanaan).

1.5. Sistematika Laporan
Untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama tentang Rumah
Batik di Surabaya ini, maka penyajian laporan ini menggunakan sistematika
sebagai berikut :
BAB I . Pendahuluan, yang menjabarkan mengenai latar belakang pemilihan
judul proyek tugas akhir, maksud dan tujuan perancangan, ruang lingkup
perancangan, batasan dan asumsi, metode perancangan serta sistematika
pembahasan.
BAB II. Tinjauan umum proyek, menjabarkan tentang pengertian judul, studi
kasus yang berkaitan dengan proyek dimana menyangkut tentang aspek kualitas
dan kuantitas, persyaratan proyek serta kepemilikan proyek. Tinjauan khusus
obyek rancangan membahas tentang lingkup pelayanan, aktifitas dan kebutuhan
ruang, perhitungan luas ruang, serta pengelompokan Ruang.
BAB III. Tinjauan Lokasi perancangan yang menjabarkan tentang latar
belakang pemilihan lokasi, penetapan lokasi, keadaan fisik lokasi, aksesibilitas,
potensi bangunan sekitar dan infrastruktur kota
BAB IV. Analisa Perancangan, menjabarkan analisa perancangan dimana
didalamnya terdapat tema yang diinginkan dalam rancangan.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Umum Perancangan
2.1.1. Pengertian J udul
Judul Galeri Batik dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
Galeri Batik merupakan Galeri batik khas Surabaya
a.

Galeri Batik: merupakan tempat yang memamerkan suatu barang dan
juga bertransaksi. Jadi tidak hanya memamerkan barang saja tetapi juga
menjual barang yang dipamerkannya.

b.

Seru Alami Lulut: merupakan kepanjangan dari kata seni batik baru,
yaitu batik mangrove Surabaya. Yang bahan dari pewarnaan batik
berasal dari pohon mangrove sehingga bahan yang digunakan
merupakan bahan alami. Dan koordinasi batik Mangrove yaitu Ibu
Lulut.

c. Di Surabaya: merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang
sekaligus juga merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur. Simbol kota
Pahlawan telah dikenal sejak zaman perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia dengan adanya Tugu Pahlawan dan Jembatan Merah
mempunyai nilai sejarah yang cukup kental.

Secara lengkap dapat dijabarkan bahwa Galeri Batik ini adalah tempat
/ruang yang digunakan sebagai memamerkan karya Batik Mangrove dalam bentuk
dan penataan estetis. Galeri Batik ini bukan saja digunakan sebagai pusat hiburan,
melainkan sebagai pengembang wawasan dan edukasi setiap pengunjung

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2. Studi Literatur
Batik ada dua macam yaitu Batik pedalaman dan Batik pesisir. Batik
pedalaman yaitu batik daerah Solo, Semarang dan daerah mataraman lain. Dan
batik pesisir meliputi batik daerah Surabaya, Sidoarjo, Madura dan daerah lain.
Batik pedalaman memang memiliki motif yang coraknya teratur seperti garis-garis
atau kotak-kotak. Berbeda dengan batik pesisir yang memiliki motif yang lebih
abstrak dengan warna yang cerah. Sehingga batik pesisir lebih terlihat gaya dan
tidak kuno.
Dalam studi literatur ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan obyek rancangan. Studi literatur ini lebih bersifat non arsitektural yang
bersumber dari hasil wawancara, buku atau referensi atau pustaka tertentu. Selain
itu, juga dapat memberikan pengetahuan tentang materi proyek.
Rumah Batik pada perancangan ini lebih kearah galeri karena selain
memamerkan hasil koleksi juga menjualnya. Diperlukannya ruang pamer tetap
dan ruang pamer temporer untuk memamerkan koleksi dan selanjutnya di
transaksikan.
a) Perencanaan Rumah Batik
Adapun perencanaan sebuah Rumah Batik / Galeri meliputi :
• Lokasi galeri, harus strategis dan berada pada area yang mudah diakses dari
semua kota dengan alat transportasi umum, atau kendaraan pribadi.
(Sumber: Chiara & Hancock, 1973)
• Penghawaan, Suhu dan Kelembaban
Alami: Menggunakan udara langsung dari alam, syarat kenyamanan
ruang 25,6° C dan kelembaban 45%.
Buatan (AC): Mengatur suhu dan kelembaban ruang dengan
kelembaban berkisar 45-55%, temperatur 22-29° C, serta kebisingan 30

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dB. Terbagi atas 2 sistem yaitu sistem central dan sistem unit. Dipakai
pada ruang khusus, seperti tempat penyimpanan benda koleksi.
Suhu udara (temperatur): bagi benda-benda museum baik untuk benda
organik maupun bukan organik, antara 200C - 240C.
Kelembaban (humadity): benda-benda koleksi baik yang organik
maupun bukan organik, kelembaban udara yang diperlukan antara 40%60%.
• Pencahayaan
Alami (Daylight): Sinar dan cahaya yang diterima apabila tidak
menggunakan shading dan filter adalah hampir 97% mengakibatkan
ruang tidak nyaman. Pada gambar kedua, cahaya yang diterima apabila
menggunakan shading adalah 80% mengakibatkan ruang nyaman. Pada
gambar ketiga, cahaya yang diterima ruangan apabila menggunakan
shading dan dinding menjadi tidak langsung adalah 72% sehingga
ruang lebih nyaman (gambar 2.1).

Gambar 2.1. Contoh pencahayaan alami
Optimalisasi sinar/cahaya matahari sangat dibutuhkan pada siang hari.
Sinar yang datang tidak boleh terlalu kuat ataupun terlalu lemah. Selain
itu, sinar tidak boleh mengenai benda pamer secara langsung.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.2. Perletakan benda koleksi pada naungan dan pembayangan
(Sumber : Chiara & Hancock, 1973)
Buatan : Pencahayaan buatan yang digunakan sebagai penerangan
untuk lukisan adalah spot light dengan ”pure white light” karena sinar
yang berwarna putih tidak akan mengubah warna sebuah objek. Yang
perlu diperhatikan dari pencahayaan buatan adalah kalor yang
dihasilkan terkontrol sehingga tidak merusak benda pamer.

Gambar 2.3. Contoh Artificial lighting
(Sumber : Neufert, 2002)
• Pandangan dan Pengamatan
Hal yang perlu diperhatikan yaitu pencahayaan dan jarak pandang manusia
terhadap objek.
jangkauan pandang maksimal mata normal tanpa menggerakkan kepala
adalah 40°.
jarak yang enak untuk dilihat

2 x panjang diagonalnya.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.4. Sudut pandang dan jarak pandang manusia terhadap objek pamer
(Sumber : Chiara & Hancock, 1973)
Ruang pameran dengan pencahayaan dari samping; tinggi tempat
gantungan yang baik antara 30˚ dan 60˚.

Gambar 2.5. Ukuran tinggi dan jarak untuk daerah pandangan
(Sumber : Neufert, 2002)
• Dimensi Furniture Display Penjualan.
Posisi tinggi, pada daerah penjualan mempunyai konter yang tinggi.

Gambar 2.6. Area Penjualan Ritail Posisi Tinggi
(Sumber:

Martin Zelnik, Jullius Panero, Dimensi Manusia dan Ruang)
11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Posisi berdiri, pada area penjualan riatil yang mempunyai posisi berdiri.

Gambar 2.7. Area Penjualan Retail Posisi Berdiri
(Sumber: Martin Zelnik, Jullius Panero, Dimensi Manusia dan Ruang 2003.)
Posisi bergantung, pada area penjualan ritail yang memiliki konter
gantung.

Gambar 2.8. Area Penjualan Retail Posisi Bergantungi
(Sumber: Martin Zelnik, Jullius Panero, Dimensi Manusia dan Ruang 2003.)

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Posisi rendah, pada area penjualan ritail yang mempunyai konter yang
dikehendaki.

Gambar 2.9. Area Penjualan Retail Posisi Bergantung
(Sumber: Martin Zelnik, Jullius Panero, Dimensi Manusia dan Ruang 2003.)
• Sirkulasi, untuk menentukan kenyamanan pengunjung dalam menikmati
karya seni yang dipamerkan.
v Sirkulasi menyebar (Random circulation)
Dimana pengunjung bebas kemanapun, arahnya tidak dibatasi, keadaan
semrawut dan tidak teratur. Pintu masuk dan pintu keluar jadi satu.
Pada sirkulasi menyebar pengunjung diarahkan untuk bebas menikmati
pameran tanpa diarahkan ke suatu tempat.

Gambar 2.10. Sirkulasi menyebar (Random circulation)
(Sumber : Chiara & Hancock, 1973)
13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v Sirkulasi mengalir/menerus (Sequential circulation)
Dimana arah sirkulasi dipandu oleh petunjuk, lebih tertib dan rapi.
Terdapat 2 akses (1 pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah). Pada
sirkulasi mengalir pengunjung diarahkan untuk berjalandari suatu
tempat ke tempat selanjutnyasecara berurutan.

Gambar 2.11. Sirkulasi menerus (Sequential circulation)
(Sumber : Chiara & Hancock, 1973)
• Peralatan pada galeri, harus memiliki sarana dan prasarana yang berkaitan
erat dengan kegiatan, sarana perawatan koleksi (AC, dehumidifier, dll.),
pengamanan (CCTV, alarm system, dll.), lampu, label, dan lain-lain.
• Organisasi dan ketenagaan. Galeri harus memiliki organisasi dan
ketenagaan,

yang

sekurang-kurangnya

terdiri

dari

kepala,

bagian

administrasi, pengelola koleksi (kurator), bagian konservasi (perawatan),
bagian penyajian (preparasi), bagian pelayanan masyarakat dan bimbingan
edukasi.
• Sumber dana tetap, galeri harus memiliki sumber dana tetap dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan.

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b) Tata Pamer /Display
Dalam menata suatu pameran terdapat 3 macam bagian, yaitu :
1. Tata pameran menurut metode peragaan
• Secara estetik, dimana metode tersebut menampilkan dari segi
keindahan benda.
• Secara tematik, dimana metode ini memberikan informasi tentang arti,
fungsi dan ilmu pengetahuan tentang benda.
• Secara romantik, diamana metode ini mengungkapkan atau menggugah
suasana yang berhubungan dengan benda.
2. Tata pameran menurut sistematika penyajian
• Kronoligis, berdasarkan urutan waktu.
• Fungsi, berdasarkan kegunaan yang serupa.
• Jenis, berdasarkan jenis yang sama.
• Bahan (materu), berdasarkan bahan yang sama.
• Geografi, berdasarkan tempat asal yang sama.
3. Tata pameran menurut tata penyajiannya
• Tata letak benda koleksi (diletakkan tanpa penutup, dalam lemari kaca,
diatas suatu perletakan, digantung/ditempel).
• Keadaan benda (asli, replika, model/maket)
c) Cara penyajian
Cara penyajian obyek koleksi adalah sebagai berikut :
1. Sistem ruang terbuka
2. Sistem diorama
3. Sistem Vitrine (dengan kotak atau lemari)
4. Sistem ditempel pada dinding / panel
5. Sistem slide, film, video cassete dan multi media komputer
6. Showcase, berupa cerukan dinding dengan pencahayaan buatan.

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Freestanding on the floor, untuk memamerkan benda 3D dan seni
instalansi (sculpture), khusus benda 2D diberi pengaman seperti kaca
pelindung, detector infrared maupun alarm.
Selain display, cara penempatan benda-benda pajang juga harus
diperhatikan. Sehingga nantinya tidak akan

mengganggu sirkulasi

pengunjung yang menikmati karya pada pameran.
d) Hubungan Ruang
Skema hubungan ruang museum menurut New Metric Handbook, 1973
yang digunakan sebagai bentuk pendekatan terhadap perancangan House of
Batik East Java di Surabaya seperti pada gambar dibawah ini.

Collection

Administration

Education
Documentation

Conservation

Visitor service
Storage/collection

Display

Gambar 2.12. Skema hubungan ruang sebagai bentuk pendekatan terhadap
obyek rancang
(Sumber : Chiar