PEMANFAATAN LINDI SAMPAH SEBAGAI PUPUK CAIR.

SKRIPSI

PEMANFAATAN LINDI SAMPAH SEBAGAI
PUPUK CAIR

Oleh :

ERWIN RIANSYAH
0652010035

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J ATIM
SURABAYA
2012
.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI


PEMANFAATAN LINDI SAMPAH SEBAGAI
PUPUK CAIR
untuk memenuhi salah satu per syaratan dalam memperoleh
Gelar Sar jana Teknik (S-1)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

Oleh :

ERWIN RIANSYAH
0652010035

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J ATIM
SURABAYA
2012
.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI

PEMANFAATAN LINDI SAMPAH SEBAGAI
PUPUK CAIR
Oleh :

ERWIN RIANSYAH
0652010035
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada hari : Rabu Tanggal : 23 Mei 2012
Menyetujui,
Pembimbing

Penguji I

Ir. Putu Wesen. MS
NIP : 19520920 1983031 100 1


Ir. Tuhu Agung R. MT
NIP : 196201 198803 1 00 1

Penguji II

DR. Ir. Munawar Ali. MT
NIP : 19600401 198803 1 00 1
Mengetahui,
Ketua Program Studi

Penguji III

DR. Ir. Munawar Ali, MT
NIP : 19600401 198803 1 00 1

Ir. DG. Okayadnya Wijaya, MS
NIP : 19571105 198503 1 00 1

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar sarjana (S1), tanggal :.............................

Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni Jar., M. Kes
NIP : 19590729 198603 2 00 1
.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

CURRICULUM VITAE
Peneliti
Nama Lengkap

NPM
Tempat/tanggal
lahir
Alamat
Telp rumah
Nomor Hp.
Email


: Erwin Riansyah

: 0652010035
: Gresik, 09 November 1984
Jl. Merak ll F- 12 GKA Gresik
(031) 3957634
085257708855

:
:
:
:

ribby18@yahoo.com

Pendidikan
No.
1

Nama Univ / Sekolah


Program
Studi
Teknik
Lingkungan
IPS

Dari

Mulai
Sampai

Keterangan

2006

2012

Lulus


2001

2004

Lulus

2

FTSP UPN ”Veteran”
Jatim
SMA 1 Manyar Gresik

3

SLTP Semen Gresik

Umum

1998


2001

Lulus

4

SDN Semen Gresik

Umum

1991

1998

Lulus

Tugas Akademik
No. Kegiatan
1


Kuliah Lapangan

2

KKN

3

Kerja Praktek

4

PBPAB

5 SKRIPSI
Or ang Tua
Nama
Alamat
Telp
Pekerjaan


Tempat/Judul
PT. SIER, PT. Royal Fisheries, PT. PIER, Balai
Konservasi hutan Mangrove Denpasar-Bali,
PDAM Denpasar-Bali, PDAM Ubud-Bali
Di Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan
Rungkut Kota Surabaya.
Proses Produksi Semen Pengelolaan Lingkungan
Dan K3 PT SEMEN GRESIK (PERSERO)
TBK.
Restoran Cepat Saji
Pemanfaatan Lindi Sampah Sebagai Pupuk Cair
:
:
:
:

Selesai tahun
2009
2008

2009
2011
2012

Riduwansyah
Jl. Merak ll F-12 GKA Gresik.
(031) 3957634
Wiraswasta

.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penusunan skripsi ini dengan judul PEMANFAATAN
LINDI SAMPAH SEBAGAI PUPUK CAIR sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana teknik pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Program Studi
Teknik Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya lepas dari bantuan berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ir. Naniek Ratni JAR., M.kes, selaku Dekan dan dosen wali Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan UPN “ Veteran “ Jawa Timur.
2. Dr. Ir. Munawar Ali, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan UPN “
Veteran “ Jawa Timur.
3. Ir.Putu Wesen, MT, selaku dosen pembimbing skripsi
4. Ir Marueto, MP, selaku dosen Pertanian yang telah memberikan kesempatan untuk
ikut bergabung di laboratorium dan membimbingku sampai skripsiku selesai.
5. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan material yang sangat
berarti.
6. Mas Kun dan Mas Har yang sudah banyak membantu sampai tersusunnya skripsi ini.
7. Semua rekan di Teknik Lingkungan terima kasih buat doa dan dukungannya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penting demi penulisan skripsi ini.

Surabaya, 23 Mei 2012

Penyusun

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

INTISARI

Pupuk organik merupakan produk pupuk ramah lingkungan salah satu indikator
sumbernya adalah lindi, air lindi banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman,
diantaranya organik Nitrogen (10-600 mg/lt), Amonium Nitrogen (10-800 mg/lt), Nitrat (5-40
mg/lt), Fosfor Total (1-70 mg/lt), Total besi (50-600 mg/lt.
Menyadari kandungan unsur-unsur maka dilakukan penelitian pemanfaatan
lindiuntuk pupuk cair dalam lindi untuk mengetahui apakah air lindi dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk cair yang berkualitas bagi kesuburan tanaman, termasuk ketersediaan unsur
haranya.
Metode didalam penelitian yang dilaksanakan dengan menesonetes adalah penelitian
dilakukan dengan memvariasikan penambahan daun lamtoro pada kisaran 3 s/d 7 kg, bunga
dengan kisaran 2 s/d 6 kg dengan variabel tetap: lindi 20 lt, aquades 35 lt dan abu batuk
kelapa 2 kg.
Perlakuan pemberian unsur haranya sangat bervariasi sehingga di dapatkan kadar
unsur hara yang lebih baik dengan bahan-bahan yang lebih unggul, pada berbagai macam
perlakuan dalam reaktor didapatkan pokok permasalahan meliputi , Lindi dalam pembuatan
pupuk cair yang paling baik terdapat pada reaktor 5 dengan penambahan 7 kg daun lamtoro
dan 6 kg bunga dengan waktu 21 hari didapatkan rasio C/N 9.

Kata kunci : pupuk organik cair , lindi, unsur har a.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

Organic fertiliser constitutes manure product environmentally-friendly one of its
source indicator be alkaline, alkaline water there are many contain needed elements plant,
amongst those Nitrogenic organic (10 - 600 mg / lt), Amonium is Nitrogen (10 - 800 mg / lt),
Nitrate (5 - 40 mg / lt), Totaled phosphorus (1 - 70 mg / lt), Full scale iron (50 - 600 mg / lt).
Realising elements content therefore do by lindi's exploit research to molten manure
in lindi to know if water alkaline can be utilized as manure moltens that qualified for plant
fecundity, including nutrient element accessibility it.
Method at deep observational one performed by menesonetes is observational be do
by variabel method fo lamtoro leaves leaf increase on gyration 3 s / d. 7 kg, fo flower with
gyration 2 s / d. 6 kg with variable constant: of alkaline 20 lt, aquadest 35 lt and coconut shell
ash 2 kg.
Elemental application conduct its highly varied nutrient so at gets nutrient element
rate the better with more superior material, on conduct kind sort in reactor was getted by
subject about problem covers, alkaline in makings manures to molten that nicest available on
reactor 5 by added 7 kg fo lamtoro leaves and 6 kg fo flowers with time 21 days getted by
ratios C / N 9.

Key wor d: liquid or ganic fertilizer , alkaline, nutr ient element.
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….………i
INTISARI……………………………………………………………………………iii
ABSTRACT…………………………………………………………………………iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian….....................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................3
1.5. Ruang Lingkup……………………………………………………………3
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Lindi.......................................................................................................................4
2.1.1. Pengaruh Lindi……............................................................................................6
2.1.2. Karakteristik Lindi……………………............. ................................................6
2.1.3. Pengelolaan Lindi… ...........................................................................................8
2.1.4. Produksi Lindi……………………….................................................................8
2.1.5. Pengolahan Lindi………………. ………….......................................................9
2.2. Pengertian Pupuk…………………………………………… .............................11
2.2.1. Unsur Hara………………………….………....................................................14
2.2.2. Pupuk Organik…………………................................................ ......................17
2.3. Pupuk Cair…………………………………………............................................19
2.3.1. Karakteristik Pupuk Cair…...............................................................................20
2.3.2. Jenis Pupuk Cair………………………………………………………………20
2.3.3. Persyaratan dan Kandungan Pupuk Organik Cair ……..……………………..21
2.4. Pertumbuhan Mikroba…………………………………………………………..23

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5. Daun Lamtoro………………………………………………...…………………25
2.6. Bunga……………………………………………………………………………26
2.7. Abu Batok Kelapa………………………………………………………………27
2.8. Landasan Teori………………………………………………………………….29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bahan Penelitian...................................................................................................32
3.2. Peralatan Penelitian...............................................................................................33
3.3. Cara Kerja............................................................................................................33
3.4. Variabel................................................................................................................34
3.5. Analisis Data........................................................................................................36
3.6. Kerangka Penelitian.............................................................................................36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Awal Air Lindi…………………………………..……………………..37
4.2. Pembuatan Pupuk Cair dengan Penambahan Daun Lamtoro, Bunga dan Abu
Batok Kelapa…………………………………………………………………... 37
4.2.1. Kondisi pH Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair……...…………………...38
4.2.2. Kondisi C Organik Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair…………………...40
4.2.3. Kondisi N-Total Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair………………...……43
4.2.4. Kondisi Rasio C/N Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair…………………..45
4.2.5. Laju Rasio C/N Pada Proses Pembuatan Pupuk Cair…………………………47
4.2.6. Kondisi P Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair………………………….…49
4.2.7. Kondisi K Selama Proses Pembuatan Pupuk Cair………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………….……..53
5.2. Saran…………………………………………………………………………….53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data tipikal komposisi lindi pada landfill baru dan lama.........................................7
Tabel 2.2. Spesifikasi mutu pupuk organik cair…………………………………..........22

Tabel 2.3. Kandungan unsur hara daun lamtoro……………………………………..26
Tabel 2.4. Kandungan unsur hara bunga……………………………………………..27
Tabel 2.5. Kandungan unsur hara abu batok kelapa…………………...……………..28
Tabel 2.6. Karekteristik lindi yang ada di LPA Benowo…………………………….31
Tabel 4.1. Kondisi awal air lindi……………………………………………………..37
Tabel 4.2. Kondisi pH selama proses pembuatan pupuk cair……………………......40
Tabel 4.3. Kondisi C Organik selama proses pembuatan pupuk cair……...…………41
Tabel 4.4. Kondisi N – Total selama proses pembuaan pupuk cair………………….43
Tabel 4.5. Kondisi Rasio C/N selama proses pembuatan pupuk cair………………...45
Tabel 4.6. Laju rasio C/N…………………………………………………………….47
Tabel 4.7. Kondisi P selama proses pembuatan pupuk cair………………………….49
Tabel 4.8. Kondisi K selama proses pembuatan pupuk cair…………………………50

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pola Temperatur dan Pertumbuhan Mikroorganisme..............................24
Gambar 2.2. Daun Lamtoro…………………………………………………………..25
Gambar 2.3. Bunga Akasia…………………………………………………………..27
Gambar 2.4. Bunga Kamboja………………………………………………………...27
Gambar 2.5. Bunga Sepatu…………………………………………………………...27
Gambar 2.6. Abu Batok Kelapa……………………………………………………...28
Gambar 2.7. LPA Benowo sebagai lahan yang digunakan sebagai penelitian............30
Gambar 3.1. Reaktor Penelitian...................................................................................33
Gambar 4.1. Kondisi pH selama proses pembuatan pupuk cair……….......................39
Gambar 4.2. Kondisi C 0rganik selam proses pembuatan pupuk cair…………….....41
Gambar 4.3. kondisi Kadar Nitrogen selama proses pembuatan pupuk cair...............43
Gambar 4.4. Kondisi Rasio C/N selama proses pembuatan pupuk cair……… ..........46
Gambar 4.5. Kondisi P selama proses pembuatan pupuk cair…………………….....49
Gambar 4.6. Kondisi K selama proses pembuatan pupuk cair.....................................51

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring

dengan

bertambahnya

jumlah

pemukiman,

perdagangan,

perindustian, mengakibatkan bertambahnya jumlah buangan sampah yang
dilakukan oleh manusia. Tumpukan sampah yang dibuang oleh manusia
menghasilkan lindi yang berdampak negatif bagi lingkungan, sehingga diperlukan
pengolahan atau pemanfaatan lebih lanjut. Lindi yang terbentuk dapat
mengandung bibit penyakit pathogen. Untuk itu lindi harus dilakukan pengolahan
sehingga tidak mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan. Limbah non
organik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam barang, sedangkan limbah
organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair.
Menurut Tchobanoglous et al (1970), air lindi banyak mengandung unsurunsur yang dibutuhkan tanaman, diantaranya organik Nitrogen (10-600 mg/lt),
Amonium Nitrogen (10-800 mg/lt), Nitrat (5-40 mg/lt), Fosfor Total (1-70 mg/lt),
Total besi (50-600 mg/lt), sementara kalau tidak dimanfaatkan, air lindi
mencemari air sekitar tempat pembuangan sampah, sehingga menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan.
Dalam penelitian Kusmayadi (1986), diketahui bahwa air lindi
mengandung beberapa unsur hara yang berkadar tinggi (lebih dari 10 mg/l) seperti
Nitrogen (N), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), dan Kalium (K).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pupuk cair merupakan upaya pengolahan sampah secara biologis dengan
manfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk merubah timbulan sampah organik
menjadi material dengan karekteristik seperti cair. Menurut Permentan nomor 28
/ permentan / SR. 130 / 5 / 2010 mengenai spesifikasi pupuk organik, cair dari
sampah organik pupuk cair merupakan bentuk akhir dari bahan-bahan organik
sampah domestik akibat penguraian oleh mikroorganisme pada suhu tertentu
menjadi senyawa organik yang lebih sederhana.
Penambahan daun lamtoro memberikan nutrisi bagi mikroorganisme
berupa protein serta memperkaya unsur N pada bahan yang akan dibuat pupuk
cair. Penambahan bunga untuk memperkaya unsur Ppada bahan yang akan dibuat
pupuk cair. Penambahan Abu batok kelapa untuk memberikan nutrisi bagi
mikroorganisme berupa protein serta memperkaya unsur K pada bahan yang akan
dibuat pupuk cair.
Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatkan lindi sebagai pupuk cair
dengan proses aerobik dengan penembahan daun lamtoro, bunga dan abu batok
kelapa.

1.2 Per umusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan pada latar belakang maka
permasalahan dalam kajian ini adalah :
1. Lindi dibuang begitu saja.
2. Memberikan kontribusi pencemaran lingkungan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. pemanfaatan air lindi sebagai pupuk cair yang mempunyai kualitas kadar
unsur hara.
2.

Untuk mengetahui sejauh mana lindi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
cair.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan manfaat dari lindi, sebagai pupuk cair.
2. Mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.

1.5 Ruang Lingkup
Untuk membatasi agar dalam pemecahan masalah nantinya tidak
menyimpang dari ruang lingkup yang telah ditentukan maka ditetapkan batasanbatasan :
1. Air lindi yang digunakan berasal dari LPA Benowo.
2. Penelitian dilakukan di lab rumah kompos UPN “ Veteran” Jatim.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Lindi
Menurut Stegmann (1992), lindi yang dihasilkan landfill sebagaian besar

terdiri atas sejumlah senyawa khusus yaitu senyawa organik yang mempunyai
relevansi satu sama lainnya. Sedangkan menurut dinas kebersihan kota lindi
merupakan cairan hasil dekomposisi sampah maupun rembesan air yang melewati
suatu timbunan sampah. Lindi dalam ilmu kesehatan lingkungan (refuse) adalah
kombinasi dari perembesan air hujan langsung, dan cairan apapun yang keluar
sebagai hasil dari konsolidasi dari material – material sampah landfill. Definisi
secara umum lindi adalah cairan sampah yang ditimbulkan oleh proses
dekomposisi sampah padat dan perkolasi air ke dalam timbunan sampah. Sampah
padat dengan kandungan air minimum 25% akan mengalami pembusukan secara
organik oleh pengurai menghasilkan lindi sebagai salah satu hasilnya.
Pengolahan lindi yang kurang higinis dapat mengakibatkan pencemaran
air tanah sekitar lokasi karena kandungan kimianya sangat besar. Pencemaran
udara pun dapat terjadi karena bau busuk yang ditimbulkan oleh lindi yang
terkomposisi. Lindi yang tidak dikelola dapat menyebabkan proses dekomposisi
sampah padat terhambat karena syarat kelembaban nisbinya tidak terpenuhi.
Efektivitas dari system saluran lindi ke instalasi pengelolahan lindi sangat
mempengaruhi kinerja saluran lindi itu sendiri, termasuk pemeriksaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pemeliharaan dan perbaikan. Pemilihan desain sistem penyaluran lindi yang
kurang tepat dapat

menyebabkan kesulitan pada kinerja pemeliharaan dan

pengumpulannya.
Dengan sistem penyaluran lindi diharapkan sebagaian besar dapat
tertangkap di saluran dan selanjutnya dialirkan secara lancar ke instalasi
pengelolahan lindi sebelum dibuang ke badan air.
Selain itu lindi dapat pula dihasilkan dari ektraksi sampah itu sendiri,
karena sampah (solid waste) kemungkinan mengandung kadar air 20% - 30%.
Kadar air ini sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah, asalkan sampah
tersebut sudah teraduk dipadatkan dengan baik. Air yang timbul akibat pengaruh
kelembaban sampah atau yang berasal dari proses dekomposisi akan diserap oleh
sampah kering lainnya.
Bila lindi merembes ke dalam sampah yang sedang mengalami
pembusukan, maka unsur - unsur kimia dan bahan - bahan biologis

hasil

pembusukan tersebut akan ikut terbawa. Ini berarti komposisi lindi tergantung
jenis sampah dan aktivitas fisis, kimia dan biologis dalam timbunan sampah.
Lindi ini dapat mencemari air permukaan dan air tanah, maka komposisi
lindi penting diketehui dalam menentukan pengaruhnya yang potensial terhadap
kualitas air permukaan dan air tanah yang ada didekatnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2.1.1
1.

Pengaruh lindi

Air permukaan yang terpolusi oleh lindi dengan kandungan organik, untuk
proses penguraiannya secara biologis memerlukan oksigen. Bila kandungan
organik dalam lindi tinggi maka oksigen dalam badan air akan habis terpakai
oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik dalam lindi dan akhirnya
seluruh kehidupan dalam badan air tersebut akan mati karena kondisi menjadi
anaerobik.

2.

Air tanah dapat pula dicemari lindi, akibatnya kualitas air tanah menurun dan
tidak dapat lagi dipakai sebagai air bersih.

3.

Adanya kandungan organik tinggi dalam lindi akan menimbulkan bau yang
tidak enak.

2.1.2

Karakter istik Lindi
Lindi sebagai hasil proses dekomposisi organik banyak mengandung zat

organik dan anorganik dengan konsentrasi yang tinggi. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukan bawah konsentrasi materi organik lindi memiliki
konsentrasi 100 kali lebih tinggi dari pada air limbah. Konsentrasi materi organik
yang berkaitan dengan pencemaran biasanya memakai parameter BOD, COD dan
TOD.
Kualitas lindi dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb :
1.

Komposisi material sampah padat.

2.

Musim.

3. Temperatur dan kelembaban.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

4. Teknis operasional pengelolahan lindi.
5. Umur timbunan.
Disamping itu kuaulitas lindi sangat dipengaruhi oleh curah hujan harian.
Jenis tanah penutup, infiltrasi air tanah dan sampah padat.
Secara umum karakteristik lindi di Indonesia adalah ditampilkan pada
tabel 2.1.
Tabel 2.1 data tipikal komposisi lindi pada landfill baru dan lama.
Konsentrasi, mg/1 (konsentr asi pH)
Unsur Pokok

Landfiil bar u (< 2 tahun)

Landfiil lama > 10

Range

Tripikal

tahun

BOD5

2.000 – 30.000

10.000

100 – 200

TOC

1.500 – 20.000

6.000

80 – 160

TSS

3.000 – 60.000

18.000

100 – 500

COD

3.000 – 45.000

500

100 – 400

N organik

10 – 800

200

80 – 120

N amoniak

10 – 800

200

20 – 40

Nitrat

5 – 40

25

5 – 10

Total Phosphor

5 – 100

30

5 – 10

Ortho Phosphor

4 – 80

20

4–8

1.000 – 10.000

3.000

200 – 1000

4.5 – 7.5

6

6.6 – 7.5

300 – 10.000

3.500

200 – 500

Magnesium

200 – 3000

1.000

100 – 400

Potasium

50 – 1500

250

50 – 200

Sodium

200 – 1000

300

50 – 400

Klorida

200 – 2500

500

100 – 200

Sulfat

200 – 3000

500

100 – 400

Total besi

50 – 1000

300

20 – 50

50 – 1.

60

20 – 2000

Alkalinitas (CaCO3)
Ph
Total hardness (CaCO3)
Kalsium

Sumber : Tchobanoglous (1993)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2.1.3

Pengelolaan Lindi
Sistem saluran pengumpul sangat penting untuk mencegah emisi dan

terakumulasinya lindi pada bagaian dalam sel. Sistem pengumpulan harus aman
dan tahan lama. Untuk membuat saluran pengumpul dan penampungan lindi perlu
diketahui volume lindi. Volume lindi dipengaruhi oleh banyaknya rembesan yang
masuk kedalam timbunan sampah, termasuk pengaruh hujan. Jumlah lindi
dipengaruhi beberapa faktor :
1.

Banyaknya air yang terkandung dalam sampah.

2.

Proses penguapan yang berlangsung.

3.

Reaksi yang memungkinkan terbentuknya melekul air.

2.1.4

Pr oduksi Lindi
Kuantitas lindi dapat diperkirakan dengan memperhatikan kesetimbangan

air dalam sampah padat. Kuantitas air dalam sampah padat dipengaruhi oleh :
1.

Air dari atas, yaitu air hujan yang jatuh kepermukaan sampah.

2.

Air sampah, yaitu air dari kelembaban sampah didapat dari absorbsi
kandungan air dalam udara atau dari hujan pada saat sampah berada dalam
container penyimpanan.

3.

Dari jenis, sumber bahan penutup dan musim tiap tahunnya. Kelembaban
maksimum diukur dengan field capacity (FC).
FC untuk pasir 6 – 12%.
FC untuk tanah liat 23 – 31%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

4. Air yang terpakai selama proses dekomposisi anaerobik bahan – bahan
organik dalam sampah, jumlah air yang terpakai dapat diperkirakan dengan
persamaan berikut :
C68 H111 O50 + 16 H2O 35 CH4 +33 CO2 +NH
Jumlah air yang terpakai per pound dry rapidly biodegradable volatile solids
(RBVS) adalah 288 / 1741 = 0.165 lb H2O / lb RBVS
5.

Air yang keluar dari bawah merupakan lindi sampah. Air yang keluar dari
sistem pengumpulan lindi juga merupakan lindi yang dapat mengurangi air
tanah, Air tanah yang hilang akibat.

2.1.5

Pengolahan Lindi
Pengolahan lindi untuk mengurangi zat pencemar dalam lindi dapat

dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1.

Proses pengolahan secara biologi.
Proses pengolahan lindi secara biologi sangat efektif digunakan untuk

mengurangi konsentrasi zat organik mudah terdegradasi (BOD) dan sebagai dari
COD. Pada lindi dengan rasio BOD atau COD 12

>12

15 – 25

15 – 25

%

12

>12

15 – 25

15 - 25