REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawaâs RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
BAB IX
KESIMPULAN & SARAN
9.1
KESIMPULAN
Dari hasil analisa Value Engineering untuk pembangunan gedung
RUSUNAWA Ambarawa Provinsi Jawa Tengah diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Value Engineering dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang waktu
berlangsungnya
proyek,
dari
awal
hingga
selesainya
pelaksanaan
pembangunan proyek.
2. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item rangka atap dan
penutup atap yaitu dengan mengusulkan alternatif pengganti, menghasilkan
penghematan nilai/biaya sebesar Rp. 61.073.171,70,- dari biaya awal sebesar
Rp. 253.500.235,00,3. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item pelat lantai yaitu
dengan cara mengkonversi tulangan konvensional menjadi wiremesh, maka
didapatkan penghematan (saving) sebesar Rp.60.575.616,40 dari biaya total
pelat sebesar Rp. 1.396.237.221,00
4. Hasil analisa Value Engineering untuk item dinding yaitu dengan
mengusulkan
material
alternatif
sebagai
pengganti
material
awal,
menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp. 80.030.273,60 dari biaya awal
untuk dinding sebesar 473.380.880,70
189
5. Setelah dilakukan analisa Value Enggineering pada ketiga item pekerjaan
baik item rangka atap, pelat lantai serta dinding kerja
dihasilkan
penghematan total sebesar Rp.201.679.061,70 atau 1,7 % dari RAB semula.
9.2
SARAN
Berdasarkan analisa dari penulis maka dapat disampaikan beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai
pembangunan suatu gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu :
1.
Perlu adanya usaha Rekayasa Nilai yaitu dengan melakukan analisa
kembali pada proyek tersebut untuk dapat mencapai suatu penghematan
biaya.
2.
Perlu adanya koordinasi yang terpadu antara Value Engineering
specialist, Pemilik Proyek dan Perencana yang meneliti secara
mendalam, menyeluruh, dan menyatakan dengan tegas kebenaran dari
semua keperluan-keperluan sehingga usaha Value Engineering dapat
dilakukan dengan baik dan sempurna.
190
KESIMPULAN & SARAN
9.1
KESIMPULAN
Dari hasil analisa Value Engineering untuk pembangunan gedung
RUSUNAWA Ambarawa Provinsi Jawa Tengah diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Value Engineering dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang waktu
berlangsungnya
proyek,
dari
awal
hingga
selesainya
pelaksanaan
pembangunan proyek.
2. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item rangka atap dan
penutup atap yaitu dengan mengusulkan alternatif pengganti, menghasilkan
penghematan nilai/biaya sebesar Rp. 61.073.171,70,- dari biaya awal sebesar
Rp. 253.500.235,00,3. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item pelat lantai yaitu
dengan cara mengkonversi tulangan konvensional menjadi wiremesh, maka
didapatkan penghematan (saving) sebesar Rp.60.575.616,40 dari biaya total
pelat sebesar Rp. 1.396.237.221,00
4. Hasil analisa Value Engineering untuk item dinding yaitu dengan
mengusulkan
material
alternatif
sebagai
pengganti
material
awal,
menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp. 80.030.273,60 dari biaya awal
untuk dinding sebesar 473.380.880,70
189
5. Setelah dilakukan analisa Value Enggineering pada ketiga item pekerjaan
baik item rangka atap, pelat lantai serta dinding kerja
dihasilkan
penghematan total sebesar Rp.201.679.061,70 atau 1,7 % dari RAB semula.
9.2
SARAN
Berdasarkan analisa dari penulis maka dapat disampaikan beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai
pembangunan suatu gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu :
1.
Perlu adanya usaha Rekayasa Nilai yaitu dengan melakukan analisa
kembali pada proyek tersebut untuk dapat mencapai suatu penghematan
biaya.
2.
Perlu adanya koordinasi yang terpadu antara Value Engineering
specialist, Pemilik Proyek dan Perencana yang meneliti secara
mendalam, menyeluruh, dan menyatakan dengan tegas kebenaran dari
semua keperluan-keperluan sehingga usaha Value Engineering dapat
dilakukan dengan baik dan sempurna.
190