Bulletin Warta NTT 24

24

TRIWULAN IV/TAHUN 2014

Jalan sehat memperingati
hari Kesehatan emas itu,
diberikan sejumlah hadiah
door prize dengan route
perjalanan mulai dari AlunAlun Rumah jabatan Gubernur NTT, melintasi Polda
NTTT dan inish di halaman
Dinas Kesehatan NTT. Turut
hadir pada kesempatan itu,
Karo Humas, Lambertus Ibi
Riti dan Kadis Pemuda dan
Olahraga NTT, Benyamin

Jalan sehat memperingati hari Kesehatan emas itu, diberikan sejumlah
hadiah door prize dengan route perjalanan mulai dari Alun-Alun Rumah

Sebagai daerah kepulauan,
lanjut Gubernur Lebu Raya,

terkendala soal distribusi BBM
disebabkan kondisi infrastruktur
yang belum memadai.
Terdapat beberapa daerah
yang mengalami kesulitan
dalam mendistribusikan BBM.
Kendati ketersedian BBM Non
subsidi dan subsidi terkendali,
namun pengawasan dan
pengendalian perlu dilakukan
agar distribusinya dapat
menjangkau daerah terpencil
dan tepat sasaran pada

konsumen pengguna. “Jadi
melalui kerjasama dengan BPH
Migas terkait pengawasan
pengendalian pendistribusian
BBM bersubsidi sangat penting
untuk menjaga ketersediaan

BBM bersubsidi”, jelas Gubernur.
Ronny Anthoko (Marketing
Branch Manager Pertamina
NTT), melalui pemaparan
materi terkait ketersediaan
BBM subsidi dan non subsidi
di NTT, mengatakanjenis BBM
dan avtur didatangkan dari

kilang Balikpapan ke Terminal
Bahan Bakar Minyak (TBBM)
Tenau, kemudian disalurkan ke 6
TBBM, yaitu Atapupu, Kalabahi,
Waingapu, Reo, Maumere dan
Ende. Saat ini di NTT terdapat
119 lembaga penyalur BBM
subsidi, yaitu 41 AMT, 61 SPBU,
8 APMS dan 9 SPDN. Untuk
kota Kupang terdapat 21
lembaga penyalur BBM subsidi,

yakni 13 SPBU, 5 AMT, 3 SPDN
dan terdapat 17 lembaga
penyalur BBM non subsisi,
masing-masing, 11 penyalur
yang menjual pertamax dan 6
penyalur yang menjual solar non
subsidi. Sedangkan rata-rata
penyaluran BBM subsidi per-kilo
liter (KL) di NTT, yaitu premium
21.249 KL, solar 10.066 Kl dan
kero 7.674 KL. BBM non subsidi,
sebanyak 1.392 KL (avtur),
solar 107.6 KL dan pertamax
sebanyak 35 KL.
Selain Ronny Anthoko.
sosialisasi tersebut
menghadirkan narasumber dari
komite BPH Migas, anatara
lain, Mayjen TNI (Purn) Karseno,
MBA, menyampaikan materi

Pengawasan Penyediaan
dan Pendistribusian BBM dan
Sumihar Panjaitan, memaparkan
Kebijakan Pengendalian
Penggunaan BBM.
Demikian Siaran Pers Biro
Humas – Serda Provinsi
Nusa Tenggara Timur untuk
dipublikasikan segera.