S IND 1102361 Chapter 5
179
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan awal siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Bandung dalam menulis
teks berita yang dijadikan sample penelitian yaitu kelas VIIIA (kelas
eksperimen) dan kelas VIIIF (kelas kontrol) menunjukan bahwa, data hasil
nilai tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol masih termasuk pada
kriteria kurang baik dan sangat kurang. Berdasarkan data nilai akhir menulis
teks berita pada tes dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen,
menunjukan terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik, 3 orang
siswa pada kategori cukup baik, 14 orang siswa pada kategori kurang baik,
dan 12 orang siswa pada kategori sangat kurang. Sedangkan pada kelas
kontrol terdapat terdapat 10 orang siswa pada kategori cukup baik, 11 orang
siswa pada kategori kurang baik, dan 15 orang siswa pada kategori sangat
kurang. Hal tersebut sejalan dengan hasil angket prates yang menyatakan
bahwa pada umumnya seluruh siswa mampu mengetahui dan memahami
apa itu berita serta pernah membuat teks berita. namun banyak siswa yang
mengalami kesulitan ketika membuat teks berita dengan berbagai macam
sebab seperti, sulit mencari ide atau gagasan, masih sulit menentukan unsur
berita 5W+1H, sulit menentukan kata-kata yang tepat untuk penulisan berita,
sulit menemukan judul yang tepat, dll.
2. Kemampuan kelas eksperimen dalam menulis teks berita setelah melakukan
pembelajaran menuli teks berita menggunakan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil
tes akhir menulis teks berita siswa kelas eksperimen menunjukan dalam
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
180
menulis teks berita, terdapat 4 orang siswa yang berada pada kategori baik
sekali, 20 orang siswa pada kategori baik, 11 orang siswa pada kategori
cukup baik, dan 1 orang siswa pada kategori kurang baik. Selain itu
berdasarkan
peningkatan
kemampauan
pembelajaran,
pada
kelas
eksperimen siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes
awal dan tes akhir yaitu 60 naik menjadi 83, peningkatan atau kenaikan
terjadi sekitar 23 angka yaitu sekitar 38,3%.
Diagram 5.1
Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen
dalam Menulis Teks Berita
100
80
Tes Awal
60
Tes Akhir
40
20
0
Nilai Menulis Teks Berita
3. Kemampuan kelas kontrol dalam menulis teks berita setelah melakukan
pembelajaran teks berita menulis tanpa menggunakan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil
tes akhir menulis teks berita siswa kelas kontrol menunjukan dalam menulis
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
181
teks berita, terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik sekali, 7
orang siswa pada kategori baik, 4 orang siswa pada kategori cukup baik, 4
orang siswa pada kategori kurang baik dan 1 orang siswa pada kategori
kurang baik. Selain itu berdasarkan peningkatan kemampauan pembelajaran,
pada kelas kontrol siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes
awal dan tes akhir yaitu 62 naik menjadi 76. Hal itu berarti kenaikan terjadi
sekitar 14 angka atau sekitar 22,6%.
Diagram 5.2
Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Kontrol dalam Menulis Teks
Berita
80
60
Tes Awal
40
Tes Akhir
20
0
Nilai Menulis Teks Berita
4. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara kemampuan menulis teks berita
siswa kelas ekperiemn dan kelos kontrol, meskipun pada hasil tes akhir
kedua kelas tersebut sama-sama mengalami peningkatan kemampuan
menulis teks berita, akan tetapi terlihat perbedaan yang signifikan di antara
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
182
keduanya. Bisa dilihat dari persentase kenaikan rata-rata kemampuan
menulis teks berita yaitu sekita 38,3% pada kelas eksperimen dan 22.6%
pada kelas kontrol, Selisih persentase diantara keduanya adalah sekitar
15,7%. Selain itu berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan melalui
beberapa uji hipotesis menunjukan bahwa, dari data nilai akhir menulis
teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai
signifikansi 0,000. Hasil tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga
dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis teks berita siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Jadi Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa :
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. (Diterima)
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis
teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.(Ditolak)
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil pada penelitian penerapan Metode Cooperative Learning
dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks, merupakan salah satu
metode yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa.
Oleh karena itu, penelti berharap hasil penelitian bisa dimanfaatkan dan
diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah oleh berbagai pihak yang
terkait.
2. Pada peneltian ini peneliti memunculkan metode yang jarang digunakan
yang berasal dari model pembelajaran Cooperative Learning yaitu, metode
Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat. Untuk peneliti
selanjutnya diharapkan juga dapat menggunakan berbagai metode
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
183
pembelajaran yang jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar
pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa.
3. Penelitian ini hanya meneliti bagaimana penggunaan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita. Untuk
peneliti
selanjutnya
diharapkan
bisa
meneliti
signifikan
tidaknya
penggunaan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat
dalam dalam berbagai jenis teks lain.
4. Peneliti dalam mengolah data-data dibantu oleh perangkat lunak SPSS 20.0
for windows dengan tujuan mempermudah pengolahan data. Maka dari itu
peneliti menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk mempelajari
perangkat lunak ini sejak dini sehingga bisa mempermudah pengerjaan
skripsi.
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan awal siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Bandung dalam menulis
teks berita yang dijadikan sample penelitian yaitu kelas VIIIA (kelas
eksperimen) dan kelas VIIIF (kelas kontrol) menunjukan bahwa, data hasil
nilai tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol masih termasuk pada
kriteria kurang baik dan sangat kurang. Berdasarkan data nilai akhir menulis
teks berita pada tes dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen,
menunjukan terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik, 3 orang
siswa pada kategori cukup baik, 14 orang siswa pada kategori kurang baik,
dan 12 orang siswa pada kategori sangat kurang. Sedangkan pada kelas
kontrol terdapat terdapat 10 orang siswa pada kategori cukup baik, 11 orang
siswa pada kategori kurang baik, dan 15 orang siswa pada kategori sangat
kurang. Hal tersebut sejalan dengan hasil angket prates yang menyatakan
bahwa pada umumnya seluruh siswa mampu mengetahui dan memahami
apa itu berita serta pernah membuat teks berita. namun banyak siswa yang
mengalami kesulitan ketika membuat teks berita dengan berbagai macam
sebab seperti, sulit mencari ide atau gagasan, masih sulit menentukan unsur
berita 5W+1H, sulit menentukan kata-kata yang tepat untuk penulisan berita,
sulit menemukan judul yang tepat, dll.
2. Kemampuan kelas eksperimen dalam menulis teks berita setelah melakukan
pembelajaran menuli teks berita menggunakan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil
tes akhir menulis teks berita siswa kelas eksperimen menunjukan dalam
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
180
menulis teks berita, terdapat 4 orang siswa yang berada pada kategori baik
sekali, 20 orang siswa pada kategori baik, 11 orang siswa pada kategori
cukup baik, dan 1 orang siswa pada kategori kurang baik. Selain itu
berdasarkan
peningkatan
kemampauan
pembelajaran,
pada
kelas
eksperimen siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes
awal dan tes akhir yaitu 60 naik menjadi 83, peningkatan atau kenaikan
terjadi sekitar 23 angka yaitu sekitar 38,3%.
Diagram 5.1
Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen
dalam Menulis Teks Berita
100
80
Tes Awal
60
Tes Akhir
40
20
0
Nilai Menulis Teks Berita
3. Kemampuan kelas kontrol dalam menulis teks berita setelah melakukan
pembelajaran teks berita menulis tanpa menggunakan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dapat diketahui bahwa, data hasil
tes akhir menulis teks berita siswa kelas kontrol menunjukan dalam menulis
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
181
teks berita, terdapat 1 orang siswa yang berada pada kategori baik sekali, 7
orang siswa pada kategori baik, 4 orang siswa pada kategori cukup baik, 4
orang siswa pada kategori kurang baik dan 1 orang siswa pada kategori
kurang baik. Selain itu berdasarkan peningkatan kemampauan pembelajaran,
pada kelas kontrol siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata nilai menulis teks berita pada tes
awal dan tes akhir yaitu 62 naik menjadi 76. Hal itu berarti kenaikan terjadi
sekitar 14 angka atau sekitar 22,6%.
Diagram 5.2
Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Kontrol dalam Menulis Teks
Berita
80
60
Tes Awal
40
Tes Akhir
20
0
Nilai Menulis Teks Berita
4. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara kemampuan menulis teks berita
siswa kelas ekperiemn dan kelos kontrol, meskipun pada hasil tes akhir
kedua kelas tersebut sama-sama mengalami peningkatan kemampuan
menulis teks berita, akan tetapi terlihat perbedaan yang signifikan di antara
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
182
keduanya. Bisa dilihat dari persentase kenaikan rata-rata kemampuan
menulis teks berita yaitu sekita 38,3% pada kelas eksperimen dan 22.6%
pada kelas kontrol, Selisih persentase diantara keduanya adalah sekitar
15,7%. Selain itu berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan melalui
beberapa uji hipotesis menunjukan bahwa, dari data nilai akhir menulis
teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai
signifikansi 0,000. Hasil tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga
dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis teks berita siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Jadi Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa :
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. (Diterima)
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis
teks berita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.(Ditolak)
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil pada penelitian penerapan Metode Cooperative Learning
dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks, merupakan salah satu
metode yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa.
Oleh karena itu, penelti berharap hasil penelitian bisa dimanfaatkan dan
diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah oleh berbagai pihak yang
terkait.
2. Pada peneltian ini peneliti memunculkan metode yang jarang digunakan
yang berasal dari model pembelajaran Cooperative Learning yaitu, metode
Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat. Untuk peneliti
selanjutnya diharapkan juga dapat menggunakan berbagai metode
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
183
pembelajaran yang jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar
pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa.
3. Penelitian ini hanya meneliti bagaimana penggunaan metode Cooperative
Learning dengan cara sambung kalimat dalam menulis teks berita. Untuk
peneliti
selanjutnya
diharapkan
bisa
meneliti
signifikan
tidaknya
penggunaan metode Cooperative Learning dengan cara sambung kalimat
dalam dalam berbagai jenis teks lain.
4. Peneliti dalam mengolah data-data dibantu oleh perangkat lunak SPSS 20.0
for windows dengan tujuan mempermudah pengolahan data. Maka dari itu
peneliti menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk mempelajari
perangkat lunak ini sejak dini sehingga bisa mempermudah pengerjaan
skripsi.
Yayu Yulianti, 2015
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu