S IND 1105242 Chapter3
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode ini merupakan sebuah gabungan dimana suatu metode digabungkan menjadi satu dengan tujuan dan makna yang sama. Menurut Ratna (2011, hlm 53) menyatakan bahwa suatu penggabungan dua metode dalam penelitian diperoleh dengan syarat kedua metode yang digabungkan tanpa bertentangan. Jadi, metode ini tidak bertentangan dengan syarat kedua metode yang digabungkan untuk itu metode deskrptif adalah cara mendeskripsikan suatu fakta yang terdapat pada objek yang akan kita analisis secara stuktur, konteks, pertunjukan, proses penciptaan, fungsi, dan maknanya terhadap analisis deskripsi MPS.
Pendekatan di definisikan suatu cara mendekati objek. Metode pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan folklor modern yang berkaitan dengan pendekatan objek, pendekatan yang memusatkan suatu perhatian terhadap unsur teks (Ratna, 2011, hlm 73). Pendekatan seperti ini dilakukan oleh para ahli folklor modern. Pendekatan ini mengacu pada dua aspek yaitu folklor yang berasal dari kata folk dan lore (Danandjaja dalam Pudentia, 2008, hlm 61). Analisis yang selanjutnya menggunakan pendekatan yang memperluas teks dalam menganalisis informasi tentang kebudayaan dan masyarakt pemilik teks. Ketiga, menggunakan pendekatan semiotika pada umumnya dilakukan untuk menganalisis teks dengan tulisan. Pendekatan semiotika merupakan proses pendekatan struktur. Umumnya untuk mendapatkan makna yang terkandung dalam teks dilakukan dengan pendekatan semiotika yang terlebih dahulu dilakukan pendekatan struktur.
(2)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Data dan Sumber Data Penelitian
a. Data Penelitian
Objek penelitian dalam objek ini adalah Mantra Paragi Solat yang terdapat di Bandung Barat Selatan yang memfokuskan di kawasan Cililin dan Cihampelas. Mantra yang digunakan tiga jenis mantra yang memiliki fungsi dan tujuan sama, tetapi memiliki perbedaan pada teks dan isi teks. Mantra ini masing-masing terdiri dari empat larik mantra dari penutur pertama, sebelas larik dari penutur kedua akan tetapi pada mantra kedua ini kebanyakan pengulangan dari dua teks sebelumnya, mantra yang utuhnya hanya tiga, dan terakhir sepuluh larik dari penutur yang ketiga. Mantra ini dituturkan pada kondisi yang berbeda-beda. Penutur pertama saat itu menuturkan mantra ini saat lagi bergurai dengan peneliti, penutur kedua sedang berbincang-bincang dengan orang tua penutur, dan ketiga saat penutur akan melakukan salat.
Mantra ini diperoleh secara langsung yang didapatkan peneliti saat melakukan penelitian keberbagai penutur. Peneliti menetapkan tiga penutur yang diambil karena ketiga penutur ini menuturkan mantra paragi solat yang berbeda akan tetapi memiliki tujuan yang sama dituturkan saat akan melakukan salat. Penutur pertama menuturkan mantra di rumahnya yang terletak di kampung maroko, penutur kedua di kampung babakan salam, dan ketiga di kampung rongga. b. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini diperoleh dari tiga sumber yaitu pertama dari Ẻma Piah (Sopiah) di Kampung Maroko Rt.04 Rw.02, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kota Bandung Barat. Ema piah berusia 59 tahun. Kedua H. Aisyah di Kampung Babakan Salam, Rt.03 Rw.06, Desa Pasir Pogor, Kecamatan Sindang Kerta, Kota Bandung Barat. Ibu H. Aisyah berusia 70
(3)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahun. Ketiga, Aki Banda di Kampung Rongga, Rt.07 Rw.06, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, kota Bandung Barat. Beliau kini memiliki umur 80 tahun.
Ẻma Piah di usia senjanya masih bekerja sebagai juru masak di setiap hajatan yang ada di kampungnya dan di Cimahi. Beliau juga masih suka bertani dan berternak kambing. Ibu H. Aisyah seorang ibu rumah tangga biasa tetapi beliau aktif dipengajian yang ada di kampungnya. Sedangkan Aki Banda, beliau masih aktif beraktifitas seperti dulu, yaitu berkebun dan bertenak kambing, bebek, dan ayam.
Ketiga mantra yang akan peneliti kaji dilakukan perekaman pada tanggal dan waktu yang berbeda penliti pertama dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2014, pukul 12.30-12.05, kedua tanggal 07 Februari 2014, pukul 05.25-06.15 , dan ketiga 08 Februari 2014, pukul 06.15-09.30. Ada tiga mantra asihan keseluruhannya dipergunakan sebelum melakukan salat lima waktu. Berikut mantra-mantranya:
Mantra Paragi Solat dari penutur pertama
Bismillahirohmannirohim
Allohhumaini samak barsah panghajatan Alloh ta’ala Tali iman gagang qur’an
Mukena panglulur dosa
Mantra Paragi Solat dari penutur kedua
Bismilahirohmanirohim
Sang ratu renyek menek, kaula amit dek nincak ngalakonan waktu subuh, dua rokaat karena Alloh Ta’ala.
(4)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sang ratu renyek menek, kaula amit dek nincak ngalakonan waktu duhri, opat rokaat karena Alloh Ta’ala.
Sang ratu renyek menek, kaula amit dek nincak ngalakonan waktu asar, opat rokaat karena Alloh Ta’ala.
Sang ratu renyek menek, kaula amit dek nincak ngalakonan waktu magrib, tilu rokaat karena Alloh Ta’ala.
Sang ratu renyek menek, kaula amit dek nincak ngalakonan waktu isa, opat rokaat karena Alloh Ta’ala.
Mantra Paragi Solat dari penutur ketiga
Bismilahirohmanirohim
Buka kita buka ati, ati dibuka ku nabi, nu hurung dina kurungan, nu hiber na kalilipan, ramat ngateng dina angen, ater-ater di kaula, bray padang bray caang, caang ku kersaning Allah, lailah ha illaloh Muhammad rosululloh.
C. Teknik Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Wawancara dengan penutur yang pasih dan biasa menuturkan mantra paragi solat
sebelum melukukan aktivitas salat setiap waktunya. Wawancara ini dilakukan saat penutur sedang tidak ada kegiatan lain dan di praktekan secara langsung oleh penutur saat akan melakukan salat. Peneliti melakukan wawancara MPS pada tiga penutur.
(5)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertama, Ẻma Piah yang berada di Kampung Maroko, kedua, H. Aisyah di Kampung Babakan Salam, dan ketiga, Aki Banda di Kampung Rongga.
2. Rekaman mantra dilakukan di tiga tempat dengan penutur yang berbeda pula. Pertama dilakukan perekaman dan penelitian di Ẻma Piah di Kampung Maroko Rt.04 Rw.02, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kota Bandung Barat, kedua, H. Aisyah di kampung babakan salam, Rt.03 Rw.06, Desa pasir pogor, kecamatan sindang kerta, kota Bandung Barat, dan ketiga, Aki Banda di kampung rongga, Rt.07 Rw.06, Desa cibedug, kecamatan rongga, kota Bandung Barat.
b. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang akan dilakukan pada MPS ini menggunakan teknik antara lain: menganalisis stuktur, proses penciptaan, konteks penutur, fungsi, dan makna. Sebelum melukukan teknik yang telah disebutkan di atas peneliti terlebih dahulu ditranskripsikaan mantra kedalam bahasa Indonesia agar memudahkan peneliti dalam proses analisis.
Pertama, teks analisis stuktur berdasarkan formula sintaksis, formula bunyi, irama, majas, dan isotopi. Pertama, formula sintaksis meliputi unsur fungsi, kategori, dan peran kalimat. Kedua, formula bunyi meliputi asonansi dan aliterasi. Ketiga, analisis irama meliputi panjang dan pendek nada yang dihassilkan dari teks MPS. Keempat, analisis majas meliputi bahasa yang terdapat dalam teks, kemudian dikategorikan kedalam majas-majas yang terdapat dalam teks. Dan kelima, analisis isotopi meliputi isotopi-isotopi yang muncul kemudian dikelompokan berdasarkan persamaan motif yang muncul dan kemudian akan menghasilkan tema yang terkandung didalam teks MPS.
(6)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kedua, menganalisis proses penciptaan ini membandingkan teks yang dituturkan oleh penutur pertama, kedua, dan ketiga yang memiliki MPS. Penutur saat akan melakukan salat selalu membaca teks sehingga penutur pasih betul dengan teks yang dimaksud oleh peneliti.
Ketiga, analisis konteks penuturan. Kontek ini dilihat berdasarkan konteks situasi dan budaya. Analisis konteks situasi meliputi beberapa aspek antara lain: tujuan, peralatan, dan teknik penuturan. Sedangkan analisis budaya meliputi lokasi, penutur-audiens, latar social budaya, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar penutur.
Keempat, analisis fungsi ini berdasarkan fungsi-fungsi yang terdapat dalam teks Mantra Paragi Solat serta konteksnya.
Kelima, analisis makna. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kandungan makna yang terdapat dalam teks MPS.
D. Instrument Penelitian
a. Pedoman Wawancara
Berikut ini pertanyaan-pertayan yang diajukan pada penutur MPS selama melakukan penelitian, sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Pertanyaan Kolom Jawaban
1. Bagaimana bisa ada MPS di kawasan Cililin?
(7)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siapa yang pertama kali mengajarkan Abah atau Ẻma tentang MPS?
4. Kenapa sebelum melakukan ibadah harus
menggunakan MPS?
5. Apakah masih sering diiturunkan atau
diwariskan?
6. Apakah cara pewarisannya masih sama dengan
mantra-mantra lainnya?
7. Bagaimana kita bisa tahu orang itu tepat untuk mewarisai sebuah mantra?
8. Apakah ada amalan-amalan tertentu untuk
mendapatkan mantra ini?
(8)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Instrument Pengolahan Data
Intrumen penelitian teks ini berupa tabel yang berisi data serta dideskripsikan bagaimana penutur menuturkan Mantra Paragi Solat.
Analisis teks transkrip;
Tabel 3.2
Teks Asli Teks Terjemahan
Analisis formula sintaksis yang meliputi fungsi, kategori, dan peran; Tabel 3.3
Analisis Sintaksis Fungsi
Kategori Peran
Analisis formula bunyi;
Tabel 3.4
No Bunyi Konsonan Bunyi Vokal
(9)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Teks Nada
Analisis isotopi;
Tabel 3.6
Kata/frase yang termasuk
Intensitas
Denotasi (D) Komponen makna bersama
(10)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN MANTRA PARAGI SOLAT DI KAWASAN BANDUNG BARAT BAGIAN SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS DAN CILILIN, MAROKO, RONGGA, DAN BABAKAN SALAM.
Gambar 3.1
Bagaimana struktur MPS di masyarakat?
Bagaimana konteks paradoks yang terdapat dalam teks dan penuturan?
Bagaimana konteks penuturan MPS? Apa fungsi MP S?
Bagaimana proses penciptaanMPS?
Apa makna yang terkandung dalam MPS?
Metode Penelitian
MPS di Kawasan BBS (kecamatan Cihampelas dan Cililin)
Mantra yang masih dianggap tabu sehingga keberadaannya mulai dipertanyakan.
Sulitnya mencari referensi tentang MPS
Pengguna dan penutur
mantra yang semakin berkurang.
Pengaruh agama hindu dan islam yang berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap mantra.
Mendeskripsikan
kepercayaan masyarakat yang dikaitkan dengan struktur dari MPS.
Mendeskripsikan konteks penuturan MPS.
Memaparkan fungsi MPS.
Mendeskripsikan proses penciptaan MPS.
Memaparkan makna yang terkandung dalam MPS.
(11)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengumpulan dan pengolahan data
KONSEP PENGGUNAAN MANTRA PARAGI SOLAT (KAJIAN SASTRA LISAN DI
KAWASAN BANDUNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS DAN CILILIN )
(1)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kedua, menganalisis proses penciptaan ini membandingkan teks yang dituturkan oleh penutur pertama, kedua, dan ketiga yang memiliki MPS. Penutur saat akan melakukan salat selalu membaca teks sehingga penutur pasih betul dengan teks yang dimaksud oleh peneliti.
Ketiga, analisis konteks penuturan. Kontek ini dilihat berdasarkan konteks situasi dan budaya. Analisis konteks situasi meliputi beberapa aspek antara lain: tujuan, peralatan, dan teknik penuturan. Sedangkan analisis budaya meliputi lokasi, penutur-audiens, latar social budaya, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar penutur.
Keempat, analisis fungsi ini berdasarkan fungsi-fungsi yang terdapat dalam teks Mantra Paragi Solat serta konteksnya.
Kelima, analisis makna. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kandungan makna yang terdapat dalam teks MPS.
D. Instrument Penelitian
a. Pedoman Wawancara
Berikut ini pertanyaan-pertayan yang diajukan pada penutur MPS selama melakukan penelitian, sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Pertanyaan Kolom Jawaban
1. Bagaimana bisa ada MPS di kawasan Cililin?
(2)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siapa yang pertama kali mengajarkan Abah atau Ẻma tentang MPS?
4. Kenapa sebelum melakukan ibadah harus
menggunakan MPS?
5. Apakah masih sering diiturunkan atau
diwariskan?
6. Apakah cara pewarisannya masih sama dengan
mantra-mantra lainnya?
7. Bagaimana kita bisa tahu orang itu tepat untuk mewarisai sebuah mantra?
8. Apakah ada amalan-amalan tertentu untuk
mendapatkan mantra ini?
(3)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Instrument Pengolahan Data
Intrumen penelitian teks ini berupa tabel yang berisi data serta dideskripsikan bagaimana penutur menuturkan Mantra Paragi Solat.
Analisis teks transkrip;
Tabel 3.2
Teks Asli Teks Terjemahan
Analisis formula sintaksis yang meliputi fungsi, kategori, dan peran; Tabel 3.3
Analisis Sintaksis Fungsi
Kategori Peran
Analisis formula bunyi;
Tabel 3.4
No Bunyi Konsonan Bunyi Vokal
(4)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Teks Nada
Analisis isotopi;
Tabel 3.6
Kata/frase yang termasuk
Intensitas
Denotasi (D) Komponen makna bersama
(5)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN MANTRA PARAGI SOLAT DI KAWASAN BANDUNG BARAT BAGIAN SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS DAN CILILIN, MAROKO, RONGGA, DAN BABAKAN SALAM.
Gambar 3.1
Bagaimana struktur MPS di masyarakat?
Bagaimana konteks paradoks yang terdapat dalam teks dan penuturan?
Bagaimana konteks penuturan MPS? Apa fungsi MP S?
Bagaimana proses penciptaanMPS?
Apa makna yang terkandung dalam MPS?
Metode Penelitian
MPS di Kawasan BBS (kecamatan Cihampelas dan Cililin)
Mantra yang masih dianggap tabu sehingga keberadaannya mulai dipertanyakan.
Sulitnya mencari referensi tentang MPS
Pengguna dan penutur
mantra yang semakin berkurang.
Pengaruh agama hindu dan islam yang berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap mantra.
Mendeskripsikan
kepercayaan masyarakat yang dikaitkan dengan struktur dari MPS.
Mendeskripsikan konteks penuturan MPS.
Memaparkan fungsi MPS.
Mendeskripsikan proses penciptaan MPS.
Memaparkan makna yang terkandung dalam MPS.
(6)
PARAD OKS MANTRA PARAGI SOLAT D I KAWASAN BAND UNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS D AN CILILIN, KAMPUNG MAROKO, RONGGA, D AN BABAKAN SALAM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengumpulan dan pengolahan data
KONSEP PENGGUNAAN MANTRA PARAGI SOLAT (KAJIAN SASTRA LISAN DI
KAWASAN BANDUNG BARAT SELATAN, KECAMATAN CIHAMPELAS DAN CILILIN )