Slide PSI 369 Materi Autism Spectrum Disorder

Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

• Autism aritnya “hidup sendiri”
• Karakteristik tingkah laku, adanya defisit pada area:
1. Interaksi sosial
2. Komunikasi
3. Tingkah laku berulang dan terbatas

A. Adanya gangguan pada komunikasi sosial dan interaksi
sosial secara konsisten, termasuk di dalamnya respon sosialemosional, kurangnya bahasa non verbal yang digunakan
dalam interaksi sosial, dan kurangnya kemampuan untuk
mengembangkan, mempertahankan, dan memahami suatu
hubungan.
B. Terbatas, pola perilaku, minat, dan aktivitas yang berulang
C. Gejala ini harus muncul pada periode perkembangan awal
yang mungkin menjadi sepenuhnya terwujud sampai tuntutan
sosial melebihi kapasitas terbatas atau dapat ditutupi oleh
strategi pembelajaran

D. Gejala tersebut harus berdampak signifikan pada area
sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya

E. Gangguan ini bukan disebabkan oleh gangguan intelektual
atau keterlambatan global.

ASPERGER
• Individu yang memiliki asperger memiliki gangguan pada
interaksi sosial dan mengembangkan kepercayaan dan
aktivitas yang terbatas, repetitif yang tidak sesuai dengan
fungsi sosial pada area sosial, pekerjaan, dan lainnya.
• Bedanya dengan autis?
NOT OTHERWISE SPECIFIED
• Diagnosa ini diberikan ketika seorang anak menampilkan
perilaku autistik namun tidak seluruh kriteria terpenuhi

• Adanya perbedaan hormon dan peptida pada penderita
autisme
• Vaksin  kontroversial
• Adanya keabnormalan pada struktur otak dan fungsinya 
genetik. Adanya masalah di area limbik (emosi dan memori)
dan meregulasi perhatian, sensori, emosi, dan kemunculan
perilaku. Hemisfer kiri yang menangani masalah bahasa juga

bermasalah
• Non genetik  infeksi virus dan gangguan metabolisme,
masalah ketika kehamilan dan proses melahirkan, kejang pada
bayi dapat memicu juga

• Tanda-tanda autisme:
1. Memutar objek
2. Memiliki pola bermain yang aneh
3. Sedikit atau tidak ada kontak mata
4. Gangguan bahasa yang parah
5. Membutuhkan pola aktivitas yang sama dan kaku
6. Keterampilan motorik kasar dan halus yang kurang
7. Tertawa, menangis, dan menunjukkan distress tanpa sebab
yang jelas
8. Kadang muncul aktivitas fisik yang berlebihan dan yang
kurang

9. Kesulitan mengekspresikan kebutuhan, lebih sering menunjuk
dengan gerakan tubuh dibandingkan berbicaara
10. Tidak responsif dengan bahasa

11. Echolalia
12. Keterikatan yang aneh dengan suatu objek
13. Kadang tidak mau dipeluk
14. Tidak responsif dengan metode belajar normal
15. Terlalu sensitif atau tidak sensitif dengan rasa sakit
16. Menyendiri, kesulitan berinteraksi dengan orang lain.

• Medical condition  lihat ada gangguan komunikasi,
ada hearing impairment, atau gangguan intelektual
• Wawancara sejarah perkembangan, laporan orang
tua, observasi langsung kepada anak, tes formal,
pengukuran komunikasi dan intelektual

• Area yang perlu diperbaiki:
1. Komunikasi --> natural setting, pictorial. Hal 355 tabel 11.2
2. Keterampilan sosial  pada asperger yang lebih dapat
diajari  natural setting  menggunakan obsesi anak
sebagai tema pembelajaran. Hidden curriculum  direct
instruction menggunakan video, foto, role play
3. Keterampilan kognitif dan keterampilan akademik 

pengajaran harus kontekstual sehingga keterampilan kognitif
dan akademiknya menjadi bermakna.

1. Direct instruction  highly structured, step-by-step procedure
dengan banyak bertanya, modeling, dan kesempatan latihan
terbimbing
2. TEACCH (Treatment and education of autistic and related
communication handicapped children)  tujuan program ini
adalah untuk mengembangkan keterampilan, minat, dan
kebutuhan siswa autis.  dengan cara menyediakan
lingkungan yang highly structured dan dapat diprediksi,
seperti mengatur tempat duduk, mengembangkan program
kerja dan cara kerja, membuat harapan yang jelas kepada
anak, menggunakan visual materials  lingkungan yang
menyesuaikan dengan diri anak

3. Applied Behavior Analysis (ABA)  anak yang menyesuaikan
dengan lingkungan agar dapat bergabung dengan teman
sebaya  guru mengajarkan keterampilan yang belum
dimiliki anak seperti mengungkapkan apa yang dipikirkan

melalui bahasa. Kemudian dibarengi dengan reinforcement
4. Pivotal response teaching  cara mengajarkan anak autis
merespon dengan menggunakan situasi natural dan material
pilihan anaknya serta dibarengi reinforcement natural.
5. Incidental teaching  natural tapi disengaja juga yang
membutuhkan perencanaan untuk memunculkan inisiatif
6. Social stories  menggunakan cerita pendek untuk
mengenalkan suatu situasi