Z6 Memahami semangat para pendiri bangsa dalam perumusan Pancasila

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas : VII

Semester : I (satu)

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan (6 jam pelajaran)

Topik : Memahami semangat para pendiri bangsa dalam perumusan Pancasila

Kompetensi Inti SIKAP

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku yang mencerminka sikap orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

PENGETAHUAN

3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedur) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KETERAMPILAN

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar da mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


(2)

Kompetensi Dasar :

3. 1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapka Pancasila sebagai dasar Negara.

4.1 Menyaji hasil telaah tentang sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara.

2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri Negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.

Indikator Pencapaian Kompetensi :

 Menjelaskan secara singkat sejarah perumuan Pancasila sebagai dasar Negara.

 Mendiskripsikan nilai-nilai juang dan semangat dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan seharí-hari.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu memahami sejarah perumuan Pancasila sebagai dasar Negara.

2. Peserta didik mampu menjelaskan secara singkat sejarah perumuan Pancasila sebagai dasar Negara.

3. Peserta didik mampu mendeskripsikan nilai-nilai juang dan semangat dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.

4. Peserta didik mampu menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

5. Peserta didik mampu meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan seharí-hari.


(3)

1. Perumusan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara baru dilakukan pada saat kekuasaan Jepang di Indonesia akan berakhir oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Choosakai. Badan ini dibentuk pada tanggal 29 April 1945, tetapi baru dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Bagi bangsa Indonesia yang saat itu sedang dijajah Jepang, dengan telah diresmikannya pembentukan BPUPKI, ini berarti memperoleh kesempatan secara legal untuk mengadakan persiapan kemerdekaan dan perumusan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara yang merdeka. Maka pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dilangsungkanlah sidang pertama BPUPKI yang membicarakan asas dan dasar negara Indonesia merdeka. Di dalam sidang pertama BPUPKI itu, beberapa anggota menyampaikan pandangan dan pendapatnya tentang asas-asas dan dasar negara Indonesia merdeka.

2. Sejarah perumusan Pacasila diawali dengan beberapa usulan. Berikut Pandangan dan pendapat tentang asas dan dasar negara Indonesia merdeka.

1. Pendapat Mr. Muhamad Yamin

Pada hari pertama sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhamad Yamin mendapat kesemapatan pertama untuk mengemukakan pidatonya. Pidato Mr. Muhamad Yamin itu berisikan lima asas dasar negara Indoesia meredeka, yakni:

Setelah selesai berpidato, beliau menyampaikan usulan tertulis mengenai Rancangan UUD 1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat


(4)

Rebublik Indonesia. Didalam pembukaan rancangan UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut:

2. Pendapat Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno mengucapkan pidato dihadapan sidang BPUPKI. Dalam pidato itu dikemukakan atau diusulkan tentang lima asas untuk menjadi dasar negara Indonesia merdeka, yang rumusannya sebagai berikut:

Untuk lima dasar/asas tersebut, atas saran seorang teman ahli bahasa beliau mengusulkan agar diberi nama Pancasila. Usul ini kemudian diterima oleh sidang.

3. Piagam Jakarta

1. Ketuhanan yang Maha Esa. 2. Kebangsaan persatuan Indonesia.

3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himkat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial


(5)

Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang juga anggota BPUPKI

mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai asas dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.

Setelah mengadakan pembahasan, maka oleh sembilan tokoh tersebut (yang terkenal dengan nama Panitia Sembilan) disusun sebuah piagam yang kemudian terkenal dengan nama ”Piagam Djakarta”.

3. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh menjadi pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Berikut beberapa nilai juang dan semangat kebersamaan dari para tokoh perumus Pancasila.

1. Berbeda-Beda tetapi Satu Tujuan

Apa yang dapat kita teladani dari sejarah perumusan Pancasila? Anggota BPUPKI dibentuk dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Bahkan ada pula anggota yang berasal dari keturunan Tionghoa, Arab, dan India.

Perbedaan - perbedaan inilah yang menyebabkan adanya pendapat yang beragam. Akan tetapi, perbedaan yang ada tidak menghalangi mereka bekerja sama. Mereka mengabaikan perbedaan-perbedaan itu demi tercapainya tujuan. Sebab, semua anggota

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalan syariat Islam bagi pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan


(6)

BPUPKI memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Tujuan dan cita - cita itu adalah kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, semua tenaga dan pikiran dicurahkan untuk meraih tujuan mulia tersebut. Pada akhirnya, semua anggota BPUPKI yang berbeda -beda dapat bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.

2. Bersatu dalam Perbedaan

Indonesia tersusun atas banyak perbedaan. Perbedaan itulah yang membuat Indonesia menjadi berwarna dan indah.

Tahukah kalian bunyi tulisan pada pita yang diceng keram kaki burung Garuda Pancasila? Pada pita itu tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong -menolong, dan hidup rukun. Perbedaan - perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenal, menghormati, menolong, dan bekerja sama.

Para pahlawan telah memberi contoh bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Semangat persatuan dan perjuangan itu harus ditiru dan teladani. Perbedaan -perbedaan di sekeliling kita bukanlah penghalang untuk bersatu. Kini kita telah merdeka dari penjajah. Ini bukan berarti kita tidak lagi memerlukan persatuan dan kesatuan. Para


(7)

pejuang dulu bersatu dan melupakan perbedaan untuk Indonesia merdeka. Kini, kitapun harus tetap bersatu. Kita harus dapat mengesampingkan perbedaan demi kepentingan bangsa dan negara.

4. Apa nilai yang dapat kita peroleh dari proses perumusan Pancasila? Pancasila tidak hanya dirumuskan oleh satu orang. Akan tetapi, dirumuskan oleh banyak orang. Misalnya, Bung Karno, Moh. Yamin, dan Soepomo, berusaha keras menyumbangkan buah pikiran mereka.

Mereka bersama-sama untuk merumuskan sebuah dasar negara yang kuat. Meski berbeda prinsip dan pendapat, mereka tidak menunjukkan sikap saling memusuhi. Bahkan, mereka saling memberikan masukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Semua itu dilakukan atas kesadaran untuk kepentingan bersama.

Kepentingan tersebut yaitu demi tegaknya kedaulatan negara dan kokohnya dasar negara Indonesia. Selain itu, dalam perumusan Pancasila juga melibatkan banyak pihak. Misalnya, Bung Hatta yang mengusulkan perubahan bunyi kalimat dalam sila pertama. Usulan tersebut sesungguhnya juga merupakan masukan dari sebagian komponen bangsa yang tidak terlibat secara langsung dalam perumusan dasar negara. Hal itu menunjukkan bahwa semua elemen bangsa merasa senasib dan seperjuangan.

Mereka pun turut menyumbangkan pemikiran. Mereka ikut berjuang dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Terbukti pula bahwa Pancasila yang dirumuskan dalam semangat kebersamaan mampu bertahan sampai sekarang. Pancasila pun mampu menyatukan seluruh komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah nilai kebersamaan yang dapat kita teladani dalam perumusan Pancasila. Segala sesuatu yang dilakukan dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan tentu hasilnya akan lebih baik. Hasilnya pun akan dirasakan sebagai milik bersama sehingga terpelihara. Semua pihak pun akan merasa puas karena telah turut mewujudkan kepentingan bersama.

5. Banyak nilai yang dapat kita teladani dari para pejuang Indonesia. Di antaranya adalah sebagai berikut.


(8)

1. Berani membela kebenaran dan keadilan. 2. Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaaan.

3. menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. 5. Cinta tanah air dan bangsa.

6. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.

7. Tidak memaksakan suatu kehendak atau pendapat kepada orang lain.

8. Mengutamakan musyawarah atau kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan. 9. Kekeluragaan dan kegotongroyongan.

10. Bersikap adil.

11. Menghormati hak orang lain, dan selalu berusaha menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

C. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientifik

Strategi :

1. Dialog mendalam dan berpikir kritis (DDTC). 2. Problem Solving ( Pemecahan Masalah). 3. Pencarian Informasi (Information search). 4. CTL

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengasan

D. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan II)

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi.

4. Guru dapat memberikan pertanyaan lisan tentang materi yang akan diajarkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran.


(9)

5. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila

2. Kegiatan Inti

1. Menginformasikan cara belajar dengan tanya jawab, Pencarian informasi, CTL, dan problem solving.

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran mendeskripsikan nilai-nilai juang, semangat, kebersamaan, dan nilai yang dapat diteladani dari para tokoh dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.

3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

4. Siswa disuruh untuk memilih amplop yang disediakan guru. Amplop berisi wacana dari Koran yang menunjukkan sikap kebersamaan dan tidak adanya kebersamaan.

5. Setiap kelompok melakukan diskusi dan melakukan pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah dalam wacana di Koran.

6. Meminta kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara lisan.

7. Memberikan pemantapan terhadap hasil presentasi masing-masing kelompok. 3. Kegiatan Penutup

1. Dengan bimbingan guru masing-masing kelompok memberikan refleksi terhadap jawaban yang disampaikan.

2. Bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah disajikan selama pembelajaran.

3. Melaksanakan post test secara lisan.

4. Mengajak peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

D. Sumber Belajar 1. Media

a. Video tayangan sidang BPUPKI. b. Koran

c. Majalah 2. Sumber Belajar

a. Information search (terlampir)

E. Penilaian


(10)

2. Pengamatan aktivitas kerja kelompok (terlampir). 3. Penilaian Kinerja (terlampir)

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas VII

______________ _____________

NIP. NIP.

LAMPIRAN

1. Information search

Lakukan analisis isi rumusan Pancasila dari tiga tokoh perumus Pancasila pada kolom berikut!

No. Nama Tokoh Isi Rumusan


(11)

2. Pengamatan aktivitas kerja kelompok

No. Nama Siswa Partisipasi

dalam Berpendapat

Pemahaman Materi


(12)

1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan:

1. Nilai maksimal aspek keaktifan: 40, minimal:10 2. Nilai maksimal aspek pemahaman: 40, minimal:10 3. Nilai maksimal aspek kerja sama: 20, minimal:10

3. Penilaian Kinerja

No. Nama Siswa Kesesuaian

Materi dengan Tugas Kerapian Penampilan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan:

1. Nilai maksimal kesesuaian materi: 50, minimal:10

2. Nilai maksimal aspek kerapian penampilan: 50, minimal:10

4. Soal uraian Jawablah!

1. Dimanakah rumusan Pancasila yang sah sebagai dasar Negara tercantu? 2. Sebutkan rumusan Pancasila yang diajukan oleh Ir. Soekarno!


(13)

4. Mengapa kemerdekaan Indonesia diyakini bukan hadiah dari bangsa Jepang? Jelaskan! 5. Sebutkan nilai yang dapat kita teladani dari para pejuang Indonesia!


(14)

(15)

(16)

(1)

2. Pengamatan aktivitas kerja kelompok

No. Nama Siswa Partisipasi

dalam Berpendapat

Pemahaman Materi


(2)

1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan:

1. Nilai maksimal aspek keaktifan: 40, minimal:10 2. Nilai maksimal aspek pemahaman: 40, minimal:10 3. Nilai maksimal aspek kerja sama: 20, minimal:10

3. Penilaian Kinerja

No. Nama Siswa Kesesuaian

Materi dengan Tugas Kerapian Penampilan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan:

1. Nilai maksimal kesesuaian materi: 50, minimal:10

2. Nilai maksimal aspek kerapian penampilan: 50, minimal:10

4. Soal uraian Jawablah!

1. Dimanakah rumusan Pancasila yang sah sebagai dasar Negara tercantu? 2. Sebutkan rumusan Pancasila yang diajukan oleh Ir. Soekarno!


(3)

4. Mengapa kemerdekaan Indonesia diyakini bukan hadiah dari bangsa Jepang? Jelaskan! 5. Sebutkan nilai yang dapat kita teladani dari para pejuang Indonesia!


(4)

(5)

(6)