S PLB 1004940 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah “setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan
yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih
tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri.” http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan, diunduh tanggal 8
Agustus 2014. Pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun. 2003 )
adalah :
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan Negara.
Pendidikan secara esensial sebagai salah satu sarana untuk membina
individu dan masyarakat, bahkan masalah itu tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bangsa
dan Negara. “Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan di Negara itu”. (Ahmadi 1991, hlm. 98).
Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata

terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, “pembaca memroses informasi
dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna” (Vacca, 1991, hal. 172).
Dari pengertian/definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta
didik dapat mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat tidak
mungkin dapat tercapai jikalau peserta didik tidak dibekali terlebih dahulu
dengan kemampuan membaca, dalam hal ini membaca permulaan. Membaca
merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
1
Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai
alat untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang.
Persoalan membaca, memang merupakan fenomena tersendiri. Kini
menjadi semakin hangat dibicarakan para orang tua yang memiliki anak usia
taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar karena mereka hawatir anakanaknya tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolahnya nanti jika sejak
awal belum dibekali keterampilan membaca dengan baik, maka akan
memiliki ekses terhadap semua mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.
Peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami
semua informasi yang masuk melalui berbagai buku dalam hal ini buku
pelajaran,

hal

ini

akan

memiliki

dampak


terhadap

perkembangan

intelegensinya dibandingakan dengan teman-temannya yang memiliki
kemampuan membaca dengan baik.
Kehawatiran orang tua pun makin besar ketika anaknya belum bisa
membaca tetkala sudah masuk sekolah dasar terlebih anaknya sudah berada
dikelas 3 SD. Hal itu membuat para orang tua akhirnya sedikit memaksa
anaknya untuk belajar membaca, khususnya membaca permulaan. Terlebih
lagi, istilah-istilah tidak tuntas KKM, atau tidak naik kelas, kini semakin
menakutkan

semua

orang

tua


karena

akan

berpengaruh

pada

membengkaknya biaya sekolah yang bertambah kalau akhirnya harus
mengulang kelas atau tinggal kelas. Untuk itu membaca permulaan
merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca untuk menguasai sistem
tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan ini sering disebut
dengan tingkatan belajar membaca (learning to read).
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi
siswa taman kanak-kanak di awal memasuki sekolah di tingkat dasar SD.
Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa
tulis, pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem. Siswa belajar
untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan
menangkap isi bacaan dengan baik. Seorang guru perlu merancang
pembelajaran membaca dengan baik, sehingga mampu menumbuhkan

Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan. Suasana belajar harus
dapat diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran
membaca. Hal itu sesuai dengan karakteristik anak yang masih senang
bermain. Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif
dan sosial anak.
Kehawatiran itu juga muncul terhadap orang tua murid yang memiliki
hambatan

pendengaran(Tunarungu)

yang

akan


berdampak

terhadap

perkembangan bahasa sehingga masih banyak siswa yang seharusnya sudah
bisa membaca namun kenyataannya masih banyak yang belum bisa membaca.
Kenyataan bahwa anak tunarungu memiliki keterbatasana pendengaran
diakibatkan oleh tidak berfungsinya indera pendengaran mereka, sehingga
layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ini disesuaikan dengan
hambatan yang dimilikinya(hasil pelaksanaan asesmen). Masalah mendasar
yang dialami oleh anak tunarungu adalah hambatan dalam perkembangan
bahasa, sehingga anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan
lingkungannya secara lisan, karena anak tunarungu

kurang mendapatkan

informasi dari lingkungannya. Hal itu dapat diperhatikan bagaimana kita dapat
merberikan layanan dan pelayanan pendidikan , sehingga anak tunarungu dapat
membaca dan memahami isi bacaan tersebut.

Pemilihan pendekatan atau metode, media dan sumber belajar dalam
pembelajaran membaca hendaknya sesuai dengan hambatan yang dimiliki,
materi ajar, fakta, konsep, prinsip, atau pengerjaan, dan tingkat kemampuan
siswa sangatlah diharapkan dalam pembelajaran membaca dalam hal ini
membaca permulaan. Dalam observasi awal di SDLB-ABCD Muhammadiyah
Ciparay Kab.Bandung , ditemukan bahwa di antara siswa (R.A.F) masih
memiliki kemampuan rendah (tidak tercapainya KKM) pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia (membaca). Bahkan di antaranya ada yang belum mampu
membaca sama sekali. Hasil studi awal guru telah berupaya dengan berbagai
pendekatan/strategi untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan .
Akhirnya dari refleksi ini penulis ingin mencoba menerapkan Metode Glenn
Doman untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa SDLB-ABCD
Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Muhammadiyah Ciparay Kab.Bandung di kelas 3 yang memiliki nilai rendah

dalam pelajaran bahasa Indonesia dalam hal membaca.
Metode Glenn Doman adalah metode yang berfungsi untuk menstimulasi
otak

anak

dengan

mengajarkan

membaca,

matematika,

pengetahuan

ensiklopedia dan aktifitas fisik sambil bermain. Metode ini dapat diterapkan
sejak bayi lahir. Metode Glenn Doman ini adalah menjadikan anak percaya
diri, imajinatif dan happy. Metode Glenn Doman merupakan metode yang
dianggap cocok untuk anak tunarungu, Sebagaimana yang diuraikan oleh

(Somad 1996, hlm, 28).

mengatakan

bahwa

“anak

tunarungu sering

dikatakan sebagai insan visual”, maka dalam pelajaran membaca menggunakan
Metode Glenn Doman diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak tunarungu yang mencakup materi-materi dari bendabenda yang dapat dilihat .

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Peserta didik masih belum bisa terampil dalam hal membaca permulaan;
2. Rendahnya motivasi siswa dalam hal membaca permulaan;
3. Tidak menggunakan metode khusus yang ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan;
4. Kurangnya media pembelajaran membaca untuk mendukung terlaksananya
program membaca, sehingga proses pembelajaran membaca cenderung
membosankan;
5. Perlunya suatu Metode pembelajaran untuk meningkatakan minat peserta
didik untuk membaca permulaan;
6. Penggunaan Metode Glenn Doman dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan karena metode ini sangat memperhatikan penglihatan
dan pendengaran melalui kartu kata(Flash Card) sebagai media belajar
membaca.

Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

C. Batasan Masalah
Penelitian ini akan lebih jelas, terarah dan efektif maka, peneliti

membatasi permasalahan pada kemampuan membaca permulaan pada anak
tunarungu kelas 3 dengan menggunakan metode Glenn Doman di SDLB ABCD Muhammadiyah Kec. Ciparay Kab. Bandung
.
D. Rumusan Masalah
Rumusan

permasalahan

dalam

penelitian

ini

adalah

Apakah

implementasi metode Glenn Doman dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada anak Tunarungu di SD LB - ABCD
Muhammadiyah Kec.Ciparay Kab.Bandung ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui kemampuan

membaca permulaan

pada anak

tunarungu di SDLB-B ABCD Muhammadiyah Ciparay Kab.Bandung
sebelum diberikan implementasi Metode Glenn Doaman;
b. Ingin

mengetahui

kemampuan

membaca

permulaan

setelah

mendapatkan intervensi metode Glenn Doman dalam Belajar membaca
Permulaan di SDLB – ABCD Muhammadiyah Ciparay;
c. Ingin mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa dalam
hal ini membaca permulaan pada siswa kelas 3 di SDLB – ABCD
Muhammadiyah Ciparay setelah diberikan pelaksanaan/implementasi
Metode Glenn Doman.
2. Kegunaan Penelitian
Jika penelitian ini berhasil, maka akan memberikan manfaat baik secara
praktis maupun teoritis.
a. Secara Praktis
1) Memberikan salah satu alternative yang dapat dipilih oleh guru dalam
pembelajaran membaca permulaan ;

Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

2) Memberikan metode yang bervariasi terhadap siswa tunarungu dalam
membaca permulaan di SDLB – ABCD Muhammadiyah Kec. Ciparay
Kab. Bandung.Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Secara Teoritis
1) Metode Glenn Doman ini dapat dijadikan sebagai rujukan di dalam
pembelajaran untuk peningkatan kemampuan membaca permulaan
pada anak tunarungu.

Iye Saepudin, 2014
Implementasi Metode Glenn Doman Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu