HOTEL BINTANG LIMA DI BANDUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) BAB 4 LP3A WA1

63

BAB IV
BATASAN, DAN ANGGAPAN

IV.1

Batasan

1) Dalam suatu perencanaan dan perancangan akan selalu menitikberatkan
terhadap masalah-masalah arsitektural, terutama terhadap permasalahan di
bidang politik, ekonomi, maupun di bidang lainnya, sedangkan dalam luar
bidang arsitektur hal itu tidak akan dipermasalahkan.
2) Dalam menentukan suatu besaran luas ruang bangunan harus ada berupa
tuntutan kebutuhan ruang hasil dari studi banding maupun hasil dari
wawancara sehingga hal itu dapat digunakan sebagai acuan dalam
perancangan dengan standar ruang hotel yang telah ditentukan.
3) Tidak ada yang dibedakan antara tamu hotel domestic dengan tamu hotel
mancanegara.
4) Peraturan suatu bangunan menggunakan peraturan daerah setempat yang
terdapat dalam Rencana Ruang Tata Wilayah (RTRW) Kota Bandung

tahun 2004-2013.
5) Dalam menetukan suatu lokasi tapak mengacu terhadap RTRW Kota
Bandung.
6) Mengenai permasalahan tentang suatu struktur tanah, kondisi lahan, serta
kondisi daya dukung tanah, dalam hal ini tidak akan di jelaskan secara
mendetail.

IV.2

Anggapan

1) Permasalahan pada kondisi tanah, lokasi tapak serta dalam penyediaan
suatu dana dianggap siap di atasi.
2) Kondisi Kota Bandung dapat dipertanggung jawabkan untuk dijadikan
suatu acuan dalam perancangan berdasarkan atas data dan hasil studi dari
instansi pihak yang terkait.

63

3) Untuk mengantisipasi dalam membangun Hotel Bintang Lima di Bandung

agar di anggap siap harus melihat pada beberapa faktor, diantaranya pada
kondisi, situasi, dan daya dukung tanah suatu kawasan, jaringan utilitas
kota, termasuk sarana infrastruktur lainnya