DAYA ANTIDIARE SARI BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw) PADA MENCIT DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAYA ANTIDIARE SARI BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw)

PADA MENCIT DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Diajukan oleh :

  Maria Paulina Hartaya NIM : 058114046

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Skripsi

  

DAYA ANTIDIARE SARI BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw)

PADA MENCIT DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

  Yang diajukan oleh : Maria Paulina Hartaya

  NIM : 058114046 Skripsi ini telah disetujui oleh:

  Pembimbing Ipang Djunarko, S.Si., Apt tanggal 22 Agustus 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN

  Pengesahan Skripsi Berjudul

  

DAYA ANTIDIARE SARI BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw)

PADA MENCIT DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

  Oleh: Maria Paulina Hartaya

  NIM : 058114046 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

  Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 19 Agustus 2009

  Mengetahui, Fakultas Farmasi

  Pembimbing: Ipang Djunarko, S.Si., Apt Penguji:

  1. Ipang Djunarko, S.Si., Apt

  2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt

  3. Drs. Mulyono, Apt PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Paulina Hartaya Nomor Mahasiswa : 058114046 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  DAYA ANTIDIARE SARI BUAH SALAK PONDOH (Zallaca edulis

Reinw) PADA MENCIT DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendiatribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 20 Agustus 2009 Yang menyatakan, Maria Paulina Hartaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

” Bergembiralah karena TUHAN maka Ia akan memberikan kepadamu apa

yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah

kepada-Nya, dan Ia akan bertindak ”

Mazmur 37: 4-5

  Karya ini kupersembahkan untuk: Sumber hidupku Yesus

  Bunda Maria bunda pelindungku Bapak ibu sumber cinta kasih dan semangatku

  Kakak, adik, ponakan sumber kegembiraan dan ketegaranku Semua sahabatku yang telah mewarnai hari-hari ku dan semua dosen sumber ilmu dan pengetahuan untuk ku.

  

”Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan,

supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”

Amsal 19:20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Telah dilakukan penelitian mengenai daya antidiare sari buah salak pondoh (Salacca edulis reinw) pada mencit betina. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kebenaran khasiat sari daging buah salak pondoh (Salacca

  

edulis Reinw .) sebagai antidiare dan mengetahui besarnya daya antidiare sari

daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.).

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan mencit putih betina berumur 2- 3 bulan, berat 20-30 gram. Pada penelitian ini digunakan metode transit intestinal. Pada proses penelitian digunakan 60 ekor mencit yang dibagi secara acak dalam 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok CMC Na dan tiga kelompok uji dengan tiga peringkat dosis berturut-turut yaitu 14,95 g/kg BB; 25 ml/kg BB dan 63,23 g/kg BB. Bahan uji yang digunakan yaitu sari buah salak pondoh (Salacca edulis reinw). Setelah 45 menit, hewan uji diberi larutan marker karbo adsorben sebanyak 0,2 ml/20 gram BB mencit secara oral. Setelah 20 menit, mencit dimatikan dan diambil ususnya. Diukur panjang usus yang dilalui marker karbo adsorben (A) dan panjang usus seluruhnya (B) dan dihitung nilai rasio antara A dan B. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan statistik dengan metode Anova dan dilanjutkan dengan uji post hoc/ LSD.

  Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah salak pondoh memiliki daya antidiare. Sari buah salak pondoh dosis 12,5 ml/kg BBmemiliki daya antidiare sebesar 68%. Sari buah salak pondoh dosis 25 ml/kg BBmemiliki daya antidiare sebesar 84%. Sari buah salak pondoh dosis 50 ml/kg BBmemiliki daya antidiare sebesar 135%. Hasil penelitian juga menunjukkan semakin tinggi dosis semakin besar pula daya antidiare yang dihasilkan.

  Kata kunci : Salacca edulis reinw, tanin, metode transit intestinal, sari buah salak pondoh, anova. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  A research had been conducted about the Antidiarrhea Effect of Salacca

edulis juice based on the contain of chemical substance in Salacca edulis juice.

Purpose this research is to knowing the truth of antidiarrhea effect of Salacca

edulis juice and to knowing bigness Antidiarrhea Power of Salacca edulis juice.

  This study is an experimental research with the one way complete randomized design use white female mice, aged 2-3 month, weight 20-30 gram. This research was using intestinal transit method. In the process of the research was using 60 mice randomly devided into 6 groups – negative control group, positive group, CMC Na 1% group and three test group – with three phase dose of 14,95 g/kg BW; 31,04 g/kg BW dan 63,23 g/kg BW. The experimental material which was contained Salacca edulis juice, was given in volume 0,2 ml per 20 gram BW mice. After 45 minutes, the experimental mice were given 0,2 ml/20 gram BW mice of carbo adsorben marker solution orally. After 20 minutes, mice were terminated and then the intestine were bringing out through the surgery. The karbo adsorben marker solution trace (A) within the intestine and the total of intestine length (B) were measured and calculate ratio of A and B values. The data obtained was analyzed statistically using Anova method and the computation using Post Hoc test.

  The result data showed that Salacca edulis juice has the antidiarrhea power. The dose of Salacca edulis juice 12,5 ml/kg BW has 68% antidiarrhea power, in the 25 ml/kg BW the power was 84% and at the dose of 50 ml/kg BW the antidiarrhea power was 135%.

  Key word: Salacca edulis, tannin, intestinal transit method, Salacca edulis juice, Anova. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Daya Antidiare Sari Buah Salak Pondoh (Salacca edulis reinw) pada Mencit dengan Metode Transit Intestinal.” Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bimbingan, bantuan dan pengarahan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada:

  1. Ipang Djunarko, S.Si., Apt., selaku dosen pembimbing, yang selalu memberi dukungan, bantuan, dan saran selama penelitian.

  2. Rita Suhadi, S.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik penulis.

  3. Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. sebagai pimpinan laboratorium Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan fasilias laboratorium untuk penelitian skripsi ini.

  5. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

  6. Drs. Mulyono, Apt. Selaku dosen penguji yang telah banyak membantu dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, Mas Yuono dan semua staf laboratorium Farmasi yang telah banyak membantu dalam memberikan berbagai kebutuhan selama penelitian berlangsung.

  8. St. Hartaya dan Ant. Sumiyati tercinta, yang telah membesarkanku, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tiada habisnya untukku.

  9. Mbak Cha, Mbak Tha, Erni, terimakasih untuk semangat yang kalian berikan, juga buat Dedek Ito, Mbak Cika yang membuatku selalu tersenyum.

  10. Bulek, Om Basuki, yang telah memberikan kebun salaknya untuk penelitianku, terimakasih, tanpa kalian penelitian ini tiada artinya.

  11. Teman seperjuanganku dalam penelitian ini Aya dan Detta yang telah banyak membantu, menemani dan menyemangati selama penelitian dan penulisan skripsi ini, kita stres bersama kita juga harus bangkit bersama- sama kawan, serta Dani, Nixon dan Inus yang banyak membantuku, berdiskusi, mengajariku dalam penulisan skripsi ini.

  12. Aya, Detta, Siska, eratkan tali persahabatan kita kawan. Aku sayang kalian, terimakasih untuk persahabatan, kebahagiaan yang kalian berikan selama ini.

  13. Sahabatku Erika, Ade, Lintang Ayuning Tyas, Hadian, Iman, Angela Giovanny, Lusi, Tini, Made, Bembi, Tami, Rita, Suci, David dan semua FST 2005 terimakasih untuk semangat yang kalian berikan untukku, kalian telah memberikan warna sehingga membuat hari-hariku indah.

  14. Berto dan Wulan, Yoyok, Wisley dan Stella, Agus, Fian terimakasih untuk kenangan yang kalian berikan.

  15. Untuk Rio, Inggit, Bapak, Ibu, terimakasih karna telah memberikan warna baru dalam hidupku, terimakasih untuk semangat yang selalu diberikan untukku.

  16. Teman-teman kosku (Cintya, Mbak Tika, Uti, Gadis, Sepa), juga sahabatku Yeni, Echie, Terry, ayo semangat kawan, terimakasi atas keindahan yang kita alami terutama di akhir masa kuliah kita.

  17. Pak Parno yang telah membatuku dalam menyediakan mencit untuk penelitian ini.

  18. Staf keamanan kampus III Paingan yang telah saya repotkan selama penelitian ini.

  19. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan untukku, semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah dalam hidup mereka.

  Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Namun demikian, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta,

  1 Mei 2009 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  1 Mei 2009 Penulis,

  Maria Paulina Hartaya

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL.................................................................… i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........… ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN................................................... iv

  INTISARI...............................................................................…... v

  

ABSTRACT .........................................................................…........ vi

  PRAKATA..............................................................................…... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................... x DAFTAR ISI.............................................................................…. xi DARTAR TABEL......................................................................... xv DAFTAR GAMBAR..................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. xvii

  BAB I. PENGANTAR A. Latar Belakang....................................................................

  1 1. Perumusan masalah......................................................

  3 2. Keaslian penelitian........................................................

  3

  3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis.......................................................

  3 b. Manfaat praktis.........................................................

  4 B. Tujuan Penelitian..................................................................

  4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Tujuan umum................................................................

  2. Deskripsi...................................................................…. 16

  19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 2. Metode transit intestinal……………………………….

  14 1. Metode proteksi terhadap diare oleh ooleum ricini……..

  18 G. Metode Uji………………......................................................

  17 3. Efek samping dan toksikologi………………………...

  2. Mekanisme aksi tanin…………………………………

  17

  16 F. Tanin.............................................................................…...... 17 1. Kimia dan penyebarannya…………………………….

  3. Khasiat.......................................................................…. 16 4. Kandungan kimia...........................................................

  15

  4 2. Tujuan khusus..............................................................

  15 1. Sistematika tanaman....................................................

  14 E. Salak…………...................................................................

  D. Saluran Cerna……………………………………….….…

  10 C. Sasaran Pengobatan Antidiare...................……..……....... 12

  4. Patofisiologis………………………………………… 10 B. Antidiare............................................................................

  8

  5 3. Tanda dan gejala.......................................................... .

  5 2. Penyebab......................................................................

  5 1. Pengertian....................................................................

  4 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA A. Diare..................................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Loperamide Hydroclorida..........................................................

  19 1. Kimia..............................................................................…..

  20 2. Farmakologi............................................................…….......

  20 3. Farmakologi klinik..............................................……..........

  21 4. Penggunaan.......................................................……...........

  22 I. Karbo Adsorbens.................................................... …...............

  22 J. Landasan Teori........................................................……...........

  23 K. Hipotesis.....................................................................................

  23 BAB III. METODE PENELITIAN...................................…...............

  24 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................….......

  24 B. Variabel dan Definisi Variabel....................................……........

  24 1. Variabel penelitian.................................................……........

  24 2. Definisi operasional………................................;....…..........

  26 C. Bahan atau Materi Penelitian......................…....................…...

  27 1. Bahan utama........................................................……...........

  27 2. Bahan kimia.............................................................….…….

  28 D. Alat Penelitian...............................................................………..

  28 E. Tata Cara Penelitian........................................................……....

  29 1. Pengumpulan bahan..............................................…….......

  29 2. Penentuan metode uji...................................................……..

  29 3. Percobaan pendahuluan..............................................……...

  29 4. Penentuan daya antidiare.......................................…….....

  33 5. Perhitungan daya antidiare.....................................……......

  34

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Seleksi hewan uji..............................................………….....

  34 7. Perlakuan terhadap hewan percobaan.....................…….......

  35 8. Skema kerja...........................................................………....

  36 F. Tata Cara Analisis Hasil............................................................

  37 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………….

  38 A. Determinasi Tanaman…………………………………………

  38 B. Penetapan Daya Antidiare…………………………………….

  39 1. Penentuan Kontrol Positif………………………….……...

  40 2. Orientasi Percobaan………………………………………..

  41 C. Penetapan Daya Antidiare……………………………………..

  44 D. Rangkuman Pembahasan……………………………………..

  53 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..

  55 A. Kesimpulan…………………………………………………...

  55 B. Saran………………………………………………………….

  55 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...

  56 LAMPIRAN………………………………………………………….

  58 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………….

  84

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel

  I. Hasil orientasi kontrol negatif, kontrol positif dan kadar sari buah salak pondoh dengan metode transit intestinal……..……………………………………… 39

  Tabel

  II. Daya antidiare kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan metode transit intestinal....……..……………………

  43 Tabel

  III. Hasil uji normalitas antar kelompok perlakuan dengan menggunakan Kolmogorov Smirinov……......

  47 Tabel

  IV. Hasil uji varians antar kelompok perlakuan………....…………………………………...

  48 Tabel

  V. Hasil anova satu arah daya antidiare sari buah salak pondoh antar kelompok perlakuan…………………...

  49 Tabel

  VI. Rangkuman hasil LSD daya antidiare sari buah salak pondoh...…………....................................................... 50

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar

  1. Skema kerja kelompok kontrol dan kelompok uji..............................................................………… 33 Gambar 2. Grafik rata-rata rasio panjang usus yang ditempuh marker karbo adsorben terhadap panjang usus seluruhnya.....................................................………. 52

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Penimbangan bahan...................................................

  58 Lampiran 2. Foto pohon salak pondoh...........................................

  59 Lampiran 3. Foto sari buah salak pondoh......................................

  60 Lampiran 4. Data hasil penelitian pada kelompok kontrol negatif (NaCl fisiologik 0,9%)...................................

  61 Lampiran 5. Data hasil penelitian pada kelompok kontrol positif

  • 4

  (Loperamide HCl dosis 7,28 x 10 g/kgBB).............. 62 Lampiran

  6. Data hasil penelitian pada kelompok CMC Na1%......................................................................... 63

  Lampiran 7. Data hasil penelitian pada kelompok perlakuan I (sari buah salak pondoh dosis 14.95 g/kg BB)......................

  64 Lampiran 8. Data hasil penelitian pada kelompok perlakuan II sari buah salak pondoh dosis 32.04 g/kg BB)......................

  65 Lampiran 9. Data hasil penelitian pada kelompok perlakuan II (sari buah salak pondoh dosis 62.23 g/kg BB)..............

  66 Lampiran 10. Foto usus hasil perlakuan dengan kontrol negatif (NaCl fisiologik 0,9%)...............................................

  67

  Lampiran 11. Foto usus hasil perlakuan dengan kontrol positif (dosis Loperamide HCl 7,28 x 10-4g/kg BB)............

  68 Lampiran 12. Foto usus hasil perlakuan dengan CMC Na 1%........

  69 Lampiran 13. Foto usus hasil perlakuan dengan sari buah salak pondoh dosis 14.95 g/kg BB………………………

  70 Lampiran 14. Foto usus hasil perlakuan dengan sari buah salak pondoh dosis 32.04 g/kg BB....................................

  71 Lampiran 15. Foto usus hasil perlakuan dengan sari buah salak pondoh dosis 62.23 g/kg BB..................................

  72 Lampiran 16. Analisis Statistik menggunakan SPSS....................

  73 Lampiran

  17. Histogram daya antidiare kelompok kontrol negatif……………………………………………… 78 Lampiran

  18. Histogram daya antidiare kelompok kontrol positif…………………………………………… 79 Lampiran 19. Histogram CMC Na 1%.................……...................

  80 Lampiran 20. Histogram daya antidiare kelompok perlakuan sari buah salak pondoh dosis I..........................................

  81 Lampiran 21. Hisrogram daya antidiare kelompok sari buah salak pondoh dosis II........................................................

  82 Lampiran 22. Histogram daya antidiare kelompok perlakuan sari buah salak pondoh dosis III.......................................

  83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diare merupakan kondisi buang air besar yang tidak biasa dimana feses

  encer/berair paling tidak tiga kali dalam 24 jam (Anonim, 2005). Definisi lain mengatakan diare adalah suatu gejala klinis dari gangguan pencernaan (usus) yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya dan berulang-ulang yang disertai adanya perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi lembek atau cair (Ajizah, 2004).

  Perkiraan WHO (World Health Organization) bahwa 3 -5 milyar kasus diare terjadi

setiap tahun di seluruh dunia (1 milyar kasus merupakan anak-anak berusia di bawah 5 tahun) dan

kira-kira 5 juta kematian dikarenakan diare setiap tahunnya (2,5 juta merupakan anak-anak berusia

di bawah 5 tahun) (Heinrich,2004).

  Akibat negatif diare adalah gangguan absorbsi yang menyebabkan terjadinya dehidrasi dan malnutrisi. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan, kekurangan kalium (hipokalemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Sehingga pada penderita diare memerlukan terapi pengganti dengan cairan dan elektrolit serta kalori, obat antibakteri atau antiamuba tergantung penyebab diare, maupun obat- obat lain yang bekerja memperlambat peristaltik usus, menghilangkan spasme dan nyeri, atau menenangkan (Anonim, 1991).

  Salak pondoh mempunyai kandungan tanin (Anonim, 2007). Kandungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengendapkan racun. Tanin terhidrolisis terdapat dalam perasan, sehingga dipakai perasan dalam penelitian ini. Pengujian daya antidiare sari daging salak pondoh dilakukan dengan menggunakan metode transit intestinal.

  Metode transit intestinal dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas obat antidiare, laksansia, antispasmodik, berdasarkan pengaruhnya pada rasio jarak usus yang ditempuh oleh sesuatu marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus keseluruhan pada hewan percobaan mencit atau tikus. Obat antidiare akan memperkecil rasio, sedangkan obat laksansia dan obat antispasmodik akan memperbesar rasio ini dibandingkan rasio pada hewan tanpa perlakuan (Anonim, 2000).

  Salak pondoh di daerah Sleman sangat melimpah, sehingga memberikan nilai ekonomis yang rendah, salak pondoh juga hanya dimanfaatkan untuk buah saja. Belum ada penelitian tentang sari daging salak pondoh, khususnya di Daerah Sleman. Melalui penelitian ini dengan diketahuinya khasiat salak pondoh sebagai antidiare diharapkan nilai ekonomis dari salak pondoh khususnya di daerah Sleman dapat meningkat dan salak bukan hanya dimanfaatkan untuk buah saja tetapi dapat dibuat sari yang berkhasiat sebagai antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

   Permasalahan

  Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang timbul dirumuskan sebagai berikut a. Apakah sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) mempunyai daya antidiare pada mencit betina dengan metode transit intestinal ?

  b. Seberapa besar daya antidiare yang dimiliki sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) ? 2.

   Keaslian penelitian

  Sampai saat ini belum ada penelitian tentang daya antidiare sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) pada mencit putih betina dengan metode transit intestinal.

3. Manfaat penelitian

  Dengan adanya penelitian tentang daya antidiare sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) ini diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut:

  a. manfaat teoritis : untuk melengkapi teori yang sudah ada mengenai obat tradisional khususnya tentang tanaman buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.)

  b. manfaat praktis : memberikan informasi dosis efektif daging buah salak pondoh sebagai alternatif pengobatan terhadap diare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian tentang buah salak (Salacca edulis Reinw.) ini memiliki tujuan yang dapat disajikan seperti di bawah ini.

  1. Tujuan umum

  Tujuan umum yang ingin dicapai penulis adalah membuktikan khasiat sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.) agar dapat digunakan sebagai terapi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Tujuan khusus

  Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis adalah mengetahui besarnya daya antidiare dalam sari daging buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw.). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Diare

1. Pengertian

  Diare berasal dari kata diarroia (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus, merupakan suatu keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang terlalu serius (Sugiyanto, 1997). Ada beberapa definisi diare, antara lain diare adalah buang air besar dengan frekuensi tak normal (meningkat) dengan konsistensi lebih lembek atau cair (Suharyono, 1991). Menurut WHO, diare merupakan kondisi buang air besar yang tidak normal dimana feses encer/berair paling tidak tiga kali dalam 24 jam (Anonim,2005).

  Menurut WGO (World Gastroenterology Organisation), diare akut didefinisikan sebagai pengeluaran tinja dalam bentuk semisolid atau cair dari dalam usus dengan tidak normal, tidak kurang dari 14 hari (Anonim, 2008).

  Penggolongan penyebab diare pada seorang pasien berdasarkan riwayat klinisnya biasanya sulit. Berdasarkan waktunya diare dapat digolongkan dalam 3 kategori, yakni:

  a. Diare akut, timbul sedikitnya 3 kali dengan feses cair selang waktu 24 jam

  b. Disentri, diare dengan mengeluarkan darah

  c. Diare persisten, diare sedikitnya selama 14 hari (Anonim, 2008) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Penyebab

  Berdasar teori klasik, diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus hingga pelintasan khimus dipercepat dan masih mengandung banyak air pada saat meninggalkan tubuh sebagai feses. Ketidakseimbangan pengangkutan air dan elektrolit berperan penting pada patogenesis diare, terjadi perubahan absorpsi dan sekresi cairan dan elektrolit yang dapat meningkatkan terjadinya dehidrasi. Peningkatan pengeluaran cairan dapat terjadi karena sekresi yang meningkat (secretory diarrhea) pada diare infeksi, osmotik karena adanya bahan-bahan dalam lumen usus, dan motilitas usus yang meningkat (Anonim, 1994).

  Menurut Longe (2005), ada beberapa hal yang dapat menyebabkan diare, meliputi mikroorganisme penyebab diare seperti bakteri, virus dan protozoa, obat- obat yang dapat menginduksi diare, AIDS, dan makanan penginduksi diare.

  a. Bakteri penyebab diare atau pemroduksi toksin penyebab diare Pasien dengan diare yang disebabkan agen pemroduksi toksin mengalami diare berair, yang biasanya melibatkan usus halus. Pasien mengalami onset yang mendadak dari feses cair yang banyak, nyeri abdomen bagian atas, mual, muntah, kram, dan mungkin demam ringan. Jika bagian usus besar yang diserang organisme invasif akan menimbulkan sindrom seperti disentri. Sindrom ini dikarakterisasi dengan demam, kram abdomen, tenesmus (ketegangan), feses bervolume sedikit yang jarang dan mungkin mengandung darah dan lendir (Longe, 2005). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Virus penyebab diare Rotavirus sering menyebabkan diare akut terutama pada bayi dan anak usia 6 hingga 12 bulan (Firdaus, 1997). Tanda-tanda klinis termasuk periode inkubasi 12 hingga 48 jam, diikuti dengan muntah, diare cair dan demam ringan (Longe, 2005).

  c. Protozoa penyebab diare Beberapa protozoa penyebab diare adalah Balantidum coli, Capillaria

  

philippinensis, Cryptosporidum, Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia,

Strongyloides stercoralis, Faciolopsis buski, Sarcocystis suihominis, Trichuris

trichiura, Isospora belli (Firdaus, 1997). Giardia adalah suatu infeksi pada usus

halus yang umumnya terjadi pada anak-anak, wisatawan, atau seperti pendaki.

  Gejala mungkin tidak ada atau ringan. Setelah 1-3 hari masa inkubasi, gejala mungkin termasuk feses cair, kram abdomen, kembung, dan nyeri epigastric. E.

  

Hystolitica menyebabkan amebiasis pada area dengan sanitasi yang rendah dan

  pada wisatawan, pekerja migran dan pasien. Penyakit ini dikarakterisasi dengan nyeri kram yang berat, tenesmus, dan disentri antara 3-10 hari (Longe, 2005).

  d. Obat-obat penginduksi diare Obat seperti laksatif, misoprostol, olsalazine, agen antikanker, quinidine, dan colchicine mungkin menyebabkan diare. Obat-obat yang menyebabkan retensi elektrolit dan air di lumen intestinal mungkin menyebabkan hiperosmolar, diare osmotik. Laksatif antasid yang mengandung magnesium mungkin menyebabkan diare, berdasarkan pada dosis yang diminum dan penerimaan individual. Obat-obat yang mempengaruhi kontrol autonomik dari motilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  intestinal normal, seperti agen antihipertensi dengan aktivitas sympatolitik, mungkin juga menyebabkan diare. Kram umum dan diare mungkin mengikuti penggunaan obat-obat prokinetik seperti bethanecol, metoclopramide, atau cisapride (Longe, 2005).

  e. AIDS Pasien dengan AIDS dan HIV diketahui sangat mudah untuk terkena bermacam-macam infeksi yang menimbulkan diare sebagai suatu manifestasi.

  Demam dan onset yang mendadak dari ledakan feses cair dimulai setelah 1-3 hari setelah inkubasi. Kram abdomen juga kadang-kadang terjadi (Longe, 2005).

  f. Makanan penginduksi diare Intoleransi makanan dapat menyebabkan diare dan mungkin dihasilkan dari suatu alergi makanan atau dari makanan yang dicerna yang berlemak atau pedas atau mungkin jumlah yang besar dari makanan yang kasar atau banyak biji- bijian (Longe, 2005).

3. Tanda dan gejala diare

  Gejala yang biasa ditemukan pada penderita diare antara lain diare cair terkadang mengandung darah atau lendir, muntah dapat mendahului sebelum atau sesudah diare, anoreksia, nyeri perut, distensi, Madang-kadang ileus, dehidrasi, kehilangan elektrolit dan air (Widjaya, 2002).

  Menurut Widjaya (2002), gejala-gejala klinis yang dapat timbul apabila penderita terkena diare adalah bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meningkat, dan nafsu makan berkurang, feses makin cair, mengandung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  darah/lendir, warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu, anus lecet, gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang, muntah sesudah dan sebelum diare, hipoglikemia (penurunan kadar gula darah), dehidrasi (kekurangan cairan). Bila terjadi dehidrasi timbul rasa haus, elastisitas (turgor dan tonus) kulit menurun, bibir dan mulut kering, air mata tidak keluar, tekanan darah rendah.

  Tabel I. Tahapan dehidrasi pada anak yang mengalami diare (World

  

Gastroenterology Organisation (WGO) practice guideline )

  Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat

  a. Gejala normal

  a. Adanya iritasi

  a. Tidur tidak normal atau

  b. Mata tidak cekung

  b. Mata cekung lethargic

  c. Minum normal

  c. Minum

  b. Mata cekung

  d. Kulit kembali seperlunya

  c. Minum sedikit atau normal setelah d. Kulit kembali bahkan tidak sama sekali dicubit dengan normal setelah d. Kembalinya kulit setelah segera dicubit lambat dicubit sangat lambat

  (<2detik) (>2detik) Tanda dehidrasi pada orang dewasa adalah sebagai berikut:

  a. Kecepatan nadi >90

  b. Hipotensi

  c. Lidah kering

  d. Bola mata cekung e. Turgor kulit menurun (Anonim, 2008).

  Dalam WGO Guideline : Acute Diarrhea (2008) disebutkan bahwa gejala yang dialami oleh penderita dapat dihubungkan untuk mengetahui penyebab terjadinya diare. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel II. Hubungan antara gejala yang timbul dan penyebab diare (Anonim,2008) Gejala Penyebab Diare

  Demam

  • Umumnya dihubungkan dengan invansi patogen
  • Invansi patogen dan citotoksin yang dilepaskan patogen Feses terdapat • Penderita infeksi Enterohemorrhagic Escherichia (E.)

  coli (EHEC)

  darah

  • Tidak dengan agen virus dan enterotoksin yang melepaskan bakteri
  • Sering kali pada diare karena virus dan rasa sakit Muntah disebabkan karena proses pencernaan dari toksin bakteri (contoh Staphylococcus aureus)

4. Patofisiologis Ada empat mekanisme patofisiologis gangguan elektrolit pada diare.

  Keempat mekanisme yang merupakan dasar diagnosis dan terapi antara lain : perubahan aktivitas transport ion oleh penurunan absorpsi natrium atau peningkatan sekresi klorida, perubahan motilitas intestinal, perubahan osmolaritas usus, dan peningkatan tekanan hidrostatik otot polos. Dalam klinik, mekanisme tersebut dapat dihubungkan dengan jenis diare yakni sekretori, osmotic, eksudatif, dan perubahan transit usus (DiPirro dan Longe, 2000).

B. Antidiare

  Antidiare adalah obat yang bila diminum pada saat terserang diare akan menunjukkan efek menghentikan diare. Zat-zat yang menekan peristaltik sebetulnya tidak begitu layak untuk digunakna karena pada waktu diare pergerakan usus sudah banyak berkurang, lagipula virus dan toksin perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebaiknya jangan diberikan lebih dari 7-10 hari, karena bisa jadi diare yang diderita bukan benar-benar penyakit diare tetapi merupakan gejala dari penyakit yang lain (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Antidiare diberikan untuk mengurangi peristaltik, spasme usus, menahan iritasi, absorbsi racun dan sering terpadu dengan anti-mikroba. Diare yang menyerupai kolera mengakibatkan dehidrasi dan sering memerlukan infus, sebab penderita dapat meninggal karena kekurangan cairan dan elektrolit. Bila diare tidak disertai muntah maka cairan garam rehidrasi (oralit) banyak menolong sebagai pertolongan pertama (Djamhuri, 1995).

  Sebagai penunjang dapat digunakan adsorbensia (karbo aktif, silikondioksida koloida, kaolin), zat pengembang (pectin) atau adstringensia (preparat yang mengandung tannin seperti garam bismuth atau garam perak)(Mutschler, 1986). Norit atau arang aktif (karbo adsorben) adalah arang halus (nabati dan hewani) yang telah diaktifkan melalui proses tertentu. Norit mempunyai daya serap pada permukaannya (adsorbansi) yang kuat, terutama terhadap zat-zat yang molekulnya besar, misalnya alkaloida, toksin bakteri atau zat-zat beracun yang berasal dari makanan (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Kelompok obat yang biasa digunakan pada terapi diare adalah:

  1. Kemoterapeutika untuk terapi kausal, yakni memberantas bakteri penyebab diare. Contohnya antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.

  2. Obstipansia untuk terapi simptomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. zat-zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Contohnya adalah candu dan alkaloidnya, derivate petidin (difenoksilat dan loperamida) dan antikolinergik (atropine, ekstrak belladonna).

  b. Adstringensia, yang menciutkan selaput lendir usus. Misalnya asam samak (tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismut dan aluminium.

  c. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yang pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk juga zat-zat lendir yang menutupi selaput lender usuu dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pectin (suatu karbohidrat yang terdapat antara lain dalam buah apel), garam-garam bismuth dan aluminium.

  3. Spasmolitika, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare. Misalnya papaverin dan oksifenonium (Tjay dan Rahardja, 2002).

C. Sasaran Pengobatan Antidiare

  Sasaran terapi antidiare antara lain menjaga keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa, member terapi untuk simptomnya, menghilangkan penyebabnya dan mengobati penyakit penyertanya (DiPiro, 1997). Akibat negative diare adalah dangguan absorbs yang menyebabkan terjadinya dehidrasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pada kasus diare. Oleh sebab itu, selain pengobatan untuk menghentikan diare seharusnya dilakukan upaya lain yaitu rehidrasi dan terapi makanan (Soenarto, 1993).

  Terapi terhadap diare harus disesuaikan dengan penyebabnya. Penanganan terapeutik yang sesuai adalah penggantian cairan dan elektrolit secukupnya. Pada umumnya cukup diberikan limun secara oral yang mengandung gula dengan penambahan garam dapur atau diberikan larutan glukosa-elektrolit yang diminum, yang biasa dikenal sebagai oralit (Mustchler, 1986). Oralit tidak menghentikan diare tetapi mengganti cairan tubuh yang hilang bersama tinja. Dengan menghentikan cairan tubuh tersebut terjadinya dehidrasi dapat dihindarkan (Djamhuri, 1995).

  Menurut WHO, sasaran pengobatan diare adalah untuk:

  1. Mencegah dehidrasi

  2. Mengobati dehidrasi ketika terjadi

  3. Mengurangi durasi dan semakin parahnya diare dengan memberikan supplemen zinc (Anonim, 2005).

  Home therapy yang dilakukan adalah untuk mencegah dehidrasi dan

  malnutrisi. Anak-anak dengan adanya gejala dehidrasi membutuhkan cairan ekstra dan garam untuk menggantikan kehilangan air dan elektrolit karena diare (Anonim, 2005). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Cairan yang diberikan:

  1. ORS

  2. Minuman yang diasini, misalnya air beras yang diasini atau minuman yoghurt yang diasini