PRESTASI BELAJAR SISWA BERASRAMA DAN NON- ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

  

PRESTASI BELAJAR SISWA BERASRAMA DAN NON-

ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA

  

Studi Kasus Pada Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono, Ambarawa

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Anastasia Prabarini Siswaningtyas

  

NIM : 051334036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PRESTASI BELAJAR SISWA BERASRAMA DAN NON-

ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA

  

Studi Kasus Pada Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono, Ambarawa

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Anastasia Prabarini Siswaningtyas

  

NIM : 051334036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  P E R S E M B A H A N

Karya ini kupersembahkan untuk :

  œ Allah Bapa Disurga dan Bunda Maria œ Bapakku C. Sri Wasis Santoso dan Ibuku Dewi S.

  œ Adikku Bonifasius dan Kresna œ Mas Toton tersayang œ Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

I am the light of the world. Whoever follows Me

will never walk in darkness, but will have the light

of life (John 8:12)

  A Friends is one loves you as you are, understands where you’ve been, accepts who you’ve become and still invites you to grow

  

Prayer is the vital breath of the Christian; not the thing

that makes him alive, but the evidence that he is alive

(Oswald Chambers)

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anastasia Prabarini Siswaningtyas

  Nomor Mahasiswa : 051334036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PRESTASI BELAJAR SISWA BERASRAMA DAN

NON-ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA

   Studi Kasus Pada Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono, Ambarawa

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 10 Oktober 2009 Yang menyatakan (Anastasia Prabarini Siswaningtyas)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus di Surga atas segala berkat-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Prestasi Belajar Siswa Berasrama dan Non-Asrama, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Siswa.

  Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, maupun revisi- revisi serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

  5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

  6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.

  7. Dra. Sr. M. Stephanie, OSF selaku Kepala Sekolah SMA Sedes Sapientiae Bedono dan Drs. G. Suwartono selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Sedes Sapientiae Bedono yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih banyak atas ijin dan bantuannya.

  8. Bapak C. Sri Wasis dan Ibu Dewi S. yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.

  9. Adikku Boni dan Kresna, terima kasih atas doa, dukungan, dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis.

  10. Untuk keluarga Wonogiri, terimakasih atas saran dan semangat serta doanya.

  11. Eyang Putri, tante, dan Om yang ada di Slipi, terima kasih atas doa dan dukungannya kepada penulis.

  12. Bude dan Pakde yang ada di Parung, terima kasih atas doa dan dukungannya kepada penulis.

  13. Mas Toton tersayang, terima kasih karena selalu mendukung dan memberikan semangat buat Ade. Terima kasih juga atas cinta dan pengorbanan yang sudah mas berikan selama ini sehingga Ade dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

  14. Special thanks buat Deta, terima kasih atas kebersamaan serta canda tawa yang telah kita lewati bersama khususnya selama hampir setengah tahun ini saat kita menyelesaikan skripsi bersama.

  15. Sahabatku Luci, Vita, dan Selly, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini dari semester I hingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Aku duluan ya teman-teman... Ayo semangat ngerjain skripsinya.

  16. Teman-temanku Heni, Lutfi, Cenul, Lia, Vani, Marcel, Sashi, Dika, Patrick, Hanna, Cici, Aan, Yosef, dan Thomas, terima kasih atas kebersamaan dan keceriaan yang telah kita lewati bersama. Tetap semangat ya teman-teman...

  17. Almamaterku SMA Sedes Sapientiae khususnya Susan Prasanti dan Merici.

  Terima kasih atas tumpangannya selama penulis mengurus ijin dan melaksanakan penelitian.

  18. Teman-teman satu angkatan PAK’05 khususnya kelas A.

  19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 14 September 2009 Penulis

ABSTRAK PRESTASI BELAJAR SISWA BERASRAMA DAN NON-ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

  Studi Kasus Pada Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono, Ambarawa Anastasia Prabarini Siswaningtyas

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa berasrama dan siswa non-asrama; (2) hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

  Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Sedes Sapientiae Bedono, Ambarawa pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2009. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa dengan sampel sebanyak 66 orang. Teknik analisa data menggunakan t-test dua sampel independen dan analisis korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa berasrama dan siswa non-asrama (perhitungan t-test dua sampel independen menunjukkan nilai t sebesar -1,235 dengan taraf signifikansi 5%); (2) tidak ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar siswa (perhitungan korelasi menunjukkan nilai r sebesar

  hitung

  • 0,182 dengan nilai probabilitas 0,144 lebih besar dari taraf signifikansi 5% yaitu signifikan value > 0,05); (3) tidak ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar (perhitungan korelasi menunjukkan nilai r sebesar

  hitung

  0,188 dengan nilai probabilitas 0,131 lebih besar dari taraf signifikansi 5% yaitu signifikan value > 0,05).

  

ABSTRACT

LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS WHO LIVE AND DO

NOT LIVE IN DORMITORY, FAMILY ENVIRONMENT AND

LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS

  A Case Study of the students of Sedes Sapientiae Senior High School in Bedono, Ambarawa

  Anastasia Prabarini Siswaningtyas Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  The aims of this research are to know about: (1) the difference of learning achievement between students who live and do not live in dormitory; (2) the relationship between the family’s environment and the learning achievement of the students; (3) the relationship between the learning motivation of the students and the learning achievement of the students.

  This research was done in Sedes Sapientiae senior high school in Bedono, Ambarawa from April to May 2009. The techniques in collecting data are interview, documentation, and questionnaire. The population of this research are 66 students. The techniques of analysing the data were t-test two independent sampel and correlation analysis ”product moment”.

  The result of this research shows that: (1) there is not any different learning achievement between the students who live and do not live in dormitory (t-test calculation of two independent sampel shows t value of equal to -1,235 with 5% of level significance); (2) there is not any relationship between the family’s environment and the learning achievement of the students (correlation calculation shows value r of equal to -0,182 with the probability value is 0,144

  conut

  bigger than 5% level significance that is the value significant > 0,05); (3) there is not any relationship between the learning motivation of the students and the learning achievement of the students (calculation of correlation shows value r

  conut

  of equal to 0,188 with the probability value is 0,131 bigger than 5% level significance that is significance value > 0,05).

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Batasan Masalah ......................................................................

  6 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian .....................................................................

  7 E. Manfaat Penelitian ...................................................................

  7

  BAB II. TINJAUAN TEORITIK DAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritik .........................................................................

  9 1. Prestasi Belajar....................................................................

  9

  2. Lingkungan Keluarga ......................................................... 13

  3. Motivasi Belajar .................................................................. 20

  B. Kerangka Berpikir .................................................................... 22

  1. Perbedaan Prestasi Belajar antara Siswa Berasrama dab Siswa Non-Asrama ............................................................ 22

  2. Hubungan antara Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 23

  3. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 24

  C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 26 D. Populasi dan Sampel ................................................................ 27 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 28 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31 G. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................ 32

  BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................... 39

  1. Data Sekolah ...................................................................... 39

  2. Yayasan Penyelenggara ..................................................... 39

  3. Sejarah Sekolah .................................................................. 40

  B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................ 41

  C. Struktur Organisasi .................................................................. 42

  D. Sumber Daya Manusia ............................................................. 43

  E. Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono ..................................... 44

  F. Kondisi Fisik dan Lingkungan ................................................. 44

  G. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah ............................. 45

  H. Kurikulum ................................................................................ 46

  I. Hubungan antara Sekolah dengan Masyarakat ........................ 47

  BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden ................................................................ 49 B. Deskripsi Data .......................................................................... 49

  1. Lingkungan Keluarga Siswa .............................................. 49

  2. Motivasi Belajar Siswa ...................................................... 51

  3. Prestasi Belajar Siswa ........................................................ 52

  C. Pengujian Normalitas ............................................................... 53

  D. Pengujian Homogenitas ........................................................... 53

  1. Hipotesis Pertama .............................................................. 54

  2. Hipotesis Kedua ................................................................. 55

  3. Hipotesis Ketiga ................................................................. 56

  F. Pembahasan .............................................................................. 57

  1. Perbedaan Prestasi Belajar Ssiwa antara Siswa Berasrama dan Siswa Non-asrama ....................................................... 57

  2. Hubungan antara Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 58

  3. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 60

  BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 62 B. Keterbatasan Penelitian............................................................. 62 C. Saran-saran ............................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Operasional Lingkungan keluarga Siswa .................................. 29Tabel 3.2 Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa ........................... 30Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ..................................................... 33Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................. 34Tabel 5.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA Sedes Sapientiae Bedono ........... 49Tabel 5.2 Kecenderungan Variabel Lingkungan Keluarga Siswa ............. 50Tabel 5.3 Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar Siswa....................... 51Tabel 5.4 Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Siswa ........................ 52Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ........................................................ 53Tabel 5.6 Hasil Pengujian Homogenitas .................................................... 54Tabel 5.7 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Lingkungan Keluarga dan

  Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 56

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Motivasi Belajar Siswa dan

  Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 57

  

DAFTAR BAGAN

  Halaman

Bagan 4.1 Struktur Organisasi ................................................................... 42

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran I Kuesioner ............................................................................. 67 Lampiran II Surat Ijin Penelitian .............................................................. 72 Lampiran III Pengujian Kuesioner ............................................................ 76 Lampiran IV Kategori Kecenderungan (PAP II) ....................................... 80 Lampiran V Pengujian Normalitas dan Homogenitas .............................. 83 Lampiran VI Pengujian Hipotesis .............................................................. 86 Lampiran VII Tabel R, T, F ......................................................................... 88

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang tak dapat

  diremehkan di negara manapun, apalagi di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Melalui pendidikan dapat diciptakan tenaga-tenaga kerja yang mampu bekerja dan mau menyumbangkan tenaganya dalam menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara.

  Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan dianggap untuk mengembangkan diri seseorang melalui suatu kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini juga diharapkan agar seorang anak dapat mencapai kedewasaan. Untuk mencapai proses kedewasaan tersebut, ia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengembangkan dirinya. Bantuan tersebut dapat berupa pendampingan anak didik untuk mempelajari hal-hal yang positif, sehingga anak mengalami perkembangan. Pada umumnya perkembangan peserta didik dalam belajar dinyatakan dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

  Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan prestasi (Winkel, 1987:161).

  Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kecerdasan siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa, dan lain-lain. Sedangkan faktor yang berada dari luar diri siswa, antara lain faktor sosial, budaya, lingkungan keluarga.

  Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki prestasi belajar pada SMA Sedes Sapientiae Bedono. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian karena pada SMA Sedes Sapientiae Bedono merupakan sekolah yang terdiri dari siswa berasrama dan siswa non-asrama. Permasalahan- permasalahan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA Sedes Sapientiae Bedono antara lain lingkungan keluarga atau asrama dimana siswa harus berinteraksi dengan temannya dan menjadi satu keluarga, serta motivasi belajar siswa.

  Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial pertama dimana anak menjadi anggotanya, dimana fungsi keluarga adalah untuk membantu anak dalam belajar. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar dengan kondusif di rumah/asrama, sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik. Banyak faktor yang berasal dari keluarga yang sangat tua, suasana dalam keluarga, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan pengertian orang tua atau perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anaknya. Faktor-faktor ini secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi siswa dan motivasi diri siswa dalam belajar.

  Asrama merupakan tempat yang disediakan oleh sekolah bagi siswa yang berasal dari luar Pulau Jawa maupun dari Pulau Jawa demi menunjang kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi siswa yang bertempat tinggal di sekitar Bedono- Ambarawa untuk tinggal di asrama. Asrama memiliki tujuan agar siswa dapat hidup mandiri, serta disiplin. Asrama dapat digolongkan sebagai keluarga tertutup. Keluarga tertutup adalah keluarga yang menutup diri terhadap hubungan dengan dunia luar (Abu Ahmad, 1982:157). Pada asrama yang memegang peran penting dalam mendidik anak adalah ibu/bapak pembimbing yang telah ditunjuk oleh pimpinan asrama untuk mendampingi anak dalam belajar. Siswa yang tinggal di asrama harus bisa menjalin hubungan baik dengan warga asrama yang lain.

  Di asrama terdapat jam-jam belajar yang sudah ditentukan yang harus diikuti oleh siswa. Misalnya jam belajar siswa pada pagi hari ditentukan pada pukul 05.00-06.00, jam belajar pada sore hari pada pukul 17.00-18.00, dan jam belajar malam pada pukul 19.00-21.00. Hal yang sering terjadi sehubungan dengan kegiatan belajar di asrama adalah lama kelamaan siswa merasa bosan mengikuti jam belajar yang ada. Sehingga terkadang siswa Misalnya jam yang seharusnya digunakan untuk belajar, digunakan siswa untuk mandi, mencuci baju, ataupun makan. Hal tersebut terjadi dapat dikarenakan oleh kurangnya sikap yang tegas dari pembimbing. Walaupun siswa tidak mengikuti jam belajar yang ada, mereka berinisiatif untuk belajar di waktu yang lain, seperti pada jam tidur siang digunakan siswa untuk belajar.

  Selama berada di asrama tentu saja siswa tidak hanya mendapat pendampingan jasmani saja, tetapi rohani. Jadwal-jadwal kegiatan sudah ditetapkan untuk satu semester. Misalkan saja untuk acara outbound pada bulan April, kegiatan Rehat untuk setiap angkatan yang jadwalnya juga telah ditentukan dimana mereka menjalaninya dengan senang hati. Selain itu, iman mereka juga diperdalam dengan adanya kegiatan doa bersama di Gereja maupun di asrama.

  Motivasi merupakan suatu dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

  Dengan kata lain motivasi merupakan suatu tenaga dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat yang mana perbuatan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.

  Tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa akan sangat mempengaruhi prestasi belajarnya. Pada kenyataannya, yang terdapat pada beberapa siswa yang tinggal di asrama adalah semakin lama siswa tinggal di asrama, motivasi belajar siswa akan semakin menurun. Penurunan motivasi mengikuti segala peraturan yang berlaku, dimana mereka tidak bebas untuk melakukan kegiatan yang mereka inginkan tanpa memperoleh ijin dari pihak asrama. Berkebalikan dengan siswa non-asrama yang tinggal bersama dengan orang tua mereka, dimana mereka bebas melaksanakan kegiatan yang mereka inginkan.

  Tidak hanya melalui peraturan saja tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat diukur. Pola kebiasaan sehari-hari dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa. Contohnya pada saat akan berangkat sekolah, kebanyakan siswa yang sering terlambat datang atau datang tepat pada saat bel sekolah berbunyi adalah siswa asrama dibandingkan dengan siswa non-asrama. Hal ini dapat disebabkan oleh pola pikir siswa berasrama yang beranggapan bahwa letak sekolah sangat dekat, sehingga mereka sengaja berangkat sekolah sesaat menjelang bel sekolah berbunyi.

  Selama siswa berada di sekolah, siswa diharapkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada, seperti basket, voli, paduan suara, dan lain-lain. Untuk penggunaan fasilitas perpustakaan, sebagian besar yang mempergunakannya adalah siswa non-asrama. Sedangkan siswa yang berasrama mempergunakan jam istirahat hanya untuk sekedar mengobrol di sekitar kelas. Walaupun demikian, jika akan ada suatu acara yang lebih berperan aktif adalah siswa asrama. Entah kegiatan tersebut di luar ataupun di dalam sekolah. Hal ini dapat disebabkan karena keakraban yang terjalin orang dibandingkan dengan mereka yang tidak berasrama. Dengan kata lain, siswa yang berasrama lebih menonjol dibandingkan dengan yang tidak asrama. Selama di asrama bakat mereka juga dikembangkan terutama dalam bidang musik. Mereka dapat memanfaatkan waktu luang mereka untuk berolahraga ataupun bermain musik.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “PRESTASI BELAJAR SISWA

  BERASRAMA DAN NON-ASRAMA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA”.

  B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa berasrama dan non- asrama, lingkungan keluarga dan motivasi belajar siswa. Karena faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat banyak dan bervariasi, maka penelitian ini memfokuskan perhatian pada lingkungan keluarga siswa dan motivasi belajar.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa berasrama

  2. Apakah ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar siswa?

  3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa berasrama dan siswa non-asrama.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berharga bagi:

  1. Bagi Sekolah Sekolah dapat memakai penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan dapat membantu dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

  2. Bagi Universitas Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi belajar siswa berasrama dan non-asrama, lingkungan keluarga dan motivasi belajar siswa.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti agar dapat diterapkan dalam bidang pendidikan sehubungan dengan hal-hal yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Slameto (1988:2), belajar adalah suatu proses usaha

  yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Menurut Winkel (1987:36), belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

  Dalam Kamus besar bahasa Indonesia (1990:13) belajar dapat diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, dan juga berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

  Belajar merupakan suatu perubahan tingkah dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanto,1984:81).

  b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

  Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar seseorang meliputi (Purwanto, 1984:101):

  1. Faktor individual Faktor individual adalah faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. Yang termasuk dalam faktor ini antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

  2. Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor yang ada di luar individu. Yang termasuk ke dalam faktor ini antara lain: faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

  c. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam dapat digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan prestasi (Winkel, 1987:161).

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes/angka nilai yang diberikan oleh guru.

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari sesuatu keterampilan yang telah dikembangkan dan dicapai oleh siswa pada suatu mata pelajaran. Lazimnya prestasi belajar ditunjukkan dari nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam wujud angka-angka tersebut diperoleh dari hasil pengukuran berdasarkan ulangan, ujian, dan tugas-tugas. Menurut pengalaman, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor (Sumadi Suryabrata 1984:3). Jadi, prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang berupa nilai tes/angka dan tercantum dalam rapor yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi (Ahmadi,1991:130-131):

  1. Faktor internal Faktor ini meliputi:

  a. Faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh misalnya: pengelihatan, pendengaran, dan struktur tubuh.

  b. Faktor fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Hal ini meliputi: 1) Faktor intelektik yang meliputi faktor potensial seperti kecerdasan dan bakat.

  2) Faktor non intelektik, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, emosi, dan motivasi.

  c. Faktor kematangan fisik dan psikis

  d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan

  2. Faktor Eksternal Faktor ini meliputi faktor sosial, budaya dan lingkungan fisik.

2. Lingkungan Keluarga

  Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan dalam keluarga, dan demografi rumah (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak yang lebih baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa. Contoh: kebiasaan yang diterapkan orangtua siswa dalam mengelola keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia cenderung berprilaku menyimpang (Patterson & Loeber dalam Syah 1995:138).

  Menurut Abu Ahmad (1982:156-157), keluarga dapat dibedakan menjadi dua corak yaitu : keluarga terbuka dan keluarga tertutup.

  a. Keluarga Terbuka Keluarga terbuka adalah keluarga yang mendorong anggota- anggotanya untuk bergaul dengan masyarakat luas.

  b. Keluarga Tertutup Keluarga tertutup adalah keluarga yang menutup diri terhadap hubungan dengan dunia luar. Karena hubungan yang terjadi hanya seputar pada keluarga itu sendiri, biasanya keluarga yang tertutup lebih intim dan kompak.

  Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama-tama keluarga itu sangat ditentukan oleh situasi kondisi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Adapun faktor- faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam belajar dalam lingkungan keluarga menurut Abu Ahmat (1982:86-87) sebagai berikut :

  a. Status sosial ekonomi keluarga Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak. Misalnya keluarga yang perekonomiannya cukup, menyebabkan lingkungan materiil yang dihadapi oleh anak didalam keluarganya akan lebih luas sehingga akan sangat mudah dalam menunjang proses belajar karena anak tidak mengalami kesulitan dalam keperluan sekolah dan anak tidak akan mengalami gangguan dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

  b. Faktor keutuhan keluarga Dalam keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu dan anak yang lengkap, harmonis maka hubungan interaksi dalam keluarga akan mudah antara orang tua dan anak. Sehingga dalam belajar anak akan tidak mengalami gangguan yang berarti dan orang tua akan mendukung anaknya dalam belajar.

  c. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan membiasakan sikap-sikap yang dapat membantu anak dalam proses belajar seperti perintah-perintah orang tuanya, melakukan pengawasan terhadap anak dalam segala tindakan.

  Faktor-faktor dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu (Roestiyah, 1982:163) : a. Cara Mendidik

  Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anak secara keras, anak itu akan menjadi penakut.

  b. Suasana Keluarga Hubungan antar anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang didalam keluarga. Menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Susana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberikan motivasi yang mendalam pada anak.

  c. Pengertian dari Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas–tugas di rumah. Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya. d. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal.

  Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Maka perlu diberi pengertian kepada anak. Namun bila keadaan memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

  e. Latar Belakang Kebudayaan Pendidikan Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan- kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  Faktor-faktor kesulitan belajar yang bersumber dari lingkungan keluarga adalah (Hamalik 1983:117): a. Masalah Kemampuan Ekonomi

  Masalah biaya menjadi sumber kekuatan dalam belajar, kurangnya biaya akan sangat mengganngu kelancaran studi. Dan umumnya biaya ini diperoleh dari orang tua. Kiriman yang datangnya terlambat akan mempunyai pengaruh kelesuan, bingung dan dengan demikian akan mengurangi motivasi belajar siswa. Namun, pada contoh lain terdapat siswa yang mendapat biaya berlainan serta fasilitas yang memuaskan, tetapi justru mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena timbul kecenderungan untuk berfoya-foya. b. Masalah Broken Home Siswa yang tinggal bersama orang tuanya akan mengalami hambatan dalam studinya, apabila tidak adanya kekompakan dan kesepakatan diantara kedua orang tuanya. Perselisihan, perceraian, pertengkaran dan tidak adanya tanggung jawab bersama antara kedua orang tua akan menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan terhadap diri siswa. Orang tua seharusnya memberikan petunjuk-petunjuk yang baik terhadap anak-anaknya.

  c. Rindu Kampung Siswa yang berasal dari luar daerah atau luar kota sering dihinggapi oleh masalah ini. Keinginan bertemu dan bergaul dengan keluarga akan timbul andaikan telah lama tak berjumpa dengan orang tuanya. Dan bila terjadi situasi demikian, maka bisa menyebabkan kemunduran dalam belajar sekalipun mungkin hal ini jarang terjadi, tetapi kerinduan itu adalah menjadi salah satu sebab yang mempengaruhi studi kita.

  d. Bertamu dan Menerima Tamu Pada umumnya kita senang beranjang sana ke tempat teman hanya sekedar untuk mengobrol dan sebaliknya teman lain yang datang ke rumah kita juga dengan maksud bertamu. Kegiatan ini tidak dilarang, akan tetapi terlalu sering bertamu akan mengganggu belajar dan berarti juga mengurangi waktu belajar kita, dan ini mempengaruhi studi kita dengan maksud berdiskusi, karena hal ini mendorong kemajuan studi kita.

  e. Kurangnya Kontrol Orang Tua Orang tua turut bertanggung jawab atas kemajuan studi anaknya.

  Pengawasan yang kurang, bisa menimbulkan kecenderungan adanya bebas mutlak pada sekelompok siswa, dan hal ini sangat tidak menguntungkan bagi siswa itu sendiri.

  Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar (13 November 2008).

  a. Suara Tiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara. Ada yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun nonton TV. Ada juga yang suka belajar di tempat yang ramai, bersama teman. Tapi ada juga yang tidak dapat berkonsentrasi kalau banyak orang di sekitarnya. Bahkan bagi orang tertentu, musik atau suara apapun akan mengganggu konsentrasi belajar mereka. Mereka memilih belajar tanpa musik atau di tempat yang mereka anggap tenang tanpa suara. Namun, beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara ataupun tidak. Mereka tetap dapat berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun. b. Pencahayaan Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara. Mungkin karena relatif mudah mengatur pencahayaan sesuai dengan yang seorang pelajar butuhkan.

  c. Temperatur Pengaruh temperatur terhadap konsentrasi belajar pada umumnya juga tidak terlalu dipermasalahkan orang. Namun, Seorang pelajar perlu mengetahui bahwa reaksi tiap orang terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar di tempat dingin, atau sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat yang hangat.

  d. Desain Belajar Desain belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu desain informal dan desain formal. Desain informal adalah keadaan dimana seorang siswa lebih mudah berkonsentrasi belajar jika belajar sambil duduk santai di kursi, sofa, tempat tidur, tikar, karpet, ataupun duduk santai di lantai.

  Sedangkan desain formal adalah keadaan dimana seorang siswa lebih mudah berkonsentrasi jika belajar dengan kursi dan meja belajar.

  Dari uraian tentang lingkungan belajar dalam keluarga di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat

3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar

  Motivasi berasal dari motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Isbadi Rukminto dalam buku Dr. Hamzah B. Uno 2006:23).

  Motivasi berasal dari kata “motif” yang mempunyai arti daya penggerak di dalam diri seseorang untuk melalukan suatu aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi merupakan bentuk motif yang sudah menjadi aktif pada saat seseorang mencapai tujuan yang dikehendakinya. Motivasi dan motif berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan, dan pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan itu. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987 :93).

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:593), motivasi sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Selain itu, motivasi juga diartikan sebagai usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang/sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

  Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang menimbulkan semangat/dorongan belajar. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasi yang dihasilkannya. Ini berarti apabila motivasi belajar siswa rendah, maka prestasi belajar siswa pun akan rendah.

b. Jenis-jenis Motivasi

  Menurut Winkel, motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

  1. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang sudah menjadi aktif dengan sendirinya tanpa adanya dorongan dari luar. Hal ini terjadi karena di dalam diri setiap siswa sendiri sudah menyadari akan pentingnya suatu usaha yang keras untuk meraih suatu prestasi yang tinggi. Aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu.

  2. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Siswa dalam menjalani aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan pada kebutuhan yang secara mutlak tidak berkaitan erat dengan aktivitas belajar itu sendiri.

Dokumen yang terkait

LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS BELAJAR YANG MENDUKUNG PRESTASI BELAJAR SISWA

4 47 105

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

STUDI TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PELAYANAN ASRAMA, PEMBERDAYAAN SISWA STUDI TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PELAYANAN ASRAMA, PEMBERDAYAAN SISWA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA.

0 0 16

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA SISWA SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VIII TAHUN AJ

0 0 16

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

0 2 6

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON.

0 3 51

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP DI NEUTRON YOGYAKARTA CABANG SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Muhasiye

1 3 8