PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON.

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON TAHUN

AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: Intan Permana (0901377)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014


(2)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON TAHUN

AJARAN 2012/2013

Oleh Intan Permana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Intan Permana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

BERITA ACARA PELAKSANAAN SIDANG UJIAN SKRIPSI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2012/2013

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014

Waktu : 13.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Laboratorium Akuntansi FPEB UPI

Panitia ujian terdiri dari :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003

Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003 2. Drs. H. Faqih Samlawi, MA NIP. 19600408 198803 1 001 3. M. Arief Ramadhany, S.Pd, M.Pd NIP. 19711101 199903 1 001


(6)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON

Intan Permana

Pembimbing: Leni Yuliyanti, S.Pd, MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Plumbon mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar baik secara parsial maupun simultan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Plumbon pada mata pelajaran Akuntansi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey explanatory. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 129 siswa dengan sampel sebanyak 98 siswa. Data mengenai lingkungan keluarga dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala numerik. Sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil dokumentasi nilai UAS. Analisis data penelitian ini mengunakan korelasi parsial dan korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan lingkungan keluarga dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 35,1%, secara parsial lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 6% sisanya 94% dipengaruhi oleh faktor lain, secara parsial motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 17,4% sisanya 82,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis teruji dan diterima kebenarannya dengan taraf 95%, hal ini dibuktikan melalui perhitungan uji keberartian korelasi dengan alpha sebesar 0,05 dan derajat kebebasan sebesar 95 diperoleh hasil: (1) lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai thitung 2,452340 > ttabel 1,985251, (2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai thitung 4,471764 > ttabel 1,985251, (3) lingkungan keluarga dan motivasi belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan harga Fhitung 25,8088 > Ftabel 3,092217. Berdasarkan penelitian ini diharapkan orang tua selalu menciptakan lingkungan keluarga yang baik. Selain itu sebaiknya siswa dapat memanfaatkan dan meningkatkan motivasi belajarnya agar menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik lagi.


(7)

THE INFLUENCE OF FAMILLY ENVIRONMENT AND LEARNING

MOTIVATION ON STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF

ECONOMICS-ACCOUNTING SUBJECT IN CLASS XI SMAN 1 PLUMBON

Intan Permana

Supervisor: Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M

ABSTRACT

The research was conducted at SMAN 1 Plumbon about the influence of familly environment and learning motivation on students learning achievement of accountings. The purpose of this research was to know the influence of familly environment and learning motivation on students learning achievement of accountings subject in class XI IPS SMAN 1 Plumbon either partial or simultaneous. The method used in this research is explanatory survey. The population of the research was 129 students of Social Science Program grade XI. Moreover, the sample of this research was 98 students. The data of familly environmnent and learning motivation are obtained by distributing of questionnaires with numerical scale of data. While the data of students learning achievement obtained by document of value school finals examination. The data analysis in this research used the partial correlation and multiple correlation.

The result of research showed that familly environment and learning motivation simultaneous have an influence on students learning achievement amount 35,1%, familly environment partially has an influence on students learning achievement amount 17,4% and the balance amount 82,6% influenced by other factors, learning motivation partially has an influence on students learning achievement amount 17,4% and the balance amount 82,6% influenced by other factors. The result of research showed that the hypothesis tested and accepted as true by the level 95%. This was evidenced by calculating the correlation significance test with 0.05 alpha and 95 degrees of freedom for the results obtained: (1) familly environment on learning achievement in accountings that showed with tcount 2,452340 > ttable 1,985251, (2) learning motivation on learning

achievement of accountings that showed with tcount 4,471764 > ttable 1,985251, (3)

familly environment and learning motivation on learning achievement of accountings that showed with Fcount 25,8088 > Ftable 3,092217. Based on this

research parents were expected to always make a good familly environment. Beside that, student can take advantage and increase their learning motivation for better learning achievement.


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... ...v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Belajar ... 12

2.1.1 Pengertian Belajar ... 12

2.1.2 Tujuan Belajar ... 13

2.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 15

2.2 Prestasi Belajar ... 16

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 16

2.2.2 Indikator Prestasi Belajar ... 17

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19

2.2.4 Evaluasi Prestasi Belajar ... 21

2.3 Lingkungan Keluarga ... 22

2.3.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ... 22

2.3.2 Peran dan Fungsi Keluarga ... 25

2.3.3 Indikator Lingkungan Keluarga yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 27

2.3.4 Pendidikan Dalam Lingkungan Keluarga ... 31

2.3.5 Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar ... 33

2.4 Motivasi Belajar... 34

2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 34

2.4.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 35

2.4.3 Jenis-jenis Motivasi ... 36

2.4.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 39

2.4.5 Pengukuran Motivasi ... 40

2.4.6 Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 41

2.5 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 42

2.5.1 Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi ... 43


(9)

2.5.3 Pengertian Akuntansi ... 44

2.5.4 Proses Kegiatan Akuntansi ... 45

2.6 Penelitian Terdahulu ... 46

2.7 Kerangka Pemikiran ... 47

2.8 Hipotesis ... 52

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

3.1 Desain Penelitian ... 54

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 55

3.3 Populasi dan Sampel ... 56

3.3.1 Populasi ... 56

3.3.2 Sampel... 57

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.4.1 Teknik dan Alat pengumpulan Data ... 59

3.4.2 Uji Instrumen Penelitian ... 60

3.4.2.1 Uji Validitas ... 60

3.4.2.2 Uji Reliabilitas ... 63

3.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 65

3.5.1 Uji Normalitas ... 65

3.5.2 Analisis Data ... 66

3.5.2.1 Statistik Deskriptif ... 66

3.5.2.2 Statistik Inferensial ... 68

3.5.2.2.1 Pengujian Hipotesis... 68

3.5.2.2.2 Koefisien Korelasi... 69

3.5.2.2.3 Koefisien Determinasi... 71

3.5.2.2.4 Uji Signifikansi ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 75

4.1.1 Identitas SMA Negeri 1 Plumbon ... 75

4.1.2 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Plumbon ... 75

4.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Plumbon ... 76

4.1.4 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Plumbon ... 77

4.1.5 Deskripsi Responden ... 77

4.2 Deskripsi Hasil penelitian ... 78

4.2.1 Deskripsi Variabel Lingkungan Keluarga ... 78

4.2.1.1 Deskripsi Umum Lingkungan Keluarga ... 78

4.2.1.2 Deskripsi Setiap Indikator Lingkungan Keluarga ... 80

4.2.2 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar ... 86


(10)

4.3 Statistik Inferensial ... 92

4.3.1 Uji Normalitas ... 92

4.3.2 Koefisien Korelasi ... 95

4.3.2.1 Korelasi Parsial ... 95

4.3.2.2 Korelasi Ganda ... 97

4.3.3 Koefisien Determinasi ... 98

4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 99

4.3.4.1 Uji F Statistik ... 99

4.3.4.2 Uji t Statistik ... 101

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

4.4.1 Deskripsi Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Plumbon ... 103

4.4.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon... 106

4.4.3 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi di SMA negeri 1 Plumnon ... 107

4.4.4 Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Program Studi IPS Se-Kabupaten

Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012 ... 2

Tabel 1.2 Nilai UAS Semster Genap Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon ... 4

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar ... 18

Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 45

Tabel 3.1 Operasionaliasi Variabel ... 55

Tabel 3.2 Populasi Siswa... 57

Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas ... 58

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ... 61

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 62

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 64

Tabel 3.7 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 66

Tabel 3.8 Kelas Interval ... 67

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator ... 67

Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian... 78

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ... 79

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Cara Orang Tua Mendidik ... 80

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Relasi Antar Anggota Keluarga ... 81

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengertian Orang Tua ... 82

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Latar Belakang Kebudayaan... ... 83

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Susana Rumah ... 84

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keadaan Ekonomi Keluarga ... 85

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 86

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil ... 88

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar ... 89

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan ... 90

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Adanya Kegiatan yang Menarik Dalam Belajar 91 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ... 92

Tabel 4.15 Hasil Koefisien Korelasi Parsial Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar ... 96

Tabel 4.16 Hasil Koefisien Korelasi Parsial Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 97

Tabel 4.17 Hasil Koefisien Korelasi Ganda Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 98


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkungan Keluarga ... 24

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ... 51

Gambar 2.3 Hubungan Variabel ... 52

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 76

Gambar 4.2 Grafik Normalitas Lingkungan Keluarga ... 93

Gambar 4.3 Grafik Normalitas Motivasi Belajar Siswa ... 94


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hak setiap orang. Berkat pendidikan, setiap orang bergerak menuju tahapan yang lebih tinggi dalam kehidupannya. Dalam skala yang lebih luas, pendidikan merupakan lokomotif menuju perubahan. Artinya, kemajuan pendidikan sebuah negara dimaknai akan mengangkat derajat suatu bangsa yang maju.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab 1 Pasal 1 yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


(14)

2

Dengan demikian bidang pendidikan menduduki posisi penting untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak. Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga pendidikan (sekolah) serta masyarakat. Sehingga pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak juga harus terlibat.

Dalam menerapkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, terdapat masalah mengenai masih rendahnya prestasi yang ditunjukkan oleh laporan hasil ujian nasional SMA pada tahun 2012 di kabupaten Cirebon yang menunjukkan bahwa nilai ujian nasional pada mata pelajaran ekonomi yang masih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain yg di uji nasionalkan pada program studi IPS. Hal ini didasarkan pada hasil dokumentasi nilai rata-rata ujian nasional SMA se-kabupaten Cirebon program studi IPS tahun ajaran 2011/2012.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Program Studi IPS Se-Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata

Bahasa Indonesia 5,43

Bahasa Inggris 5,54

Matematika 6,63

Ekonomi 5,71

Sosiologi 7,03

Geografi 6,93


(15)

3

Selain dari hasil UN di atas, lebih khusus lagi ditingkat sekolahan rendahnya prestasi belajar juga terlihat dari nilai-nilai ulangan harian, UTS, dan UAS di tiap-tiap sekolah. Seperti yang terjadi di SMAN 1 Plumbon yakni sekolah yang dijadikan obyek penelitian dalam penelitian ini.

SMAN 1 Plumbon adalah lembaga pendidikan formal Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan sekolah negeri dengan akreditasi

“A” dengan jumlah rata-rata penerimaan siswa baru setiap tahunnya adalah 240 siswa. SMAN 1 Plumbon ini memiliki beberapa prestasi baik dibidang akademik maupun nonakademik. Sesuai dengan salah satu visi dan misi SMAN 1 Plumbon yakni mewujudkan insan yang berprestasi serta membekali peserta didik dengan kemampuan akademik dan non akademik sesuai dengan batas minimal kurikulum, melalui pelayanan pendidikan, pengajaran, bimbingan, arahan, pelatihan, penilaian dan evaluasi. Namun sejalan dengan visi dan misi tersebut ternyata masih banyak siswa yang prestasi belajarnya rendah. Salah satunya ditunjukkan pada mata pelajaran ekonomi akuntansi yang merupakan mata pelajaran kejuruan pada program studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang masih di bawah batas ketuntasan minimalnya yaitu 70. Hal ini didasarkan pada hasil dokumentasi nilai UAS semester genap tahun ajaran 2012/2013 :


(16)

4

Tabel 1.2

Nilai UAS Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon

Kelas Jumlah Siswa Dibawah KKM % Siswa Tidak Lulus Jumlah

Siswa % Siswa

Lulus

Jumlah Siswa Diatas

KKM

XI IPS 1 22 64,71% 15 44,11% 37

XI IPS 2 18 52,94% 16 47,06% 34

XI IPS 3 21 61,76% 13 38,23% 34

XI IPS 4 14 58,33% 10 41,67% 24

Sumber: SMAN 1 Plumbon

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa nilai rata-rata dari 106 siswa kelas XI IPS 1, 2, 3 dan 4 masih terdapat 75 siswa yang nilai pada mata pelajaran akuntansi di bawah KKM. Bahkan jumlah siswa yang nilainya dibawah KKM masih lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang nilainya diatas KKM. Sedangkan presentasi keoptimalan KKM di sekolah tersebut adalah 100%.

Nilai UAS yang masih di bawah KKM tersebut menandakan rendahnya prestasi belajar ekonomi akuntansi di sekolah tersebut. Rendahnya presasi belajar siswa merupakan suatu masalah yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri, dan sekolah. Bagi siswa itu sendiri akibatnya siswa tersebut tidak memahami materi yang diajarkan, jika itu berlanjut maka akan berdampak mempengaruhi kelulusannya kelak pada Ujian Nasional. Dampak bagi sekolah, apabila tingkat kelulusan sekolah tersebut rendah maka akan mempengaruhi menurunnya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Bahkan dampak Nasional apabila prestasi belajar yang rendah tersebut dibiarkan maka akan berdampak terhadap


(17)

5

perkembangan dan kualitas sumber daya manusia, yang akhirnya akan menghambat pembangunan bangsa dan pertumbuhan ekonomi.

Prestasi belajar menurut Tirtonegoro (2001:43) merupakan “penilaian hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap anak dalam periode tertentu”. Prestasi belajar dapat mencerminkan

tinggi rendahnya sebuah kualitas pendidikan.

Menurut Trisna (2010), menyatakan bahwa “prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau faktor dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah motivasi belajar, lingkungan keluarga dan strategi belajar”. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi belajar, lingkungan keluarga, dan strategi belajar.

Sesuai dengan teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan sedikit demi sedikit dan memberi makna pada pengetahuannya tersebut sesuai dengan pengalaman nyatanya. Selain itu, Piaget dan Vygotsky menekankan pada pentingkan ligkungan sosial dalam belajar. Dalam hal ini lingkungan sosial adalah lingkungan keluaga yang memberi peranan penting dalam kegiatan belajar, serta membutuhkan motivasi yang tinggi untuk dapat membangun pengetahuan itu sendiri berdasarkan pengalamannya sesuai dengan yang dinyatakan dalam teori belajar konstruktivisme.


(18)

6

Lingkungan keluarga dan motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal dan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar akuntansi siswa. Siswa senantiasa berhadapan dengan lingkungan keluarga dan merupakan anggota keluarga. Sebagai anggota keluarga, siswa selalu berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain, terutama dengan orang tua. Kaitannya dengan pembelajaran akuntansi orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa, terutama fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan pelajaran akuntansi seperti buku, kalkulator, dan alat-alat tulis lainnya, membiayai pendidikan siswa dan memberikan perhatian baik secara fisik maupun psikologis dalam mempelajari kauntansi. Sehingga jika itu semua terpenuhi maka prestasi belajar akuntansi akan meningkat.

Sejalan dengan hal tersebut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cahya (2012), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap prestasi belajar, dan untuk meningkatkan prestasi belajar yang tinggi pada siswa dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi belajar dan selalu menjadikan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang paling utama, karena dari sinilah seorang anak mendapatkan pendidikan pertama kalinya. Orang tua tidak seharusnya menyerahkan tanggung jawab anak sepenuhnya kepada pihak sekolah, karena pada dasarnya orang tua juga turut andil untuk memperhatikan belajar seorang anak. Sesuai dengan pernyataan Syaodih (2009 : 163) yang menyatakan bahwa:


(19)

7

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak.

Selain lingkungan keluarga, motivasi belajar juga merupakan faktor yang sangat penting karena, motivasi merupakan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi menurut Uno (2010 : 1) adalah “dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dalam kenyataannya motif

setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain”. Ada siswa yang

rajin belajar karena ingin menambah ilmu pengetahuan, ada pula siswa yang belajar karena takut dimarahi oleh orang tua. Adanya perbedaan motivasi tersebut dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Sardiman (2010:89), “motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol

atau seremonial”. Sedangkan motivasi ekstinsik adalah bentuk motivasi yang

di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Seseorang yang motivasinya besar akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang rendah motivasinya akan terlihat acuh tak acuh, cepat bosan, mudah putus asa dan berusaha menghindar dari kegiatan. Oleh karena itu dalam pembelajaran akuntansi juga diperlukan motivasi yang tinggi pula, karena sebagian besar


(20)

8

menumbuhkan motivasi belajar akuntansi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi itu sendiri.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa lingkungan keluarga dan motivasi belajar mempunyai peranan dalam pendidikan pada umumnya dan pencapaian prestasi belajar pada khususnya. Penguatan motivasi belajar siswa salah satunya berada ditangan orang tua. Orang tua sebagai anggota keluarga yang paling dekat bertugas memperkuat motivasi belajar siswa yang nantinya berdampak pada prestasi belajarnya, dan jika hal itu dibiarkan saja maka akan berdampak pada rendahnya motivasi serta berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah pula, dalam hal ini adalah prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi

Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi SMAN 1 PLUMBON Tahun Ajaran

2012/2013”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum lingkungan keluarga, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Plumbon.

2. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.


(21)

9

3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.

4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMAN 1 Plumbon.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai lingkungan keluarga dan motivasi belajar kaitannya dalam prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran umum lingkungan keluarga, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Plumbon.

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.

4. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.


(22)

10

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapakan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berupa pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan masukan serta memberikan informasi kepada peneliti lain untuk menindak lanjuti atau mengembangkannya pada penelitian sejenis berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dunia Pendidikan

Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan terutama mengenai korelasi antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, dalam hal ini di SMAN 1 Plumbon.

b. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi untuk melakukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Plumbon.


(23)

11

c. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan kepada penulis dalam rangka aplikasi ilmu pendidikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dalam hal ini yang berkaitan dengan lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

d. Bagi orang tua

Dapat menambah kesadaran untuk lebih memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih maksimal terhadap pendidikan anak. Dan menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah.

e. Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan upaya belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis data penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian survei dalam bentuk

explanatory. Penelitian survei explanatory ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif dan ditunjang dengan studi kepustakaan/ menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian.

Penelitian survei menurut Kerlinger (Riduwan 2009 : 49) adalah: Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian survei ini biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. Sedangkan survei explanatory adalah suatu metode yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Variabel dalam penelitian ini adalah lingkungan


(25)

55

keluarga dan motivasi belajar sebagai variabel independen dan prestasi belajar siswa sebagai variabel dependen.

1.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009: 61) bahwa variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independen) yaitu lingkungan keluarga (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan variabel terikat (dependen) adalah prestasi belajar (Y).

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Data

No Item Lingkungan

Keluarga.

“Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,

memberikan landasan dasar bagi proses

belajar pada

lingkungan sekolah

dan masyarakat.

Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap

perkembangan belajar anak”. (Syaodih, 2009

Lingkungan psikologis keluarga

- Cara orang tua mendiidk - Relasi antar

anggota keluarga

- Pengertian orang tua

- Latar belakang kebudayaan

Interval 1,2,3,4,5,6

7,8,9,10, 11 12,13,14, 15,16 17,18,19 20,21,22 23,24 Lingkungan fisik keluarga

- Suasana rumah

- Keadaan ekonomi keluarga


(26)

56

Variabel Dimensi Indikator Skala

Data

No Item Motivasi Belajar.

“Motivasi adalah suatu keadaan yang kompleks (a complex

state) dan kesiapsediaan

(preparatory) dalam

diri individu

(organisme) untuk bergerak (to move,

motion, motive) ke

arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”. (Makmun, 2007 : 34)

Motivasi intrinsik

- Adanya hasrat dan keinginan berhasil

- Adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar - Adanya

harapan dan cita-cita masa depan

- Adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar

Interval 25,26,27, 28 29,30,31, 32,33,34, 35,36 37,38,39 40,41

Prestasi Belajar Nilai UAS

siswa

Hasil

perhitungan rata-rata nilai UAS siswa untuk mata pelajaran

ekonomi-akuntansi kelas XI

Interval

1.3 Populasi dan Sampel 1.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009 : 117), “populasi adalah wilayah yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian di atas populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon yang berjumlah 129 siswa dengan perincian sebagai berikut:


(27)

57

Tabel 3.2 Populasi Siswa

Sumber: SMAN 1 Plumbon

1.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009 : 118). Dalam pengambilan sampel ini menggunakan teknik sampling probability sampling yakni propotionate

random sampling. Menurut Martono (2011 :76), propotionate random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila

sifat atau unsur dalam populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Apabila populasi sudah diketahui, maka untuk menentukan ukuran sampel penulis menggunakan rumus slovin:

(Riduwan, 2010: 65) Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

= presisi yang ditetapkan (5%)

Maka, ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelas Jumlah Siswa

XI IPS 1 37

XI IPS 2 34

XI IPS 3 34

XI IPS 4 24


(28)

58

Dari perhitungan di atas, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 98 orang. Sampel ini terdiri dari 34 siswa laki-laki dan 64 siswa perempuan.

Setelah jumlah sampel keseluruhan diketahui, maka harus diketahui jumlah sampel pada masing-masing kelas. Untuk mengetahui jumlah sampel pada masing-masing kelas ini menggunakan rumus:

(Riduwan, 2010: 66) Dimana:

= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.3

Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas

Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

37 34 34 24

37 x 98 = 28,11 129

34 x 98 = 25,83 129

34 x 98 = 25,83 129

24 x 98 = 18,23 129

28 26 26 18

Jumlah 129 98


(29)

59

1.4 Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunaka oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi ;

1. Angket/Kuesioner yaitu menurut Arikunto (2009: 27) mengemukakan pendapatnya bahwa:

Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner dapat diketahui tentang keadaaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.

Penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup dimana peneliti sudah menyiapkan beberapa alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilih satu diantara alternatif-alternatif jawaban yang telah tersedia dari masing-masing item. Pada kuesioner tersebut tidak ada jawaban yang salah atau benar.

Angket ini akan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan numerical scale (skala numerik) 5 point, karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe data dan skala interval, dimana data yang diolah berupa angka-angka yang kemudian disusun menggunakan kata-kata. Numerical scale ini termasuk kedalam rating scale, karena digunakan untuk


(30)

60

differensial sematic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Tipe data yang digunakan adalah interval. Berikut ini merupakan keterangan untuk opsi jawaban yang tersedia pada angket: - Angka 5 untuk pernyataan tertinggi.

- Angka 4 untuk pernyataan tinggi. - Angka 3 untuk pernyataan sedang. - Angka 2 untuk pernyataan rendah. - Angka 1 untuk pernyataan terendah.

2. Dokumentasi yaitu melakukan pengkajian terhadap dokumen-dokumen untuk mencari data yang berkaitan dengan variabel-variabel. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru ekonomi akuntansi. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu prestasi belajar siswa.

1.4.2 Uji Instrumen Penelitian 1.4.2.1Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010 : 211) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur data dari variabel yang diteliti secara tetap.


(31)

61

Pengujian validitas instrumen ini terlebih dahulu dilakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2009: 72) Dimana:

= koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y

∑ = jumlah skor item ∑ = jumlah skor total N = jumlah responden

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut Sugiyono (2010: 215) adalah:

- Jika nilai > nilai maka item instrumen dinyatakan valid dan dapat dipergunakan.

- Jika nilai ≤ nilai maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

Untuk pengujian validitas ini, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Pengujian validitas dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel lingkungan keluarga:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga

No. Item Keterangan

1 0,217 0,361 Tidak Valid


(32)

62

No. Item Keterangan

5 0,138 0,361 Tidak Valid

6 0,238 0,361 Tidak Valid

7 0,492 0,361 Valid

8 0,504 0,361 Valid

9 0,278 0,361 Tidak Valid

10 0,201 0,361 Tidak Valid

11 0,188 0,361 Tidak Valid

12 0,255 0,361 Tidak Valid

13 0,585 0,361 Valid

14 0,500 0,361 Valid

15 0,127 0,361 Tidak Valid

16 0,720 0,361 Valid

17 0,408 0,361 Valid

18 0,350 0,361 Tidak Valid

19 0,384 0,361 Valid

20 0,233 0,361 Tidak Valid

21 0,529 0,361 Valid

22 0,568 0,361 Valid

23 0,049 0,361 Tidak Valid

24 0,399 0,361 Valid

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.4 mengenai hasil uji validitas variabel lingkungan keluarga, dari 24 item pernyataan pada kuesioner diperoleh 12 item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat dipergunakan. Sedangkan untuk 12 item yang dinyatakan tidak valid maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel motivasi belajar siswa:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

No. Item Keterangan

25 0,375 0,361 Valid

26 0,012 0,361 Tidak Valid


(33)

63

No. Item Keterangan

28 0,480 0,361 Valid

29 0,543 0,361 Valid

30 0,426 0,361 Valid

31 0,484 0,361 Valid

32 0,023 0,361 Tidak Valid

33 0,487 0,361 Valid

34 0,364 0,361 Valid

35 0,181 0,361 Tidak Valid

36 0,395 0,361 Valid

37 0,347 0,361 Tidak Valid

38 0,266 0,361 Tidak Valid

39 0,474 0,361 Valid

40 0,525 0,361 Valid

41 0,094 0,361 Tidak Valid

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel motivasi belajar, dari 17 item pernyataan pada kuesioner diperoleh 11 item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat dipergunakan. Sedangkan untuk enam item yang dinyatakan tidak valid maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

1.4.2.2Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010 : 221) : “reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.


(34)

64

Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:

[ ] [ ∑ ]

(Riduwan, 2009: 116) Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

k = Banyak item pernyataan ∑ = Jumlah varians butir soal

= Varians total

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, maka untuk menafsirkan hasilnya dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan kriteria uji sebagai berikut:

Jika > , berarti reliabel. Jika , berarti tidak reliabel.

Untuk pengujian reliabilitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Pengujian reliabilitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Keterangan

Lingkungan Keluarga 0,736 0,361 Reliabel

Motivasi Belajar 0,736 0,361 Reliabel


(35)

65

1.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka proses selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannya menggunakan statistik non parametrik (Sugiyono, 2012: 75).

Teknik pengujian normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan melihat grafik QQ-Plot dengan menggunakan alat Software SPSS 20.0 for

windows. Menurut Trihendradi (2008: 155) menyatakan bahwa “Analisis

QQ-Plot merupakan analisis plot grafik probabilitas secara umum yang digunakan untuk menetapkan apakah distribusi suatu variabel tertentu sesuai dengan variabel yang telah ditetapkan”.

Grafik normal QQ-Plot memperlihatkan garis lurus yang terbentang dari kiri ke kanan atas dan titik-titik menyebar di sekitar garis. Observed Value adalah nilai pengamatan variabel, sedangkan Expected Normal adalah nilai normal yang diharapkan. Tingkat penyebaran titik di sekitar garis menunjukkan normal tidaknya suatu data.


(36)

66

1.5.2 Analisis Data

1.5.2.1Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel lingkungan keluarga dan variabel motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa. Menurut Sugiyono (2010: 206);

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap Indikatornya:

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden.

Tabel 3.7

Format Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator ... Skor Total 1 2 3 Σ 1 2 3 Σ 1 2 3 ... Σ Σ 1 - ...

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih dahulu:

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi jawaban responden untuk tiap indikator maupun secara keseluruhan.


(37)

67

Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah c. Terdapat tiga kelas interval, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kelas Interval

Variabel Lingkungan

Keluarga

Motivasi Belajar Sangat Baik Sangat Tinggi

Baik Tinggi

Sedang Sedang

Buruk Rendah

Sangat Buruk Sangat Rendah

d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

e. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun indikator setiap variabelnya dengan bentuk sebagai berikut:

Tabel 3.9

Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator

Kriteria Interval Frekuensi Presentase

(%) Sangat Baik/Sangat Tinggi

Baik/Tinggi Sedang Buruk/Rendah

Sangat Buruk/Sangat Rendah Jumlah Sumber: Data Diolah


(38)

68

1.5.2.2Statistik Inferensial

Statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan dan kejadian. Menurut Sugiyono (2010: 207), “statistik inferensial adalah teknik statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.” Statistik inferensial ini cocok digunakan jika sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Terdapat dua jenis statistik inferensial yakni statisitik parametrik dan non parametrik. Di dalam statistik inferensial ini berisi estimasi, uji hipotesis, prediksi, dan perhitungan derajat asosiasi antara variabel-variabel. Pada penelitian ini, statistik inferensial digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

1.5.2.2.1 Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis ini digunakan untuk menguji apakah hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian sesuai dengan teori yang ada.

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009: 82),

Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak.


(39)

69

Perumusan hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

, Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa.

, Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa

, Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

, Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa

, Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. , Terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Setelah perumusan hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji keberartian koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan antar variabel.

1.5.2.2.2 Koefisien Korelasi

Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau


(40)

70

lebih tersebut adalah sama. Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan dua uji korelasi yaitu, korelasi parsial, dan korelasi ganda.

Korelasi parsial (Partial Correlation) menurut Arikunto (2009: 359) adalah:

Suatu teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada korelasi antara suatu variabel bebas dengan variabel tergantung setelah dikontrol dengan variabel bebas yang lain.

Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel X dan Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap (konstan). Korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut:

 Rumus korelasi parsial antara persepsi siswa mengenai lingkungan keluarga (variabel X1) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana motivasi belajar (variabel X2) dianggap tetap.

√( )

(Sudjana, 2003: 265)

 Rumus korelasi parsial antara motivasi belajar (variabel X2) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana lingkungan keluarga (variabel X1) dianggap tetap.

√( )


(41)

71

Kemudian selanjutnya menggunakan koefisien korelasi ganda. Koefisien korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.

Korelasi ganda ini berfungsi untuk menentukan hubungan antara dua variabel independen (X) atau lebih secara bersama-sama dengan variabel dependen (Y), yaitu pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar. maka korelasi ganda yang diberi simbol R Rumusnya adalah sebagai berikut:

=

(Sudjana, 2003: 265)

1.5.2.2.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen (Sugiyono, 2012: 231) maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = R2 x 100%


(42)

72

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

R = Koefisien korelasi

Prosentase koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat yang disebabkan oleh variabel yang lainnya. Sehingga besarnya pengaruh dari masing-masing variabel akan diketahui.

1.5.2.2.4 Uji Signifikansi

Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh yang ditemukan pada sampel tersebut berlaku atau tidak untuk seluruh populasi yang berjumlah 106 siswa. Perumusan hipotesis untuk uji signifikansi adalah sebagai berikut:

: koefisien korelasi tidak signifikan. : koefisien korelasi signifikan.

Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan dua rumus yaitu uji F dan Uji t. Uji F ini digunakan untuk pengujian taraf signifikansi korelasi ganda secara simultan, yaitu antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara besrsama-sama terhadap prestasi belajar. Setelah Fhitung diketahui maka dibandingkan dengan Ftabel, dengan taraf dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5%. Uji F ini dinyatakan dengan rumus:


(43)

73

F

hitung

( )

(Riduwan, 2009: 142) Dimana:

R = Nilai Koefisisen korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas (independen)

n = Jumlah sampel

Fhitung = Nilai F yang dihitung Kaidah pengujian signifikansi:

Jika Fhitung ≥ dari Ftabel, maka H1 diterima H0 ditolak, artinya signifikan. Jika Fhitung < dari Ftabel, maka H1 ditolak H0 diterima, artinya tidak

signifikan.

Uji t digunakan untuk pengujian taraf signifikansi koefisien korelasi parsial antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar, yang berarti apakah koefisien korelasi tersebut bisa digeneralisasikan untuk populasi atau tidak. Setelah thitung diketahui maka dibandingkan dengan ttabel, dengan taraf kesalahan yang ditetapkan 5%. Uji t parsial ini dinyatakan dengan rumus:

t

hitung

=

(Sudjana, 2003) Dimana:


(44)

74

Sehingga kaidah pengujian:

Jika thitung ≥ ttabel H1 diterima dan H0 ditolak, artinya signifikan. Jika thitung < ttabel H1 ditolak dan H0 diterima, artinya tidak signifikan.


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar gambaran umum lingkungan keluarga siswa di SMA Negeri 1 Plumbon yaitu cukup baik, sebagian besar gambaran umum motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Plumbon yaitu tinggi, dan sebagian besar gambaran umum prestasi belajar akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon yaitu rendah.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan siginifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon. 3. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon. 4. Lingkungan keluarga dan motivasi belajar berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Plumbon, peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:


(46)

111

1. Bagi Guru

Guru harus lebih berupaya untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, yang dapat meumbuhkan motivasi para siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya, dengan memberikan metode pembelajaran yang bervariasi atau dengan permainan-permainan. Guru juga hendaknya dapat memperhatikan dan memahami keadaan siswanya terutama siswa yang bermasalah dengan prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran akuntansi. Melakukan kunjungan ke rumah siswa yang bermasalah sehingga guru bisa mengetahui bagaimana lingkungan keluarga siswanya dan bisa mengadakan kerja sama dengan orang tuanya untuk lebih memperhatikan belajar anak-anaknya.

2. Bagi Keluarga

Orang tua diharapkan dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di rumah agar dapat membantu mendorong semangat anak untuk belajar. Misalnya, selalu mengingatkan anak untuk belajar dan mengerjakan tugas, mengajarkan anak untuk bisa bertanggung jawab dalam hal belajar dan sekolahnya, menamkan disiplin diri serta kerja keras dalam mencapai sesuatu, dan ikut serta membimbing anak dalam belajar maupun mengerjakan tugasnya.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan bisa meluangkan waktunya untuk belajar di rumah setiap hari sehingga siswa tidak belajar hanya pada saat menjelang ujian


(47)

112

saja, mempelajari lagi materi yang telah disampaikan oleh guru di sekolah, tekun menghadapi tugas (dapat mengerjakan tugas dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai), dan ulet menghadapi kesulitan dalam hal tugas maupun pelajaran (tidak lekas putus asa). 4. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapakan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, misalnya: intelegensi, perhatian, bakat, minat, disiplin, kemandirian, dan lingkungan sosial lainnya. Peneliti selanjutnya juga disarankan agar melakukan penelitian dibanyak sekolah, tidak hanya pada satu sekolah saja, agar dapat membandingkan bagaimana prestasi belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di sekolah satu dengan yang lainnya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_________ . (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamzah, Uno. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hasbullah. (2005). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Jordan, Elizabeth A and Porath, Marion J. (2006). Educational Psycology. USA:

Pearson Education

Margono. (2009). Metodologi Penilitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung:

Grafindo Media Pratama.

Purwanto, M Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta


(49)

114

Santosa, Purbayu. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi

Santrock, John W. (2011). Educational Psychology. New York: Mc. Graw Hill Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico Sudjana (2003). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bndung: Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodah. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tirtonegoro, Sutratinah (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara

Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Wlodkowski, Raymond J., and Jaynes, Judith H., (2004). Eager to Learn. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yusuf dan Nurihsan. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.


(50)

115

. (2007). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 15.0. Yogyakarta: Andi Undang-Undang:

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sumber Jurnal:

Agus S. (2012). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Mardisiswa Semarang Tahun

Pelajaran 2011/2012”, Economic Education Analysis Journal. Vol.1 No.1.

Fauki Cahya (2012). “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Komunikasi Bisnis Siswa Kelas

XI SMK Negeri 7 Yogyakarta”. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/9495/1/Jurnal.pdf/pengaruh-motivasi-belajar-dan-lingkungan-keluarga-terhadap-prestasi-belajar.pdf. [1 Juni 2013]

Ghullam H, Lisa A (2011). “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 12 No. 1.

Halawah, Ibtesam (2006). “The Effect of Motivation, Family Environment, and

Student Characteristics on Academic Achievement”,

Journal of Instructional Psychology. Vol. 33 No. 2.

Sandhya Mishra, Dr. Veena Bamba (2012) “Impact of Familly Environment on

Academic Achievement of Secondary School Students in Science Subject”,

International Journal of Research in Economics & Social Sciences. Volume

2, Issue 5 Skripsi:

Octaviani, Lia Nur. (2012). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Iniversitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung:

Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Gusviyani, V. (2012). Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Pendidikan

Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Lain:

Irfan, J. (2010). Permasalahan Pendidikan di Indonesia. [Online]. Tersedia:


(51)

116

Qory Dellasera. (2013). Kualitas Pendidikan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesia-refleksi-2-mei-552591.html. [23 Juni 2013]


(1)

Intan Permana, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMAN 1 Plumbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Bagi Guru

Guru harus lebih berupaya untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, yang dapat meumbuhkan motivasi para siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya, dengan memberikan metode pembelajaran yang bervariasi atau dengan permainan-permainan. Guru juga hendaknya dapat memperhatikan dan memahami keadaan siswanya terutama siswa yang bermasalah dengan prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran akuntansi. Melakukan kunjungan ke rumah siswa yang bermasalah sehingga guru bisa mengetahui bagaimana lingkungan keluarga siswanya dan bisa mengadakan kerja sama dengan orang tuanya untuk lebih memperhatikan belajar anak-anaknya.

2. Bagi Keluarga

Orang tua diharapkan dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di rumah agar dapat membantu mendorong semangat anak untuk belajar. Misalnya, selalu mengingatkan anak untuk belajar dan mengerjakan tugas, mengajarkan anak untuk bisa bertanggung jawab dalam hal belajar dan sekolahnya, menamkan disiplin diri serta kerja keras dalam mencapai sesuatu, dan ikut serta membimbing anak dalam belajar maupun mengerjakan tugasnya.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan bisa meluangkan waktunya untuk belajar di rumah setiap hari sehingga siswa tidak belajar hanya pada saat menjelang ujian


(2)

112

saja, mempelajari lagi materi yang telah disampaikan oleh guru di sekolah, tekun menghadapi tugas (dapat mengerjakan tugas dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai), dan ulet menghadapi kesulitan dalam hal tugas maupun pelajaran (tidak lekas putus asa). 4. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapakan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, misalnya: intelegensi, perhatian, bakat, minat, disiplin, kemandirian, dan lingkungan sosial lainnya. Peneliti selanjutnya juga disarankan agar melakukan penelitian dibanyak sekolah, tidak hanya pada satu sekolah saja, agar dapat membandingkan bagaimana prestasi belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di sekolah satu dengan yang lainnya.


(3)

Intan Permana, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMAN 1 Plumbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_________ . (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamzah, Uno. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hasbullah. (2005). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Jordan, Elizabeth A and Porath, Marion J. (2006). Educational Psycology. USA:

Pearson Education

Margono. (2009). Metodologi Penilitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung:

Grafindo Media Pratama.

Purwanto, M Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta


(4)

114

Santosa, Purbayu. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi

Santrock, John W. (2011). Educational Psychology. New York: Mc. Graw Hill Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico Sudjana (2003). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bndung: Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodah. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tirtonegoro, Sutratinah (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara

Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Wlodkowski, Raymond J., and Jaynes, Judith H., (2004). Eager to Learn. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yusuf dan Nurihsan. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.

________. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Prodi Pendidikan Akuntansi


(5)

Intan Permana, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMAN 1 Plumbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (2007). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 15.0. Yogyakarta: Andi Undang-Undang:

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sumber Jurnal:

Agus S. (2012). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Mardisiswa Semarang Tahun

Pelajaran 2011/2012”, Economic Education Analysis Journal. Vol.1 No.1. Fauki Cahya (2012). “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Komunikasi Bisnis Siswa Kelas

XI SMK Negeri 7 Yogyakarta”. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/9495/1/Jurnal.pdf/pengaruh-motivasi-belajar-dan-lingkungan-keluarga-terhadap-prestasi-belajar.pdf. [1 Juni 2013]

Ghullam H, Lisa A (2011). “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 12 No. 1.

Halawah, Ibtesam (2006). “The Effect of Motivation, Family Environment, and

Student Characteristics on Academic Achievement”, Journal of Instructional Psychology. Vol. 33 No. 2.

Sandhya Mishra, Dr. Veena Bamba (2012) “Impact of Familly Environment on Academic Achievement of Secondary School Students in Science Subject”,

International Journal of Research in Economics & Social Sciences. Volume

2, Issue 5 Skripsi:

Octaviani, Lia Nur. (2012). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Iniversitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung:

Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Gusviyani, V. (2012). Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Pendidikan

Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Lain:

Irfan, J. (2010). Permasalahan Pendidikan di Indonesia. [Online]. Tersedia:


(6)

116

Qory Dellasera. (2013). Kualitas Pendidikan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesia-refleksi-2-mei-552591.html. [23 Juni 2013]


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU, LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN MASYARAKAT, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1

1 8 208

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntannsi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

4 20 86

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 6 137

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 44

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON - repository UPI S PEA 0901377 Title

0 0 5