HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG
SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarOleh: FITRI PAMULATSIH NIM : 081134184 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk ….1. Alloh SWT, terima kasih telah melukis hidupku dengan lukisan dan warna yang terindah.
2. Ayah dan Ibuku yang selalu memberi dorongan yang amat berarti baik moril maupun materiil.
3. Kakak-kakakku yang dengan segala kerendahan hati selalu mengalah dan bersabar untukku.
4. Tak lupa juga sahabat-sahabatku…Liana, Meila, Adika, Ka Eka, Riana, Sri, Tety, Yesy, teman-teman Ikatan Mahasiswa Nabire yang tak bisa aku sebutkan satu per satu yang selalu setia dengan cerita konyolku … dan menjadi pelipur laraku…Thanks, bersama kalian hidup terasa lebih indah.
MOTTO Kita butuh kegelapan untuk melihat bintang….
Bukan berarti kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, hanya saja belum
waktunya kita mendapatkannya.
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN
MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK,
SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 2009/2010
Fitri Pamulatsih
Universitas Sanata Dharma
2010
Siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan merekacenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi lain, nilai tes
mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran membaca. Uraian tersebut
mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom dan
kemampuan mereka membuat karangan, serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya.Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, khususnya pendidikan Sekolah Dasar dan
termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi. Sampel penelitian adalah siswa
kelas IV SDN Gambiranom Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 37
siswa.Hasil penelitian ini adalah (1). Jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih
banyak yaitu 20 siswa (54,05%) daripada jumlah siswa yang memiliki minat membaca rendah
yaitu 17 siswa (45,95%). (2). Jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih
banyak yaitu 23 siswa (62,16%) daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang
rendah yaitu 14 siswa (37,84%). (3). Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca
siswa dengan kemampuan mengarang mereka.Kesimpulan penelitian ini adalah (1). Masih cukup banyak siswa yang memiliki minat
membaca rendah, (2). Masih cukup banyak siswa yang memiliki kemampuan mengarang rendah,
dan (3). Minat membaca tinggi tidak selalu diikuti dengan kemampuan mengarang tinggi pula,
begitu pula sebaliknya minat membaca rendah tidak selalu diikuti kemampuan mengarang yang
rendah pula. Minat membaca dan kemampuan mengarang mengukur dua hal berbeda. Minat
membaca bagi anak berkaitan dengan perasaan, kesenangan. Sedangkan kemampuan mengarang
mengukur kemampuan kognitif. Perkembangan kedua hal tersebut pada anak-anak masih
terpisah. Apabila anak sudah membaca maka ia sudah lupa, begitu juga mengarang.Kata kunci : minat, membaca, mengarang.
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN READING INTEREST AND THE
WRITING ABILITY OF STUDENT OF SD N GAMBIRANOM
DEPOK, SLEMAN, DIY IN 2009/2010
Fitri Pamulatsih
Sanata Dharma University
2010
Elementary fourth grade students have had been high interest in reading and they tend to
prefer reading fiction pictorial form. On the other hand their writing test scores instead of their
reading interest is inversely proportional. The description is encouraging authors to know the
fourth grade elementary school students Gambiranom’s reading interest and their ability to make
the essay, and to determine the relationship betweeen the two.
This study is an education research, especially primary school education and includes a
descriptive research method correlation study. The samples were students Gambiranom SDN
Depok, Sleman, Yogyakarta grade four in Academic Year 2009/2010 which amounted 37
students.
The result of this study were (1). The number of students who have high interest in reading
was 20 students (54,05 %), more than the number of students who have low reading that is 17
students (45,95 %). (2). The number of students who have high writing ability interest was 23
(62,16 %), more than the number of students who have the low reading ability which was 14
students (37,84 %). (3). There was no significant relationship between student’ interest in
reading with their writing ability.
The conclusion of this study were (1). Still quite a lot of students who have low reading
interests, (2). Still quite a lot of students who have low writing ability, and (3). High reading
interests are not always followed by high writing ability, and a low reading interests are not
always followed by a low writing ability. Reading interest and writing ability are measuring two
different things. Reading interest for the children is associated with feelings, pleasure. While the
writing ability measures cognitive ability. The developments of those two on children are still
separated. If the children have read, they had forgotten, so is writing. Key words : interest, reading, writing.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :1. Drs.Wens Tanlain, M.Pd (alm), Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan dengan sabar membimbing selama penulisan skripsi ini hingga selesai. Namun, dalam perjalanannya beliau berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
2. Drs.Puji Purnomo, M.Si, Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pengganti sebagai Dosen Pembimbing Utama.
3. Drs.P.Haryanto, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra.Twinarsih, Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD N Gambiranom Depok, Sleman, DIY.
5. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, nasihat, doa, dan pembiayaan selama penulis kuliah.
Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.Yogyakarta, 26 Agustus 2010
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………...………………………………………… iv HALAMAN MOTO..…………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………………. vi ABSTRAK .……………………………………………………………………………. vii ABSTRACT
……………………………………………………………………………… viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………………………... ix KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. x DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… xi DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… xiii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………... xiv
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang ………………………………………………………………..
1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 2
C. Tujuan penelitian ……………………………………………………………... 3
D. Manfaat penelitian …………………………………………………………… 3
E. Batasan Istilah dan Batasan Operasional …………………………………….. 4
1. Batasan Istilah ……………………………………………………………... 4
2. Batasan Operasional ……………………………………………………….. 4
BAB II. KAJIAN TEORITIS …………………………………………………………. 5 A. Penelitian yang Relevan …………………………………………………… 5
B. Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV SD ……………………………….. 6
1. Kurikulum Membaca Kelas IV SD …………………………………… 6
2. Kurikulum Mengarang Kelas IV SD …………………………………. 7
C. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD…...………………………………….. 7
D. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD……………………………... 8
E. Pengajaran Kelas Bahasa Indonesia Kelas IV SD ………………………… 9
1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia ………………………………. 10
2. Pengajaran Membuat Karangan ……………………………………….. 10
F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD ……………………………………………………………………………... 11
G. Hipotesis Penelitian ……………………………………………………….. 11
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………………. 12 A. Jenis Penelitian ….…………………………………………………………. 12
B. Alat Pengumpul Data ………………………………………………………. 12
1. Alat Pengumpul Data …………………………………………………… 12
2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……... 13
a. Pengertian Validitas ……………………………………….……... 13
b. Kisi-kisi …………………………………………………………... 13
c. Skoring …………………………………………………………… 14
3. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ….. 15
a. Pengertian Reliabilitas ……………………………………………. 15
b. Reliabilitas Minat Membaca Siswa …...………………………… 15
c. Reliabilitas Tes Mengarang Siswa .………………………………. 16
4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……………………………………………………… 17 C. Subjek Penelitian…………………………………………………………... 18
D. PengumpulanData …………………………………………………………. 19
E. Teknik Analisis Data ……………………………………………………… 20
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………… 21 A. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian………………………………………… 21
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………………… 21
2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………... 22
B. Hasil Penelitian…………………………………………………………….. 23
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……………….... 23
2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ………... 24
3. Pengujian Hipotesis ……………………………………………………. 25
C. Pembahasan ………………………………………………………………... 25
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………………….. 28
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 28 B. Saran ………………………………………………………………………. 29DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 30
LAMPIRAN…………………………………………………………………………… 32
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa ……………………………... 13
Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Mengarang Siswa …………………………………………. 14 Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur …………………………………………. 17 Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur …………………………………………. 18 Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya …….. 21 Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………………………………………..…………………………………… 22 Tabel 7. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……… 23 Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
………………………………………..…………………………………… 24
Tabel 9. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Bhakti Karya ……………………………………………………… 35Tabel 10. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Gambiranom ……………………………………………………… 36DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV ……………………………… 32
Lampiran 2. Tes Mengarang Siswa Kelas IV …………………………………………... 34
Lampiran 3. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Gambiranom ……………………………………………………….. 35Lampiran 4. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Bhakti Karya ……………………………………………………….. 36 Lampiran 5. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian ………………………………………. 37Lampiran 6. Hasil Penelitian …………………...………………………………………. 51 Lampiran 7. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Universitas Sanata Dharma.
Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SD N Bhakti Karya. Lampiran 9. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SD N Gambiranom
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dahulu sekitar tahun 1990an banyak siswa SD rajin membaca bacaan
anak-anak antara lain Bobo. Secara psikologis, membaca merupakan bentuk
bermain yang sehat. Menurut Hurlock (1978:335-337) ada beberapa alasan yaitu:
a. Membaca mendorong para siswa berswadaya dan mengembangkan sumber daya yang ada dalam dirinya, sehingga mereka dapat menikmati waktu luangnya bila tidak ada teman teman bermain. Saat para siswa menyukai membaca sebagai kesenangan, mereka tidak saja membentuk sikap yang sehat terhadap kegiatan membaca, mereka juga mendapatkan kemahiran membaca yang akan merupakan penunjang bagi kepentingan studi mereka.b. Membaca menimbulkan kreativitas.
c. Membaca memberi para siswa wawasan tentang masalahnya sendiri dan menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara terbaik memecahkannya. Hurlock (1978:335-337) menyatakan bahwa “Membaca paling sering dilakukan anak-anak pada sore atau malam hari.
Siswa dari kelompok sosioekonomi lebih baik biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca daripada para siswa dari sosioekonomi kurang beruntung, karena siswa dari sosioekonomi lebih baik lebih banyak memiliki banyak bacaan di rumah dan mereka didorong untuk membaca demi kesenangan. Beberapa media yang menyediakan bahan bacaan populer bagi anak-anak yaitu, buku, surat kabar, majalah, cerita pendek, dan cerita kartun dalam komik”. Saat kegemaran membaca siswa bertambah luas, kegemaran membaca
akan berakibat lambat laun memahami susunan karangan. Biasanya anak-anak
seperti pada saat dewasa ada yang memilih pekerjaan sebagai pengarang. Ada
beberapa contoh pengarang terkenal Indonesia era ‘80an yang sejak kecil telah
akrab dengan kegiatan membaca majalah anak-anak, dan sejak saat itu ia mulai
tertarik untuk membuat cerita sendiri, salah satu contohnya Poppy Donggo Huta
Galung (Pamusuk, 1984:141). Contoh lain yaitu pada era sekarang juga terdapat
beberapa penulis cilik yang telah menerbitkan buku cerita fiksi seperti Alya
Nabila, Sucia Ramadhani, Sarah Aulia Muntaza,dll.Ada sebuah kutipan dari seorang penulis terkenal yang menjadi motivasi bagi penulis menyukai kegiatan menulis yaitu,” dengan menulis kita bisa
mengungkapkan apa yang paling berarti dalam hidup kita”. Orang yang banyak
membaca, membaca apa saja, koran, majalah, komik, buku-buku cerita, dan
bahan bacaan lainnya, memiliki perbendaharaan kata lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang jarang membaca. Oleh karena itu, orang yang gemar membaca akan lebih mudah membuat karangan dengan jumlah kosakata beragam dan tepat.Data dari perpustakaan SD N Gambiranom menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan
mereka cenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi
lain, nilai tes mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran
membaca.Uraian di atas mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca
siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan,
serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya.B. Rumusan Masalah
Permasalahan di atas dirumuskan menjadi :
1. Bagaimana minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom ?
2. Bagaimana kemampuan mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom?
3. Apakah ada hubungan yang berarti antara minat membaca dengan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Minat membaca siswa kelas IV siswa kelas IV SD N Gambiranom.
2. Kemampuan mengarang siswa kelas IV siswa kelas IV SD N Gambiranom.
3. Hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk lebih mengembangkan minat membaca siswa dan kegiatan mengarang mereka
3. Bagi Peneliti Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi minat membaca dan kemampuan mengarang, seperti faktor sosial ekonomi keluarga, peran sekolah dalam menyediakan bahan bacaan, peran guru dalam mengembangkan minat membaca dan kemampuan mengarang siswa, dll. Hal-hal tersebut perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut.
E. Batasan Istilah dan Batasan Operasional 1. Batasan Istilah
a. Minat adalah kecenderungan individu terhadap sesuatu; gairah; keinginan (Depdiknas, 2007:744).
b. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu (Depdiknas, 2007:71).
c. Jadi minat membaca adalah kecenderungan individu untuk melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.
d. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Depdiknas, 2007:707).
e. Mengarang adalah menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya (Depdiknas, 2007:506).
f. Jadi kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya.
2. Batasan Operasional
a. Minat membaca siswa mencakup kecenderungan membaca buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak, surat kabar, dongeng, dan cerita pendek di rumah dan di perpustakaan, kemudian diukur dengan kuesioner minat membaca
siswa serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa.
b. Kemampuan siswa membuat karangan artinya susunan karangan mereka mencakup pendahuluan, isi, penutup, penggunaan kalimat tepat (mencakup penggunaan kata, isi, susunan, tanda baca, ejaan, dan huruf kapital tepat).
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian dari Wahyu Sudarti (2003) yang berjudul “Hubungan Antara Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia dengan Prestasi belajar Bahasa Dan Sastra Indonesia Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SLTP N 1 Samigaluh Tahun Ajaran 2002/2003”. Populasi penelitiannya adalah 120 siswa. Hasil yang
diperoleh dari penelitian itu adalah adanya korelasi positif dan signifikan antara
minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (nilai Ulangan
Umum Semester 1 siswa kelas II SLTP N 1 Samigaluh). Selain itu ada korelasi
positif dan signifikan antara siswa yang sangat berminat, berminat terhadap
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan siswa yang mempunyai prestasi yang sangat baik, baik dapat diterima.Penulis juga menggunakan penelitian yang dilakukan Anastasia Wiji
Saptaningsih (2003) sebagai penelitian relevan. Ia meneliti “Hubungan Intensitas
Menonton Tayangan Drama di Televisi dengan Kemampuan Menulis Naskah
Drama Siswa Kelas II SMU Pangudi Luhur Tahun Ajaran 2002/2003”. Hasil
penelitian menunjukkan ada korelasi positif dan signifikan antara siswa yang
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan siswa yang tidak
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan kemampuanmenulis naskah drama. Kelompok yang suka menonton menonton tayangan
drama di televisi mempunyai kemampuan lebih tinggi dibandingkan yang tidak
suka menonton menonton tayangan drama di televisi. Ada perbedaan kesukaran
yang dialami oleh siswa SMU Pangudi luhur, antara yang suka maupun tidak
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dalam kemampuannya
menulis naskah drama.Penelitian ini dapat dikatakan sejenis dengan penelitian-penelitian di atas
karena penelitian ini juga menyajikan korelasi antara dua variabel, yaitu
hubungan antara minat membaca dengan kemampuan mengarang.B. Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Kajian teoritis ini membahas kurikulum kelas IV SD tentang membaca
dan menulis, membuat karangan, sesuai dengan kurikulum, minat membaca
siswa, serta kemampuan mengarang mereka.1. Kurikulum Membaca Kelas IV SD
Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum membaca pada semester 2, standar kompetensinya adalah memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun. Kompetensi dasarnya adalah :
a. Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif. b.Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.
c. Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat. Standar kompetensi membaca mendapat alokasi waktu 34 jam pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar kedua 10 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu bulan terdapat 8 jam pelajaran, 1 minggu terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4 standar kompetensi Bahasa Indonesia, sehingga standar kompetensi membaca mendapat alokasi waktu 2 jam pelajaran.
2. Kurikulum Mengarang Kelas IV SD
Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum menulis pada semester 2, standar kompetensinya adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Kompetensi dasarnya adalah :
a. Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan ejaan (huruf besar, tanda titik, koma, dan lain- lain). b.Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.
c. Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dan lain-lain) sesuai dengan ciri-ciri pantun.
Standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 36 jam pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar kedua 12 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu bulan terdapat 9 jam pelajaran untuk standar kompetensi menulis, 1 minggu terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4 standar kompetensi Bahasa Indonesia, sehingga 1 minggu standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 2-3 jam pelajaran.
C. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD
Pada umumnya siswa kelas IV SD sudah mampu membaca dengan
pemahaman bacaan yang baik dan menikmati bahan bacaan yang dibaca. Tarigan
(1979:29-30) menyatakan bahwa “anak-anak akan menguasai cerita-cerita dan uraian-uraian sebagai suatu keseluruhan dalam kegiatan membaca. Anak mencapai pemahaman frase- frase, memperkaya kosakatanya, dan memperoleh keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang baik. Setiap juga akan membaca bahan-bahan yang sesuai dengan selera atau pilihannya masing-masing”.
Siswa yang lancar membaca juga lancar menulis karangan. Siswa yang kurang lancar membaca juga kurang lancar dalam menulis karangan.
McLaughlin dan Allen (dalam Rahim, 2007) menyatakan bahwa pembaca yang
baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun
makna. Beberapa strategi tersebut mencakup mengetahui bagaimana kata-kata
membangun makna dan meringkas. Beberapa alasan mengapa anak-anak suka
membaca karena ada buku atau bacaan-bacaan lain yang bisa dibaca dan
memiliki waktu untuk membaca. Apabila ada siswa yang kurang lancar
membaca dan mengarang disebabkan ada siswa yang berasal dari luar Pulau
Jawa yang mana penggunaan bahasa ibu lebih banyak daripada penggunaan
Bahasa Indonesia, sedangkan di Pulau Jawa antara penggunaan bahasa ibu dan
Bahasa Indonesia seimbang. Kadang-kadang siswa juga kesulitan untuk memahami bacaan apabila terdapat kosakata asing.Minat membaca siswa mencakup minat membaca buku catatan pelajaran,
buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak, surat kabar,
dongeng, cerita pendek, dan buku-buku pengetahuan umum lain, atau bacaan
ringan untuk anak-anak. Membaca buku-buku pelajaran, buku-buku penunjang
pelajaran, atau bacaan ringan untuk hiburan, diharapkan siswa semakin memiliki
banyak kosakata, mengenal susunan kalimat suatu cerita. Jadi minat membaca
siswa mendukung kemampuan mengarang mereka.D. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD
Kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis dan
menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya. Wiyanto (2004:2-3)
menyatakan bahwa“mengarang sebagai suatu kegiatan yang mengungkapkan gagasan melalui huruf dan tanda baca. Huruf dan tanda baca itu menjadi ‘wakil’ bunyi bahasa berupa kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang berisi gagasan untuk disampaikan kepada orang lain. Dalam kegiatan mengarang dihasilkan karangan. Sebuah karangan banyak dipengaruhi imajinasi dan perasaan pengarangnya”.
Tarigan menyatakan (1985:3-4) bahwa “kegiatan mengarang merupakan kegiatan produktif dan efektif. Ketrampilan dalam mengarang tidak datang secara otomatis melainkan melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Hubungan antara membaca dan mengarang erat. Ketika kita menulis karangan, pada prinsipnya kita ingin agar karangan kita dibaca orang lain, paling sedikitdapat dibaca kita sendiri pada waktu lain”. Pengarang dalam membuat karangan membutuhkan suatu penghayatan
cerita. Dengan begitu, karangan yang dibuat seolah-olah hidup dan pembaca bisa
ikut menikmati, mengalami alur cerita dalam karangan tersebut. Gaya penulisan
yang jujur dan apa adanya tentu akan lebih mengena di hati pembaca, karena
dapat ditangkap dan dipahami.Hasil karangan siswa kelas IV hanya dibaca dalam kegiatan belajar
mengajar Bahasa Indonesia, karangan yang bagus dan jelek dipajang hanya
sesekali di papan majalah dinding kelas. Di sisi lain, masih terdapat SD yang
tidak memiliki papan majalah dinding untuk memajang karya siswa dari kelas 1-
6, termasuk SD N Gambiranom. Tidak dipajangnya hasil karya siswa tidak
memiliki dampak bagi mereka. Apabila hasil karangan dipajang akan dibaca
orang lain, dinilai, diperbaiki, dan apabila sudah baik dipertahankan.E. Pengajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Ada hubungan yang erat antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang mereka. Di sini akan diuraikan tentang pengajaran membaca dan menulis (khususnya membuat karangan).
1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Kelas IV SD Kegiatan guru mengajar pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan buku paket Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai sumber bahan, serta buku LKS sebagai latihan pengayaan. Guru juga memberi kesempatan siswa untuk membaca buku-buku penunjang pelajaran di perpustakaan, misalnya buku cerita fiksi, dongeng, novel anak, buku resep masakan, buku petunjuk cara beternak, dan buku-buku pengetahuan lainnya. Apabila 1 siswa sudah selesai membaca 1 buku, ia diminta menceritakan kembali secara lisan garis besar isi buku agar apa yang ia baca membekas dalam pikiran siswa. Hal ini dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa agar rajin membaca.
Secara umum siswa senang membaca. Hal ini terbukti dengan jumlah pengunjung perpustakaan dari siswa kelas IV yang cukup banyak pada saat istirahat, yaitu sekitar 20 siwa lebih atau sekitar 51,2 % dari total siswa kelas yang berjumlah 39 siswa. Meskipun kondisi perpustakaan kurang mendukung, koleksi buku yang terbatas sekitar 2000an buku dan kebanyakan sudah usang-buku keluaran lama, ruangan sempit dan tidak tertata karena harus berbagi ruangan dengan anggota drumband.
2.Pengajaran Membuat Karangan Kelas IV SD Guru memberi contoh cara membuat karangan yang baik dengan mengambil contoh karangan dari buku paket Bahasa Indonesia, yang lebih mudah dicari dan semua siswa bisa mempelajari. Guru juga memberi contoh karangan dari sumber lain, contohnya pikiran pembaca dari surat kabar, cerpen dari majalah anak-anak,dan sumber-sumber belajar lainnya.
Guru menjelaskan susunan karangan kepada siswa dari pembukaan, isi, penutup, kemudian guru memberi tugas kepada siswa latihan mengarang di sekolah dan tugas mengarang di rumah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa memahami standar kompetensi menulis (membuat karangan). Karangan siswa diperiksa guru dan dibahas bersama mereka. Karangan siswa dipajang di papan majalah dinding di kelas. Bahkan kadang- kadang ada juga siswa kelas IV yang diikutsertakan dalam lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang.
F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD Sebuah bacaan isinya kalimat, dalam kalimat ada kata. Maksudnya isi membaca sama dengan isi mengarang hanya saja pengembangannya berbeda.
Siswa mulai dari membaca kemudian dilanjutkan mengarang. Dengan membaca,
siswa memahami isi cerita, pelaku-pelaku sehingga mereka mudah membuat karangan.Jadi ada hubungan minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang
dengan kalimat yang tepat dan beragam. Sebaliknya siswa yang memiliki minat
membaca rendah akan memiliki kemampuan mengarang yang kurang dalam penggunaan kalimat yang tepat dan beragam.G. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang siswa.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif menggunakan metode studi korelasi dengan teknik korelasi Product Moment. Arief Furchan (1982:415) menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak
ada perlakukan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui
dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah melukiskan variabel
atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang digunakan dengan tujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Studi korelasi
memungkinkan peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu
variabel ada hubungannya dengan perbedaan dalam variabel lain. Besarnya
hubungan itu ditetapkan dengan koefisien korelasi (Furchan, 1982:415).Teknik korelasi Product Moment dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui besarnya hubungan minat membaca dengan kemampuan mengarang
siswa .B. Alat Pengumpul Data
1. Alat pengumpul data pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat membaca adalah Kuesioner Minat Membaca. Alat pengumpul data kedua yang digunakan untuk mengukur kemampuan mengarang adalah Tes Mengarang. Kedua alat pengumpul data disusun oleh Fitri Pamulatsih.
2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang.
a. Pengertian Validitas
Arief Furchan (1982:281) menyatakan bahwa validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 2008:45). Validitas isi tersebut pada umumnya menggunakan tes untuk menaksir pengetahuan dan kecakapan siswa dalam bidang tertentu di dalam kelas (Furchan, 1982:181). Pengetahuan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah minat membaca dan kecakapan siswa dalam membuat karangan. Validitas isi disusun berdasarkan kurikulum membaca dan menulis karangan kelas IV SD. Kisi-kisi kuesioner
membaca, dan tes membuat karangan disajikan berikut ini.
b. Kisi – kisi Tabel 1. Kisi – kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom No. Minat Membaca Nomor item
1. Dalam seminggu siswa membaca bahan bacaan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.
1,4,7,10,13,16,19,22,25
2. Siswa senang membaca buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.
2,5,8,11.14,17,20,23,26