PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK

OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN

RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002

  

Studi Kasus: PT.Telkom Tbk

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh :

  Gregorius Agung Kuncorojati NIM : 062114053

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK

OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN

RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002

  

Studi Kasus: PT.Telkom Tbk

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh :

  Gregorius Agung Kuncorojati NIM : 062114053

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

HALAMAN MOTTO

  

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri

sendiri.

  

Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang

yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak

sempurna.

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu,

mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat

rezeki melimpah (Kahlil Gibran).

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang

tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis;

dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi

hanya kamu sendiri yang tersenyum (Mahatma Gandhi).

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Sebuah karya kecilku ini kupersembahkan kepada orang-orang yang aku

sayangi:  Tuhan Yesus Kristus yang memberikan hidup dan Bunda Maria sebagai teladan hidupku.  Kedua orangtuaku Antonius Sumarsono dan Theresia Sunarsih yang telah memberikan aku dukungan doa serta kasih sayangnya sepanjang hidupku

dan memberikan segalanya yang aku butuhkan dalam kehidupanku.

   Kakakku Yoseph Guntur Kuncorojati dan Niklaus Wahyu Kuncorojati yang selalu setia mendukung dan memberikan semangat demi keberhasilan serta masa depanku.

   Para dosen FE yang selalu membantuku.  Dan teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi USD yang selalu mendukungku.

  

Semoga aku selalu mendapatkan doa dari mereka semua yang sangat kusayangi.

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKON0MI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

  

“ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK

OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN

RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002”

  (Studi Kasus: PT.Telkom Yogyakarta) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Oktober 2011 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 19 Oktober 2011 Yang membuat pernyataan, Gregorius Agung Kuncorojati

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Gregorius Agung Kuncorojati Nomor Mahasiswa : 062114053

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK

OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN

RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002”

(Studi Kasus: PT.Telkom Yogyakarta)

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Oktober 2011 Yang menyatakan (Gregorius Agung Kuncorojati)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

  

”Analisis Aspek Keuangan dan Aspek Operasional Berdasarkan SK Menteri BUMN RI

NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002”, studi kasus: PT.Telkom Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Universitas Sanata Dharma.

  4. Dr. Fr. Ninik Yudianti., M. Acc., QIA sebagai Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi yang telah banyak membantu dan memberi banyak sekali ilmu kepada penulis selama menjalani kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  6. Segenap karyawan USD yang telah membantu penulis dalam skripsi ini.

  7. Bapak Sugeng Suwoto selaku Kepala HRD PT.Telkom Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian dan juga kepada Bapak Hanuri yang telah merekomendasikan penulis untuk melakukan penelitian di PT.Telkom Yogyakarta serta segenap staf karyawan yang telah membantu dalam hal memperoleh data.

  8. Kedua orangtuaku Antonius Sumarsono dan Theresia Sunarsih yang selalu berusaha memperhatikan dan mendorong pendidikan anaknya, tanpa mengenal lelah sehingga skripsi ini dapat selesai.

  9. Kakakku Yoseph Guntur Kuncorojati dan Niklaus Wahyu Kuncorojati yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan selama ini.

  10. Para sahabat-sahabatku St.Billy Angga Dinata, Henricus Eko Hari Prasetyo, Eka Hery, Wahyu Pratama, Antonius Adhi Irawan, Ignatius Beny Murti Pratama, Andreas Seno Harmoko, Rory Efriandi, Candra Kusuma, Carolina Kunthi Mitayani, Dombat Febriana Tarigan, Krisnawati Indriyastuti, Albertus Langgeng Triyono, Wasis Wardoyo, Heri Tri Purnomo, Aurelia Puspa Nadya, Andre Baskoro, Henricus Wisnu Aji Widyonarko, terimakasih atas kebersamaan dan persahabatan yang terjalin selama ini.

  11. Teman-teman seperjuangan di MPT: Dito, Vivi, Doni, Andri, Wahyu, Vera, Teo, Mea, Mbak Pipin, Steve, Sari, Ian, Lusi, Christian.

  12. Teman-teman mahasiswa Akuntansi (terutama angkatan 2006), terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan kita selama ini.

  13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 19 Oktober 2011 Gregorius Agung Kuncorojati

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….. iii HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………... iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ………..... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI ................................................................... vii KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xv ABSTRAK ………………………………………………………………………… xvi

  

ABSTRACT ………………………………………………………………………... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………

  1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………….

  2 C. Batasan Masalah ……………………………………………………

  3 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………..

  3 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………....

  3 F. Sistematika Penulisan ………………………………………………

  4 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tingkat Kesehatan Perusahaan ………………………………….....

  7

  1. Pengertian Tingkat Kesehatan …………………………………

  7

  2. Pengertian Laporan Keuangan …………………………………

  8

  3. Macam-Macam Rasio Keuangan ………………………………

  8 4. Aspek Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN ……………….......

  10 5. Tingkat Kesehatan BUMN ……………………………………..

  12 B. Pengertian dan Peranan BUMN ……………………………………

  13 C. Landasan Konstitusional BUMN …………………………………..

  16 D. BUMN Sebagai Strategic Business Unit …………………………...

  17

  F. BUMN Go Public …………………………………………………..

  1. Dewan Komisaris ………………………………………………

  44 2. Ketentuan-Ketentuan Umum …………………………………...

  44 1. Tenaga Kerja …………………………………………………...

  44 F. Personalia …………………………………………………………..

  44 9. Direktur Compliance and Risk Management …………………..

  43 8. Direktur Information Technology and Supply ………………….

  43 7. Direktur Enterprise and Wholesale …………………………….

  43 6. Direktur Konsumer ……………………………………………..

  43 5. Direktur Network And Solution ………………………………...

  4. Direktur Human Capital And General Affairs …………………

  42

  42 3. Direktur Keuangan ……………………………………………..

  2. Direktur Utama …………………………………………………

  41

  40

  18 G. Prospek BUMN …………………………………………………….

  39 E. Struktur Organisasi Perusahaan, Uraian Tanggungjawab Dari Setiap Posisi ………………………………………………………..

  39 D. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan ……………………………...

  38 C. Lokasi Perusahaan ………………………………………………….

  31 B. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Telkom Yogyakarta ………………

  27 BAB IV. GAMBARAN UMUM PT.TELKOM A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Telkom Umum ……..…………….

  27 E. Teknik Analisis Data ………………………………………………

  26 D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………...

  26 C. Data Yang Diperlukan ……………………………………………..

  26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………

  21 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………..

  19 2. Aspek Operasional ……………………………………………..

  19 1. Aspek Keuangan ……………………………………………….

  19 H. Tata Cara Penilaian Tingkat Keehatan BUMN Non Jasa Keuangan …………………………………………………………...

  44

  G. Pemasaran …………………………………………………………..

  45

  1. Informasi Segmen ………………………………………………

  45

  2. Cara-cara Yang Ditempuh Oleh PT.Telkom Dalam Memasarkan Produknya ………………………………………..

  45 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  A. Penilaian Aspek Keuangan PT.Telkom Berdasarkan SK Menteri BUMN RI NOMOR: KEP-100/MBU/2002 ……………………….

  47 1. Penilaian Aspek Keuangan PT.Telkom ………………………..

  47

  2. Penilaian Aspek Operasional PT.Telkom Distrik Yogyakarta …

  53 B. Faktor-Faktor Penyebab Perkembangan Aspek Keuangan PT.Telkom ………………………………………………………….

  58 BAB VI. PENUTUP

  A. Kesimpulan …………………………………………………………

  61 1. Aspek Keuangan PT.Telkom Tbk ……………………………...

  61

  2. Aspek Operasional PT.Telkom Distrik Yogyakarta ……………

  61

  3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Aspek Keuangan PT.Telkom …………………………………...

  61

  4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Operasional PT.Telkom Distrik Yogyakarta ………………………………...

  62 B. Keterbatasan Penelitian …………………………………………….

  63 C. Saran ………………………………………………………………..

  63 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………

  65 LAMPIRAN Lampiran Laporan keuangan PT.Telkom ……………………………….

  66 Permohonan Pengisian Kuesioner ………………………………………

  74 Pedoman Angket ………………………………………………………..

  75 Kuesioner ……………………………………………………………….

  76

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan …………………………..

  20 Tabel 2. Contoh Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan ………………….

  28 Tabel 3. Contoh Daftar Indikator dan Bobot Aspek Operasional ………………..

  28 Tabel 4. Perhitungan Return On Equity (ROE) …………………………………..

  48 Tabel 5. Perhitungan Return On Investment (ROI) ……………………………….

  48 Tabel 6. Perhitungan Cash Ratio (CR) …………………………………………...

  49 Tabel 7. Perhitungan Current Ratio (CR) ………………………………………...

  49 Tabel 8. Perhitungan Collection Periods (CP) …………………………………...

  50 Tabel 9. Perhitungan Perputaran Persediaan (PP) ………………………………..

  51 Tabel 10. Perhitungan Total Asset Turn Over (TATO) ………………………….....

  51 Tabel 11. Perhitungan Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA) ……………………………………………………..

  52 Tabel 12. Daftar Total Bobot Aspek Keuangan Perusahaan ………………………

  52 Tabel 13. Daftar Total Bobot Aspek Operasional Perusahaan …………………….

  54

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar I. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………………

  41 ABSTRAK ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002

  Studi Kasus: PT.Telkom Tbk Gregorius Agung Kuncorojati

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui aspek keuangan PT.Telkom Tbk berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh SK Menteri BUMN RI Nomor: KEP-100/ MBU/

  2002 untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aspek keuangan PT.Telkom dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.

  Data dianalisis dengan dua cara yakni (1) mengartikan ratio-ratio yang dipakai dalam penilaian aspek keuangan, menilai Bobot Aspek Keuangan PT.Telkom Pusat, menilai Bobot Aspek Operasional PT.Telkom Yogyakarta, membandingkan total skor masing-masing aspek keuangan dan aspek operasional dari tahun 2007 sampai tahun 2009 dengan kriteria aspek keuangan perusahaan menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU/ 2002, (2) melakukan perbandingan skor pada aspek keuangan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU/ 2002. Indikator aspek keuangan dan aspek operasional dianalisis penambahan atau penurunannya baik dalam kualitas maupun kuantitasnya.

  Hasil perhitungan aspek keuangan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 diperoleh total bobot penilaian sebesar 62 dan tahun 2008 sebesar 62,5 serta tahun 2009 sebesar 61. Sesuai kriteria yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan dapat diambil kesimpulan bahwa PT.Telkom berada dalam kategori “sehat” untuk tiga tahun anggaran berturut-turut.

  Selain aspek keuangan, faktor penyebab perkembangan kinerja PT.Telkom adalah pada aspek operasionalnya. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa indikator yang digunakan tentang pelayanan kepada pelanggan/ masyarakat, peningkatan kualitas SDM, Research and Development selama tiga tahun berturut-turut mempunyai nilai baik sekali.

  ABSTRACT AN ANALYSIS ON FINANCIAL AND OPERATIONAL ASPECTS BASED ON THE DECREE OF MINISTER OF STATE OWNED ENTERPRISE OF

  INDONESIA KEP-100/ MBU/ 2002 A Case Study at PT.Telkom Tbk

  Gregorius Agung Kuncorojati Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2011

  The purposes of this reseach were: (1) to know financial aspect of PT.Telkom Tbk based on the criteria determined by Finance Minister’s decree: KEP-100/ MBU/ 2002 for the year of 2007-2009; (2) to identify the factors that influence finalcial aspect of PT.Telkom from 2007-2009. The research type was case study with data collection techniques were documentation, interview, and questionnaire.

  The data were analyzed by (1) interpreting the ratios used in assessing financial aspect, evaluating the financial aspect weight of head office of PT.Telkom, evaluating operational aspect weight of PT.Telkom Yogyakarta, comparing the total score of each financial aspect and operational aspect from 2007-2009 with company’s financial aspect criteria based on The Decree of Minister of State owned Enterprise of Republic Indonesia KEP-100/ MBU/ 2002, (2) doing score comparison for financial aspect in The Decree of Minister of State Enterprise of Republic of Indonesia KEP-100/ MBU/ 2002. The indicator for financial aspect and operational aspect were analyzed its increase or decrease in quality as well as.

  The results of the ealculation of financial aspect showed that in 2007, it was obtained total weight of assessment was 62, in 2008 was 62,5, and in 2009 was 61. Based on the criteria determined by The decree of Minister of State owned Enterprise of The Republic of Indonesia it could be concluded that PT.Telkom was in “healthy” category for three consecutive budget years.

  Beside the financial aspect, the factor that influence the development of PT.Telkom’s performance was operational aspect. The results of this research showed that the used indicators consisting of service for customer or society, improvement on quality of Human Resource, Research and Development, for the three consecutive years had very good value.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam perekonomian yang semakin

  terbuka ini, perlu dilandasi dengan sarana sistem penilaian kesehatan BUMN yang mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, dan daya saingnya dengan cara melakukan perbaikan terhadap sektor-sektor penting perusahaan yang menjadi pengukuran efisiensi perusahaan. Hal ini dapat memotivasi manajer perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan apabila ternyata kinerja perusahaan lebih rendah daripada perusahaan pesaing.

  Tingkat kesehatan BUMN sangat penting dalam menentukan prospek perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa depan. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan Negara (BUMN) agar dapat dijadikan landasan konsep penilaian kinerja BUMN yaitu Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP/ MBU. 2002 untuk dapat digunakan Ada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan melalui penilaian terhadap tiga aspek yakni aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi, tetapi peneliti hanya meneliti tentang aspek keuangan dan operasional PT.Telkom yang berada di yogyakarta saja karena aspek administrasinya telah terpusat di PT.Telkom yang berada di Bandung.

  1

  2 Aspek keuangan adalah bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Aspek operasional merupakan aspek yang sering digunakan perusahaan dan selalu berubah-ubah sesuai dengan kebijakan direksi yang berhubungan dengan kualitas kerja perusahaan. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan Negara (BUMN) agar dapat dijadikan landasan konsep penilaian kinerja BUMN yaitu Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU.2002

  Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis sangat tertarik untuk membuat skripsi ini dengan judul

  “ANALISIS ASPEK KEUANGAN DAN ASPEK OPERASIONAL BERDASARKAN SK MENTERI BUMN RI NOMOR: KEP-100/ MBU/ 2002”

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana aspek keuangan PT Telkom tahun 2007 sampai tahun 2009 dan aspek operasional menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU.2002?

  2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aspek keuangan PT Telkom dari tahun 2007 sampai tahun 2009 dan aspek operasional di distrik Yogyakarta?

  3

  C. Batasan Masalah

  Penulis hanya melakukan penilaian aspek keuangan PT.Telkom pusat di Bandung dan aspek operasional di distrik Yogyakarta.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui golongan aspek keuangan PT Telkom dari tahun 2007 sampai tahun 2009.

  2. Mengetahui faktor-faktor penyebab perkembangan aspek keuangan PT Telkom dari tahun 2007 sampai tahun 2009.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  1. Perusahaan Perusahaan dapat mengetahui perkembangan serta tingkat kesehatan perusahaan yang ada, sehingga pihak yang terkait dalam hal ini manajemen atau para direktur dapat segera mengambil kebijakan lain untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  2. Universitas Sanata Dharma Diharapkan dapat menjadi bahan studi yang bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

  4

  3. Penulis

  a. Sebagai alat menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

  b. Tulisan ini juga dapat memberi wawasan penulis tentang kegiatan perusahaan, bagaimana perusahaan memperbaiki kinerja, bagaimana perusahaan menerapkan strategi untuk menghadapi persaingan global yang ada.

  4. Pembaca Dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca dalam analisis rasio keuangan.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

  perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penlitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan pengertian laporan keuangan, macam-

  macam rasio keuangan, aspek-aspek penilaian tingkat kesehatan BUMN, pengertian dan peranan BUMN, landasan konstitusional BUMN, BUMN sebagai strategic business unit, kinerja BUMN,

  5 BUMN go public, prospek BUMN, penilaian tingkat kesehatan BUMN menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP- 100/MBU.2002, serta tata cara penilaian tingkat kesehatan BUMN non jasa keuangan.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu

  penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PT.TELKOM Bab ini menguraikan sejarah berdirinya PT Telkom, lokasi

  perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan, struktur organisasi, data personalia, pemasaran, data laporan keuangan perusahaan dan data operasional perusahaan.

  BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis data perkembangan aspek keuangan dan aspek operasional perusahaan. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisis penilaian

  kesehatan perusahaan Negara (BUMN) berdasarkan analisis bab

  6 V yang dapat digunakan sebagai masukan bagi para manajer menurut bidangnya masing-masing untuk menetapkan kebijakan guna meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, dalam bab ini juga berisi keterbatasan yang dihadapi penulis selama penelitian dan proses penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tingkat Kesehatan Perusahaan

1. Pengertian Tingkat Kesehatan

  Prastowo (1995): kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja operasi perusahaan dapat dilihat melalui informasi keuangan perusahaan.

  Masalah dalam keuangan perusahaan sangat berpengaruh pada kinerja operasional atau kedudukan keuangan perusahaan.

  Kondisi dan prestasi yang ingin dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui catatan dan laporan keuangan dapat diketahui melalui analisis keuangan. Melalui analisis keuangan, dapat diukur berapa tingkat likuiditas, profitabilitas, atau indikator lainnya yang menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara rasional dan tertib. Prastowo dan Juliaty (2002) mendefinisikan analisis laporan keuangan sebagai proses membedah-bedah laporan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, menelaah hubungan di antara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan memperoleh pengertian yang tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

  Dengan menggunakan laporan keuangan kita mencoba memperkirakan apakah kondisi keuangan perusahaan baik ataukah tidak.

  Salah satu teknik yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan

  7

  8 perusahaan adalah rasio keuangan (Riyanto, 2001: 328). Selain itu, analisis data finansial dari tahun ke tahun, dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan karena dapat mengetahui kelemahan serta hasil yang dianggap baik yang terjadi pada perusahaan (Riyanto, 2001 :328).

  Dalam hubungannya dengan tingkat kesehatan perusahaan Negara (BUMN), Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan perusahaan didasarkan pada tiga aspek utama yakni aspek keuangan, operasional, dan administrasi.

  2. Pengertian Laporan Keuangan

  Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca dan perhitungan rugi-laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan rugi-laba memperlihatkan hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.

  3. Macam-Macam Rasio Keuangan

  Salah satu teknik yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan adalah analisis rasio keuangan, karena rasio dapat

  9 dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Menurut sumbernya, rasio dapat digolongkan dalam tiga golongan yaitu : (Riyanto, 2001 :330) a. Rasio-rasio neraca, adalah rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid-test ratio, current assets to

  total assets ratio, dan lain-lain.

  b. Rasio-rasio laporan rugi-laba, adalah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit

  margin, net operating margin, operating ratio, dan lain-lain.

  c. Rasio-rasio antar laporan, adalah rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari income statement, misalnya assets turn over, inventory turn over, dan lain-lain. Sedangkan Husnan (1998 : 560-566) mengelompokkan rasio yang dihitung, ke dalam tiga tipe dasar yakni : 1) Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya, misalnya

  current ratio, quick ratio.

  2) Rasio leverage, yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang, misalnya rasio hutang, time interest

  earned.

  3) Rasio profitabilitas dan efisiensi, yang mengukur efektivitas dan kemampuan manajemen secara keseluruhan sebagaimana

  10 ditunjukkan dari keuntungan yang didapatkan dari penjualan dan investasi, misalnya return on total assets, perputaran persediaan, rata-rata pengumpulan piutang.

4. Aspek Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN

  Terdapat tiga aspek yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan negara yaitu: (Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU.2002 )

  a. Aspek Keuangan Dalam analisis laporan finansial suatu perusahaan, seorang analis finansial memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang digunakan dalam analisa finansial adalah rasio. (Riyanto, 2001: 329).

  Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU.2002 menggunakan delapan rasio untuk menilai tingkat kesehatan aspek keuangan perusahaan yaitu :

  1) Return on Equity (ROE)

  Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat laba yang akan bermanfaat bagi para pemegang saham (Prastowo, 1995 : 65).

  2) Return on Investment (ROI)

  Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan baik dengan

  11 menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari para pemilik modal (Prastowo, 1995 : 62). 3) Rasio kas

  Adalah kemampuan untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan (Riyanto, 2001 : 332). 4) Rasio lancar

  Adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (Riyanto, 2001 : 332).

5) Collection periods

  Merupakan periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (Riyanto, 2001 : 334).

  6) Perputaran persediaan Merupakan periode rata-rata persediaan barang berada di gudang (Riyanto, 2001 : 335).

  7) Perputaran total aset Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam periode tertentu atau kemampuan modal

  12 yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue (Riyanto, 2001 : 334).

  8) Rasio modal sendiri terhadap total aset Menunjukkan besarnya modal sendiri dan modal pinjaman yang digunakan dalam kegiatan perusahaan (Munawir, 2002 :82).

  b. Aspek Operasional Merupakan aspek yang sering digunakan perusahaan dan selalu berubah-ubah sesuai dengan kebijakan direksi yang berhubungan dengan kualitas kerja perusahaan.

5. Tingkat kesehatan BUMN

  Penilaian tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi: (Keputusan Menteri BUMN : pasal 3)

  a. Sehat, yang terdiri dari : AAA apabila Total Skor (TS) lebih besar dari 95 AA apabila 80 < TS < = 95 A apabila 65 < TS< = 80

  b. Kurang sehat, yang terdiri dari : BBB apabila 50 < TS < = 65 BB apabila 40 < TS < = 50

  13 B apabila 30 < TS < = 40

  c. Tidak sehat, yang terdiri dari : CCC apabila 20 < TS < = 30 CC apabila 10 < TS < = 20 C apabila TS < = 10 Keterangan tingkat kesehatan BUMN: 1) Sehat, apabila total skor (TS) ketiga aspek yang diperhitungkan lebih besar dari 65.

  2) Kurang sehat, apabila total skor (TS) ketiga aspek yang diperhitungkan lebih dari 30 dan lebih kecil atau sama dengan

  65. 3) Tidak sehat, apabila total skor (TS) ketiga aspek yang diperhitungkan lebih kecil atau sama dengan 30.

B. Pengertian dan Peranan BUMN

  BUMN adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki negara, atau badan usaha yang tidak seluruh sahamnya dimiliki negara tetapi statusnya disamakan dengan BUMN. Sedangkan menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU.2002 Bab I: Pasal 1, yang dimaksudkan dengan BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO) dan berbentuk Perusahaan Umum (PERUM).

  14 Perusahaan Umum (PERUM) adalah salah satu bentuk BUMN yang bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Perusahaan Perseroan (PERSERO) adalah salah satu bentuk perusahaan milik negara yang sebelumnya bernama perusahaan negara kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta.

  Menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU.2002, BUMN dibedakan dalam dua golongan besar yakni :

  1. BUMN Jasa Keuangan BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan.

  2. BUMN Non Jasa Keuangan BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur dan non infrastruktur.

  a. BUMN infratruktur adalah BUMN yang kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi : (Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/ MBU.2002 pasal 5) 1) Pembangkitan, tranmisi, atau pendistribusian tenaga listrik.

  15 2) Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api. 3) Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuahan laut atau sungai atau danau, lapangan terbang dan bandara.

  4) Bendungan dan irigasi.

  b. BUMN non infrastruktur adalah BUMN yang bidang usahanya di luar bidang usaha BUMN infrasturktur.

  Tujuan dibentuknya BUMN adalah : 1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan ekonomi negara pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.

  2) Mengadakan pemupukan keuntungan dan pendapatan. 3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa barang dan jasa bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. 4) Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.

  5) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat melengkapi swasta dan koperasi seperti penyediaan kebutuhan

  16 masyarakat baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk jasa dengan memberikan pelayanan yang bermutu.

  6) Turut aktif memberikan bimbingan kepada sektor swasta, khususnya pengusaha golongan ekonomi lemah dan sektor koperasi. Peranan BUMN sebagai wahana pembangunan (agent of development) lebih menonjol daripada peranan sebagai perusahaan (business entity).

  Sebab-sebab mengapa BUMN lebih banyak berperan sebagai wahana pembangunan, yaitu : a) BUMN adalah alat vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional.

  b) Pemerintah selaku pemilik BUMN mempunyai wewenang untuk memberikan penugasan apapun juga kepada BUMN.

  c) Dalam pelaksanaan suatu pembangunan seringkali dirasakan perlu untuk melakukan proyek-proyek tertentu yang tidak dalam rencana pembangunan yang ditetapkan semula.

C. Landasan Konstitusional BUMN

  Landasan konstitusional BUMN adalah pasal 33 UUD 1945. Jadi kegiatan ekonomi dalam perusahaan yang dikendalikan oleh Negara adalah dalam rangka pelaksanaan pasal 33 UUD 1945 tersebut.

  17

D. BUMN Sebagai Stretegic Business Unit

  Pembagian bentuk ekonomi yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 memberikan pegangan bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kelompok hajat hidup orang banyak harus dikuasai Negara. Wujud penguasaannya antara lain ditafsirkan dalam bentuk BUMN.