Interpretasi Anomali Medan Magnet Lokal Di Perairan Desa Remen Jenu Tuban: Bentuk Ranjau Laut - ITS Repository

....., t_.,.,....
.,~

...,·,.,_,_.... ,.

-

.,,_. .. ....

·-~:

.••• •.co

..:- ...... -.

-~

....~ ... ....

~


••. h

TUGASAKHIR
(KL 1327)
INTERPRETASI ANOMALI MEDAN MAGNET
LOKAL Dl PERAIRAN DESA REMEN JENU TUBAN :
BENTUK RANJAU LAUT

({ f{

.() {,

(l,:;.;;

f -1

(jl)

,' l.tetai-Q.nrphk


5t~
Calcuc
CuaJ
Clu•·s

--iU.1 l
m

.1)

HOJ
0.::!:
(i -1

Ch;;icopyntc

S J:!halcriL"

0. 7


Cass•tcntc

()lj

S1dctcntc

1-4

~T•tc

' ,.~ekl

, ,

Gambar 2.8 Pengujian kemagnetan pada benda yang terpendam (Setiadewi, 2002)

Ada beberapa hal yang digunakan sebagai catatan anomali magnetik yan
dihasilkan dyke ini adalah :



Seperti anomali gravitasi yang dihubungkan dengan densitas body tinggi,
anomali magnetik dihubungkan dengan dyke yang dibatasi tmtuk daerah di
dekat dyke. Ukuran dari anomali dengan cepat akan tunm sesuai dengan
semakinjauhnyajarak pengukuran dari dyke.



Tidak seperti anomali gravitasi, anomali magnetik tidak simetris dengan
dyke 's midpoint padajarak nol untuk contoh di atas. Tidak hanya itu,

28

lnterpr·etasi Anomali Medan Magnet Lokal di Perairan Desa Remen Jenu Tu
Bentuk Ranjan Laut

anomali yang terbentuk secara berbeda ke kiri dan ke kanan dari dyke, j
maksimum anomali tidak di tengab, pada saat pusat dyke. Pengamatan
secara umum benar untuk semua anomali magnetik. Kekhususan
generalisasi ini, bagaimanapun akan tergantung pada bentuk dan orien
dari body tennagnetisasi, lokasinya (bodi dari bentuk dan ukuran yang

akan menghasilkan anomali yang berbeda ketika ditempatkan pada
yang berbeda).

11.2.6.2 Metoda Analisis dan Perbitungan

Pengaruh magnetik pada permukaan bumi dari yang termagnetisasi
diketabui bentuk dan suseptibilitasnya, dapat diprediksi dari teori potensial .......,.. F>....
metoda yang mirip dengan yang digunakan untuk menentukan pengaruh gra
dari perbedaan densitas. Tetapi perhitungan tmtuk kasus magnetik agak
kompleks karena ada dua kutub magnet yang sekaligus memptmyai
menarik dan tolak-menolak.

11.2.6.3 Intensitas Vertikal dari Bodi yang Terpolarisasi Vertikal

Profil magnetik yang akan diperoleh dari pengukuran magnetometer
vertikal pada bidang horisontal di atas kutub negatif yang terisolasi Uika salab
kutubnya berada tak terhingga di bawab kutub yang lainnya) pada kedalamam
seperti gambar :
Anomali vertikal Hz = (~)H,
p

h'
2r , se mgga :

dimana H (total kuat medan magnet dari kutub)

Interpretasi Anomali Medan Magnet Lokal di Perairan Desa Remen Jenu Tu
Bentuk Ranjan Laut

Hz =

pz

3

(x2 +z2f2

. .. . ... • • . ..•. • . ...•• . .. ... •... .. . . •.. •... .... . . . .•• ... .• • .. .... (

2. )


,-,
'· '

i

V

:

.

.

Gambar 2.9 Medan magnet vertikal dari kutub negatif yang terisolasi (
1981).

11.2.6.4 Batang Magnet Vertikal
Medan magnet dari batang magnet yang tipis dengan panjang L,
pada kedalaman z (dari ujung paling atas) dan z' (dari ujung paling bawah), maka:


P

= ! .A = k.Hz..A

.......... ... ... .. ...... .. ......... . ......... .. . . .... .. ... .. .. . (2.8)

Dimana :
P

= Total kekuatan kutub

lnterpretasi Anomali Medan Magnet Lokal di Perairan Desa Remen Jenu
Bentuk Ranjau Laut

Hz

= Kuat medan vertikal

A


= Luas pennukaan atas

I

7

7' I
I

I

y
Gambar 2.10 Intensitas vertikal dari batang magnet terpendam (Dobrin, 1981 ).

11.2.6.5 Bentuk Bola
Anomali magnetik secara vertikal dari bola dengan kedalaman z.
magnetiknya diplotkan terhadap jarak horisontal dibagi dengan kedalaman
bola.

. .. .... ..... ...... ... ..... .... ..... . .... ..... ... .... . ..... (2.


Interpretasi Anomali Medan Magnet Lokal di Perairan Desa