EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SMP NEGERI 13 MAKASSAR - Repositori UIN Alauddin Makassar

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,

  

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PADA SMP NEGERI 13 MAKASSAR

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Matematika

  Pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  OLEH NUR FADHILAH AMIR NIM: 20700111075 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan skripsi saudari Nur Fadhilah Amir, NIM:

  20700111075, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan

  Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul :“Efektivitas Pendekatan SAVI (Somatic,

  Auditory, Visual, Intelektual) terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada SMP Negeri 13 Makassar”. Memandang bahwa

  skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

  Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses selanjutnya.

  Makassar, 2015 Pembimbing I Pembimbing II

  

Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si. Nurkhalisah Latuconsina, S.Ag., M.Pd

NIP: 19651130 198903 2 001 NIP: 19710831 199703 2 003

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran penyusun yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya penyusun sendiri. Dan apabila di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, dibuatkan atau dibantu orang lain secara keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, Maret 2015 Penyusun,

  Nur Fadhilah Amir NIM 20700111075

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,

  

Visual, Intelektual) terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika pada SMP Negeri 13 Makassar” yang disusun oleh

  saudari Nur Fadhilah Amir, NIM : 20700111075 mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 8 April 2015M. Bertepatan dengan 19

  

Jumadil Akhir 1436 H. Dinyatakan diterima sebagai salah satu syarat untuk

  memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Matematika, dengan beberapa perbaikan.

  Makassar, 8 April 2015 M

  19Jumadil Akhir 1436 H

  

DEWAN PENGUJI

(SK. Dekan No. 309 Tahun 2015)

  KETUA : Drs. Thamrin Tayeb, M.Si. (.........................) SEKERTARIS : Nursalam, S.Pd., M.Si. (.........................) MUNAQASYAH I : Dr. Sulaiman Saat, M.Pd. (.........................) MUNAQASYAH II : Muh. Rusydi Rasyid, S.Ag., M.Ag., M.Ed (.........................) PEMBIMBING I : Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si. (.........................) PEMBIMBING II : Nurkhalisah Latuconsina, S.Ag.,M.Pd. (.........................)

  Disahkan oleh : Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Dr. H. Salehuddin, M. Ag.

  NIP. 19541212 198503 1 001

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji hanya milik Allah swt atas rahmat

  dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Salam dan shalawat senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu’ Alaihi Wasallam sebagai satu-satunya uswahtun hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.

  Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, ibunda Juhrah dan ayahanda

  

Amiruddin, S.Pd serta segenap keluarga besar kedua belah pihak yang telah

  mengasuh, membimbing dan membiayai penulis selama dalam pendidikan, sampai selesainya skripsi ini, kepada beliau penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt mengasihi, dan mengampuni dosanya. Amin.

  Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis patut menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya selaku PJS Rektor UIN Alauddin Makasar beserta wakil rektor I, II, III, dan IV.

  2. Dr. H. Salehuddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta wakil dekan I, II, dan III.

  3. Drs. Thamrin Tayeb, M.Si dan Nur Salam, S.Pd, M.Si selaku Ketua dan

  Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si. dan Nurkhalisah Latuconsina, S.Ag., M.Pd.

  4. selaku pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai taraf penyelesaian.

  5. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.

  6. Drs. Muhammad Arif, M. M. Pd. Selaku kepala Sekolah SMP Negeri 13 Makasssar, dan Hj. Herawati, S.Pd. selaku guru matematika SMP Negeri

  13 Makassar yang sangat memotivasi dan membantu penyusun, dan seluruh staf serta adik-adik siswa kelas VII SMPN 13 Makassar atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun melaksanakan penelitian.

  7. Saudaraku Mustafainal Akhyar yang telah memberikan motivasi, dan dorongan serta selalu memberikan semangat sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. Rekan-rekan seperjuanganku pada pendidikan Matematika angkatan 2011 terutama Pendidikan Matematika 3,4.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi ini. serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi penyusun sendiri.

  Samata-Gowa, 2015 Penulis,

  Nur Fadhilah Amir NIM 20700111075

  

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

  

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 6 C. Definisi Operasional Variabel ................................................. 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................ 10

A. Hasil Belajar Matematika.......................................................... 10

  1. Pengertian Belajar. ............................................................. 10

  2. Definisi Matematika ........................................................... 11

  3. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 12

  4. Evaluasi Hasil Belajar ........................................................ 14

  5. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ......................... 15

  6. Jenis-jenis Tes Evaluasi ...................................................... 19

  B. Pemberian Tugas Terstruktur ................................................... 22

  C. Umpan Balik ............................................................................ 26

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 32

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ...................................................... 32 B. Subjek Penelitian ...................................................................... 32 C. Faktor ang diselidiki ................................................................. 32 D. Prosedur Peneltian ................................................................... 33

  1. Gambaran Siklus I .............................................................. 33

  2. Gambaran Siklus II ............................................................. 35

  E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36

  x

  1. Data Keaktifan Siswa ......................................................... 37

  2. Data Hasil Belajar .............................................................. 38

  3. Data Kinerja Guru .............................................................. 39

  G. Indikator Keberhasilan ................................................................. 40

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 41

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 41

  1. Analisis Deskripsi Hasil Tes Siklus I .................................. 41

  2. Analisis Deskripsi Hasil Tes Siklus II ................................. 43

  3. Analisis Deskripsi Hasil Tes Siklus III ................................ 45

  B. Pembahasan .............................................................................. 47

  1. Perencanaan ........................................................................ 47

  2. Pelaksanaa Tindakan .......................................................... 48

  3. Pelaksaan pengamatan ........................................................ 49

  4. Refleksi ............................................................................... 52

  BAB V PENUTUP ...................................................................................... 56 A. Kesimpulan ............................................................................... 56 B. Saran ......................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aktivitas sesuai cara belajar ................................................................. 21Tabel 3.1 Jumlah Rombel setiap kelas di SMP Negeri 13 Makassar ................... 36Tabel 3.2 PenyekoranbButir skala ........................................................................ 39Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket kreativitas .................................................................. 39Tabel 4.1 Nilai Statistik deskriptif data angket kreativitas kelas eksperimen ...... 51Tabel 4.2 Distribusi frekuensi data kreativitas siswa kelas VII SMP Negeri

  13 Makassar .......................................................................................... 52

Tabel 4.3 Nilai Statistik deskriptif data angket kreativitas kelas control… ......... 60Tabel 4.4 Distribusi frekuensi data kreativitas siswa kelas VII SMP Negeri

  13 Makassar ......................................................................................... 62

  

ABSTRAK

Nama : Nur Fadhilah Amir Nim : 20700111075 Jurusan : Pendidikan Matematika Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

  

Judul : Efektivitas Pendekatan SAVI (Somatik, Auditory, Visual,

Intelektual) terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada SMP Negeri 13 Makassar

  Skripsi ini membahas tentang efektivitas pendekatan SAVI (Somatic,

  

Auditory, Visual, Intelektual) terhadap peningkatan kreativitas siswa dalamm

  pembelajaran matematika pada SMP Negeri 13 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika siswa SMP 13 Makassar dengan pendekatan SAVI (Somatic,

  

Auditory, Visual, dan Intelektual), bagaimana tingkat kreativitas dalam

  pembelajaran matematika siswa SMP Negeri 13 Makassar dengan menggunakan pendekatan konvensional, dan apakah pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,

  

Visual, Intelektual) efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam

pembelajaran matematika pada SMP Negeri 13 Makassar.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (Quasi Experimental). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 13 Makassar yang yang terdiri atas 34 rombel sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VII rombel 3 dan rombel 7 yang masing- masing terdiri dari 29 orang siswa diambil melalui teknik Purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kreativitas dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan SAVI (Somatic,

Auditory, Visual, Intelektual) efektif terhadap peningkatan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk tingkat kreativitas pada kelas eksperimen sebelum diberikan pembelajaran SAVI diperoleh nilai rata-rata tingkat kreativitas berdasarkan angket kreativitas sebelum dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen adalah 74,59 dan kelas kontrol adalah73,38. Selisih rata-rata tingkat kreativitas sebelum tindakan hanya 1,21. Hasil ini mengindikasikan bahwa kemampuan kedua kelas dalam tingkat kreativitas sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah dilakukan perlakuan diperoleh rata-rata tingkat kreativitas setelah diterapkannya metode pembelajaran yang berbeda pada kedua kelas yaitu pada kelas eksperimen adalah 89,69 dan kelas kontrol adalah 75,90, selisih rata-ratanya adalah 13,79. Ini menggambarkan terjadi perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis statistik inferensial. Pada pengujian hipotesis dengan menggunkan uji t-test terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kreativitas siswa yang mendapat pendekatan SAVI dengan yang mendapat pendekatan konvensional terhadap tingkat kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Makassar. Dalam artian bahwa penggunaan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional terhadap peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Makassar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang A. Pendidikan adalah pilar utama peningkatan kualitas sumber daya

  manusia. Selain itu, setelah seorang anak sebagai generasi penerus mengalami proses sosialisasi awal di dalam keluarga, maka tahap selanjutnya ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya berada dalam sistem pendidikan melalui sekolah formal maupun nonformal. Karena sebab itu, Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan oleh sebab itu setiap Warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender. Kenyataan lain yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan yaitu besarnya dana APBN yang dialokasikan untuk mengembangkan pendidikan serta mendukung penelitian- penelitian guna mencari penyebab gagal atau belum berhasilnya pendidikan di Indonesia.

  Dan dalam QS. As-Shaad/38 : 29

  

ِبﺎَﺒْﻟَﻷْا اﻮُﻟْوُأ َﺮﱠﻛَﺬَﺘَـﻴِﻟَو ِﻪِﺗَاَء اوُﺮﱠـﺑﱠﺪَﻴِّﻟ ٌكَرﺎَﺒُﻣ َﻚْﻴَﻟِإ ُﻩﺎَﻨْﻟَﺰﻧَأ ٌبﺎَﺘِﻛ

  Terjemahnya: Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya

  1 mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

  Allah berfirman dalam QS. An-Nahl/16 : 78 sebagai berikut, Terjemahnya:

  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur

  Ayat ini menurut Tafsir Al Maraghi mengandung penjelasan bahwa setelah Allah melahirkan kamu dari perut ibumu, maka Dia menjadikan kamu dapat mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak kamu ketahui. Dia telah memberikan kepadamu beberapa macam anugerah berikut ini :

  Akal; sebagai alat untuk memahami sesuatu 1. Pendengaran; sebagai alat untuk mendengarkan suara, 2. Penglihatan; sebagai alat untuk melihat segala sesuatu.

3. Perangkat hidup yang lain; sehingga kamu dapat mengetahui jalan untuk 4.

  mencari rizki dan materi lainnya yang kamu butuhkan, bahkan kamu dapat pula memilih mana yang terbaik bagi kamu dan meninggalkan mana yang 1 jelek.

  

Al-Qur'an, Surat An-Nahl ayat 78 dan Surat As-Shaad ayat 29,(Cet. Al-Qur'an dan

  Bahwa manusia lahir tanpa mengetahui sesuatu apapun. Potensi pembelajaran pada manusia dalam QS. 16:78 meliputi aspek fisik (jasmani) yakni pendengaran dan penglihatan serta aspek psikis yakni akal. Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengaran dan suatu itu memelihara komunikasi vokal antara makhluk yang satu dengan lainya. Penglihatan merupakan pembahasan yang paling besar dan luas dalam psikologi, menurut obyeknya, masalah penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu melihat bentuk, melihat dalam dan melihat Potensi yang diberikan oleh Allah kepada manusia tidak akan berarti apa- apa jika potensi tersebut tidak digali dan digunakan dengan benar. Dengan pendidikan, potensi ini diasah dan dikembangkan, melatih diri berfikir kreatif untuk mampu mendapat pelajaran tentang yang baik dan benar, dan mengetahui tanggung jawab dan hakikatnya sebagai manusia.

  Programmme for International Student Assessment (PISA) di bawah

Organization Economic Cooperation and Development (OECD) pada pekan akhir

  Desember tahun 2013 lalu mengeluarkan survei bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara, dalam pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains. Seorang warga negara asing yang lama tinggal di Indonesia, Elizabeth Pisani, seorang WNA kelahiran Amerika Serikat, epidemiologis, dan mantan jurnalis yang menuliskan artikel itu, di situs portraitindonesia.com merespons survei itu dengan menulis artikel di blognya berjudul "Indonesian kids

  

don't know how stupid they are" (Anak-anak di Indonesia tidak tahu betapa

  bodohnya mereka). Dia menyampaikan keprihatinannya pada Indonesia dari hasil survei PISA tersebut. Dalam pernyataannya menanggapi banyaknya komentar pada ulasannya ini, Elizabeth kembali menyampaikan pandangannya.

  Tentu saya tidak berpikir bahwa anak-anak Indonesia bodoh, tetapi saya pikir mereka sangat, sangat dirugikan oleh sistem yang memperlakukan pekerjaan mengajar sebagai kesempatan untuk menyepakati, menetapkan standar sangat rendah, yang menuntut anak-anak yang gagal untuk mengembangkan kreativitas dan memecahkan masalah dengan segala macam cara. Saya kecewa karena orang tua dan para pembayar bajak (di

  2 Indonesia) tidak menuntut lebih atas sistem (pendidikan).

  Pemerintah, dalam hal ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memberikan perhatian yang besar dalam hal ini. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan kurikulum 2013 pada jenjang sekolah SD, SMP, dan SMA. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan dari KBK 2004 dan KTSP 2006 yang mempertimbangkan penataan pola pikir dan tata kelola, pendalaman dan perluasan materi, serta penguatan proses dan penyesuaian beban.

  Namun demikian, dalam menghadapi persaingan global dewasa ini, upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak cukup hanya dengan mengandalkan kebijakan Pemerintah semata. Semua komponen yang terkait langsung dalam proses pendidikan nasional akan sangat menentukan kualitas siswa yang nantinya akan mewakili bangsa ini bersaing secara kompetitif dengan bangsa lain.

2 Novi Christiastuti

  Adiputri, “RI Terendah di PISA, WNA: Indonesian Kids Don't Know How

Stupid They Are”, http://news.detik.com/read/2014/02/08/153124/2491125/10/1/ri-terendah-di-pisa- wna-indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are. Diakses pada tanggal 30 Juni 2014 pukul 21:34 Maju mundurnya sebuah Negara banyak dipengaruhi oleh kreativitas yang dimiliki oleh warga Negara tersebut. Jika kita meninjau beberapa Negara besar di dunia, dapat disaksikan banyak sekali tanda kreativitas warganya yang telah memberikan sumbangan bagi kebesaran nama negaranya. Dalam pelajaran sejarah, disebutkan salah satu contoh adalah Negara Yunani, yang sangat tersohor dengan berbagai peninggalan dari zaman Byzantium. Tercatat adanya bangunan

  

Acropolis dan Phartenon yang merupakan karya besar hasil dari sebuah

  kreativitas. Pyramid Giza peninggalan Mesir kuno yang bias kita nikmati sampai sekarang, menjadi bukti nyata kedigdayaan kreativitas manusia di abad jauh sebelum Masehi. Setelah zaman masehi, kita bias melihat produk kreativitas di tahun 300-an. Peninggalan budaya yang sangat kreatif di zaman kerajaan Islam yang membangun sebuah istana yang luar biasa bagus di Al-Hambra atau masjid indah di Cordoba yang memiliki lebih dari seribu tiang dengan tatanan yang sangat artistik. Di Indonesia, kita memiliki warisan budaya kreatif seperti Candi Borobudur yang sangat spektakuler dan dan Candi Prambanan yang sangat indah. Dua candi tersebut adalah produk dari manusia yang sangat kreatif pada zamannya. Kebanggan dan penghormatan bangsa lain terhadap suatu bangsa salah satunya adalah pada hasil karya inovatif dari orang-orang kreatif. Contoh lain dari pentingnya kreativitas bagi sebuah bangsa adalah penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi dan informasi. Beberapa Negara yang menjadi penentu arah (trendsetter) bagi kemajuan bangsa saat ini adalah Negara-negara industri. Penemuan inovatif hasil karya warga Negara yang kreatif seperti misalnya penemuan listrik, computer, internet, dan berbagai produk yang menggunakan temuan ini dalam produk turunannya seperti handphone, iPad, laptop, dan sebagainya. Penemuan teknologi transportasi seperti sepeda, kereta api, mobil, kapal laut, dan pesawat terbang adalah juga hasil karya inovatif suatu bangsa di bidang teknologi yang telah ikut membesarkan nama bangsa. Oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan untuk Negara dengan meningkatkan kreativitas di kalangan anak didiknya adalah sebuah keharusan.

  3 Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ialah

  karena siswa kurang kreatif dalam belajar, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain, sebagaimana dinyatakan oleh Guilford dalam pidato pelantikannya sebagai presiden dari American Psychological Association, bahwa:

  Keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita ialah bahwa mereka cukup mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara yang baru.

  4 Kreativitas amat penting dibicarakan dalam dunia pendidikan karena

  berhubungan dengan kualitas hasil belajar. Belajar dari definisi kreativitas yang diungkapkan Torrance bahwa: Kreativitas itu sebagai proses kemampuan memahami kesenjangan- kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan mengomunikasikan hasil-hasilnya, sedapat mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan.

  5 3 Neila Ramdhani, Menjadi Guru Inspiratif (Cet. 1; Jakarta: Titian Foundation, 2012), hal. 138- 139 4 Irawati Muhammad, Peningkatan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika

melalui pendekatan SAVI pada siswa kelas VII SMP YAPEND Bungayya Makassar (Makassar: Skripsi

UNM, 2007), hal. 2 5 Ngalimun., Haris Fadillah dan Alpha Ariani,.,Perkembangan dan Pengembanngan Kreativitas,

  Sejalan dengan ciri-ciri manusia kreatif yang dikemukakan oleh Bowd et.all, Anak kreatif yang akan menjadi manusia dewasa kreatif, di kemudian hari mempunyai cukup bekal untuk mengatasi permasalahan kehidupan yang mereka alami. Dengan demikian, akan banyak gagasan yang dapat diwujudkan dalam bentuk produk kreatif yang akan menjadi penyangga kehidupan ekonomi mereka. Di samping itu, anak kreatif mempunyai alternative pemecahan masalah yang bervariasi sehingga persoalan Negara atau kesalahpahaman tidak selalu berujuang dengan

  6 kekerasan.

  Di lain pihak, situasi pendidikan formal khususnya dalam mata pelajaran matematika semakin memprihatinkan, karena penekanan pembelajaran matematika saat ini lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Proses-proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir kreatif jarang dilatih. Sehingga siswa merasa belajar matematika menakutkan, sangat sulit bahkan seringkali dihindari. Padahal Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia.

  Menyadari hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan agar peserta didik tertarik untuk mempelajari matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dialami siswa dalam belajar dengan membangkitkan kreativitas adalah dengan menggunakan pendekatan SAVI

  

(Somatis, Auditory, Visual Dan Intelektual). Pendekatan belajar SAVI merupakan

  salah satu pendekatan belajar yang berusaha melibatkan seluruh kepribadian siswa baik somatis, auditory, visual dan intelektual. Unsur-unsur tersebut harus menjadi satu lingkaran yang saling mendukung. Belajar somatis berarti belajar dengan bergerak dan berbuat, menggunakan indra peraba, kinestetik dan praktis. Belajar auditory berarti belajar dengan berbicara dan mendengar. Belajar visual berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Sedangkan belajar intelektual

  7 berarti belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.

  Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual Dan Intelektual) dapat meningkatkan kreativitas siswa sebab pendekatan belajar SAVI berusaha agar proses pembelajaran berlangsung dalam pelibatan peserta didik secara penuh. Dalam artian proses pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa karena hanya dengan kecintaan terhadap sesuatu yang membuat kita memiliki energi yang luar biasa yang kemudian sanggup mengalirkan ide-ide kreatif. Bukan sebalikya, hanya membunuh antusiasme, membosankan, mengerutkan pikiran emosional dan

  8 menguras energi jiwa para pelajar.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa jurusan PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret yang bernama Rohim Carito, Kuswadi dan Chumdari dengan judul penelitian ”penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan kretaivitas dalam pembelajaran matematika volume bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 02

  7 Ruslina Ruhi, “Peningkatan Kreativitas Siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Sungguminasa

Kabupaten Gowa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual dan Intelektual)”, (Makassar: Skripsi UNM, 2008), hal. 4 8 Dani Ronnie M, ”The Power of Emosional & Adversity Qoutien for Teachers”. (Cet. 1; Bolong” mengatakan bahwa pembelajaran matematika volume bangun ruang dan

  9 balok dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kreativitas siswa.

  Berdasarkan hasil dokumentasi SMP Negeri 13 Makassar dengan mengamati hasil mid semester kelas VII mata pelajaran matematika ditemukan bahwa siswa yang menjawab dengan benar soal yang diberikan memiliki jawaban yang relatif sama, baik langkah-langkah maupun bentuk penyelesaiannya. Salah seorang guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 13 Makassar yang bernama Hj. Herawati, S.Pd. mengatakan bahwa sebagian besar siswa di kelas VII pada saat pembelajaran berlangsung malas mengerjakan tugas yang diberikan guru, kurangnya tingkat partisipasi dalam proses pembelajaran, tingkat kreativitas dan kemandirian dalam mengerjakan soal masih rendah. Selain itu, para siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal karena hanya berpatokan pada contoh yang diberikan guru semata, bukan karena mereka menemukan sendiri cara menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini merupakan indikasi bahwa tingkat kreativitas siswa kelas VII dalam pembelajaran matematika belum tampak.

  Dari uraian di atas, maka penulis termotivasi meneliti kondisi realitas yang dihadapi peserta didik terhadap pelajaran matematika. Masalah ini diangkat sebagai bahan penelitian untuk tugas akhir dengan judul penelitian “Efektivitas Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual dan Intelektual) Terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada SMP Negeri 13 Makassar”.

9 Rohim Carito, Kuswadi, Chumdari, “Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran matematika volume bangun ruang”.

  Rumusan Masalah B.

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah tingkat kreativitas dalam pembelajaran matematika siswa 1. SMP Negeri 13 Makassar dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, dan Intelektual)? Bagaimanakah tingkat kreativitas dalam pembelajaran matematika siswa 2. SMP Negeri

  13 Makassar dengan menggunakan pendekatan konvensional? Apakah dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, dan 3.

  Intelektual) efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam

  pembelajaran matematika pada siswa SMP Negeri 13 Makassar?

  Definisi Operasional Variabel C.

  Setelah menelaah kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan definisi operasional variabel sebagai berikut:

  Tingkat kreativitas dalam penelitian ini adalah nilai (skor) yang diperoleh 1. dari angket kreativitas dan lembar observasi setelah menerapkan pendekatan SAVI sebagai variabel terikat (Y). Peningkatan kreativitas adalah peningkatan kemampuan untuk menanggapi stimulus secara beragam (fleksibilitas), keaslian gagasan jawaban atau pendapat terhadap masalah (originalitas), kuantitas output (elaboration), serta kemampuan memperinci suatu masalah (fluency) dalam bentuk soal matematika yang diberikan dalam bentuk lisan dan tulisan selama proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI sedang berlangsung. Pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini adalah pendekatan SAVI 2. sebagai variabel bebas (X). Pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan seluruh indra, belajar dengan bergerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar. Seorang siswa dapat belajar sedikit dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi ia dapat belajar jauh lebih banyak jika dapat melakukan sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S), membicarakan apa yang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara menerapkan informasi dalam presentasi tersebut untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada (I). Pendekatan ini dilaksanakan pada saat proses pelajaran sedang berlangsung pada pokok bahasan transformasi pada kelas VII semester genap.

  Tujuan Penelitian D.

  Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui tingkat kreativitas dalam pembelajaran matematika 1. siswa SMP Negeri 13 Makassar dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, dan Intelektual). Untuk mengetahui tingkat kreativitas dalam pembelajaran matematika 2. siswa SMP Negeri 13 Makassar dengan menggunakan pendekatan konvensional.

  Untuk mengetahui apakah pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, 3.

  dan Intelektual) efektif dalam meningkatkan kreativitas dalam

  pembelajaran matematika siswa SMP Negeri 13 Makassar

  Manfaat Penelitian E.

  Dalam penelitian ini penulis sangat berharap bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika serta bermanfaat untuk berbagai pihak antara lain:

  Diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peneliti sebagai seorang 1. calon guru tentang sistem pembelajaran di sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan ide demi terciptanya kegiatan pembelajaran. Mampu meningkatkan kreativitas belajar siswa secara keseluruhan dalam 2. pembelajaran matematika. Sebagai bahan acuan bagi sekolah untuk dapat dijadikan sebagai 3. pertimbangan agar pendekatan SAVI dapat diterapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang sesuai.

  Sebagai bahan bagi penelitian bahwa kreativitas siswa dapat ditingkatkan.

  4.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kreativitas Definisi Kreativitas 1. Seorang ahli yang sangat menekankan dukungan faktor lingkungan bagi

  perkembangan kreativitas adalah Torrance. Ia mengatakan bahwa Potensi kreatif individu dapat diwujudkan, diperlukan kekuatan- kekuatan pendorong dari luar yang didasari oleh potensi individu itu sendiri. Menurut Torrance, kreativitas itu bukan semata-mata merupakan bakat atau kemampuan kreatif yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari hubungan interaktif dan dialektis antara potensi kreatif individu dengan proses belajar dan pengalaman dari

  1 lingkungannya.

  Torrance mendefinisikan kreativitas itu sebagai proses kemampuan memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan mengomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan menguji

  2 hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan.

  Supriadi mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahhkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinnya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap

  3 perkembangan. 1 Ngalimun, Haris Fadillah, Alpha Ariani, Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas, (Cet ke I; Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011), h. 46-47 2 Ngalimun, Haris Fadillah, Alpha Ariani, Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas, (Cet ke I; Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011), h. 46-47 3 Yeni Rachmawati, Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak, (Cet ke I;

  Clark Monstakis mengatakan bahwa kreativitas merupakan pegalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk

  4 terpadu antara hubungan diri sendiri, alam dan orang lain.

  Jadi yang dimaksud dengan kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan dan mencari alternatif

  5 pemecahannya melalui cara berpikir divergen.

  Ciri Kreativitas 2.

  Salah satu apek penting dalam kreativitas adalah memahami ciri-cirinya. Upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembanngan kretaivitas hanya mungkin dilakukan jika kita memahami terlebih dahulu sifat-sifat kemampuan kreatif dan iklim lingkungan yang mengitarinya.

  Supriadi mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri kognitif di antaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian tidak akan menghasilkan apa pun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologis yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap 4 Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Cet. Ke II; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

  Utama, 1999), hal. 46-47 5 Ngalimun, Haris Fadillah, Alpha Ariani, Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas,

  lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental sehat sulit sekali dapat

  6 menghasilkan karya yang kreatif.

  Aspek khusus dari berpikir kreatif adalah berpikir divergen yang memiliki ciri-ciri: fleksibilitas, originalitas, elaboration dan fluency

  Fleksibilitas menggambarkan keragaman ungkapan atau sambutan terhadap a.

  suatu stimulus. Munandar menjabarkan sebagai berikut: Defenisi

  1) Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi

  a) Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda

  b) Mancari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda

  c) Perilaku Siswa

  2) Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim.

  a) Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar atau masalah

  b) Mampu mengubah arah berpikir

  c) Memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan

  d) orang lain

  Originalitas menunjuk pada tingkat keaslian sejumlah gagasan, jawaban atau b.

  pendapat terhadap suatu masalah, kejadian atau gejala. Munandar menjabarkan sebagai berikut : Defenisi

  1) Mampu melahirkan sesuatu yang baru dan unik

  a) Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri

  b) Mempunyai kemauan keras untuk menyelesaikan soal-soal matematika

  c) 6 Yeni Rachmawati, Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak, (Cet ke I;

  Perilaku Siswa 2) Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh

  a) orang lain.

  Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha untuk memikirkan cara-

  b) cara yang baru Memiliki cara berpikir yang lain dari pada yang lain

  c)

  Elaboration ialah kemampuan mengembangkan atau memperinci suatu c.

  masalah. Munandar menjabarkan sebagai berikut Defenisi

  1) Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan

  a) Menanggapi pertanyaan secara aktif dan bergairah

  b) Perilaku Siswa

  2) Berani menerima atau melaksanakan tugas berat

  a) Senang mencari cara atau metode yang praktis dalam belajar

  b) Kritis dalam memeriksa hasil pekerjaan

  c) Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

  d)

  Fluency menunjuk pada kuantitas output, lebih banyak jawaban berarti lebih d.

  kreatif. Munandar menjabarkan sebagai berikut : Defenisi

  1) Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan

  a) Mandiri dalam belajar matematika

  b) Perilaku Siswa

  2) Mengajukan pertanyaan

  a) Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan

  b)

  Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah, bekerja lebih cepat dan

  c)

  7 melakukan lebih banyak dari pada anak-anak lainnya.

  Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kreativitas 3.

  Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang mendapat rangsangan (dengan melihat, mendengar dan bergerak) akan lebih berpeluang cerdas dibandingkan dengan sebaliknya. Salah satu bentuk rangsangan yang paling penting adalah kasih sayang. Dengan kasih sayang anak akan memiliki kemampuan untuk menyatukan berbagai pengalaman emosional dan mengolahnya dengan baik. Kreativitas sangat terkait dengan kepentingan pribadi. Hal itu artinya seorang anak harus memiliki rasa aman dan kepercayaan diri yang tinggi, sebelum berkreasi. Sedangkan pondasi untuk membangun rasa aman dan keperrcayaan dirinya adalah dengan kasih sayang.

  Empat hal yang harus diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu; Pertama, memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis. Kedua, menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembanngan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja stimultan otak kiri dan otak kanan. Ketiga, peran serta guru dalam mengembangkan keativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi kreatif, maka akan dibutuhkan guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang

7 Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Cet. Ke II; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

  tepat pada anak. Keempat, peran serta orang tua dalam mengembangkan

  8 kreativitas anak.

  

Pendekatan Belajar SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)

B.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) DENGAN AUTHENTIC ASSESMENT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 JENGGAWAH

0 15 19

View of PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN KREATIVITAS DI SMP NEGERI 3 PINRANG

0 0 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT ( INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY ) MELALUI PENDEKATAN SAVI ( SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL ) PADA MATERI GEOMETRI TRANSFORMASI KELAS VII DI SMP MA’HAD ISLAM PEKALONGA

0 0 9

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI STRATEGI SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SONOREJO BLORA

0 1 8

Jauh Massaile - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 146

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEORI VAN HIELE PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GEOMETRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MAKASSAR

0 0 73

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE HIWAR QURANI PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 21 MAKASSR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 136

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Crosword Puzzel (Teka-Tekk Silang) dengan Metode College Ball (Permainan Bola Guling) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MAKASSAR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 86

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs KEPPE KECAMATAN LAROMPONG KABUPATEN LUWU - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MEGABRAIN SISWA KELAS VIII MTS AN-NUR KELURAHAN RAPPOKALLING KEC. TALLO KOTA MAKASSAR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 82