PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALDI MI MATHLA’UL ANWARSINDANG SARI LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

  PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALDI MI MATHLA’UL ANWARSINDANG SARI LAMPUNG SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: BAQIYATUS SAWAB NPM : 1211100105 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MI MATHLA’UL ANWAR SINDANG SARI LAMPUNG SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: BAQIYATUS SAWAB NPM : 1211100105 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pembimbing 1 : H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc. Ma Pembimbing 2 : Muhamad Afandi, M.Pd.I

  

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MI MATHLA’UL ANWAR SINDANG SARI LAMPUNG SELATAN Oleh BaqiyatusSawab NPM: 1211100105 Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial disebabkan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, selain itu

  disebabkan karena pembelajaran ilmu pengetahuan sosial masih teacher centered, sehingga hasil belajar siswarendah. Rumusan masalah pada penelitian ini yakni apakah model pembelajaran problem

  

based learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap di

  MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung Selatan tahun ajaran 2016/2017? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model problem based

  

learning terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas

IV MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung Selatan.

  Desain penelitian ini menggunakan The Matching only posttest control group design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tes essay yang sesuai indikator. Uji hipotesis penelitian menggunakan ujit dimana, sebelum dilakukan ujit data di uji terlebih dahulu menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning kelas eksperimen diperoleh nilai posttes rata-rata 73,69 dan pada kelas control diperoleh nilai rata-rata 59,68. Untuk uji t pada

  

posttes diperoleh t hitung = 18,7080536 t tabel (0,05) = 1,6759. Dengan demikian apabila

  t hitung >t tabel maka H

  1 diterima dan H ditolak. Jadi dapat disimpulkan terdapat

  perbadaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning

  

MOTTO



  Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah

  1 kesulitan itu ada kemudahan, (Al-Insyirah 5-6).

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdullillah seiring rasa syukur dan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya sederhana ini kepada:

  1. Kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Qomarudin dan Uminatun, sebagai wujud jawaban atas kepercayaannya yang telah diamanatkan kepada saya serta atas kesabaran dan dukungannya. Terimakasih untuk segala curahan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta pengorbanan dan do’a yang tiada henti kepada saya.

  2. Kakak saya Alm. Ihya’ Ulumudin, Anwarul Janan, Luannikmah, Muhammad Yasin, Imam Nasruloh, Sittatul Atikohserta seluruh keluarga besar saya yang senantiasa mendoakan dan selalu memberikan semangat dalam menempuh studi saya yang menantikan keberhasilan saya.

  3. Almamater saya jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas tarbiyah dan keguruan, UIN Raden Intan Lampung tercinta yang telah mendidik saya dengan iman dan ilmu.

RIWAYAT HIDUP

  Baqiyatus Sawab dilahirkan di Sindang Sari Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan, pada tanggal 15 Juni 1994, yang merupakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dari pasangan bapak Qomarudin dan ibu Uminatun.

  Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu dimulai dari MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari diselesaikan pada tahun 2006, dan melanjutkan kesekolah MTs Mathla’ul Anwar Sindang Sari diselesaikan pada tahun 2009, kemudian melanjutkan SMA Mathla’ul Anwar Sindang Sari diselesaikan pada tahun 2012.

  Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa UIN Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  Penulis telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan selama 40 hari dan juga Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 11 Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc.Ma Selaku pembimbing I dan Bapak Muhamad Afandi, M.Pd.I selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan memberikan bantuannya untuk memperlancar penyusunan dalam mencari data-data untuk penyelesaian skripsi ini.

  6. Bapak Ahmad Nurhadi, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran IPS di MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung Selatan yang telah membantu selama penulis mengadakan penelitian.

  7. Terimakasih kepada Indri Andriyani yang telah membantu, memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Saudara peneliti Cromo CS yang telah memberikan dukungan serta doa yang tak henti kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-teman angkatan 2012 khususnya jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas B.

  10. Sahabat penulis Hendriyono, Muhafidin, Ganang Hadi, Desfa, Azhar Trigusnanto, Evan Anglian, Adin Wijaya, Januar Adi Negara, Fiki Hermansyah, Dede Fadilah, Niro Arif Sas, Ina Astuti, Maulina Azizah, Eka Nur Khotimah, yang selalu membantu peneliti menyelesaikan penelitian.

  11. Saudara-saudara penulis KKN 07 yang luar biasa.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas dicatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

  Bandar Lampung, Februari 2017 Penulis

  Baqiyatus Sawab NPM. 1211100105

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

MOTTO .................................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 8 C. Batasan Masalah ............................................................................................ 9 D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 11

A. Model Pembelajaran Problem Based Learning ........................................... 11 B. Hasil Belajar................................................................................................. 17

  

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 36

A. Jenis, Metode dan Desain Penelitian............................................................ 36 B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 38 C. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 38 D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 39 E. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling...................................................... 39 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 41 G. Instrumen Penelitian..................................................................................... 42 H. Analisis Uji Coba Instrumen ........................................................................ 44 I. Analisis Data ............................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 51

A. Deskripsi Tempat Penelitian ....................................................................... 51 B. Tahapan Peneliti........................................................................................... 57 C. Hasil Penelitian ........................................................................................... 63 D. Pembahasan ................................................................................................. 68

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ........................................... 72

A. Kesimpulan ................................................................................................. 72 B. Saran ............................................................................................................ 72 C. Penutup ........................................................................................................ 74 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1RekapitulasiHasilBelajarSiswa Di kelasIV MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari .............................................................................................. 6

  Tabel 2.1TahapanPembelajaranDengan Model Problem Based Learning .............. 17

Tabel 2.2 StandarKompetensidanKompetensiDasarKelas IV, semester 1 ............ 28Tabel 2.3 StandarKompetensidanKompetensiDasarKelas IV, semester 2 ............ 28Tabel 3.1 The Matching Only Control Group Design ............................................ 37Tabel 3.2 SampelPenelitiandanTujuanpenggunaan ................................................ 41Tabel 3.3 InstrumenPenelitiandanPenggunaanInstrumen ....................................... 42Tabel 3.4 Kisi-Kisi SoalPosttest ............................................................................. 43Tabel 3.5 Kisi-Kisi LembarDokumentasi ............................................................... 44Tabel 3.6 KriteriaUntukValiditasButirSoal ............................................................ 45Tabel 3.7 Interprestasi Tingkat KesukaranButirSoal .............................................. 47Tabel 3.8 KlasifikasiDayaPembeda ........................................................................ 47Tabel 4.1 DaftarNama-NamaKepalaSekolah Di MI Mathla’ul Anwar Sindang

  Sari.......................................................................................................... 52

Tabel 4.2 Data Pengajar/Guru MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari ........................ 54Tabel 4.3 Data JumlahSiswaKelas I s.d VI ............................................................ 55Tabel 4.4 Data SaranadanPrasarana MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari ............... 55

  Tabel 4.5HasilUjiValiditasButirSoal ....................................................................... 64

Tabel 4.6 HasilUjiDayaPembedaButirSoal............................................................. 65

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma dan Kerangka Berfikir......................................................... 31Gambar 4.1 Struktur Organisasi MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung

  Selatan .................................................................................................. 56

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PerangkatPembelajaran................................................................... 75

  1.1SilabusPembelajaran ............................................................................... 75

  1.2 RPP KelasEksperimen ........................................................................... 77

  1.3 RPP KelasKontrol .................................................................................. 87

  

Lampiran 2 UjiKeabsahanIntrumenPenelitian .................................................. 99

  2.1 UjiValiditas ............................................................................................ 99

  2.2 UjiRealibilitas ...................................................................................... 100

  2.3 Uji Tingkat Kesukaran ......................................................................... 101

  2.4 UjiDayaPembeda ................................................................................. 102

  

Lampiran 3Analisis Data Penelitian .................................................................. 103

  3.1DaftarHasilBelajarSiswa Di Kelas IV MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari........................................................................................................ 103

  3.2 DaftarNamaSiswaKelasEksperimendanKelasKontrol .......................... 106

  3.2 DaftarNilaiHasilPostestKelasEksperimen Dan KelasKontrol ......................... 108

  3.3 UjiNormalitasSoalKelasEksperimen ............................................................... 110

  3.4 UjiNormalitasSoalKelasKontrol ...................................................................... 111

  3.5 UjiHomogenitasSoal ........................................................................................ 112

  3.6 UjiHipotesisSoal .................................................................................... 113

  

Lampiran 4DokumentasiPenelitian.................................................................... 115

  4.1 Foto-FotoPembelajaranKelasEksperimen............................................. 115

  4.2 Foto-FotoPembelajaranKelasKontrol ................................................... 121

  Lampiran 6 Surat-SuratPenelitian..................................................................... 151

  6.1 SuratIzinPenelitian ................................................................................ 151

  6.2 SuratBalasanPenelitian.......................................................................... 153

  6.3 Nota dinas ............................................................................................. 154

  6.4 KeteranganValidasi ............................................................................... 155

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial karena memiliki dorongan untuk

  berhubungan dengan orang lain. Ada kebutuhan untuk hidup dengan manusia lain, manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia jika tidak hidup ditengah-tengah manusia. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena, manusia tunduk pada aturan dan norma sosial, perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari manusia lain, manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lain,

  2 dan potensi manusia akan berkembang bila berada ditengah-tengah manusia.

  Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujarat: 13 

  

  

Artinya: “hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha

  3 mengenal ”. Ayat di atas ditafsirkan agar manusia saling mengenal diantara sesamanya, masing- masing dinisbatkan kepada kabilah (suku/bangsa) mujahid telah mengatakan

  4 sehubungan dengan makna firmannya: supaya kamu saling kenal mengenal.

  Manusia juga membutuhkan pendidikan, pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia, sebab hanya melalui proses pendidikan yang baik, maka manusia mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya. Menurut Hamalik, pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dalam lingkungannya dan dengan demikian dapat

  

5

menimbulkanperubahan dalam masyarakat.

  Pendidikan juga diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha dalam

  6

  melatih mental, moral, dan fisik ada pada lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menuju kearah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Dan salah satu wadah untuk melaksanakan kegiatan pendidikan adalah di sekolah, pendidikan di sekolah

  7 dilaksanakan secara sistematis, teratur, bertingkat dan mengikuti syarat yang jelas.

  Lembaga pendidikan di sekolah dimulai dari tingkat dasar sampai menengah, yaitu: SD, SMP, SMA/SMK, dan MI, MTs, MA. Di lembaga pendidikan tersebut siswa diberikan pengetahuan untuk menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial, agar siswa sadar bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa adanya manusia lain. Oleh karena itu di dalam lembaga pendidikan ada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), yang mempelajari tentang bagaimana cara untuk berinteraksi dengan manusia lain.

  Pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam kurikulum sekolahmulai diajarkan sekitar tahun 1975 sebagai bidang studi ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam kurikulum SD, SMP, dan SMA/SMK. Sejak diberlakukannya kurikulum 1975 ini, baik pada tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) diberikan dengan menggunakan pendekatan terpadu, meskipun terdapat perbedaan dalam keterpaduan diantara tiga jenjang pendidikan ini. Pada sekolah dasar pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan bidang studi yang mempelajari

  8 manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat.

  Adapun tujuan pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) di SD/MI adalah

  9

  menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) perlu diberikan kepada siswa karenamerupakan Ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara untuk melakukan interaksi sosial, pengetahuan untuk berinteraksi perlu dibekalkan kepada siswa agar nantinya bisa berbaur di dalam

  10 masyarakat.

  Pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) di sekolah dasar harus memperhatikan kebutuhan anak yang berada pada usia 6-7 tahun sampai 11 atau 12 tahun. Masa usia ini, menurut Peaget berada dalam perkembangan kemampuan intelektual atau kognitifnya pada tingkatan yang kongkret operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka perdulikan ialah masa sekarang (kongkret), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkunngan, ritual agama, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau kelangkaan adalah konsep-konsep astrak yang dalam program study ilmu pengetahuan sosial (IPS) harus diajarkan kepada siswa sekolah dasar tersebut.

  Oleh karena itu, berbagai cara dan model pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak itu dipahami anak. Brunner misalnya, memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkonkretkan yang abstrak itu dengan enactive, iconic, dan symbolic, melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahammi siswa. Itulah sebabnnya pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) di sekolah dasar bergerak dari yang konkret menuju yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas dan dengan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari

  11 yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat menuju ke yang jauh.

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari pada tanggal 04 Oktober 2016, proses pembelajaran yang dilakukan masih berorientasi pada guru (Teacher Centered) dan belum memperoleh hasil yang

  12

  diharapkan. Permasalahan yang muncul dari cara pembelajaran diatas yaitu siswa cenderung pasif hanya dapat menerima informasi yang diberikan dan tidak memberikan tanggapan yang serius. Saat proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang cenderung mengobrol dengan temannya. Dalam proses hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang dapat dilihat dari tabel nilai Military Intelligence Department (MID) Semester genap kelas IV tahun pelajaran 2016/2017 berikut ini:

  

Tabel.1.1

RekapitulasiHasil Belajar Siswa Di Kelas IV MI Mathla’ul Anwar

Sindang Sari

Jumlah

  No. Kelas Tuntas Tidak Tuntas Siswa 1.

  IV A

  8

  18

  26 2.

  IV B

  6

  19

  25

  

(Sumber : Dokumentasi Daftar Nilai Mata pelajaran IPS kelas IV MI Mathla’ul

Anwar Sindang Sari.)

  Berdasarkan tabel 1dan hasil interview dengan pihak guru IPSMIMathla’ul Anwaryang dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2016, prestasi yang didapat oleh siswa pada MID semester genap 2015/2016 masih memiliki hambatan terutama pada banyaknya siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari data nilai yang diberikan oleh guru hasil penilaian MID semester genap 2015 masih banyak yang dibawah rata-rata sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Masih banyaknya nilai yang dibawah rata-rata menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah dan siswa masih harus

  Dengan melihat dokumentasi daftar nilai pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan, guru harus lebih dikembangkan kualitas pembelajarannya. Oleh karena itu, guru harus mengetahui serta memahami suatu model pembelajaran lain yang lebih sesuai agar hasil belajar siswa memuaskan. Salah satu model tersebut adalah problem based learning.

  Model pembelajaran problem based learning merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada permasalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dengan menggunakan model Problem Based Learning dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dapat mengembangkan pola berpikir kritis dan analitis serta menghadapkan siswa pada latihan untuk memecahkan masalah-masalah individu maupun sosial. Hal ini dikarenakan model Problem Based

  

Learning dalam pelaksanaannya dicirikan dengan adanya masalah yang dirancang

  secara khusus untuk dapat merangsang dan melibatkan siswa dalam pola pemecahan

  14 masalah.

  Model pembelajaran problem based learning dipilih karena sesuai dengan tujuan dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) yaitu mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat dan memiliki Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) menggunakan model pembelajaran

  

problem based learning mempengaruhi hasil belajar siswa pada aspek kognitif,

  afektif, dan psikomotor. Ada kemajuan dengan menggunakan model pembelajaran

  15 problem based learning .

  Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk mencari pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar IPS di kelas IV MIMathla’ul Anwar semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Maka dengan ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem

  

Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Di MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka berbagai masalah dapat di identifikasi sebagai berikut :

  1. Guru belum menggunakan model pembelajaran model problem based learning .

  2. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak dapat mengemukakan pendapat dan

  3. Pembelajaran yang digunakan masih teacher centered.

  4. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.

  5. Hasil belajar siswa masih rendah dapat dilihat dari hasil belajar masih di bawah KKM yaitu 70.

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada:

  1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Problem Based Learning .

  2. Penelitian dibatasi pada masalah hasil belajar yaitu pada ranah kognitif.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah model pembelajaran problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap di MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari Lampung Selatan tahun ajaran 2016/2017?

F. Manfaat Penelitian

  a. Bagi Guru Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru agar dalam menyampaikan materi pelajaran hendaknya selain memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

  b. Bagi peserta didik Untuk mendapatkan pengalaman baru, dan untuk mengembangkan hasil belajar yang lebih baik.

  c. Bagi Sekolah Sebagai referensi bagi sekolah dalam rangka untuk mengembangkan hasil belajar IPS di MI Mathla’ul Anwar Sindang Sari khususnya dan sekolah yang lain pada umumnya.

  d. Bagi Peneliti Untuk merealisasikan pengembangan ilmu pengetahuan sosial yang di dapat dan diupayakan dalam pembangunannya. Dan sebagai calon pendidik, untuk mengetahui kondisi obyektif siswa dengan segala latar belakangnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

1. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)

  Barrow mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah (problem based

  

learning ) sebagai pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman

  akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama dalam proses pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaranmenuju paradigma pembelajaran. Jadi fokusnya adalah pada pembelajaran peserta didik dan bukan pada pengajaran guru. Sementara, Lloyd-jones, margeston, dan bligh menjelaskan fitur-fitur penting dalam problem based learning .

  Mereka menyatakan bahwa ada tiga elemen dasar yang seharusnya muncul dalam pelaksanaan problem based learning. Menginisiasi masalah awal (initiating

  

trigger ), meneliti isu-isu yang diidentifikasi sebelumnya, dan memanfaatkan

  pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah. Problem based learning tidak hanya bisa diterapkan oleh guru didalam kelas, akan tetapi juga oleh pihak

  Menurut mereka, problem based learning merupakan kurikulum sekaligus proses. Kurikulumnya meliputi masalah-masalah yang dipilih dan akan dirancang dengan cermat yang menuntut upaya kritis peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, menyelesaikan masalah, belajar secara mandiri, dan memiliki skill partisipasi yang baik. Sementara itu, proses problem based learning mereplikasi pendekatan sistematik yang sudah banyak digunakan dalam menyelesaikan masalah

  16 atau memenuhi tuntutan-tuntutan dalam dunia kehidupan dan karier.

  Sedangkan menurut John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah problem based learning yaitu: a.Merumuskan masalah, yaitu langkah peserta didik menentukan masalah yang akan dipecahkan. b.Menganalisis masalah, yaitu langkah peserta didik meninjau masalah dari berbagai sudut pandang. c.Merumuskan hipotesis, yaitu langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. d.Mengumpulkan data, yaitu langkah peserta didik mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

  17 pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.

  Model pembelajaran dengan problem based learning menawarkan kebebasan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam modelpembelajaran problem

  

based learning , peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang

  mengharuskan peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Seperti dikutip oleh visser, mengatakan bahwa strategi pembelajaran dengan problem based learning merupakan usaha untuk membentuk suatu proses pemahaman isi suatu mata pelajaran pada seluruh kurikulum. Ciri-ciri model pembelajaranproblem based learning adalah : (1) Menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, (2) Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, (3) Tujuan pembelajaran ditentukan oleh peserta didik, (4) Guru berperan sebagai fasilitator. Masalah yang digunakan menurutnya harus relevan dengan tujuan pembelajaran, mutakhir, dan menarik. Terbentuknya masalah harus secara konsisten dengan masalah lain, dan termasuk dalam dimensi

  18 kemanusiaan. model pembelajaran yang sesuai, terampil menggunakan model pembelajaran tersebut untuk belajar dan mampu mengontrol proses pembelajarannya.

  Pada prinsipnya, tujuan utama pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menggali daya kreativitas peserta didik dalam berfikir dan memotivasi peserta didik untuk terus belajar. Model pembelajaran ini tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagi peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri.

2. Kelebihan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

  Model pembelajaran problem based learning ini memiliki keunggulan yang sangat banyak, diantaranya adalah: a. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif peserta didik.

  b. Dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah para peserta didik dengan sendirinya.

  c. Menambah motivasi peserta didik dalam belajar. f. Mendorong kreativitas peserta didik dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan.

  g. Dengan model pembelajaran ini akan terjadi pembelajaran yang bermakna.

  h. Model ini peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. i. Model pembelajaran ini dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

  Problem Based Learning (PBL)

3. Kelemahan Model Pembelajaran

  Meskipun model pembelajaran ini terlihat begitu baik dan sempurna dalam mengembangkan kemampuan serta kreatifitas peserta didik, tapi tetap saja memiliki celah kelemahan, diantaranya adalah :

  a. Model ini butuh pembiasaan, karena model itu cukup rumit dalam teknisnya serta peserta didik betul-betul harus dituntut konsentrasi dan daya kreasi yang tinggi.

  b. Dengan menggunakan model ini, berarti proses pembelajaran harus d. Sering juga ditemukan kesulitan terletak pada guru, karena guru kesulitan dalam menjadi fasilitator dan mendorong peserta didik untuk mengajukan

  19 pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan mereka solusi.

4. Langkah-Langkah Dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

  Learning (PBL)

  Dalam melaksanakan model pembelajaran problem based learning ada langkah-langkah yang harus dipersiapkan, diantaranya adalah: mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, memilih cara untuk memecahkan masalah, merencanakan penerapan pemecahan masalah, melakukan uji coba terhadap rencana yang ditetapkan, dan melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.

  Setelah itu, guru dan peserta didik harus mengetahui peran mereka masing- masing ketika proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah ini dilaksanakan. Adapun peran guru, peserta didik dan masalah dapat digambarkan sebagai berikut: a. Guru sebagai pelatih

  b. Siswa sebagai problem solver dan

  Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Dengan Model Problem Based Learning Tahap Pembelajaran Perilaku Guru

  Tahap 1:

  Mengorganisasikan siswa kepada masalah Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan- kebutuhan logistik penting, dan meemotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri

  Tahap 2:

  Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu

  Tahap 3:

  Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan solusi

  Tahap 4:

  Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran

  Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, rekaman video, dan model, serta membantu mereka berbagi karya mereka

  Tahap 5:

  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan

  (Sumber:dari Mohamad Nur, 2006, p. 62.)

B. Hasil Belajar

  21

adalah berusaha (berlatih) supaya mendapatkan suatu kepandaian. Jadi berdasarkan

uraian pengertian diatas yang dimaksud dengan hasil belajar adalah merupakan suatu

perubahan dalam tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada kemungkinan mengarah

kepada tingkah laku yang lebih buruk sesuai dengan hasil belajar yang di peroleh.

  Perubahan-perubahan dalam aspek menjadi hasil dari proses belajar. Perubahan

perilaku hasil belajar itu merupakan perubahan perilaku yang relevan dengan tujuan

pengajaran. Oleh karenanya, hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor, tergantung dari tujuan pengajarannya.

  Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa

jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan

hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi

yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena

pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang

termasuk pendidikan.

  Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar juga merupakan perolehan dari proses

belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran menjadi hasil

  

yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya,

hasil belajar yang diukur merefleksikan tujuan pengajaran.

  Tujuan pengajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan,

keterampilan dan siapa yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil

pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan

diukur. Oleh karenanya, dalam merumuskan tujuan instruksional harus diusahakan

agar tampak bahwa setelah tercapainya tujuan itu terjadi adanya perubahan pada diri

siswa yang meliputi kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan.

  Menurut soedijarto yang mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkatan

penguasaan yang telah dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

sesuai dengan tujuan dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar adalah

perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia

mencapai penguasaan atau sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar

mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

  

Hassil belajar itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun

psikomotor.

  Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

  

proses belajar mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.

Sedangkan belajar memiliki arti luas, belajar adalah semua persentuhan pribadi

dengan lingkungan yang menimbulkan perubahan perilaku. Pengajaran adalah usaha

yang memberi kesempatan agar proses belajar terjadi dalam diri siswa.

  Oleh karenanya belajar dapat terjadi ketika pribadi siswa bersentuhan dengan

lingkungan maka pembelajaran terhadap siswa tidak hanya dilakukan disekolah,

sebab dunia adalah lingkungan belajar yang memungkinkan perubahan perilaku.

Meskipus pembelajaran dapat terjadi dilingkungan namun satu-satunya pembelajaran

yang sistematis dilakukan disekolah. Satu-satunya perbedaan antara pembelajaran

yang dilakukan disekolah dan lingkungan adalah adanya tujuan pendidikan yang

direncanakan untuk membuat perubahan perilaku.

  Tujuan pendidikan disekolah mengarahkan semua komponen semua metode

mengajar, media, materi, alat evaluasi, dan sebagainya dipilih sesuai dengan tujuan

pendidikan. Hasil belajar termasuk komponen pendidikan yang harus disesuaikan

dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian

  22 tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.

  Semua akibat yang terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai

  

melakukan kegiatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada

dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai dari pengalaman.

2. Jenis-Jenis Hasil belajar

  Hasil belajar, merupakan perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu

ranah kognitif, afektif, psikomotor. Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar

yang berhubungan dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan

kemampuan intelektual dan keterampilan. Ranah afektif meliputi tujuan-tujuan

belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan

apresiasi serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang

menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif,

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 0 12

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATHLA’UL ANWAR PONTIANAK ARTIKEL PENELITAN

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TYPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V MIN 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 110

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI MASYARIQUL ANWAR 4 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 141

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD ) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V MI MATHLA’UL ANWAR SINDANG SARI LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 102

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RULUNG RAYA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 105

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEWORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MIN 11 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 138

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS IV MIN 11 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 105

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS V DI MIN 9 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 102

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS V DI MI MASYARIKUL ANWAR IV SUKABUMI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 60