KINERJA BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DALAM PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL LANJUT USIA TERLANTAR DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

  

KINERJA BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL

DALAM PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN

SOSIAL LANJUT USIA TERLANTAR DI

PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

  SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  

Oleh

CIKITA RAHMAWATI

6661112199

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Nama : CIKITA RAHMAWATI Nim : 6661112199 Tempat Tanggal Lahir : Serang, 27 Oktober 1993 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Menyatakan skripsi yang berjudul “KINERJA BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DALAM PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL LANJUT USIA TERLANTAR DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2015”. Adalah hasil karya saya sendiri, dan sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, Oktober 2015 Cikita Rahmawati

  

Pengetahuan yang benar tidak diukur dari seberapa banyak Anda menghafal

dan seberapa banyak yang mampu Anda jelaskan, melainkan, pengetahuan

yang benar adalah ekspresi kesalehan (melindungi diri dari apa yang Allah

larang dan bertindak atas apa yang Allah amanatkan).

  

(Abu Na’im)

Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan itu

Anda dapat mengubah dunia.

  

(Nelson Mandela)

“Skripsi Ini Kupersembahkan untuk Kedua Orangtuaku Tercinta yang tidak pernah lelah untuk memberikan dukungan dan doa yang tidak pernah putus serta Adik-adikku, Suamiku dan Anakku Tercinta yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doanya, dan tak lupa untuk

  Teman-temanku yang aku S ayangi.”

  

ABSTRAK

CIKITA RAHMAWATI, NIM. 6661112199. Kinerja Balai Perlindungan Sosial

dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi

Banten. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I : Arenawati, S.

  Sos, M. Si. Pembimbing II: Listyaningsih, S. Sos, M. Si.

  Kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten. Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yaitu: masih banyaknya jumlah lansia terlantar di Provinsi Banten, minimnya sosialisasi dan informasi tentang keberadaan balai, kurang tanggapnya pegawai balai terhadap kesehatan, belum optimalnya aturan pelayanan penerimaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten. Ditinjau dari indikator Efisiensi, Efektifitas, Keadilan, dan Daya Tanggap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Data didapatakan dengan cara penyebaran kuesioner, teknik sampling yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah sampel jenuh. Hasil penelitian ini adalah kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten sudah baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil pencapaian skor 68%. Jadi kesimpulannya adalah bahwa dari keempat indikator yang dapat dijadikan tolak ukur ada satu indikator yang memiliki skor rendah yaitu indikator efisiensi sebesar 63%. Saran yang diajukan peneliti yaitu: dilakukannya perekrutan pegawai sesuai dengan kebutuhan, disediakan fasilitas khusus dan fasilitas yang lebih luas untuk para lanjut usia yang ada di balai, lanjut usia disabilitas lebih diperhatikan dan tersedianya dokter tetap di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten.

  Kata Kunci : Kinerja, Pelayanan, Perlindungan Sosial.

  

ABSTRACT

CIKITA RAHMAWATI, NIM. 6661112199. Performance of Social Protection Public

house of parliament in Attendance and Social Protection on Derelict Old Fellow at

Province Banten. Program Study Administration State of Science. Faculty Science of

Social and Politic. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I : Arenawati, S. Sos,

M. Si. Advisor II : Listyaningsih, S. Sos. M. Si.

Performance of Social Protection Public house of parliament in Attendance and

Social Protection on Derelict Old Fellow at Province Banten. In this research there

is some problems: many old fellow derelict at Province Banten, less socialization and

information about house of parliament, less service house of parliament worker

concerning healthy of occupant, there is no have explicit rule about occupant receive.

The purpose of this research is to find out performance of social protection public

house of parliament in attendance, and social protection on derelict old fellow at

Provinci Banten. The indicator observations there is from: efficiency, effectiveness,

justness, and shrewdness. This research use a method quantitative descriptive. The

result of data obtained with distributing questioner. The sampling technical used for

sampling is simple jenuh. The result of research is performance of social protection

public house of parliament in attendance and protection social on derelict of old

fellow at Province Banten already good. That result we can see from out put value

accomplishment score 68%. The conclusion is from 4 (four) indicator in using

criterion, only one indicator having low score that is efficiency indicator in amount

63%. The suggestion submitted researchers is: do the recruitment according to the

needs, the availability of special facilities and more extensive facilities for the elderly

in house of parliament , elderly disability more attention and availability of doctors

remain in house of parliament Social Protection Banten Province.

  Keyword : Performance, Attendance, Protection Social.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan inayah-Nya, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan yang berjudul “Kinerja

  Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten

  ”. Beranjak dari ketidak sempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang peneliti miliki, peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  3. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan I.

  4. Bapak Imam Mukhroman, S. Sos, M. Si Sebagai Wakil Dekan II 5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si Sebagai Wakil Dekan III.

  6. Ibu Listyaningsih,S. Sos, M.Si, sebagai Ketua Prodi Administrasi Negara dan juga sebagai Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

  7. Bapak Riswanda, S.Sos, MPA sebagai Sekretaris Prodi Administrasi Negara.

  8. Ibu Arenawati, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan sabar memberikan arahan dan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

  9. Ibu Titi Stiawati, S.Sos, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu dari awal sampai akhir kuliah dan juga sebagai Penguji Seminar Proposal yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti.

  10. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan ilmu selama belajar di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  11. Bapak/ibu pegawai Dinas Sosial Provinsi Banten dan Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten yang telah memberikan serta membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan memberikan data-data yang dibutuhkan yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

  12. Bapak dan mamahku tercinta terima kasih atas dukungan dan do’anya, adik-adikku, suamiku Tercinta dan anakku terima kasih atas dukungan dan do’anya yang senantiasa memberikan semangat kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  13. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 Jurusan Ilmu Administrasi

  Lita, Kantina, Nia, Danang, Jaka, Nendy, Tomy, Novega, Oky, Ervin, Ardi, Randi, Ubay, dan lainnya yang sudah bersama-sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah selama perkuliahan serta motivasi yang diberikan kepada peneliti.

  14. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Tidak lupa juga peneliti memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan turut serta memperkaya dalam bidang Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta dapat dijadikan sebagai landasan bagi peneliti-peneliti berikutnya. Hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih terdapat banyak kesalahan berupa ejaan, tanda baca, dan urutan yang tidak sistematis, serta gagasan yang belum tepat sehingga penulis masih membutuhkan saran dan kritik para cendekia yang membangun agar dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

  Dengan demikian penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga apa yang telah dilakukan ini mendapat ridho-Nya. Amin.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Serang, Oktober 2015

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR .................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................... viii

DAFTAR

  

DIAGRAM……………………………………………..

ix

  

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...........................................................................

  1 1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................

  10 1.3 Batasan dan Rumusan Masalah .................................................

  10 1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................

  10 1.5 Manfaat Penelitian .....................................................................

  11 1.6 Sistematika Penulisan ................................................................

  12 BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori ......................................................................

  19

  2.1.1 Definisi Kinerja ….......................................................

  20

  28 2.1.4 Deskripsi Pelayanan Publik ………………………….

  2.1.5 Asas Pelayanan Publik .................................................

  29

  30 2.1.6 Prinsip Pelayanan Publik ……………………………..

  31 2.1.7 Definisi Lansia ………………………………………..

  2.1.7.1 Batasan Umur Lansia .......................................

  36 2.1.7.2 Klasifikasi Lansia .............................................

  37

  2.1.7.3 Karakteristik Lansia

  37 …………………………..

  2.1.7.4 Tipe Lansia ........................................................

  38 2.1.8 PMKS .............................................................................

  39 2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................

  44 2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................

  47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Dan Metodologi Penelitian ...................................

  49 3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ..............................................

  49 3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................

  50 3.4 Variabel Penelitian ....................................................................

  50 3.4.1 Definisi Konsep ...............................................................

  50 3.4.2 Definisi Operasional ........................................................

  51 3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................

  51 3.5.1 Jenis dan Data Sumber ....................................................

  52 3.5.1.1 Jenis Data ....................................................

  52

  3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ..............................................

  63 4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten ...................................

  4.2.1 Uji Validitas Instrumen .................................................. 73

  4.2 Deskripsi Data .............................................................................. 73

  72

  69 4.1.5 Struktur Organisasi Balai Perlindungan Sosial ...............

  4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ………………..........................

  68

  64 4.1.3 Visi dan Misi Balai Perlindungan Sosial ..........................

  63 4.1.2 Gambaran Umum Balai Perlindungan Sosial ...................

  61 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .........................................................

  53 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................

  60 3.8 Jadwal Penelitian ........................................................................

  59 3.7.5 Uji Pihak Kanan ..............................................................

  58 3.7.4 Uji t-Test .........................................................................

  58 3.7.3 Uji Normalitas ..............................................................

  57 3.7.2 Uji Reliabilitas ..............................................................

  56 3.7.1 Uji Validitas ...................................................................

  55 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................

  54 3.6.2 Sampel ............................................................................

  54 3.6.1 Populasi ...........................................................................

  4.2.2 Identitas Responden ….................................................. 75

  4.3.2 Uji Normalitas ………….. .................................................... 133

  4.4 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 134

  4.5 Interprestasi Hasil Penelitian ........................................................ 137

  4.6 Pembahasan .................................................................................. 139

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ................................................................................... 145

  5.2 Saran .............................................................................................. 146

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Lanjut Usia Terlantar Di Provinsi Banten Tahun 2013

  • – 2014 .4

Tabel 1.2 Tenaga Kerja di Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten ...5Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................51Tabel 3.2 Skoring Item Insrumen........................................................................52Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.................................................................................62Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Insrumen ..............................................................73Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Data ............................................................................133Tabel 4.3 Uji Normalitas Data ............................................................................134Tabel 4.4 Indikator Skor Hasil Penelitian ...........................................................139Tabel 4.5 Skor Masing-masing Jawaban Dari Indikator Kinerja ........................143

  DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................................... 76

Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ..................................................... 77

Diagram 4.3 Ketersedian Pegawai di Balai Perlindungan Sosial Sudah Mencukupi .............................................................................................. 78 Diagram 4.4 Bapak/ibu mengetahui adanya standar oprasional prosedur (SOP) di Balai Perlindungan Sosial ....................................................................... 80 Diagram 4.5 Pegawai yang ada di Balai Perlindungan Sosial dalam melakukan pelayanan sesuai dengan Tupoksi ........................................................... 81 Diagram 4.6 Balai Perlindungan Sosial dapat mengurangi jumlah Lanjut Usia Terlantar yang ada di Provinsi Banten .................................................... 82 Diagram 4.7 Bapak/ibu mengetahui adanya donatur untuk membantu kebutuhan di Balai Perlindungan Sosial ....................................................................... 84 Diagram 4.8 Alat-alat yang di sediakan di Balai Perlindungan Sosial sesuai dengan

kebutuhan Bapak/ibu dan tepat guna (Toilet duduk, alat-alat

kesehatan standar, tongkat dan kursi roda) ............................................. 85 Diagram 4.9 Biaya pemeliharaan Fasilitas umum di Balai Perlindungan Sosial dilakukan secara rutin (Fasilitas umum berfungsi baik) ......................... 87 Diagram 4.10 Pegawai yang ada di Balai Perlindungan Sosial sudah sesuai Tupoksinya ............................................................................................. 88 Diagram 4.11 Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan pelayanan kepada Bapak/ibu selalu tepat waktu .................................................................. 89 Diagram 4.12 Pelayanan yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial dilakukan

  sudah sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang ada di Balai Perlindungan Sosial ....................................................................... 92 Diagram 4.14 Balai Perlindungan Sosial memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan Bapak/ibu .............................................................................. 93 Diagram 4.15 Adanya perubahan fisik yang dirasakan setelah tinggal di Balai Perlindungan Sosial ................................................................................ 94 Diagram 4.16 Bantuan yang diberikan dapat memperbaiki kehidupan Bapak/ibu ................................................................................................ 96

Diagram 4.17 Pelatihan yang diberikan sesuai dengan keinginan Bapak/ibu ................ 97

Diagram 4.18 Pelatihan membuat kerajinan yang diberikan oleh Balai Perlindungan

  Sosial kepada Bapak/ibu memberikan dapak yang baik ......................... 98

Diagram 4.19 Pembinaan yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial sesuai dengan

kebutuhan Bapak/ibu .............................................................................. 100 Diagram 4.20 Prosedur penerimaan Bapak/ibu yang tersedia mudah diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial ....................................................................... 101

Diagram 4.21 Aturan penerimaan lanjut usia mudah dipahmi oleh Bapak/ibu ............. 102

  Diagram 4.22 Pelayanan yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial sesuai dengan tujuan Balai Perlindungan Sosial untuk memberikan perlindungan kepada Bapak/ibu .................................................................................... 104 Diagram 4.23 Pembinaan yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial merata kepada seluruh lansia yang ada di Balai Perlindungan Sosial ................ 105 Diagram 4.24 Fasilitas yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial sudah sesuai dengan kebutuhan bapak/ibu .................................................................. 106

  Diagram 4.26 Balai Perlindungan Sosial memberikan fasilitas yang sama kepada para lanjut usia berupa kamar, tempat tidur, tivi, dll ...................................... 109 Diagram 4.27 Bantuan yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial baik berupa materil atau non materil sudah mencukupi kebutuhan Bapak/ibu .......... 110 Diagram 4.28 Rumah huni yang disediakan oleh Balai Perlindungan Sosial untuk Bapak/ibu sudah layak ............................................................................ 112 Diagram 4.29 Rumah huni bagi Bapak/ibu yang disediakan oleh Balai Perlindungan Sosial sesuai dengan kapasitas lanjut usia yang ada ............................... 113 Diagrma 4.30 Bantuan materil yang diberikan oleh donatur untuk Bapak/ibu melalui Balai Perlindungan Sosial merata kepada seluruh lanjut usia ................. 115 Diagram 4.31 Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada Bapak/ibu tidak dibeda-bedakan ................................................ 116 Diagram 4.32 Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan makanan lima sehat empat sempurna setiap hari sudah cukup baik ....................................... 118 Diagram 4.33 Balai Perlindungan Sosial cepat dalam menanggapi usulan-usulan dan keluhan dari Bapak/ibu .......................................................................... 119 Diagram 4.34 Kemampuan Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan pelayanan dengan cepat kepada Bapak/ibu .............................................................. 121 Diagram 4.35 Tanggung jawab yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial kepada Bapak/ibu sangat baik ............................................................................ 122 Diagram 4.36 Balai Perlindungan Sosial cepat dalam memberikan bantuan yang diperlukan Bapak/ibu .............................................................................. 123 Diagram 4.37 Daya tanggap yang diberikan oleh Balai Perlindungan Sosial terhadap

  untuk ikut menjaga dan memelihara fasilitas yang disediakan ............... 126 Diagram 4.39 Balai Perlindungan Sosial selalu mengontrol kebutuhan yang dibutuhkan oleh Bapak/ibu tiap bulanya................................................. 127 Diagram 4.40 Balai Perlindungan Sosial selalu melakukan pengawasan pemeliharaan fasilitas yang ada guna menunjang kebutuhan kepada Bapak/ibu .......... 129 Diagram 4.41 Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan perawatan kepada lanjut usia yang sudah bedtrest dilakukan dengan baik .................................... 130 Diagram 4.42 Balai Perlindungan Sosial dalam memberikan kebutuhan kepada Bapak/ibu dengan cepat .......................................................................... 131

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................

  48 Gambar 4.1 Struktur Organisai Balai Perlindungan Sosial .................

  72 Gambar 4.2 137

  Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ……………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunasosialan, keterbelakangan atau keterasingan dan kondisi atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung atau menguntungkan. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dapat dibagi menjadi tujuh kriteria kelompok yaitu : 1) Anak/Keterlantaran, 2) Kemiskinan, 3) Kedisabilitasan, 4) Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku, 5) Korban Tindak Kekerasan, Eksploitasi dan Diskriminasi , 6) Keterpencilan, dan 7) Korban Bencana

  Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 28 huruf H menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Sedangkan dalam Undang- menikmati taraf hidup yang wajar. Mewujudkan dan memelihara taraf kesejahteraan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memperpanjang usia harapan hidup, penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia agar dapat menikamati taraf hidup yang wajar.

  Lanjut usia merupakan salah satu dari delapan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, dimana lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas dan dilihat secara fungsional, mereka cenderung mengalami penurunan baik dari segi fisik maupun mental. Berbagai permasalahan lanjut usia sangat beragam, salah satunya adalah keterlantaran. Menurunnya kemampuan secara fisik dan mental serta tidak terpenuhinya kebutuhan, yang kondisinya diperparah dengan tidak mempunyai sanak saudara mengakibatkan mengalami berbagai permasalahan lainnya seperti keadaan fisik yang lemah (sering sakit-sakitan) dan tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga harus bergantung pada orang lain, yang pada akhirnya mengalami kerentanan secara ekonomi (Undang-Undang No. 13 Tahun 1998).

  Pada umumnya, setiap orang memiliki kebutuhan di tiap-tiap fase kehidupannya, termasuk juga dalam rentang kehidupan lanjut usia. Masalah lanjut usia terlantar biasanya disebabkan kerena ketidak berdayaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan pada rentang kehidupan lanjut usia seperti kebutuhan primer (kebutuhan biologis, kebutuhan ekonomi, kebutuhan kesehatan, bersifat politis). Dengan terpenuhinya kebutuhan baik lahir maupun batin serta kebutuhan sosial adalah dambaan setiap orang termasuk lanjut usia terlantar karena mereka ingin hidup secara layak.

  Pada saat ini terdapat tiga kategori orang lanjut usia. Pertama, orang lanjut usia (jompo) tidak terlantar; dalam kategori ini mempunyai fungsi sosial yang baik, terutama kemampuan berinteraksi sosial, maupun faktor ekonomi (mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan layak secara mandiri) sehingga mencapai tataran hidup yang sejahtera. Beberapa dari kelompok ini, sering dijumpai masih produktif. Kedua, orang lanjut usia terlantar ; kelompok ini terdiri dari para lanjut usia yang kurang beruntung. Penyebabnya, karena faktor ekonomi sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara layak. Selain itu, lanjut usia kelompok ini memiliki keterbatasan dalam mengakses fasilitas umum, dan rendah dalam berinteraksi sosial. Ketiga, orang lanjut usia yang diterlantarkan; lanjut usia kelompok ini bertolak belakang dengan kondisi yang sebenarnya. Secara umum, keadaan ekonomi keluarga lanjut usia cukup mapan atau berkecukupan, namun karena alasan kesibukkan bekerja, asumsi yang keliru terhadap peran dan tanggung jawab anak dalam mengasuh/merawat orang tua, atau karena adanya konflik keluarga sehingga keberadaan orang tua cenderung diabaikan.

  Berdasarkan Keputusan Mentri Sosial RI No. 06/Huk/1979 tentang kesejahteraan lanjut usia, maka didirikan Panti Tresna Wreda di Banten, tepatnya

  1994 berganti nama kembali menjadi Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Cipocok Jaya Serang, pergantian nama tersebut dikuatkan dalam Surat Keputusan Mentri Sosial RI No. 14 tahun 1994 tanggal 23 April 1994. Delapan tahun kemudian, seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah dan dimekarkannya Banten menjadi Provinsi tersendiri, maka status Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Cipocok Jaya Serang juga berganti nama kembali menjadi Balai Perlindungan Sosial. Jumlah lanjut usia yang dititipkan dipanti sekitar 60 orang di antaranya 24 lansia laki-laki dan 36 lansia perempuan, dalam jumlah keseluruhan lanjut usia yang ada di Provinsi Banten kurang lebih sekitar 26.873 orang .

Tabel 1.1 Data Lanjut Usia Terlantar Di Provinsi Banten Tahun 2013 – 2014 No Kabupaten/kota Lajut Usia Terlantar 2013 Lanjut Usia Telantar 2014 L P Jumlah L P Jumlah

  

1 Kab. Pandeglang 935 968 1.903 2.006 2.767 4.773

  

2 Kab. Lebak 5.971 5.628 11.599 4.779 5.643 10.422

  

3 Kab. Tanggerang 1.502 2.156 3.658 2.671 3.242 5.913

  

4 Kab. Serang 1.454 4.007 5.461 2.843 3.153 5.996

  

5 Kota Tanggerang - - 1.816 877 1.647 2.524

  6 Kota Cilegon 149 537 686 351 314 665

  

7 Kota Serang 427 1.106 1.533 427 1.533 1.533

  8 Kota Tangsel 90 127 217 841 1.109 1950

Jumlah 26.873 33.796

  Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah lanjut usia terlantar di Provinsi Banten pada tahun 2013 berjumlah 26.873 jumlah ini lebih meningkat pada tahun 2014 yang berjumlah 33.796 akan tetapi jumlah lanjut usia terlantar tidak sebanding dengan tempat yang disediakan untuk menampung para lanjut usia terlantar di Provinsi Banten. Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten memiliki luas 11.970 m

  6 OB

  11 Satpam 3 0rang Jumlah

  1 Orang

  10 Tenaga Admin

  3 Orang

  9 Tukang Masak

  2 Orang

  8 Tukang Cuci

  2 Orang

  7 Tukang Kebun

  3 Orang

  1 Orang

  2

  5 Supir Oprasional

  6 Orang

  4 Tenaga Perawat

  2 Orang

  3 Peksos

  3 Orang

  2 Kepala Seksi

  1 Orang

  1 Kepala Balai

Tabel 1.2 Tenaga Kerja di Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten. NO JABATAN JUMLAH

  , dengan jumlah wisma 8 unit, ruang kamar tidur 38 unit dengan masing-masing kamar menampung 2 orang lanjut usia.

  31 Orang balai berjumlah 1 orang, kepala seksi berjumlah 3 orang, pekerja sosial berjumlah 2 orang, tenaga perawat berjumlah 6 orang, supir operasional berjumlah 1 orang, OB berjumlah 3 orang, tukang kebun berjumlah 2 orang, tukang cuci berjumlah 2 orang, tukang masak berjumlah 3 orang, tenaga admin berjumlah 1 orang dan satpam berjumlah 3 orang, sedangkan jumlah lanjut usia yang ada dipanti berjumlah 60 orang. Dilihat dari jumlah sumber daya manusia (SDM) yang ada di balai perlindungan sosial Provinsi Banten yang berjumlah 31 orang tidak sebanding dengan jumlah lanjut usia yang berjumlah 60 orang.

  Keberadaan pelayanan Lanjut usia atau Panti jompo mendukung upaya mengidentifikasi, artinya, bahwa panti jompo menjadi pilihan terakhir masyarakat dalam menyantuni anggota keluarganya, atau lanjut usia yang memerlukan penanganan secara kelembagaan. Ketika struktur sosial, ekonomi, keluarga dan masyarakat tidak berfungsi dengan semestinya, maka panti jompo merupakan tempat yang dianggap tepat. Mereka yang menerima pelayanan sosial dalam panti adalah para lanjut usia yang termasuk kategori tidak mampu atau tidak mempunyai sanak saudara, dari kategori tersebut biasa dikenal dengan istilah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Salah satu fungsi Panti Sosial atau Panti Jompo, yaitu; untuk menghilangkan pandangan masyarakat yang terkadang menganggap bahwa orang jompo adalah orang yang sudah “tidak berguna lagi”. Melalui adanya panti ini, para lanjut usia memiliki banyak teman dengan usia yang sebaya. Para lanjut usia dapat saling bercengkerama, bertukar

  Menurut Bapak, Tajul arifin merupakan salah satu pegawai Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten. Pelayanan Peningkatan Interaksi Antar Lansia adalah pelayanan untuk memberikan kesempatan dan meningkatkan hubungan sosial antar lansia melalui Karang Werda atau Karang Lansia, kelompok atau paguyuban lansia.Tujuan pelayanan ini bertujuan agar lansia dapat memanfaatkan waktu luang secara efektif dan membantu mengatasi masalah- masalah yang kemungkinan dialami lansia. Sementara itu dibalai perlindungan sosial Provinsi Banten untuk meningkatkan hubungan sosial lanjut usia di adakan kegiatan seperti pembutan kerajianan tangan, pengajian, dan senam bersama. Tujuan Pelayanan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi kesehatan dan gizi lansia. Sementara didalam balai perlindungan sosial Provinsi Banten memiliki pelayanan seperti poliklinik namun, tidak ada pekerja medis sepeti dokter yang menangani ketika ada lanjut usia yang sakit. Tetapi pihak balai perlindungan sosial bekerjasama dengan puskesmas terdekat. Maka dari itu penulis ingin mengangkat tema penelitian yang berjudul; Kinerja Balai Perlindungan Sosial Dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten.

  Dengan berbagai hambatan dalam pemenuhan kebutuhan bagi lanjut usia, maka diperlukan suatu pelayanan sosial bagi lanjut usia, khususnya lanjut usia terlantar. Pelayanan sosial bagi lanjut usia dibedakan menjadi dua bentuk yakni pelayanan sosial di dalam panti (pemenuhan kebutuhan hidup, pemeliharaan keluarga maupun masyarakat, memberikan bantuan usaha ekonomi produktif bagi lanjut usia yang secara fisik masih mampu melaksanakan). Dengan adanya pelayanan sosial bagi lanjut usia diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat ditangani. Berdasarkan temuan lapangan yang peneliti temukan ada beberapa masalah diantaranya adalah: Pertama, masih banyaknya jumlah lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

  Lanjut usia yang ada di Provinsi Banten pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 jumlah lanjut usia di Provinsi Banten berjumlah 26.873 sedangkan ditahun 2014 berjumlah 33.796. dapat dilihat bahwa pihak Dinas Sosial Provinsi Banten belum secara maksimal meminimalisir pada lanjut usia terlantar yang ada di Provinsi Banten. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan balai dan dinas sosial yang memiliki misi-misi dan tujuan dari organisasi tersebut yaitu meminimalisir permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat salah satunya permasalahan lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

  Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Tajul Arifin salah satu pegawai Balai Perlindungan Sosial di Provinsi Banten.

  Kedua, minimnya sosialisasi dan informasi tentang keberdaan Balai Perlindungan Sosial untuk para lanjut usia terlantar yang didapatkan dari Dinas Sosial, dimana kurangnya sosialisasi untuk menyampaikan informasi tentang adanya Balai Perlindungan Sosial di Provinsi Bantenyang terletak di daerah Tanggerang yang menyatakan bahwa dia tidak mengetahui keberdaan balai maupun prosedur, dan syarat-syarat untuk mendaftarkan diri ke Balai Perlindungan Sosial.

  Ketiga, kurangnya tanggapnya pegawai balai terhadap kesehatan yang diderita lanjut usia, di balai perlindungan sosial terdapat 60 lanjut usia yang masing- masing lanjut usia memiliki masalah kesehatan yang berbeda-beda dintaranya memiliki masalah kesehatan seperti pikun, katarak, kurangnya pendengaran (tuli), dan asma. Berdasarkan pernyataan dari salah satu lanjut usia yang berada di balai menyatakan bahwa ketika para lanjut usia mengeluhkan kesehatan yang dirasa tidak nyaman kepada pegawai maupun perawat tidak langsung menanggapi, ketika sudah parah baru di tangani.

  Keempat, belum optimalnya aturan pelayanan penerimaan lanjut usia terlantar di balai perlindungan sosial di Provinsi Banten, dikarenakan aturan dalam penerimaan lanjut usia terlanntar berbelit-belit sehingga lanjut usia yang ingin mendaftar terlebih dahulu membawa surat rekomendasi dari Dinas Sosial terkait sesuai dengan wilayah tempat tinggal lanjut usia. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu Tuty Herawaty salah satu pegawai Balai Perlindungan Sosial di Provinsi Banten.

  1.2 Identifikasi Masalah

  Dilihat dari latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Masih banyaknya jumlah lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

  2. Minimnya sosialisasi dan informasi tentang keberadaan balai untuk para lanjut usia terlanatar yang didapatkan Dinas Sosial Provinsi Banten.

  3. Kurang tanggapnya pegawai balai terhadap kesehatan yang diderita lanjut usia.

  4. Belum optimalnya aturan pelayanan penerimaan lanjut usia terlantar di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten.

  1.3 Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

  Mengingat masalah yng diteliti merupakan masalah yng kompleks, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup, kajian dengan memfokuskan penelitian pada Kineja Balai Perlindungan Sosial Dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar Di Provinsi Banten.

  Pada penelitian ini peneliti akan mengkaji permasalahan dengan rumusan masalah mengenai “Bagaimana Kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten?”

  1.4.1 Tujuan Umum

  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten .

  1.4.2 Tujuan Khusus

  Adapun tujuan Khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauhmana kinerja balai perlindungan sosial dalam pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

1.5 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

1.5.1 Manfaat Teoritis

  1. Menemukan dan menambah pengetahuan baru mengenai kinerja balai perlindungan sosial dalam pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

  2. Untuk mengembangkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

  3. Memberi pengetahuan baru menganai upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

1.5.2 Manfaat Praktis

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pemahaman bagi semua pihak yang berperan sebagai pemangku kepentingan atau lembaga terkait dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten.

  2. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk penelitian berikutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan gambaran yang sistematis serta dapat dengan mudah dipahami maka tugas metode penelitian administrasi ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk dari perguruan tinggi dimana penulis belajar, dengan ketentuan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

  Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan Materi dari uraian ini dapat bersumber pada hasil penelitian dari yang sudah ada sebelumnya, hasil pengamatan dan wawancara terkait.

  1.2 Identifikasi Masalah

  Menjelaskan identifikasi penelitian terhadap permasalahan yang muncul dari uraian pada latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dapat diajukan dalam bentuk pernyataan.

  1.3 Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah, dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yang akan dibahas yaitu menenai Kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia Terlantar di Provinsi Banten. Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.Perumusan masalah mendefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam bentuk definisi konsep dan oprasional, kalimat yang digunakan adalah kalimat pertanyaan.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan.Isi dan tujuan penelitian sejalan dengan isi dari tujuan penelitian.

  1.5 Manfaat Penelitian Menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari hasil penelitian.

  Untuk memberikan gambaran yang sistematis serta dapat dengan mudah dipahami maka tugas Metode Penelitian Administrasi ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk dari perguruan tinggi dimana penulis belajar.

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  2.1 Deskripsi Teori

  Mengkaji terhadap sejumlah teori yang relevan dengan permasalahan yang variable penelitian, kemudiannya menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan untuk merumuskan hipotesis. Dengan mengkaji berbagai teori, maka akan dimiliki konsep penelitian yang jelas, dapat menyusun pertanyaan yang rinci untuk penelitian.

  2.2 Penelitian Terdahulu

  Adalah gambaran dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, yang mempunyai kaitan dan persaan variabel dengan variabel yang peneli lakuakn.

  2.2 Kerangka Berfikir

  Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari deskripsi teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca dapat dilengkapi sebuah bagan yang menunjukkan alur pikiran peneliti serta kaitan antar

2.3 Hipotesis Penelitian

  Merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian Bagian ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian.

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

  Membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan.

  3.3 Lokasi Penelitian Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan.

  3.4 Variabel Penelitian

  3.4.1 Definisi Konsep

  Memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti.

  3.4.2 Definisi Operasional

  Penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang terukur.

3.5 Instrumen Penelitian

  Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

  Dalam penelitian dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data.

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data menjelaskan mengenai cara menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian

  3.8 Jadwal Penelitian