KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI IPA DAN IPS SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indo

  

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

SISWA KELAS XI IPA DAN IPS SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL,

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

  

Oleh:

Yuliana Prasiwi Triharjanti

041224010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

M OTO

M esi n w a kt u y a n g m em ba w a ki t a ke m a sa la lu di sebut

ken a n ga n , m esi n w a kt u y a n g m em ba w a ki t a ke m a sa depa n

di sebut i m pi a n (fi lm :T i m e M a chi n e)

R a ha si a un t uk m en ga t a si per a sa a n t a kut ga ga l a da la h t i da k

t er i ka t pa da keber ha si la n . Ber kon sen t r a si la h pa da kekua t a n

n i a t da n en er gi y a n g m em ba w a kesuksesa n. Ba hka n,

kega ga la n A n da a ka n m en ja di ba t u lon ca t a n un t uk pr est a si

y a n g lebi h besa r la gi .

  ( J. D on a ld W a lt er s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala rasa cinta dan syukur kepada Tuhan Yeses Kristus Yang Maha Pengasih dan Penyayang, skripsi ini ku persembahkan untuk:

  « Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mencurahkan rahmat kasih, doa, dan melindungi setiap langkah hidupku. « Bapak N.T. Triharjosaputro (Alm) dan Ibu P.Sulastri, selaku orang tua yang selalu memberikan dorongan serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. « Adikku Diya dan Jatu yang telah memberikan semangat agar skripsi ini cepat selesai.

  « Mas Yus yang selalu memberikan kebahagiaan di kala sedih dan gembira serta semangat dalam menghadapi segala rintangan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 November 2008 Penulis Y. Prasiwi Triharjanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Y. Prasiwi Triharjanti Nomor Mahasiswa : 041224010

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI IPA DAN IPS SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 13 Desember 2008 Yang menyatakan

  (Y. Prasiwi Triharjanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Triharjanti, Yuliana Prasiwi. 2008. Kemampuan Menulis Naskah Drama

  Siswa Kelas XI IPA dan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 . Skripsi. Yogyakarta: PBSID,

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini berisi tentang penelitian terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI. Skripsi ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan siswa kelas XI IPA dalam menulis naskah drama. (2) Mendes- kripsikan seberapa tinggi kemampuan siswa kelas XI IPS dalam menulis naskah drama. (3) Mendeskripsikan perbedaan kemampuan siswa kelas XI IPA dan IPS dalam menulis naskah drama.

  Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI. Sample penelitian 54 orang diambil secara acak dari seluruh populasi yang beranggotakan 92 orang. Instru- men penelitian yang digunakan adalah soal tes menulis naskah drama. Teknik pe- ngumpulan data dilakukan dengan memberikan tes membuat naskah drama. Sete- lah terkumpul, data diklasifikasikan, kemudian dianalisis dengan menggunakan tes-t. Rumus itu digunakan untuk menentukan perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA dan IPS.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) skor rata-rata kemampuan menu- lis siswa kelas XI IPA adalah 72,37. Setelah ditransformasikan ke dalam skala seratus, skor berada dalam interval 70,62% - 74,56%, yang termasuk dalam kategori hampir sedang, (2) skor rata-rata kemampuan menulis siswa kelas XI IPS adalah 70,96. Setelah ditransformasikan ke skala seratus skor berada dalam inter- val 69,17% - 72,74% yang termasuk dalam kategori hampir sedang, dan (3) tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas XI IPA dan IPS dalam menulis naskah drama.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran: (1) Kepala Sekolah hendaknya menyediakan buku-buku penunjang atau media pembelajaran (VCD, rekaman/ tayangan drama TV) yang nantinya dapat digunakan sebagai pembelajaran menulis naskah drama. (2) Guru Bahasa Indone- sia hendaknya dapat memanfaatkan tayangan drama di TV dalam pengajaran dra- ma khususnya pengajaran menulis naskah drama. (3) Peneliti lain diharapkan da- pat mengembangkan lebih lanjut, karena penelitian ini baru menjangkau wilayah yang kecil. Peneliti yang ingin mengadakan penelitian yang sejenis hendaknya meluaskan jangkauan penelitian dan menambah variabel penelitian sehingga di- peroleh hasil yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Triharjanti, Yuliana Prasiwi. 2008. The Ability of Writting Text of A

  Drama of The Science and Social Program Students Grade XI of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School, Bantul, Yogyakarta, Academic Year 2007/2008. Thesis. Yogyakarta: The Indonesia and Custom Language and Letters Education Study Program, Sanata Dharma University.

  This research discusses about the ability of writting text of a drama of the Science and Social Program students Grade XI of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School, Bantul, Yogyakarta, Academic Year 2007/2008. The research aims: (1) to describe the ability of writting text of a drama of the Science Program Students Grade XI. (2) to describe the ability of writting text of a drama of the Social Program Students Grade XI. (3) to describe the difference of the ability of writting text of a drama between the Science and Social Program Students Grade

  XI of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School, Bantul, Yogyakarta.

  The population (number of the students Grade XI) is 92 students. The number of the research sample is 54 students which is taken randomly. The instrument used in this research is the test items of writting text of a drama. The data gathering is done by giving a writting text of a drama. The data then been clarified and analyzed by using t-test calcula tion. The t-test calculation is used to know the difference of the ability of writting text of a drama between the Science and Social Program Students.

  The research showed that: (1) the average score of writting text of a drama of the Science Program Students is 72,37. It is in the interval of 70,62% - 74,56% after it is transformed into a 100 (a hundred) scale of score. The precentage belonged to close-average category. (2) The average score of writting text of a drama of the Social Program Students is 70,96. It is in the interval of 69,17% - 72,74% after it is transformed into a 100 (a hundred) scale of score. The precentage belonged to closed-average category. (3) There is no significant of the ability of writing text of a drama between the Science and Social

  difference

  Program Students Grade XI of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School, Bantul, Yogyakarta.

  Considering these result, the researcher gives suggestion to: (1) the principal to make supporting books or learning media (VCD, television drama recording) available to help and develop the students ability in writing text of a drama (2) the Indonesia Language teachers to use the drama presentation of television in drama teaching especia lly in writing text of a drama (3) the other researchers to develop equal research because this research has only covered the small area. They should wider their equal research and add the research variables to get better results.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Penulis menyadari bahwa proses penyusuna n skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis me- ngucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimb ingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. P. Hariyanto, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  3. Romo Drs. J. Prapta Diharja, S. J. M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

  4. Bapak A. Hardi Prasetyo, S. Pd., M. A., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  5. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Staf Pengajar PBSID yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  7. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaku- kan penelitian.

  8. Bapak Ag. Budi Susanto, S. Pd, selaku Guru Bidang Studi Bahasa Indone- sia SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.

  9. Siswa Kelas XI IPA dan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10. Bapak N.T. Triharjosaputro (Alm) dan Ibu P.Sulastri, selaku orang tua yang selalu memberikan dorongan serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Adikku Diya dan Jatu yang telah memberikan semangat agar skripsi ini cepat selesai.

  12. Mas Yus yang selalu memberikan kebahagiaan di kala sedih dan gembira serta semangat dalam menghadapi segala rintangan yang ada.

  13. Sahabatku: Sesil, Anggun, Dyas, Dewi, Riya (terimakasih atas semua ke- baikannya), serta teman-teman PBSID’ 04 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan namun pe- neliti berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 17 Desember 2008 Y. Prasiwi Triharjanti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTO ....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

ABSTRAK....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1

  1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

  1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3

  1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4

  1.5 Rumusan Variabel.......................................................................... 5

  1.6 Batasan Istilah................................................................................ 5

  1.7 Sistematika Penyajian.................................................................... 6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

  2.1 Naskah Drama ................................................................................ 7

  2.2 Menulis Naskah Drama .................................................................. 14

  2.3 Pengajaran Naskah Drama ............................................................. 17

  2.4 Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)......................................................................................................20

  2.5 Kerangka Berpikir………………………………………………...23

  2.6 Hipotesis…………………………………………………………..26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 27

  3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 27

  3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 27

  3.3 Jenis Data ....................................................................................... 28

  3.4 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 28

  3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 29

  3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 33

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 38

  4.1 Deskripsi Data................................................................................ 38

  4.2 Analisis Data .................................................................................. 39

  4.2.1 Penghitungan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas

  XI Program IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu .............................. 41

  4.2.2 Penghitungan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas

  XI Program IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu............................... 44

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4.2.3 Penghitungan Perbedaan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI Program IPA dan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Pelajaran 2007/2008............................................................ 47

  4.2.4 Pengujian Hipotesis................................................................48

  4.3 Pembahasan.................................................................................... 49

  4.3.1 Hasil Analisis Naskah Drama Siswa Kelas XI IPA .............. 49

  4.3.2 Hasil Analisis Naskah Drama Siswa Kelas XI IPS............... 50

  4.3.3 Hasil Pengujian Perbedaan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI IPA dan IPS .......................................................... 52

  BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 54

  5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian.......................................................... 54

  5.2 Implikasi Hasil Penelitian .............................................................. 55

  5.3 Saran............................................................................................... 56

  DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57 LAMPIRAN .................................................................................................... 58 BIODATA ....................................................................................................... 99

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Kriteria Penilaian Naskah Drama ..................................................... 26 Tabel 2 Pedoman Konversi Angka Skala Seratus ......................................... 32 Tabel 3 Penentuan Patokan dengan Perhitungan Presentase untuk Skala Seratus

  ........................................................................................................... 33 Tabel 4 Perhitungan Jumlah Skor dan Jumlah Skor Kuadrat sebagai Persiapan

  Menghitung Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI IPA............................................................... 36

  Tabel 5 Perhitungan Jumlah Skor dan Jumlah Skor Kuadrat sebagai Persiapan Menghitung Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI IPS ............................................................... 37

  Tabel 6 Pedoman Konversi Angka ke dalam Skala Seratus ......................... 40 Tabel 7 Penentu Patokan dengan Perhitungan Presentase untuk Skala Seratus

  ........................................................................................................... 41 Tabel 8 Pedoman Konversi Angka ke dalam Skala Seratus ......................... 43 Tabel 9 Penentu Patokan dengan Perhitungan Presentase untuk Skala Seratus

  ........................................................................................................... 44

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas XI Program IPA ................................ 58 Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas XI Program IPS ................................. 59 Lampiran 3 Daftar Nilai Siswa Kelas XI Program IPA.................................. 60 Lampiran 4 Daftar Nilai Siswa Kelas XI Program IPS................................... 61 Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Kelas XI Program IPA dan IPS ................. 62 Lampiran 6 Surat Izin Penelitian..................................................................... 97 Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Kondisi pembelajaran sastra di lembaga pendidikan formal sejauh ini cu- kup memprihatinkan. Keprihatinan terhadap pembelajaran sastra meneguhkan ke- nyataan tentang bagaimana kondisi pembelajaran sastra di Indonesia saat ini. Simpulan umum tentang kondisi pembelajaran sastra, yaitu (1) pembelajaran sas- tra berpengaruh pada minat murid, tetapi tidak ada hubungan antara teori yang diajarkan dan kemampuan apresiasi murid; (2) pengajar kurang mengetahui cara- nya mengikuti perkembangan sastra di luar buku wacana; dan (3) murid tidak mampu mengaitkan nilai sastra dengan nilai moral budaya dalam kehidupan masyarakat. Keberhasilan dan kegagalan dalam pembelajaran sastra di lembaga pendidikan sudah barang tentu disebabkan oleh banyak faktor, yaitu: karena pem- belajaran sastra merupakan sebuah sistem yang meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, minat baca murid dan iklim bersastra pada umumnya (Dharmojo, 1998: 113 ).

  Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia dan apresiasi sastra ber- peran sangat penting di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti da- ri Kurikulum 1968 sampai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Apre- siasi sastra merupakan materi pembelajaran yang harus diajarkan kepada siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas (SMA/ SMK). Kegiatan mengapresiasikan sastra itu mencakup kemampuan siswa men-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  cipta dan menimbulkan harapan bagi para siswa untuk membuat dan memberi tanggapan suatu tulisan kreatif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menga- dakan evaluasi terhadap proses belajar siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa khususnya bidang sastra.

  Pengajaran sastra memiliki dua sasaran, yaitu (1) agar siswa memperoleh pengetahuan dan (2) pengalaman bersastra. Pengetahuan sastra diperoleh dengan cara membaca teori, sejarah, dan kritik sastra, sedangkan pengalaman bersastra dengan cara membaca, menonton pertunjukan dan menulis karya sastra. Berkaitan dengan hal itu, guru harus memiliki kemampuan dan pengalaman dalam meng- apresiasikan karya sastra.

  Dalam KBK (Depdiknas, 2002: 7) diungkapkan bahwa pembelajaran sas- tra dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra.

  Di dalamnya terkandung maksud agar siswa dapat menghargai kesusastraan bang- sa sendiri serta dapat menghayati sebagai produknya secara langsung nilai- nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu pembelajaran sastra harus diikuti dengan mewajibkan siswa untuk melakukan sendiri karya-karya sastra terpilih.

  Sampai saat ini terkadang guru kurang me motivasi siswanya untuk mene- kuni karya sastra yang akan diapresiasikan, sehingga dapat menjadi dampak kepa- da siswa untuk malas belajar bahasa Indonesia karena bosan dan monoton. Berbi- cara tentang cipta sastra tidak mungkin menghadapkan siswa pada kehidupan so- sial yang digeluti setiap hari ditengah-tengah masyarakat yang hidup dan menghi- dupinya (Roosenblatt Via Gani, 1988: 13). Pembelajaran sastra merupakan proses belajar mengajar yang memberi siswa kemampuan dan keterampilan untuk meng-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ekspresikan sastra melalui proses interaksi dan transaksi antara siswa dengan cipta sastra yang dipelajari (Gani, 1988: 25).

  Manfaat dari pengajaran menulis drama, siswa diharapkan bisa menum- buhkan imajinasinya untuk lebih kreatif dalam berkarya, melatih, mengembang- kan dimensi kontak emosi serta gagasan pribadi yang dapat menumbuhkan respon yang nantinya akan dapat dituangkan dalam bentuk naskah drama. Proses pencip- taan bergantung pada bagaimana siswa dapat dengan mudah memahami lebih dalam tentang drama dan seberapa besar pemahaman mereka tentang kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti menentukan tiga ru- musan masalah. Rumusan ma salah yang akan diteliti sebagai berikut.

1. Seberapa tinggikah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA

  SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 2. Seberapa tinggikah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPS

  SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 3. Adakah perbedaan antara siswa kelas XI IPA dan IPS dalam menulis naskah drama?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam pe- nelitian ini sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

  2. Mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA dan IPS.

1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penilitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sedikitnya tiga pihak yaitu: Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan Peneliti lain.

  1. Bagi Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran tentang kemampuan siswa kelas XI dalam kemampuan menulis naskah drama.

  2. Bagi guru SMA Pangudi Luhur Sedayu Hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu para guru dalam me- ningkatkan kualitas dan kreatifitas siswa dalam menulis naskah drama.

  3. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan lebih memacu pikiran dan kreatifitas peneliti untuk mengembangkan penelitian yang sejenis dan memberi gambaran bagi peneliti lain untuk meneliti lebih jauh tentang kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis naskah drama di tempat lain. Peneli-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tian ini diharapkan pula untuk dapat memberi masukan yang penting untuk perbaikan prestasi menulis untuk para pelajar kita.

  1.5 Variabel

  Variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas

  XI Program IPA dan siswa kelas XI Program IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam menulis naskah drama.

  1.6 Batasan Istilah

  Istilah operasional yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini adalah menulis, drama, naskah drama dan prolog.

  1. Menulis Menurut Tarigan (1985: 3) menulis adala h suatu kegiatan yang pro- duktif dan ekspresif.

  2. Drama Bentuk karya sastra yang berupa dialog antar tokoh yang menggambar- kan kehidupan dan watak melalui tingkah laku yang dipentaskan.

  3. Naskah Drama Bentuk atau rencana tertulis dari cerita drama (Harymawan, 1988: 23) 4. Prolog

  Menurut Sumarjo dan Saini K.M (1986: 137) prolog adalah bagian naskah drama yang ditulis pengarang pada bagian awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7 Sistematika Penyajian

  Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Landa- san Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahas- an, Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Saran. Masing- masing bab memiliki subbab dengan garis besar isinya sebagai berikut.

  Bab I berisi pendahuluan. Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan varia- bel, pembatasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II memaparkan landasan teori. Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berisi tentang teori yang diguna- kan dalam menganalisis data.

  Bab III memaparkan metodologi penelitian. Pada bab ini dijelaskan me- todologi penelitian menguraikan jenis data, populasi dan sample penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV memaparkan tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan ke- mampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPA dan IPS. Bab V memaparkan kesimpulan dari penelitian, implikasi dan saran-saran yang ditujukan untuk pene- litian yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Naskah Drama

  Naskah drama merupakan rangkaian dialog yang berisi jalinan peristiwa di- sertai penggambaran gerak. Drama sebagai karya sastra ditulis untuk dipentaskan karena tidak semua naskah drama dapat dinikmati melalui membaca. Ada dua as- pek yang menyangkut sebuah naskah drama yaitu aspek cerita bagian dari sastra dan aspek pementasan yang berhubungan erat dengan seni lakon atau seni teater.

  Naskah drama dibagi dalam babak-babak. Babak dalam naskah drama ada- lah bagian dari naskah yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada urutan waktu tertentu. Satu babak biasanya dibagi ke dalam adegan. Adegan merupakan bagian dari babak yang batasannya ditentukan oleh perubahan peristiwa datang atau perginya seseorang atau lebih tokoh cerita. Drama yang ter- diri dari tiga atau lima babak disebut drama panjang (full long play), sedangkan drama yang hanya terdiri dari satu babak disebut drama pendek atau sedang (Su- mardjo dan Saini K. M 1994: 32). Semua karya sastra terdiri dari unsur-unsur yang membentuk suatu susunan atau struktur, sehingga menjadi bulat dan utuh.

  Karya sastra bersifat umum dan khusus, artinya setiap karya sastra mempunyai unsur-unsur yang sama dengan karya sastra yang lain. Namun, drama memiliki unsur yang khas yaitu dengan adanya dialog dan gerak.

  Menurut Sumardjo dan Saini K.M (1994: 136) bagian yang sangat penting dan secara lahiriah bisa membedakan sastra drama dari jenis fiksi lain ialah dia-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  log. Dialog ialah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan yang lain. Begitu pentingnya kedudukan dialog di dalam sastra dra- ma sehingga tanpa kehadirannya, suatu karya sastra tidak dapat digolo ngkan ke dalam karya sastra drama. Namun, jarang sekali naskah sastra drama yang hanya terdiri dari dialog, walaupun bukannya tidak ada sama sekali. Umumnya naskah sastra drama mempunyai bagian lain yang jarang tidak hadir, yaitu petunjuk pe-

  

ngarang. Petunjuk pengarang ialah bagian naskah yang memberikan penjelasan

  kepada pembaca atau watak pementasan misalnya sut radara, pemeran, dan penata seni mengenai keadaan, suasana, peristiwa atau perbuatan dan sifat tokoh cerita.

  Petunjuk pengarang dimaksudkan untuk menjelaskan segala gerak baik tubuh maupun mimik para tokohnya. Petunjuk pengarang biasanya berupa kalimat- kalimat dalam tanda kurung atau ditulis dengan cetak miring. Semua itu merupa- kan karakteristik sebuah naskah drama.

  Sebagai sebuah karya seni, drama diterima oleh pembaca dan penontonnya sebagai suatu gambaran yang penuh peristiwa, watak dan persoalan. Unsur-unsur dalam drama agak berbeda dengan uns ur-unsur sastra yang terdapat dalam prosa dan puisi. Meskipun demikian, ada juga unsur prosa dan puisi yang masuk ke da- lam drama, di samping drama mempunyai unsur-unsur khas yang tak terdapat dalam prosa maupun puisi.

  Drama juga memiliki kemiripan dengan prosa dalam hal penyuguhan cerita serta penggambaran watak-watak tokohnya. Hal inilah yang menyebabkan drama mempunyai unsur plot, karakter, dan setting. Dengan demikian, dapat kita susun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  unsur-unsur yang membentuk drama. Berikut ini penjelasan dari unsur-unsur tersebut.

  a.

  Tema Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra, dalam hal ini drama. Tema merupakan gagasan sentral dalam suatu karya drama. Tema dalam karya sastra sangatlah beragam, baik corak maupun keda- lamannya. Ada tema yang ringan ada pula yang berat. Ada yang tergarap secara mendalam, ada pula yang hanya pada lapisan permukaannya saja ( Hariyanto, 2000: 43).

  Kualitas karya sastra drama tidak hanya ditentukan oleh temanya. Pengga- rapan tema itu sering lebih menentukan. Sebuah tema ya ng baik tidak menjamin terciptanya drama yang baik pula. Karena itu, pengarang yang bijaksana akan memilih gagasan yang sesuai dengan kemampuan artistiknya serta cocok dengan bakat dan temperamennya guna digarapnya sebagai tema karyanya (Hariyanto, 2000: 43)

  Mempertanyakan makna sebuah drama berarti juga mempertanyakan te- ma. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita suatu drama. Tema juga menjiwai seluruh bagian drama. Penentuan tema sebuah drama dilakukan berda- sarkan keseluruhan drama yang bersangkutan tidak hanya berdasarkan bagian tertentu saja. Pengarang mengangkat permasalahan hidup menjadi tema atau sub- tema karyanya. Hal itu dilakukan sesuai dengan pengalaman, pengamatan, serta hubungannya dengan lingkungan (Hariyanto, 2000: 43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Tokoh dan Perwatakan Tokoh dan perwatakan merupakan dua hal yang penting dalam drama karena tanpa perwatakan tidak akan ada alur cerita. Menurut Saleh (1967: 31) perwatakan diartikan sebagai penampilan keseluruhan dari ciri-ciri atau tipe jiwa seorang tokoh dalam sandiwara.

  Pelukisan watak tokoh dapat melalui percakapan tokoh lain sering disebut pelukisan watak secara eksplisit, sedangkan pelukisan tokoh lewat perbuatan serta pengucapannya disebut pelukisan watak secara implisit (Luxemburg, 1992: 171). Ada berbagai macam perwatakan yang muncul pada tokoh dalam sebuah naskah drama, berikut penjelasannya.

  1. Protagonis Tokoh yang menjadi peran utama atau sebagai pusat cerita.

  2. Antagonis Tokoh yang berperan sebagai musuh yang dapat menyebabkan munculnya sebuah konflik.

  3. Tritagonis Tokoh yang berperan sebagai penengah bertanggung jawab mendamai- kan atau menjadi perantara antara tokoh protagonis dan antagonis.

  4. Peran pembantu Peran yang tidak secara langsung terlibat di dalam konflik, tetapi di- perlukan guna penyelesaian cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

   Latar/ Setting

  Latar merupakan segala keterangan, petunjuk, atau pengacuan yang berka- itan dengan adanya waktu ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra (Sudjiman, 1986: 46). Latar meliputi penggambaran lokasi geografis termasuk topografi sampai perlengkaran suatu ruangan. Macam latar yang di- kemukakan oleh Hudson melalui Sudjiman (1986) yaitu latar fisik dalam ujud fi- siknya berupa bangunan, daerah, dan sebagainya. Latar sosial yang mencakup peggambaran masyarakat, kelompok sosial, sikap, adat, cara hidup, bahasa dan lain- lain. Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan dalam drama.

  d.

   Plot/ Alur

  Peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita rekaan disajikan dengan berbagai urutan tertentu. Urutan peristiwa itulah yang disebut dengan alur. Alur disebut juga plot, jalan cerita, susunan atau struktur naratif. Alur drama adalah rangkaian peris tiwa dalam karya sastra drama yang mempunyai penekanan adanya hubungan kausalitas (sebab-akibat). Alur drama dapat juga dikatakan sebagai jalinan peristiwa dalam karya sastra drama guna mencapai suatu efek (Hariyanto, 2000: 38).

  Jenis alur dapat dikelompokkan dengan mengunakan berbagai kriteria. Berdasarkan kriteria urutan waktu, dikenal adanya alur maju dan alur mundur. Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus/alur progresif. Peristiwa ditam- pilkan secara kronologis dari tahap awal, tengah, hingga akhir. Alur mundur dise-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  but alur tak kronologis, sorot balik, regresif/flash back. Peristiwa-peristiwa ditam- pilkan dari tahap akhir, tengah dan baru kemudian pada tahap awal (Sudjiman, 1986: 33)

  Menurut Hariyanto (2000: 138 – 139) pada umumnya drama mengandung delapan bagian alur, yaitu: eksposisi, rangsangan, konflik, rumitan, klimaks, kri- sis, leraian, dan penyelesaian. Berikut penjelasan tiap bagian alur tersebut.

  1. Eksposisi Esposisi/paparan adalah bagian karya sastra drama yang berisi keterangan mengenai tokoh serta latar. Dalam tahapan ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, tempat peristiwa, dan memberikan gambaran peristiwa yang terjadi. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar pembaca dan penonton ke dalam persoalan utama yang menjadi isi cerita drama tersebut. Pengenalan tentang tokoh dan latar digam- barkan dengan dekorasi dan aktifitas tokoh itu sendiri

  2. Rangsangan Rangsangan adalah tahapan alur ketika muncul kekuatan, kehendak, kemauan, sikap, pandangan yang saling berpandangan. Peristiwa ini sering ditim- bulkan oleh adanya seorang tokoh baru atau datangnya suatu berita yang merusak keadaan.

  3. Konflik Konflik adalah tahapan ketika suasana emosional memanas karena adanya pertentangan dua atau lebih kekuatan. Pertentangan tersebut dapat dibagi menjadi

  4: manusia denga n alam, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan diri- nya sendiri (konflik batin), dan manusia dengan penciptaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Rumitan Rumitan adalah tahapan ketika suasana semakin panas karena konflik se- makin mendekati puncaknya. Gambaran nasib sang tokoh akan nampak lebih se- makin jelas meskipun belum sepenuhnya terlukiskan.

  5. Klimaks Klimaks adalah titik puncak cerita. Bagian ini merupakan tahapan ketika pertentangan yang terjadi mencapai titik puncaknya. Peristiwa dalam tahapan ini merupakan pengubah nasib tokoh. Bagian ini, terutama dipandang dari segi tang- gapan emosional pembaca atau penonton, menimbulkan puncak ketegangan. Kli- maks merupakan puncak rumitan yang diikuti oleh krisis atau titik balik.

  6. Krisis Krisis adalah bagian alur yang mengalami leraian. Tahap ini ditandai oleh perubahan alur cerita menuju kesudahan. Krisis dan klimaks sering dianggap sama atau disamakan.

  7. Leraian Leraian adalah bagian struktur sesudah tercapai klimaks dan krisis. Tahap- an ini merupakan peristiwa yang menunjukkan perkembanga n mulai meredu.

  8. Penyelesaian Merupakan bagian akhir alur. Dalam tahapan ini biasanya rahasia atau kesalahpahaman yang berkaitan dengan cerita terjelaskan. Ketentuan final dari segala pertentangan yang terjadi terselesaikan. Dalam tahap ini, pertentangan atau konflik sudah tidak ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e.

   Dialog

  Pada dasarnya sebuah drama merupakan rangkaian dialog. Dalam suatu drama dialog merupakan unsur terpenting karena hampir semua unsur dinyatakan dalam dialog. Dialog inilah yang akan diucapkan oleh para tokoh. Antar dialog dengan perbua tan terjalin suatu hubungan yang majemuk dan intensif. Giliran bicara itu sendiri me rupakan tindak bahasa yang ada hubungannya dengan perbu- atan-perbuatan dan dapat mengakibatkan adanya perbuatan-perbuatan (Luxem- brug, 1992: 160).

  Dialog berhubungan dengan adanya latar dan perbuatan. Sebuah latar bisa dilihat dari munculnya dialog-dialog para tokoh, serta gaya gerak-gerik yang di- perhatikan secara langsung maupun tidak langsung yang biasanya berupa teks. Dalam dialog tidak hanya terjadi pembicaraan mengenai suatu kejadian melainkan juga merupakan suatu kejadian itu sendiri. Bila seorang pelaku menyajikan sesua- tu, mengancam atau mengajukan permintaan berarti hal itu telah menggerakkan roda-roda peristiwa atau disebut alur cerita.

2.2 Menulis Naskah Drama

  Menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

  Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan, 1984: 3

  • – 4). Adapun Ahmadi, (1988: 17) berpendapat bahwa menulis bukan sekedar mengumbar huruf-huruf, akan tetapi lebih pada pesan yang dibawa oleh penulis yang disusun secara sistematis dan logis. Dalam proses belajar mengajar, menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merupakan suatu proses yang kompleks, dan merupakan keterampilan berbahasa. Bahkan seorang yang berbakat dan tidak berbakat menulis mempunyai peluang yang sama untuk menjadi penulis (Syafi’I, 1988: 4).

  Dalam pengajaran menulis, guru menggunakan teknik pengajaran menulis berupa tugas kemampuan me nulis. Bentuk-bentuk tugas kemampuan menulis yai- tu penyusunan alenia berupa tes objektif, menulis berdasarkan rangsang visual yang berupa gambar atau film, menulis berdasarkan rangsang secara langsung maupun media lainnya, menulis dengan rangsang buku, me nulis laporan, menulis surat dan menulis berdasarkan tema (Nurgiyantoro, 1987: 273 – 278).

  Dalam pengajaran drama selain siswa diajak untuk menyaksikan secara langsung sebuah pementasan drama, siswa juga dituntut dapat mencipta atau me- nyusun sebuah naskah drama. Kegiatan ini tidak semudah menyusun sebuah cer- pen atau cerita narasi. Siswa dituntut mempertimbangkan unsur- unsur yang men- jadi kekuatan bagi naskah sehingga menjadi lebih hidup. Seperti pemilihan ide atau gagasan, penggambaran tokoh, kejelasan alur atau setting dan lain- lain.

  Dari beberapa pendapat diatas diperoleh pengertian menulis yaitu kecakapan seseorang menggunakan lambang- lambang bahasa secara tertulis untuk menguta- rakan ide atau gagasan, menyampaikan informasi yang diperoleh baik dari yang bisa dipahami maknanya oleh pembaca sesuai dengan peraturan atau sistem penulisan.

  Sementara itu naskah drama adalah rangkaian dialog yang berisi jalinan pe- ristiwa yang disertai penggambaran gerak untuk memperkuat naskah tersebut. Jadi menulis naskah drama adalah kecakapan seseorang untuk mengutatarakan segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sesuatu ( ide atau gagasan) yang dituangkan dalam bentuk dialog yang berisi jail- nan peristiwa dan disertai penggambaran gerak untuk memperkuat, sehingga pem- baca, pelaku dan penonton seakan melihat dan merasakan apa yang disampaikan pengarang.

  Pengajaran menulis drama sebagai penunjang pemahaman bahasa dapat di- gunakan untuk melatih keterampilan membaca (teks drama radio/televisi), sebagai penunjang latihan penggunaan bahasa, artinya keterampilan menulis (teks drama sederhana, resensi pementasan, resensi pementasan) dan berbicara (melakukan pementasan drama). Sebagai sarana latihan pemahaman dan penggunaan bahasa, drama relatif lebih lengkap, karena dengan bermain drama, siswa terlibat aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Oleh karena itu, prinsip dramatisasi (dalam arti drama pentas) banyak digunakan untuk diaplikasikan dalam metode mengajar yang sifatnya baru (kognitif) (Waluyo, 2001: 159).

  Dengan mempelajari suatu teks drama, siswa diarahkan untuk dapat menik- mati, meresapi, memaknai, dan menghargai teks drama tersebut. Sedang pada saat mempelajari tentang pementasan drama, siswa juga diarahkan untuk semakin mempertinggi sikap menghargai, menikmati, meresapi, dan memaknai suatu dra- ma. “ Dengan demikian, jika pembelajaran drama disampaikan kepada siswa, a- kan menyangkut dua hal yaitu pembelajaran teks drama, seperti halnya pembelaja- ran teks sastra lainnya, dan pembelajaran pementasan drama yang mengarah pada prinsip-prinsip berteater” (Waluyo, 2003: 156). Dengan berusaha melafalkan dia- log drama yang disertai gerak dan mimik yang tepat, saat itu juga siswa memaknai arti kata dan ucapan-ucapan dalam dialog sebuah drama. Dengan menonton teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lain berpentas, siswa juga belajar menghargai sesamanya. Waluyo (2003: 158) menuliskan bahwa “ drama dapat membantu murid dalam pemahaman dan peng- gunaan bahasa yang sedang dipelajarinya. Hal ini menunjang salah satu fungsi bahasa, yaitu untuk berkomunikasi”.

  Dengan demikian, pembelajaran drama, baik pembelajaran teks drama mau- pun pembelajaran pentas drama, mengarahkan siswa untuk “dapat memetik nilai- nilai yang dapat ditawarkan oleh karya sastra (Sayuti dalam Toha-Sarumpaet, 2002: 47) dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi proses pendidikan da- lam keseluruhannya” (Sayuti dalam Toha-Sarumpeat, 2002: 45), khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Lazar (1993) menambahkan bahwa be- lajar drama dalam lingkup kecil, bahkan sekedar membaca cuplikan naskah sebu- ah drama, akan mampu mengembangkan kreativitas anak dalam menjalin hubu- ngan dan kerja sama dalam kelompok.

2.3 Pengajaran Naskah Drama Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra di samping prosa dan puisi.

  Selain memiliki elemen-elemen yang sama dengan novel, seperti watak, alur, te- ma dan sebagainya, drama berbeda dengan bentuk lain karena bersifat dialog. No- vel dinikmati secara individual, puisi untuk dideklamasikan, sedangkan drama un- tuk diperankan atau dipentaskan dan dinikmati. Menurut Luxemburg (1984: 158), drama berbeda dengan prosa atau puisi karena dimaksudkan untuk dipentaskan. Pada hakikatnya drama adalah sebuah karya sastra yang menekankan seni gerak. Untuk dapat memahaminya diperlukan analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik

Dokumen yang terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 15

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 147

KEMAMPUAN MENULIS IKLAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 KRETEK, BANTUL, YOGYAKRTA TAHUN AJARAN 20062007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

0 2 135

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan daerah

0 4 167

BENTUK DAN MAKNA REGISTER OLAHRAGA ARUNG JERAM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

0 0 144

Diajukan unt uk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

0 0 181

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

0 0 224

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

0 0 114

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

0 0 225

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

0 0 217