BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi - APLIKASI MOBILE UNTUK PERHITUNGAN ZAKAT DENGAN MENGGUNAKAN J2ME (Java 2 Micro Edition) - repository perpustakaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi

  1. Pengertian Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang di reka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang di tuju (Hani, 2010).

  2. Pengertian Aplikasi Mobile

  Aplikasi Mobile adalah program yang digunakan orang untuk melakukan

  sesuatu pada sistem komputer. Mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya handphone (Agus, 2010).

B. Zakat

  1. Pengertian Zakat Kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah,

  tumbuh, bersih dan baik. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, seseorang yang zaka berarti orang itu baik.

  Menurut Lisan al-Arab arti dasar dari kata zakat ditinjau dari sudut bahasa adalah suci, tumbuh, berkah dan terpuji. Semuanya digunakan di dalam Al- Qur’an dan Hadis (Qardawi, 1987).

  Tetapi yang terkuat menurut Wahidi dan lain-lain, kata dasar Zaka berarti

  

bertambah dan tumbuh, sehingga bisa dikatakan tanaman itu zaka artinya

  tumbuh, sedangkan tiap sesuatu yang bertambah disebut zaka artinya bertambah. Bila satu tanaman tanpa cacat, maka kata zaka di sini berarti bersih.

  2. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib

  (fardhu) setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah di atur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. Hikmah Zakat 3.

  a. Menolong orang yang susah.

  b. Membersihkan diri dari pada sifat kikir dan akhlak yang tercela.

  c. Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang diberikan kepadanya.

  d. Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul.

  Guna mendekatkan perhubungan kasih sayang dan cinta mencintai antara si e. miskin dengan si kaya.

  4. Syarat-syarat Wajib Zakat

  a. Muslim

  b. Aqil Baligh

  c. Harta yang Halal d. Milik Seutuhnya

  e. Memiliki harta yang mencapai nishab

  5. Orang-orang Yang Berhak Menerima Zakat

  a. Fakir Orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan hanya memperoleh penghasilan sangat sedikit serta kurang dari separoh kebutuhannya.

  b. Miskin Orang-orang yang mempunyai penghasilan lebih dari separoh kebutuhannya, tapi belum mencukupi hidupnya.

  c. Amil Zakat Orang yang ditugaskan oleh pemerintah atau penguasa untuk mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya dan membagikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Maka mereka itu diberi bagiannya dari zakat sesuai dengan kadar kerja mereka sekalipun mereka adalah orang kaya.

  d. Muallaf Mereka adalah orang-orang yang lemah imannya dan diharapkan dengan diberikannya zakat itu akan memperkuat imannya dan dapat mengajak orang lain untuk masuk islam. Terlebih lagi apabila mereka adalah orang yang terpandang dan berpengaruh di masyarakat.

  e. Orang yang Berutang (Al Gharimin) Mereka adalah orang-orang yang terlilit hutang. Mereka di beri zakat untuk melunasi hutangnya baik sedikit ataupun banyak, sekalipun dia memiliki kecukupan untuk kebutuhan sehari-hari tapi tidak mampu melunasi hutangnya.

  f. Orang yang memerdekakan budak Mereka berhak menerima zakat untuk memerdekakan budaknya, demikian juga para budak yang sedang berusaha memerdekakan diri dengan cara menyicil kepada tuannya hingga lunas sesuai dengan kesepakatan dari tuannya .

  g. Di Jalan Allah (Fisabilillah) Mereka adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah, maka mereka di beri dari zakat untuk memenuhi kebutuhannya selama berjihad baik makanan ataupun alat-alat yang mereka pergunakan dalam peperangan.

  Dan termasuk fisabilillah juga para penuntut ilmu agama, maka mereka di beri zakat untuk membeli keperluan-keperluannya selama menuntut ilmu, kecuali apabila dia memiliki harta yang cukup maka tidak perlu diberikan kepadannya.

  h. Ibnu Sabil (musafir) Yaitu musafir yang kehabisan bekal diperjalanan, maka dia di beri dari zakat hingga bisa meneruskan perjalanannya dan sampai ketempat tujuan.

  Macam-macam Zakat 6.

  a. Zakat Profesi Zakat profesi atau zakat pendapatan adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil pendapatan seseorang atau profesinya bila telah mencapai nishab.

  Seperti karyawan, dokter, notaris dan lain-lain. Nishab zakat Profesi setara dengan nishab zakat perdagangan dengan kadar zakatnya sebesar 2,5 % (Badri, 2005 ) .

  b. Zakat Maal Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan (Qardawi, 1987). Macam–Macam Zakat Maal:

  1. Zakat Binatang Ternak

  a. Sapi, Kerbau dan Kuda Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda) melewati nishab, maka ia telah terkena wajib zakat.

Tabel 2.1. Zakat Sapi, Kerbau dan Kuda

  Nishab Sapi Zakatnya Usia

  30 – 39 1 ekor Anak Sapi

  1 Tahun Lebih 40 – 59 1 ekor Anak Sapi

  2 Tahun Lebih 60 – 69 2 ekor Anak Sapi

  1 Tahun Lebih 70 – 79 1 ekor Anak Sapi dan 1 ekor Anak Sapi

  1 Tahun Lebih

  2 Tahun Lebih 80 - 89 2 ekor Anak Sapi

  2 Tahun Lebih Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor anak sapi yang usia 1 tahun. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor anak sapi yang usia 2 tahun. b. Kambing dan Domba Nishab kambing dan domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.

Tabel 2.2. Zakat Kambing dan Domba

  

Nishab Kambing Zakatnya Usia

  40 - 120 1 ekor Kambing atau 1 ekor Domba

  2 Tahun Lebih

  1 Tahun Lebih 121 - 200 2 ekor Kambing /Domba

  2 Tahun Lebih 201 - 399 3 ekor Kambing / Domba

  2 Tahun Lebih 400 - 499 4 ekor Kambing / Domba

  2 Tahun Lebih 500 - 599 5 ekor Kambing /Domba

  2 Tahun Lebih Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

  c. Unta Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjutnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah .

Tabel 2.3. Zakat Unta antara 5 sampai 120 ekor

  Nishab Unta Zakatnya Usia

  5 - 9 1 ekor Kambing/Domba

  2 Tahun Lebih 10 - 14 2 ekor Kambing/Domba

  2 Tahun Lebih 15 - 19 3 ekor Kambing/Domba

  2 Tahun Lebih

  20 - 24 4 ekor Kambing/Domba

  2 Tahun Lebih 25 - 35 1 ekor Anak Unta Betina

  1 Tahun Lebih 36 - 45 1 ekor Anak Unta Betina

  2 Tahun Lebih 46 - 60 1 ekor Anak Unta Betina

  3 Tahun Lebih 61 - 75 1 ekor Anak Unta Betina

  4 Tahun Lebih 76 - 90 2 ekor Anak Unta Betina

  2 Tahun Lebih 91 - 120 2 ekor Anak Unta Betina

  3 Tahun Lebih Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor anak unta betina usia 2 tahun lebih, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor anak unta betina usia 3 tahun lebih.

Tabel 2.4. Zakat Unta lebih dari 120 ekor

  Nisab Unta Zakatnya

  121 - 129 3 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 130 – 139 1 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih dan 2 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 140 – 149 2 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih dan 1 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 150 - 159 3 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih

  160 - 169 4 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 170 - 179 1 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih dan 3 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 180 - 189 2 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih dan 2 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 190 - 199 3 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih dan 1 ekor Anak Unta Betina Usia 2 Tahun Lebih 200 - 209 4 ekor Anak Unta Betina Usia 3 Tahun Lebih

  2. Zakat Emas dan Perak Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 624 gram perak). 1 dirham = 3,12 gram, maka 200 dirham adalah 200 x 3,12 = 624 gram. Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun (Rasjid, 1954), maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

  3. Zakat Pertanian dan Perkebunan Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 653 kg. 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5x

  60 x 2,176 = 652,8 kg (Rasjid, 1954). Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai atau mata air maka zakatnya sepersepuluh (10%), apabila diairi dengan cara disiram atau irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya seperduapuluh (5%).

  4. Zakat Pertambangan Tambang adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi seperti emas, perak, timah, tembaga, minyak bumi, gas bumi, batu- bara, dll. Jika ada seseorang atau perusahaan diberi kesempatan menambang dan mengolah barang tambang tersebut, Maka dia harus mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari penghasilan yang telah diperoleh. Zakat hasil tambang ini tidak disyaratkan putaran haul (tahunan), Tapi wajib mengeluarkan zakat pada saat barang tambang telah selesai proses pengolahan.

  5. Zakat Perniagaan Harta perniagaan adalah bergerak di bidang perdagangan, industri, ataupun jasa. Dikelola secara individu maupun badan usaha

  (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir tahun memiliki kekayaan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas, Maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %.

  6. Zakat Tabungan Uang tabungan dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir bila telah mencapai nishab dan berjalan selama 1 tahun. Besarnya nishab senilai

  85 gram emas. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5%. Zakat Deposito 7.

  Zakat deposito dihitung dari nilai pokoknya.Dan bersikap berjangka dimana yang sesuai dengan persetujuan dari satu pihak (penabung).Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5%.

  c. Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah zakat (shadaqah) jiwa, istilah tersebut di ambil dari kata fitrah yang merupakan asal dari kejadian. Dari Ibnu Umar ra. Beliau berkata: ”Rasulullah saw. Telah memfardhukan zakat fitrah 1 sha’ dari kurma atau gandum atas budak, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat “Ied” (HR. Bukhori). Besaran yang harus dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,1 Liter.

C. Bahasa Pemrgraman Java J2ME

  1. Mengenal Pemrograman Java J2ME (Java2 Micro Edition)

  Java menurut definisi SUN MICROSYSTEM adalah nama untuk sekumpulan

  teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer

  Standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Jika perangkat lunak berfungsi

  dengan baik pada sebuah perangkat maka belum tentu juga berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa java ke dunia informasi, komunikasi dan perangkat komputasi selain perangkat komputer desktop yang biasanya lebih kecil di bandingkan perangkat komputer desktop.

  CLDC (Connected Limited Device Configuratio) adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar yang berupa library, dan API (Application Programing

  Interface) yang diimplementasikan pada J2ME, seperti yang digunakan pada handphone. Perangkat tersebut dibatasi oleh keterbatasan memori, sumber

  daya, dan kemampuan untuk memproses. Spesifikasi CLDC pada J2ME adalah spesifikasi minimal dari package, kelas, dan sebagian fungsi JVM (Java Virtual

  Machine) yang dikurangi agar dapat diimplementasikan dengan keterbatasan

  sumber daya pada perangat tersebut, JVM yang digunakan disebut KVM (Kilobyte Virtual Machine).(Shalahudin dan Rossa, 2008).

  2. Mobile Information Device Profile (MIDP) Menyatakan bahwa MIDP adalah spesifikasi untuk sebuah profile J2ME.

  MIDP memiliki lapisan di atas CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan penyimpanan persisten (Gambar 2.1). Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0 dengan fitur–fitur API untuk multimedia.(Shalahudin dan Rossa, 2008).

Gambar 2.1. Arsitektur J2ME dengan spesifikasi MIDP

  MIDlet 3.

  MIDlet adalah aplikasi yang ditulis untuk MIDlet, yang berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan subkelas dari bentuk aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan aplikasi menajemen pada perangkat dapat terbentuk.

  Ketika MIDlet dijalankan maka akan diinisialisasi dengan kondisi pause dan dijalankan pause()App, kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan, yaitu pada start()App. Metode yang ada tersebut diimplementasikan sebagai

  

protected, hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat mengalami metode

  tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet, maka metode yang dijalankan yaitu destroyApp(), agar MIDlet tidak berjalan lagi. Metode notifyDestroyed() akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi, destroyApp() akan memanggil notifyDestroyed(), dan notifyDestroyed() akan memberitahukan

  

platform untuk menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumber daya

  yang mengacu pada MIDlet. Penjelasan diatas dapat lebih dimengerti dengan melihat daur hidup MIDlet pada Gambar 2.2.( Shalahudin dan Rossa, 2008).

Gambar 2.2. Daur Hidup MIDlet

  4. J2ME Wireless Toolkit J2ME adalah aplikasi yang menyediakan lingkungan emulator, dokumentasi, beserta contoh–contoh aplikasi Java untuk perangkat kecil. J2ME Wireless

  Toolkit berbasiskan pada CLDC dan MIDP. (Shalahudin dan Rossa, 2008).