BAB II KAJIAN PUSTAKA A. UNSUR KIMIA - PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA BERBASIS ANDROID - repository perpustakaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. UNSUR KIMIA Menurut Sujana, dkk (2008) unsur adalah zat yang tidak dapat

  diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contohnya yaitu Hidrogen, oksigen, nitrogen, alumunium, karbon dan lainnya. Jenis unsuryang ada di alam ini ada 90 jenis unsur, Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, kini para ahli telah berhasil membuat beberapa unsur baru. Saat ini telah dikenal 114 jenis unsur dan mungkin masih akan bertambah lagi. Berdasarkan penemuannya unsur dikelompokan menjadi 2 yaitu:

  1. Unsur alami Unsur alami adalah unsur yang merupakan unsur murni yang didapat di kulit bumi. Unsur alami sampai saat ini sudah ditemukan 90 unsur.

  Contoh unsur alami yang sangat bermanfaat bagi kehidupan adalah oksigen, sedangkan unsur yang paling banyak dialam adalah hidrogen.

  2. Unsur buatan Unsur buatan adalah unsur yang dibuat di dalam laboraterium yang biasanya berusia pendek. Contoh unsur buatan adalah teknesium, kurium, berkelium dan masih banyak lagi. Para peneliti membuat unsur buatan biasanya dengan cara partikel-partikel yang digerakkan dengan kecepatan sangat tinggi sebelum ditabrakkan dengan unsur lain untuk membentuk suatu unsur campuran.

  Unsur juga dikelompokan berdasarkan sistem periodik unsur oleh ilmuan, agar lebih mudah dibedakan berdasarkan sifatnya. Berikut pengelompokan unsur berdasarkan sifatnya.

  1. Unsur logam Unsur logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam biasanya berwujud padat kecuali raksa dan unsur logam juga mudah dibentuk.

  2. Unsur Non-logam Unsur non-logam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam.

  Pada umumnya, unsur non-logam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur non-logam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen dan helium. Contoh unsur non-logam yang berwujud padat adalah belerang, karbon dan fosfor.

  3. Unsur semi-logam Unsur semi-logam biasanya sering dikenal dengan nama metaloid.

  Metaloid adalah unsur yang bersifat logam dan non logam. Unsur ini biasanya bersifat semikonduktor.

B. SISTEM PERIODIK UNSUR

  Menurut Sudarmo (2013), pada tahun 1661 masih banyak para ahli yang berpendapat bahwa unsur merupakan suatu zat yang tidak mungkin dapat diuraikan. Pada saat itu, baru dikenal beberapa unsur, yaitu antimon, arsen, bismut, karbon, tembaga, emas, timbel, air raksa, perak, belerang, timah, dan seng. Pada akhir abad 18 baru ditemukan adanya 11 unsur baru yang dipublikasikan oleh Lavoisier, yaitu klorin, kobalt, hidrogen, mangan, nikel, nitrogen, oksigen, fosfor, platina, dan wolfram. Setelah itu, terus ditemukan dua sampai tiga unsur setiap tahun sehingga sampai saat ini sudah dikenal adanya 118 macam unsur. Untuk mempelajari unsur- unsur yang begitu banyak diperlukan suatu cara agar mudah mengenali sifat-sifatnya. Sistem periodik unsur-unsur merupakan suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur dan beberapa sifat lainya.

  1. Triade Döbereiner Pada tahun 1829 Johann Wolfgang Döbereiner mempelajari sifat- sifat beberapa unsur yang sudah dikenal saat itu. Dari unsur-unsur yang dipelajarai, didapatkan suatu pola tertentu. Pola tersebut dikenal sebagai Triade Döbereiner, yaitu bila unsur-unsur

  dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dan diurutkan massa atomnya, maka di setiap kelompok terdapat tiga unsur di mana massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata dari massa unsur yang di tepi. Tiga unsur yang sifatnya mirip ini disebut dengan unsur

  sekeluarga atau triade.

  2. Teori oktaf Newlands Dalam mempelajari sifat unsur, Döbereiner hanya menitik-beratkan pada hubungan masing-masing unsur dalam triade dan tidak berhasil menjelaskan hubungan antara triade yang satu dengan yang lain.

  Baru pada tahun 1865, John Newlands yang juga seorang penggemar music menyusun daftar unsur yang lebih banyak melibatkan unsur- unsur yang sudah dikenal pada saat itu. Susunan Newlands tersebut menunjukan bahwa bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka setelah atom ke delapan akan didapatkan unsur yang mirip dengan unsur pertama, unsur ke sebilan sifatnya mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya. Kecenderungan tersebut dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newlands: Jika unsur-unsur

  

disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur

tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.

3. Sistem periodic Mendeleev

  Pada tahun 1869 Dmitri Ivanovich Mendeleev, seorang ilmuan Rusia, membuat daftar unsur-unsur yang didasarkan pada sifat fisis dan sifat kimia dihubungkan dengan massa atom unsur. Susunan Mendeleev tersebut merupakan sistem periodik pertama yang sering disebut Sistem Periodik Unsur berbentuk pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Dari susunan tersebut didapatkan hokum periodilk, di mana

  

sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom. Artinya, bila

  unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.

4. Sistem periodik modern

  H.G.J. Moseley pada sekitar perang Dunia I berhasil menemukan kesalahan pada sistem periodik yang dibuat Mendeleev, yaitu terdapat unsur yang terbalik letaknya. Setelah mempelajari lebih lanjut, Moseley menemukan bahwa keperiodikan sifat tidak berdasarkan kepada massa atom, tetapi didasarkan pada nomor atom atau muatan inti. Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk seperti sekarang dengan mengikuti hukum periodik, bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom. Artinya, bila unsur- unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom akan sifat unsur akan berulang secara periodik. Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, dimana terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut dengan

  

golongan. Jumlah periode dalam sistem periodik modern ada 7 dan

  diberi tanda dengan angka: a.

  Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur.

  b.

  Periode 2 dan periode 3 disebut periode pendek dan masing- masing berisi 8 unsur.

  c.

  Periode 4 dan periode 5 disebut periode panjang dan masing- masing berisi 18 unsur. d.

  Periode 6 disebut periode sangat panjang yang berisi 32 unsur.

  Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut deret

  Lantanida, yaitu unsur dengan nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakan pada bagian bawah.

  e.

  Periode 7 disebut periode belum lengkap karena mungkin masih akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, dimana sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini, terdapat pula deretan unsur yang disebut dengan deret Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103, dan diletakan pada bagian bawah. Jumlah golongan pada sistem periodik modern ada 8 dan ditandai dengan angka romawi. Selain itu, ada dua kelompok besar pada golongan, yaitu golongan utama atau golongan A dan golongan transisi atau golongan B. Beberapa golongan diberi . nama khusus, misalnya golongan alkali, alkali tanah, atau transisi C.

   SISTEM PAKAR 1. Pengertian Sistem Pakar

  Menurut Budiharto dan Suhartono (2014) Sistem pakar adalah program komputer yang menyimulasi penilaian dan perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli dalam bidang tertentu. Biasanya, sistem seperti ini berisi basis pengetahuan yang berisi akumulasi pengalaman dan satu set aturan untuk menerapkan pengetahuan dasar untuk setiap situasi tertentu. Sistem pakar yang canggih dapat ditingkatkan dengan penambahan basis pengetahuan atau set aturan. Di antara banyak sistem pakar yang ada, yang terkenal adalah aplikasi bermain catur dan sistem diagnosis medis.

  Pemrosesan yang dilakukan oleh sistem pakar merupakan pemrosesan pengetahuan, bukan pemrosesan data pada sistem pakar komputer konvensional. Pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman secara praktis maupun teoritis terhadap suatu obyek atau domain tertentu. Pengetahuan yang digunakan pada sistem pakar merupakan serangkaian informasi mengenai gejala-diagnosa, sebab-akibat, aksi reaksi tentang suatu domain tertentu (misalnya, domain diagnosa medis).

  Secara umum, definisi tradisional sebuah program komputer biasanya: Algoritma + Struktur data = PROGRAM

  Dalam sistem pakar, definisi berubah menjadi: Mesin inferensi + Pengetahuan = SISTEM PAKAR

  Dengan sistem pakar, permasalahan yang seharusnya hanya dapat diselesaikan oleh pakar/ahli, dapat diselesaikan oleh orang biasa/awam. Sedangkan, untuk para ahli, sistem pakar membantu aktivitas mereka sebagai asisten yang seolah-olah sudah mempunyai banyak pengalaman.

  2. Kelebihan dan Karakteristik Sistem Pakar

  Sistem pakar banyak digunakan pada aplikasi terkini dan kompleks karena: a.

  Sistem pakar dapat bertindak sebagai konsultan, instruktur, atau pasangan/rekan b.

  Meningkatkan availability atau kepakaran tersedia pada semua perangkat komputer c.

  Mengurangi bahaya d.

  Permanen e. Pengetahuan dapat tidak lengkap, namun keahlian dapat diperluas sesuai kebutuhan. Program konvensional harus “lengkap” sebelum mereka dapat digunakan.

  f.

  Database yang cerdas, sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses database secara cerdas, misalnya data mining

  3. Membangun Sistem Pakar

  Menurut Budiharto dan Suhartono (2014) pada dasarnya, ada 4 langkah untuk membangun sebuah sistem pakar : a.

  Analisis Tujuan analisis adalah mengidentifikasikan aplikasi yang potensial.

  Selama analisis, pengembangan juga harus menilai kesesuaian pengetahuan rekayasa teknologi untuk aplikasi. b.

  Spesifikasi Langkah spesifikasi adalah tempat pengembang mendefinisikan kemampuan sistem pakar. Para pengembang juga harus bekerja dengan para pakar untuk belajar dan merencanakan pengembangan sistem. Ahli adalah manusia yang diidentifikasikan sebagai ahli di domain bidang tertentu, seperti psikolog, dokter dan ilmuwan.

  c.

  Pengembangan Pada tahap ini, pengembang harus belajar cara ahli melakukan tugas (akuisisi pengetahuan) dalam berbagai kasus. Pada dasarnya, ada tiga jenis kasus di mana pengembang harus berdiskusi dengan ahli, yaitu “saat ini”, “historis”, dan “hipotesis”. Kasus saat ini dapat diperoleh dengan mengamati seorang ahli saat melakukan tugas.

  Kasus sebelumnya (historis) dapat dibahas dengan berdiskusi dengan ahli tugas yang dilakukan di masa lalu. Kasus hipotesis dapat diperoleh dengan situasi hipotesis (hypothetical situation).

  d.

  Penyebaran Setelah program selesai dibuat dan diuji, maka dapat didistribusikan ke masyarakat untuk dapat digunakan secara lebih luas.

4. Metode Inferensi Sistem Pakar

  Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (Logical conclusion) atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem apakr proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut Inference Engine (Mesin Inferensi). Ada dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar yaitu : a.

  Runut Maju (Forward Chaining) Menurut Wilson (dalam Kusrini, 2008) Runut maju berarti menggunakan himpunan atau kondisi-aksi. Dalam metodi ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil.

  b.

  Runut Balik (Backward Chaining) Menurut Giarattano dan Riley (dalam Kusrini, 2008) Runut balik merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut. Runut balik disebut juga sebagai goal-driven reasoning, merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur.

D. ANDROID 1. Sejarah Android

  Android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan komputer tablet layar sentuh (touch screen) yang berbasis Linux.

  Namun seiring perkembangannya, android berubah menjadi platform yang begitu cepat dalam melakukan inovasi. Hal ini tidak lepas dari pengembang utama dibelakangnya, yaitu Google. Google-lah yang mengakuisi android kemudian membuatkan sebuah Platform. Platform

  

android terdiri dari Sistem Operasi berbasis Linux, sebuah GUI

  (Graphic User Interface), sebuah Web Browser dan aplikasi end-user yang dapat diunduh dan juga para pengembang bisa dengan leluasa berkarya serta menciptakan aplikasi yang terbaik dan terbuka untuk digunakan oleh berbagai macam perangkat.

  Saat ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android di dunia. Pertama mendapat dukungan penuh dari Google atau Google

  

Mail Service (GMS), dan yang kedua adalah yang benar-benar bebas

  distribusinya tanpa dukungan langsung dari Google atau dikenal dengan

  

Open Handset Distribution (OHD). Sistem operasi ini membuka pintu

  untuk para developer untuk mengembangkan software dengan Android

  

SDK (Software Development Kit) , yang menyediakan tool dan API yang

  dibutuhkan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman java (Akhmad, 2015).

2. Perkembangan Versi OS Android

  Keunikan dari nama sistem operasi (OS) Android adalah dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad. Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingebread, HoneyComb, Ice

  

Cream, Jelly Bean, KitKat, Lollipop, Marshmallow. Juru bicara Google,

  Randall Sarafa enggan memberi tahu alasannya. Sarafa hanya menyatakan bahwa pemberian nama-nama itu merupakan hasil keputusan internal dan Google memilih tampil sedikit ajaib dalam hal ini (Akhmad, 2015).

3. Arsitektur Aplikasi Berbasis Android

  Google mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan

Software . Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun beberapa

  program yang mendukung fungsi – fungsi spesifik dari sistem operasi. Berikut ini susunan dari lapisan

  • – lapisan tersebut jika dilihat dari lapisan dasar hingga lapisan teratas.

  Gambar 1. Lapisan arsitektur aplikasi android a.

   Linux Kernel

  Tumpukan paling bawah pada arsitektur android ini adalah

  kernel . Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk

  membangun sistem operasi android, yang mencakup memory

  management, security setting, power management, dan beberapa

  

driver hardware. Kernel berperan sebagai abstraction layer antara

hardware dan keseluruhan software. Sebagai contoh, HTC GI

  dilengkapi dengan kamera yang memungkinkan pengguna mengirimkan perintah ke hardware kamera.

  b. Android Runtime

  Lapisan setelah kernel linux adalah Android Runtime. Android

  

Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvix Virtual Machine. Core

libraries mencakup serangkaian inti library java, artinya Android

  menyertakan satu set library

  • – library dasar yang menyediakan

  sebagaian besar fungsi

  • – fungsi yang ada pada library – library dasar bahasa pemrograman java. Dalvik adalah java virtual machine yang memberi kekuatan pada sistem Android, menggunakan kernel linux untuk menjalankan fungsi – fungsi seperti threading dan low-level

  

memory management . Dalvik VM ini dioptimalkan untuk telepon

seluler.

  c. Libraries

  Bertempat di level yang sama dengan Android runtime adalah

  

Libraries . Android menyertakan satu set library-library dalam

  bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programer melewati Android application framework. Sebagai contoh android mendukung pemutaran audio, video, dan gambar. core library tersebut adalah System C Library, Media Libraries, Surface Manager, LibWebCore, SGL, 3D Libraries, FreeType, SQLite.

  d. Application Framework

  Lapisan selanjutnya adalah Application Framework yang mencakup program untuk mengatur fungsi

  • – fungsi dasar

  

smartphone. Application framework adalah serangkaian tool dasar

  seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar proses atau program, dan pelacakan lokasi fisik telepon. Para pengembang plikasi memiliki aplikasi penuh kepada tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks. Di dalam semua aplikasi terdapat serice dan sistem yang meliputi : Views, Content Providers, Resource Manager,

  Notification Manager, Activity Manager.

  e. Application

  Di lapisan teratas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan fungsi

  • – fungsi dasar smartphone seperti menelpon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain – lain. Bagi rata – rata pengguna, lapisan inilah yang paling sering mereka akses. Mereka mengakses fungsi
  • – fungsi dasar tersebut melalui user interface (Akhmad, 2015).

E. PHP (HyperText Preprocessor)

  PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa scripting server-side bagi pemrograman web. Secara sederhana, PHP merupakan tool bagi pengembangan web dinamis. PHP sangat populer karena memiliki fungsi

  

built-in lengkap, cepat, mudah dipelajari, dan bersifat gratis. Skrip PHP

  cukup disisipkan pada kode HTML agar dapat bekerja. PHP dapat berjalan di berbagai web server dan sistem operasi yang berbeda (Wibowo, 2007).

  F. MySQL MySql merupakan salah satu DBMS (Database Management System)

  yang sangat populer di dalam pengembangan sistem. Situs ternama seperti

  

Facebook, Google, dan Adobe juga menggunakan MySql. MySql memiliki

  dua lisensi, open source dibawah GPL (GNU General Public License) dan komersial di bawah MySQLAB. MySql umumnya menjadi satu paket dalam pembelian hosting server. Ketika kita akan menggunakan MySql di server hosting , maka tool yang digunakan adalah PhpMyAdmin (Mufti, 2015).

  G. JavaScript Object Notation (JSON) JavaScript Object Notation atau (JSON) sendiri adalah format

  pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari bahasa pemrograman JavaScript, standar ECMA-262 edisi ke-3 Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan bahasa yang umum digunakan oleh programer keluarga C termasuk C, C++, C#,

  Java, JavaScript, Perl, Python dan lain

  • – lain. Oleh karena sifat – sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data.

  JSON terbuat dari dua struktur, yaitu kumpulan pasangan nama / nilai

  dan daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Struktur

  • – struktur data tersebut dikenal sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemrograman moderen mendukung struktur data ini karena format data mudah dipertukaran dengan bahasa – bahasa pemrograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini (Kasman, 2015).

  JSON menggunakan bentuk sebagai berikut : 1.

   Object Object adalah sepasang nama / nilai yang tidak terurutkan. Object

  dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan di akhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama di ikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama / nilai dipisahkan oleh koma ( , ).

  2. Array Array adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Array dimulai

  dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh tanda koma ( , )

  3. Value Value atau nilai dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip

  ganda, atau angka, atau true false atau null, atau sebuah objek auatu sebuah larik. Struktur – struktur tersebut dapat disusun bertingkat.

  4. String String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter unicode,

  yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Didalam string dapat digunakan backslash escapes “ \ ” untuk membentuk karakter khusus.

  Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.

  5. Number Number atau Angka sangat mirip dengan angka di C atau Java, .

  kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan H.

PENELITIAN SEJENIS

  Beberapa penelitian sejenis dengan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

  1. Wibowo (2013) membuat aplikasi kamus perumusan senyawa kimia dan elektrolit berbasis android. Aplikasi ini dibangun menggunakan

  Java Platform Android . Aplikasi ini untuk media pembelajaran

  alternatif dalam mempelajari dan memahami materi-materi dasar dalam perumusan kimia. Banyak kemudahan yang diberikan dalam aplikasi ini seperti merumuskan senyawa kimia, menerjemahkan penamaan senyawa kimia, menerjemahkan penamaan unsur kimia, menerjemahkan jenis elektrolit. Selain itu juga aplikasi ini juga dapat diakses dan digunakan dimana saja yang memudahkan bagi para penggunanya.

  2. Rubianto dan Mustafidah (2015) menerapkan sistem pakar dalam pembuatan aplikasi sistem pakar sebagai media pembelajaran mengenali unsur zat kima menggunakan metode backward chaining. Aplikasi ini dibangun dengan Bahasa pemrograman JAVA yang berbasis desktop yang menerapkan sistem pakar dalam pembuatan aplikasinya dan Backward Chaining sebagai metode penalaranya. Pada aplikasi ini terdapat kemudahan untuk penggunaanya yaitu mengenali nama-nama unsur zat kimia berdasarkan ciri umumnya.

  3. Zakaria dan Rohman (2012) membuat aplikasi berbasis web untuk menentukan unsur-unsur kimia golongan A berdasarkan karakteristiknya. Adapun karakteristik yang digunakan adalah jenis unsur, wujud unsur, sifat unsur dan warna unsur.

  4. Folorunso, dkk (2012) menerapkan sistem pakar berdasarkan aturan- aturan tertentu untuk mengidentifikasi mineral tertentu sesuai dengan namanya. Identifikasi mineral geologi memiliki cakupan yang luas maka mineral diklasifikasikan dalam berbagai kategori menggunakan serangkaian sifat dan parameter. Dalam sistem ini, identifikasi mineral berdasarkan sifat fisik dari mineral yang dipilih.

  Fitur-fitur unik dari mineral untuk setiap detailnya disimpan dalam database. Aplikasi perangkat lunak yang dirancang memiliki antarmuka yang sederhana dan mudah untuk ditindak lanjuti. Untuk studi ini, empat puluh mineral yang berbeda didokumentasikan dalam sistem database. Mesin inferensi yang digunakan untuk mengembangkan penelitian ini didasarkan pada aturan-dasar metode forward chaining.

  5. Sudana, dkk (2016) membuat Augmented Reality untuk mengenali nama-nama unsur kimia yang ada dalam tabel periodik. Aplikasi ini berjalan secara dinamis untuk memberikan informasi unsur-unsur kimia dalam sebuah video animasi. Informasi yang diberikan adalah nama dari masing-masing elemen, nomor atom, titik didih, titik leleh, kepadatan, massa atom, berat atom standar oksidasi, simbol, fase, kategori elemen, konfigurasi elektron dan visualisasi elektron orbital.