BAB IV HASIL PEMBAHASAN 4.1 Keikutsertaan pada program Tax Amnesty - KEIKUTSERTAAN TAX AMNESTY DAN KONSEKUENSINYA PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI - Unika Repository

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Keikutsertaan pada program Tax Amnesty

  Tuan Daniel adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang merupakan salah satu klien KKP Drs.Supriyanto. Tuan Daniel bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit dan juga membuka praktik sendiri di Kota Semarang. Dalam menjalankan kewajiban perpajakan sejak tahun 2013, Tuan Daniel tidak melaporkan semua harta yang dimilikinya dalam SPT tahunan. Tuan Daniel berasumsi bahwa hal itu tidaklah penting, sejauh dirinya membayar pajak kepada negara. Akan tetapi, tindakan Tuan Daniel tersebut tidak dibenarkan secara hukum dan dapat dikenakan sanksi administrasi perpajakan, karena Tuan Daniel dianggap telah melakukan pemalsuan data. Sehingga Tuan Daniel memanfaatkan program pemerintah yaitu tax amnesty untuk melaporkan harta yang belum disampaikan dalam SPT tahunannya guna menghindari sanksi administrasi dan pemeriksaan.

  Tuan Daniel mengikuti tax amnesty pada periode yang ketiga, yaitu pada bulan Februari 2017, karena Tuan Daniel bukan merupakan UMKM sehingga tarif tax amnesty nya adalah 5%. Berikut ini adalah harta yang belum dilaporkan dalam SPT Tuan Daniel:

Tabel 4.1 Harta yang belum dilaporkan

  

No Harta Tahun Perolehan Harga Perolehan

  1 Tanah di jalan Meranti Semarang 2013 750.000.000

  2 Honda Scoopy 2014 16.650.000

  3 Mobil Innova 2015 250.000.000

  4 Emas 2015 500.000.000 TOTAL

  1.516.650.000

  Sumber: data diolah, 2017 Tuan Daniel belum melaporkan tanah yang berada di jalan Meranti

  Semarang pada tahun perolehan 2013 dibeli dengan harga Rp 750.000.000, lalu Honda Scoopy yang dimilikinya pada tahun perolehan 2014 dibeli dengan harga Rp 16.650.000, sedangkan mobil Innova yang dimilikinya dengan tahun perolehan 2015 dibeli dengan harga Rp 250.000.000, dan emas yang dimilikinya dalam tahun perolehan 2015 sebesar Rp 500.000.000.

  Cara menghitung uang tebusan yang harus dibayar Tuan Daniel adalah: Tarif x Harta Bersih 5% x Rp 1.516.650.000 = Rp 75.832.500,-

  Tuan Daniel melaporkan tax amnesty menggunakan formulir Surat Pernyataan Harta (SPH) beserta lampirannya yaitu A1 (harta yang dilaporkan dalam SPT PPh terakhir) dan B1 (harta yang berada di dalam negeri yang belum dilaporkan dalam SPT PPh terakhir) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar harta dalam SPT terakhir (Formulir A1)

  Sumber : KKP Drs.Supriyanto, 2017

Tabel 4.2 diatas adalah bentuk Formulir A1 yang berisi harta yang dilaporkan dalam SPT PPh terakhir yaitu SPT Tuan Daniel tahun 2015.

  Harta yang telah dilaporkannya yang pertama adalah rumah seluas 590 M2 yang dibeli tahun 2005 dengan harga perolehan sebesar Rp 1.500.000.000 yang beralamat di jalan Durian Selatan II dengan jenis dokumen sertifikat SHM nomor dokumen 603, yang kedua 1 unit mobil jenis Honda CRV JEEP dengan nomor BPKB KK02863420 yang dibeli tahun 2007 dengan harga Rp 185.000.000, dan yang ketiga adalah uang tunai dalam tahun perolehan 2008 senilai Rp 20.000.000, seluruh harta tersebut atas nama Tuan Daniel.

Tabel 4.3 Daftar utang yang dilaporkan dalam SPT terakhir (Formulir A2)

  Sumber: KKP Drs.Supriyanto, 2017 Formulir A2 seperti pada tabel 4.3 diatas adalah Formulir yang berisi daftar utang yang dilaporkan dalam SPT PPh terakhir. Namun dalam

  SPT Tahunan 2015 Tuan Daniel tidak memiliki utang sehingga formulir A2 tersebut tidak di isi tetapi tetap dilampirkan.

Tabel 4.4 Daftar harta belum dilaporkan dalam SPT terakhir (Formulir B1)

  Sumber : KKP Drs.Supriyanto, 2017

Tabel 4.4 diatas adalah bentuk Formulir B1 yang berisi daftar harta yang berada di dalam negeri yang belum dilaporkan dalam SPT PPh

  terakhir Tuan Daniel. Harta yang belum dilaporkannya adalah tanah di jalan Meranti Semarang dengan luas 825 M2 dibeli pada tahun 2013 seharga Rp 750.000.000 dengan jenis dokumen nomor 805, 1 unit sepeda motor jenis Honda Scoopy dibeli pada tahun 2014 seharga Rp 16.650.000, 1 unit mobil jenis Kijang Innova dibeli pada tahun 2015 seharga Rp 250.000.000, dan 1.000 gram emas diperoleh pada tahun 2015 senilai Rp 500.000.000 dengan jenis dokumen SPKH, seluruh harta tersebut atas nama Tuan Daniel.

Tabel 4.5 Daftar utang yang belum dilaporkan dalam SPT terakhir (Formulir B2)

  Sumber: KKP Drs.Supriyanto, 2017

Tabel 4.5 diatas adalah bentuk Formulir B2 yang berisi daftar utang yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan terakhir. Namun Tuan Daniel tidak memiliki utang apapun sehingga pada formulir B2 tersebut tetap dilampirkan tetapi tidak di isi dan harta bersih yang dilaporkan Tuan Daniel dalam tax amnesty adalah sebesar Rp 1.516.650.000.

Tabel 4.6 Daftar harta yang berada diluar negeri yang dialihkan ke dalam negeri

  

(Formulir C1)

  Sumber: KKP Drs.Supriyanto, 2017

Tabel 4.6 diatas adalah bentuk Formulir C1 yang berisi dengan daftar harta yang berada di luar negeri yang dialihkan ke dalam negeri

  (Repatriasi) yang belum dilaporkan dalam SPT PPh terakhir. Namun Tuan daniel tidak memiliki harta yang berada diluar negeri, pelaporan harta tax

  amnesty nya adalah harta yang berada di dalam negeri sehingga formulir C1 tersebut tidak di isi tetapi tetap dilampirkan.

Tabel 4.7 Daftar utang yang berada diluar negeri yang dialihkan ke dalam negeri

  

(Formulir C2)

  Sumber: KKP Drs.Supriyanto, 2017

Tabel 4.7 diatas adalah bentuk Formulir C2 yang berisi dengan daftar nilai utang terkait harta yang belum dilaporkan dalam SPT PPh

  terakhir. Namun Tuan daniel tidak memiliki utang terkait harta diluar negeri yang akan di repatriasi ke dalam negeri yang belum dilaporkan dalam SPT PPh terakhir sehingga formulir C2 tersebut tidak di isi tetapi tetap dilampirkan.

  Setelah mengisi formulir A1 dan B1, Tuan Daniel mengisi formulir Surat Pernyataan Harta (SPH) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Surat Pernyataan Harta PERNYATAAN :  PERTAMA KEDUA KETIGA

  

PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN • ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM • BERI TANDA  DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

1 2

3

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 : 17 N P W P 5 5 8 5 5 2 6 7 : 3 NAMA WAJIB PAJAK D A N I E L N I K / S I U P / AKTA PENDIRIAN : 3 3

7

4 9 6 6 8 4 : 2 NOMOR PASPOR ALAMAT TEMPAT TINGGAL/KEDUDUKAN DI INDONESIA : J l D u r i a n S e l a t a n I I ALAMAT TEMPAT TINGGAL/KEDUDUKAN DI LUAR NEGERI : JENIS USAHA/PEKERJAAN BEBAS :

D O K T E R

NO. TELEPON/FAKSIMILI : 2

4

3 6 7 3 3 8 4 NO. HP : 8

5

2 5 2 1 4 3 1 4 1 EMAIL : d r d a n i e l @ g m a i l . c o m U M K M :  K L U : 8 6 2 : 1 PEMBUKUAN  : - DIAUDIT  TIDAK DIAUDIT MENGGUNAKAN KONSULTAN PAJAK : NAMA KONSULTAN PAJAK : K K P D R S S U P R I Y A N T O B . S P T TA H U N A N 1 1 2 2 3 3 4 4

  5 a. 5a b. 5b 6 a. 6a b. 6b

  7 a. 7a b. 7b 8. a. 8a b. 8b c. 8c 2 5 2 1 7

   DAFTAR RINCIAN HARTA DAN UTANG BUKTI PEMBAYARAN UANG TEBUSAN BUKTI PELUNASAN TUNGGAKAN PAJAK BUKTI PEMBAYARAN PAJAK YANG BELUM/TIDAK DIBAYARKAN DALAM HAL WAJIB PAJAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN ATAU PENYIDIKAN  FOTOKOPI SPT PPH TERAKHIR SURAT PERNYATAAN MENGENAI BESARAN PEREDARAN USAHA (UMKM) SURAT PERNYATAAN MENGALIHKAN DAN MENGINVESTASIKAN HARTA LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI

SURAT PERNYATAAN PENCABUTAN PERMOHONAN (SESUAI PASAL 8 AYAT (3) HURUF F UNDANG-UNDANG TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK)

 SURAT KUASA KHUSUS  SURAT PENGAKUAN KEPEMILIKAN HARTA SURAT PENGAKUAN NOMINEE DOKUMEN LAIN

   WAJIB PAJAK PEMIMPIN TERTINGGI KUASA 2 7 2 2 1 7 NAMA LENGKAP meterai Rp6.000 : D A N I E L NPWP : 5 5 8 5 5 2 6 7 3 75.832.500 YANG LEBIH DIBAYAR NILAI (Rp) NILAI HARTA BERSIH DALAM SPT PPh TERAKHIR [ Diisi dari Daftar Rincian Harta dan Utang Huruf A : Total A ] 1.705.000.000 URAIAN WAJIB PAJAK/PEMIMPIN TERTINGGI/KUASA F. L A M P IR A N SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGALIHKAN HARTA YANG BERADA DAN/ATAU DITEMPATKAN DI DALAM NEGERI KE LUAR WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA G. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang telah saya ungkapkan dalam Surat Pernyataan ini beserta lampiran-lampirannya adalah benar. TANDA TANGAN - CAP PERUSAHAAN TANGGAL :

UANG TEBUSAN YANG LEBIH DIBAYAR MOHON : DIKEMBALIKAN DIPERHITUNGKAN DENGAN KEWAJIBAN PAJAK LAINNYA

E . U A N G T E B U S A N PENGHITUNGAN UANG TEBUSAN (TARIF BERDASARKAN PERIODE PELAPORAN PENGAMPUNAN) UANG TEBUSAN UNTUK HARTA BERSIH DI DALAM NEGERI DAN HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (Tarif* x 7a) 75.832.500 UANG TEBUSAN UNTUK HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (Tarif* x 7b) JUMLAH UANG TEBUSAN (8a + 8b) 75.832.500 9 UANG TEBUSAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR TANGGAL PEMBAYARAN . D 9 D A S A R P E N G E N A A N U A N G T E B U S A N DASAR PENGENAAN UANG TEBUSAN (DPUT) DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI DALAM NEGERI DAN HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (2 + 3) 1.516.650.000 DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (4) DASAR PENGENAAN UANG TEBUSAN PADA PERNYATAAN SEBELUMNYA DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI DALAM NEGERI DAN HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI DASAR PENGENAAN UANG TEBUSAN PADA PERNYATAAN INI DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI DALAM NEGERI DAN HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (5a - 6a) 1.516.650.000 DPUT UNTUK HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (5b - 6b) C . H A R TA B ER SI H YA N G B EL U M PER N A H D IL A PO R K A N D A LA M SPT NILAI HARTA BERSIH DI DALAM NEGERI [ Diisi dari Daftar Rincian Harta dan Utang Huruf B : Total B ] 1.516.650.000 NILAI HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (REPATRIASI) [ Diisi dari Daftar Rincian Harta dan Utang Huruf C : Total C ] NILAI HARTA BERSIH DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI (TIDAK REPATRIASI) [ Diisi dari Daftar Rincian Harta dan Utang Huruf D : Total D ] FO R M U LI R SURAT PERNYATAAN HARTA UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK A . I D E N TI TA S YA TIDAK TIDAK YA, PERIODE YA TIDAK

  Formulir Surat Pernyataan Harta (SPH) berisi identitas Wajib Pajak seperti NPWP, nama Wajib Pajak, NIK/SIUP/akta pendirian, alamat, pekerjaan, serta nomor telepon dan email. Selain itu, Surat Pernyataan Harta (SPH) juga memuat total harta yang sudah dilaporkan dalam SPT PPh terakhir (lampiran A1) yaitu Rp 1.705.000.000 maupun yang belum dilaporkan dalam SPT PPh terakhir (lampiran B1) yaitu Rp 1.516.650.000, serta besarnya uang tebusan yang dibayar oleh tuan daniel yang berasal dari jumlah pada lampiran B1 yaitu Rp 1.516.650.000 dikalikan dengan tarif tax amnesty sebesar 5% hasilnya adalah Rp 75.832.500. Uang tebusan yang dibayar oleh Tuan Daniel adalah Rp 75.832.500 dan dibayar melalui Bank Mandiri pada tanggal 25 Februari 2017.

  Setelah mengisi lampiran A1, lampiran B1 dan formulir Surat Pernyataan Harta (SPH) Tuan Daniel juga harus melengkapi syarat dalam melaporkan tax amnesty yaitu fotokopi SPT PPh terakhir yaitu SPT tahun 2015, bukti bayar tax amnesty, surat pernyataan tidak mengalihkan harta yang berada atau ditempatkan di dalam negeri ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, surat kuasa khusus, surat pengakuan kepemilikan harta. Setelah persyaratan tersebut lengkap lalu dilaporkan ke KPP terdaftar Tuan Daniel pada tanggal 27 Februari 2017.

  Saat melaporkan tax amnesty tersebut di KPP, Tuan Daniel mendapatkan tanda terima tax amnesty dari KPP sebagai tanda bahwa telah mengikuti program tax amnesty. Tanda terima tax amnesty tersebut diterima Tuan Daniel 10 hari kemudian berupa surat keterangan. Surat keterangan yaitu surat yang diberikan oleh Kanwil sebagai bukti pelaporan

  

tax amnesty . Surat keterangan yang dikeluarkan oleh Kanwil tersebut

  dikirimkan melalui Kantor Pos ke alamat Tuan Daniel. Setelah mendapat surat keterangan tersebut, Tuan Daniel memperoleh fasilitas tax amnesty yaitu, penghapusan pajak terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, tidak dilakukan pemeriksaan pajak, dan penghentian pemeriksaan pajak.

  Evaluasi dari tax amnesty Tuan Daniel adalah Tuan Daniel memilih tindakan yang tepat untuk mengikuti program tax amnesty karena Tuan Daniel dengan sengaja tidak melaporkan hartanya dalam SPT, Tuan Daniel berasumsi bahwa hal itu tidaklah penting, sejauh dirinya membayar pajak kepada negara. Tetapi berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku setiap penghasilan dan harta harus seluruhnya dilaporkan oleh wajib pajak, sehingga Tuan Daniel memanfaatkan program tax

  

amnesty ini untuk memperbaiki kewajiban perpajakannya untuk

  melaporkan seluruh hartanya secara lengkap sesuai dengan UU Perpajakan yang berlaku. Dengan mengikuti program tax amnesty Tuan Daniel membayar uang tebusan sebesar Rp 75.832.500. Setelah membayar uang tebusan dan melengkapi persyaratan tax amnesty, Tuan Daniel lalu melaporkannya ke KPP. Keikutsertaan tax amnesty Tuan Daniel dilakukan pada periode ketiga yaitu bulan Februari 2017. Dalam hal ini Tuan Daniel tepat waktu dalam melaporkan tax amnesty nya, karena tidak melebihi jatuh tempo tax amnesty periode ketiga yaitu pada bulan maret 2017. Tidak ada kendala yang dialami Tuan Daniel dalam melaporkan tax

  amnesty nya, karena Tuan Daniel menyerahkan sepenuhnya pelaporan tax amnesty nya kepada KKP Drs.Supriyanto, dikarenakan Tuan Daniel

  kurang memahami tata cara penghitungan dan pelaporan tax amnesty, serta tidak mengetahui peraturan perpajakan mengenai tax amnesty.

4.2 Konsekuensi bagi Tuan Daniel setelah tax amnesty

  Setelah mengikuti tax amnesty, bukan berarti Tuan Daniel sudah selesai dalam pelaporan amnesti pajaknya. Karena, Tuan Daniel wajib menyampaikan surat laporan penempatan harta tambahan yang berada didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta tidak dibolehkan mengalihkan dan menginvestasikan harta tambahan tersebut ke luar wilayah Indonesia paling singkat tiga tahun terhitung sejak diterbitkannya Surat Keterangan. Surat keterangan yaitu surat yang diberikan kepada Tuan Daniel oleh Kanwil sebagai bukti pelaporan tax

  amnesty . Surat keterangan yang dikeluarkan oleh Kanwil tersebut dikirimkan melalui Kantor Pos ke alamat Tuan Daniel.

  Batas waktu penyampaian Laporan Penempatan Harta Tambahan adalah:

  1. Untuk penyampaian laporan tahun pertama, pada saat berakhirnya batas waktu yang disampaikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2017.

  2. Untuk penyampaian laporan tahun kedua dan seterusnya, pada saat berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2018 dan seterusnya. Berikut ini adalah Laporan Penempatan Harta Tambahan yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia milik Tuan Daniel:

  Tabel 4.2

Laporan Penempatan Harta

  Sumber : KKP Drs.Supriyanto, 2017 Laporan Penempatan Harta Tambahan tersebut berisi informasi terkait identitas Wajib Pajak, informasi Harta tambahan yang disampaikan oleh WP dalam bentuk formulir kertas (hardcopy) dan salinan digital

  (softcopy) kemudian dilaporkan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar secara langsung yang telah ditandatangi oleh Wajib Pajak orang pribadi.

  Tuan Daniel belum melakukan kewajibannya melaporkan penempatan harta tambahan, karena pelaporan yang pertama dilaporkan pada saat melaporkan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2017, yaitu batasnya pada bulan Maret 2018. Akan tetapi kewajiban melaporkan penempatan harta tambahan tersebut pasti dilakukan, karena jika Tuan Daniel tidak menyampaikan laporan dalam jangka waktu yang ditentukan tersebut, maka dapat dilakukan pemeriksaan terhadap Tuan Daniel. Jika setelah masa pelaporan tax amnesty berakhir, DJP menemukan harta yang belum dilaporkan Tuan Daniel yang ikut program tax amnesty, maka harta tersebut akan diperhitungkan sebagai tambahan penghasilan dan dikenai PPh dengan ditambah sanksi 200%.

  Pada masa yang akan datang setelah Tuan Daniel melaporkan penempatan harta tambahannya tersebut, maka Tuan Daniel hanya tinggal meng-update penempatan harta tambahan setiap tahunnya selama 3 kali. Setelah masa pelaporan penempatan harta tambahan berakhir maka Tuan Daniel telah selesai mengikuti program tax amnesty. Apabila ada harta yang dimiliki pada tahun 2016 atau setelah berakhirnya program tax

  

amnesty , maka dari harta tersebut Tuan Daniel wajib melaporkan dalam

SPT tahunannya.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Latar Belakang - PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP TAX AMNESTY

0 1 10

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG KEBIJAKAN TAX AMNESTY (PENGAMPUNAN PAJAK), DAN MOTIVASI MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PERPAJAKAN

0 1 8

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TAX AMNESTY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK

0 0 10

PENGARUH ATRIBUT INOVASI DAN PENGALAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ONLINE TAX FILING SYSTEM PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DI KOTA SURABAYA KARANGPILANG - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH ATRIBUT INOVASI DAN PENGALAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ONLINE TAX FILING SYSTEM PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DI KOTA SURABAYA KARANGPILANG - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 - BAB IV

0 0 15

PENGARUH TAX AMNESTY, SANKSI PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANGKA

0 3 21

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN TAX AMNESTY DI KPP PRATAMA BANGKA

0 0 17

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN - PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CILEGON - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 19

MEKANISME PENGAJUAN TAX AMNESTY OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 14