EVALUASI PARAMETER PROSES SISTEM VENTILASI RSG-GAS - e-Repository BATAN

  Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2009

  ISBN 978-979-17109-4-7

EVALUASI PARAMETER PROSES

SISTEM VENTILASI RSG-GAS

  Makmuri, Dede Solehudin F, Udi Marfudin

  ABSTRAK

EVALUASI PARAMETER PROSES SISTEM VENTILASI RSG-GAS, Evaluasi para meter proses ini

  dilakukan untuk mengetahui kwalitas udara pada saat ini, Hasil evaluasi parameter kwalitas udara menunjukan adanya peningkatan pada suhu , kelembaban relatif rata-rata dan penurunan laju alir di dalam gedung reaktor, hal tersebut di akibatkan oleh menurunnya kemampuan pendinginan sistem ventilasi dan peningkatan beban yang dapat mempertinggi suhu ruangan. Peningkatan suhu ( 2 %), kelembaban udara (4 %) dan penurunan laju alir (11%) sejauh ini dapat di tolerir karena masih berada dalam daerah yang diijinkan. Peningkatan suhu dan kelembaban dijaga agar tidak memberikan dampak terhadap personil, komponen dan sistem reaktor. Kata Kunci : Ventilasi RSG – GAS

  ABSTRACT

THE EVALUATION PROCESS PARAMETER OF THE RSG GAS VENTILATION SYSTEM . The

evaluation process parameter is conducted by comparing the meausurement of air quality on actual

condition, the result of air quality meausurement shows the in creasing of temperature and humudity

relatively in reactor building, this is caused by decreasing of ventilation cooling system and in creasing of

loading wich can valeance room temperature. Temperature increasing (2%), humudity (4%) and decreasing

flow (11%) can be acecpted because still in allowed limitation . The temperature increasing and humudity is

kept so there is no body effect to the workers, component and reactor system. Key Word : Ventilation RSG

  • – GAS System

  PENDAHULUAN

  Sistem ventilasi RSG-GAS adalah sistem penyedia udara segar untuk personil dan peralatan yang berada dalam seluruh ruangan gedung reaktor. Sistem ini dapat mempertahankan suhu dan tekanan negatif udara antar ruang dan balai. Selain itu, sistem ini juga berfungsi untuk mempertahankan kelembaban relatif udara dan melakukan penya- ringan radionuklida yang terbawa bersama udara dalam bentuk air bone.

  Setelah beroperasi secara terus menerus, sistem, struktur dan komponen dari sistem ventilasi RSG-GAS ini akan mengalami penuaan sejalan dengan berlalunya waktu dan jam operasi. Pe- rubahan ini dapat mengakibatkan terjadinya kendala dalam pengoperasian reaktor, sebagai akibat ketidak nyamanan bekerja bagi para personil maupun akibat perubahan kondisi lingkungan operasi peralatan yang dapat mengganggu keandalan peralatan yang terdapat di seluruh ruangan. Untuk mengatasi kendala tersebut telah dilakukan evaluasi parameter proses sistem ventilasi yang meliputi evaluasi: perubahan suhu, perubahan batas perbedaan tekanan antar ruang, perubahan kelembaban udara dan perubahan aktifitas udara pada seluruh ruangan dan balai. Dengan evaluasi parameter proses ventilasi yang dilakukan diperoleh kondisi udara terkini pada seluruh ruangan dan balai. Sebagai acuan digunakan nilai nominal standar sistem ventilasi yang diambil pada batasan operasi. Sistem ventilasi dan penyegar udara di fasilitas Reaktor Serba Guna, khususnya di balai operasi reaktor (level + 13,00 m) di rancang dengan kondisi suhu udara normal bervariasi antara 20 s/d 28

  C. Sedangkan beda tekanan antara balai reaktor dengan ruangan di sekitarnya pada batas bawah sebesar : -1,2 mbar dan batas atas > -1,7 mbar dengan kelembaban Relatif (RH) 70%. Dari hasil evaluasi parameter proses sistem ventilasi yang dilakukan diperoleh bahwa kondisi udara pada setiap ruangan masih dalam batas layak dan aman dalam pemenuhan laju alir udara dari sistem ventilasi yang di persyaratkan.

  DESKRIFSI

  Di dalam melakukan evaluasi Parameter sistem ventilasi ini, parameter

  • –parameter yang dibutuhkan

  Evaluasi Parameter Proses …(Makmuri, dkk)

  /jam. Pendinginan udara ini dilakukan dengan air dingin yang di pasok dari unit penyedia air dingin tanpa pengaman catu daya listrik (chiller water unit-non safety related,QKJ 01/ 02/ 03) dengan laju air dingin sebesar 314 m

  b. Kelembaban udara dan temperatur diukur dengan menggunakan peralatan Hygrometer portable

  dalam evaluasi proses sistem ventilasi udara RSG- GAS ini adalah :

  with paper recorder dan ygrometer digital with probe

  c. Tekanan udara diukur dengan menggunakan Static pressure, angle type Evaluasi parameter proses sistem ventilasi ini dilakukan meliputi semua mode operasi yang mungkin terjadi yaitu: operasi normal, venting, separated area dan terkungkung. Hasil evaluasi parameter-para meter proses sistem ventilasi yang diperoleh dibandingkan dengan parameter rancangan awal, dengan batasan yang diijinkan adalah: a. Batas kenaikan suhu

  ≤18 %

  b. Batas kenaikan kelembaban udara (RH) ≤ 6 %

  c. Batas perbedaan tekanan antar ruang ≤ 40 % Jika hasil evaluasi parameter-parameter proses ventilasi yang diperoleh masih dalam batas yang diijinkan, maka unjuk kerja sistem ventilasi RSG- GAS dinyatakan aman dalam pengoperasian reakktor RSG-GAS. Sedangkan jika terdapat hasil melebihi batas yang diijinkan, maka diperlukan tindakan perbaikan berupa perawatan atau penggantian komponen dari sistem ventilasi..

  Unit KLA 31 ini berfungsi untuk mensirkulasikan udara di balai reaktor secara keseluruhan melalui terowongan udara berpenampang persegi (ducting) yang terpasang di sekeliling dinding balai reaktor.

  3 /jam.

  3

  Sedangkan kondisi udara terkini pada sistem ventilasi udara RSG-GAS diperoleh melalui pe- ngukuran langsung di lapangan, dengan meng- gunakan alat sebagai berikut: a. Laju alir udara diukur dengan peralatan Air Flow meter, Mode Anemometer with digital calculator

  /jam. Udara di distribusikan melalui katup-katup pengaturan (jenis variabel air volume,VAV,KLA10 AA09) yang digerakkan motor listrik ke unit sirkulasi udara di balai reaktor (KLA 31) dengan kapasitas sirkulasi udara sebesar <26,000 m

  3

  condition) dapat mencapai 22.000 m

  /jam, pada kondisi operasi normal. Sedangkan pada kondisi pembilasan udara di balai operasi (venting

  3

  Sistem ventilasi dan penyegar udara di fasilitas Reaktor Serba Guna, khususnya di balai operasi reaktor (level + 13,00 m) di rancang dengan kondisi suhu udara normal bervariasi antara 20 s/d 28 C. sedangkan beda tekanan antara balai reaktor dengan ruang sekitarnya adalah pada batas bawah sebesar : - 1,2 mbar dan batas atas > -1,7 mbar, dan dengan kelembaban relatif (Relatif Humudity) 70%. Udara segar di pasok dari unit penyedia udara segar (KLA 11/12) dengan laju alir udara sebesar 10.000 m

  e. Laju alir udara Nilai parameter-parameter proses sistem ventilasi ini pada kondisi awal dapat diperoleh dari data batas operasi seperti diuraikan berikut:

  c. Tekanan ruangan d. Kelembaban relatif udara ruangan.

  b. Tekanan sisi isap dan sisi tekan blower

  a. Laju alir udara

  and stick

METODA EVALUASI

  /jam dan air kondensasi yang berasal dari pendinginan udara dari permukaan kolam yang telah di saring akan dan di kembalikan kedalam kolam reaktor. .

  3

  ngukuran dilakukan pada seluruh lubang pengukuran yang tersedia dan dengan cara melubangi terlebih dahulu beberapa titik yang sudah di tentukan di terowongan udara (duckting) pada masing-masing saluran, dengan cara memasukkan alat pengukur ke dalam terowongan tersebut. Hasil pengukuran dicatat pada buku dokumen pengukuran (log book). Pengukuran dilakukan setelah saringan (filter) pada

  Anemometer with digital calculator and stick . Pe-

  1. Melakukan pengukuran laju alir udara Pengukuran laju alir udara dilakukan dengan menggunakan peralatan Air Flow meter, Model

  3. Melakukan pengukuran perbedaan tekanan udara antar ruang/balai (mbar)

  2. Melakukan pengukuran kelembaban udara (%)

  /jam)

  1. Melakukan pengukuran laju alir udara (m

  3

  Dalam melakukan evaluasi parameter sistem ventilasi RSG-GAS ini metoda yang dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.

  Khusus untuk sirkulasi udara di permukaan kolam reaktor (JAA 01) dan kolam penyimpanan bahan bakar bekas (JAC 01) menggunakan unit

  blower (KLA 60 AN 001) dengan laju alir udara

  sebesar 6.000m

  3

  /jam dimana udara di distribusikan melalui saluran udara yang menggunakan pipa baja tahan karat (DN 50) dan di hisap melalui payung kolam (pooll umbrella). Udara yang diisap dari permukaan kolam mempunyai kandungan uap air yang relatif tinggi dan suhu udara > 28

  C. Selanjutnya udara ini di dinginkan dengan menggunakan air dingin yang di pasok dari unit penyedia air dingin dengan pengaman catu daya listrik (chiller water unit – safety related,QKJ 10/20/30) dengan laju alir air pendingin sebesar 126 m

  Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir

  ISBN 978-979-17109-4-7 PRSG Tahun 2009

  setiap titik yang di tentukan, titik pengukuran seperti ditunjukkan pada gambar berikut: 1 1 TE M KLA70 AA07 Heat Exchanger KLA70 AA10 KLA70 AA05 BC101 BC201 BC301 AN201 LK REACTOR HALL HOT CELL COMPLEX KLA40 AA05 KLA70 AA06 KLA70 AA09 KLA 41 A KLA70 AA08

KLA40 AA01

KLA70 AA04 Filter Plant KLA40 KLA40 KLA40 KLA40 KLA60 AA002 Filter Plant KLA 42 KLA60 KLA40 AN101 A AN301 KLA40 06 1 10 A K 06 A 10 1

  2 YS g AN101 60 Filter Plant LK LA

   1 R Recircul. Plant K S KLA10 KLA70 AA11 KLA06 tin LA K KLA60 KLA60 KLA 61 K AA008 LA AI KLA 31 KLA20 AA05 V AN001 AN201 KLA06 en g AA102 KLA10 KLA10 AA001 AA002 K FR ES H KLA10 AA010 AA012 KLA10 Recircul. Plant AUXILIARY ROOMS EXP. HALL C KLA60 AN301 Recircul. Plant KLA 33 KLA 32 KLA20 AA12 KLA70 AA02 KLA20 AA10 KLA20 AA07 KLA70 AA01 AA001 KLA40 AA07 KLA 71 KLA40 AA07 KLA20 AA006 KLA73 ol lin Filter Plant Po oo LA A KLA 62 Filter Plant AN001 AN001 Filter Plant KLA 72 AN001 AA004 AA003 K A 60 AA202 5 00 KLA60 KLA74 KLA20 KLA20 AN001 KLA23 KLA24 AA014 KLA10 PRIMARY ROOMS Recircul. Plant KLA 34 KLA70 AA03 KLA20 AA11 KLA40 AA12 Filter Plant Filter Plant KLA 22 KLA 21 KLA20 KLA20 AA002 AA001

  Gambar 1. Diagram Alir Sistem Ventilasi Kondisi Normal Salah satu contoh titik pengukuran laju alir

  4

  1

  2

  3

  4

  5

  1

  b. Section View

a. Front View Titik pengukuran

  Gambar 2. Filter Unit KLA 21/22

  2. Melakukan pengukuran kelembaban udara pada setiap ruangan. Hasil pengukuran yang Untuk mengetahui kelembaban udara terkini diperoleh dicatat pada buku dokumen pengukuran pada setiap ruangan dilakukan pengukuran (log book). Dari angka-angka hasil pengukuran kelembababan udara dengan menggunakan pera- tersebut ditentukan nilai rata-ratanya sebagai hasil latan-peralatan Hygrometer portable with paper akhir pengukuran kelembaban yang dilakukan.

  recorder dan Hygrometer digital with probe.

  Pengukuran dilakukan dengan terlebih dahulu

  3. Melakukan pengukuran tekanan udara menentukan beberapa titik pengukuran secara acak

  Evaluasi Parameter Proses …(Makmuri, dkk)

  Perbedaan tekanan udara antara satu ruang dengan ruang lain, dapat diketahui melalui pengukuran tekanan udara secara langsung pada setiap ruang. Pengukuran dilakukan dengan meng- gunakan peralatan Static pressure, angle type. Hasil pengukuran ini dibandingkan satu sama lain sehingga perbedaan tekanan udara pada masing- masing ruang dapat diketahui.

  Seluruh kegiatan pengukuran dilakukan dengan mengikuti semua kemungkinan mode operasi yang mungkin terjadi yang meliputi: Operasi normal, Venting, separated area , dan terkungkung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Dari hasil evaluasi pengukuran parameter proses sistem ventilasi yang dilakukan di setiap parameter-parameter proses di peroleh bahwa laju alir udara pada semua mode operasi sistem ventilasi yang meliputi pasokan udara segar melalui KLA11 / 12, dengan udara buangan melalui KLA 23 / 24, pendingin kolam reaktor (KLA 60) dan pengatur tekanan rendah (KLA 40) masih mempunyai batas layak dan aman dalam pemenuhan laju alir udara dari sistem ventilasi yang di persyaratkan. Besar penurunan laju alir udara ini masih layak, sabab penurunan lebih besar yang di persyaratkan akan terjadi kegagalan berupa putaran rendah (low speed), jika hal ini terjadi maka kemungkinan di sebabkan :

  1. Sensor putaran (proximity type) renggang sehingga tidak bisa mencacah

  2. Sensor putaran tidak bertegangan

  3. Salah satu katup tidak membuka secara penuh

  4. Control tekanan melebihi batas yang di ijinkan Dalam kondisi laju alir udara menurun akan berpengaruh terhadap jumlah penggantian udara segar dalam gedung reaktor, yang seharusnya dapat di capai satu-satuan waktu. Konsekuensi dari perlambatan waktu (delay time) penggantian udara segar di dalam gedung reaktor akan berpengaruh pada meningkatnya kerja saringan udara arang aktif (charcoal filter) yang berfungsi untuk menyaring radioaktif yang terbawa oleh udara, sehingga mempercepat kejenuhan. Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan kebutuhan rancangan awal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 terlampir, dengan hasil pengukuran saat ini ditandai dengan indikasi “Ukur “dan yang dibutuhkan ditandai dengan indikasi “Butuh

  • Pembacaan pada Tabel 1 dan 2. terlampir, menunjukkan bahwa penurunan laju alir yang terjadi hingga saat ini masih dibawah batas yang dijinkan (18%).

  Operasi LAJU ALIR UDARA(m

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 101

  /jam ) KETERANGAN

  Buangan udara (KLA 23/24) Butuh ukur deviasi

  1 Normal 26.000 21.500 12,5 % Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  2 Venting 52,000 43.000 11,86 % Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  3 Separated area 24.000 21.500 11.74 %

  (1)

  (2)

  LAJU ALIR UDARA ( m

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 001

  4 Terkung- kung Tidak operasi

  Tidak operasi Tidak operasi

  (1)

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 201

  (2)

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 301

  3

  No Model operasi

  

3

  (1)

  /jam) keterangan Pasokan (KLA 11/12)

  Butuh Ukur deviasi

  1 Normal 28.000 25.000 11,71 % yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  2 Venting 56.000 50.000 11,85 % yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  3 Separated Area

  26.000 23.000 11,71%

  yang beroperasi unit KLA 60 AN 101

  yang beroperasi unit KLA 40 AN 301 Tabel 2. Hasil Pengukuran Laju Alir Udara Rata-Rata

  (2)

  yang beroperasi unit KLA 40 AN 001

  4 Terkungkung Tidak operasi Tidak operasi

  Tabel 1. Hasil Pengukuran Laju Alir Udara Rata-Rata No Model

  (1)

  yang beroperasi unit KLA 60 AN 201

  (2)

  Tidak operasi

  Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2009

  65

  Parameter Keterangan

  No Ruang / Balai

  60 Reaktor perasi Tabel 6. Pengukuran Suhu,Tekanan Dan Kelembaban Relatif

  57

  25 27 - 1,5 - 1,4 > 60

  40

  4 Ruang pompa primer

  68 Reaktor perasi

  70

  o

  24 26 - 1,0 - 0,8

  30

  3 Ruang bantu

  68 Reaktor perasi

  65

  70

  24 26 - 0,5 - 0,5

  28

  2 Balai percobaan

  Suhu

  C Tekanan,m bar Kelembaban % Batasan

  64

  65

  63

  4 Ruang pompa primer 40 24 25,5 - 1,5 - 1,4 > 60

  68 Reaktor tidak operasi

  65

  70

  24 25 - 1,0 - 0,8

  30

  3 Ruang bantu

  67 Reaktor tidak operasi

  70

  (Maks) Ukur Batasan

  24 25 - 0,5 - 0,5

  28

  2 Balai percobaan

  65 Reaktor tidak operasi

  62

  70

  1 Balai operasi 26 23,5 24,5 - 1,5 -1,4

  (Maks) Ukur awal kini awal kini

  (Maks) Ukur Batasan

  67 Reaktor perasi

  70

  ISBN 978-979-17109-4-7

  (2)

  /jam) keterangan Tekanan rendah (KLA 40) butuh ukur Deviasi

  3

  No Model operasi Laju alir udara (m

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 301 Tabel 4. Hasil Pengukuran Laju Alir Udara Rata-Rata

  (2)

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 201

  (1)

  4 Terkung- kung 6000 5400 12 %

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 001

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 101

  Tidak operasi Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001 2 venting Tidak operasi

  (1)

  3 Separated area 6000 5400 12 %

  1 Normal 6000 5400 12 % Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001 2 venting 6000 5400 12 % Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  (KLA 60) butuh ukur Deviasi

  /jam) keterangan Pendingin kolam reaktor

  3

  operasi Laju alir udara (m

   No Model

  Tabel 3. Hasil Pengukuran Laju Alir Udara Rata-Rata

  1 Normal Tidak operasi Tidak operasi

  Tidak operasi Tidak operasi

  23 25 - 1,5 -1,4

  Tabel 5. Pengukuran Suhu, Tekanan Dan Kelembaban Relatif No Ruang /

  26

  1 Balai operasi

  (Maks) Ukur awal kini awal kini

  (Maks) Ukur Batasan

  (Maks) Ukur Batasan

  C Tekanan,m bar Kelembaban % Batasan

  o

  Keterangan Suhu

  Balai Parameter

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 301 Demikian juga halnya dengan pengukuran suhu, tekanan dan kelembaban relatif udara seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5 dan 6 terlampir.

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 001

  (2)

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 201

  (1)

  4 Terkung- kung 2000 1500 11,54 %

  Yang beroperasi unit KLA 40 AN 001

  (2)

  Yang beroperasi unit KLA 60 AN 101

  (1)

  3 Separated area 2000 1500 11,54 %

  65 Reaktor tidak perasi

  Evaluasi Parameter Proses …(Makmuri, dkk)

  Dari tabel 5 dan 6 (hasil pengukuran suhu,tekanan dan kelembaban relatrif udara) di atas, terlihat bahwa suhu, beda tekanan dan kelembaban relatif udara yang terjadi pada masing-masing ruangan masih dalam kisaran batas yang diijinkan. Kenaikan suhu dan kelembaban sebaiknya dijaga agar tidak melebihi batas aman (2 %),karana dapat diperkirakan akan mempengaruhi kwalitas dan ketahanan dari struktur, sistem dan komponen reaktor yang ada di dalam gedung reaktor.

  Untuk tujuan penekanan terhadap pengaruh radikal dari lingkungan maka perlu mengevaluasi pola perawatan ventilasi yang tersedia dan meningkatkan kegiatan revitalisasi /refungsionalisasi pada sistem ventilasi RSG – GAS.

  KESIMPULAN

  Dari hasil evaluasi pengukuran parameter proses sistem ventilasi dapat disimpulkan bahwa:

  1. Parameter sistem ventilasi menunjukan adanya peningkatan suhu berkisar antara (2%) , kelembaban (4%), penurunan laju alir (11%) dari sistem ventilasi udara RSG-GAS masih dalam batas yang diijinkan

  2. Dalam kondisi laju alir udara menurun (>11%)akan berpengaruh meningkatnya kerja saringan udara arang aktif (charcoal filter) sehingga mempercepat kejenuhan

  3. Hasil evaluasi yang diperoleh merekomen- dasikan untuk meningkatkan pola perawatan dan kegiatan refungsionslisasi pada sistem ventilasi RSG – GAS.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Anonim, Log Book Operasi

  2. Anonim, Sistim ventilasi RSG – GAS Turn Over Package No.ident 41

  3. Sentot Alibasya Harahap, Diklat Perawatan Sistim Ventilasi, Serpong 2007

  4. Maintenance and Repair Manual (MRM) MPR 30 part 2 5. log book perawatan sistem ventilasi

  L P P

  R ro S

  ampi si

  G din Ta

  ra g S

  hu

  n

  em n 2

  1

  in

  00 ar

  9 KLA31 KLA31 KLA40 N CT001 CM001 - 1.5 mbar CP001 asi TIRA MIRA Atm PDIC on al Atm KLA31

  Te KLK01 KLK01 CP001 kn - 1.5 mbar TIRA CR001 CR002 PDA 8.55 mbar olo R R gi Atm KLA40 da n A pli M M PDIC POOL VENTING SYSTEM 2 x ka si

  100% PDI KLA60 R CP001 3 X 100% ea KLA31 KLA40 KLA40 AA006 AA005 KLA60 KLA61 kto CP001 r CP002 6000 m3/h BC001 PDA 52.4 mbar ukl M M N Atm 4000 m3/h

BC301

KLA60

KLA60 BC201 M BC101 BT001 AA102 KLA60 KLA60 KLA60 KLA60 AA101 KLA60 AN101 ir

  221 M M KLA31 BS003 KLA70 M AA011 KLA60 M KLA70 AA005 KLA60 KLA60 KLA60 AA002 AA003 AA004 AN001 KLA60 M M AA001 11/12 21/22 31/32 41/42 KLA61 BT BT BT BT B2 S R KLA61 M AA201 AA202 KLA60 KLA60 3 /h m m AN001 BC001 /h 1 KLA11/ 3 KLA31 KLA31 KLA31 ) KLA31 2 (2 KLA10 KLA10 AA 08 AA 07 BS11/12 AA001 KLA31 BS002 KLA31 BT001 (12000 m3/h) AA005 KLA20 M AA002 KLA20 KLA60 M M KLA60 B2 S R AA001 11/12 21/22 31/32 41/42 KLA62 BT BT BT BT PDA 52.4 mbar KLA62 M AA002 KLA60 KLA60 AA301 AA302 M KLA60 AN201 KLA12 KLA20 AA006 AA001 CP001 KLA61 AN301

  IS B Gambar 1. Sistem Ventilasi Balai Operasi Reaktor (Level + 13.00 m)

  N

   9 Kondisi Terkungkung Sebagian (Separated Area)

  78

  • -9

  79

  • -1

  71

  09

  • -4
  • -7

  E va lu asi P ara m ete r Pr ose s…( M akm uri , d kk )

  222 L ampi ra n

  1 KLA06 AA102 KLA06 AA202 Gambar 2. Diagram Alir Sistem Ventilasi Kondisi Terkungkung (Separated Containment / Isolation Building)

  1

  6 AA

  1 KL K

  1

  6 AA

  KLA60 AA001 KLA20 AA006 KLA23 AN001 KLA24 AN001 KLA20 AA003 KLA20 AA004 KLA20 AA001 KLA20 AA002 KL K0

  Filter Plant KLA 71 Filter Plant KLA 72 Filter Plant KLA 21 Filter Plant KLA 22

  6 KLA73 AN001 KLA74 AN001

  Po o l Ve n ti n g C o o li n g K L A

  5 KLA60 AN001 KLA60 AA002

  K L A6 A A

  Filter Plant KLA 61 Filter Plant KLA 62

  Filter Plant KLA 42 KLA60 AN101 KLA60 AN201 KLA60 AN301

  KLA40 AN101 KLA40 AN201 KLA40 AN301 Filter Plant KLA 41

  1 KLA10 AA002 KLA10 AA001 KLA40 AA05 KLA70 AA11 KLA20 AA05 KLA40 AA07 KLA70 AA01 KLA20 AA07 KLA40 AA07 KLA70 AA02 KLA20 AA10 KLA20 AA12 KLA40 AA12 KLA70 AA03 KLA20 AA11 KLA40 BC101 KLA40 BC201 KLA40 BC301 Heat Exchanger

  1

  Recircul. Plant KLA 32 Recircul. Plant KLA 33 Recircul. Plant KLA 34 KL A

  2 HOT CELL COMPLEX KLA70 AA07 KLA70 AA10 KLA70 AA05 KLA70 AA08 KLA70 AA09 KLA70 AA06 KLA70 AA04 KLA40 AA01 REACTOR HALL KLA10 AA014 KLA10 AA012 KLA10 AA010 KLA10 AA008 EXP. HALL Recircul. Plant KLA 31

  1

  R ESH AI R SYST EM KL A

  2 F

AUXILIARY ROOMS

PRIMARY ROOMS

  Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir

  ISBN 978-979-17109-4-7 PRSG Tahun 2009