Tantangan Dan Kesempatan Dalam Tugas Penggembalaan Gereja Di Era Post Modernisme

TANTANGAI{ DAN KESEMPATAN DALAM
TUGAS PBI{GGEMBALAAN GERBJA
DI ERA POS MODERNISME

/oftanis Luni

Intisari
Gereja ditantang untuk ambil bagian dalam mengobarkan panggilannya melalui koinonia,
diakonia, dan marturia. Panggilan ini tidak pernah berubah sepanjang zaman. Ini pula yang harus
mewarnai penggembalaan gereja. Namun, setiap zaman memiliki konsep, pandangan, nilai-nilai, dan
sistem yang berbeda. Sering kali Gereja mulai terbawa oleh arus zaman sehingga dogma gereja menjadi
porak poranda oleh pikiran zamen. Agar gereja mampun menghadapi tantangan zaman maka
ketungguhan dan konsistensi teologi yang benar yang berpusat pada Allah melaluifirman Allah
yang hidup dan kekal harus menjadi dasar bagi pelayanan penegembalan di
era pos modernisme ini. tergoncangkan.

Pendahuluan

Istilah post modern 2 dalam tulisan

ini tidaklah dimaksudkan untuk di-


mengerti sebagai isnte atau paham, tetapi
dimengerti sebagai gejala atau fenomena
yang terus mempengaruhi seluruh aspek
kehiduparr manusia Zaman ini. Sep-erti

yalg dijelaskan oleh Stanley l. Glenz
bahwa belakangan inipola pikii post modern
terwujud dalam banyak aspek kebudayaan/ termasuk arsitekfur, seni, dan drama.
Kita dapat mencium gejala pergeseran dari
modern kepada post modern dalam budaya

pop, khususnya video musik sampai

kepada Seriul Star Trek.3 Pada dasarnya
"post modern atau zaman setelah ntodern"
muncul sebagai rgaksi terhadap fakta tidak
tercapainya impian yang dicita-citakan
dalam era modem. Era modern muncul
dan berkembang sejak abad pertengahan

sampai abad ke-l8, dan mencapai
puncaknya pada abad ke-19 sampai awal
abad ke-20 yang memiliki cita-cita yang
tersimpul dalam lima kata yaitu r-eason
(rasio), nature (alam), happiness (kebahagiaan) t progress (kemajuan), dan liberty
(kebebasan).

Pada masa sekarang nyata terliha't
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
yang merupakan wujud nyata cita-cita
modern tidak dapat memecahkan semua
masalah manusia. Keduanya memang
maju secara pesat tetapi kemajuan tersebut
seolah-olah justru memberi peluang yang

semakin besar bagi manusia untuk

menghancurkan dirinya sendiri, seperti
polusi yang hebat, pencemaran lingkungan
secara besar-besaran, eksploitasi tenaga

kerja, imperialisme, kolonialisme, dan
tribalisme. Karena itu muncullah orangorang post modern yang memberikan reaksi
keras terhadap modernisme.
Gejala post modern menarik untuk
disimak dengancirinya di mana orang akan
semakin menghargai spiritualitas tanpa
harus religius. "Mereka mencari keterlibatan spiritual yang lebih dalam di dunia
ini tanpa terikat pada guru, medium, atau
pengganti lain bagi kreatifitas individual
mereka sendiri."a Selain ifu ciri lain dari
post modern adalah menghargai kepelbagaian. Di sini terdapat prinsip filsafat
relativisme. Trend lain bagi masyarakat
post modern adalah tersedianya informasi-

Jumat loffray: Jurnat'Teotogi dan Stu[i Qastoral

informasi yang di posting di cyber-net
sehingga belajar secara mandiri. atau

yaitu penyampaian Firman dan moral

etika.

autodidact dapat dilakukan dengan mudah.
Dalam konteks gereja muncuinya cyberchurch atau electronic church sebagai hasil

Tantangan Bagi Penyampaian Firman
Amatlah terasa bahwa diakhirakhir ini, fokus dan gaya pelayanan gereja

dari sistem teknologi mutakhir. Bukankah
gejala semacam ini merupakan tantangan
(challenge), dan kesempatan (opportunity)
dalam pelaksanaan tugas penggembalaan
gereja sekarang ini?
T antangan

mulai bergeser dengan menampilkan
nuansa yang baru. Umumnya para gem-

dan Kesemp atan


Di satu pihak post modern telah
memberikan keiempatan bagi eksistensi
kekristenan yang telah terfikis habishabisan

di era modernisme.

I
I
|
Hal ini I

bala (pastor), parc pemimpin gereja, dan
atau para rohaniwan lebih menerima
perubahan tanpa selektif daripada
mempertimbangkannya. Menurut pendapat penulis, ini dapat menghancurkan
q"tgju.yang sejati. Gejala-geiala yang ditimltlttal,oleh,PosJ *?d::"
!1\9 T:_Y|l;
nai dinamika pelayanan gereja sekarang ini
dalam hal pemberitaan Firman Tuhan


I adalah leblsai berikut
I - -, ",!::o:
ry:::Y:i
post :2:p.::911i1
modern tidak
Orang-orang
I T:li:,
I ryl':l-*::",?51fiil1qi T^"fk}l:*f
Karena
menarik adalah masyarakat post mod
I
r
.
itubaeimerekapenyampaianFirmanyang
:-L: I *u."pg*ahdiketahuisecarapasti'

Jt*""gt*t""

hadirnya post moder:n


"r"n
ridlkulnya yang
dengarifilsafat relativir-"
justru mengakui kebenaran yu.,g t".aupu?
r,ur yJ"g
:irZ
di dalam k6kristenan. selain it"l
- -' ---'

'
selau
sangat naus dengan perseKutuan

a&arr actingpenting adalah
presentasinva atau
^r^r^L ^-^^^-&^^:-rra
^^u^_
;:l::;
-.::: :::',o--^;-'^-:--,;-:;--:l;: |I ^^-r.Y_
(peneKananpadaKomunltas)/maKal'Y,'J

\r
lain
penyampaian
atau dengan kata
'dengan
-- II nva,
,^;";:;.;;;;";";
menyajikan kependekatan
;1;1*]^i1,]^-*,,rao^ oria r.,,r,o- .,,h_
.\
I
hal-haldlDermuKaansalaDuKansuD+
,-..!
persaudaraan Kr$ten",.
nangatan
\Kolnonw) |
'.
':*"6:'*"
mereka
dengan I "'*-;'{:.,;'**

membawa
bertemu
dapat
---.r-.menshasilkan pudarnya kebenaran (tnrth
-'^''::::;';:;';:;"*
kecil
ALL' dalam
Kristus.
AErvrrryv^
uqrs'r |II ^;'""t'.^':--:^l
r\rrDtuD' Strateei
rrrqrs6r kelomook
decau\ Kristgn vang sgiati. Pgmbgritaan
penggembalaan sangat efektif diterapkan I :'""r' ;'^;,;;;"r;;n";:;:,;,;;
berfokus pada kebufuhan manusia
r^r^* r-^*r^r-p"lg- lI hanya
dalam
konteks :-:
ini. rr^-:-*r-^k.,^
Meningkatnyu -^::

horizontal dan
G'i;r"i)-iptq secara
t",Yl I :;;-"iiil,--u.hargaan
rrcrrS'd61r. terhadap
DP'rr*a'L