PEMBENTUKAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OSIS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEMBENTUKAN KARAKTER KEMANDI RIAN MELALUI KEGIATAN OSIS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Muhammad Japar, Suhadi, Desca Par idana

Fakultas Il mu Sosi al, Universitas Negeri Jakar ta e-mail : mjapar @unj.ac.id

ABSTRACT

This study ai ms to deter mine character i ndependence bui lding of senior high school students through the activities of OSIS in SMA Neger i

42 Jakar ta. SMA Neger i 42 Jakar t a i s one of the school s that implement s character education, especial ly the character of independence. The research method used is quali tative. The data w as conducted by obser vation, documentation, and inter view s to infor mants and key infor mant in SMA Negeri 42 Jakar ta. The Interview conducted to the board of OSIS by using pur posive sampling met hod. And by adding tw o key informant that i s coach and student council Vice Head of Student Affai r s. After that it is equipped by exper t opinion. The results showed that the activities per for med by OSIS SMA Neger i 42 Jakarta in shaping the character of OSIS management included view ing, speaking and listening act ivities, w r iting activiti es, moving activities, mental activities, and soul movement activities. Implementation of char acter -based self- reliant education conducted on board of OSIS i ncludes the gui dance of independence from the aspect of emotional independence, independence, economy, intellectual independence, and social independence. These activities ar e r eflected by planning, i mpl ementing and evaluating each activity fai rly w ell and upholdi ng the spir it of mutual cooperati on.

Keywor ds: charact er building,independence, OSI S, Senior Hi gh School

PENDAHULUAN

Sasar an utama pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh par a pendir i Republik Indonesia melalui UUD NRI Tahun 1945 adalah cer dasnya kehidupan bangsa, majunya kebudayaan nasional, dan disej aheterakannya kehidupan r akyat Indonesia secara ber keadilan. Untuk itu perl u upaya pembangunan yang haki katnya mer upakan pr oses t r ansfor masi budaya menj adi peradaban negar a bangsa Indonesi a yang maju, moder n, dan demokr atis berdasarkan Pancasila. Ber dasar kan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 disebutkan bahw a pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk kar akter ser ta Sasar an utama pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh par a pendir i Republik Indonesia melalui UUD NRI Tahun 1945 adalah cer dasnya kehidupan bangsa, majunya kebudayaan nasional, dan disej aheterakannya kehidupan r akyat Indonesia secara ber keadilan. Untuk itu perl u upaya pembangunan yang haki katnya mer upakan pr oses t r ansfor masi budaya menj adi peradaban negar a bangsa Indonesi a yang maju, moder n, dan demokr atis berdasarkan Pancasila. Ber dasar kan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 disebutkan bahw a pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk kar akter ser ta

Atas dasar penelitian diatas penel iti memil ih fokus ter hadap pembentukan kar akter kemandir ian melalui kegiatan OSIS ( Or gani sasi Si swa Int r a Sekolah) di SMA ( Sekolah Menengah At as). Peneliti memilih topik ter sebut karena asas kebaruan. Tr ansfor masi budaya dar i budaya tradi sional, feodal , dan budaya masyarakat ter jajah menjadi masyar akat yang mer deka, demokr atis, modern, maju, cer das, dan ber mart abat perl u ditempuh melalui diselenggar akannya satu sistem pendidikan nasional. Ter sel enggar anya sistem pendidikan nasional yang mampu melaksanakan fungsi konsti tusionalnya secar a efektif dengan sendir inya dapat memajukan kebudayaan nasional dalam w ujud l ahirnya manusia ter didi k yang berkar akter dan ber mor al, ber etos ker ja tinggi, disiplin, pr oduktif, i novatif dan inventif, serta menguasi ilmu penget ahuan dan teknologi. Sekol ah adalah lembaga yang paling str at egi s sebagai pusat pembudayaan berbagai kemampuan, nilai, dan sikap yang di perlukan bagi setiap w arga negar a untuk dapat ber par tisipasi secar a aktif, kr eatif, dan produktif dal am pr oses pembangunan masyar akat negar a bangsa Indonesi a di er a globalisasi yang penuh tantangan dan kesempat an.Sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat menjadi pusat pembudayaan bila dipenuhi per syar at an minimal penjamin mutu, yang meliputi tenaga pengajar , sar ana dan pr asar ana pendidikan, kur ikulum dan pr oses pembel ajar an yang r elevan, si stem evaluasi peser ta didi k yang bermoti vasi, ser ta manajemen penyelenggar aan yang efisi en dan efekti f. Aktivi tas belajar for mal di kelas, hanya menekankan pada t er jadinya pr oses pengembangan dir i sisw a kear ah kogni tif melal ui ber bagai mat a pelajar an yang telah di tetapkan dar i Kementer ian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesi a. Sedangkan aktivitas sisw a di luar jam belajar for mal yang ter gol ong dalam bidang non akademik atau bi asa disebut dengan ekstr akuri kul er . Di mana ekstr akur ikuler mer upakan pr oses pengembangan dir i sisw a dalam hal penanaman si kap dan peri laku ser ta keter ampilan atau bakat. Ekstrakuri kuler ter sebut dapat ber upa or gani sasi-or gani sasi yang sesuai dengan bidang minat dan bakat yang di miliki ol eh sisw a seper ti basket, futsal , tar i, paduan suar a, paskibra, photografi, PMR, pr amuka, MPK, OSIS dan l ain sebagainya.

Chester I. Bar nar d (dalam Ahmad Saifuddi n, 2012:17) or ganisasi mer upakan sistem ker jasama antar a dua or ang atau lebih. Sekolah menjadi bagian yang sangat penting dalam proses membentuk kar akter kemandir i an sebuah bangsa. Sekol ah juga ber peran dalam memfasi litasi si sw a unt uk pengembangan aktualisasi di ri maupun dalam mengembangkan potensi-potensi l ainnya. Or gani sasi Sisw a Int r a

Sekolah menj adi salah satu jaw aban at as kebutuhan di atas. Sehi ngga akan tercet ak kualitas siswa at au peser ta didik yang terpelajar dan menjadi kader pener us bangsa yang dapat member ikan suatu w ar na positif bagi bangsa kita. Secar a sist emati k OSIS mer upakan organisasi kesisw aan di sekolah (Jamal Ma’mur ,2012:97). Fungsi OSI S mer upakan w adah kegiatan sisw a di sekolah, sebagai motivator dan upaya preventif (Bambang Pr akoso, 2002:8).

Pemiki ran-pemikir an sisw a yang kr itis dan rasi onal mampu membangun sikap toler ansi ditengah kondisi Negar a ki ta yang sekar ang i ni sedang mengalami banyak tantangan diber bagai aspek kehidupan ber bangsa dan ber negar a. Kemandiri an seper ti halnya psikologis yang lain, dapat ber kembang dengan baik j ika diber ikan kesempat an untuk ber kembang melalui latihan yang dilakukan secar a terus mener us dan di lakukan sejak di ni, latihan ter sebut ber upa pemberi an tugas tanpa bantuan. Kemandi ri an akan memberi dampak yang positif bagi per kembangan anak, maka sebaiknya kemandir ian diajar kan pada anak sedini mungki n sesuai dengan kemampuan anak. Seper ti yang telah diakui segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak di ni akan dapat dihayati dan semakin ber kembang menuju kesempurnaan. Kemandir ian sangat diper lukan bagi seor ang pengurus Or ganisasi Si sw a Int r a Sekolah (OSIS). Kemandir i an dapat dil ihat dar i bagaimana car a ia mempunyai r asa tanggung jaw ab, per caya di ri dan teguh pendir ian dal am mer encanakan sesuatu berdasarkan kemampuan dan dapat mengambil r isiko atas keputusan yang diambil. Semakin banyak pr ogr am-pr ogr am ber kualitas yang OSIS ker jakan maka semakian banyak pula pengalaman sisw a dalam mengembangkan r asa tanggung jaw ab, percaya di r i dan t eguh pendiri an dalam mer encanakan sesuatu berdasar kan kemampuan dan dapat mengambil ri siko atas keputusan yang diambil sehi ngga akan meningkat tingkat kemandi rian peser ta didiknya. Konsep kemandir ian Carl Roger s (dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asr or i, 2012:109) dikenal dengan self kar ena dir i itu merupakan inti dar i kemandir ian. Kemandi ri an mer upakan suatu sikap otonomi dimana peser ta didik secar a r el ati f bebar dar i pengaruh penil aian, pendapat dan keyakinan or ang lain. Untuk itu otonomi ter sebut, peser t a di dik dihar apkan akan lebih bertanggung jawab ter hadap dir inya sendi ri (Desmi ta:2004:185).

Namun demikian, hal ter sebut ber banding ter balik dengan data yang ada. Permasalahan kemandi r ian siswa saat i ni yang masih ser ing dil akukan yakni kebiasaan menger jakan pekerj aan r umah (PR) dan tugas-tugas yang semestinya dilakukan di luar jam sekolah, akan tetapi diker jakan di sekolah pada menit-meni t sebelum jam pelajaran itu dimulai. Selain itu, sisw a masih ser ing kel uar kelas setel ah bel tanda selesai istir ahat dibunyikan. Ada pula yang masi h belum dapat mengenakan ser agam dan atri but sekolah sebagaimana yang telah ditentukan dalam tat a ter tib sekolah. Rober t Havighurst ( 1972) menuliskan beber apa aspek kemandi ri an seper ti kemauan mengontr ol emosi dan tidak ber gantung kepada or ang tua. Aspek kemampuan mengatur ekonomi , kemampuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, dan mengadakan inter aksi dengan or ang lain dan tidak bergantun atau menunggu aksi or ang lai n. Kemandir ian memiliki hubungan dengan tugas dan keter ampil an bagai mana menger jakan sesuatu mencapai sesuatu dan bagaimana mengel ola sesuatu (Par ker , 2005:226.). Pembahasan kemandiri an ditinjau dar i berbagai perspektif di atas mengantar kan pada suatu intisar i bahw a Namun demikian, hal ter sebut ber banding ter balik dengan data yang ada. Permasalahan kemandi r ian siswa saat i ni yang masih ser ing dil akukan yakni kebiasaan menger jakan pekerj aan r umah (PR) dan tugas-tugas yang semestinya dilakukan di luar jam sekolah, akan tetapi diker jakan di sekolah pada menit-meni t sebelum jam pelajaran itu dimulai. Selain itu, sisw a masih ser ing kel uar kelas setel ah bel tanda selesai istir ahat dibunyikan. Ada pula yang masi h belum dapat mengenakan ser agam dan atri but sekolah sebagaimana yang telah ditentukan dalam tat a ter tib sekolah. Rober t Havighurst ( 1972) menuliskan beber apa aspek kemandi ri an seper ti kemauan mengontr ol emosi dan tidak ber gantung kepada or ang tua. Aspek kemampuan mengatur ekonomi , kemampuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, dan mengadakan inter aksi dengan or ang lain dan tidak bergantun atau menunggu aksi or ang lai n. Kemandir ian memiliki hubungan dengan tugas dan keter ampil an bagai mana menger jakan sesuatu mencapai sesuatu dan bagaimana mengel ola sesuatu (Par ker , 2005:226.). Pembahasan kemandiri an ditinjau dar i berbagai perspektif di atas mengantar kan pada suatu intisar i bahw a

METODE PENELITIAN

Metode penelitian diartikan sebagai car a i lmi ah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu penget ahuan ter tentu sehingga pada gilir annya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan menganti sipasi masalah (Sugiyono, 2013, p.3). Didalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskr iptif dengan pendekatan kulaitatif yang ber tujuan untuk mendeskripsikan Aktivitas Organisasi Siswa Intr a Sekolah (OSIS) Dalam Pembentukan Kemandir i an Pengur us OSIS Di SMA Negeri 42 Jakar ta. Dalam penel itian kual itatif ini peneliti menggunakan teknik sampl ing purposive sampling . Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan per ti mbangan ter tentu. Per timbangan ter t entu ini, misalnya or ang ter sebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita har apkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneli ti menjelajahi objek atau situasi sosi al yang diteliti (Sugiyonno, 2013, p.301-302).Sedangkan sumber dat a dalam penelitian adalah subjek data yang diper ol eh (Ari kunto, 2010, p.172). Data atau infor masi ini dapat diper oleh dari r esponden (Sar w ono, 2006, p.16), yaitu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Pembina OSIS, Ketua OSIS, dan Pengurus OSIS.Dat a yang diperoleh ber upa data tertulis, dokumen, ar sip dan lain-l ain yang r elevan dalam penelitian (Sar w ono, 2006, p.17). Dal am peneli tian kualitati f i ni, pengujian keabsahan data meliputi member check, audit t r ial, tr iangulasi, exper t opinion . Tahap analisis data mer upakan langkah akhir dalam penelitian ini sebel um menyusun lapor an penelitian. Dalam t ahap analisis dat a, seti daknya ada tiga persoalan yang harus peneliti pahami , yakni (1) konsep dasar analisis data, (2) menemukan tema dan merumuskan hipotesis, dan (3) menganalisis berdasar kan hipotesis. Langkah-langkah anal isis data dalam penelitin ini meliputi pengumpul an data, r eduksi data, penyajian data, dan penar ikan kesimpul an.

HASIL DAN PEMBAHASAN

OSIS menjadi bagi an dalam melaksanakan pr ogr am-pr ogr am kesisw aan. Pr ogr am t er sebut, empat tahun yang lal u sudah di anggar kan oleh pihak sekolah dan komite sekolah setiap tahunnya. Sehingga pr ogr am-pr ogr am ter sebut dapat ter laksana denan baik. Namun saat ini, banyak sekal i yang menjadi per timbangan OSIS menjadi bagi an dalam melaksanakan pr ogr am-pr ogr am kesisw aan. Pr ogr am t er sebut, empat tahun yang lal u sudah di anggar kan oleh pihak sekolah dan komite sekolah setiap tahunnya. Sehingga pr ogr am-pr ogr am ter sebut dapat ter laksana denan baik. Namun saat ini, banyak sekal i yang menjadi per timbangan

Dar i hasil w aw ancar a t er hapad pembi na OSIS SMA N 42 Jakar ta menyatakan bahw a Or gani sasi kesi sw aan di sekolah ber bentuk or gani sasi si sw a int r a sekol ah yang mer upakan or ganisasi r esmi di sekolah dan tidak ada hubungan or ganisator i s dengan or gani sasi kesisw aan di sekolah lain (Hasil w aw ancar a Pembi na OSIS, 2016). OSIS SMA Negeri 42 Jakar t a dibentuk dengan tujuan untuk menjadi w adah atau tempat apa yang menj adi masukan bagi sel ur uh sisw a. Selain i tu, tujuan OSIS dibentuk adalah menj adi per w akilan-per w akilan bagi selur uh sisw a, mengingat jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak, jadi akan lebih baik jika ada per wakil an dari tiap-tiap kelas menj adi pengur us OSIS. Jadi, semua per masalahan- permasalahan yang di alami si sw a itu har us ada w adah yang menampungnya, yaitu OSIS. OSIS semua anggotanya adalah semua si sw a yang ada di seti ap sekolah. OSIS dapat dikatakan j uga sebagai “penyambung lidah” antara sisw a dan gur u (sekolah). Hasil observasi menunj ukkan Seper ti di SMA Negeri 42 Jakar t a, yang telah banyak pr ogr am-pr ogr am OSIS yang berkualitas yang telah di laksanakan. Mulai dar i pr ogr am pembi naan di bidang kepemimpinan, admi nist rasi, mental dan i deologi, ser ta pemecahan masalah. Di tambah pula pr ogr am ker ja pengembangan minat dan bakat siswa, seper ti pekan ol ahraga dan seni, ser ta per ayaan har i besar agama dan nasi onal. masih ditemukan sisw a yang datang ke sekolah pagi-pagi dan menger jakan peker jaan rumahnya di kelas. Hal yang sering dijadikan alasan si sw a untuk melakukan hal demikian yakni ter lalu sibuknya mer eka dengan akti vitas ekstr akurikuler di sekolah yang mer eka ikuti sehingga mel alaikan apa yang menjadi kewajibannya. Dan masih banyak hal-hal lainnya yang menj adi al asan menur unnya kemandi ri an si sw a di SMA Neger i 42 Jakarta.

OSIS mer upakan suatu or gani sasi semua sisw a, di mana semua sisw a pasti memi liki aspir asi-aspir asi dan kr eativitas-kreat ivitas, sehingga OSIS sebagai suatu or gani sasi yang mew adahi hal-hal ter sebut yang ada di suatu sekolah (Hasil w aw ancar a Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA N 42 Jakarta, 2016). OSIS juga dibentuk dengan tujuan untuk memajukan dan menjadi w akil sisw a keti ka ter dapat suatu kegiat an-kegiatan dar i sekolah ataupun di nas. Pengurus OSIS pun dilatih untuk menjadi pemi mpi n suatu or gani sasi , mengatur suatu kegi atan di dalam sekolah yang ber kaitan dengan progr am-pr ogr am sekolah, meskipun tetap dibantu dan didampingi oleh gur u. Kegiatan yang di selenggar akan OSIS mer upakan kegiatan-kegi atan yang berhubungan dengan kesiswaan. Kar ena OSIS-lah yang membantu selur uh kegiatan yang ber kaitan dengan kesi sw aan. Merekalah yang berada di lapangan saat ada kegi atan kesisw aan dan juga tentunya dibantu ol eh beberapa sisw a lain. Misalkan keti ka adanya kegiatan Pentas Seni (PENSI), Per ayaan Har i Besar Agama, Per ingatan Hari Nasi onal, atau kegi atan-kegiatan kesisw aan lainnya seper ti mi salnya classmeet ing.

OSIS menjadi bagi an dalam melaksanakan pr ogr am-pr ogr am kesisw aan. Pr ogr am t er sebut, empat tahun yang lal u sudah di anggar kan oleh pihak sekolah dan komite sekolah setiap tahunnya. Sehingga pr ogr am-pr ogr am ter sebut dapat OSIS menjadi bagi an dalam melaksanakan pr ogr am-pr ogr am kesisw aan. Pr ogr am t er sebut, empat tahun yang lal u sudah di anggar kan oleh pihak sekolah dan komite sekolah setiap tahunnya. Sehingga pr ogr am-pr ogr am ter sebut dapat

Aktivitas dalam dunia pendi dikan khususnya yang dilakukan oleh sisw a di sekolah tidak hanya ter paku kepada aktivi tas belajar secar a for mal di kelas saja namun ada aktivitas belajar lai nnya yang dilakukan diluar jam belajar for mal. Seper ti ber or gani sasi dalam l ingkup sekolah.Organisasi dapat menjadi suatu w adah untuk meningkatkan kemandi ri an sisw a mel alui ber bagai aktivitasnya, seperti bekumpul, mengeluar kan pikir an, beker ja sama dan lain-lai n. Or ganisasi Si sw a Int r a Sekolah atau OSIS mer upakan j antung selur uh kegiatan sisw a yang ada di seti ap sekolah. Seper ti yang diungkapkan oleh Jamal Ma’mur dalam hal menjadi jantung sekolah, OSIS mendinamisi r potensi anak didik dalam segala hal. Organisasi ini mempunyai per an besar dal am menyediakan w ahana aktualisasi dan ekspr esi bebas kepada si sw a sesuai dengan bakat dan potensi besarnya. Dari hasil w aw ancar a dan obser vasi peneliti menemukan aktivita yang mendukung :

Aktivitas Melihat

Dar i hasil observasi aktivitas melihat atau memper hati kan yang dilakukan ol eh pengur us OSIS dapat kita amati dar i akti vitas pengur us OSIS dal am memper hatikan tata ter ib sekol ah dan or ganisasi ser t a aktivitas pengur us OSIS dalam memper hatikan hubungan ser ta ki nerja dari setiap pengur us OSIS. Dalam hasil obser vasi yang di lakukan oleh penel iti yang dilakukan saat for um pembinaan, maka nampak pengur us OSIS sedang memper hatikan tata ter tib sekol ah yang di pasang di lingkungan sekolah, mengamati t ata t er tib or ganisasi yang terdapat di dalam AD/ ART, mengamati kej adian-kej adian penting yang ter jadi di lingkungan sekolah, memper hatikan ki nerja sesama pengur us or ganisasi , dan mengamati or ang l ain yang sedang ber bi cara di forum or ganisasi

Aktivitas Ber bicar a dan Mendengar kan

Aktivitas berbicar a dan mendengarkan yang dilakukan oleh pengur us OSIS dapat kita amati dari aktivitas pengur us OSIS ketika r apat, ber diskusi dan saat mempublikasi kan kegiatan. Dalam hasil obser vasi yang dilakukan oleh peneliti, maka nampak pengurus OSIS sedang menyimak materi pembahasan dalam r apat atau for um or ganisasi , memberi kan gagasan dalam seti ap r apat atau for um or gani sasi, member ikan kri tik dan sar an dalam setiap r apat atau for um or ganisasi, member ikan sol usi di setiap per masalahan yang timbul dalam r apat atau for um or gani sasi, mampu membuka kegiatan r apat atau for um organi sasi, menyimak or ang lain yang sedang ber bicara saat diskusi, mampu ber tanya hal-ha yang dibahas saat diskusi, mendiskusikan dengan bai k tentang r encana-r encana kegiatan or gani sasi, mengadakan diskusi ketika ter dapat permasalahan dalam organisasi, mendiskusikan dengan baik fenomena-fenomena yang ter jadi di dalam sekolah, menggunakan bahasa yang bai k dan benar saat diskusi ber langsung, mengumumkan kepada selur uh siswa bahw a akan diadakan acar a yang Aktivitas berbicar a dan mendengarkan yang dilakukan oleh pengur us OSIS dapat kita amati dari aktivitas pengur us OSIS ketika r apat, ber diskusi dan saat mempublikasi kan kegiatan. Dalam hasil obser vasi yang dilakukan oleh peneliti, maka nampak pengurus OSIS sedang menyimak materi pembahasan dalam r apat atau for um or ganisasi , memberi kan gagasan dalam seti ap r apat atau for um or gani sasi, member ikan kri tik dan sar an dalam setiap r apat atau for um or ganisasi, member ikan sol usi di setiap per masalahan yang timbul dalam r apat atau for um or gani sasi, mampu membuka kegiatan r apat atau for um organi sasi, menyimak or ang lain yang sedang ber bicara saat diskusi, mampu ber tanya hal-ha yang dibahas saat diskusi, mendiskusikan dengan bai k tentang r encana-r encana kegiatan or gani sasi, mengadakan diskusi ketika ter dapat permasalahan dalam organisasi, mendiskusikan dengan baik fenomena-fenomena yang ter jadi di dalam sekolah, menggunakan bahasa yang bai k dan benar saat diskusi ber langsung, mengumumkan kepada selur uh siswa bahw a akan diadakan acar a yang

Aktivitas Menulis

Aktivitas menulis yang di lakukan ol eh pengur us OSIS dapat kita amati dari aktivitas pengur us OSIS dar i aw al pengur usan sampai saat i ni. Dalam hasil telaah dokumentasi yang dilakukan oleh peneli ti, maka nampak pengur us OSIS sudah menyusun pr ogram kerja diaw al masa bakti, membuat proposal kegiatan sebelum mengadakan kegi atan, membuat lapor an per tanggungjaw aban setel ah mengadakan kegiatan, membuat daftar hadir peser ta setiap ada agenda r apat atau for um OSIS, dan membuat catatan at au notulensi hasil rapat atau for um OSIS

Aktivitas Ber gerak

Aktivitas ber ger ak yang di lakukan oleh pengurus OSIS dapat ki ta amati dari aktivitas pengurus OSIS ketika mengadakan suatu kegiatan kesisw aan, baik itu sebelum pelaksanakan kegiatan, saat pelaksanaan kegiat an, maupun setel ah pelaksanaan kegiatan. Dalam hasil telaah dokumentasi yang dilakukan ol eh peneliti, maka nampak pengur us OSIS sebelum pelaksanaan kegi atan kesi sw aan selalu membuat pamphlet atau poster mengenai kegi atan ter sebut, dan saat pel aksanaan kegiatan ber langsung, mer eka mendokumentasikan dan mendesi gn foto seti ap kegiatan yang OSIS selenggarakan.

Aktivitas Mental

Aktivitas mental yang dil akukan oleh pengur us OSIS dapat kita amati dari aktivitas pengur us OSIS ketika r apat at au for um organisasi. Dal am hasil w aw ancar a yang di lakukan oleh penel iti, maka nampak pengur us OSIS mampu memi mpi n r apat atau for um dengan baik, menjaga hubungan bai k antar sesama pengur us OSIS, dan mengupayakan pikir an dan tenaga untuk or ganisasi. Dalam hal memimpin r apat atau for um t er dapat ber bagai car a yang dilakukan pengur us OSIS untuk melakukannya dengan bai k. Ketua OSIS (hasil w aw ancar a, 2016) mengatakan bahw a cara dia untuk memimpin r apat at au for um dengan mer undingkan ter lebih dahulu apa saja yang akan disampaikan di for um dan biasanya dengan pengal aman yang sudah di alami dan menyampai kan mater i dengan jelas Selain i tu,. Wakil Ketua OSIS, menambahkan bahw a r apat atau for um dil akukan secara for mal dan r apat yang semestinya agar saat dewasa nanti ter bi asa akan r apat yang sah dan for mal. Car a lebih ber ur utan di sampaikan oleh Anggota Humas, dalam memimpin r apat atau for um OSIS. Yang per tama, menentukan tujuan pembicaraan saat for um OSIS.Kedua, membuat agenda yang ber tuj uan supaya semua anggota bisa membaca atau membahas dikemudi an har i. Yang keti ga, menentukan batasan w aktu agar r apat ber jalan kondusif dan tidak merasa telah membuat w aktu

Dengan car a sali ng menanggapi at au mengkri t ik at au sar an masing-masing at au

memahami sat u sama lain, kit a dapat menj aga hubungan baik antar sesama pengur us OSIS (Anggota OSIS, hasil w awancar a, 2016)

Car a unt uk menj aga hubungan baik antar sesama pengur us OSIS dengan memper baiki komuni kasi di ant ar a pengur us, salin ber t egur sapa dan juga dengan ber si kap profesional apabila di dalam for um, yait u t idak mencampur kan masalah

pr ibadi dengan per ihal yang ber sangkut an dengan OSIS ser t a dengan mencoba membaur ant ar sat u sama lain (Seker tar is OSIS, hasi l w aw ancar a, 2016)

Aktivitas Ger akan Jiwa

Aktivitas gerakan jiw a yang dilakukan oleh pengur us OSIS dapat kita amati dari aktivitas pengurus OSIS untuk ber tanggung jaw ab ter hadap or ganisasi, menjadi teladan bagi si sw a lai n, disiplin dan masuk ke setiap kelas untuk member ikan pengumuman. Dalam hasil w aw ancar a yang dilakukan ol eh penel iti, maka nampak pengur us OSIS mampu menj alakan aktivitas ger akan jiw a ter sebut dengan baik.

Car a l ain unt uk menjadi t eladan sel ama i ni berusaha unt uk membuat penampilannya t erl ihat baik, lalu saya mencoba t aat shalat agar t et ap menjadi cont oh yang baik (Anggota OSIS 2, hasil w aw ancar a, 2016)

Bent uk kemandir ian dilakukan dengan akt ivit as ger akan jiwa yait u selalu menjaga

ker apihan, ber sikap sopan, dan disiplin dalam ber bagai hal ser t a dalam belajar dapat menjadikannya t eladan bagi si swa lain (Seksi Bidang IV OSIS, hasil w aw ancar a, 2016) Menggunakan wakt u dengan t epat . Memul ai dar i dir i sendir i unt uk memahami at ur an sekolah unt uk menj adi panutan yang lai n (Anggota OSIS 3, hasil w aw ancar a, 2016)

Kemandir ian siswa yang di maksud disini adalah kemandir ian si sw a yang ter gabung dalam pengur us OSIS. OSIS sebagai satu-satunya or ganisasi kesisw aan yang dilegalkan oleh hukum ber tujuan untuk membentuk kar akter mandir i sisw a, seper ti disipl in, ber tanggung jaw ab, dan ker ja sama secar a mandi r i dalam suatu or gani sasi. Ol eh kar ena i tu SMA Neger i 42 Jakar ta melaksanakan pendidikan kar akter ber basi s kemandir ian melalui aktivi tas-aktivi tas yang ada pada OSIS SMA Neger i 42 Jakar t a.

Semua bidang st udi t ent unya mengajar kan bagaimana si swa unt uk menjadi pri badi

yang mandir i (Kepala Sekolah SMA N 42 Jakarta, hasil w aw ancar a, 2016)

Metode yang digunakan sekolah dalam membentuk kemandir ian si sw a yakni melalui tugas yang diber ikan kepada pengur us OSIS, sel ain tugas belajar untuk akademiknya, tentunya hal ini member ikan pengalaman kepada mer eka dibandingan dengan mer eka yang ti dak menjadi pengur us OSIS. Pengur us OSIS paling tidak berpengalaman dalam hal mi salnya, membuat pr oposal , melatih keberanian untuk mendapatkan tanda tangan per setujuan, har us ber temu pembina OSIS, w akil-w akil kepala sekolah, dan kepala sekolah, itulah yang akan mel atih mental mer eka untuk ber ani dan inilah yang patut pihak sekolah apresiasi. Dalam pr oses mendapat tanda tangan pasti akan ditanya hal-hal yang ber kaitan dengan Metode yang digunakan sekolah dalam membentuk kemandir ian si sw a yakni melalui tugas yang diber ikan kepada pengur us OSIS, sel ain tugas belajar untuk akademiknya, tentunya hal ini member ikan pengalaman kepada mer eka dibandingan dengan mer eka yang ti dak menjadi pengur us OSIS. Pengur us OSIS paling tidak berpengalaman dalam hal mi salnya, membuat pr oposal , melatih keberanian untuk mendapatkan tanda tangan per setujuan, har us ber temu pembina OSIS, w akil-w akil kepala sekolah, dan kepala sekolah, itulah yang akan mel atih mental mer eka untuk ber ani dan inilah yang patut pihak sekolah apresiasi. Dalam pr oses mendapat tanda tangan pasti akan ditanya hal-hal yang ber kaitan dengan

Kemandirian Emosi

Kemandir ian secar a emosi pada siswa dapat ditunjukkan dengan kemamuan mengontr ol emosi dan tidak ber gantung kepada or ang tua. Sel ain itu, pada pengurus OSIS, kemandi r ian secar a emosi dapat di tinjau dari mampu mengontr ol emosi, memi liki hasr at ber saing untuk maju demi kebaikan dir inya, memi liki kepercayaan dir i dalam mengerj akan tugas. Dalam hasil w aw ancar a yang dilakukan ol eh peneliti, maka nampak pengur us OSIS memiliki kemampuan untuk mandiri secar a emosi ter sebut dengan baik.

Dalam hal kemampuan mengont ol emosi, set elah mejadi pengur us OSIS, kenanpuan mer eka dalam mengont r ol emosi cukup baik. Hal i ni disampaikan oleh Zaldy, bahwa mengont r ol emosi bi sa diat ur jika kit a mengert i sat u sama l ain dengan anggota dan

mendengar kan kr it ik t eman-t eman. (Ketua OSIS, hasil w aw ancar a, 2016)

Mengikut i kegiatan OSIS di SMAN 42 Jakar t a membuat saya mampu mengat ur atau

mengont r ol emosi jelas sangat ber dampak kedepannya, karena dilat ih agar ber sabar menghadapi kesalahan-kesalahan or ang lain sekal igus member ikan solusi

agar segala masalah at au kesalahan dapat t er selesaikan (Bendahar a I OSIS, hasil w aw ancar a, 2016) Dengan kegiatan yang ada di OSIS SMA N 42 Jakar t a saya dapat mengont r ol emosinya lebi h baik t er ut ama saat dalam diskusi belajar atau diskusi-diskusi

lainnya. Saya menjadi lebih bisa menghar gai t anggapan or ang lain dan t idak mudah

t er bawa emosi bila ada t anggapan yang kont ra dengan saya (Bendahar a II OSIS, hasil w aw ancar a, 2016)

Secar a umum untuk membentuk kemandir ian si sw a dar i aspek emosi dapat kita lihat dari implementasi pembelajar an ditiap-tiap bidang studi. Misalnya dengan pember i an tugas-tugas. Selain itu pula, secar a emosional juga member ikan r asa tanggung jaw ab kepada sisw a sehingga sisw a t er sebut mandir i. Selanjutkan, pihak sekolah mengar ahkan kepada selur uh kakak-kakak kelas itu untuk menyayangi dan mencintai adi k-adik kelasnya, untuk menghindar i sikap senior itas di sekolah. Dalam setiap per t emuan OSIS pun kami tegaskan seper ti itu, untuk membangun emosional yang baik antar a kakak dan adik kelas.

Kemandirian Ekonomi

Kemandir ian secar a ekonomipada sisw a dapat ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak ber gantungnya kebutuhan ekonomi pada or ang tua. Selain itu, pada pengur us OSIS, kemandi r ian secar a ekonomi dapat ditinjau dari kemampuan pengurus OSIS untuk mengatur uang yang telah diberi or ang tua dan mampu menggunakan uang yang tel ah di beri orang tua dengan Kemandir ian secar a ekonomipada sisw a dapat ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak ber gantungnya kebutuhan ekonomi pada or ang tua. Selain itu, pada pengur us OSIS, kemandi r ian secar a ekonomi dapat ditinjau dari kemampuan pengurus OSIS untuk mengatur uang yang telah diberi or ang tua dan mampu menggunakan uang yang tel ah di beri orang tua dengan

Saya dapat mengat ur uang yang diber ikan or ang t ua dan membedakannya mana

unt uk keper luan sekolah dan untuk pr ibadi (Bendahar a II OSIS, hasil w aw ancar a, 2016)

Melalui kegiat an OSIS saya mampu belajar menyisipkan maksimal Rp. 50.000,00 dia

simpan di r umah dan dibawa unt uk kebut uhan uang saku seper lunya yang dia but uhkan menjadi car anya unt uk menggunakan uang yang diber ikan orang t ua dengan sebai k-baiknya (Anggota OSIS 5, hasil w aw ancar a, 2016)

Ketika OSIS mengadakan suatu kegiat an yang memer lukan dana, hal per tama yang dilakukan untuk mengumpulkan dana adalah melalui i uar an at au kas pengur us OSIS. Sel ain itu pula, mer eka diber ikan kebebasan untuk ber jualan makanan atau minuman untuk mengumpulkan dana kegi atan.

Kemandirian Intelektual

Kemandir ian secar a intelektualpada sisw a dapat ditunj ukkan dengan kemampuan untuk mengatasi ber bagai masalah yang dihadapi. Sel ain itu, pada pengur us OSIS, kemandir ian secar a intelektual dapat ditinjau dar i kemampuan pengur us OSIS untuk mampu mengatasi berbagai masalah yang di hadapi, mampu mengambil keputusan dan mampu ber tanggung jaw ab. Dalam hasil w aw ancar a yang dilakukan ol eh peneli ti, maka nampak pengur us OSIS memi liki kemampuan untuk mandir i secar a intelektual ter sebut dengan cukup baik.

Dalam menghadapi masalah, sayacender ung memikir kan t iap opt ion at au pilihan

unt uk jangka panjang, dan ber si kap t enang ser t a mengusahakan t idak memihak pada suat u pihak, t et api saya akan ber usaha mencar i jalan t engahnya (Anggota OSIS 6, hasil w aw ancar a, 2016)

Kegiatan OSIS member i kan saya cara unt uk menyelesaikan per masalahan adalah

dengan lebih cepat ber pikir dan ber pikir secara r asional dan ber t anggung jawab at as semua yang saya hadapi (Anggota OSIS 7, hasil w aw ancar a, 2016)

Dalam hal meningkatkan intelektualitas sisw a salah satu car a yang dapat dilakukan adal ah dengan menumbuh kembangkan budaya l iter asi at au membaca buku. Dengan memanfaatkan fasil itas yang ada baik itu perpustakaan, inter net, dan lain-lain. Selain itu misalkan dal am pelajar an Bahasa Indonesia, mencar i ar ti sebuah kata, sisw a tidak har us ber t anya ke gur u secar a langsung, tetapi dengan memanfaatkan teknol ogi yang ada untuk mencari Kamus Besar Bahasa Indonesi a. Hal inil ah yang melatih si sw a untuk mandir i dalam segala hal .

Kemandirian Sosial

Kemandir ian secar a sosi alpada si sw a dapat ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan inter aksi dengan orang lain dan ti dak ber gantung atau menunggu aksi dar i or ang lain. Sel ain itu, pada pengur us OSIS, kemandir i an secar a Kemandir ian secar a sosi alpada si sw a dapat ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan inter aksi dengan orang lain dan ti dak ber gantung atau menunggu aksi dar i or ang lain. Sel ain itu, pada pengur us OSIS, kemandir i an secar a

Saya mer asa lebih per caya dir i ji ka ber bicara dengan orang lain kar ena dia t elah mendapat kan banyak pelajaran selama menjadi pengur us OSIS (Anggota OSIS 1, hasil w aw ancar a, 2016)

Dalam kegiat annya, OSIS pun juga ber ger ak dibidang sosial. Misalnya jika ada or ang tua si sw a at au keluar ga dar i gur u yang meninggal atau sakit, maka OSIS akan berger ak untuk menggalang dana. Tetapi sumbangan ter sebut ti daklah w ajib, hanya bersifat sukarela. Itulah kehidupan sosial yang diter apkan pada pengur us OSIS. Dal am hal gotong r oyong OSIS, dapat dilihat misalnya keti ka mer eka mer api kan dan menyiapkan tempat-tempat kegiatan OSIS ataupun Ruang OSIS.

Pembahasan

Aktivitas dalam dunia pendi dikan khususnya yang dilakukan oleh sisw a di sekolah tidak hanya ter paku kepada aktivi tas belajar secar a for mal di kelas saja namun ada aktivitas belajar lai nnya yang dilakukan diluar jam belajar for mal. Seper ti ber or gani sasi dalam l ingkup sekolah.Organisasi dapat menjadi suatu w adah untuk meningkatkan kemandi ri an sisw a mel alui ber bagai aktivitasnya, seperti bekumpul, mengeluar kan pikir an, beker ja sama dan lain-lai n. SMA Neger i 42 Jakar t a memi liki sebuah or ganisasi sisw a intr a sekolah atau lebih dikenal dengan OSIS, ini mer upakan or gani sasi eksekuti f di lingkungan sekolah yang menjadi pengger ak utama kegiat an kesisw aan. Melalui or gani sasi ini , par a sisw a yang ter libat langsung di dalamnya dapat belaj ar mengelola sebuah or gani sasi melalui akti vitas-aktivitas yang ada di dalamnya bai k i tu aktivitas jasmani maupun aktivitas jiw a. Seper ti yang diungkapkan oleh Paul B. Diedr ich yang menyatakan bahw a aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusi a terbagi menjadi dua jenis meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas rohani atau j iwa.

Lingkungan OSIS SMA Neger i 42 Jakart a yang dinami s sel alu menyusun pr ogr am jangka pendek, menengah, dan panjang dengan pembiayaan yang ter jangkau. Sekol ah menyedi akan guru sebagai dew an penasihat OSIS untuk membimbing ber jalannya organisasi ini secara r eguler, misalnya dengan member ikan pelati han administ r asi, manajemen, kepemimpinan, dan lai n-lain. Seper ti yang diungkapkan oleh Exper t opinion,dalam menjal ankan r oda organisasi, OSIS mengedepankan asas musyawar ah mufakat. Oleh kar enanya, hal-hal yang ter kait dengan perencanaan, pengor gani sasi an, pelaksanaan, dan kontr ol, dilakukan secar a ter buka serta melibatkan sel ur uh komponen yang ter kai t. SMA itu mer upakan tahap per kembangan remaja t engah. Pada hakikatnya perkembangan r emaja tengah i tu mer upakan tahapan untuk menuju remaja akhir sehingga lebih matang dal am ber pikir , kemampuan kogniti finya sudah mencapai level oper asional for mal, sudah mampu berpikir abstr ak. Namun mer aka masih memiliki egosent r is yang tinggi, ber pikir pendek, dan mer asa pali ng benar sehingga sulit untuk dinasehati oleh or ang lain, namun r asa ingin tahunya cukup tinggi .

OSIS merupakan or ganisasi ekstr a yang sangat bagus untuk mengembangkan softskill. OSIS itu membentuk si sw a untuk membentengi dir i dar i kegiat an-kegiatan negatif. Seper ti yang diungkapkan oleh Jamal Ma’mur (2012) bahw a salah satu tujuan OSIS adalah menghimpun ide, pemiki ran, bakat, kreativitas, dan minat par a sisw a ke dalam salah satu wadah yang bebas dari ber bagai macam pengaruh negati f dari luar sekolah. Melalui kegiatan ber musyaw ar ah mufakat, membuat suatu perencanaan, dan mengembangkan kr eativi tas, sehingga mer eka memper ol eh softskill yang sangat banyak seper ti ker ja sama, kr eativitas, inisiati f dan leader shipnya mer eka bangun. Sehingga banyak sekali manfaat yang diber ikan OSIS. Ter lebih lagi pada r emaja, karena r emaj a mudah sekali ter pengar uh terhadap teman-temannya. OSIS dapat memberikan pengar uh yang positif kepada mer eka. Dibandi ngkan dengan mer eka yang tidak aktif di OSIS, sehingga mer eka mendapat pengar uh negati f dar i l uar . Seper ti yang di ungkapkan oleh Jamal Ma’mur (2012) bahw a OSIS memili ki fungsi sebagai upaya pr eventi f. Apabila secar a internal OSIS dapat mengger akkan sumber daya yang ada dan secara ekster nal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seper ti menyelesaikan per soalan per ilaku menyimpang sisw a dan sebagainya. Dengan demikian, secar a preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dar i luar maupun dar i dalam sekolah.

Sehingga kegiat an-kegiatan yang ter dapat di OSIS per lu di bina untuk membantu mer eka mempunyi karakter yang bagus. Hal ini akan diper kuat kembal i keti ka diper kuliahan. Kar ena di dunia ker ja dibutuhkan kemampuan untuk ber komunikasi baik dan ber tanggung jaw ab. Kemandi ri an si sw a yang dimaksud disini adal ah kemandi ri an si sw a yang ter gabung dalam pengur us OSIS. OSIS sebagai satu-satunya or gani sasi kesisw aan yang dilegalkan oleh hukum bertujuan untuk membentuk kar akter mandir i si sw a, seper ti disiplin, ber tanggung jawab, dan ker ja sama secar a mandiri dalam suatu or gani sasi. Oleh kar ena itu SMA Negeri 42 Jakar t a melaksanakan pendidikan kar akter ber basi s kemandir ian mel alui aktivitas- aktivitas yang ada pada OSIS SMA Negeri 42 Jakarta.

Semua bidang studi tentunya mengajarkan bagai mana si sw a untuk menjadi pr ibadi yang mandir i. Misalkan melalui tugas-t ugas mandir i. Dar i sanalah ter li hat sisw a-si sw a mana yang mandi ri , aktif, dan ber tanggung jaw ab tinggi dal am menger jakan tugas ter sebut. Dilihat dar i ketepatan w aktu pengumpul an tugas, ker api han ker janya, car a sisw a menj aw ab saat dites kembali. Inil ah yang akan membedakan antar a sisw a yang menguasai mater i dengan yang belum menguasai mater i. Ataupun dalam bentuk tugas-tugas kelompok. Akan ter lihat sisw a-si sw a mana saja yang aktif dan ber tanggung jawab dengan kelompoknya dan mana yang tidak.

Dalam hal aktivitas or ganisasi yang diwujudkan dalam kegi atan-kegiatan kesi sw aan, pelaksanaan pendidikan kar akter kemandi r ian si sw a di SMA Neger i 42 Jakar ta, pembina OSIS membimbing sisw a (pengur us OSIS) untuk melaksanakan kegiatan ter sebut dengan mandi r i.Mulai dar i t ahap per siapan, tahap pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi dan per tanggungjaw aban kegiat an kesiswaan. Namun, pihak sekolah tetap member ikan dor ongan, dengan memposi sikan OSIS ber ada pada bari s ter depan dalam setiap kegi atan-kegiatan kesi sw aan untuk membentuk jiw a mandi ri nya.

Metode yang digunakan sekolah dalam membentuk kemandir ian si sw a yakni melalui tugas yang diber ikan kepada pengur us OSIS, sel ain tugas belajar untuk akademiknya, tentunya hal ini member ikan pengalaman kepada mer eka dibandingan dengan mer eka yang ti dak menjadi pengur us OSIS. Pengur us OSIS paling tidak berpengalaman dalam hal mi salnya, membuat pr oposal , melatih keberanian untuk mendapatkan tanda tangan per setujuan, har us ber temu pembi na OSIS, w akil-w akil kepala sekolah, dan kepala sekolah, itulah yang akan mel atih mental mer eka untuk ber ani dan inilah yang patut pihak sekolah apresiasi. Dal am pr oses mendapat tanda tangan pasti akan ditanya hal-hal yang ber kaitan dengan konten kegiatan. Di si ni akan terl ihat kemampuan mer eka dalam hal ber bi car a, mampu ber ar gument asi, dan mental mer eka. Ser angkaian proses itul ah yang akan membentuk mer eka menjadi pr ibadi yang mandir i. Oleh kar ena itu, akti vitas- aktivitas yang ada di OSIS memil iki per an yang cukup besar ter hadap pembentukan kemandi ri an si sw a (pengur us OSIS).

Remaja mer upakan peralihan dari anak -anak menuju dew asa. Anak-anak yang masih ter gantung dengan or ang tua, sedangkan dew asa sudah har us mandir i secar a emosi, ekonomi, i ntel ektual, dan sosial. Remaja menjadi j embatannya di mana mer eka masih ber gantung dengan or ang tua t etapi di sisi lain mer eka juga belajar untuk mandir i. Seper ti yang diungkapkan oleh Er ikson (Ali, 2012) yang menyatakan bahw a pr ibadi yang mandi ri adalah pr ibadi yang mampu melepaskan dir i dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dir inya melalui pr oses mencar i identitas ego, yakni per kembangan kear ah individualitas yang mantap dan berdir i sendi r i.

Salah satu hal yang pal ing penting dalam pendidikan karakter sisw a adal ah pr oses pembinaan. Kegiatan ini har us dilaksanakan selama satu per iode masa jabatan. Par a pengur us OSIS SMA Neger i 42 Jakar ta selalui dibina oleh Pembina OSIS dan Wakil Kesisw aan SMA Neger i 42 Jakarta.Pembinaan ini mer upakan hal yang sangat penting, kar ena pr oses pendidi kan kar akter akan terjadi disana. Seper ti yang diungkapkan oleh Plato, bahwa tidak ada car a lain yang paling efekti f yang dapat digunakan untuk memajukan sebuah negar a selain melal ui pendidikan. Pembi na OSIS SMA Neger i 42 Jakarta dan timnya melaksanakan pembi naan karakter kemandi ri an dengan cukup baik. Rangkaian pembentukan kemandiri an si sw a di pengur us OSIS SMA Neger i 42 Jakar ta dilakukan melalui beber apa r angkai an pelati han kemandir ian baik secar a emosi , ekonomi, intelektual, dan sosial. Seperti yang diungkapkan oleh Rober t Havi ghur st (1972) bahw a kemandir ian per lu dibangun melalui beberapa aspek, yakni aspek emosi, aspek ekonomi, aspek inteltual, dan aspek sosial . Ketika semua aspek ter sebut telah dipenuhi, maka akan mencet ak individu-indivi du yang mandi r i secar a utuh.

Dalam hal pembentukan kemandir ian ekonomi di dalam pengur us OSIS, pembina OSIS melatih mer eka untuk mencar i dana dari par a sponsor keti ka mengadakan suatu kegiatan yang memer lukan dana. Sehi ngga akan ter bentuk kemandi ri an secar a ekonomi dan mendidik mer eka bagai mana car anya mencar i uang dan susahnya mencar i uang. Sel ain itu, dibeber apa kegi atan OSIS, seri ng ditemui siswa-sisw a yang ber jualan, seper ti mencual kue. Memang, hal ini terli hat seder ahana. Namun, melalui hal ter sebutlah kita mendidik kar akter si sw a untuk mandiri secar a ekonomi. Seper ti yang dikatakan oleh Rober t Havighur ts (1972) Dalam hal pembentukan kemandir ian ekonomi di dalam pengur us OSIS, pembina OSIS melatih mer eka untuk mencar i dana dari par a sponsor keti ka mengadakan suatu kegiatan yang memer lukan dana. Sehi ngga akan ter bentuk kemandi ri an secar a ekonomi dan mendidik mer eka bagai mana car anya mencar i uang dan susahnya mencar i uang. Sel ain itu, dibeber apa kegi atan OSIS, seri ng ditemui siswa-sisw a yang ber jualan, seper ti mencual kue. Memang, hal ini terli hat seder ahana. Namun, melalui hal ter sebutlah kita mendidik kar akter si sw a untuk mandiri secar a ekonomi. Seper ti yang dikatakan oleh Rober t Havighur ts (1972)

Selain itu dalam pembentukan kemandir ian sosial tidak harus melalu pember i an dana tetapi dengan bantuan tenaga dan pemikir an yang menumbuhkan r asa peduli terhadap sesama sehi ngga dapat melatih si sw a untuk dapat mandi ri secar a sosial . Seper ti yang dikatakan oleh Rober t Havighur st (1972) bahw a kemandi ri an sosi al dapat ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan inter aksi dengan orang lain dan ti dak ber gant ung atau menunggu aksi dar i or ang lain. Berbicar a mengenai kemandi ri an emosi onal ber ar ti membahas mengenai kemampuan seseor ang untuk mengendalikan dir inya sendir i. Jika disekol ah biasanya per masal ahan yang muncul adalah tentang bullying, mer asa lebih berkuasa dar i si sw a lain. Sehar usnya hal ini har us ada upaya untuk menanganinya. Mi salnya, kepada siapa si sw a yang menjadi kor ban ini dapat mengadu, ber ceri ta, memi nta tolong, hal seper ti inilah yang harus disampai kan kepada sisw a. Contohnya, ketika si sw a di kelas mempunyai masalah, pal ing tidak sisw a t er sebut berceri ta atau konsul tasi ter lebih dahulu kepada w ali kelas dan BK.

Dengan demikian kemandir ian emosi dapat dibentuk dengan melatih emosi mer eka untuk tidak gampang ter pancing, jika ter dapat masalah harus diselidiki ter lebih dahulu, mencoba untuk menenangkan dir i, ber musyawar ah atau cara-car a lain yang dapat melatih untuk mengontol emosi. Wal aupun menur ut Lev Vygotsky pada hakikatnya remaja lebih mengedepankan emosi dar i pada kogni ti fnya. Sehingga mer eka per lu bi mbi ngan dan ar ahan dari or ang yang lebih dew asa dar inya untuk melatih mer eka dalam mengontr ol emosi. Seperti yang diungkapkan ol eh Rober t Havighurst (1972) bahw a indi vidu yang sudah mandir i secara emosi dintunjukan dengan kemampuan mengontr ol emosi dan tidak ber gantung kepada or ang tua Dal am hal pembentukan kemandir ian intelektual di pengur us OSIS dapat dilatih melalui pemecahan masalah tanpa bantuan orang yang lebih tua. Pemecahan masalah ter sebut har us di rencanakan sendir i dahulu. Setelah itu ber diskusi dengan or ang yang lebi h tua. Namun saat di aw al tetap di coba untuk selesaikan sendir i, Dengan demikian kemandir ian emosi dapat dibentuk dengan melatih emosi mer eka untuk tidak gampang ter pancing, jika ter dapat masalah harus diselidiki ter lebih dahulu, mencoba untuk menenangkan dir i, ber musyawar ah atau cara-car a lain yang dapat melatih untuk mengontol emosi. Wal aupun menur ut Lev Vygotsky pada hakikatnya remaja lebih mengedepankan emosi dar i pada kogni ti fnya. Sehingga mer eka per lu bi mbi ngan dan ar ahan dari or ang yang lebih dew asa dar inya untuk melatih mer eka dalam mengontr ol emosi. Seperti yang diungkapkan ol eh Rober t Havighurst (1972) bahw a indi vidu yang sudah mandir i secara emosi dintunjukan dengan kemampuan mengontr ol emosi dan tidak ber gantung kepada or ang tua Dal am hal pembentukan kemandir ian intelektual di pengur us OSIS dapat dilatih melalui pemecahan masalah tanpa bantuan orang yang lebih tua. Pemecahan masalah ter sebut har us di rencanakan sendir i dahulu. Setelah itu ber diskusi dengan or ang yang lebi h tua. Namun saat di aw al tetap di coba untuk selesaikan sendir i,

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB) MELALUI PENDIDIKAN FORMAL

0 9 11

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN MAKANAN DAN MINUMAN DI WARUNG HIK

0 0 8

PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING DALAM MENDORONG PRESTASI MAHASISWA MANAJEMEN BISNIS MARITIM DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

0 0 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN DALAM PEMILIHAN KULINER DI KAWASAN WISATA ALAM KEMUNING

0 1 6

PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADEMIK: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI DI PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS MADURA Rosy Aprieza Puspita Zandra Program Studi Akuntansi Universitas Madura Universitas Madura Posel: rosy.zandragmail.com ABSTRAK - PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADE

0 0 11

SUBKULTUR REMAJA MUSLIM PUTRI PENGGEMAR MUSIK METAL (STUDI KASUS DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO) Unik Dian Cahyawati Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Posel: unik.dian.cmail.ugm.ac.id ABSTRAK - SUBKULTUR REMAJA MUS

0 0 10

HIPERGLIKEMIA SEBAGAI PREDIKTOR KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN DENGAN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD X SURAKARTA

0 0 6

SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF KONVENSI INTERNASIONAL HAK-HAK ANAK Chusniatun Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: chusniatun_umsYahoo.co.id ABS

0 0 30

METODE PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS VIII MTsN TEMON TAHUN PELAJARAN 20172018

1 0 17

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SEKOLAH ISLAM UNGGUL: Mempertimbangkan Pendekatan Total Quality Management (TQM)

0 0 14