DIKLAT GRATIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERGULIR LAGI

TRANS DARAT

20 PERCEPAT INTEGRASI ANGKUTAN MASSAL PERKOTAAN SUMBER DAYA MANUSIA

36 DIKLAT GRATIS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERGULIR LAGI

MUDIK

2018

LEBIH

LANCAR

Moda transportasi yang menggunakan kereta api dan pertama dibangun di Kota Palembang untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018

Menghubungkan Oktober 2015 dan selesai

Mulai dibangun bulan

1 train set menampung

Memilik manfaat:

536 orang

l Mengurangi kemacetan

Bandara Internasional Sultan

pada bulan

( 128 duduk dan 406 berdiri)

l Meningkatkan mobilitas

Mahmud Badaruddin II

Juli 2018 (Bandara SMB II)

masyarakat

l Mengurangi polusi udara

ke Jakabaring Sport City

Memiliki panjang jalur (diatas tanah) karena masalah

Dibangun secara Elevated

Kecepatan maksimal

Biaya pembangunan

100 km/jam

dapat dihemat menjadi

22,3 km

ketersediaan tanah

Rp 10,9Triliun

dan jauh lebih murah dibandingkan dari biaya pembangunan LRT di Malaysia dan Manila

Merupakan karya anak bangsa:

ada l Prasarana didesain dan

Waktu tempuh

30 - 40 menit

(Bandara SMB II-Jakabaring

13 stasiun

dibangun oleh

Sport City)

PT Waskita Karya

pemberhentian l Rangkaian kereta diproduksi

oleh PT INKA Madiun

l Pengoperasian oleh

PT Kereta Api Indonesia (KAI)

Beroperasi selama l Sistem persinyalan

Fasilitas AC, CCTV, WIFI

Terintegrasi

dengan moda transportasi

18 jam/hari

dibangun oleh

lainnya seperti: Transmusi

(Bus), Bus Air (Kapal Sungai)

dan jumlah perjalanan

PT Len Industri

dan Angkutan Perkotaan

sebanyak

108 perjalanan

Telah melalui uji dan sertifi kasi

KA/hari

sarana demi keamanan dan keselamatan seperti

Berjumlah 8 train set dan tiap

uji akselerasi, deselerasi,

train set terdiri dari 3 kereta

rem, kebisingan, getaran dan

temperatur udara

MUDIK NYAMAN 2018

Pembaca budiman,

M udik lebaran tahun 2018 ini tergolong lancar dan

nyaman. Ketersediaan infrastruktur transportasi yang memadai menjadi catatan positif kegiatan

mudik tahun ini. Pemerintah telah mengoperasikan sebagian tol baru yang bersifat fungsional di samping jalan tol operasional yang ada. Pengoperasian prasarana jalan tersebut memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi lebih pendek. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dan pembatasan angkutan barang serta penyediaan sarana angkutan umum yang cukup turut menunjang kelancaran mudik lebaran.

Alhasil, masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Mudik ke kampung halaman pun jadi lebih lancar dan nyaman. Kendati di beberapa titik sempat mengalami kepadatan namun hal tersebut cepat terurai.

Tak berhenti disitu. Upaya mencegah kemacetan juga dilakukan dengan penetapan masa liburan yang diperpanjang. Dengan kebijakan tersebut, puncak arus mudik tidak terkonsentrasi pada satu ruas jalan atau pada waktu yang bersamaan. Gelombang arus mudik maupun balik lebih merata pada banyak pilihan.

Program mudik gratis sepeda motor yang disediakan pemerintah dan BUMN serta instansi pemerintah dan swasta lainnya, terbukti mampu menjadi pilihan masyarakat untuk angkutan pulang ke kampung halaman. Penggunaan sepeda motor pun menurun.

Penurunan jumlah pengguna sepeda motor berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah penumpang angkutan umum baik bus kota, kereta api (KA), kapal laut, maupun pesawat terbang. Mudik lebaran Tahun 2018 ini menjadi momentum perubahan budaya masyarakat agar memanfaatkan moda angkutan umum massal yang lebih terjamin aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan. Dengan adanya perubahan budaya bertransportasi maka ada harapan tingkat keselamatan ikut meningkat dan angka kecelakaan bisa ditekan.

Selama lebaran 2018 ini, jumlah insiden lalu lintas baik di jalan, laut, udara, maupun kereta api, mengalami penurunan. Pemerintah konsisten menegakkan aturan keselamatan, keamanan, dan pelayanan transportasi bagi semua moda angkutan umum.

Demikian pembaca, pada edisi ketiga ini, penyelenggaraan mudik lebaran yang nyaman menjadi topik utama pembahasan disamping tema-tema lain seputar Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan (SAUM) yang terangkum dalam rubrik Trans Darat, pelayanan pelabuhan menjelang lebaran (Trans Laut), pembangunan infrastruktur penerbangan di Papua (Trans Udara), pembangunan jalur KA TransSulawesi (Trans Perkeretaapian), dan diklat gratis pendidikan perhubungan (Trans SDM) serta tema-tema ringan penunjang lainnya. Semoga bermanfaat. Salam. (*)

www.dephub.go.id

MUDIK

2018

LEBIH

LANCAR

TRANS DARAT 20 PERCEPAT INTEGRASI ANGKUTAN MASSAL

PERKOTAAN SUMBER DAYA MANUSIA

36 DIKLAT GRATIS MASYARAKAT BERGULIR LAGI PEMBERDAYAAN

Cover : Pelaksanaan Mudik Gratis 2018 di Monumen Nasional

PEMBINA:

Menteri Perhubungan Republik Indonesia,

PENASEHAT:

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kepala Badan Litbang Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek

PENANGGUNG JAWAB:

Baitul Ihwan

PEMIMPIN REDAKSI:

Bambang Wijanarko

REDAKTUR PELAKSANA:

Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas

REDAKSI:

Anna Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono, Oktavian, R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro

TIM REDAKSI:

Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati,

REDAKSI FOTO:

Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Okto Berbudi, Ria Efriani Pratiwi, Rezvina Laila Baswedan, Afrilia Mayasari, Asep K. Nur Zaman

ALAMAT REDAKSI:

Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809

E-MAIL:

transmedia@dephub.go.id

PENERBIT:

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

ISSN : 0853179X

DAFTAR ISI

EDISI 03 / 2018

10 TRANS UTAMA

MUDIK 2018 LEBIH LANCAR

Ketersediaan infrastruktur transportasi baik sarana dan prasarana yang memadai tentu menunjang kelancaran arus mudik lebaran 2018. Target inilah yang dilakukan pemerintah dengan mengoperasikan sejumlah ruas jalan tol, penyediaan jalur alternatif, pengaturan lalu lintas melalui MRLL (Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas) dan perpanjangan masa liburan sebagai antisipasi kepadatan lalu lintas.

TRANS SEJARAH 60 Menyelami Sejarah Kapal Selam

50 TRANS POTRET

Menelusuri Wisata Alam dan Sejarah Gorontalo Terhitung memasuki usia ke delapan belas tahun Gorontalo

menjadi sebuah provinsi. Hingga kini, provinsi tersebut kerap melakukan pembangunan daerah dari beberapa sisi, mulai dari infrastruktur sampai pariwisata. Pariwisata Gorontalo memang tidak lepas dari keindahan alamnya, seperti laut dan bukit. Tak

TRANS HIJAU 62 Rainbow Warrior,

hanya itu, wisata sejarahnya pun juga membuat wisatawan penasaran untuk mengetahui sejarah Gorontalo.

Sang Pejuang yang Ramah Lingkungan

3 EDITORIAL

39 Mulai 1 Agustus 2018,

TRANS INTERNASIONAL

64 Jalur Obskaya-Karskaya 6 TRANS INFOGRAFIS

Truk Overloading

Ditindak Tegas

Jalur Kereta ke Ujung Utara Dunia

8 TRANS MATA

40 Penawaran

Extra-Flight di Masa

TRANS DARAT

Asian Games

20 Percepat Integrasi Angkutan Massal

41 Cuaca Ekstrem,

Perkotaan

Kemenhub Perketat Izin Berlayar

TRANS LAUT 24 Menata Distribusi Logistik

42 Menhub Menjajal LRT

Lebaran

Menuju Velodrome Asian Games

TRANS UDARA 28 Memangkas Disparitas

43 LRT Palembang

TRANS SEHAT Papua melalui Jembatan

Harga Barang Jawa-

Dioperasikan

66 Kotak P3K, Udara

POTRET

Sang Penyelamat!

44 Geliat Transportasi

TRANS PERKERETAAPIAN

Serambi Madinah

32 Geliat Megaproyek Rel Kereta Api Makassar-

52 Mengenal Ragam Budaya

Parepare

Gorontalo

SUMBER DAYA MANUSIA

54 Berburu Kuliner Khas

36 Diklat Gratis

Kota Serambi Madinah

Pemberdayaan Masyarakat Bergulir Lagi

TRANS PERSPEKTIF

56 Sepeda Motor Bukan

KILAS BERITA

Angkutan Umum

38 Kapal SAR Canggih Ditjen Hubla Dikerahkan

TRANS SENGGANG ke Lokasi Musibah KMP

TRANS TEKNOLOGI

68 Kelas Yoga Lestari Maju

58 Konsep Unik Bandara

Apung di Jepang!

di Bandara Denver

ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2018

PERIODE MUDIK & BALIK LEBARAN (7 – 24 Juni 2018) ANGKUTAN JALAN JUMLAH PENUMPANG NAIK

Puncak Mudik (303.607)

5 TERMINAL TERPADAT

Puncak Balik (296.234)

(Berdasarkan Jumlah Penumpang) PURABAYA

JUMLAH

PAKUPATAN

PENUMPANG:

TIRTONADI

(Naik

KAMPUNG RAMBUTAN 276,114

2.97% GIWANGAN

dibandingkan 2017)

ANGKUTAN UDARA

PESAWAT

4 BANDAR UDARA TERPADAT

DIOPERASIKAN:

(Berdasarkan Jumlah Penumpang)

538 1. Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng (CGK)

EXTRA FLIGHT

2. Bandar Udara Juanda, Surabaya (SUB)

139 3. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG) penerbangan

4. Bandar Udara Ngurah Rai, Bali(DPS)

JUMLAH PENERBANGAN: 46.054 (Naik 5,42% dibandingkan 2017)

4 MASKAPAI DENGAN ON TIME PERFORMANCE TERBAIK NO OPERATOR

OTP ANGLEB OTP HARIAN

JUMLAH

1 PT. Batik Air Indonesia

PENUMPANG:

2 PT. Garuda Indonesia, TBK

(Naik

3 PT. Citilink Indonesia

4 dibandingkan 2017) PT. Indonesia Air Asia

ANGKUTAN PENYEBERANGAN

5 PELABUHAN JUMLAH PENUMPANG NAIK PENYEBERANGAN TERPADAT

Puncak Mudik (347.630)

(Berdasarkan Jumlah Penumpang)

Puncak Balik (305.889)

MERAK

BAKAUHENI

JUMLAH PENUMPANG:

(Naik

dibandingkan 2017)

ANGKUTAN LAUT

5 PELABUHAN TERPADAT JUMLAH PENUMPANG NAIK

(Berdasarkan Jumlah Penumpang)

Puncak Mudik (82.029)

SUNGAI TANJUNG

BALAI

PINANG

PAKNING UBAN

Puncak Balik (71.821)

KARIMUN

JUMLAH PENUMPANG: 1.166.526 (Naik 9,35% dibandingkan 2017) ANGKUTAN PERKERATAAPIAN

JUMLAH KEBERANGKATAN

JUMLAH PENUMPANG NAIK

353 RANGKAIAN REGULER Puncak Mudik (275.297)

40 RANGKAIAN TAMBAHAN Puncak Balik (373.704)

ON TIME PERFORMANCE KERETA API KEBERANGKATAN

KEDATANGAN

JUMLAH

REGULER

TAMBAHAN

REGULER TAMBAHAN

PENUMPANG:

(Naik

dibandingkan 2017)

1 Suasana mudik

di salah satu bandara (Foto : Istimewa)

Dua Bus yang melintas di jalan

Suasana mudik

Suasana mudik

tol yang mengangkut peserta

di Pelabuhan Tanjung Priok,

di Stasiun Gambir,

Mudik Bareng

Jakarta

Jakarta

Guyub Rukun 2018

(Foto : Istimewa)

(Foto : Istimewa)

(Foto : Istimewa)

MUDIK

2018

LEBIH LANCAR

Ketersediaan infrastruktur transportasi baik sarana dan prasarana yang memadai tentu menunjang kelancaran arus mudik lebaran 2018. Target inilah yang dilakukan pemerintah dengan mengoperasikan sejumlah ruas jalan tol, penyediaan jalur alternatif, pengaturan lalu lintas melalui MRLL (Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas) dan perpanjangan masa liburan sebagai antisipasi kepadatan lalu lintas.

K memadai, dinilai menjadi infrastruktur yang digenjot pemerintah Program mudik gratis sepeda motor

etersediaan ruas jalan tol dan

meningkatnya jumlah pemudik, ruas jalan non tol yang lebih

Masyarakat bisa merasakan manfaat

berbagai hasil pembangunan

namun hal tersebut cepat terurai.

yang disediakan pemerintah dan penyelenggaraan mudik lebaran

salah satu faktor keberhasilan

dalam beberapa tahun belakangan.

BUMN, terbukti mampu menjadi tahun ini. Meskipun sebagian jalan tol

Pengaturan lalu lintas dan penetapan

pilihan angkutan umum masyarakat baru bersifat fungsional dan belum

masa liburan yang diperpanjang

dan mampu mengurangi penggunaan operasional, tetapi peran prasarana

menambah lengkap catatan positif

kendaraan sepeda motor yang jalan tersebut cukup menunjang

penyelenggaraan mudik 2018.

selama ini dinilai sebagai sumber kelancaran arus mudik dan arus balik

insiden kecelakaan lalu lintas. lebaran.

Kendati di beberapa titik sempat

mengalami kepadatan akibat

Kelancaran mudik lebaran 2018 menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga terwujud berkat penyebaran arus gelombang pemudik yang lebih merata

menjadi beberapa bagian, dan tidak terkonsentrasi pada satu waktu serta satu ruas jalan yang bersamaan.

Data Analisa dan Evaluasi (Anev) Lebaran 2018 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan penurunan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor jika dibandingkan pada 2017.

Pada periode mudik H-8 sampai dengan H+2 terjadi penurunan sebesar 19,69 % dari 1.320.001 pada 2017 menjadi 1.060.075 pada 2018. Pada periode balik H+1 sampai dengan H+8 terjadi penurunan sebesar 16,68 % dari 1.455.785 pada 2017 menjadi 1.212.928 pada 2018. Secara akumulatif, pada 2018 ini terjadi penurunan volume sepeda motor pada arus mudik dan balik sebesar 18,11%, dari 2.775.786 pada 2017 menjadi 2.273.003 pada 2018 ini.

Penurunan jumlah penggunaan sepeda motor diiringi dengan peningkatan penggunaan angkutan umum baik kereta api (KA), kapal laut maupun pesawat terbang. Program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub/ BUMN/ perusahaan swasta secara total mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017, mudik gratis sepeda motor mengalami kenaikan sebesar 32,11%. Dan mudik gratis penumpang, naik 68,29%.

Kelancaran mudik lebaran 2018 menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga terwujud berkat penyebaran arus gelombang pemudik yang lebih merata menjadi beberapa bagian, dan tidak terkonsentrasi pada satu waktu serta satu ruas jalan yang bersamaan. Sejak awal, hal ini sudah diprediksi banyak pihak. “Puncak arus mudik akan merata tidak di satu dua hari saja karena masa liburan lebaran lebih panjang. Pilihan waktu mudik yang panjang, dengan sendirinya akan mengurai konsentrasi jumlah pemudik,” ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta akhir Juli lalu.

Keputusan pemerintah untuk memberikan libur cuti bersama Lebaran 2018 berdampak baik kepada arus mudik. Dengan libur panjang, para pemudik mempunyai pilihan waktu perjalanan yang lebih banyak. Puncak arus mudik menjadi terdistribusi ke beberapa titik, dan di beberapa hari. Hasil pemantauan di pintu tol Cikarang Utama menunjukkan puncak arus mudik terjadi pada H-6 (9 Juni 2018). Puncak arus mudik 2 terjadi pada H-3 (12 Juni 2018). Puncak arus balik terjadi pada H+3 (19 Juni 2018).

Di pintu tol Cikupa, puncak arus mudik terjadi pada H-6 (9 Juni 2018), Puncak arus balik terjadi pada H+8 (24 Juni 2018). Di pintu tol Cileunyi,

Suasana pendaftaran mudik gratis 2018 yag diselenggarakan Kementerian Perhubungan

Sebuah pesawat yang baru mendarat parkir di apron bandara dan pada latar belakangnya sebuah pesat lain baru tinggal landas membawa penumpang di tengah suasana mudik Lebaran 2018.

Pintu Tol Palimanan, Cirebon, salah satu pintu keluar pemudik memanfaatkan jalan alternatif di luar tol.

Pengaturan MRLL

Pengelolaan lalu lintas turut berperan dalam menjaga kelancaran arus lalu lintas Lebaran. Para petugas di titik- titik rawan kemacetan memiliki andil besar dalam menjaga kelancaran perjalanan. Kesigapan petugas mengantisipasi potensi kemacetan secara lebih dini juga tidak bisa diabaikan. Secara keseluruhan pelaksanaan pengaturan arus lalu lintas mudik dan balik selama H-8 dan H+8 cukup efektif dan tanpa hambatan berarti. Salah satu bentuk MRLL yang telah diterapkan pemerintah adalah kebijakan penetapan contraflow untuk mengurai kemacetan di ruas jalan tol. Pada periode H-6 hingga H-3

rest area tidak cukup menampung kendaraan yang masuk, sehingga banyak pengendara yang memarkir mobil di bahu jalan.

Pada H+1 juga dilakukan contraflow pada ruas jalan Jakarta-Cikampek. H+3 dilakukan contraflow pukul 11.45 WIB hingga 15.00 WIB dan oneway pada pukul 15.00 WIB hingga 20.45 WIB di ruas tol Cipali-Cikampek- Cawang. H+5 dan H+6 dilakukan contraflow di ruas tol Jakarta- Cikampek. Pada H+2 dilakukan contraflow dan oneway pada pukul

20.30 WIB hingga 06.00 WIB di ruas tolJakarta - Cikampek - Cipali. Terakhir, pada H+4 dilakukan contraflow dan oneway pada ruas tol Jakarta - Cikampek.

Pemberlakuan oneway dan contraflow pada beberapa ruas jalan tersebut terbukti memperlancar arus lalu lintas secara signifikan. Arus balik pada ruas tol Cipali-Cikarut sampai dengan pintu tol Halim, sebagai misal, berjalan cukup lancar bahkan pada saat pemberlakukan oneway kecepatan rata-rata kendaraan di atas 80 km/jam. Selain arus mudik yang jauh lebih lancar, jumlah kecelakaan lalu lintas juga turun dari 1.319 kejadian pada 2017 menjadi 899 kecelakaan pada 2018.

puncak arus mudik terjadi pada H-2 (13 Juni 2018) dan H+1 (15 Juni 2018), dan puncak arus balik terjadi pada H+3 (19 Juni 2018). Sementara hasil pantauan di pintu tol Ciawi, puncak arus mudik terjadi pada H-2 (13 Juni 2018) dan H+2 (16 Juni 2018). Sementara, puncak arus balik terjadi pada H+3 (19 Juni 2018).

Di sisi lain, dengan pengoperasian prasarana jalan tol fungsional, waktu tempuh mudik menjadi relatif lebih pendek. Panjang jalan tol yang sudah beroperasi maksimal dari Jakarta sampai Surabaya mencapai 518 km. Di luar jalur itu, masih ada jalur tol fungsional sepanjang 236 km.

dilakukan contraflow ruas Jakarta - Cikampek. H-1 dan H-2 dilakukan contraflow di ruas jalan Jakarta- Cikampek. Pada H-2 dilakukan pengaturan contraflow dan oneway pada pukul 20.24 WIB hingga 23.35 WIB di ruas tol Jakarta-Cikampek - Cipali.

Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno menilai meski masih terdapat titik-titik kemacetan pada ruas jalan tol yang terjadi pada beberapa rest area, namun secara umum kebijakan lalu lintas di jalan tol cukup berhasil. Kemacetan pada titik titik tertentu terjadi karena kapasitas

Secara akumulatif, pada 2018 ini terjadi penurunan

volume sepeda motor pada arus mudik dan balik

sebesar 18,11%, dari 2.775.786 pada 2017 menjadi

pada 2018 ini.

“Pemerintah telah memperlihatkan tekad dan kerja keras untuk memberikan pelayanan lebih baik dan dengan perencanaan yang terukur sehingga hasilnya terasa nyata bagi masyarakat,” ujar Djoko.

Momentum Budayakan Angkutan Umum Massal

Tentu, tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan masa libur Lebaran 2018 belum selesai. Pemerintah RI kini terus berupaya agar penggunaan angkutan umum massal yang menjadi pilihan transportasi publik selama musim lebaran terus berlanjut di luar masa lebaran. Mudik lebaran menjadi momentum untuk mengampanyekan penggunaan angkutan umum massal melalui program mudik gratis sepeda motor.

Penggunaan kendaran motor pribadi khususnya roda dua di perkotaan, acap menjadi sebab tingginya insiden kecelakaan lalu lintas dan munculnya banyak persoalan transportasi jalan. Program mudik gratis sepeda motor yang diselenggarakan Kemenhub merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan keselamatan transportasi jalan secara berkelanjutan.

Program mudik gratis mendapat respon positif dari masyarakat. Ini ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah penumpang angkutan umum selama masa mudik H-8 dan H+8 lebaran dan peningkatan jumlah penumpang program mudik gratis 2018.

Pertumbuhan jumlah penumpang paling menonjol adalah melalui angkutan udara sebesar 8,47%. Peningkatan ini mengikuti peningkatan kapasitas dan kualitas layanan angkutan udara dengan adanya penambahan slot, operasionalisasi bandara sampai jam 24 malam dan penambahan frekuensi penerbangan serta pemanfaatan jumlah armada pesawat berbadan lebar. Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi pada moda angkutan umum jalan, moda kereta api dan kapal laut. Berdasarkan evaluasi angkutan lebaran, secara umum jumlah pemudik pada 2018 mengalami peningkatan.

Penurunan pengguna kendaraan sepeda motor mempengaruhi penurunan insiden kecelakaan secar drastis. Data Analisa dan Evaluasi Lebaran 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kemenhub menunjukkan penurunan data kecelakaan sekitar 37%. Jumlah korban yang meninggal dunia juga turun sebesar 37%.

Data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan jumlah insiden kecelakan lalu lintas mulai H-8 hingga H+3 tercatat sebanyak 1.478 kejadian. Jumlah itu turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 2.110. KNKT merekomendasi agar para pemudik diwajibkan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan tetap fokus serta memakai safety riding saat berkendara. Jika lelah atau merasa ngantuk, lebih baik menepi dan beristirahat sejenak.

Dukungan Program Mudik Gratis

Sebagai upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, maka pada Lebaran 2018 ini, Kemenhub telah menyediakan kuota mudik gratis dengan bus dan truk (motor), kereta api (khusus sepeda motor)

dan kapal laut. Program mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut disediakan untuk 15.200 unit Sepeda Motor dan 30.400 orang. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kemenhub menetapkan target kuota yang disiapkan memang lebih besar dari tahun lalu.

Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Chandra Irawan, kondisi ini sangat menggembirakan karena minat masyarakat pada angkutan kapal laut semakin meningkat.

“Hal tersebut menunjukan semakin membaiknya pemahaman masyarakat tentang aktivitas mudik yang aman, selamat, tertib dan nyaman dengan cara menggunakan kapal laut. Diharapkan tingginya animo masyarakat ini berpengaruh pada berkurangnya penggunaan sepeda motor di jalan,” kata Chandra.

Hal serupa dilakukan untuk moda angkutan jalan. Kemenhub menyediakan layanan angkutan mudik gratis sepeda motor pada 2018 ini dengan dukungan 1.073 unit bus. Jumlah ini meningkat 47,66% dari 727 unit pada 2017 lalu. Dari armada tersebut jumlah sepeda motor yang diangkut berjumlah 2.673 unit (2018) naik 15% dari 2.316 unit.

Pengangkutan sepeda motor menggunakan 70 armada truk, naik 35,14% dari 52 armada truk pada 2017 lalu. Peningkatan layanan armada bus, diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang mudik gratis yang mencapai 51.253 orang pada 2018. Jumlah ini naik 56,17% dari 32.822 orang pada 2017 lalu. “Program mudik gratis juga dilakukan oleh sejumlah perusahaan BUMN, BUMN, Pemkab/ Pemkot, Organisasi sosial, dan BUMD serta perusahaan swasta lainnya,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Jakarta belum lama ini.

Secara umum, program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub/ BUMN/ perusahaan swasta secara total mengalami

kenaikan dibandingkan tahun 2017. Mudik gratis sepeda motor mengalami kenaikan sebesar 32,11%, dan mudik gratis penumpang, naik 68,29%.

Layanan mudik gratis menjadi pilihan paling favorit masyarakat dan ini terbukti dari terpenuhinya kuota mudik gratis KA dalam waktu singkat. Kendati demikian, pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan penumpang, salah satunya dengan ketersediaan angkutan lanjutan antarkereta dan antarmoda lainnya yang hingga kini masih belum sepenuhnya terintegrasi.

Kesiapan Layanan Angkutan Bus AKAP dan AKDP

Secara keseluruhan layanan angkutan bus baik bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan bus Pariwisata, yang terdata di Kemenhub pada tahun 2018 sebanyak 49.613 unit bus. Jumlah tersebut meningkat dari 2017 ºyang hanya berjumlah 48.790 unit bus.

Peningkatan armada bus diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang angkutan jalan yang naik 2,49% dari 4.379.508 menjadi 4.488.389 orang pada 2018. “Kesiapan jumlah armada angkutan jalan yang besar mengikuti pertumbuhan jumlah penumpang yang naik dari tahun ke tahun,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi di Jakarta akhir Juni lalu.

Peningkatan armada bus diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang angkutan jalan yang

naik 2,49% dari 4.379.508 menjadi 4.488.389 orang

pada 2018

Suasana mudik di Stasiun Purwokerto. Moda transportasi kereta api (KA) menjadi pilihan teraman para pemudik.

Suasana mudik gratis di Pelabuhan Tanjung Priok, Kemenhub meningkatkan jumlah kuota pemudik gratis dengan kapal laut pada 2018 ini.

Program mudik gratis dengan angkutan bus juga diselenggarakan oleh perusahaan BUMN, perusahaan swasta, maupun pemerintah daerah.

Selain kesiapan armada angkutan, pemerintah juga mendorong peningkatan layanan terminal dan prasarana angkutan lainnya kepada masyarakat. Hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kemenhub 2018 mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan bus AKAP dan terminal di Indonesia masih cukup memuaskan dengan nilai CSI antara 51% sampai dengan 76%. Terminal dengan jumlah penumpang terpadat ada di Terminal Purabaya Surabaya yang mencapai 712.778 orang.

Secara umum kinerja di 48 terminal titik pantau, pelayanan angkutan jalan pada periode arus mudik dan balik terpantau lancar dan tidak ada penumpukan penumpang yang signifikan. Kegiatan ramp check dilaksanakan pada setiap bus yang akan berangkat dan angkutan kota di terminal (bertrayek) dan di pool serta beberapa lokasi wisata. Petugas mengeluarkan larangan operasi bagi kendaraan yang tidak laik jalan. Ketentuan tarif angkutan bus juga tidak terjadi pelanggaran. Tidak ditemukan adanya Badan Usaha Angkutan Jalan yang melakukan pelanggaran ketentuan Tarif Batas Atas.

Beberapa tantangan yang perlu perhatian menurut Dirjen Perhubungan Darat, adanya ketidakdisiplinan masyarakat pada penyelenggaraan arus mudik dan balik yang menyebabkan terjadinya sejumlah kemacetan. Pada rest area, pemudik juga tidak mematuhi himbauan petugas kepolisian untuk menggunakan rest area selanjutnya ketika penuh, dengan memberhentikan mobil di tepi jalan tol di luar rest area.

Walaupun puncak balik jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017, namun lalu lintas pada ruas jalan maupun pada saat transaksi di gerbang tol relatif lancar disebabkan adanya kebijakan contraflow dan oneway, penambahan gerbang tol dari

28 (tahun 2017) menjadi 33 (tahun 2018). “Pada saat penerapan oneway, masyarakat banyak yang melakukan perpindahan lajur dengan inisiatif sendiri tanpa diatur petugas sehingga menyebabkan kemacetan,” ujar Budi.

Pada 2018 ini, pelayanan prasarana jalan lebih meningkat dengan pengoperasian ruas jalan tol fungsional di Jawa Tengah dan

Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub menyebutkan total penerbangan selama H-8 dan H+8 mencapai 43.503 flight. Jumlah ini naik 5,41% jika dibandingkan pada periode sama pada 2017. Dari jumlah tersebut jumlah total penumpang sebanyak 6.304.902 orang dan ini mengalami kenaikan 5.72% jika dibandingkan dengan 2017 lalu yang hanya sebesar 5.963.868 orang.

Pada mudik 2018 ini realisasi extra flight tertinggi terjadi pada H-2 dengan total pergerakan sebanyak 139 penerbangan perhari. Pada periode Angkutan Lebaran 2018 (1439 H) terdapat penambahan jam operasional

bandara melalui Notam untuk 27 bandara. Notam adalah singkatan dari Notice to Airmen, berisi Informasi- informasi yang baru dan mengenai keadaan, perubahan atau situasi suatu Bandara Udara (Airport, Runway, Taxiway, Navigasi, dan lainnya), sistem lalulintas udara (Airways), yang biasanya di-published oleh Briefing Office (BO), dan termasuk Company Notam yang akan diberikan atau di infokan kepada Crew Penerbang. (notamcodes).

Layanan angkutan udara pada kondisi puncak periode lebaran 2018 lebih baik dibandingkan pada kondisi normal.

Jawa Timur sehingga memperlancar arus lalu lintas dari tol Cipali (Cikarang – Palimanan) yang akan menghubungkan jalur tol dari Merak menuju Brebes. Selain itu, program mudik gratis baik dari pemerintah, BUMN maupun pihak swasta, terbukti menjadi salah satu pilihan mengatasi persoalan lalulintas selama musim Lebaran 2018.

Mudik Nyaman Angkutan Udara

Selama mudik 2018, ketersediaan sarana angkutan udara cukup memadai dengan adanya tambahan extra flight menyesuaikan peningkatan jumlah penumpang. Data Direktorat

Suasana mudik yang menggunakan sarana transportasi udara di terminal Bandara Soekarno-Hatta. Kemenhub menambah extra flight yang diajukan sejumlah maskapai penerbangan selama lebaran 2018.

Kapal Perintis yang melayani pemudik, pemerintah menambah jumlah armada kapal perintis untuk menunjang kegiatan mudik lebaran 2018.

Audit itu untuk memastikan kesiapan bandara dan maskapai menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 2018. “Maskapai penerbangan juga telah dilakukan audit untuk pengawasan standar operasional keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Agus Santoso.

Layanan Mudik Angkutan Kapal Laut

Moda angkutan kapal laut merupakan pilihan lainnya yang menarik minat pemudik untuk perjalanan pulang ke kampung halaman. Moda transportasi ini menjadi andalan masyarakat dari Balikpapan menuju Sulawesi atau ke Surabaya dan sebaliknya. Hal serupa terjadi di beberapa daerah di Kawasan Indonesia Timur lainnya

8 dengan pertimbangan harga tiket yang terjangkau dan banyak pemudik

membawa barang bawaan banyak Hal ini terlihat dari on time

sehingga mereka lebih cocok dengan performance (OTP) untuk pesawat

terhadap bandara yang menjadi

titik arus operasional Lebaran.

kapal laut.

udara sebesar 78,14% dan ini

Pengawasan dilakukan terhadap

mengalami kenaikan dibandingkan

Pada 2018 ini, jumlah penumpang OTP pada hari biasa yang rata-rata

maskapai seperti sumber daya

angkutan laut pada 2018 mencapai 74,88%.

manusia (SDM) penerbangan

termasuk pilot dan SDM lainnya, dan

1.149.093 orang naik 6,30% dari

periode sama H-8 dan H+8 2017. Dirjen Perhubungan Udara Agus

ramp check pesawat.

Kenaikan ini ditunjang dengan Santoso mengungkapkan, Kemenhub

tambahan armada kapal untuk telah melakukan pengawasan

Proses audit juga dilakukan terhadap

35 bandar udara (bandara).

kegiatan mudik lebaran.

Tambahan Armada Kapal Untuk Mudik Lebaran 2018

KM Sanus 85 KM Bacan

Trayek : Trayek :

Kendal – Kumai Ambon – Gorom

Ukuran : Ukuran :

GT 2000 GT 1200 Kapasitas (Orang) :

Kapasitas (Orang) : 500 orang

210 orang

Keterangan : Keterangan :

Stand by di Pelabuhan Tambahan kapal navigasi Tanjung Emas,

dengan kapasitas sesuai Semarang, apabila terjadi

jumlah penumpang penumpukan penumpang

KM Sanus 98

Trayek :

Tg Wangi – Sapekan

Ukuran :

KM Amukti

GT 1200 Kapasitas (Orang) :

KM Sanus 100

Palapa

Surabaya - Masalembo

Kalianget – Kangean

Tambahan kapal perintis

GT 1200

GT 500

Kapasitas (Orang) :

Kapasitas (Orang) :

Tambahan kapal perintis

Tambahan kapal perintis

Kenaikan jumlah penumpang angkutan laut menunjukkan antusiasme masyarakat masih tinggi meskipun harga tiket pesawat tergolong cukup terjangkau oleh mereka. “Pemerintah telah memfasilitasi dengan program mudik gratis sepeda motor melalui kapal laut,” ujar Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo di Jakarta, akhir Juni lalu.

Mudik Aman Angkutan KA

Sarana angkutan Kereta Api (KA) yang telah disediakan sebanyak 390 kereta yang terdiri dari 353 gerbong kereta untuk regular dan

40 gerbong kereta untuk tambahan. Jumlah gerbong KA ini lebih banyak dibandingkan pada 2017 lalu yang

hanya sebanyak 379 gerbong kereta. Penambahan kereta diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang. Jumlah penumpang angkutan KA naik 5,27% dari 4.917.943 menjadi 5.177.025 orang pada 2018.

Langkah pengawasan terhadap aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan kereta api terus dilakukan secara intensif. Pemenuhan terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM) di stasiun relatif bagus dengan nilai berkisar antara 90 - 93%. Dengan adanya SPM, diharapkan tingkat kepuasan masyarakat pada pelayanan kereta api masih cukup tinggi dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) antara 62,9 sampai dengan 80%. “ini membuktikan hasil survei Litbang tentang tingkat kepuasan pengguna angkutan KA selama mudik lebaran 2018, cukup memuaskan,” ujar Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri di Jakarta.

Kepuasan penumpang (pelanggan) terkait kualitas layanan jasa meliputi reability atau keandalan. Angkutan kereta api lebih nyaman dan memberi kepastian baik waktu kedatangan dan tiba di stasiun tujuan secara tepat dan dapat diandalkan. Aspek lainnya terkait responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), empaty (empati), dan tangible (kasat mata).

Menurut Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, angkutan kereta api termasuk moda pilihan transportasi bagi pemudik. Jumlah penumpang angkutan kereta api yang lebih kecil dari penumpang angkutan

Program mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut yang diselenggarakan Kemenhub disambut antusiasme masyarakat.

Pemerintah memfasilitasi angkutan gratis untuk sepeda motor penumpang KA yang akan mudik ke kampung halaman.

Operator truk masih bisa memanfaatkan waktu operasional angkutan di luar waktu larangan operasi

10

10

11

12

udara tidak mencerminkan kondisi demand angkutan kereta api yang sebenarnya. Namun lebih banyak karena faktor keterbatasan kapasitas yang tersedia. Banyak calon penumpang kereta api tidak mendapatkan tiket mudik, akhirnya mereka beralih ke moda angkutan lainnya seperti pesawat terbang maupun bus kota.

Pembatasan Truk Barang

Untuk memperlancar pergerakan orang dalam melakukan perjalanan mudik, salah satu peraturan survei terkait mudik lebaran adalah pembatasan angkutan truk muatan barang. Pembatasan terhadap truk

angkutan barang pada 12-14 Juni untuk arus mudik dan tanggal 22-

24 Juni untuk arus balik, selama sepanjang hari atau dari jam 00.00-

24.00. Larangan tersebut tidak berlaku

bagi mobil pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG), ternak, bahan pokok (beras, gula pasir, terigu, minyak goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging sapi, daging ayam, telur, pupuk, susu murni, barang antaran pos, barang impor maupun ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, dan Tanjung Perak yang telah mendapat izin

Jumlah penumpang angkutan KA naik

5,27% dari 4.917.943 menjadi 5.177.025

orang pada 2018.

Kepala Dinas provinsi setempat. Pengangkutan bahan pokok yang tidak tahan lama dan cepat rusak yang melalui moda darat, laut dan udara harus diprioritaskan dan untuk kegiatan ekspor maupun impor diberikan dispensasi oleh Dinas Perhubungan provinsi setempat. Menyikapi ketentuan tersebut, kalangan pengusaha angkutan barang bisa mengantisipasinya dengan melakukan distribusi barang lebih awal. Para pelaku usaha bisa menyiapkan tempat penyimpanan khusus untuk stok barang pada beberapa tempat strategis untuk menjaga supply barang. Selain itu distribusi barang masih bisa dilakukan dengan kendaraan dua sumbu.

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan tak masalah dengan adanya pembatasan jam operasional truk selama masa lebaran. Wakil Ketua Umum Aptrindo Kyatmaja Lookman mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi jika pembatasan operasional truk mulai diberlakukan. “Kita masih bisa memanfaatkan waktu operasional di luar waktu larangan operasi,” kata Kyatmaja.

Beragam kebijakan terkait penyelenggaraan mudik lebaran 2018 terbukti berhasil memperlancar arus lalu lintas dan masyarakat bisa menikmati perjalanan baik saat mudik maupun balik dengan selamat, aman dan nyaman. (*)

11

12

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung Metropolitan Area (Cimahi, Bandung, Sumedang), Surabaya Metropolitan Area (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), dan Mammanisata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah daerah di Indonesia sudah membangun proyek-proyek transportasi massal seperti LRT, MRT, BRT dan peningkatan kapasitas kereta api baik commuterline maupun KA antarkota lainnya.

“Proyek infrastruktur transportasi itu menjadi solusi lain untuk mendorong masyarakat agar berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan massal untuk mengurangi tingkat kemacetan khususnya di kota Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya di Jakarta, awal Mei 2018 lalu.

K ementerian Perhubungan

(Kemenhub) terus mendorong pengembangan penggunaan

transportasi angkutan massal di enam kawasan aglomerasi. Angkutan massal berupa Bus Rapid Transit (BRT) seperti halnya Bus Transjakarta di Jakarta, menjadi salah satu moda transportasi unggulan disamping angkutan massal berbasis rel (Kereta Commuterline Jabodetabek (KCJ) atau lebih dikenal KRL, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT)).

Enam wilayah aglomerasi yang terus mengembangkan integrasi Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) tersebut adalah Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo),

Mendorong Masyarakat Beralih ke Angkutan Umum Massal

Budi Karya Sumadi terus mendorong angkutan massal agar menjadi prioritas dalam transportasi. Diharapkan pengguna angkutan pribadi berpindah menggunakan angkutan massal dan membuat prasarana jalan kembali ke kapasitas normal.

“Kita mendorong angkutan massal itu menjadi prioritas, oleh karenanya kepada pengguna angkutan pribadi dengan suatu limitasi tertentu agar mereka pindah. Kalau mereka pindah maka daya dukung jalan yang tadinya sudah melampaui akan kembali menjadi normal,” ungkap Menhub saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Kumpul Bareng Kawan Pers Nasional di Merchantile Athletic Club World Trade Center Jakarta, awal Mei lalu.

Dalam acara, dengan tema “Dampak Tiga Kebijakan Penanganan Macet Tol Jakarta Cikampek: Persepsi Regulator dan Pengusaha” tersebut, Menhub menegaskan sejumlah paket kebijakan yang diterapkan pemerintah cukup berhasil mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas jalan di ibukota dan daerah penyangga lainnya. Salah satunya, paket kebijakan yang diterapkan oleh Kemenhub di beberapa ruas tol di Jabodetabek.

Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menerapkan kebijakan

Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) yang terintegrasi di kota-kota besar mutlak dilakukan. Pemerintah memprioritaskan pengembangan sistem transportasi massal ini di enam kota metropolitan di Indonesia. Upaya ini dibuat untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi agar kemacetan lalulintas dan beragam persoalan yang mengikuti, bisa teratasi.

Armada bus Transjakarta sedang menjalani perawatan rutin agar tampil bersih.

Dua moda transportasi darat perlu integrasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

PERCEPAT INTEGRASI ANGKUTAN MASSAL PERKOTAAN

pembatasan kendaraan pribadi dengan skema ganjil-genap di Tol Cikampek dan Tol Jagorawi. Hal ini dilakukan mengingat sudah ada beberapa jalan yang melampaui batas daya dukung sehingga perlu diambil sebuah sikap dan kebijakan agar masalah ini dapat teratasi. “Penerapan ganjil-genap merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menangani kemacetan di Jabodetabek secara berhasil. Pemerintah masih mempertimbangkan untuk menerapkan dalam jangka menengah dan jangka panjang,” ujarnya.

Selain Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dengan ganjil-genap, pemerintah terus melanjutkan program pengembangan sistem transportasi massal perkotaan di beberapa kota aglomerasi lainnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenhub telah mengalokasikan anggaran ABPN untuk pengadaan sarana dan prasarana BRT di enam wilayah aglomerasi. Alokasi anggaran digunakan untuk pengadaan armada bus, fasilitas pendukung seperti halte serta peralatan tambahan seperti Global Positioning System.

BUMN transportasi jalan semisal Djawatan Angkoetan Motor Indonesia (Damri) dilibatkan dalam pengoperasian angkutan umum massal di daerah agar pengembangan

sistem transportasi massal perkotaan di daerah bisa berjalan baik. Pemerintah terus menggalang sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta pihak operator. Pengoperasian BRT, lanjutnya, bisa dilakukan oleh BUMN transportasi atas persetujuan Pemerintahan Daerah.

Budi Karya mengakui untuk merealisasikan sistem angkutan massal perkotaan yang ideal bukan perkara mudah. Namun, kebijakan tersebut harus dilakukan karena merupakan amanat undang-undang. Sesuai dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, pemerintah wajib menyelenggarakan transportasi massal yang memadai untuk angkutan perkotaan. Pemerintah pusat ikut memiliki tanggungjawab untuk menyediakan terselenggaranya angkutan jalan tersebut mengingat jika hanya mengandalkan kemampuan APBD saja akan sulit tercapai. “Ini karena kemampuan APBD masing-masing daerah terbatas,” ujarnya.

Upaya bisa dilakukan dengan berbagai langkah terobosan. Sesuai dengan ketentuan UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Pemda). Pemda juga ikut bertanggungjawab atas tersedianya sarana dan prasarana angkutan umum darat. Jika pemerintah daerah tidak mampu menyelenggarakan transportasi massal perkotaan yang memadai,

Selain Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dengan ganjil- genap, pemerintah terus melanjutkan program pengembangan sistem transportasi massal perkotaan di beberapa kota aglomerasi lainnya.

“maka pemerintah pusat akan melakukannya. Jadi pemerintah pusat tidak bisa lepas tanggungjawab begitu saja,” kata Menhub.

Jikalau penggunaan kendaraan motor tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas angkutan massal yang baik, maka kemacetan di kota-kota besar akan sulit teratasi. Kota dengan populasi penduduk mencapai 1,2 juta orang, menurut Budi, cukup dengan BRT berbasis bus. Tapi jika sudah 5 juta jiwa seperti Jakarta dengan 10 juta jiwa lebih, maka pengembangan sistem transportasi yang baik harus mengintegrasikan BRT dengan angkutan umum berbasis rel. “Bila perlu bisa membangun angkutan perairan untuk mendukung mobilitas warganya,” paparnya.

Pengembangan BRT sesuai dengan prioritas presiden dalam mengatasi kemacetan di kota-kota besar. Selain moda angkutan bus, kota-kota metropolitan memerlukan penataan transportasi yang terintegrasi dengan moda angkutan lainnya.

Peningkatan Infrastruktur Angkutan Massal Perkotaan

Pengembangan moda transportasi umum terbaru di Metropolitan Jabodetabek kini telah dilakukan dengan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT),

jaringan kereta api commuterline (KRL) dan jalur lingkar Jabodetabek, penambahan rute, armada, dan sterilisasi jalur Busway Transjakarta, rencana pemberlakuan sistem Electric Road Pricing (ERP) dan penertiban parkir on street serta pembangunan ruas jalan tol.

Untuk menangani masalah transportasi di kota metropolitan program pembangunan prasarana dilakukan. Untuk Metropolitan Bandung Raya, saat ini tengah dibangun Bandung Intra Urban Toll Road, jalan tol Soreang-Koja, ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan, jalur ganda dan elektrifikasi Padalarang-Cimahi- Bandung-Cicalengka, reaktivasi jalur kereta api Cikudapateuh-Soreang- Ciwidey. Sedangkan terkait BRT akan dikembangkan Trans Metro Bandung sebanyak

6 koridor. Selanjutnya, Metropolitan

Mebidangro (Medan, Binjai, Dali Serdang dan Karo). Di wilayah ini nanti akan dibangun MRT di Mebidangro 9 koridor RT, kereta api komuter, transfer poin untuk angkutan pemadu moda, angkutan pesisir pantai, jalan tol Trans Sumatera.

Begitu pun dengan pengembangan transportasi di kawasan Metropolitan Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo dan Lamongan). Pemerintah merencanakan pengembangan jaringan angkutan umum berbasis rel (Kereta Rel Diesel / KRD) yang terintegrasi dengan angkutan umum BRT di beberapa titik. Sesuai Rencana Induk Angkutan Massal Kota Surabaya, pengembangan ruas jalan tol dilakukan di tengah kota Surabaya maupun Middle Eastern Ring Road. Peningkatan jalan akses menuju kawasan industri Gresik dan penanganan beberapa simpang strategis juga tak diabaikan.

Sementara Metropolitan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan), akan dikembangkan bus rapid transit sebanyak 2 koridor dan pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Sedangkan Metropolitan Mammanisata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar), juga akan dikembangkan angkutan massal perkotaan BRT, pembatasan lalu lintas pada ruas utama, dan peningkatan kapasitas jaringan jalan serta pengembangan angkutan umum massal meliputi BRT sebanyak 11 koridor.

Integrasi Sarana dan Prasarana

Integrasi MRT dan LRT dengan BRT dapat dilakukan di beberapa titik simpul pengintegrasian di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Jika MRT/LRT dapat diintegrasikan dengan BRT, jangkauan jaringan menjadi lebih luas dengan kapasitas yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah. Namun langkah pertama yang perlu dilakukan pemerintah adalah mempercepat perluasan jangkauan BRT menjadi

47 koridor sesuai rencana. Tiga belas koridor BRT yang ada sejak tahun 2004 di Jakarta saat ini tidak cukup untuk mengakomodasi 380.000 penumpang per hari di tahun 2016. Langkah selanjutnya terkait dengan upaya membatasi penggunaan

kendaraan pribadi melalui kebijakan parkir mahal (berdasarkan zonasi), penerapan jalan berbayar (Electronic Road Pricing/ERP) dan mencabut subsidi BBM yang memanjakan pengguna kendaraan pribadi. Pendapatan yang diperoleh dari kebijakan tersebut dapat digunakan untuk program subsidi bagi angkutan umum. Dengan peningkatan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi, maka masyarakat akan mempertimbangkan untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan umum massal perkotaan.

Langkah lanjutan yang perlu dilakukan, menurut Pengamat Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, adalah dengan kebijakan subsidi untuk angkutan umum. Dalam konteks politik manajemen transportasi, hanya angkutan umum yang berhak atas subsidi, bukan kendaraan pribadi (subsidi BBM). Namun yang terjadi, kini justru kendaraan pribadi yang dominan menikmati subsidi BBM.

Padahal dalam konteks tarif angkutan umum perkotaan, tidak seharusnya besaran tarif ditanggung semuanya oleh konsumen. Sebagian tarif seharusnya menjadi beban (subsidi) pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kebijakan mengalokasikan

Trans Semarang Metropolitan Sarbagita Trans Jakarta Moda transportasi jalan

berbasis BRT (Bus Rapid Transit) menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di kawasan perkotaan.

subsidi untuk angkutan umum dan mencabut subsidi BBM bagi kendaraan pribadi telah dilakukan banyak pemerintahan kota di negara lain.

Pengembangan SAUM di Jabodetabek

Saat ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah melakukan upaya penanganan kemacetan di kota Jakarta dan sekitarnya melalui beberapa langkah. Selain Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dengan menerapkan sistem ganjil genap di beberapa ruas jalan utama dan jalan tol, pemerintah juga tengah merampungkan pembangunan sarana dan prasarana MRT, BRT, dan LRT. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan Sistem Angkutan umum Massal (SAUM) perkotaan yang memadai. Pembangunan infrastruktur

penumpang transportasi umum juga rendah, sekitar 19,8 persen di Jakarta dan 20 persen di pinggiran kota.

Kondisi lapangan seperti itulah yang mengakibatkan kemacetan di Jabodetabek perlu penanganan secara menyeluruh. Dampak kerugian akibat kemacetan di ibukota dan sekitarnya diperkirakan mencapai Rp 100 triliun pada 2017 lalu. Bila tak ada langkah solutif, nilai kerugian akan semakin besar.

Salah satu solusinya adalah dengan membangun Sistem Angkutan Umum Massal yang terintegrasi yang melibatkan moda MRT dan LRT dengan BRT Trans Jakarta maupun dengan moda lainnya termasuk angkutan kota (angkot). Meski kapasitas MRT dan LRT masih belum cukup mampu mengatasi kemacetan, tapi keberadaan dua moda tersebut

sebesar 1 persen di Jabodetabek. Bahkan mungkin kapasitas aslinya akan lebih kecil, mengingat sebagian besar penumpang akan beralih dari transportasi umum yang kini ada.

Sama halnya dengan BRT di Jakarta. Sekitar 71,9 persen penggunanya adalah peralihan dari penumpang bus konvensional. Masalah serupa bisa terjadi pada angkutan MRT/ LRT. Notabene jumlah penumpang yang memanfaatkannya bukan dari pengalihan dari pengendara pribadi, tapi lebih banyak dari penumpang angkutan umum lainnya. Oleh karena itu, kebijakan pengoperasian angkutan umum massal perkotaan tersebut harus diikuti dengan kebijakan lainnya seperti penerapan ERP atau penerapan ganjil genap untuk kendaraan pribadi dan pembatasan angkutan barang di jalan tol.

Beragam kebijakan masing-masing kota dalam menyiapkan layanan sistem angkutan umum massal yang terintegrasi bertujuan agar potensi kemacetan bisa diatasi. Kemacetan di kota-kota besar tersebut, seperti Jabodetabek harus mendapat perhatian sejak dini. Ini dilakukan agar di kemudian hari kemacetan lalu lintas tidak bertambah parah. (*)

angkutan umum berbasis rel dan BRT, diharapkan bisa menjadi pilihan masyarakat dalam mobilitas keseharian mereka. Selama ini, tingkat mobilitas Jakarta dan pinggiran kota cukup besar. Angka perjalanan kota Jabodetabek pada 2015 lalu mencapai 47,5 juta perjalanan/hari. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan diperkirakan pada 2018 ini sudah mencapai 60 juta perjalanan/hari. Dari jumlah itu, hanya

2 – 4 persen saja yang menggunakan jasa transportasi umum. Persentase

Metropolitan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan), akan dikembangkan bus rapid transit sebanyak 2 koridor dan pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa.

sedikit banyak bisa mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas yang ada. Pemerintah tetap perlu mengeluarkan kebijakan tambahan untuk mengatasi masalah keterbatasan jaringan transportasi yang ada.

Diketahui, kapasitas MRT/LRT tetap jauh di bawah kapasitas penuh dengan target penumpang sebanyak 173.000 dan 360.000 penumpang per hari dalam pembangunan MRT/LRT. Jumlah ini setara dengan kapasitas tambahan transportasi umum

Setiap lebaran datang, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat selalu meningkat. Tingginya permintaan membutuhkan kelancaran distribusi logistik. Kelancaran menentukan persediaan barang karena keterlambatan distribusi menjadi salah satu sebab pemicu melambungnya harga kebutuhan pokok di pasar. Pemerintah terus melakukan pembenahan sistem logistik nasional, agar distribusi barang tetap lancar dan harga-harga barang menjelang lebaran tak melambung tinggi.

MENATA DISTRIBUSI LOGISTIK LEBARAN

T ingginya arus barang melalui

pelabuhan selama bulan puasa dan Lebaran 2018 menjadi

tantangan tersendiri Operator Pelabuhan (OP) dan pelaku usaha di sektor logistik nasional. Setiap momen tahunan seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, kemacetan masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan dengan baik. Distribusi logistik acapkali terkendala oleh kepadatan lalulintas di pelabuhan dan di jalan.