5-Perencanaan Kapasitas(RCCP).pdf

  Pendahuluan

  • Kapasitas adalah jumlah output (produk) maksimum yang data dihasilkan suatu fasilitas dalam selang waktu tertentu.
  • Perencanaan kapasitas adalah proses menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan untuk melakukan jadwal produksi, dibandingkan terhadap

  Perencanaan Kapasitas

  kapasitas yang tersedia dan tindakan-tindakan penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas atau jadwal produksi.

  • Jika terjadi kekurangan kapasitas, hasilnya berupa kekurangan pencapaian

  Perencanaan dan Pengendalian Produksi

  target produksi, pengiriman produk ke konsumen terlambat dan kehilangan kepercayaan sistem manajemen.

  IE2353

  • Jika kapasitas berlebihan, mengakibatkan utilisasi sumber rendah, operasi pabrik tidak efisien, biaya tinggi dan berkurangnya margin keuntungan.

  Pratya Poeri Suryadhini

  1 Pendahuluan Pendahuluan

  2. Perencanaan kapasitas jangka menengah. Kurun waktu yang perencanaan: digunakan adalah bulanan sampai dengan satu tahun ke depan. Tingkat perencanaan sudah rinci. Issue-issue dalam

  • Jenis perencanaan kapasitas ditinjau dari horizon waktu

  1. Perencanaan kapasitas jangka panjang. Kurun waktu yang perencanaan ini adalah: digunakan adalah 1-5 tahun ke depan. Issue-issue dalam

  • – tambahan tooling

  perencaaan ini adalah:

  • – lembur, tambah shift
  • – fasilitas yang akan diba>– Subkontrak – mesin yang akan dibeli
  • alternative routing
  • – produk yang akan dibuat

  Pendahuluan

  3. Perencanaan kapasitas jangka pendek. Kurun waktu yang digunakan adalah harian sampai satu bulan ke depan. Titik beratnya lebih pada pengendalian; sudah melihat/mengevaluasi apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat (input-output control)

  • Pengendalian kapasitas adalah monitoring baik work input maupun production input untuk menjamin perencanaan kapasitas dapat tercapai.
  • Capacity Available VS Capacity Requirement:
    • – Teknik perencanaan kapasitas biasanya dibedakan atas 4 kategori sesuai dengan time horizonnya, yaitu:
    • – jika terpenuhi lanjutkan ke purchasing
    • – tidak terpenuhi merubah kapasitas (lembur, hiring, sub kontrak) merubah rencana (revisi MPS, revisi MRP)

  1. Resource Requirement Planning jangka panjang

  2. Rough Cut Capacity Planning jangka menengah

  3. Capacity Requirement Planning jangka menengah

  4. Input/Output Control jangka pendek

  5 Demand Management Production

4 Pendahuluan

  Rough Cut Capacity Planning Master

  Planning Resource Requirement Planning

  Scheduling Material Requirement Planning

  Capacity Requirement Planning Production

  Activity Control Input/Output Control

  Operation Sequencing Short Range Medium Range

  Long Range CAPACITY MANAGEMENT TECHNIQUE

  Pendahuluan Keberhasilan perencanaan kapasitas diukur dari;

  a. Utilasasi : mengukur seberapa jauh penggunaan sumber daya.

  Utilisasi = jumlah jam terpakai / jumlah jam tersedia b. Efisiensi : mengukur seberapa jauh standar dapat terjadi. Efisiensi = jumlah jam untuk produksi / jumlah jam terpakai

  Production Scheduling Final Assembly

  Rough Cut Capacity Planning

  • RCCP (perencanaan kapasitas kasar) ini termasuk dalam perencanaan kapasitas jangka panjang.
  • RCCP alat untuk memverifikasi MPS
  • RCCP menentukan kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan MPS.
  • Horizon waktu sama dengan MPS, biasanya 1 s/d 3 tahun.
  • tiga teknik RCCP yaitu:
  • CPOF membutuhkan tiga masukan yaitu:
    • – MPS
    • – Waktu total yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk – Proporsi waktu penggunaan sumber.

  • CPOF mengkalikan waktu total tiap famili terhadap jumlah MPS untuk memperoleh total waktu yang diperlukan pabrik untuk mencapai MPS.
  • Total waktu ini kemudian dibagi menjadi waktu penggunaan masing-masing sumber dengan mengkalikan total waktu terhadap proporsi penggunaan sumber.
    • – Pendekatan total faktor (Capacity Planning Using Overall Factor Approach =

  CPOF)

  Approach

  • – Pendekatan daftar tenaga kerja (Bill Of Labour Approach = BOL)
  • – Pendekatan profil sumber (Resource Profile Approach = RP)

8 Capacity Planning Using Overall Factor

  (SUPER BILL OF MATERIAL)

  43 O kto b er

  8

  15

  15

  28 Agu stus

  8

  15

  1

  16

  36 Septem b er

  12

  15

  4

  19

  15

  15

  15

  4

  19

  47 Novem b er

  30

  15

  4

  19

  36 Desem ber

  40

  15

  4

  19

  15 197 180 197

  21 Juli

  15

  Lamps LAXX Shades Socket

  8

  Assembly Base Assembly 7” 8”

  14B

  15W

  15C One-way

  60% 40% 10% 30% 60% 10% 90%

  Three-way Contoh:

  Tabel 1. MPS Lampu “X” PT. Aladin (dalam ribu)

  Bu lan P eram alan P rod uk si No rm al P rod uk si

  Lem bu r To tal Pr od uk si P ersed iaan

  15 Janu ari

  22

  15

  15

  8 Febr uari

  15

  14

  15

  15 Maret

  10

  15

  15

  20 April

  10

  15

  15

  25 Mei

  20

  15

  9 Susunan bahan dari Lampu LAXX

  20 Juni

  15

  • Total produksi
    • Peramalan

  Stasiun kerja oven = 3.300 x 0,045 = 148,5

  Contoh: (Bulan Januari) = 15.000 x 0,22 = 3.300

  Contoh: Stasiun kerja perakitan lampu

  = 0,10 0,22 = 0,455 Stasiun kerja oven

  = 0,01 0,22 = 0,045 Waktu yang diperlukan oleh sebuah stasiun kerja

  = Kebutuhan kapasitas total x Proporsi penggunan sumber Contoh: (Bulan Januari)

  Stasiun kerja perakitan lampu = 3.300 x 0,455 = 1.501,5

  Stasiun kerja base forming = 3.300 x 0,227= 749,1 = 3.300 x 0.091 = 300,3

  0,22 jam.orang/mesin, maka dapat ditentukan: Kebutuhan kapasitas total = Total produksi x Total waktu operasi

  Stasiun kerja perakitan soket = 3.300 x 0,182 = 600,6

  Tabel 3. RCCP menggunakan CPOF

  Stasiu n Kerja P erak itan L am p u O ven

  Base F orm ing P lastic Mo ld ing

  Perakitan So ket Kebu tuhan Kapasitas

  T otal Pro po rsi Bul an 0.455 0.045 0.227 0.091 0.182

  0.22 Janu ari 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Februari 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Maret 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 April 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Mei 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Juni 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Juli 1501.5 148.5 749.1 300.3 600.6 3300 Agu stus 1601.6 158.4 799.04 320.32 640.64 3520 Septem b er 1901.9 188.1 948.86 380.38 760.76 4180 O kto b er 1901.9 188.1 948.86 380.38 760.76 4180 Novem b er 1901.9 188.1 948.86 380.38 760.76 4180 Desem ber 1901.9 188.1 948.86 380.38 760.76 4180 To tal Jam 19719.7 1950.3 9838.18 3943.94 7887.88

  Proporsi penggunaan sumber = Waktu operasi sebuah kegiatan Total waktu operasi

  13 Berdasarkan tabel 2, diperoleh total waktu operasi lampu “X” sebesar

  Contoh: Bulan Agustus Total Produksi = 15 + 1 = 16

  0.05 Plastic Mo ldi ng

  I

  8

  = 28 + 16 – 8 = 36 Tabel 2. Daftar Tenaga Kerja (Bill of Labor ) “Lampu X”

  W aktu O p erasi (jam o rang/mesin)

  Perakitan L amp u

  0.1 O ven

  0.01 Base Fo rming

  0.02 Perakitan So ket

  t

  0.04

  0.22 Total Produksi t = Produksi Normal t + Produksi Lembur t Persediaan

  I

  t

  = I

  t-1

  t

12 O perasi

16 Kebutuhan kapasitas = Total produksi x waktu operasi

  ik

  BOL: Two products, two month, two work centres

  c11 = a11.b11 + a12.b21 c12 = a11.b12 + a12.b22 c21 = a21.b11 + a22.b21 c22 = a21.b12 + a22.b22

  12

  Bulan Stasiun kerja M1 M2 SK 1 c 11 c

  22 Bulan Produk M1 M2 P 1 b11 b12 P 2 b21 b22

  12 SK 2 a 21 a

  SK 1 a 11 a

  Daftar Tenaga Kerja Jadwal Induk (MPS) Perencanaan Kapasitas Kasar (RCCP) Produk Stasiun kerja P 1 P 2

  b a

  maka formulasi kebutuhan kapasitas stasiun kerja k pada periode j adalah: Kebutuhan kapasitas = untuk semua i,j kj ik

  adalah jumlah produk k (MPS) pada periode j,

  kj

  adalah jumlah produk k di stasiun kerja i,

  Contoh Perhitungan untuk Produksi dua produk

  0.22 Januari 1500 150 750 300 600 3300 Februari 1500 150 750 300 600 3300 Maret 1500 150 750 300 600 3300 April 1500 150 750 300 600 3300 Mei 1500 150 750 300 600 3300 Juni 1500 150 750 300 600 3300 Juli 1500 150 750 300 600 3300 Agustus 1600 160 800 320 640 3520 September 1900 190 950 380 760 4180 Oktober 1900 190 950 380 760 4180 November 1900 190 950 380 760 4180 Desember 1900 190 950 380 760 4180 Total Jam 19700 1970 9850 3940 7880

  0.04

  0.02

  0.05

  0.01

  0.1

  Bulan

  Kapasitas Total Waktu Operasi

  Molding Perakitan Soket Kebutuhan

  Oven Base Forming Plastic

  17 Stasiun Kerja Perakitan Lampu

  = 15.000 x 0,1 = 1.500 Tabel 4. RCCP menggunakan BOL

  Contoh: (Bulan Januari) Stasiun kerja perakitan lampu

  Bill Of Labour Approach Jumlah kebutuhan kapasitas yang diperlukan diperoleh dengan mengkalikan waktu tiap komponen yang tercantum pada daftar tenaga kerja dengan jumlah produk dari MPS.

  • Jika memproduksi lebih dari satu produk, waktu yang dibutuhkan tiap bagian (departemen) harus ditentukan.
  • Secara umum, jika:
    • – n adalah jumlah produk,
    • – a

  • – b
  • Contoh soal tersebut memberikan gambaran umum

  Contoh pemakaian rumus untuk 2 produk, 2 bulan dan 2 stasiun kerja.

  Daftar Tenaga Kerja Jadwal Induk (MPS) Produk Bulan Stasiun kerja P 1 P 2 Produk M1 M2

  • Pada contoh tersebut diperhitungkan kapasitas pada stasiun

  P 1 100 200 SK 1

  0.3

  0.2 SK 2

  1.0

  0.7 P 2 300 400 kerja pertama, bulan pertama diperoleh dengan mengkalikan waktu stasiun kerja 1 untuk produk 1 dan produk 2, kemudian menjumlahkan kedua perhitungan

  Perencanaan Kapasitas Kasar (RCCP) tersebut.

  Bulan Stasiun kerja M1 M2 SK 1 90 140 SK 2 310 480

  20

  21 Resource Profile Approach Contoh • PT. Aladin mempunyai waktu ancang 3 bulan.

  • Pendekatan CPOF dan BOL tidak memperhitungkan adanya lead – Bulan pertama bagian alas lampu dibuat.

  time. Kedua pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa

  • – Bulan kedua alas diproses dalam oven, pembuatan soket dan renda dirakit seluruh komponen dibuat bersamaan dengan perakitan.
  • – kemudian dirakit pada bulan ketiga.
    • Merupakan teknik perencanaan kapasitas kasar yang paling rinci

  Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

  tetapi tidak serinci perencanaan kebutuhan kapasitas (capacity

  Base forming requirement planning).

  Oven Perakitan soket Plastic molding

  Perakitan lampu Tabel 6. RCCP menggunakan Resource profile Tabel 5. Resource profile untuk lampu “X”

  Bulan Total Stasiun Kerja Jam

  Sisa B ulan Seb elu m Batas P eny erahan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec D ep artemen Perakitan lampu 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1600 1900 1900 1900 1900 19700

  2

  1 Oven 150 150 150 150 150 150 160 190 190 190 190 1820 Perakitan L am p u

  0.1 Base forming 750 750 750 750 750 800 950 950 950 950 8350 Plastic molding 300 300 300 300 300 300 320 380 380 380 380 3640

  O ven

  0.01 Perakitan soket 600 600 600 600 600 600 640 760 760 760 760 7280 Base Fo rm ing

  0.05 Kebutuhan 3300 3300 3300 3300 3300 3350 3570 3880 4180 4180 3230 1900 kapasitas total

  Plastic Mo ldi ng

  0.02 Perakitan So ket

  0.04 Contoh perhitungan:

  Berdasarkan tabel 5, bila terdapat permintaan untuk bulan Januari 2006, Perrmintaan Bulan Agustus sebanyak 16.000, maka: maka bembuatan dilakukan pada bulan November 2005.

  base forming

  Perakitan lampu: 16.000 x 0,01 = 1.600 pada bulan Agustus Oven, dan perakitan soket dilakukan pada bulan

  plastic molding

  Oven : 16.000 x 0,001 = 160 pada bulan Juli Desember 2005, sedangkan perakitan lampu dilakukan dilakukan pada

  Base forming : 16.000 x 0,05 = 800 pada bulan Juni bulan januari 2006. Plastic molding: 16.000 x 0,02 = 320 pada Juli Perakitan soket: 16.000 x 0,04 = 640 pada bulan Juli

  24

  25 Menetapkan Kapasitas Tersedia Pemilihan metoda RCCP

  • Ukuran lot diasumsikan lot-for-lot

  Terdapat dua faktor yang mempengaruhi penetapan

  • Metoda BOL lebih direkomendasikan daripada

  kapasitas tersedia, yaitu: utilisasi dan efisiensi Metoda CPOF sehingga, penetapan kapasitas tersedia mengikuti rumus sbb:

  • Resource profile approach  produk yang

  manufacture leadtime lama (contoh : airplane, Kapasitas tersedia = Waktu yang tersedia x utilisasi x efisiensi machine tools)

  • Comparing capacity required to capacity available

  work center

  Tugas : Hitung kebutuhan kapasitas untuk setiap work center selama tahun 2007. Apakah kapasitas yang ada dapat memenuhi jadwal induk produksi yang ditetapkan?

  Tersedia 5 (lima) unit mesin bubut (lathe), 2 (dua) unit mesin penghalus (plan), dan satu buah mesin bor. Waktu kerja bengkel adalah 2 (dua) shift per hari, 5 hari kerja per minggu, dan 8 jam kerja per shift. Jam lembur ditetapkan maksimum 12 jam per minggu atau 50 jam per bulan. Selama ini rata-rata tingkat utilisasi ketiga jenis mesin tersebut adalah 95%, sedangkan tingkat efisiensinya adalah 105% untuk mesin bubut (lathe), 102% untuk mesin planar (plan), dan 112 % untuk mesin bor.

  Januari 1400 Feb 1200 Maret 1200 April 1300 Mei 1500 Juni 1500 Juli 1500 Agust 1500 Sept 1800 Okt 1800 Nop 1800 Des 1800

  Bulan Produksi (unit)

  1 Lathe 0.44 jam Plane 0.25 jam Drill 0.10 jam

  Perioda sd due date

  Workcenter Time Lathe 0.44 jam Plane 0.25 jam Drill 0.10 jam

  Total waktu yang diperlukan masing-masing work center menyelesaikan komponen untuk 1 unit meja:

  Jadwal induk produksi selama tahun 2009 untuk produk Furniture Meja diberikan pada tabel di sebelah kanan. Untuk merakit satu meja, 4 buah kaki meja perlu diproses bubut, papan meja perlu di haluskan (planed), dan 4 buah lubang pada papan perlu proses bor.

  Apakah MPS yang dihasilkan dapat dilaksanakan? Kerjakan dengan semua metode perencanaan kebutuhan kapasitas

  Pertanyaan:

  adalah 1 bulan

  Waktu ancang masing-masing

  Capacity without overtime Capacity with overtime

  1.67 Kapasitas yang tersedia pada perusahaan adalah 200 menit.

  3

  2.35

  2

  1.19

  1

  Work Center Time/Produk

  Daftar tenaga kerja produk tersebut adalah sbb:

  29 MPS untuk 5 periode mendatang berturut-turut adalah sebagai berikut: 50, 125, 100, 60 dan 40.

  Latihan

  Alternatif untuk meningkatkan kapasitas : (1) over time, (2) subcontracting, (3) alternating routing, (4) tambah tenaga kerja Jika penambahan kapasitas tidak bisa memenuhi capacity required  Revisi MPS

  J F M A M J J A S O N D Month

  500 400