Analisis sintaksis teks topikku bahasa j

ANALISIS TEKS
TOPIKKU
いとこの長靴
(Paragraf 1-3)

Oleh:
Via Salavia Basya
1106062323

Reguler A Sastra Jepang 2011
FIB UI

PENDAHULUAN
Mempelajari tata bahasa merupakan suatu hal yang tak bisa diabaikan
ketika mempelajari suatu bahasa. Tanpa tata bahasa, mustahil bagi kita
memahami suatu rangkaian kata. Kata-kata yang disusun begitu saja
menjadi kalimat misalnya, tanpa disertai tata bahasa yang benar, makna
kesatuannya menjadi berantakan. Tata bahasa setiap bahasa di dunia
berbeda-beda, begitu juga dengan tingkat kesulitannya. Tata bahasa Jepang
juga memiliki tingkat kesulitan sendiri. Perubahan bentuk kata kerja,
konjugasi, perbedaan penggunaan partikel, dan sebagainya, seringkali

membuat yang baru belajar bahasa Jepang atau yang sudah beberapa tahun
belajar bahasa Jepang bingung dibuatnya. Teks bahasa Jepang juga seringkali
mempunyai makna yang ambigu, salah satunya dengan pelesapan subjek di
dalam suatu kalimat.
Apa gunanya belajar tata bahasa Jepang? Ini tentu saja agar kita bisa
memahami dengan tepat apa yang dimaksud suatu kalimat dan teks secara
keseluruhan atau apa yang dimaksud oleh seorang pembicara ketika
berbicara dengan bahasa Jepang. Tidak lengkap belajar bahasa Jepang tanpa
mempelajari tata bahasanya. Tanpa memahami tata bahasa yang terjadi
adalah kesalahpahaman. Ini adalah apa yang dihindari oleh mereka yang
berusaha

mempelajari tata bahasa Jepang. Ini jugalah yang saya coba

paparkan dalam makalah ini. Memahami maksud suatu kalimat dan teks
secara keseluruhan dengan cara menganalisa tata bahasa yang ada di
dalamnya.
Pemaparan yang ada dalam makalah ini tidak akan terlalu detail
karena yang akan dibahas adalah 3 paragraf dalam teks yang terdiri dari 17
kalimat. Setelah dibahas pada kalimat pertama, maka jika muncul partikel


atau tata bahasa yang sama di kalimat selanjutnya tidak akan diulang
pembahasannya lagi, begitu seterusnya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS
sintaksis dan juga sebagai latihan memahami makna kalimat dan teks
dengan melihat pada penggunaan partikel, konjugasi, dan tata bahasanya.
Tentu saja isi dari makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, dan
saya sangat menyadari itu. Karena saya masih dalam tahap belajar, saya
menyajikan makalah ini apa adanya sesuai dengan kapasitas pemahaman
saya.

ANALISIS TEKS TOPIKKU いとこの長靴 (paragraph 1-3)
(1) 僕は 3 歳のとき、パトカーに乗ったことがあります。
(Ketika saya berumur 3 tahun, saya pernah naik mobil polisi)
Partikel は dipakai untuk menandakan subjek atau topik, seperti is atau are dalam
bahasa Inggris. のとき dipakai untuk menandakan waktu yang artinya “saat”. dalam hal
ini karena kata di belakangnya adalah kata benda maka dipakai partikel の sebagai
penghubung. Partikel に di belakang kata kerja 乗った merupakan partikel pelengkap.
Maksudnya kata 乗る selalu diikuti partikel に di belakangnya agar artinya bisa menjadi
“naik”. Di sisi lain partikel を selalu mengikuti kata 降 り る , yang keseluruhan artinya

adalah “turun”. ~ た こ と が あ り ま す memiliki arti “pernah” (dalam melakukan sesuatu).
Yang dipakai adalah kata kerja lampau ( た ) bukannya kata kerja masa depan ( る )
karena dalam hal pernah melakukan sesuatu berarti seseorang melakukannya di masa
lampau.
(2) 冬のある日の午後でした。
(Itu adalah siang di suatu hari di musim dingin)
Terjemahan di atas terlihat agak terlalu dirumitkan dalam bahasa Indonesia. Supaya
lebih mudah bisa juga diterjemahkan menjadi “itu adalah siang hari di musim dingin”.
Meskipun sebenarnya tidak ada kata yang menunjukkan subjek atau pun topik dalam
kalimat di atas, saya menambahkan “itu adalah..” karena saya merasa perlu
menambahkannya. そ れ は yang seharusnya ada di depan kalimat tersebut lesap.
Dalam bahasa Jepang, subjek memang seringkali menghilang, sehingga dalam
menerjemahkannya kita perlu menambahkan subjek. Berkaitan dengan kalimat 1,

kalimat 2 ini menjelaskan kapan aku pernah naik mobil polisi. Partikel



menghubungkan satu kata benda dengan kata benda lain yang saling melengkapi.
Dalam hal ini, ある日 melengkapi 午後 dan 冬 melengkapi ある日. “itu adalah siang..”,

maka ditanya siangnya kapan?, “itu adalah siang di suatu hari..”, maka ditanya lagi
suatu hari yang bagaimana?, “itu adalah siang di suatu hari di musim dingin”, untuk itu
partikel の dipakai di sini. でした menunjukkan bahwa kejadian yang diceritakan (tentu
saja) terjadi di masa lampau.
(3) 友 達 の 健 ち ゃ ん の 家 へ 遊 び に 行 こ う と 思 い ま し た 。
(Saya mau pergi main ke rumah Ken, teman saya)
Saya menerjemahkan menjadi “mau” karena bentuk

おうと 思う

menunjukkan

pembicara/penulis punya rencana untuk melakukan sesuatu (dalam hal ini rencana
untuk pergi main). Jadi 行 く diubah bentuknya menjadi 行 こ う dengan maksud untuk
menggabungkannya dengan と思いました, sehingga keseluruhannya memilki arti kurang
lebih “mau pergi”. Partikel に di belakang 行く menunjukkan tujuan perginya untuk apa.
Sedangkan di depan partikel に diletakkan kata kerja bentuk ます, sehingga menjadi 遊
びに yang artinya untuk main. Kata benda – kata benda di belakang partikel へ yang
dihubungkan dengan の menunjukkan kemana saya mau pergi untuk main. Partikel へ
memiliki arti “ke” (suatu tempat yang dituju).

(4) 母は弟の世話で忙しそうでしたから、僕は「健ちゃんのうちへ行く。」と言って一人で出か










(Karena ibu kelihatan sibuk mengurus adik [laki-laki], saya bilang “saya mau
pergi ke rumah Ken”, lalu saya berangkat sendiri)
か ら di sini artinya karena dan diletakkan di akhir klausa atau kalimat. Jika hendak
meletakkan から di depan kalimat maka perlu menambahkannya dengan です menjadi
ですから. Begitu pula jika yang mengikuti di depan kata から adalah kata benda, maka
tambahan で す diperlukan juga. 忙 し い dikonjugasikan dengan そ う artinya menjadi
“kelihatan sibuk”. Partikel そう di sini bisa dipakai karena penulis telah mengamati ibu
secara visual. で bisa diartikan “karena” atau “dengan”. ~ っ て dalam kalimat di atas
menunjukkan suatu hal dilakukan, kemudian setelah itu melakukan hal lain secara


berurutan. ~ と言う artinya “saya mengatakan..”. Kalimat 4 ini merupakan kalimat setara
bersusun yang memiliki 4 klausa, masing-masing ditandai dengan ~ か ら , kalimat di
dalam tanda kutip, ~って, ditutup dengan ました.
(5) お




























(saya memakai sepatu boots tua)
Bentuk ~ てい まし た dipakai di sini menurut saya karena si penulis mau menunjukkan
bahwa sepatu boots tersebut dipakainya seharian itu, ketika si penulis pertama kalinya
dan sekali-kalinya naik mobil polisi dan ketika kejadian yang ada di depan dan belakang
mengikuti kejadian tersebut. お di depan 古 menunjukkan pemakaian kata yang lebih
sopan dibandingkan 古い.
(6) いとこが大きくなって、はけなくなったので、くれたのです。
(Sepupu saya memberikannya [kepada saya] karena dia sudah besar dan tidak

memakainya lagi)
Dalam kalimat ini tidak dipakai で し た melainkan で す karena kata kerja yang
menunjukkan masa lampau sudah dipakai di kata くれた. Karena くれた merupakan kata
bentuk biasa atau kamus, untuk menjadikannya formal maka ditambah dengan kata で
す . Sebelumnya disisipkan dulu partikel の untuk menjadikan く れ た kata benda
sehingga boleh jika ditambahkan で す . Partikel の で juga memiliki arti “karena”. Jika
hendak meletakkannya di awal kalimat atau yang mengikuti di depannya adalah kata
benda, maka ditambahkanlah な sehingga menjadi なので. Perbedaan antara から dan
ので pernah saya tanyakan dengan orang Jepang kenalan saya, dia menjawab bahwa
から mempunyai suatu kesan yang lebih kuat ketika disampaikan meskipun secara acak
penggunaannya bisa dikatakan sama (tapi ので lebih sering ada dalam bentuk tulisan).
Dia pernah mencontohkan ketika ingin memperingatkan seseorang akan sesuatu
seperti 危ないから、気をつけてください tidak cocok menggunakan ので. Sedangkan untuk
hal yang punya kesan biasa ので bisa dipakai. Kemudian bentuk yang mengikutinya ~く
な る yang dipakai untuk kata benda dan kata sifat berakhiran i menunjukkan arti
“menjadi..”. Kalimat ini merupakan kalimat setara bersusun.

(7) も ら っ た ば か り で 、 う れ し か っ た の を よ く 覚 え て い ま す 。
(Setelah menerimanya, rasa senangnya masih saya ingat dengan baik sampai
sekarang)

Terjemahan kalimat di atas telah dimodifikasi agar lebih akrab dengan bahasa
Indonesia. 覚え てい ま す menunjukkan bahwa perbuatan mengingatnya dilakukan dari
dulu dan sampai nanti entah kapan berakhirnya. Tapi pada dasarnya kata itu ingin
menekankan bahwa sampai sekarang saya masih ingat. Partikel の di depan うれしかっ
た berfungsi membendakan う れ し か っ た , sehingga ia bisa diletakkan di belakang
partikel を dan sekaligus menjadi objek dari 覚えています. ~たばかり ingin menerangkan
“setelah kejadian itu, yang terjadi adalah…”. Ini berbeda dengan ~ てから dan ~たあとで
yang lebih menekankan urutan waktu suatu kejadian yang terjadi tanpa kesan yang
sekuat ~たばかり. ~たばかり dalam kalimat ini ingin mengekspresikan “saya masih ingat
sampai sekarang perasaan senang setelah menerima sepatu boots dari sepupu”. Ada
sebuah kesan yang agak susah dijelaskan dalam penggunaan bentuk tersebut.
(8) 健 ち ゃ ん の う ち は 隣 の 建 物 の 5 階 で 、 建 物 は 入 り 口 が 4 つ も あ り ま し た 。
(Rumah Ken ada di lantai 5 bangunan di samping [rumah saya], dan bangunan
itu pintu masuknya bahkan ada 4)
Yang perlu diperhatikan adalah klausa yang ada setelah tanda koma, di sana 建 物
menjadi topik yang sedang dibicarakan, karena itu ditambahkan partikel は, setelahnya
入り口 merupakan subjek yang diterangkan dengan predikat ありました, artinya “pintu
masuk ada 4”. Pintu masuk maksudnya adalah pintu masuk bangunan yang di lantai 5
nya ada rumah Ken, karena itulah dipakai partikel が untuk menunjukkan bahwa itu
adalah subjek yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan. Karena tanpa

diberikan topik terlebih dulu, subjek menjadi tidak jelas maksudnya (dalam hal ini pintu
maksud mana yang dimaksud). Partikel も di belakang 4 つ kira-kira mengekspresikan
“bahkan” dalam bahasa Indonesia. Kalimat ini merupakan kalimat setara yang memiliki
2 klausa.
(9) 僕 は 何 回 も 遊 び に 行 っ た こ と が あ る の に 、 ど れ か よ く わ か り ま せ ん で し た 。
(Meskipun saya sudah pernah bahkan beberapa kali pergi main [ke sana], saya
tidak tau yang mana [pintu masuk rumah Ken])

Partikel のに memiliki arti “walaupun”. Berbeda dengan bentuk ~ても, bentuk ~のに lebih
menekankan pada fakta yang saling bertentangan. 何回も dalam kalimat ini memiliki arti
“bahkan beberapa kali”. Kalimat ini memiliki 2 klausa dan merupakan kalimat bersusun
ditandai dengan partikel のに.
(10)「 右 か ら 2 つ 目 の 入 り 口 の は ず だ 」 と 思 っ て 、 5 階 ま で 頑 張 っ て 登 り ま し た 。
(saya pikir “harusnya pintu masuk kedua dari kanan”, saya berusaha naik
sampai lantai 5)
~と思う menyatakan I think dalam bahasa Inggris. Lalu はず mempunyai arti “harusnya”
dalam bahasa Indonesia. Partikel の diletakkan sebelum はず karena kata sebelumnya
merupakan kata benda. Kemudian 頑張って登りました kira-kira menunjukkan maksud
“saya naik [sampai lantai 5] dengan berusaha”. Kalimat ini mempunyai 3 klausa, salah
satunya terdapat di dalam tanda petik sebelum と思って, dan merupakan kalimat setara

bersusun. Dikatakan bersusun karena klausa sebelum tanda koma mempunyai anak
kalimat yaitu yang ada dalam tanda petik (yang merupakan satu klausa tersendiri).
(11)ド ア を ノ ッ ク し ま し た が 、 ド ア を 開 け た 女 の 人 は 全 然 知 ら な い 人 で し た 。
(saya mengetuk pintu, tapi perempuan yang membuka pintu adalah orang yang
sama sekali tidak saya kenal)
Partikel が mempunyai arti “tetapi”. Frase nomina ドアを開けた女の人, ドアを開けた nya
menerangkan 女の人 yang bagaimana atau yang sedang apa. Begitu pula dengan kata
知らない di depan 人 menerangkan 人 yang bagaimana. Dengan begitu, ada 2 frase
nomina dalam kalimat 11 ini, ialah yang sudah diterangkan sebelumnya. Kemudian
kalimat ini mempunyai 2 klausa dan merupakan kalimat setara.
(12)「 健 ち ゃ ん と 遊 ぶ 。 」 と 言 ま し た が 、 そ の 人 は 健 ち ゃ ん を 知 り ま せ ん で し た 。
(Saya bilang “saya mau main dengan Ken”, tapi orang itu tidak kenal Ken)
Partikel と di depan nama orang kemudian diikuti dengan kata kerja dan juga nama
orang tersebut bukan merupakan subjek, mempunyai arti “dengan” yaitu dengan siapa
melakukan sesuatu. Partikel を digunakan untuk kata kerja 知 る , menyatakan objek

yaitu siapa yang tidak dikenal. Kalimat 12 ini mempunyai 3 klausa dan merupakan
kalimat setara bersusun.
(13) こ





































(Dia baru pindah di sini)
Partikel に memiliki arti “di”. ばかり menunjukkan bahwa perempuan yang tidak dikenal
saya itu baru saja pindah ke tempat itu. Kemudian partikel の diletakkan di belakang
だ っ た untuk membendakannya, agar kemudian bisa ditambahkan dengan kata で す
sehingga menjadi bentuk formal. Tapi だったのです bisa juga diubah menjadi でした.
(14) 名 前 を 聞 か れ た の で 、 「 み の る 」 と 答 え ま し た 。
(Karena ditanyakan nama, saya menjawab “Minoru”)
聞かれた merupakan bentuk pasif dari 聞く sehingga artinya menjadi “saya ditanyakan”
bukannya “saya menanyakan”. Partikel と merupakan partikel yang berfungsi sama
dengan ketika ia dipakai bersama dengan 言 う atau 思 う . Kalimat ini mempunyai 2
klausa dan merupakan kalimat bersusun ditandai dengan partikel ので.
(15) 家 は ど こ か 、 父 の 名 前 は 何 か 、 聞 か れ ま し た が 、 僕 は 答 え ら れ ま せ ん で し た 。
(Saya ditanya dimana rumah saya, siapa nama bapak saya, tapi saya tidak
bisa menjawab)
Partikel か berfungsi menanyakan sesuatu, ketika diletakkan di belakang klausa maka
klausa tersebut menjadi klausa tanya. ~ ら れ る merupakan bentuk potensial dari kata
benda. Kata benda yang dikonjugasikan dengan ~ られる maka berubah makna menjadi
“bisa..”. Dalam kalimat 15, 答える artinya menjadi “bisa menjawab”, dikonjugasikan lagi
dengan bentuk negatif yaitu ~ ません, sehingga artinya menjadi “tidak bisa menjawab”.
Kalimat 15 merupakan kalimat setara bersusun.
(16) 女の人は僕の服や長靴を調べて、長靴の中にいとこの名前が書いてあるのを見つけ








(Perempuan itu memeriksa baju dan sepatu boots saya, dan dia menemukan
nama sepupu saya tertulis di dalam sepatu boots)

Partikel や mempunyai arti “dan”. Dalam kalimat 16, 僕の bukan hanya menerangkan
服 , melainkan juga menerangkan 長 靴 . ~ て あ る yang dikonjugasikan dengan 書 く
memiliki arti tertulis, maksudnya sesuatu hal terjadi tanpa tau siapa yang telah
melakukannya. Dalam hal ini nama sepupu Minoru tertulis tanpa Minoru tau siapa yang
menuliskannya di situ. Partikel の diletakkan di depan 書い て ある untuk merubahnya
menjadi kata benda sehingga bisa dijadikan objek untuk kata kerja 見つけました. Terdiri
dari 2 klausa, kalimat ini termasuk kalimat setara.
(17) でもその名前は僕が言ったのと違うし、住所もないので、女の人は僕を近くの交番へ


















(Tapi karena nama itu berbeda dengan yang saya bilang, dan alamat juga tidak
ada, perempuan itu membawa saya pergi ke pos polisi terdekat)
Partikel と di belakang 違 う memiliki arti “dengan”. Dalam kalimat ini artinya adalah
nama yang tertulis di sepatu boots berbeda dengan yang saya bilang sebelumnya
ketika perempuan itu menanyakan siapa nama saya. Partikel の diletakkan juga di
belakang と sebelum 違う untuk membendakan 言った sehingga bisa diiringi dengan
partikel と sebelum 違う. Partikel も memiliki artinya “juga/pun”. Kalimat 17 merupakan
kalimat bersusun yang memiliki 2 klausa.

PENUTUP

Karena teks yang dibahas adalah teks yang terdapat dalam topikku
edisi kedua, tata bahasanya belum serumit apa yang ada dalam temabetsu.
Tapi bukan berarti tidak ada kesulitan dalam memaparkan setiap kalimat
secara teknis. Saya merasa paham dengan maksud dari suatu kalimat, tapi
saya merasa kesulitan memaparkannya secara teknis. Begitu juga ketika
menemui bentuk yang sulit ditemui padanan katanya dalam bahasa
Indonesia. Ada kata yang kesannya dalam bahasa Jepang berbeda dengan
bahasa Indonesia sehingga agak kesulitan menerjemahkan suatu kalimat
dari

bahasa

Jepang

ke

bahasa

Indonesia.

Karena

itulah

sebaiknya

menerjemahkan teks bahasa Jepang tidak dengan apa adanya, tapi
disesuaikan dengan tata bahasa dan kesan yang ada dalam bahasa
Indonesia. Meskipun begitu tetap saja ada hal yang sulit dirubah sehingga
terkadang itu yang membuat saya berpikir “ah, ini pasti terjemahan Jepang”.
Memang benar, suatu novel terjemahan bahasa Jepang dan bahasa Inggris
terasa berbeda. Ini disebabkan tata bahasa setiap bahasa memang berbeda.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63