SISTIM PENDIDIKAN SD FULL DAY SCHOOL makalah

SISTIM PENDIDIKAN SD FULL DAY SCHOOL

  MAKALAH disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sistim Pendidikan SD oleh

  1. Endang (13014130 )

  2. Riris ( )

  3. Ririn ( )

  4. Bagas ( )

  5. Putri Deshea Maharani Hutahaean(1301413076)

  

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014/2015

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar belakang

  Perkembangan dunia membuat perubahan di segala bidang termasuk pendi- dikan. Tidak terkecuali sistim pendidikan . Moderniasasi telah membuat peruba- han pada perkembangan peserta didik. Perkembagan dunia membuat lahirnya berbagai sistim pendidikan, teknik , dan metode yang digunakan lebih baru. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan juga untuk

  1.2 Rumusan masalah

  1. Bagaimana latar belakang lahirnya full day school?

  2. Bagaimana sistim full day school berjalan ?

  3. Bagaimana karkteristik full day school ?

  4. Bagaimana kelebihan dan kekkurangan full day school ?

  5. Bagaimana pelaksanaan full day school di Indonesia ?

  1.3 Tujuan penulisan

  Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui 1. latar belakang lahirnya sistim full day school a 2. pelaksaan sistim full day school di Indonesia 3. karakteristik sistim full day school 4. kelemahan dan kelebihan sistim full day school a

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah munculnya full day school

  Full day school pada awalnya muncul pada awal tahun 1980-an di Amerika

  Serikat. Pada waktu itu full day school dilaksanakan untuk jenjang sekolahTaman Kanak-kanan dan selanjutnya meluas pada jenjang yang lebih tinggi mulai dari SD sampai dengan menengah atas.

  Ketertarikan para orang tua untuk memasukkan anaknya ke full day school dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu karena semakin banyaknya kaum ibu yang bekerja di luar rumah dan mereka banyak yang memiliki anak berusia di bawah 6 tahun, meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah yang ditampung di sekolah-sekolah milik public (masyarakat umum), meningkatnya pengaruh televisi dan mobilitas para orang tua, serta kemajuan dan kemodernan yang mulai berkembang di segala aspek kehidupan.

  Dengan memasukkan anak mereka ke full day school, mereka berharap dapat memperbaiki nilai akademik anak-anak mereka sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan sukses, juga masalah-masalah tersebut di atas dapat teratasi. Dan dalam hasil penelitian ini disebutkan bahwa anak yang menempuh pendidikan di fullday school terbukti tampil lebih baik dalam mengikuti setiap mata pelajaran dan menunjukkan keuntungan yang cukup signifikan

  Adapun munculnya system pendidikan full day school di Indonesia diawali dengan menjamurnya istilah sekolah unggulan sekitar tahun 1990-an, yang banyak dipelopori oleh sekolah-sekolah swasta termasuk sekolah-sekolah yang berlabel Islam. Dalam pengertian yang ideal, sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada system pembelajarannya. Namun faktanya sekolah unggulan biasanya ditandai dengan biaya yang mahal, fasilitas yang lengkap dan serba mewah, elit, lain daripada yang lain, serta tenaga-tenaga pengajar yang “professional”, walaupun keadaan ini sebenarnya tidak menjamin kualitas pendidikan yang dihasilkan. Trend unggulan ini yang kemudian dikembangkan oleh para pengelola di sekolah-sekolah menjadi bentuk yang lebih beragam dan menjadi trade mark, diantaranya adalah fullday school.

  2.2 tujuan full day school

  Berikut ini, beberapa alasan mengapa ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem full day school :

  1. Meningkatnya jumlah single parent dan banyaknya aktivitas orang tua

  

(parent carier) yang kurang memberikan perhatian pada anaknya terutama yang

berhubungan dengan aktivitas anak-anak sepulang dari sekolah.

  2. Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir masyarakat yang terjadi saat ini.

  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat, sehingga apabila tidak dicermati, maka kita yang akan menjadi korbannya terutama dari teknologi komunikasi. Dengan banyaknya progran televisi serta menjamurnya play stasion membuat anak-anak lebih enjoy untuk duduk di depan televisi ataupun play

  stasion.

2.3 Pengertian full day school

  Full day school berasal dari bahasa inggris, full artinya penuh, day artinya

  hari, sedangkan school artinya sekolah. Full day school berarti sekolah sepanjang hari. Full day school adalah proses sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi sampai sore hari.

  Dengan dimulainya jam sekolah dari pagi sampai sore hari, sekolah lebih leluasa mengatur jam pelajaran yang mana disesuaikan dengan bobot pelajaran dan ditambah dengan model pendalamannya. Sedang waktunya digunakan untuk program-program pembelajaran yang bernuansa informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kreativitas dan inovasi dari guru. Dalam penelitian dijelaskan bahwa waktu belajar yang efektif pada anak itu hanya tiga sampai empat jam sehari (dalam suasana formal) dan tujuh sampai delapan jam (dalam suasana informal).

  Dalam program full day school ini siswa memperoleh banyak keuntungan secara akademik, tentu saja lamanya waktu belajar juga merupakan salah satu dari dimensi pengalaman anak. Ada sebuah riset mengatakan bahwa siswa akan memporelah banyak keuntungan secara akademik dan sosial dengan adanya full

  

day school. Cryan dalam risetnya menemukan bahwa dengan adanya full day

school menunjukkan anak-anak akan lebih banyak belajar daripada bermain, hal

  ini mengakibatkan produktifitas anak tinggi, selain itu juga lebih dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap yang positif karena seharian siswa berada di lingkungan sekolah dan dalam pengawasan guru yang ketat. kebutuhan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang sangat tinggi. Orang tua meninggalkan rumah untuk bekerja dari pagi dan kembali ke rumah menjelang malam hari. Para orang tua bekerja selama 5 hari per minggu dan mereka libur (week end) pada hari sabtu dan minggu. Sementara anak-anak berangkat sekolah pukul 06.30 pagi dan pulang pukul 16.00 sore. Mereka sekolah 6 hari dalam seminggu yaitu senin-sabtu.

  Kondisi yang demikian ini membuat mereka (orang tua dan anak) memiliki waktu yang sangat sedikit untuk berkumpul. Orang tua sedikit sekali waktunya untuk memperhatikan anak-anaknya di rumah, kasih sayang atau perhatian yang diterima anak dari orang tua akan sangat dirasakan kurang, baik itu perhatian secara biologis atau akademis.

2.4 Karakteristik full day school

2.4.1 Sistem pembelajaran FDS

  Sebelum kita membahas tentang sistem pembelajaran FDS, tentunya kita perlu mengetahui tentang makna sistem pembelajaran itu sendiri. Sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun sistem pembelajaran adalah suatu sistem karena merupakan perpaduan berbagai elemen yang berhubungan satu sama lain. Tujuannya agar siswa belajar dan berhasil, sistem pembelajaran inilah akan menghasilkan sejumlah siswa dan lulusan yang telah meningkat pengetahuan dan keterampilannya dan berubah sikapnya menjadi lebih baik.

  Full Day School (FDS) menerapkan suatu konsep dasar “Integrated-Activity”

  dan “Integrated-Curriculum”. Hal inilah yang membedakan dengan sekolah pada umumnya. Dalam FDS semua program dan kegiatan siswa di sekolah, baik belajar, bermain, beribadah dikemas dalam sebuah sistem pendidikan. Titik tekan pada FDS adalah siswa selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar. Adapun prestasi belajar yang dimaksud terletak pada tiga ranah, yaitu:

  Adapun prestasi yang bersifat kognitif seperti kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, menerapkan, mengamati, menganalisa, membuat analisa dan lain sebagianya. Konkritnya, siswa dapat menyebutkan dan menguraikan pelajaran minggu lalu, berarti siswa tersebut sudah dapat dianggap memiliki prestasi yang bersifat kognitif. 2.4.1. 2 Prestasi yang bersifat afektif

  Siswa dapat dianggap memiliki prestasi yang bersifat afektif, jika ia sudah bisa bersikap untuk menghargai, serta dapat menerima dan menolak terhadap suatu pernyataan dan permasalahan yang sedang mereka hadapi. 2.4.1. 3 Prestasi yang bersifat psikomotorik

  Yang termasuk prestasi yang bersifat psikomotorik yaitu kecakapan eksperimen verbal dan nonverbal, keterampilan bertindak dan gerak. Misalnya seorang siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada orang lain, khususnya kepada orang tuanya, maka si anak sudah dianggap mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya.

  2.3.2 inti sistem pembelajaran FDS antara lain:

  1. Proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, tranformatif sekaligus intensif. System persekolahan dan pola fullday school mengindikasikan proses pembelajaran yang aktif dalam artian mengoptimalisasikan seluruh potensi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal baik dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di lembaga dan mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif demi pengembangan potensi siswa yang seimbang.

  2. Proses pembelajaran yang dilakukan selama aktif sehari penuh tidak memforsir siswa pada pengkajian, penelaahan yang terlalu menjenuhkan. Akan tetapi, yang difokuskan adalah system relaksasinya yang santai dan lepas dari jadwal yang membosankan.

  2.5 gambaran sistim full day school

  Aspek kelembagaan, kepemimpinan dan manajemen, mengacu kepada konsep yang dikembangkan sekolah program full day school yang mengedepankan kemuliaan akhlaq dan prestasi akademik.Kepemimpinan sekolah dipacu dengan peningkatan kualitas kepribadian, peningkatan kemampuan manajerial dan pengetahuan konsep-konsep pendidikan kontemporer yang didukung dengan kegiatan short-course, orientasi program, dan studi banding, dimana program-program ini dilaksanakan secara simultan dan kontinu.

  Kualitas sumber daya full day school dipilih dari guru-guru bidang studi yang profesional, berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi.Peningkatan kualitas tenaga kependidikan seperti tenaga kependidikan seperti tenaga ahli perpustakaan, laborat dan administrasi juga merupakan fokus garapan dalam peningkatan kualitas sekolah program full day school.Program-program yang dikembangkan juga beragam dengan melibatkan komite sekolah, pengawas, pendidikan, pengurus musyawarah guru mata pelajaran.

  Pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran dengan menggunakan Multimedia.Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan untuk peralatan dan ruang laboratorium yaitu lab fisika, biologi, bahasa, lab.komputer, mate- matika, IPS dan lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran di se- kolah tersebut.

  Kurikulum sekolah program full day school juga digarap sedemikian rupa untuk memacu keunggulan dalam aspek sains, keagamaan, bahasa berbasis informasi teknologi (IT), M uatan lokal, keterampilan-keterampilan Vocational,

  Kerjasama kelembagaan dan menggerakkan dukungan masyarakat merupakan keunggulan sekolah islam yang memang sudah menjadi khas, sebab pada dasarnya sekolah islam merupakan community based education.

  Program Full day dilaksanakan melalui pendekatan Integrated Curriculum dan Integrated Activity.Sedangkan pengembangan full day school diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak.Pengembangan program ini dapat di lakukan melalui pengembangan kurikulum dan pengelolaan KBM oleh guru dan pengelola yayasan/ lembaga yang bersangkutan.

  Pengembangan kurikulum harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Dari pengembangan kurikulum ini diharapkan adanya perbaikan pengelolaan proses KBM yang akan menunjang efektifitas pembelajaran. Pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak akan membantu anak mengoptimalkan bakat, minat, dan potensi positifnya.

2.6 Kelebihan dan kekurangan full day school

  2.6.1 Kelebihan Penerapan Full Day School

  Dampak positif dari penerapan full day school antara lain dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, menangani beragam kebutuhan belajar anak yang berbeda kemampuan, memberikan efek (pengaruh dan manfaat) yang lebih besar kepada anak yang kurang mampu serta mengurangi kesenjangan prestasi. Full day

  

school juga identik dengan pembelajaran yang memiliki jumlah pelajaran agama

  yang lebih banyak daripada pelajaran umum. Orangtua berharap anaknya mendapatkan pengajaran agama dan pembinaan akhlak yang baik. Hal ini wajar karena full day school biasanya dimiliki dan dikelola oleh yayasan atau lembaga pendidikan Islam yang bernuansa Islam.

  2.6.2 Kelemahan Penerapan Full Day School

  Penerapan full day school memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak, secara sosial emosional kesempatan dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan rumah dan sekitarnya cenderung berkurang. Anak juga terlalu lelah karena berkurang waktu istirahatnya. Anak memang diajarkan untuk bersosialisasi, bergaul dengan teman dan gurunya di sekolah, tetapi sosialisasi di sekolah berbeda dengan lingkungan rumahnya. Bersosialisasi dan bermain dengan keluarga dan lingkungan sekitar (dengan teman sebaya, tetangga) juga penting bagi perkembangan sosial emosional anak.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  Full day school pada awalnya muncul pada awal tahun 1980-an di Amerika

  Serikat. Ketertarikan para orang tua untuk memasukkan anaknya ke full day

  

school dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu karena semakin banyaknya kaum

  ibu yang bekerja di luar rumah dan mereka banyak yang memiliki anak berusia di bawah 6 tahun, meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah yang ditampung di sekolah-sekolah milik public (masyarakat umum), meningkatnya pengaruh televisi dan mobilitas para orang tua, serta kemajuan dan kemodernan yang mulai berkembang di segala aspek kehidupan.

  Full day school berasal dari bahasa inggris, full artinya penuh, day artinya

  hari, sedangkan school artinya sekolah. Full day school berarti sekolah sepanjang hari. Full day school adalah proses sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi sampai sore hari.Dengan dimulainya jam sekolah dari pagi sampai sore hari, sekolah lebih leluasa mengatur jam pelajaran yang mana disesuaikan dengan bobot pelajaran dan ditambah dengan model pendalamannya.

  Karakteristik full day school yaitu 1) Sistem pembelajaran FDS meliputi Prestasi yang bersifat kognitif, Prestasi yang bersifat afektif, Prestasi yang bersifat psikomotorik dan 2 ) inti sistem pembelajaran FDS antara lain:Proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, tranformatif sekaligus intensif dan Proses pembelajaran yang dilakukan selama aktif sehari penuh tidak memforsir siswa pada pengkajian. alasan mengapa ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem full day

  

school yaitu meningkatnya jumlah single parent dan banyaknya aktivitas orang

  tua (parent carier) yang kurang memberikan perhatian pada anaknya ,perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan

  

Daftar isi

  Arifin, Zaina. 2012. Pengembangan Managemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam(cet.1).Yogyakarta: DIVA Press. Fadjar, Malik.1998. Madrasah dan Tantangan Modernitas.Bandung: Mizan. Ismail, Andang. 2009 Education Games: Panduan Praktis Permainan yang

  Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif, dan Saleh, Yogyakarta: Pro-U Media.

  Muhaimin, dkk. 2001. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah,( cet.1). Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Rossidy, Imron. 2009. Pendidikan Berparadigma Inklusif. Malang: UINMalang

  Press Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak usia Dini: Antara Teori dan Praktik .Jakarta: indeks.

  Syah, Muhibbin., 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terpadu.

  Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR KAYANG DENGAN BANTUAN TEMAN, DINDING DAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SUMBEREJO KEMILING (Saiful Bahri)

0 0 12

THE CORRELATION READING HABIT AND VOCABULARY MASTERY WITH LISTENING SKILL IN ENGLISH (CORRELATIONALSTUDY ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT IN AS-SYAFIIYAH 02 PONDOK GEDE) (Eva Nurchurifiani)

0 0 26

REMUNERASI, MOTIVASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN ETOS KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI ACEH Fitriah

0 0 9

PEMBELAJARAN KONSEP PENGUKURAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS III DI SD NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT - View of Pembelajaran Konsep Pengukuran un

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI ACEH Tomy Armansyah

0 2 8

THE INFLUENCE OF WORD GROUPING ACTIVITIES TOWARDS STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY AT THE FIFTH CLASS OF SD NEGERI I BAGELEN GEDONGTATAAN PESAWARAN (Riska Alfiawati)

0 0 13

89 LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG http:jurnal.stkippgribl.ac.idindex.phplentera UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN MEMBACA DENGAN METODE GERAK MATA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 79 OKU

0 1 10

1 LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG http:jurnal.stkippgribl.ac.idindex.phplentera EFEKTIVITAS BAHAN AJAR “MARI MEMBACA CEPAT” PADA PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 10

TEACHING WRITING THROUGH STORY MAP TO THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 3 OF PALEMBANG Yuspar Uzer Universitas PGRI Palembang ABSTRACT - View of Teaching Writing Through Story Map to the Eighth Grade Students of State Junior High Schoo

0 0 10

SISTEM PENDIDIKAN DI SD

0 1 20