Kamus Besar Bhs. Indonesia

KAMUS

BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA, 2008

499.213 KAM

Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k

Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm

ISBN 978-979-689-779-1

BAHASA INDONESIA - KAMUS

TIM REDAKSI KAMUS BAHASA INDONESIA

Pemimpin Redaksi

Dendy Sugono

Penyelia

Sugiyono Yeyen Maryani

Redaksi Pelaksana Ketua

Meity Taqdir Qodratillah

Anggota

Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita

Pembantu Pelaksana

Endang Supriatin, Dede Supriadi Delia Saparini, Rini Maryani

PRAKATA

Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.

Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).

Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.

Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa

Dendy Sugono

Pemimpin Redaksi

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN KAMUS BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.

Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.

Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional

Prof. Dr. Bambang Sudibyo

Daftar Isi

Tim Redaksi v Prakata vii Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix Daftar Isi xi Petunjuk Pemakaian Kamus xiii

Lema KBI A—Z 1—1826

PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS

A. Ejaan

Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

B. Bentuk Susunan Kamus

Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Indonesia disusun seperti berikut.

1. Kata Dasar dan Kata Turunan Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut.

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;

menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini diatur atau disusun sebagai berikut.

a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.

b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.

c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan sebagai sublema. Contoh: bersaf-saf diletakkan sesudah saf tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng

3. Gabungan Kata

a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi diper- lakukan sebagai lema. Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan ; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan

b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di per- lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda hubung ganda (--) Contoh:

sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);

-- belanda garut; Maranta arundinacea; -- betawi sagu belanda;

-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda penghargaan, kenang-kenangan, dsb); -- pisang hati batang pisang; - - tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;

c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak dengan tanda tilde (~). Contoh:

saji n ...; menyajikan v ... ; tersaji v ...; sajian n ...; penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah

C. Tanda Baca

1. Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh:

a) main-main

b) saban-saban

b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-4 ke-7 ke-9

2. Tanda Hubung Ganda (--) Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh: 2. Tanda Hubung Ganda (--) Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

3. Tilde (~) Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

sabar a ...; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;

4. Cetak Miring Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. Contoh:

a) Label Kelas Kata

a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (par- tikel), pron (pronomina), dan v (verba)

b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak

lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya -- ; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya ;

5. Cetak Tebal

a. Huruf yang dicetak tebal adalah lema.

Contoh:

piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih

dan sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan malam sudah disiapkan; ...;

b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna).

Contoh sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata. Contoh: saji n ...; menyajikan v ... ;

penyaji n ...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

6. Koma (,)

1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:

a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia

b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia

2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:

a) sabat v, menyabat v memukul dng tali atau cemeti

3) Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian

sebagai pilihan bentuk kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

disiarkan

7. Titik Koma (;)

1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna.

Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan ; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan

2)Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna

sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya ;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

8. Titik Dua (:) Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir deskripsi dan sebelum contoh pemakaian. Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya ;

9. Tanda Kurung ((...)) Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya.

Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya ;

10. Garis Miring (/.../) Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan kata.

Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

disiarkan

11. Tika Atas atau Superskrip

1 2 Tika atas atau superskrip ( 3 ..., ..., ...) dipakai untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di

depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas.

Contoh:

a) 1 bisa a mampu; dapat: dia C berenang;

2 bisa n zat racun dr binatang (spt ular);

b) 1 seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola

itu berakhir ņ

2 seri n cahaya: ņ wajahnya;

12. Angka Arab Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan seterusnya).

Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya ;

D. Label dan Singkatan Kata

1) Label Kelas Kata n nomina v verba

a adjektiva adv adverbia num numeralia

p partikel pron pronomina

2) Singkatan Kata dl dalam dng dengan dp daripada dr dari

dsb dan sebagainya kpd kepada krn karena msl misalnya

pd pada sbg sebagai spt seperti thd terhadap

tt tentang yg yang

1 A , a n huruf pertama abjad levisi ~ upacara pembukaan Konferensi Indonesia

A ukuran arus listrik

Asia-Afrika;

2 A n Ampere; lambang satuan pengabadian n proses, cara, perbuatan,

mengabadikan;

a n are; nam a satuan ukuran luas (= 100 m ) keabadian n 1 kekekalan; 2 tempat yg

ab ark n tab ung atau kotak candu terbuat dr abadi (alam baka): kenanglah pahlawan tanah

kita yg telah bersemayam di ~ aba n ayah; bapak; (kadang-kadang juga abadiah Ar n kekekalan berarti) kakek

n kata-kata perintah atau ko- abah n arah; tuju: tidak tentu --nya; mando, spt dl baris-berbaris, senam, atau

mengabah v menuju: berjalan ~ ke Ti- menyanyi bersama, msl siap!, kiri!

mur ;

kanan!, satu! dua!, maju jalan! mengabahkan v mengarahkan; menuju- abad n 1 masa seratus tahun: umurnya su-

kan: mereka ~ kapalnya ke pulau itu

dah setengah -- ; 2 jangka waktu yg la- 2 abah

ĺ aba

manya seratus tahun: -- ke-20 dimulai dr abah-abah n 1 alat; perkakas; 2 tali-temali; tahun 1901 sampai tahun 2000 ; 3 zaman

-- kuda pakaian kuda (tali kang, pelana, (yg lamanya tidak tentu); 4 kl masa yg

dsb); -- perahu tali-temali perahu; -- kekal, tidak berkesudahan;

tenun perkakas tenun -- kekal selama-lamanya; -- keemasan

a 1 tidak dihiraukan (tidak dilakukan masa kegemilangan dan kejayaan yg di-

abai

dng sungguh-sungguh; tidak diindahkan alami suatu bangsa atau negara dl se-

dsb); 2 lalai: anak-anak tidak boleh -- thd jarahnya; -- pertengahan zaman dl se-

nasihat orang tua dan guru ; jarah Eropa antara zaman purbakala dan

mengabaikan v 1 memandang rendah zaman baru (tahun 476--1492);

(hina, mudah); jangan ~ kemampuan berabad-abad v beberapa abad lamanya;

musuh; 2 tidak mengindahkan (perintah, beratus-ratus tahun: ~ lamanya bangsa

nasihat): ~ perintah agama; 3 melalaikan kita dijajah ;

(kewajiban, tugas, pekerjaan ); 4 menyia- seabad n satu abad; seratus tahun

nyiakan; tidak menggunakan baik-baik:

abadi

a kekal selama-lamanya; tetap ada ia tidak ~ peluang yg ada; 5 tidak meme- sepanjang masa; tidak berkesudahan: ha-

dulikan (kritik, celaan): mereka ~ kritik nya Tuhan saja yg -- ; semua orang men-

yg ditujukan kepadanya; 6 membiarkan dambakan kedamaian yg -- ;

telantar (terbengkalai dsb): ~ keluarga- mengabadi v menjadi kekal (tidak ber-

nya; 7 tidak memegang teguh (adat isti- ubah keadaannya, tetap selamanya);

adat, aturan, janji): negara itu ~ mengabadikan v 1 mengekalkan: ~ per-

ketentuan-ketentuan yg telah disepakati sahabatan antara kedua bangsa; 2 men-

dunia internasional; jadikan peringatan yg kekal; membuat abaian n Filol penghilangan atau peng- gambar kenang-kenangan (dng dipotret,

ubahan bagian naskah yg tidak dipahami dilukis, dsb): para wartawan foto dan te-

lagi oleh penyalin; lagi oleh penyalin;

pengabai n suka mengabaikan (tidak pe- berabarkan n mempunyai dinding (pe- duli); pelengah;

nyekat dsb): bilik itu ~ tepas; pengabaian n perihal mengabaikan (ti-

mengabar 1 v mengurangi (ketegangan, dak memedulikan, melalaikan)

penderitaan): jamu ini diracik untuk da- terabai v tersia-sia; terlalaikan; tidak di-

pat -- penderitaan si sakit ; 2 mengham- pedulikan;

bat; menahan; mengerem; terabaikan v 1 tidak sengaja diabaikan:

terabar v terhambat; tertahan: saya tadi jangan sampai hal-hal yg kecil ~; 2 dapat

~ krn ada kecelakaan lalu lintas diabaikan: bagaimanapun jasa-jasanya abatisasi n pemberantasan penyakit demam tidak ~ ;

berdarah dng menaburkan bubuk abate abaimana ark n 1 lubang pelepasan; dubur;

abatoar n tempat pematongan hewan untuk

2 kemaluan umum yg diselenggarakan pemerintah

1 abakus n alat untuk menghitung, yg be- abau n kura-kura rawa yg besar rupa deretan bulatan dr kayu, plastik yg abc /abécé/ n 1 abjad Latin: tidak tahu --,

bertusuk, setiap tusuk berisi sepuluh buah tidak tahu membaca huruf Latin; 2 ki hal-

2 abakus n Tek lempeng datar di atas kepala hal pokok yg paling pertama harus di- tiang dng pinggiran cekung atau beralur

ketahui dr suatu keadaan atau perkara: abampere n satuan arus elektrik dalam

belum tahu -- kehidupan sistem sentimeter-gram-sekon (cgs) elektro- abdas, berabdas ark v membersihkan diri magnetik

ketika hendak sembahyang: setelah - ia

1 abang n 1 kakak laki-laki; saudara tua lalu salat di mesjid itu laki-laki: --nya dua tahun lebih tua;

abdi n 1 orang yg menjadi milik orang lain

2 panggilan kpd orang laki-laki yg lebih dan terpaksa menjalankan segala perintah tua atau tidak dikenal: tahukah -- jalan ke

tuannya, mereka dapat diperjualbelikan; kelurahan? ; 3 panggilan istri kpd suami:

2 hamba; orang bawahan; 3 pegawai: -- sudah dua hari -- dinas keluar kota ;

negara

4 panggilan kpd penjual sayur, penjual -- dalem pegawai atau petugas di dl ke- ikan, pengemudi becak, dsb: --, berapa

raton; -- negara orang yg bekerja pd ne- harga ikan bawal ini per kilo? ;

gara; pegawai negeri; -- masyarakat se- berabang v 1 mempunyai abang; 2 me-

orang pegawai dl pemerintahan yg pada manggil atau menyebut abang: ia ~ kpd

dasarnya mempunyai kewajiban mela- saya

yani masyarakat; -- negara pegawai ne-

a merah geri; pegawai pemerintahan; abangan n golongan masyarakat yg meng-

2 abang

mengabdi v menghamba; menghamba- anut agama Islam, tetapi tidak melak-

kan diri; berbakti;

sanakan ajaran secara keseluruhan mengabdikan v 1 memperhambakan: ~ abar n 1 dinding; penghalang; penyekat;

diri kpd negara; 2 menggunakan; mem- abar-abar; 2 rem;

peruntukkan: ia telah ~ seluruh hidupnya -- pintu Tek alat untuk menutup pintu se-

untuk pelayanan; cara perlahan-lahan untuk mengurangi (menghilangkan) bunyi (benturan);

3 abdikasi x abnormal

mengabdikan v mengabdikan diri sbg -- peringgi penyakit raja singa; sifilis abdi dng bekerja sungguh-sungguh: kami abiogenesis /abiogénésis/ n pembangkitan siap ~ diri sbg guru di pedesaan ;

kehidupan secara serta-merta yang ber- pengabdian n proses, cara, perbuatan

awal dari benda tak-bernyawa mengabdi atau mengabdikan

abiotik a berkenaan dng zat mati atau fak- abdikasi n 1 pelepasan hak, wewenang,

tor lingkungan, spt batu-batuan, tembok, atau kekuasaan (tt pembesar atau pengua-

bangunan rumah

sa); 2 turun takhta dng sukarela (tt raja) abis n Geo bagian yg paling dalam dr laut- abdomen n Anat 1 bagian tubuh menusia

an yg mempunyai kedalaman lebih dr dan binatang bertulang belakang (yg me-

400 meter

liputi perut, usus, dsb); 2 bagian di antara abisal n Geo endapan lumpur atau tanah sekat rongga badan dan pinggul (perut abiturien /abiturién/ n lulusan sekolah me- bagian bawah)

nengah tingkat atas abdu kl n hamba (Allah), yaitu manusia abjad n 1 kumpulan huruf (aksara) berda- (terutama dipakai untuk nama orang):

sarkan urutan yang lazim; 2 sistem aksara Abdullah, hamba Allah; Abdurrahman,

yang melambangkan bunyi bahasa yg hamba Allah yg pengasih

dipakai untuk menulis bahasa; abduktor n 1 Bio otot yg menarik bagian

berabjad v 1 mempunyai abjad; 2 tersu- tubuh menjauhi letak normalnya; 2 pen-

sun menurut abjad; culik

mengabjadkan v menyusun (mengatur)

menurut urutan huruf abjad abece /abécé/ n abc (alfabet Latin)

abdul ĺ abdu

ablaif n Ling kasus gramatikal yg me- aben /abén/, mengaben v membakar ma-

nunjukkan penyebab atau pelaku yat (upacara kematian dl masyarakat ablasi n 1 Geo pemindahan bahan yg telah Bali);

lapuk batuan induknya krn erosi; 2 Geo pengabenan n pembakaran mayat; kre-

pengikisan yg disebabkan tiupan angin; masi

3 Dok pengangkatan atau amputasi dng aberasi n 1 Fis cacat bayangan yg dihasil-

pembedahan

kan oleh alat optik yg dapat dilihat dl ablaut n Ling perubahan vokal kata secara bentuk gambar atau warna; 2 penyim-

teratur yang mengungkapkan perubahan pangan dr yg normal; 3 Bio mutasi yg

kala, aspek, jumlah, dsb, (msl Ing drink, terjadi krn kerusakan struktur kromosom;

drank, drunk )

-- cahaya pembiasan tidak seragam dr ablepsia n kebutaan cahaya sehingga bayangan tampak ber- ablusi n pembersihan ubah bentuk

abnormal a 1 tidak biasa; menyimpang dr abet n tingkah laku;

kebiasaan; tidak normal: hidup dl keada- mengabet v bertingkah; membuat ulah

an yg -- ; 2 agak terganggu sarafnya: sejak

1 abid ark a kekal; abadi; tidak berkesudahan ditinggal ayahnya itu dia menjadi -- ;

2 abid n IsI 1 orang yg beribadah; 2 ber-

3 tidak sempurna; cacat: bayi yg baru la- ibadah; 3 taat kpd Tuhan; saleh

hir itu mempunyai kaki -- ; abilah ark n cacar; ketumbuhan; hir itu mempunyai kaki -- ; abilah ark n cacar; ketumbuhan;

keabnormalan n keadaan tidak normal:

3 proses keausan gigi krn penggesekan; ~ pertumbuhan anak dapat dicegah dng

4 penggosokan secara mekanik perawatan medis

abrin n zat toksik yang menyebabkan ag- abnormalitas n ketaknormalan; ketidak-

lutinasi butir darah merah; ditemukan, wajaran;

misalnya, dalam biji benih Abrus -- intelektual ketaknormalan intelektual

precatorius , tanaman sogatelik; cam- abnus ark n kayu arang

puran dua macam protein aboi n 1 sebutan pembesar orang Cina;

abrit-abritan v berlari tunggang-langgang

2 kepala kampung orang Cina pd sebuah

(tergesa-gesa)

luak (msl di Kalimantan Barat) absah a sah: surat keterangan ini dianggap abolisi n Huk 1 pembatalan atau penghen-

tidak -- oleh pihak sekolah ; tian penuntutan perkara; 2 penghapusan

mengabsahkan v mengesahkan: rapat perbudakan

RT telah ~ keputusan itu; abomasum n Bio perut masam pd binatang

pengabsahan v pengesahan: hari ini su- memamah biak

dah diadakan ~ resmi tt persetujuan itu abon n makanan yg dibuat dr daging sapi, absen /absén/ v tidak hadir; tidak masuk ayam, ikan yg direbus, lalu dicabik-cabik

(sekolah, kerja, dsb): dl minggu ini dia menurut seratnya, diberi bumbu kemu-

sudah 2 kali -- ;

dian digoreng mengabsen v memanggil atau menye- abonemen /abonemén/ n 1 langganan; butkan satu persatu nama orang dr daftar

2 uang langganan; nama untuk mengetahui yg hadir dan yg berabonemen v berlangganan

tidak hadir: Ibu guru selalu ~ murid- abong-abong p mentang-mentang: -- saya

muridnya

hitam selalu dicemooh absensi /absén/ n 1 ketidakhadiran; 2 daftar aboral a terletak jauh dr mulut atau ke arah

yg tidak hadir

yg menjauhi mulut absenteisme /abséntéisme/ n Psi ketidak-

aborsi ĺ abortus

hadiran yg terus-menurus (dl perusahaan, abortus n 1 Dok terpencarnya embrio yg

sekolah, dsb)

tidak mungkin lagi hidup (sebelum habis abses /absés/ n Dok pengumpulan nanah yg bulan keempat dr kehamilan); keguguran;

terjadi krn peradangan jaringan

2 Biol keadaan terhentinya pertumbuhan absis n Mat jarak dr sumbu x ordinat dl yang normal (tt bagian tumbuh-tumbuhan

sistem koordinat diukur pd garis paralel atau binatang)

dng sumbu

abrak ark n bahan galian yg jernih spt absisi n Dok pemotongan dng pembedahan kaca; mika

absit n bahan peledak yg terbuat dr amonia abrar a saleh; yg banyak berbuat kebajikan

dinamit yg sering digunakan dl tambang abras n sakit kusta

batu bara

abrasi n 1 pengikisan batuan oleh air, es, absolusi n Kat pengampunan melalui upa- atau angin; 2 luka atau lecet akibat

cara keagamaan atas kesalahan atau dosa pengikisan kulit oleh benda kasar; yg telah diperbuat (dilakukan secara umum dan diadakan secara berkala atau

5 absolut 1 x abu

secara perseorangan yg diadakan tersen- absorptivitas n keabsorpsian diri)

abstain v 1 tidak menyatakan pilihan dl pe-

absolut

a 1 mutlak; tak-terbatas: seorang mungutan suara pd pemilihan atau penen- raja yg berkuasa secara -- ; 2 sepe-

tuan keputusan (dl sidang); tidak mem- nuhnya; tanpa reserve: kepatuhan -- kpd

beri pendapat; 2 Dok berpantang dr ma- suatu agama (ideologi dsb) ; 3 tanpa

kanan atau minuman (lemak, rokok, mi- syarat: penyerahan -- tentara kolonial

numan keras)

Belanda kpd tentara penduduk Jepang ; 1 abstrak n ringkasan isi, ikhtisar, inti

4 nyata; tidak dapat diragukan lagi: keter- (skripsi, laporan, dsb) libatannya dl peristiwa itu adalah --

a tidak berwujud, tidak berupa, absolutisme n bentuk pemerintahan tanpa

2 abstrak

dan tidak dapat diraba; tidak dapat dilihat undang-undang dasar; bentuk pemerin-

atau tidak dapat dirasa dng indra, tetapi tahan dng semua kekuasaan terletak di

hanya dl pikiran; nisbi; maya: keadilan, tangan penguasa (raja, kaisar, diktator, dsb)

kejujuran, adalah pengertian yg -- absorbat n zat yang terserap ke dalam pori- 1 abstraksi n 1 proses memisahkan (sesu- pori zadat

atu); 2 Psi keadaan linglung; 3 metode absorben n 1 zat yang dapat menyerap atau

untuk mendapat hukum atau pengertian menarik gas lembapan atau cairan ke da-

melalui penyaringan thd gejala atau pe- lam pori-porinya; 2 Far zat yg dapat me-

ristiwa

nyerap gas atau cairan 2 abstraksi n penganalisisan dl khayal atau

absorbsi ĺ absorpsi

dl pikiran tanpa dapat diragukan absorpsi n 1 Fis serapan; proses penyerap- abstraksionisme n teori dan prinsip seni an; 2 Dok daya jaringan untuk menyerap

abstrak, yaitu gaya pd kesenian modern benda-benda lain dr luar;

yg rancangan dan bentuk seninya tidak -- aktif Tan gerakan ion dan air ke dlm

mewakili orang atau sesuatu yg dapat di- akar tumbuhan sbg akibat proses meta-

kenal

bolik oleh akar; -- pasif Tan gerakan ion

a berhubungan dng proses me- dan air ke dlm tumbuhan sebagai akibat

abstraktif

misahkan

difusi; -- selektif penyerapan terpilih absurd a mustahil tidak masuk akal absorpsiometer /absorpsiométer/ n Far absurditas n kemustahilan; hal yg bukan- alat untuk mengukur absorpsi gas oleh

bukan

cairan abtar a kudung; kotong; puntung absorptans n nisbah antara fluks zarah ter- 1 abu n 1 sisa yg tinggal setelah suatu ba- serap total dan fluks zarah total yg masuk

rang mengalami pembakaran lengkap: -- menimpa permukaan benda; absorptans

rokok ; 2 debu: seragamnya kotor oleh --; sama dengan satu dikurangi transmitans

berdiang di -- dingin, pb tidak mendapat absorptansi n Kim sifat atau tingkat pe-

apa-apa (dr saudara, tuan, rumah, dsb); nyerapan; daya serap

jadi -- arang, pb sudah usang atau basi (tt absorpsiometer /absorpsiométer/ n Kim alat yg

pembicaraan dsb); kalah jadi --, menang digunakan untuk mengukur kelarutan gas

jadi arang, pb pertengkaran tidak akan dl cairan

menguntungkan kpd pihak mana pun;

2 abu 1 x acak

(spt) -- di atas tanggul, pb tidak tetap 1 abuh n bengkak;

kedudukannya (sewaktu-waktu dapat abuh-abuhan n bengkak-bengkak pd ka- dipecat dsb); terpegang di -- hangat, pb

ki, tubuh, dsb

mendapat atau mencampuri sesuatu yg 2 abuh a riuh; sibuk menyusahkan saja;

abui ĺ aboi

-- rokok

abu sisa merokok; -- sekam abu 1 abuk n serbuk (barang yg halus-halus spt sisa bakaran kulit padi atau kulit gandum;

tepung);

-- soda natrium karbonat yg berupa bu- -- gergaji serbuk gergaji buk larut air, tetapi tidak larut dl alkohol,

2 abuk n rambut: -- kaki; --nya kusut masai digunakan dl pengilangan sabun, deter- 3 abuk v , mengabuk mengambil atau

jen, dsb; -- tulang serbuk putih yg mengakui barang orang lain sbg miliknya merupakan sisa pembakaran tulang; --

abuk-abuk n kue yg dibuat dr tepung aren; vulkanis partikel-partikel lava yg sangat

kue abuk

halus, yg tertiup keluar ketika gunung abulhayat n bapak kehidupan; hujan berapi meletus;

abun-abun ark n angan-angan; mengabu v menjadi abu; menyerupai

gila di --, pb mengharapkan sesuatu yg abu;

mustahil

mengabui 1 memberi abu; menaburkan abur ark a boros; abu pd: ia ~ benih itu sebelum me-

mengabur ark v membuang-buang; nanamnya ; 2 mengelabui; menyesatkan

memboroskan; menghambur-hamburkan pandangan; menipu: sikapnya yg lembut

(uang);

itu ternyata hanya untuk ~ mata saja ; pengabur ark n pemboros perabuan v 1 tempat abu; 2 tempat me- abus n 1 mata uang timah zaman dahulu yg nyimpan abu mayat yg telah dibakar;

terkecil, harganya sepersepuluh dui; 2 ki pengabuan n 1 proses, cara, membakar

tidak berharga; sedikit sekali mayat; 2 tata cara memperabukan; 3 Kim

abuya ĺ buya

proses pembakaran zat organik, terutama abyad a putih; terang dalam analisis; 1 acah v , beracah-acah bermain-main; ber-

pengabuan n proses pembakaran zat or-

pura-pura;

ganik, terutama dalam analisis mengacah v melakukan gerak yg me-

2 abu Ar n bapak; ayah (pd nama orang) nyesatkan lawan sebelum mengadakan

3 abu v kalah (dl permainan congkak, gasing) serangan yg sebenarnya; melakukan se-

1 abu-abu a warna kelabu; warna spt abu suatu dng berpura-pura kayu terbakar, terjadi dng mencampur 2 acah v, mengacah melanggar: murid yg ~

pigmen hitam dan putih sama banyaknya;

akan dihukum

keabu-abuan

berwarna agak kelabu; 1 acak a sembarang: sampel --;

mendekati warna kelabu mengacak v melakukan sesuatu tidak

2 abu-abu n sj ikan laut, Neothunnus rarua dng aturan; mengacaukan; abuan n

1 bagian hasil sawah yg disedia- acak-acakan a tidak teratur; kacau; tidak kan untuk yg mengerjakannya; 2 uang

cermat; serampangan simpanan untuk cadangan

2 7 1 acak x aci

2 acak n Stat penggambaran suatu pemi- res akan disusun oleh panitia khusus ; kiran tidak dibatasi atau kalau dibatasi

2 hal atau pokok isi karangan: untuk haruslah diwujudkan dng menggunakan

ujian mengarang disediakan empat -- ; pemikiran peluang

3 segala sesuatu yg akan dipertunjukkan acak a tanpa pola; sebarang: sampel --

atau disiarkan; program (televisi, radio acak-acak tergesa-gesa; terburu-buru

dsb): -- televisi dan radio setiap hari di-

1 acan ark v, mengacan mengharapkan; muat dl surat kabar ; 4 ark perkara; pe- mencita-citakan; memaksudkan

meriksaan dl pengadilan: menyaksikan --

2 acan kl v, mengacan melakukan gerak di mahkamah tinggi ; 5 ark cara: setiap (pukulan, serangan) yg menyesatkan la-

golongan manusia mempunyai -- berpikir ; wan; mengacah

-- rapat hal yg akan dibicarakan di dl acang n perkakas kecil yg gunanya untuk

rapat; -- surat pokok isi surat; menunjukkan keadaan (air dl ketel dsb)

beracara v 1 memakai acara; dng acara; acang-acang kl n pesuruh; orang kepercayaan;

2 ark sedang memeriksa dan memper- -- alat orang yg mengatur peralatan; --

timbangkan perkara (di pengadilan); (dl) kampung orang yg dipercayai oleh

mengacara ark menjatuhkan keputusan orang sekampung; cerdik pandai dl kam-

hukum;

pung mengacarakan v 1 mencantumkan dl acara;

1 acap a 1 kerap; sering 2 segera; lekas; menjadikan acara (rapat dsb); 2 ark -- kali sering; berulang kali;

memerkarakan; mengadukan (perkara); acap-acap adv 1 kerap kali; sering kali;

pengacara n Huk pembela perkara

2 lekas-lekas; cepat-cepat; 2 acara , mengacara v menyambut (tamu mengacapkan v 1 membuat lebih sering;

dsb); mempersilakan (duduk, makan, menyeringkan; mengerapkan; 2 menye-

dsb)

gerakan; mempercepat acaram kl n 1 cincin pertunangan; cincin

2 acap

a 1 masuk dalam-dalam: kakinya -- kawin; 2 Dag tanda jadi; tanda bahwa ke lumpur ; 2 tergenang (oleh air); teren-

suatu perjanjian jual beli telah dibuat: dam (dl air); penuh berisi air: dua hari

uang --

dua malam -- lah desa itu ; acat n, acatan n bahan pakaian sisa pen- mengacapi v menggenangi; merendam

jualan yg panjangnya kurang dr satu me- (dng air)

ter yg dijual dng harga lebih murah

acapkali

a selalu berulang; sering terjadi: acau v , mengacau v berkata tidak keruan; di jalan ini -- terjadi tabrakan lalu lintas

mengigau; mengaco acar n 1 makanan yg dibuat dr buah-buah- acawi ark n tukang kayu an, sayuran, dsb yg diasamkan dng cuka:

acc ĺ asese

-- mentimun; -- ikan gurameh ; 2 penang- acerang n Bot tumbuhan, daunnya untuk as asam encer untuk melepaskan oksida,

obat, Caleus amboinecus karbonat, atau kerak lain dari logam; 1 aci a sah; berlaku; jadi; benar: "tidak -- ah,

mengacar v membuat acar kamu bermain kotor", teriak adik;

1 acara n 1 hal yg akan dibicarakan (dl ra- mengacikan v mengakui aci; mengesah- pat, perundingan, dsb); agenda: -- kong-

kan; membenarkan

2 aci x ada

2 aci n pati;

4 menyuruh minta keterangan (petunjuk -- sagu pati sagu

dsb) kpd

3 aci

acu v , mengacu v mencetak; membentuk; aci-aci p umpama; andaikata;

1 ĺ acik

menuang (kue, peluru, dsb); -- nya seandainya; seumpamanya; kalau-

acuan n yg diacu: buku ~, menjadi pe- kalau;

doman (sumber) dl karangan dsb; mengaci-ngacikan v mengumpamakan;

~ sepatu alat untuk mengukur bentuk se- mengandaikan: anak itu ~ pelepah pisang

patu; ~ tegangan n tegangan arus rangga sbg sebilang pedang ;

yang digunakan sbg patokan untuk mem- aci-acian n gambar angan-angan: ia tidak

bandingkan, biasanya untuk menunjuk- menyiapkan ~ keadaan tempat itu

kan kondisi sefasa atau taksefasa l sebuah

2 aci-aci n Lay kayu panjang untuk meng- untai elektrik/elektronik gulung layar;

a peduli; mengindahkan: ia tidak -- -- kalimat pola kalimat

acuh

akan larangan orang tuanya ; murid itu acik ark n 1 kakak perempuan; 2 bibi

tidak -- larangan dr sekolah; aco , mengaco v 1 berkata tidak keruan;

-- tak -- tidak menaruh perhatian; tidak memberi keterangan asal berkata saja;

mau tahu;

2 mengigau; 3 tidak betul (tt arloji dsb); acuhan n sesuatu yg diindahkan; sesuatu ~ belo mengacau tidak keruan

yg menarik minat

aco-acoan a ugal-ugalan; sembrono mengacuhkan v memperhatikan atau

1 acu v, mengacu v 1 mengangkat atau

memedulikan

mengacungkan (tinju, senjata, dsb) untuk acum v , mengacumkan v 1 menghasut: mengacam atau menakut-nakuti: ia mem-

dialah yg ~ kedua bersaudara itu supaya bentak sambil ~ hendak menikam ;

berselisih ; 2 mengajak berkelahi; me-

2 mengarahkan (senapan dsb); meno-

nantang: ~ lawan;

dongkan; membidikkan: atlet tembak itu acuman n 1 hasutan; 2 tantangan; telah ~ senapannya itu ; 3 (mengacu-acu)

pengacum n 1 penghasut; 2 penantang memikir-mikirkan cara menyampaikan 1 acung v , mengacung v menunjuk ke atas:

maksud (cita-cita dsb); berniat (akan):

tangannya ~ ;

orang tuanya telah ~ mencarikan dia mengacungkan v 1 menunjukkan (ta- teman hidup ; 4 menunjuk (kpd); meru-

ngan) ke atas; 2 mengacungkan; meno- juk: untuk memperkuat landasan teori

dongkan senjata

tesisnya ia ~ kpd buku Lyons ;

2 acung v , mengacung v menyepak; mendepak mengacukan v 1 mengangkat atau meng-

a untuk sementara waktu (tt acungkan (tinju, tangan, dsb): ia ~ tangan

ad interim

penggantian tugas, jabatan, dsb: Menteri sambil berteriak-teriak ; 2 menodongkan;

Agama --

mengancam dng senjata yg diulurkan ke ada v 1 hadir; telah sedia: ia -- di sini dr ta- depan: serdadu itu ~ bambu runcing;

di ; 2 mempunyai: ia tidak -- uang; 3 be-

3 menganjurkan: sejak tahun empat pu- nar; sungguh-sungguh (untuk menguat- luhan ia ~ perang asabat thd negeri itu ;

kan sebutan): ia -- menerima surat itu;

9 adab x adagium

adalah v 1 ada (dipakai pd permulaan ce- adanya n 1 keadaan; hal ada: ~ perten- rita): ~ seorang saudagar yg amat kaya;

tangan paham itu menimbulkan kesu-

2 ialah: berita itu ~ gosip jempol belaka; karan ; 2 demikianlah halnya: semua sa- adanya n 1 keadaan; hal ada: ~ per-

nak saudara selamat ~ ; tentangan paham itu menimbulkan ke-

ada-adanya(kah) adv mana boleh; sukaran ; 2 demikianlah keadaannya: se-

mungkinkah: ~ orang mati hidup lagi; kalian kaum keluarga selamat ~; 3 orang-

seadanya adv apa adanya; apa yg ada nya: mereka juga ~; sudah diketahui juga

saja; sekadarnya: silakan makan ~; siapa ~ ;

adakan v lakukan; kerjakan: yg kita ~ ini berada v 1 ada (di): saya ~ di Semarang

belum tentu disetujui beliau ; selama tiga hari ; 2 agak kaya (tidak ke- adab n 1 budi pekerti yg halus; akhlak yg kurangan): kakaknya tergolong orang yg

baik; budi bahasa; kesopanan: anak itu ~ di kotanya;

tahu -- ;

berada-ada v ada sesuatu (sebab, mak- beradab v 1 mempunyai kesopanan (bu- sud) yg tersembunyi: kalau tidak ~ ma-

di pekerti): orang yg ~ tentu akan saling sakan ia mau menanggung rugi ;

menghormati ; 2 sudah maju tingkat ke- mengada-adakan v 1 berkata (meminta,

hidupannya, baik secara moril maupun berpikir) yg bukan-bukan; membuat-bu-

secara materiel: bangsa yg ~; at; membikin-bikin: ia hanya ~ saja;

mengadabi v memperlakukan dng sopan;

2 melebihkan; mempersangat; membo- menghormati: sbg orang beriman, kita hong; membual: dia suka ~ jangan di-

harus ~ sesama manusia ; percaya; 3 menyusahkan (krn selalu me-

memperadabkan v Antr mengusahakan minta dsb yg bukan-bukan);

supaya beradab; meningkatkan taraf mengadakan v 1 menjadikan; mencip-

hidup; membudayakan: pemerintah ~ takan: Tuhan ~ laban dan daratan;

suku bangsa di pedalaman Kalimantan ;

2 menyebabkan ada; menyediakan (uang, peradaban n kemajuan (kecerdasan, ke- perlengkapan, tempat); mendirikan (per-

budayaan) lahir batin: bangsa-bangsa di kumpulan): dapat ~ segala yg belum ada;

dunia ini tidak sama tingkat --nya ;

3 menyebabkan; mendatangkan: ~ perse- keadaban n peri kesopanan; ketinggian lisihan ; 4 menyelenggarakan (pesta, per-

tingkat kecerdasan lahir batin; kebaikan tunjukan); 5 melakukan (tindakan peru-

budi pekerti (budi bahasa dsb): melang- bahan): ~ serangan udara; ~ perubahan

gar ~ manusia

undang-undang ; adabiah n 1 moral; mental; 2 berani tampil pengadaan n hal mengadakan; hal me-

untuk meluruskan pikiran yg salah nyediakan: ~ pesiapan menjelang pera- adad n bilangan; jumlah yaan HUT Jakarta ;

adagio n Mus istilah musik untuk tempo yg keadaan n 1 sifat; perihal (suatu benda):

lambat dan penuh ekspresi ~ ekonominya makin baik ; 2 suasana; adagium n pepatah; peribahasa: sebuah -- situasi yg sedang berlaku: dapat me-

Latin berbunyi “Ubi societas ibi justicia” , nguasai ~ , dapat menekan segala yg me-

artinya di mana ada masyarakat dan ke- nimbulkan kerusuhan dsb;

hidupan di sana ada hukum (keadilan) hidupan di sana ada hukum (keadilan)

adai-badai n tudung saji yg bersulam mengadangkan v mendepangkan tangan adakala p kadang-kadang; sekali-sekali: --

untuk menghalangi atau merintangi ia mampir ke rumah bibinya setelah pu-

(orang lalu, berjalan); lang sekolah ;

pegadang n 1 orang yg mengadang; adakalanya p adakala

2 perintang; penghalang (di jalan dsb); adakan p mana ada; masakan: ~ kucing

pengadangan n 1 tempat untuk meng- berkaki tiga

adang; 2 perbuatan (hal mengadang)

adalah

v 1 kata untuk menegaskan hu- 2 adang v menanak dng dandang bungan subjek dan predikat yg bersifat 3 adang n 1 kakak ibu; saudara tua dr ibu

penjelasan: ayahnya -- seorang dokter di (biasanya wanita); 2 nama atau gelar ke- kota itu ; 2 sama maknanya dng: garam --

hormatan (spt -- Merdu, -- Kakap) asin rasanya ; 3 termasuk: ia -- pencinta adap n , adap-adapan n nasi bercampur ke- ikan hias ; 4 identik dng: pantai -- daerah

tan yg dihidangkan dl perayaan dsb; nasi yg panas

adap-adapan

adalat n keadilan adaptasi n penyesuaian diri dng ling-

1 Adam n 1 nama manusia pertama yg dija- kungan, pekerjaan, dsb: para guru harus dikan oleh Tuhan; 2 laki-laki

melakukan -- sebelum mengadakan ke-

2 adam kl n bumi; tanah

mah di tempat itu;

2 adan n Ag ĺ azan

1 adan beradaptasi v menyesuaikan (diri): ma-

nama surga nusia adalah makhluk yg paling mampu

1 adang v , mengadang v 1 menghalangi ~ thd lingkungannya ; (merintangi orang berjalan dsb) dng cara

pengadaptasian n hal mengadaptasi(kan) mendepangkan tangan: jangan kau ~ mo-

mengadaptasikan v menyesuaikan (diri) tor itu, biarkan dia lewat ; 2 menunggu di

dng situasi; (tempat) yg baru: dokter mu- tempat yg sunyi (biasanya dng maksud

da itu ~ diri dng lingkungannya baru yg jahat spt membunuh, merampok, me- adapter tudung n penutup tabung reaksi nyamun); mencegat: segerombolan pe-

pemusing isi 400 ml yg dipakai pd pe- muda ~ iring-iringan mobil ; 3 menuju;

musing dng pemusing kecil memaksudkan; menghadapi; 4 menem- adaptif a mudah menyesuaikan (diri) dng puh (menantang) bahaya (kesukaran dsb):

keadaan

~ lautan badai; sungguhpun kawat yg adaptor n 1 penyesuai berbentuk tabung yg dibentuk, ikan di laut yg diadang, pb menyempit pd satu ujungnya, umumnya sungguhpun nampaknya tak ada suatu

dibengkokkan, digunakan pd penyuling- maksud, tetapi ada juga yg dituju;

an, dan dl alat lain digunakan sbg peng- adang-adang n penyekat, kerai, dsb untuk

emban atau wadah penerima; 2 penyesuai penahan angin (hujan, panas matahari,

voltase elektrik; 3 steker elektrik yg di- dsb);

pakai untuk menyesuaikan stopkontak mengadangi (mengadang-adangi) v

dng steker lain

mengadang; adapun p tentang hal, mengenai: -- hamba ini hanya orang biasa

11 1 adar x adhesi

1 adar, mengadar v bermalam di rumah teradat v sudah menjadi adat kebiasaan; orang; bertandang

sudah mendarah daging

2 adat , mengadat v 1 merajuk dan mena- adas n tumbuhan bergetah yg tingginya

2 adar a sangat tua

ngis: ia memang manja dan sering ~; kira-kira satu setengah meter, bijinya di-

2 mogok, tidak mau jalan (tt kendaraan): jadikan minyak untuk obat, Foeniculum

krn sudah tua sepeda itu sering ~ vulgare;

1 pemunculan tokoh baru atau -- manis jenis tumbuhan palawija yg bu-

adegan n

pergantian susunan (layar) pd pertun- ahnya dipakai sbg obat, rasa dan baunya

jukan wayang; 2 bagian babak dl lakon sedap, Pimpinella anisum

(sandiwara, film): beberapa -- dl sinetron

1 adat n

1 aturan (perbuatan dsb) yg lazim

itu telah dipotong

diturut atau dilakukan sejak dahulu kala: adekuat a memenuhi syarat; memadai; sa- menurut -- daerah ini calon pengantin

ma harkatnya

tak boleh bertemu sebelum ijab ; 2 kebia- adem a 1 dingin; sejuk; 2 tenang; tenteram saan; cara (kelakuan dsb) yg sudah men-

(pikiran, hati); 3 tawar; hambar (rasa ma- jadi kebiasaan: demikianlah --nya apa-

kanan);

bila dapat rezeki ; 3 kl cukai menurut per- -- ayem sejuk dan tenang tenteram; aturan yg berlaku (di pelabuhan dsb);

mengadem v menyejukkan diri (di tem- -- bersendi syarak , syarak bersendi --,

pat yg teduh dan dingin) pb pekerjaan (perbuatan) hendaklah se- adenase n enzim deamida dl jaringan he- lalu mengingat aturan adat dan agama

wan, menghidrolisis adenina menjadi hi- (jangan bertentanagan satu dng yg lain);

poksantina

-- diisi, lembaga dituang, pb melakukan adenda /adénda/ n lampiran; jilid tambahan sesuatu menurut adat kebiasaan; -- periuk

(pd buku)

berkerak, -- lesung berdekak, pb jika adenoid /adénoid/ n 1 Dok pertumbuhan yg ingin beroleh keuntungan hendaklah bisa

menyerupai kelenjar pd tenggorok dan menanggung kesusahan dl satu pekerjaan; --

bagian belakang hidung; 2 pembesaran sepanjang jalan, cupak sepanjang be-

dan peradangan pd tenggorok dan bagian tung, pb segala sesuatu ada tata caranya;

belakang hidung

-- istiadat segala aturan (tindakan dsb) adenoma / adénoma/ n jenis tumor pd yg sudah menjadi kebiasaan secara turun-

kelenjar

temurun; adenosin n Kim gabungan basa adenin dng beradat v 1 mempunyai adat; 2 menurut

gula ribosa;

atau melakukan secara adat; 3 menja- -- triposfat (ATP) Kim adenosin yg ber- lankan peralatan dsb menurut adat; 4 tahu

peran penting dl pembebasan tenaga dl sopan santun;

otot

mengadatkan v menjadikan adat; mem- adenosis n Dok penyakit kelenjar, biasanya biasakan: mereka telah ~ hal itu;

yg diserang kelenjar getah bening diadatkan v diterima dl lingkungan adat:

adermin n Dok vitamin B6 sebelum ~, perkawinan mereka belum adhesi /adhési/ n 1 keadaan melekatkan pd dianggap sah ;

benda lain; 2 Fis tenaga tarik-menarik

adhesif x adil

antarmolekul yg tidak sejenis; 3 Dok ja- beradik-berkakak v selaku adik dan ka- ringan tubuh yg tumbuh (melekat) men-

kak; bersaudara (spt adik dan kakak); jadi satu krn radang; 4 Bot proses per-

memperadik v 1 memperlakukan sbg nyataan tumbuh-tumbuhan yg biasanya

adik sendiri; mengangkat menjadi adik; merupakan kelompok yg terpisah; 5 ke-

2 menyapa adik kpd seseorang sepakatan, sikap, atau rasa sesuai: ia me- adika a

1 lebih; lebih baik; 2 gelar untuk nyatakan --nya

orang besar: Datuk Seri -- Raja adhesif /adhésif/ a bersifat melekat

adikanda ĺ adinda

adi kl a yg pertama; yg terutama; yg terbaik adikara n 1 berkuasa; secara sewenang- (biasanya dl kata majemuk): logam --;

wenang; 2 kewibawaan pendekar --

adikasi n Far keadaan tubuh yg sudah me- adihablur n susunan atom yg teratur dl

nunjukkan gejala gabungan dr toleransi, larutan zadat yg membentuk kisi yg di-

habituasi, dan ketergantungan fisik thd tumbuhkan pd kisi larutan zadat normal;

suatu bahan obat; kecanduan superstruktur

adikodrati a di luar kodrat alam; superna- adiasam n larutan dl asam asetat atau asam

tural

fosfat; superasam adikong n pembantu pribadi pembesar spt adiabatik a Fis perubahan yg terjadi tanpa

sultan, perdana menteri mengalami pengurangan atau penambah- adiksi n 1 Dok kecanduan; ketagihan; 2 ke- an panas

tergantungan fisik thd suatu bahan obat adiabatis a Fis terjadi tanpa mengalami pe- adil n 1 sama berat, tidak berat sebelah; ti- ngurangan atau penambahan panas

dak memihak: pembagian hasil ini baru adib a

1 beradab; tahu tata krama; sopan; -- ; 2 sepatunya; tidak sewenang-wenang:

2 ahli sastra mengemukakan tuntutan yg --; masyara- adicita ark n ideologi

kat yg --; masyarakat yg seluruh warga-

adidaya

a sangat maju dng dahsyat atau nya mendapat perlakuan (jaminan) yg luar biasa (tt ekonomi, teknik dsb), suatu

sama;

gas mengadili v memeriksa dan menentukan adik n 1 saudara kandung yg lebih muda,

mana yg benar dan mana yg salah serta laki-laki atau perempuan; 2 kerabat yg

memberikan keputusan sesuai dng un- lebih muda dl hubungan kekeluargaan: --

dang-undang yg berlaku: hakim yg ~ ipar ; -- sepupu; 3 sapaan kpd orang yg

perkara itu adalah seorang ahli hukum lebih muda: -- mencari siapa?;

yg sudah berpengalaman ; beradik v 1 memanggil orang dng se-