Evaluasi Usabilitas Situs Web Pemerintah Kabupaten Mojokerto Dengan Menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM)

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4264-4273 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Usabilitas Situs Web Pemerintah Kabupaten Mojokerto Dengan

Menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM)

1 2 3 Noor Dwi Indah Lestari , Admaja Dwi Herlambang , Mochamad Chandra Saputra

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: indahlestari62@student.ub.ac.id, herlambang@ub.ac.id, andra@ub.ac.id

  

Abstrak

  Pada penelitian ini dilakukan proses evaluasi pada usabilitas situs web Kabupaten Mojokerto dengan memanfaatkan model dari Discrepancy Evaluation Model (DEM) yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan yang terjadi pada situs web. Kesenjangan yang dimaksud adalah perbedaan dari keadaan situs web saat ini (performance) dengan standar yang berupa panduan untuk pengembangan situs web. Selain itu juga digunakan alat bantu evaluasi usabilitas yaitu Website Usability

  

Evaluation (WEBUSE) sebagai penilai dari hasil evaluasi yang nantinya dapat memberikan arahan

  untuk rekomendasi perbaikan seperti apa yang harus dilakukan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa variabel Content, Organization, and Readability memiliki nilai usabilitas sebesar 0,677 dan berada pada kategori good, variabel Navigation and Links bernilai 0,585 dengan kategori moderate, variabel User

  

Interface Design memiliki nilai 0,484 dengan kategori moderate, dan variabel Performance and

Effectiveness memiliki nilai usabilitas sebesar 0,523 dengan kategori moderate. Pada penilaian dengan

  WEBUSE dijelaskan bahwa ketika variabel sudah masuk ke dalam level excellent, maka variabel yang tersebut telah mampu dipercaya oleh pengguna sistem. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih terjadi kesenjangan pada usabilitas situs web Kabupaten Mojokerto.

  Kata kunci: Discrepancy Evaluation Model, Website Usability Evaluation , Evaluasi

Abstract

  

In this research, the process of usability evaluation is using model from Discrepancy Evaluation Model

(DEM) to find out the extent of the gap that occurred on the website of Kabupaten Mojokerto. The gap

that was intented is the difference from the current state of the website (performance) to standards in

guidelines for website development. This research also using usability evaluation tool which is Website

Usability Evaluation (WEBUSE) as an evaluator of the evaluation results that give direction to

recommendation for the improvement of what to do. The result from this research it is known that

Content, Organization, and Readability having usability value equal to 0,677 and in good category, the

value of Navigation and Links variable is 0,585 with moderate category, User Interface Design variable

has value 0,484 with moderate category, and Performance and Effectiveness variable having usability

value equal to 0,523 with moderate category. In assessment using WEBUSE explained that when the

variable has entered into excellent level, then that variable has been able to be trusted by users of the

system, so it can be seen that there is still gap on usability of Kabupaten Mojokerto website.

  Keywords: Discrepancy Evaluation Model, Website Usability Evaluation , Evaluation

  memanfaatkan penggunaan media sosial dan 1. situs web untuk penyebaran informasinya.

   PENDAHULUAN

  Kabupaten Mojokerto adalah salah satu Hasil wawancara yang telah dilakukan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. menyebutkan bahwa ada beberapa hambatan

  Dalam proses penyampaian informasi yang dari pemanfaatan situs web di kantor pemerintah diberikan kepada masyarakat, pemerintah Kabupaten Mojokerto sehingga tidak dapat memanfaatkan 2 jenis media, yaitu media offline berjalan sebagaimana mestinya, contoh dari dan media online. Dalam pemanfaatan media hambatan itu adalah para staff di dinas

  online , pemerintah Kabupaten Mojokerto

  Komunikasi dan Informatika pemerintah

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

4264

  Kabupaten Mojokerto masih awam dan enggan memanfaatkan situs web dalam menunjang aktifitasnya seperti penyampaian informasi; adanya komplain dari masyarakat mengenai tampilan dari situs web dan beberapa fungsinya; para staff menganggap bahwa tampilan situs web kabupaten Mojokerto masih kurang menarik; tampilan gambar atau foto yang ada di situs web kerap kali tidak menyesuaikan resolusi sehingga mengakibatkan gambar atau foto pecah atau tidak jelas dan bahkan ada beberapa fungsi atau menu yang ditampilkan di situs web kabupaten Mojokerto belum bisa digunakan sebagaimana mestinya. Hal tersebutlah yang menyebabkan situs web menjadi kurang interaktif ketika digunakan (Wijanarko, 2017). Selain itu untuk penilaian mengenai situs web hanya dilakukan satu kali saja, sehingga masih dianggap kurang maksimal dalam pengembangan situs web saat ini. Permasalahan yang ditemukan pada situs web Kabupaten Mojokerto merupakan permasalahan terkait dengan usabilitas yang berhubungan dengan antarmuka. Untuk meminimalisir permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan perbaikan usabilitas pada situs web dengan cara peninjauan ulang yang berupa evaluasi pada sistem.

  2003). Indikator dari variabel Content,

  Menurut Chiew & Salim (2003), Nielsen (2014), Sridevi (2014), dan Zheng (2015) indikator penyusun variabel User Interface

  (1) Orphan page; (2) Placement and content of site map or menu; (3) Information search; (4) Link colours; (5) Back button; (6) Open new browser windows; (7) Respond according to user’s expectation; (8) Hyperlink description; (9) Navigation aids; (10) Navigation consistency.

  (2003), Nielsen (2014), dan Zheng (2015) yaitu:

  and Links yang tepat menurut Chiew & Salim

  Indikator yang menyusun variabel Navigation

  Display space; (2) Scroll left and right; (3) Information search; (4) Up-to-date information; (5) Web advertising; (6) Follow real world conventions; (7) Hyperlink description; (8) Organisation of information; (9) No under contruction page; (10) Simple navigation menu .

  & Salim (2003), Hasan (20014) mencakup: (1)

  Organization, and Readability yang tepat Chiew

  Organization, and Readability; (b) Navigation and Links; (c) User Interface Design; (d) Performance and Effectiveness ( Chiew &Salim,

  Evaluasi pada situs web merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas dan mutu dari suatu layanan. Menurut Grendler (1996) tujuan dari evaluasi yaitu untuk menentukan apakah suatu program perlu dipertahankan, diperbaiki, atau diakhiri. Pada proses evaluasi perlu dipertimbangkan model mana yang sesuai dengan tujuan dari evaluasi itu sendiri. Untuk kasus yang terjadi pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto model yang dipilih yaitu Discrepancy

  4 variabel yaitu (a) Content,

  merupakan salah satu kuesioner yang dikembangkan untuk melakukan evaluasi usabilitas web, kuesioner ini di kategorikan menjadi

  Website Usability Evaluation Tool (WEBUSE)

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari usabilitas situs web pemerintah Kabupaten Mojokerto dan kesenjangan seperti apa yang terjadi pada situs web dengan memanfaatkan kuesioner WEBUSE dan model DEM dalam proses evaluasi, sehingga nantinya pemberian rekomendasi perbaikan yang sesuai tepat pada sasaran dan sesuai dengan panduan pengembangan web yang telah diakui.

  organization and readability ; (2) Navigation and link ; (3) User interface design; (4) Performance and effectiveness .

  Salah satu bentuk dari alat evaluasi situs web yang dapat digunakan adalah WEBUSE (Website Usability Evaluation Tool). WEBUSE digunakan sebagai alat ukur berupa kuesioner yang dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan situs web pada proses interaksi dengan pengguna. Kuesioner ini menggunakan 4 dimensi variabel sebagai kriteria usabilitas, yaitu (Chiew & Salim, 2003): (1) Content,

  Kesenjangan. Pemilihan model ini digunakan untuk membandingkan atau mencari kesenjangan yang ada pada situs web Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan standar usabilitas yang telah ditetapkan, sehingga nantinya perbaikan yang dilakukan dapat sesuai dengan sasaran. Menurut Widoyoko (2009) model evaluasi discrepancy adalah model evaluasi yang membandingkan antara apa yang terjadi pada standar dengan apa yang terjadi di lapangan sehingga dapat ditemukan kesenjangan yang dimana hasil dari kesenjanganan tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan.

  Evaluation Model (DEM) atau Model

  Design adalah: (1) Display space; (2) Distracting or irritating elements; (3) Link colours; (4) Web advertising; (5) Follow real world conventions; (6) Consistent design; (7)

  Use of colour; (8) Respond according to user’s expectation. Menurut Chiew & Salim (2003),

  Rosenholtz (2005), Nielsen (2010), Oxford (2015), Shivaskumar (n.d), dan Muntean (n.d), indikator penyusun variabel Performance and

  Effectiveness adalah: (1) Display space; (2) Scroll left and right (Gulir ke kanan dan kiri); (3) Accessible; (4) Information search; (5) Link colours; (6) Download time; (7) Back button; (8) Open new browser windows; (9) Respond according user’s expectations; (10) Web advertising; (11) Follow real world conventions; (12) Hyperlink description; (13) Consistent design; (14) Organisation of information; (15) Navigational aids; (16) Images; (17) Fancy widget; (18) Minify HTML, CSS, JS .

  Discrepancy Evaluation Model (DEM)

  merupakan salah satu model evaluasi yang digunakan untuk mengukur kesenjangan yang terjadi diantara sistem yang ada saat ini (performance) dengan standar (standard) yang telah ditetapkan. Standar yang digunakan yaitu standar yang telah diakui dalam proses pengembangan situs web. Terdapat 5 tahapan yang nantinya akan dilewati saat menggunakan model DEM, yaitu: (1) Menetapkan standar untuk evaluasi; (2) Melakukan perakitan intrumen yang digunakan dalam proses evaluasi; (3) Melakukan penilaian dan analisis dari variabel; (4) Membuat suatu kebijakan; (5) Analisis manfaat biaya (optional).

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data kualitatif sebagai penunjang. Sesuai dengan model yang digunakan langkah dari pengerjaan penelitian ini dibagi berdasarkan model DEM yang dapat dilihat pada Gambar 1.

  Gambar 1. Metode penelitian menggunakan model kesenjangan

  Tahap pertama dilakukan proses menetapkan standar variabel yang akan dievaluasi. Pada tahapan ini studi literature dan observasi awal dilakukan untuk menemukan standar yang akan digunakan.

  Tahap kedua dibagi menjadi 2 proses yaitu merakit instrumen penelitian dan menentukan subyek penelitian. Kriteria dari populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah masyarakat di daerah Kabupaten Mojokerto yang sudah pernah mengakses situs web Kabupaten Mojokerto. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah teknik non-probability sampling. Pada teknik ini setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. non-probability sampling dengan menggunakan Convenience sampling .

2. METODOLOGI

  Convenience sampling yaitu pengambilan

  sampel didasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya (Sugiarto, 2001). Hasil dari identifikasi mengenai pengguna yang telah dilakukan, terdapat 3 kelompok pengguna yaitu: (1) Pengelola situs web pemerintah Kabupaten Mojokerto; (2) Staff di kantor Komunikasi dan Informasi Kabupaten Mojokerto; (3) Masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Untuk menentukan populasi dari kelompok pengguna masyarakat di Kabupaten Mojokerto dilakukan dengan cara menghitung jumlah pengguna berdasarkan maintenance setiap bulan yang dilakukan pada situs web. Jumlah pengguna situs web yang digunakan dihitung sejak bulan Januari hingga Februari

  2017, dengan jumlah populasi sebanyak 9.679 pengguna. Selanjutnya dilakukan pencarian sampel pengguna, dimana sampel ini didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 10%. Sampel yang lain yaitu dari pegawai kantor Komunikasi dan Informasi Kabupaten Mojokerto dan pengelola situs web. Untuk kedua sampel ini peneliti menggunakan sampel jenuh yaitu menggunakan keseluruhan pihak yang bersangkutan untuk dijadikan sampel. Total keseluruhan dari sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

  Overall

  Setelah diketahui level dari variabel saat ini selanjutnya dilakukan proses analisis kesenjangan dari situs web. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kesenjangan yang terjadi pada situs web pemerintah Kabupaten Mojokerto.

  Kategori yang dapat diberikan yaitu: (1) Excellent; (2) Good, (3) Moderate; (4) Poor; (5) Bad.

  usability.

  Pada Tabel 2, untuk poin usability diisi dengan nilai dari hasil pengolahan keseluruhan data yang diberikan oleh responden. Nilai yang diperoleh didapatkan dari rumus usabilitas seperti pada Persamaan (1). Pada Persamaan (1), nilai x berarti poin usabilitas yang didapatkan oleh variabel, s edangkan ∑ adalah jumlah seluruh merit untuk setiap pertanyaan dari kategori. Hasil secara keseluruhan poin usabilitas situs web adalah rata-rata nilai untuk poin usabilitas yang terbagi menjadi 5 kategori. Kategori yang didapatkan dari tiap variabel nantinya akan di letakkan pada kolom level

  (1)

  = [∑( )] [ ℎ ]

  (Chiew dan Salim, 2003)

  Design view Performance and Effectivenes view

  Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Kelompok pengguna Jumlah

  Report Content, Organization and Readability view Navigasi dan Links view User Interface

  Usability Level Usability Detailed

  Tabel 2. Laporan Evaluasi Website Usability Secara Umum Category Poin

  penunjang. Hasil dari FGD lah yang digunakan sebagi fasilitator untuk penelitian dengan metode kuantitatif. Fungsi fasilitator disini yaitu sebagai sumber hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif. Pada proses evaluasi dengan menggunakan WEBUSE pernyataan yang diajukan merupakan hasil dari pengembangan instrumen penelitian yang telah dilakukan. Penilaian dari tiap pernyataan dimulai dari 0 hingga 1. Kemudian dilakukan proses analisis pada persebaran data dari kuesioner, yang mana difokuskan pada proses analisis indikator dari tiap variabel. Selanjutnya hasil dari analisis keseluruhan data dari hasil evaluasi kuesioner dituliskan dalam tabel final untuk mengetahui dimana letak atau posisi variabel saat ini. Penjelasannya dijabarkan dalam Tabel 2.

  Discussion) yang digunakan sebagai data

  Berikutnya pada tahapan ketiga dilakukan evaluasi kuesioner dengan menggunakan WEBUSE (Website Usability Evaluation) dan kemudian juga dilakukan FGD (Forum Group

  Kemudian untuk penyusunan instrumen penelitian langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Mengembangkan spesifikasi instrumen berdasarkan indikator yang berada di tiap variabel; (2) Menetapkan poin-poin penyataan; (3) Melakukan validasi dan revisi dari pernyataan kepada validator; (4) Membuat pernyataan ke dalam instrumen penelitian yang sesuai; (5) Melakukan uji coba instrumen dengan uji pilot study; (6) Menganalisis hasil uji coba dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas; dan (7) Menetapkan sekumpulan instrumen yang telah sesuai standar. Pada penelitian ini data diperoleh secara langsung dengan cara menyebar kuesioner yang telah disusun menggunakan instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya. Responden yang dipilih untuk mengisi kuesioner adalah responden yang pernah berinteraksi dengan menggunakan situs www.mojokertokan.go.id sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya dalam pengisian kuesioner.

  Pengelola situs web 1 orang Staff kantor Kominfo Kabupaten Mojokerto 32 orang Masyarakat Kabupaten Mojokerto 99 orang Total sampel 132 orang

  Tahap ke empat yaitu pembuatan kebijakan. Setelah dilakukan analisis pada setiap variabel dan analisis kesenjangan, maka langkah selanjutnya yaitu membuat suatu kebijakan berupa rekomendasi perbaikan pada variabel yang masih memiliki kerkurangan dibagian tertentu. Pembuatan rekomendasi mengikuti paduan yang berasal dari U.S. Department of

  Health and Human Services (HHS). Tujuan

  0,677 Good

  nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam Tabel 5 dan untuk laporan letak kategori usabilitas variabel saat ini dapat dilihat pada Tabel 6.

  Navigation and Links dalam pengkategorian

  Variabel Navigation and Links memiliki sepuluh indikator. Dari indikator tersebut didapatkan jumlah pernyataan sebanyak delapan belas butir. Statistik deskriptif untuk variabel

  memiliki nilai persentasase yang paling rendah yaitu 65,81%, sedangkan indikator dengan nilai tertinggi yaitu not deep architecture dengan nilai sebesar 77,84%. Pada rata-rata nilai. Selain itu diketahui pula bahwa variabel tersebut memiliki nilai usabilitas sebesar 0.677 yang dimana menurut level usabilitas pada WEBUSE termasuk dalam kategori good. Pada level ini situs web sudah dianggap baik dalam menjalankan perannya dan memiliki nilai usabilitas yang baik dan hanya perlu sedikit pengembangan lebih lanjut agar dapat mencapai kategori yang lebih baik lagi.

  display space

  menyatakan bahwa keseluruhan indikator berada pada kategori kuat, yang berarti responden kesioner merasa bahwa indikator yang ada sudah dirasa dapat meningkatkan kinerja variabel. Berdasarkan dari nilai mean atau rata-rata yang telah dipersentasekan, diketahui bahwa indikator

  Content, Organization and Readability

  Hasil dari dari statistik deskriptif variabel

  Category Poin Usability Level Usability Content, Organization dan Readability

  penggunaan paduan ini adalah untuk menyajikan rekomendasi penelitian dalam format yang mudah dimengerti, mudah digunakan, dan praktis.

3. HASIL

  67,7% Tabel 4. Nilai Usabilitas Variabel Content, Organization, and Readability

  71,21 Kuat Nilai Content, Organization dan Readability

  77,08 Kuat Not deep architecture (Jangan membuat arsitektur web yang terlalu dalam) 77,84 Kuat Simple navigation menu (Menu navigasi yang sederhana)

  Indikator Mean (%) Kategori Display space (Tampilan jarak) 65,81 Kuat Scroll left and right (Gulir ke kanan dan kiri) 73,86 Kuat Information search (Pencarian informasi) 76,80 Kuat Up-to-date information (Informasi terkini) 73,67 Kuat Follow real world conventions (Mengikuti kebiasaan di dunia nyata) 75,38 Kuat Hyperlink description (Deskripsi pranala) 73,11 Kuat Organisation of information (Informasi terorganisasi dengan baik) 72,73 Kuat No under contruction page (Tidak ada halaman yang sedang dalam kontruksi)

  Tabel 3. Nilai Statistik Deskriptif Indikator Variabel Content, Organization, and Readability

  indikator tersebut didapatkan jumlah pernyataan sebanyak sebelas butir. Statistik deskriptif untuk variabel Content, Organization, and Readability dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam Tabel 3 dan untuk laporan letak posisi usabilitas variabel saat ini dapat dilihat pada Tabel 4.

  Readability memiliki sebelas indikator. Dari

  Variabel Content, Organization, and

  Tabel 5. Nilai Statistik Deskriptif Indikator Variabel

  memiliki nilai evaluasi sebesar 0.585 yang

  Links Navigation and Links

  dimana menurut level usabilitas pada WEBUSE termasuk dalam kategori moderate atau cukup.

  Indikator Mean (%) Kategori

  Pada level ini situs web sudah sudah mampu menjalankan perannya dan memiliki nilai

  Orphan page 60,11 Kuat (Halaman tunggal)

  usabilitas yang baik, namun nilai tersebut masih belum cukup untuk mencapai nilai kesesuaian

  Placement and

content of site map or dari situs web. Maka dari itu diperlukan suatu

64,39 Kuat menu (Penempatan

  perbaikan dan perancangan yang lebih mendetail

  dan isi peta atau menu

  lagi

  situs) Information search 71,40 Kuat

  Variabel User Interface Design memiliki

  (Pencarian informasi)

  delapan indikator. Dari indikator tersebut didapatkan jumlah pernyataan sebanyak

  Link colours (Warna 75,76 Kuat

  sembilan belas butir. Statistik deskriptif untuk

  tautan)

  variabel User Interface Design dalam

  Open new browser

  pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat

  windows (Buka 62,97 Kuat

jendela penjelajah dilihat dalam Tabel 7 dan untuk laporan letak

baru)

  kategori usabilitas variabel saat ini dapat dilihat pada Tabel 8.

  Respond according to user’s expectation 60,32 Kuat (Menanggapi sesuai

  Tabel 7. Nilai Statistik Deskriptif Indikator Variabel dengan harapan User Interface Design pengguna)

  Mean Hyperlink description 56,53 Cukup Indikator Kategori

  (%) (Deskripsi pranala)

  Display space 49,89 Cukup (Tampilan jarak)

  Navigational aids 49,43 Cukup (Navigasi bantu)

  Distracting or irritating komponents Navigation

  62,12 Kuat (Komponen yang consistency 54,36 Cukup mengganggu atau (Kekonsistenan menjengkelkan) navigasi) Link colours (Warna

  Nilai Navigation and Links 58,5% 63,26 Kuat tautan) Consistent design

  64,39 Kuat (Desain yang Tabel 6. Nilai Usabilitas Variabel Navigation and konsisten)

  Links Use of colour Poin

  (Penggunaan dari 55,49 Cukup Category Level Usability Usability warna) Respond according Navigation dan 0,585 to user’s expectation Moderate

  Links (Menanggapi sesuai 61,17 Kuat dengan harapan

  Hasil penelitian diketahui bahwa indikator

  pengguna)

  yang berada dalam variabel Navigation and

  Nilai User Interface Design 48,4% Links berada pada kategori kuat dan cukup.

  Dalam hal ini berarti masih terdapat beberapa indikator yang masih dianggap kurang memadai beberapa responden. Berdasarkan dari nilai mean atau rata-rata yang telah dipersentasekan, diketahui bahwa indikator navigational aids memiliki nilai persentasase yang paling rendah yaitu 49,43%, sedangkan indikator dengan nilai tertinggi yaitu link colours dengan nilai sebesar 75,76%. Hasil dari nilai usabilitas variabel menyatakan bahwa variabel Navigation and

  Tabel 8. Nilai Usabilitas Variabel User Interface Design

  Indikator Mean (%) Kategori Display space (Tampilan jarak) 56,91 Cukup Scroll left and right (Gulir ke kanan dan kiri)

  Effectiveness

  Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa hampir keseluruhan kategori dari indikator pada variabel Performance and

  0,523 Moderate

  Category Poin Usability Level Usability Performance dan Effectiveness

  52,3% Tabel 10. Nilai Usabilitas Variabel Performance and Effectiveness

  51,14 Cukup Nilai Performance and Effectiveness

  66,57 Kuat Navigational aids (Navigasi bantu) 50,28 Cukup Images (Gambar- gambar) 51,61 Cukup Fancy widget (Kotak alikasi yang berlebihan)

  50,28 Cukup Organisation of information (Informasi yang terorganisasi)

  71,21 Kuat Respond according user’s expectations (Menanggapi sesuai dengan harapan pengguna) 55,78 Cukup Follow real world conventions (Mengikuti kebiasaan di dunia nyata) 58,14 Cukup Hyperlink description (Deskripsi pranala) 53,31 Cukup Consistent design (Desain yang konsisten)

  60,04 Kuat Link colours (Warna dari tautan) 56,06 Cukup Download time (Waktu 53,98 Cukup pengunduhan) Back button (Tombol kembali) 53,41 Cukup Open new browser windows (Buka jendela penjelajah baru)

  60,13 Kuat Information search (Pencarian informasi)

  60,04 Kuat Accessible (Kemudahan pengaksesan)

  Tabel 9. Nilai Statistik Deskriptif Indikator Variabel Performance and Effectiveness

  Category Poin Usability Level Usability User Interface Design

  pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam Tabel 9 dan untuk laporan letak kategori usabilitas variabel saat ini dapat dilihat pada Tabel 10.

  Performance and Effectiveness dalam

  Variabel Performance and Effectiveness memiliki delapan belas indikator dimana masing-masing indikator memiliki pernyataan sebanyak dua. Dari indikator tersebut didapatkan jumlah pernyataan sebanyak dua puluh tujuh butir. Statistik deskriptif untuk variabel

  masih memiliki beberapa kekurangan yang masih perlu diperbaiki khususnya pada bagian antarmuka sistem.

  moderate atau cukup. Pada kondisi ini, situs web

  terendahnya dimiliki indikator display space dengan nilai 49,89%. Nilai usabilitas pada variabel User Interface Design sebesar 0,484, dimana nilai tersebut termasuk dalam kategori

  design dengan nilai 64,39% dan nilai

  sudah berada dalam kategori kuat. Untuk nilai rata-rata yang telah dipersentasekan, nilai tertinggi dimiliki oleh indikator consistent

  colour . Sedangkan untuk 4 indikator yang lain

  kondisi cukup yaitu display space dan use of

  Interface Design terdapat 2 indikator dengan

  Diketahui bahwa pada variabel User

  0,484 Moderatae

  berada dalam kategori cukup. Dari keseluruhan indikator, hanya terdapat 5 indikator yang termasuk dalam kategori kuat, sedangkan sisanya berada dalam kategori cukup. Sehingga dapat diketahui bahwa pada kategori ini masih terdapat indikator-indikator yang perlu lebih diperhatikan lagi, sehingga kinerja dari kategori bisa menjadi lebih baik, Indikator yang memiliki nilai tertinggi yaitu open new browser

  windows

  Hasil analisis variabel dengan menggunakan WEBUSE diketahui bahwa nilai dari variabel

  Navigation and Links masih terdapat

  Hasil analisis yang telah dilakukan pada tabel 5 dan 6 diketahui bahwa pada variabel

  in top center (meletakkan item yang penting dibagian tengah atas).

  dan terlalu bertumpuk); (2) Place important item

  display (menghindari tampilan yang berantakan

  pada kategori ini, dengan harapan meningkatnya nilai pada indikator ini, meningkat pula nilai dari level usabilitas yang ada. Menurut penjelasan yang ada display space berhubungan dengan penataan dari layout dari situs webMenurut panduan yang digunakan perbaikan dari variabel ini yaitu mengarah pada: (1) Avoid cluttered

  space . Perbaikan lebih lanjut dapat dilakukan

  dari indikator dari variabel ini telah berada pada posisi yang kuat, walaupun masih terdapat 1 indikator yang memiliki nilai yang mendekati batas bawah dari nilai indikator situs web. Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa indikator yang memiliki nilai yang mendekati batas bawah dari kriteria interpretasi adalah indikator display

  Readability diketahui bahwa keseluruhan nilai

  Dari proses analisis yang telah dilakukan pada variabel Content, Organization, and

  4. PEMBAHASAN

  Performance and Effectiveness tingkat kesenjangan yang terjadi tidak lebih tinggi.

  0,523. Berdasarkan kategori level usabilitas, nilai dari variabel ini masih berada di kategori moderate atau cukup, sehingga dapat diketahui bahwa variabel ini masih memiliki kekurangan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan pada kinerja dari variabel. Kesenjangan yang dimiliki variabel ini memiliki kondisi yang hampir serupa dengan variabel User Interface Design dan Navigation and Links, namun pada variabel

  Performance and Effectiveness saat ini adalah

  cukup, sehingga dapat diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan pada ketegori ini. Selain itu dilihat dari hasil analisis yang sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki nilai yang paling kecil diantara variabel yang lainnya. Kesenjangan yang terjadi pada variabel ini merupakan kesenjangan yang harus waspadai, hal ini dikarenakan jarak antara kategori ideal yang harus dicapai dengan kondisi saat ini memiliki jarak nilai yang cukup jauh.

  dengan nilai 71,21% dan indikator dengan nilai terendah yaitu images dengan persentase nilai sebesar 49,62%. Nilai usabilitas pada variabel Performance and Effectiveness adalah 0,552. Berdasarkan level usabilitas yang terdapat pada WEBUSE, variabel ini berada dalam level moderate atau cukup, yang berarti variabel ini masih perlu perbaikan di beberapa indikator yang masih nilai dibawah nilai rata- rata keseluruhan indikator.

  Design masih berada di kategori moderate atau

  kategori dari level usabilitas, User Interface

  Design saat ini adalah 0,484. Berdasarkan

  Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa nilai variabel User Interface

  termasuk dalam kondisi yang tidak terlalu besar namun masih perlu dikhawatirkan, hal ini dikarenakan nilai dari variabel berada pada nilai tengah dari kondisi poor dan good.

  Links . Pada variabel ini kesenjangan yang ada

  Pada variabel Navigation and Links diketahui bahwa nilai variabel saat ini adalah 0,585. Menurut tabel hubungan poin dan level usabilitas, variabel Navigation and Links masih berada di kategori moderate atau cukup. Sehingga dapat diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan pada variabel Navigation and

  yang terjadi pada variabel ini merupakan kesenjangan yang sifatnya masih dapat ditoleransi, hal ini dikarenakan kesenjangan yang terjadi tidak terlalu besar atau bahkan minimum.

  Organization, and Readability . Kesenjangan

  baik. Sebagaimana prinsip dari WEBUSE, kondisi suatu variabel usabilitas yang baik dan terpercaya yaitu ketika variabel tersebut berada pada level excellent atau sangat baik, maka dari itu dapat diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan pada variabel Content,

  Readability masih berada di kategori good atau

  Pemerintah Kabupaten Mojokerto saat ini adalah 0,677. Sesuai dengan kategori pada level usabilitas, variabel Content, Organization, and

  Organization, and Readability pada situs web

  Setelah diketahui hasil dari nilai statistik dan kategori usabilitas situs web saat ini selanjutnya dilakukan analisis kesenjangan. Hasil analisis variabel dengan menggunakan WEBUSE diketahui bahwa nilai variabel Content,

  kesenjangan. Kesenjangan yang terjadi pada variabel termasuk dalam kesenjangan yang bersifat sedang. Kesenjangan terjadi dikarenakan masih terdapat indikator yang memiliki nilai dibawah rata-rata dari nilai variabel. Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan kepada reponden, terdapat beberapa masalah yang dianggap dapat mengurangi nilai dari indikator variabel ini. Permasalahan yang ada contohnya seperti link yang tidak memiliki penjelasan lengkap di dalamnya, navigasi bantu yang kurang merespon, link yang tidak dapat diakses, dan link yang agak membingungkan posisinya. Berdasarkan panduan yang digunakan maka perbaikan dilakukan pada : (1) Use text for links (pembuatan link dengan menggunakan teks untuk mempermudah pengaksesan); (2) Link to

  related contents (membuat link yang

  yang familiar dengan pengguna situs web); (4)

  Department of Health and Human Services (HHS) . Pada variabel Content, Organization, and Readability perbaikan

  3. Rekomendasi perbaikan menggunakan panduan berupa guidelines, yaitu U.S.

  2. Dari keseluruhan variabel yang digunakan belum ada yang mampu mencapi ke level usabilitas excellent (sesuai dengan ketentuan WEBUSE) atau sangat baik, sehingga dapat dikatakan bahwa masih terdapat kesenjangan yang terjadi pada keempat variabel tersebut. Kesenjangan yang terjadi merupakan kesenjangan yang masih bisa ditoleransi dikarenakan jarak dari kategori yang ingin dicapai dengan kategori saat ini tidak telalu jauh, sehingga perbaikan yang perlu dilakukan merupakan perbaikan yang bersifat minor. Perbaikan minor hanya dilakukan pada indikator dari tiap variabel yang masih dianggap kurang oleh responden berdasarkan hasil dari kuesioner.

  pada kategori moderate. Sedangkan variabel Performance and Effectiveness memiliki nilai 0,523 juga berada pada kategori moderate.

  Interface Design adalah 0,484 dan berada

  memiliki nilai usabilitas sebesar 0,585 dan berada pada kategori moderate atau good. Nilai usabilitas variabel User

  good atau baik. Variabel Navigation and Links

  sebesar 0,677 dan termasuk dalam kategori

  Readability , memiliki nilai usabilitas

  Variabel Content, Organization, and

  5. KESIMPULAN 1.

  ukuran atau desain dari item secara konsisten, sehingga item tersebut tidak terlalu memakan tempat terlalu banyak).

  Format items consistenly (melakukan format

  widgets (memilih tampilan dari menu widget

  mengarahkan pada konten yang berhubungan); (3) Use meaningful link labels (membuat label untuk sekumpulan

  (pastikan bahwa gambar tidak akan mempengaruhi proses download atau unduh dari halaman situs web); (2) Limit the use of images (batasi penggunaan dari jumlah dan ukuran dari gambar untuk situs web); (3) Use familiar

  Ensure that images do not slow downloads

  permasalahan pada variabel ini yang diungkapkan responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar yaitu: ukuran gambar yang tidak konsisten, banyaknya gambar yang digunakan, dan tombol kembali ke halaman sebelumnya. Sehingga rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut : (1)

  Performance and Effectiveness . Beberapa

  Dari proses analisis yang telah dilakukan pada tabel 9 dan 10 diketahui bahwa hampir keseluruhan nilai dari indikator dari variabel ini berada pada kategori cukup. Walaupun terdapat indikator yang memiliki nilai kuat, namun indikator yang berada di kategori cukup mampu membuat keseimbangan nilai dari variabel

  gelap dan sederhana untuk latar dengan warna yang kontras).

  backgrounds (penggunaan tulisan yang lebih

  lebih kecil daripada indikator yang lain. Namun menurut beberapa responden walaupun indikator yang lain sudah mencukupi, tapi indikator tersebut masih dirasa kurang untuk mencapai usabilitas yang sesuai harapan. Permasalahan desain yang sering diungkapkan oleh responden yaitu adanya rancangan desain yang kurang familiar; desain yang terlalu memaksakan, dan posisi peletakan fungsi atau navigasi. Rekomendasi pebaikan dari variabel ini yaitu: (1) Use dark text on plain, high-contrast

  space dan use of colours memiliki nilai yang

  Pada hasil analisis yang telah dijelaskan, diketahui bahwa variabel User Interface Design berada dalam level moderate atau cukup. Dari hasil analisis kesenjangan, diketahui bahwa penataan dari desain antar muka pengguna masih memiliki nilai yang kurang memadai di beberapa indikator. Walaupun beberapa indikator telah berada di kategori kuat, namun nilai tersebut belum mampu meningkatkan nilai usabilitas situs web. Berdasarkan tabel 5 indikator display

  short (pastikan navigasi masih dalam jangkauan yang pendek dan tidak terlalu panjang).

  yang memiliki kesamaan); (4) Keep navigation-only pages

  link

  ditujukan pada perbaikan dari layout. Untuk variabel Navigation and Links rekomendasi perbaikan diarahkan pada cara pembuatan

  link

  yang tepat agar lebih mudah diakses pengguna, membuat label yang tepat untuk sekelompok link yang memiliki sifat yang sama, dan menjaga desain navigasi agar tetap konsisten. Pada variabel User Interface

  Design perbaikan diarahkan pada pemilihan

  warna yang tepat untuk tulisan dan latar belakang. Rekomendasi perbaikan untuk variabel terakhir yaitu Performance and

  Effectiveness lebih ditujukan pada pemilihan

  ukuran grafis yang sesuai untuk situs web, pembatasan penggunaan grafis yang berlebihan, penggunaan aplikasi tambahan yang mudah untuk dipahami, dan penataan desain yang konsisten.

  International Journal of Computer Science and Information Technology Research, 2 (2), 415-426.

  Tersedia di: <https://www.infosys.com/manufacturi ng/resource-center/Documents/web- performance-optimization.pdf>. Sridevi, S. 2014. User Interface Design.

  performance optimization . [online]

  Shivakumar, S. 2007. Presentation tier

  Conference on Human Factors in Computing Systems, Portland, Oregon, USA, 761-770.

  Feature congestion: a measure of display . In Proceedings of the SIGCHI

  Rosenholtz, R., Yuanzhen Li, Jonathan Mansfield, & Zhenlan Jin. 2005.

6. DAFTAR RUJUKAN

  Nielsen, J. 2014. A Link is a Promise. Nielsen

  Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT.

  [online] Tersedia melalui: < https://www.researchgate.net/publication/ 265685771_Web_Navigation_Systems_fo r_Information_Seeking>.

  Zheng, J. G. 2015. Web Navigation Systems for Information Seeking. Researchgate.

  Pusat Data Elektronik Kabupaten Mojokerto. [wawancara] Komunikasi personal, 16 Januari 2017, 09:20.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wijanarko, A. 2017. Wawancara pada kantor

  Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik .

  Experience Basics. [online] Tersedia di: <https://www.usability.gov/what-and- why/user-experience.html>[Diakses 12 April 2017]. Widoyoko, E.P. 2009. Evaluasi Program

  User Experience Basics . User

  Gramedia Pustaka Utama. U.S. Department of Health & Human Services.

  Chiew, T.K. & Salma Salim. 2003. Webuse: Website Usability Evaluation Tool.

  Nourman Group. [online] Tersedia

  Malaysian Journal of Computer Science , 6 (1), 47-57.

  Leavitt, M.O. & Shneiderman. 2007. Research-

  Based Web Design & Usability Guidelines. Washington: U.S.

  Government Printing Office. Hasan, L. 2014. Evaluating the Usability of

  Educational Websites Based on Students' Preferences of Design Characteristics . International Arab Journal of e-Technology, 3 (3), 179-192.

  Muntean, C. H., Jennifer McManis & John Murphy. 2001. The Influence of Web

  Page Images on the Performance of Web Servers . Dublin City University.

  Provus, M. 1969. The Discrepancy Evaluation Model : An Approach to Local Program Improvement and Development.

  di:<https://www.nngroup.com/articles/l ink-promise/> [Diakses 27 Maret 2017].

  Washington D.C. Pittsburg Public Schools.