GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (Iodine Deficiency Disorders)

GANGGUAN GANGGUAN

  

AKIBAT KEKURANGAN

AKIBAT KEKURANGAN

YODIUM YODIUM

(Iodine Defiieniy

  

(Iodine Defiieniy

Disorders) Disorders)

  

Bambang Wirjatmadi

Merryana Adriani

Triska Susila Nindya

Departemen . Gizi FKM Universitas Airlangga

  Definisi sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh kekurangan yodium

secara terus-menerus dalam waktu

yang lama

  Perempuan dengan pembesaran kelenjar gondok dan anak yang mengalami kreatinisme

  • Dapat terjadi pada semua kelompok umur dan tingkat ekonomi
  • GAKY umumnya tidak menimbulkan kematian
  • But the most important and widespread IDDs are varying degrees of brain damage (which

    can result in severe apathy and/or

    deafness).

  Yodium diperlukan untuk pembentukan hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid

  Penyebab

1. Kekurangan Yodium

   rendahnya intake yodium,

 zat goitrogenik dalam makanan

 rendahnya kadar yodium dalam

sumber bahan pangan dan air

1. Rendahnya intake yodium

  1. Kandungan yodium makanan & intake yodium total sangat bervariasi,  tergantung geokimiawi tanah.

  2. Asupan yodium tumbuhan sumber makanan pokok serta bahan pangan hewani  ikut terpengaruh 3. kandungan yodium dapat berkurang/menyusut selama proses pengolahan. Cara penggunaan garam yang akan mengakibatkan menurunnya kandungan yodium apabila :

  1. Dibubuhkan pada saat masakan mendidih, tetapi dimasukkan setelah masakan diangkat dari tungku, karena kadar KIO3 dalam makanan akan menurun

  2. Bila makanan dalam kondisi asam, makin asam makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dalam makanan

  Zat Goitrogenik dalam Makanan

  • Goitrin  senyawa antitiroid terdapat pada tanaman dalam bentuk precusor disebut progoitrin
  • Progoitrin ditemukan pada : ketela pohon, kol, kale, brokoli, lobak, sayur-sayuran sebangsa kubis dan turnip.
  • progoitrin mudah dirusak oleh panas atau pemasakan.

  Terdapat 2 macam zat goitrogenik menurut jenis asalnya yaitu :

  1.Zat goitrogenik alami adalah linamarin pada singkong, getah pada labu siam, kulit ari kacang tanah, kol dan belerang pada gunung berapi.

  2. Zat goitrogenik non alami meliputi goitrogenik dari bahan pencemar yaitu pemakaian pupuk urea yang berlebihan, pestisida dan bakteri coli. Rendahnya Kadar Yodium dalam Sumber Bahan

Pangan dan Air

  1. Proses erosi tanah  terkikisnya yodium dalam tanah

  2. Tanah sarang yang tidak dapat menampung /menyimpan air,  yodium meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam  akar tanaman pangan tidak dapat menjangkau

  3. Over eksploitasi tanah dan pencemaran limbah pada tanah pertanian

  Penyebab

2. Faktor Blocking Agent

   Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan  Penggunaan bahan makanan

tambahan (“food additive”) yang

berlebihan (menghambat pemanfaatan yodium oleh kelenjar thyroid)

  Penyebab

3. Kekurangan selenium

  konsumsinya kurang atau kandungan selenium dalam bahan makanan dan air minum kurang selenium merupakan komponen esensial dari enzim iodotironin 5-deiodinase menghambat pembentukan t3 dari t4  TSH rendah

  

Penyebab

4. Peniemaran logam berat (Pb, Hg, Cd)

  Menghambat pemanfaatan yodium Logam berat membentuk ikatan yang kuat dengan senyawa kompleks yang sulit

dipecahkan (fenomena blocking agent) 

yodium dalam tubuh tidak dapat digunakan untuk pembentukan hormon tiroid.  berkurangnya hormon tiroid 

  Penyebab

5. Defisiensi protein

  Dalam kelenjar gondok, tiroksin dan

triiodotironin bergabung dalam sebuah

molekul protein membentuk thyroglobulin dan merupakan bentuk yodium untuk disimpan.

  Penyebab

  

6. Defsiensi Vitamin A: menurunkan

sintesa hormon tiroid

  7. Defsiensi Zat Besi

  8. Yodium Ekses (Kelebihan Konsumsi Yodium): Yodium dosis tinggi menghambat efek stimulasi normal TSH terhadap proteolisis tiroglobulin sehingga mengganggu sekresi

  Diagnosis Indikator Menentukan Endemisitas GAKY

  • indikator klinis -indikator biokimia.

    Pemilihan indikator penilaian tingkat endemisitas

    GAKY di masyarakat harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain :
    • Apakah teknik penilaian dapat diterima oleh masyarakat
    • Bagaimana visibilitasnya
    • Biaya

  Penilaian GAKY

  • Pengukuran Kelenjar Gondok - Palpasi - Ultrasonograf • Kadar Yodium Urine • Pengukuran TSH (Tyroid Stimulating Hormone) dan Tyroglobulin • Pengukukuran lain: Hormon Tiroksin

  

Palpasi

  • Palpasi dapat digunakan dalam survey di masyarakat, tetapi hasilnya kurang akurat krn perlu tenaga yang sangat profesional, dan faktor sensitifitas setiap petugas palpasi berbeda-beda
  • Awalnya ada lima kriteria
  • Selanjutnya disederhanakan menjadi 3 kriteria

  Klasifi Tanda kasi

  Normal O

  Kelenjar gondok teraba, lebih besar dari ruas jari

  IA terakhir ibu jari tengah

  IB Kelenjar gondok terlihat bila penderita tengadah

  II Kelenjar gondok terlihat pada posisi kepala normal

  III Kelenjar gondok cukup besar dan dapat dilihat pada jarak jauh

  Kriteria Pembesaran Gondok

  Klasifi Tanda kasi

  O Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

  I Ada pembesaran kelenjar gondok tetapi tidak terlihat Ada pembesaran kelenjar gondok dan terlihat

  II pada posisi normal Kriteria Pembesaran Gondok

  • Data hasil palpasi pada anak usia sekolah digunakan untuk penentuan tingkat endemisitas suatu daerah
  • Data prevalensi gondok yang digunakan adalah prevalensi gondok total (Total Goiter Rate/TGR).

  Status Endemisitas Prevalensi TGR Non Endemik < 5,0% Endemik Ringan 5,0-19,9% Endemik Sedang 20,0-29,9%

  

Kadar TSH

  • • Dilakukan dgn menggunakan blood spot

    pada kertas saring atau serum
  • Peningkatan TSH terlihat pada IDD tingkat sedang atau berat
  • • Bukan indikator yang baik untuk menilai

  IDD pada anak sekolah dan dewasa

  • Blood spot TSH pada bayi baru lahir

    merupakan indikator yang baik  bayi punya cadangan yodium terbatas,

Tingkat endemisitas berdasarkan Kadar TSH

  Kadar TSH darah (µ/ml) Tingkat Endemisitas 3,0-19,9 20,0-39,9 > 40,0 Ringan Sedang Berat

  

Kadar Yodium Urine

  • Indikator yang baik untuk menilai

  IDD

  • Hampir semua yodium dalam tubuh diekskresikan secara perlahan melalui urin, dan sekitar 90% kandungan yodium yang dikonsumsi dibuang melalui urin.

  Kriteria epidemiologi untuk menilai GAKY berdasar Median Kadar Yodium Urine

  Indikator lain

  • Penilaian T4 dan T3 umumnya tidak direkomendasikan
  • Hasilnya kurang sensitif jika dibanding metode yang lain
  • Biaya lebih mahal dan perlu alat canggih
  • Membutuhkan sampel darah dalam volume yang lebih banyak

  SPEKTRUM GAKI PADA MASA TUMBUH

KEMBANG (Hetzel 1987)

  PEMETAAN SPEKTRUM GAKY :

  1) WANITA HAMIL: abortus 2) JANIN:Lahir mati, cacat bawaan,kematian perinatal, kematian bayi ; kretinisme, disertai/tdk oleh mental retarded; bisu,tuli,cebol,kaku,juling,lumpuh

  3) NEONATUS ; Gondok Neonatus,Hypothyroid neonatus.

4) ANAK & REMAJA : Gondok, Hypothyroid

  Remaja; Perkembangan fisik & mental terganggu, retardasi pertumbuhan fisik 5) DEWASA: Gondok & berbagai komplikasinya (gangguan nafas dan susah menelan); hypothyroid,gangguan mental, Produktivitas rendah,Gangguan kesehatan fertilitas

  

Bentuk khas gondok endemik pada tiga orang

ibu Himalaya (Delange, 2000).

  Kretin neurologik Kretin miksedematous

  Children with neurological cretinism

  Chinese adults with

hypothyroid cretinism Women with large goitres

Women with nodular goitres

  Communities at risk of iodine defciency

  Penanggulangan GAKY

  1. Jangka Pendek: distribusi kapsul yodium (200 mg/kapsul) di daerah endemik sedang dan berat (jika tk kecacingan tinggi hrs dilakukan deworming sebelum pemberian kapsul yodium krn cacing dpt menghambat absorpsi kapsul yodium)

  

Penanggulangan GAKY

2. Jangka Panjang

a) Yodisasi garam: 30 -80 ppm KI atau KIO3.

  b) Promosi penganekargaman pangan dan menu c) Penurunan konsumsi pangan goitrogenik

d) Fortifkasi (susu, saus ikan Thailand,

gula Sudan)

  

Hal yang perlu diperhatikan

  • Peningkatan Konsumsi Yodium Dan Selenium • Pencegahan Erosi Tanah (Terhadap

  Mikromineral) dan Pencemaran Lingkungan (Terhadap Logam Berat)