MAKALAH SOSIOLOGI PEMBANGUNAN Pembanguna docx

MAKALAH SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
“Pembangunan Ekonomi di Indonesia”
Dosen: Dra. Lies kumaradewi, M.I.P

Disusun oleh:
Sulaiman
13.63.201.0052
Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
Tahun Ajaran 2016
Jl. Imam Bonjol No. 468, Langkapura Bandar Lampung 35154

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .........................................................................................................
1.2 Rumusan masalah .....................................................................................................

1.3 Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pembangunan ekonomi ...........................................................................
2.2 Kriteria pembangunan ...............................................................................................
2.3 Latar belakang adanya pembangunan .......................................................................
2.4 Tujuan pembangunan ................................................................................................
2.5 Faktor-faktor pembangunan ......................................................................................
2.6 Masalah pembangunan di Indonesia .........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kesadaran, karena penyusun dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan makalah ini pada
waktu yang telah di tentukan dan makalah ini sebagai salah satu tugas Sekolah yang berjudul
PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA.


Judul ini dipilih karena penyusun tertarik dengan masalah pembangunan ekonomi di
Indonesia. Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945 serta menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan
kesejahteraan sosial.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,sehingga penyusun mengharap
kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam proses
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 dan dari saat itulah bangsa
Indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan yaitu tidak
lain adalah menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia

terdiri dari pulau-pulau besar maupun kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan
terdiri dari bermacam-macam suku dan kebudayaan. Tidaklah mudah bangsa Indonesia
melaksanakan pembangunan dengan keadaan yang beranekaragam. Tentu pembangunan
tersebut harus disesuaikan dengan keadaan wilayah dimana pembangunan itu dilaksanakan.
Penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa lebih, kekayaan alam melimpah ruah
yang terbentang diseluruh nusantara. Hal ini merupakan suatu modal yang sangat penting
bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia sangatlah
besar dan sangat mendukung keberhasilan pembangunan.
Rakyat Indonesia belum merasa sejahtera meskipun sumber daya alam yang dimilki
bangsa sangat besar. Sepertinya tujuan-tujuan pembangunan belum tercapai dan masih
banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pembangunan juga belum
merata diseluruh pelosok tanah air, masih banyak daerah-daerah terutama diluar Jawa yang
membutuhkan perbaikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
Pembangunan memeng perlu tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan pembangunan itu sendiri dibedakan menjadi tiga
jangka waktu yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan. Maka dengan demikian
jika pembangunan akan dilaksanakan perlu ditinjau terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
pembangunan itu termasuk jangka panjang, menengah atau tahunan. Sehingga pembangunan
itu dapat dilaksanakan dengan biaya yang seminimal mungkin dan mendapat hasil yang
semaksimal mungkin.


1.2 Rumusan Masalah

Pengertian Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan
perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Dalam mengimplementasikan
Pembangunan Nasional senantiasa mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang
universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, serta kokoh, baik kekuatan moral maupun etika bangsa Indonesia.

Di dalam makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain :
1.

Pengertian pembangunan ekonomi

2.

Kriteria atau ciri-ciri pembangunan ekonomi


3.

Latar belakang adanya pembangunan ekonomi

4.

Tujuan pembangunan ekonomi

5.

Faktor-faktor pembangunan ekonomi

6.

Masalah pembangunan ekonomi di Indonesia

1.3 Tujuan
Tujuan pembangunan ekonomi. Pada umumnya, tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tersebut, pembangunan harus diarahkan pada hal-hal berikut.

a. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat.

b. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan meningkatkan pendapatan dan
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya, serta
martabat bangsa.
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan membebaskan dari
perbudakan, ketergantungan, kebodohan dan penderitaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh
system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan

teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
masyarakat.
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula
diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui

kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Pembangunan ekonomi yaitu:
·
·

Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk.
Suatu proses meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dalam jangka panjang.
Definisi Pembangunan Ekonomi :
1. JOHAN GALTUNG
Pembangunan merupakan upaya untuk memenuhan kebutuhan dasar manusia, baik
secara individuao maupun kelompok, dengan cara-cara yang tidak menimbulkan kerusakan,
baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan alam
2. MAPPADJANTJI AMIEN
Pembangunan adalah proses yang bersifat evolutif, adaptif, dan partisipatif
3. JAKOB OETAMA
Pembangunan adalah usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam proses
pembangunan terdapat unsur heroisme, unsur konflik, unsur frustasi, unsur romantik, dan
unsur manusiawi yang mendalam

4. MOHAMMAD ALI

Pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana dalam melakukan
perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia
5. BENNY H. HOED
Pembangunan adalah upaya sistematis melepaskan diri dari keterbelakangan dan
upaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
6. DRS. JOKO UNTORO
Pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam
struktur ekonomi dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per
kapita.

2.2 Kriteria Pembangunan Ekonomi
1. adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai
pemerataan
2. terjadinya perubahan struktur ekonomi
3. adanya perkembangan teknologi
4. adanya peningkatan kesejahteraan yang merata


2.3 Latar Belakang Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,
terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan
senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju

suatu kehdiupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa
(Tjokroaminoto & Mustopadidjaya, 1988; Siagian, 1985).Pembangunan Nasional bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 serta
menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Pasal 33 UUD 1945,
sebagai dasar untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui
peranan dan keberpihakan negara dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.
·

Pada awal tahun ini, konsep pembangunan sosial mulai populer dalam lingkup
pekerjaan sosial Kemunculan konsep pembangunan sosial merupakan refleksi atas evaluasi
terhadap jalannya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dinilai menyisakan
distorsi masalah sosial seperti kemiskinan. Era industrialisasi telah mendorong kemajuan
kapitalisme yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi sehingga aspek-aspek sosial

terabaikan.

·

Seiring dengan kemajuan kapitalisme, meningkat pula tekanan masalah sosial sehingga
menyadarkan akan pentingnya konsep pembangunan yang tidak hanya bertujuan
meningkatkan kualitas hidup manusia dari aspek fisik, tetapi juga merespon masalah
pembangunan

yang

terdistorsi.

Pembangunan

terdistorsi

dianggap

sebagai


residu

pembangunan yang muncul karena paradigma yang salah tentang pembangunan di mana
pembangunan yang terjadi tidak lagi berorientasi pada kesejahteraan manusia Oleh karena
itu, konsep pembangunan sosial hadir untuk melengkapi proses pembangunan ekonomi.

.
2.4 Tujuan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan
mewujudkan landasan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan.
Misi pembangunan nasional di bidang ekonomi berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi
beserta dampak yang ditimbulkan, mengatasi pengangguran yang semakin meningkat,
kesenjangan ekonomi antarpelaku ekonomi dan antara pusat dan daerah, serta pemerataan
pendapatan, dan masalah ekonomi lainnya.
1. meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutu-han hidup
2. memperluas distribusi barang kebutuhan pokok
3. memperluas kesempatan kerja
4. memperbaiki kualitas pendidikan
5. meningkatkan pendapatan masyarakat

2.5 Faktor-Faktor Pembangunan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya
selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.

Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber

daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang
dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan
dan kekayaan laut.

Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.

FAKTOR PENDORONG
Dalam pembangunan terdapat beberapa faktor sebagai pendorong maupun
penghambat. Faktor-faktor tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sikap mental dan nilainilai budaya. Berikut uraian singkat tentang faktor pendorong dan faktor penghambat
pembangunan:
a) berorientasi ke masa depan,
b) mampu berinovasi,
c) menghargai karya,
d) percaya akan kemampuan sendiri,
e) berdisiplin tinggi,
f) bertanggung jawab.

Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa faktor pendorong pembangunan adalah adanya
nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut
a) nilai budaya yang berorientasi ke masa depan
b) nilai budaya yang berkhasiat untuk mengeksploitasi lingkungan dan kekuatan-kekuatan
alam
c) nilai bangsa tetap mau berusaha/berikhtiar
d) nilai budaya gotong royong

2.6 Masalah Pembangunan di Indonesia
1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan

ekonomi dapat dilihat melalui produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering
terkendala masalah modal dan investasi. Indonesia bergantung pada modal dari investasi
pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi haiknya harga minyak dunia.
Kenaikan minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan
disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan
harga minyak menyebabkan harga barang lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat
menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan masyarakat.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil.
Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum.
Akibatnya, masyarakat tidak dapat secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis
kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89
juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan
ditunjang adanya penurunan komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan
komoditas bukan makanan.
3. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan

pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak dapat terserap
dalam lapanganya sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun
2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari
2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal
ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di
Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di
bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja/sumber daya manusia,
menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan
informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga
kerja.
4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam
masyarakat terdapat kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi dan kelompok
masyarkaat denga penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.
Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan
permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam
memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan
kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah
dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburuan
sosial masyarakat.
5. Inflasi

Berdasarkan data BPS inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang
terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan barang
dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi
ditandai oleh kenaikan harga baarang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan
penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya
kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarkat terhadap kinerja pemerintah,
melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya
inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan
biaya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
perhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian
bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan
Pembangunan Nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh
rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan
berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masingmasing.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan Nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, melestarikan lingkungan
hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban
dan keamanan, dan sebagainya.

Pembangunan Nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah
yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya Pembangunan Nasional bertujuan untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan
batin.

Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat
hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran,
pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh

pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembanguanan sarana dan prasarana ibadah,
pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.

3.2 Saran
·

Ttidak terlalu bergantung pada impor. membeli produk dalam negeri agar masyarakat

·

lebih produktif yang pada akhirnya tingginya nilai prouksi dapat diekspor
Sebaiknya rakyat juga ikut berpartisipasi aktif dalam membangun perekonomian, karena

·

pembangunan ekonomi didukung oelh struktur sosial dan sikap masyarakat
Jika bisa berproduksi lebih baik dan mengurangi tekanan akibat masalah politik dan
sosial maka perekonomian bisa tumbuh. Jika pemerintah bisa mendorong produksi buatan
dalam negeri maka perekonomian domestik bisa tumbuh, namun jika banyak barang-barang
impor yang membanjiri pasar maka perekonomian domestik sulit untuk bisa berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta, 2010
http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf
http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dan-tujuan
pembangunan.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pembangunan-nasional-definisi.html