laporan praktikum mikrobiologi pengenala (2)

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI HUTAN
”Pengenalan Alat-Alat Laboratorium’’

OLEH:
HESTI
M1A1 15 047

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroskop membantu kita melihat benda yang berdiameter 0,1 mm,
misalnya sel, jaringan dan berbagai organisme kecil lainnya. Oleh karena
itu,dalam penelitian khususnya dalam penelitian benda-benda kecil, mikroskop
sangat di butuhkan. Sebagai generasi muda, kita dituntut untuk mampu
mengoperasikan mikroskop agar kelak kita dapat mengungkap rahasia kehidupan

khususnya yang berhubungan dengan benda-benda berukuran kecil bahkan yang
berukuran sangat kecil.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat pelakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya, maka dari itu kita harus mengetahui alat-alat laboratorium agar
dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akurat. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Di dalam mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan
sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia.

1.2. Tujuan
1. Dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang
dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis
2. Dapat mengoperasikan peralatan dan mengetaui cara penanganannya agar
dapat berfungsi dengan benar.


II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk
dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia
mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga
diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian, Mikroorganisme ini
juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media
buatan, dan tingkat pembiakannya relatif cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut,
maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang
merugikan maupun yang menguntungkan (Darkuni, 2005).
Pengajaran melalui praktikum laboratorium adala kegiatan penerapan
metoda ilmiah, terdapat banyak klaim bahwa kegiatan praktikum laboratorium
dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains ataupun sikap ilmiah
praktikan. Biasanya berbagai materi praktikum yang dilakukan oleh praktikan
tergolong luar biasa, yaitu bertujuan untuk mengungkap fakta-fakta sains maupun
memverifikasi teori-teori sains (Sumintono, 2010).
Jasad hidup yang ukurannya .Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya
karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasa ditingkat

tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran
mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,001 mm (Sartika, 2005).

Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat

dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,
biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph (Mahmud, 2014).
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan karena tidak mungkin
semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan
dalam waktu relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan
pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto, 2004).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian,

data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang.. Untuk itu penting bahwa kita harus mengenal dan
mengetahui nama alat serta spesifikasi alat tersebut. Bukan hanya itu saja kita pun
harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut dan apa prinsip kerjanya
(Alaydrus, 2014).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat Dan Waktu
Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium di laksanakan di
Laboratorium Unit Proteksi Tanaman Fitopatologi Fakultas Pertanian, Universitas
Halu Oleo. Pada hari jumat, tanggal 23 september 2016 pukul 04.00 sampai
selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur,
tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan
petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jam ose, timbangan
analitik, autoclave, Shaker water bath.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
1. Mengenali alat-alat laboratorium

2. Memahami fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut
3. Mendokumentasikan alat-alat laboratorium

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dapat di lihat
pada tabel di bawah ini:
No

Gambar

Keterangan

1

Gelas kimia

2

Gelas ukur


3

Tabung reaksi

4

Erlen meyer

5

Hot plate

6

Pipet

7

Sikat tabung


8

Sentrifuse

9

Loupe

10

Cawan petri

11

Cultur chamber

12

Mikroskop cahaya


13

Lampu bunsen

14

Jarum ose

15

Timbangan analitik

16

Autoclave

17

Shaker water bath


4.2. Pembahasan
Alat-alat yang digunakan dilaboratorium adalah gelas kimia, gelas ukur,
tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan
petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen,jarum ose, timbangan
analitik, autoclave, dan shaker water bath.
Gelas kimia sendiri berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan suatu
cairan atau larutan. Gelas ukur berfungsi sebagai wadah untuk mengkur volume
suatu larutan. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan suatu
larutan. Erlen meyer berfungsi untuk menampung berbagai larutan dalam kata lain
menghomogenkan suatu larutan. Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan,
panas yang dihasilkan dari hot plate mencapai 400 oc. Pipet tetes terbagi dua yaitu
pipet mikro dan pipet tetes, pipet mikro dan pipet tetes mempuanyai fungsi yang
sama yaitu untuk mengambil larutan, bedanya pipet mikro sudah ditentukam

massanya, sedangkan pipet tetes tidak bisa tanpa menggunakan gelas ukur. Sikat
tabung berfungsi untuk membersihkan alat-alat praktikum yang tidak dapat
dijangkau oleh tangan. Sentrifuse berfungsi untuk memisahkan larutan yang
mengendap, yaitu berotasi mencapai 5000 kali per menit. Loupe berfungsi untuk
membantu memperbesar objek berukuran mikro yang kasat mata. Cawan petri

berfungsi untuk menyimpan/menumbuhkan mikroba. Cultur chamber berfungsi
untuk menyimpan atau memeram mikrooganisme yang telah di tumbuhkan.
Mikroskop cahaya berfungsi untuk melihat mikroba yang tidak tampak oleh kasat
mata. Labu bunsen berfungsi untuk mensterilkan alat, dimana dalam labu bunsen
terdapat spiritus yang berfungsi sebagai bahan bakar karena spiritus tidak
menghasilkan asap yang membuat suatu alat menjadi terkontaminasi. Jarum ose
berfungsi untuk mengambil atau memperbanyak mikroorganisme dengan cara
menggores-gores. Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang bahan,
timbangan ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi, bahkan jika kita
bernafas sangat mempengaruhi berat dari bahan yang ditimbangan. Selanjutnya
autoclave berfungsi untuk menyimpan atau mensterilkan alat-alat praktikum,
autoclave suhunya mencapai 121oc. Selanjutnya yaitu saker water bath berfungsi
sebagai alat untuk mengocok atau menghomogenkan suatu larutan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa ada berbagai
macam jenis alat laboratorium dengan berbagai jenis kegunaan yang menunjang
dalam praktikum mikrobiologi.

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan padapraktikum ini, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa jenis-jenis alat laboratorium berbeda-beda dengan fungsi yang
berbeda diantaranya adalah gelas ukur untuk mengukur larutan dan pipet tetes
untuk mengambil larutan dengan volume tak tentu. Setiap selesai menggunakan
alat maka setiap alat harus disterilkan agar tidak terkontaminasi dengan benda lain
sehingga saat digunakan data yang didapatkan merupakan data yang akurat.
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu sebaiknya para praktikan bisa
bersikap tenang dan mematuhi arahan dari asisten agar praktikum dapat
berlangsung dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Alaydrus I.S., et al. 2013. Pengenalan Alat-Alat Praktikum Ekologi Terrestrial .
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Darkuni, 2005.Mikrobiologi Dasar jilid I. Erlangga. Jakarta
Mahmud Mahdalenah. 2014. Mengenal Alat-Alat Yang Digunakan Dalam
Praktikum Mikrobiologi. Unsyiah. Banda Aceh.
Mardani. 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Sartika, R.A.D., Indrawani, Y.M. & Sudiarti, T. 2005. Analisis Mikrobiologi
Eschericia Coli O157:H7 pada Hasil Olahan Hewan Sapi dalam Proses
Produksinya. Makara Kesehatan. 9: 23-28
Sumintono Bambang., Mohd A.I, & Fatin A.P. 2010. Pengajaran Sains Dengan
Praktikum Laboratorium : Perspektif Dari Guru-Guru Sains SMPN di
Kota Cimahi. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol 15 No.2: 120-127.