30 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ANC DENGAN FREKUENSI ANC
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT
ANC DENGAN FREKUENSI ANC
Oleh;
1) 2)
Sri Martini , Anggraini Puspitaningrum 1)
Staf Pengajar Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi, Email 2)
Mahasiswa Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi, Email
ABSTRAK
Latar Belakang; Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor pelayanan kebidanan antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya yang disebut dengan asuhan antenatal.
Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang manfaat ANC dengan frekuensi ANC di Puskesmas Grobogan.Motodologi; Pada penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian analitik korelatif
dengan menggunakan pendekaatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Grobogan, dengan penarikan sampel secara accidental sampling sebanyak 16 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Hasil; Berdasarkan analisa uji statistik menggunakan uji sperman rank (Rho),nilai
Correlation Coefficient sebesar 0,081 nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,766 sehingga diperoleh nilai z adalah 0,313 dan nilai z adalah 0,506. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
hitung tabel
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ANC dengan frekuensi ANC di Puskesmas Grobogan Kabupaten Grobogan.
Kata kunci: Pengetahuan, Frekuensi ANC
PENDAHULUAN
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90 % terjadi di Asia dan afrika, 10 % di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1 % di negara- negara maju. Di beberapa negara risiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan dinegara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6000 (Prawirohardjo, 2010).
Secara global 80 % kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung di mana-mana sama, yaitu perdarahan (2 5 %, biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15 %), hipertensi dalam kehamilan (12 %), Partus macet (8 %), komplikasi aborsi tidak aman (13 %), dan sebab-sebab lain (8 %) (Prawirohardjo, 2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial didalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya.Oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara untuk penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawirahardjo, 2009).
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kebidanan antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya yang disebut dengan asuhan antenatal (Salmah, dkk, 2006).
Antenatal care (ANC) adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan. Setiap ibu hamil seharusnya mendapat perawatan kehamilan secara baik dengan cara memeriksakan kehamilannya tetapi pada akhirnya dapat menurunkan angka kenyataannya masih banyak ibu hamil kematian ibu dan bayi (Prawirohardjo, belum mengerti lebih mendalam tentang 2010) pemerikasaan kehamilan (ANC).
Pelayanan ANC merupakan
pelayanan kesehatan yang diberikan Penelitian ini menggunakan metode kepada ibu selama masa kehamilannya penelitian jenis analitik korelatif dengan yang mencakup banyak hal meliputi menggunakan pendekaatan cross sectional. anamnesa, pemeriksaan fisik baik umum Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan khusus, pemeriksaan psikologis, hamil yang melakukan pemeriksaan pememriksaan laboratorium atas intervensi kehamilan di Puskesmas Grobogan, dasar dan khusus sesuai dengan resiko dengan penarikan sampel secara accidental yang ada. sampling sebanyak 16 orang. Instrumen Hasil studi pendahuluan yang penelitian menggunakan kuesioner. dilakukan dari hasil rekam medis diperoleh ibu hamil yang memeriksakan kehamilan HASIL PENELITIAN kebanyakan sudah menginjak usia
A. Umum Tempat Gambaran
kehamilan Trimester II dan sebagian yang Penelitian hanya mengalami keluhan-keluhan saja. Penelitian ini dilakukan di Hal tersebut dapat disebabkan karena Puskesmas Grobogan yang terletak di kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam Jalan Puger No.160, yaitu di ruang masa perawatan kehamilannya sehingga KIA. Puskesmas Grobogan dibagi dapat menyebabkan tidak terdeteksinya menjadi 2 gedung yaitu rawat inap dan faktor resiko tinggi yang dapat rawat jalan, dengan jumlah tenaga mengakibatkan bertambahnya Angka kesehatan perawat 10 orang, bidan 28 Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian orang, dokter umum 3, dokter gigi 1, Bayi (AKB). ahli gizi 1, petugas laboratorium 1,
Sebagian besar kematian ini apoteker sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan pelayanan ANC yang B.
Hasil Penelitian
bertujuan menjaga agar ibu hamil dapat Table 1. Distribusi frekuensi melalui masa kehamilan, persalinan dan
berdasarkan umur ibu hamil di
nifas dengan baik dan selamat serta Puskesmas Grobogan menghasilkan bayi yang sehat dan pada
Umur f % Berdasarkan table
3 menunjukkan bahwa dari 16 responden < 20 1 6,25 lebih dari 40 % responden adalah 20 9 56,25
- – 30 primigravida
>30 6 37,5
Total
16 100
Table 4. Distribusi frekuensi
Berdasarkan table
1
berdasarkan pendidikan ibu hamil
menunjukkan bahwa dari
16
di Puskesmas Grobogan
responden lebih dari 50% responden
Pendidikan f %
berumur 20 – 30 tahun.
SD SMP 3 18,75
Table 2. Distribusi frekuensi
SMA 13 81,25
berdasarkan Usia Kehamilan ibu
Sarjana
hamil di Puskesmas Grobogan Umur Kehamilan f % Total 16 100
1-12
1
6.25 Berdasarkan table
4 13-28
10
62.5 menunjukkan dari 16 responden lebih 29-40 5 31,26 dari 80 % responden pendidikan SMA
Total
16 100
Table 5. Distribusi frekuensi
Berdasarkan table
2
berdasarkan pekerjaan ibu hamil
menunjukkan bahwa dari 16 responden
di Puskesmas Grobogan
lebih dari 60 % responden usia
Pekerjaan f % kehamilannya 13-28 minggu.
Pelajar/mahsiswa Pegawai swasta
Table 3. Distribusi frekuensi
Pegawai negeri
berdasarkan Paritas Kehamilan ibu
Wiraswasta 9 56,25
hamil di Puskesmas Grobogan
Lainnya (IRT) 7 43,75
Paritas f % Total
16 100
1 7 43,75 Berdasarkan table
5
2 6 37,5 menunjukkan dari 16 responden lebih >3 3 18,75 dari 50 % responden pekerjaan
Total
16 100 wiraswasta
Table 6. Distribusi frekuensi Berdasarkan tabel
7 menunjukkan bahwa dari
16
berdasarkan penghasilan/ bulan ibu hamil di Puskesmas Grobogan responden, paling banyak
14 responden (81,25%) memiliki
Penghasilan/bulan f %
pengetahuan cukup tentang manfaat <Rp 500.000 10 62,5
Antenatal Care >Rp 500.000 6 37,5 <Rp 1.000.000
Tabel 8. Distribusi frekuensi Total
16 100
berdasarkan kunjungan ANC ibu
Berdasarkan table
6
hamil di Puskesmas Grobogan
menunjukkan dari 16 responden lebih
Kunjungan ANC f %
dari 60 % responden penghasilan <Rp 10 62,5 500.000
≥4 2-3
4
25 Tabel 7. Distribusi frekuensi
Total
16 100
berdasarkan Tingkat pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Grobogan Berdasarkan tabel
8 menunjukkan bahwa dari
16 Pengetahuan f % responden, paling banyak
10 Baik (76-100%) 3 18,75 responden (62,5%) melakukan Cukup (56-75%) 13 81,25 kunjungan secara teratur.
Kurang (<56%)
Total
16 100
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat ANC dengan Frekuensi ANC di Puskesmas Grobogan Correlations Pengetahuan Frek ANC
Spearman's Pengetahuan Correlation 1.000 .081 rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .766 N
16
16 Frek ANC Correlation .081 1.000
Coefficient Sig. (2-tailed) .766 . N
16
16 Tabel 9 menunjukkan bahwa Pengetahuan adalah hasil tidak ada hubungan tingkat pengindraan manusia,atau hasil tahu pengetahuan ibu hamil tentang manfaat seseorang terhadap objek melalui ANC dengan frekuensi ANC. indra yang dimilikinya (mata, hidung,
Untuk mencari nilai signifikan telinga dan sebagainya) (Notoatmojo, menggunakan rumus Z hitung 2010) dimana ρ
= 0,081 dan n = 16 sehingga diperoleh hasil Z hitung = 0,313 Menurut Kurniati (2013) dalam kemudian mencari z =0,506 peneliatiannya menyebutkan bahwa
tabel
didapat 0,313 < 0,506 dan hasilnya Ha pengetahuan adala salah satu faktor ditolak berarti tidak ada hubungan penting yang menentukan perilaku tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seseorang karena dengan pengetahuan manfaat ANC dengan frekuensi ANC. akan menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan masyarakat.
PEMBAHASAN Pengetahuan yang meningkat akan
Pembahasan hasil penelitian dapat dapat mengubah kebiasaan dilihat di bawah ini : masyarakat menjadi posistif.
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ANC
2. Frekuensi ANC Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil tentang frekuensi ANC diperoleh hasil yang melakukan ANC di Puskesmas dari 16 reponden paling banyak 10 Grobogan menunjukkan bahwa dari responden (62,5%) melakukan 16 responden, paling banyak 13 kunjungan secara teratur. responden (81,25%) memiliki Asuhan antenatal adalah pengetahuan cukup tentang manfaat melakukan screening untuk Antenatal Care. memprediksi faktor-faktor risiko
Pemanfaatan ANC oleh ibu untuk memprediksi suatu penyakit hamil berhubungan dengan faktor (Kusmiyati, 2009). Kunjungan ibu predisposisi yaitu pendidikan, jumlah hamil dengan tenaga kesehatan untuk anak, pendidikan suami, sikap, umur, mendapatkan pelayanan ANC sesuai pekerjaan, pendapatan dan standar yang ditetapkan. Istilah pengetahuan ibu hamil (Suryandari, kunjungan disini tidak hanya 2013). mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas Namun dalam penelitian ini faktor pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tersebut tidak diteliti. tenaga kesehatan baik diposyandu, Kenyataan yang didapat dari pondok bersalin desa, kunjungan penelitian ini tidak sesuai dengan rumah dengan ibu hamil tidak teori, membuktikan bahwa memberikan pelayanan ANC sesuai pengetahuan tidak mempunyai standar dapat dianggap sebagai pengaruh sebagai salah satu faktor kunjungan ibu hamil (Depkes RI, yang mendorong seseorang untuk 2008). melakukan kunjungan ANC. Dengan pengetahuan yang baik tidak
3. menjamin seorang ibu hamil mengerti
Hubungan Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ANC dengan tentang manfaat ANC sehingga tidak frekuensi ANC. berbengaruh pula terhadap frekuensi Hasil penelitian menunjukkan ANC. bahwa nilai signifikan menggunakan rumus Z hitung DAFTAR PUSTAKA dimana ρ = 0,081 dan n = 16 sehingga diperoleh hasil Z hitung Febyianti, NK & Susilawati, D. 2012.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
= 0,313 kemudian mencari z tabel
tentang Antenatal Care terhadap
=0,506 didapat 0,313 < 0,506 dan .
Perilaku Kunjungan Kehamilan
hasilnya Ha ditolak berarti tidak ada Jurnal Keperawatan Soedirmna (The Soedirman of Nursing Journal). Vol. hubungan tingkat pengetahuan ibu
7. No.3 hamil tentang manfaat ANC dengan frekuensi ANC.
Fitrayeni, Suryati & Faranti, RM. 2015.
Penyebab Rendahnya Kelengkapan
Hasil penelitian ini
Kunjungan Antenatal Care Ibu
memberikan gambaran bahwa
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
frekuensi kunjungan ANC responden
Pegambiran . Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas (Andalas tidak dipengaruhi oleh tingkat Journal of Public Health). Vol.10. pengetahuan saja melainkan terdapat no.1 faktor lain seperti umur, pendidikan dan paritas (pengalaman) serta
Kurniati, L. 2013. Hubungan antara
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu
kemungkinan frekuensi ANC mereka
Hamil Primigravida dengan
dipengaruhi oleh hal-hal yang lain
Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
seperti sikap, sosial dan budaya,
sampai dengan K4 di Kabupaten geografis, informasi, dukungan.
Pati . Dinamika Kebidanan. Vol. 3.
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan . Jakarta.
Penelitia. Alfabeta. Bandung
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk
Kesehatan (Edisi 7) P3M AKBID Purworejo. Vol. 4. No. 2
2 Kulonprogo . Jurnal Komunikasi
Pengetahuan tentang ANC dengan
Suryandari, D. 2013. Hubungan Tingkat
Care . Jakarta: Buku Kedokteran ECG.
Salmah.2005.Asuhan Kebidanan Antenatal
Bina Pustaka. Jakarta Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
Bina Pustaka. Jakarta Prawirohardjo, S. 2009. Buku acuan
No.1 Kusmiati, Y dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil . Yogyakarta. Fitramaya.
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Prawirohardjo, S. 2007. Buku acuan
Ilmiah Bidan. Vol. 3. No. 1 Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka cipta.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dengan Frekuensi Kunjungan ANC. JIDAN Jurnal
Nona Nae, S & Montolalu, A. 2015.
Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Muha Medika.
Promosi dan Pendidikan Kesehatan Indonesia. Vol. 2. No.1 Mufdlilah. 2009.
Faktor Ibu Hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya . Jurnal
Mukaromah, H & Saenun. 2014. Analisis
2 . Jakarta. Kedokteran ECG
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri edisi
Salemba Medika.