Asas-Asas Hukum Tata Negara
HUKUM TATA NEGARA
Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si.,
M.IP.
Asas-Asas Hukum Tata Negara
Pokok Bahasan: Pengertian Asas HTN  Ragam Asas HTN  Pancasila  Asas Kedaulatan Rakyat  Asas Negara Hukum  Asas Pembagian Kekuasaan  Asas Kekeluargaan  Asas Negara Kesatuan
Pengertian Asas HTN 
Asas hukum bukan merupakan norma hukum
konkrit, tetapi sebagai dasar atau petunjuk arah
 dalam pembentukan hukum positifAsas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan
 dari hukum positifAsas hukum bersifat abstrak sehingga umumnya
tidak dituangkan dalam peraturan konkrit atau  diterapkan secara langsung pada peristiwa konkrit Asas hukum berakar dari dalam kenyataan masyarakat dan pada nilai-nilai yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan bersamaProf. Dr. Sudikno Mertokusumo
Lanjutan… 
Menurut Logeman, setiap peraturan hukum dipengaruhi oleh 2 unsur, yaitu:
1. Unsur riil  bersifat konkret dan bersumber dari lingkungan hidup manusia (misal: tradisi, sifat genetis)
2. Unsur idiil  bersifat abstrak dan bersumber dari dari diri manusia sendiri (yaitu: akal/pikiran dan perasaan)
Lanjutan… 
Bangunan hukum yang bersumber dari unsur idiil berupa perasaan manusia disebut sebagai asas-asas hukum  (beginselen) Bangunan hukum yang bersumber dari unsur idill berupa akal/pikiran manusia disebut pengertian-pengertian hukum  (begrippen) Jadi asas-asas HTN bersumber dari unsur idiil berupa perasaan manusia  pandangan hidup manusia
Lanjutan… 
Pengertian-pengertian dalam HTN umumnya
bersifat tetap, sedangkan asas-asas HTN dapat berubah sesuai dengan perkembangan  atau perubahan keadaan manusia Perubahan asas-asas HTN disebabkan oleh  perubahan padangan hidup manusia Contoh: demokrasi  pemahaman demokrasi  berbeda-beda dan dapat berubah  individualisme vs. kolektivisme; demokrasi langsung vs. demokrasi perwakilanLanjutan… 
Asas-asas HTN terkait erat dengan  hukum positif, terutama UUD Penyelidikan asas-asas HTN dapat  ditemukan terutama dalam UUD Asas-asas HTN merupakan penjelmaan  dari HTN Positif Asas-asas HTN penting dipahami karena sistem dan praktik ketatanegaraan berpedoman dan dipandu oleh asas-asas HTN
Ragam Asas HTN
1. Pancasila
Setiap negara didirikan atas dasar  falsafah tertentu Falsafah merupakan perwujudan dari keinginan dan karakter rakyat dan  bangsa
Segala aspek kehidupan negara dan bangsa harus sesuai dengan falsafah tersebut
Lanjutan… 
Pendiri negara Indonesia telah menyepakati dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai common platform bagi negara dan bangsa Indonesia yang bersifat majemuk/plural
Segala tindakan penyelenggara negara dan rakyat harus sesuai dengan Pancasila
Lanjutan… 
Dalam bingkai hukum, Pancasila  merupakan sumber hukum materiil Segala peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan  Pancasila
Jika ada peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan Pancasila, maka peraturan perundang-undangan itu cacat hukum dan harus dicabut
Lanjutan… 
Pancasila sebagai asas HTN terdapat dalam Pembukaan dan juga batang tubuh UUD 1945 yang memuat asas- 1. asas berikut: 2. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa 3. Asas Perikemanusiaan 4. Asas kebangsaan 5. Asas kedaulatan rakyat
Asas keadilan sosial
Lanjutan… 
Asas Ketuhanan YME terdapat di Pembukaan dan 
Pasal 29 UUD 1945 Asas Perikemanusiaan terdapat di Pembukaan dan beberapa pasal pada Bab XA tentang HAM dan 
Pasal 34 UUD 1945 Asas Kebangsaan terdapat di Pembukaan dan Pasal
33 (tentang penguasaan bumi dan air oleh negara)
 UUD 1945 Asas Kedaulatan Rakyat terdapat di Pembukaan dan Pasal 1 ayat (2) Asas Keadilan Sosial terdapat di Pembukaan dan beberapa pasal pada Bab XA tentang HAM dan
Pasal 33 ayat (4)
Lanjutan…
2. Asas Kedaulatan Rakyat
Asas kedaulatan rakyat merupakan salah satu prinsip dalam demokrasi  Asas kedaulatan rakyat punya hubungan erat dengan paham demokrasi 
Istilah kedaulatan rakyat memiliki bermacam sudut pandang
Lanjutan… 
Dalam hukum internasional, kedaulatan adalah hak mutlak bagi negara untuk mengatur dan mengurus diri sendiri tanpa ada campur tangan  negaa lain Dalam perkembangan hukum internasional saat ini, kedaulatan mutlak negara telah menyusut/terkikis  mulai dikenal dan berlaku prinsip humanitarian intervention dan  responsible to protect Negara lain atau organisasi internasional dapat
melakukan intervensi pada suatu negara atas
alasan kemanusiaanLanjutan… 
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily
Ibrahim, dalam HTN, kedaulatan tidak
hanya dalam pengertian negara memiliki kekuasaan penuh keluar dan kedalam, tetapi juga bisa dikenakan pada negara yang terikat dalam suatu perjanjian yang berbentuk traktat atau dalam bentuk konfederasi atau federasi, termasuk juga kedaulatan dalam bentuk otonomi
Lanjutan… 
Menurut Jean Bodin, kedaulatan itu tidak  terpecah, asli, dan tidak terbatas Tidak terpecah karena dalam suatu negara  hanya terdapat satu kekuasaan tertinggi Asli karena kekuasaan tertinggi tidak berasal dari  kekuasaan yang lebih tinggi Tidak terbatas karena tidak ada kekuasaan yang  lebih tinggi yang dapat membatasi kekuasaan itu Paham kedaulatan dari Jean Bodin itu muncul dari pengalaman sistem monarki absolut di Eropa
Lanjutan… 
Menurut para teoretisi/flsuf penganut ajaran kontrak sosial/perjanjian masyarakat, kedaulatan muncul dari adanya perjanjian antara masyarakat dengan orang/pihak yang diberi  mandat kekuasaan oleh masyarakat
Kedaulatan bersumber dari masyarakat/rakyat
yang diberikan pada penguasa berdasarkan  kesepakatan tertentu Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseaudikenal dengan ajarannya tentang teori kontrak
sosialLanjutan… 
Indonesia menganut asas kedaulatan rakyat
- Pasal 1 ayat (2) UUD 1945  “Kedaulatan berada di tangan rakyat” 
 
sebelum amandemen, kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh MPR 
setelah amandemen, kedaulatan rakyat
dilaksanakan oleh UUDAda pemilihan umum secara periodik
Lanjutan…
3. Asas Negara Hukum
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi setiap warga negaranya
Dalam negara hukum, penyelenggaraan negara harus berdasarkan hukum, bukan berdasarkan kekuasaan semata
Lanjutan… 
Gagasan negara hukum sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan harus dijalankan berdasarkan hukum (nomos)
Gagasan negara hukum berhubungan erat dengan asas legalitas karena segala penyelenggaraan negara harus berdasarkan peraturan perundang- undangan yang sah dan berlaku
Lanjutan… 
Gagasan negara hukum sebagai reaksi atas praktik negara polisi pada masa kekuasaan monarki absolut (the rule of  king)
Dalam negara polisi penguasa memonopoli semua hal, sedangkan rakyat tidak dapat ikut campur sama sekali dalam urusan penyelenggaraan  negara
Dalam negara hukum, kekuasaan dibatasi oleh hukum/UU agar tidak
Lanjutan… 
Dalam khasanah pemikiran Barat, negara hukum disebut dengan istilah the rule of law (Inggris) dan  rechtstaat (Jerman) Kedua istilah itu muncul dari latar belakang dan sistem 
hukum berbeda, sehingga memiliki perbedaan konsep
Rechstaat muncul dari perjuangan menentang absolutisme kekuasaan sehingga bersifat revolusioner, sedangkan the rule of law berkembang secara  evolusionerThe rule of law berasal dari sistem hukum common law  yang bersifat yudisial (judge made law) Rechstaat berasal dari sistem hukum civil law yang bersifat administratif (peraturan tertulis)
Lanjutan… 
Menurut A.V. Dicey, negara hukum mencakup 3 unsur penting, yaitu:
1. Supremacy of law 2.
Equality before the law 3. Due process of law
Lanjutan… 
Gagasan negara hukum berhubungan erat dengan gagasan kedaulatan rakyat karena hukum dibuat atas dasar kedaulatan rakyat atau persetujuan rakyat melalui wakilnya
Negara hukum harus dibangun dan ditegakkan menurut prinsip kedaulatan rakyat (demokrasi)  negara hukum demokratis (democratische rechsstaat)
Lanjutan… 
Indonesia menganut asas negara hukum
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”  Amandemen Ketiga
Semua penyelenggara negara dan rakyat harus tunduk dan patuh pada hukum
Lanjutan…
3. Asas Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan (divison of power) beda dengan pemisahan keuasaan  (separation of power) Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan kekuasaan terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik orangnya maupun  fungsinya Pemisahan kekuasaan murni mulai ditinggalkan pada saat ini karena sulit
Lanjutan… 
Pembagian kekuasaan berarti kekuasaan dibagi-bagi dalam beberapa bagian, tetapi tidak dipisahkan
Antara bagian keuasaan mungkin dapat melakukan kerja sama berdasarkan lingkup wewenang masing-masing
Lanjutan… 
Teori pemisahan kekuasaan dan pembagian kekuasaan muncul di Eropa Barat sebagai reaksi atas kekuasaan monarki absolut yang semuanya digenggam oleh Raja
Kekuasaan yang bertumpu pada satu
tangan orang menciptakan praktik kekuasaan yang otoriter dan bahkan totaliterLanjutan… 
John Locke  membagi kekuasaan menjadi:
legislatif (pembuat UU), eksekutif (pelaksana
 UU), dan federatif (hubungan luar negeri) Montesquieu  membagi kekuasaan menjadi:legislatif (pembuat UU), eksekutif (pelaksana
UU), dan yudikatif (kekuasaan kehakiman) 
 Trias Politika Ivor Jennings membagi pemisahan kekuasaan dalam pengertian materiil (pemisahan kekuasaan tegas) dan pengertian formil (pemisahan kekuasaan tidak tegas)Lanjutan… 
UUD 1945 Indonesia menganut asas pembagian kekuasaan
Setelah amandemen UUD 1945 kadang disebut dengan pemisahan kekuasaan secara formil
Dalam UUD 1945 terdapat lembaga- lembaga negara yang memiliki fungsi berbeda
Lanjutan…
4. Asas Kekeluargaan
 Asas kekeluargaan tidak terdapat di Pembukaan
UUD 1945 dan butir-butir Pancasila, tetapi ada
di batang tubuh UUD 1945, yaitu Pasal 33 ayat
(1) UUD 1945 Asas kekeluargaan sebagai wujud dari sifat tata
negara Indonesia asli dalam kehidupan desa di
Indonesia yang mengutamakan cara musyawarah untuk mufakat dalam proses pengambilan keputusanLanjutan… 
Asas kekeluargaan sering disebut sebagai bentuk paham negara integralistik  di  Indonesia dikemukakan oleh Soepomo Negara integralistik menganggap penyelenggara negara dan warga negara  dalam satu kesatuan Paham negara integralistik tercermin dari praktik kekuasaan pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno dan Demokrasi  Pancasila Presiden Soeharto Paham negara integralistik dinilai cenderung mengarah pada kekuasaan otoriter
Lanjutan… 
UUD 1945 mengenal 2 cara pengambilan keputusan, yaitu musyawarah untuk mufakat dan dengan suara terbanyak  (voting) Musyawarah untuk mufakat bersumber dari hukum adat yang didasarkan pada  semangat toleransi dan kebersamaan
Voting bersumber dari paham demokrasi
Barat yang didasarkan pada semangat kompetisi dan inividualisme
Lanjutan… 
Kebaikan cara musyawarah untuk mufakat,  yaitu:  Semua pihak merasa dilibatkan dan dihargai Keputusan yang dibuat dapat diterima semua pihak
 Keburukan cara musyawarah untuk mufakat,
:  yaitu 
Proses pengambilan keputusan bisa lama/berlarut-larut
 Kadang sulit mencapai kata sepakatJika pihak minoritas tidak setuju maka keputusan tidak
 dapat diambil (deadlock) Menimbulkan diktator minoritas karena pihak minoritas menentukan apakah keputusan dapat diambil atau tidakLanjutan… 
Kebaikan voting, yaitu:  Keputusan dapat diambil secara cepat 
Setiap orang punya hak suara yang sama (one
man/woman one vote and one value) Keburukan voting, yaitu:  Pihak mayoritas dapat memaksakan kehendaknya  Pihak minoritas akan selalu kalah jumlah suara  Menimbulkan diktator mayoritas
Lanjutan… 
Pada masa Demokrasi Parlementer, keputusan di parlemen Indonesia cenderung dengan suara  terbanyak Antara sejak 5 Juli 1959 hingga Maret 1978, keputusan di legislatif selalu dengan cara  musyawarah untuk mufakat Selama masa Orde Baru, keputusan di legislatif lebih dominan cara musyawarah untuk mufakat yang  dikondisikan, sesekali ada voting Pada Era Reformasi sejak 1998 hingga sekarang, keputusan di legislatif cenderung melalui voting terutama untuk hal-hal krusial yang sulit dikompromikan
Lanjutan…
5. Asas Negara Kesatuan
 Sering digunakan istilah berbeda untuk menyebut negara kesatuan
 Perbedaan ini terjadi bukan hanya dalam literatur HTN, tetapi juga dalam peraturan resmi
 Ada yang menyebutnya dengan bentuk negara kesatuan, ada pula menyebutnya dengan susunan negara kesatuan
Lanjutan… 
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, istilah yang tepat adalah susunan, yang pilihannya adalah susunan negara kesatuan atau  federasi Menurut Jimly Asshiddiqie, istilah yang tepat adalah bentuk, yang terdiri dari bentuk negara  kesatuan, serikat/federasi, atau konfederasi Jimly Asshiddiqie membedakan antara istilah bentuk negara (kesatuan, serikat/federasi, konfederasi), bentuk pemerintahan (republik, kerajaan), dan sistem pemerintahan (presidensiil, parlementer, campuran)
Lanjutan… 
Sejak kemerdekaan Republik Indonesia, pendiri negara sepakat untuk memilih susunan/bentuk negara kesatuan (Pasal  1 ayat (1) UUD 1945) Mohammad Hatta pernah mengusulkan  susunan/bentuk negara federasi Dari sejak mulai berdirinya RI hingga sekarang, pilihan susunan/bentuk negara kesatuan tetap dipertahankan
Lanjutan… 
Saat perubahan/amandemen UUD 1945 dilakukan pada tahun 1999-2002, para anggota MPR sepakat untuk tidak mengubah susunan/bentuk negara kesatuan selama proses perubahan UUD 1945 berlangsung di MPR
Bahkan Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 hasil perubahan/amandemen UUD 1945 kemudian mengukuhkan bentuk/susunan negara kesatuan RI sebagai pilihan yang
Lanjutan… 
Susunan/bentuk negara kesatuan memiliki kedudukan yang sangat kuat karena:
-  Pilihan susunan negara kesatuan disebut tegas dalam UUD 1945 
 
UUD 1945 menegaskan bahwa susunan negara  kesatuan tidak dapat diubah Karena itu asas negara kesatuan menjadi salah  satu asas dalam HTN Operasionalisasi susunan/bentuk negara kesatuan mungkin diwujudkan dalam bentuk otonomi luas pada daerah, tetapi harus tetap dalam bingkai negara kesatuan
Sumber Rujukan 
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia (MKRI & PSHTN  FHUI: Jakarta, 2004) Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia  (PSHTN FH UI: Jakarta, Cetakan Kelima, 1983) Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia  (PT. RajaGrafndo Persada: Jakarta, 2005) Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum
(Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta:
Yogyakarta 2010)