TECHNICAL ANALYSIS KNPM09.ppt (1,920Kb)

  TECHNICAL TECHNICAL ANALYS ANALYS T T Are You Investor Or

  Are You Investor Or Trader?

  Trader?

KONSEP KONSEP FOLLOW THE SMART MONEY: FOLLOW THE SMART MONEY:

  

Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi

Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi

di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. permintaan dan penawaran.

KONSEP KONSEP

CONTRARIAN: CONTRARIAN:

  

Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu

Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu

perusahaan pengguna teknikal analisis melalukan perusahaan pengguna teknikal analisis melalukan

  “trading” pada saham yang dianggap bagus secara “trading” pada saham yang dianggap bagus secara teknikal teknikal

PRINSIP DASAR PRINSIP DASAR PRICE DISCOUNT EVERYTHING: PRICE DISCOUNT EVERYTHING:

  

Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa

Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa

harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal mempercayai bahwa harga akan teknikal mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali harga mendiskon semua berita tsb, acap kali harga bergerak melewati harga teoritis secara bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa naik/turun) fundamental (bisa naik/turun)

PRINSIP DASAR PRINSIP DASAR

PRICE FLUCTUATES IN TRENDS: PRICE FLUCTUATES IN TRENDS:

  Harga saham atau komoditi biasanya akan berge Harga saham atau komoditi biasanya akan berge r r ak ak dalam suatu trend tertentu dalam suatu trend tertentu

PRINSIP DASAR PRINSIP DASAR

HISTORY REPEATS ITSELF: HISTORY REPEATS ITSELF:

  

Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan

Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan

berulang, maksudnya jika harga suatu saham berulang, maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula pola seperti itu dapat terjadi pula .

  .

  Psikologi Psikologi manusia pada dasarnya sama dalam manusia pada dasarnya sama dalam mengantisipasi keadaan pasar. mengantisipasi keadaan pasar.

METODE ANALISA METODE ANALISA TEKNIKAL TEKNIKAL METODE ANALISA METODE ANALISA TEKNIKAL TEKNIKAL

  

DEFINISI DEFINISI

  : :

  Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: harga, volume, dan interest. harga, volume, dan interest.

  

TUJUAN TUJUAN

  : :

  Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan harga di masa mendatang. harga di masa mendatang.

  

MODEL ANALISA: MODEL ANALISA:

  Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bentuk grafis ( kualitatif dalam bentuk grafis (

  charting charting ).

  ).

  LINGKUP ANALISIS LINGKUP ANALISIS LINGKUP ANALISIS LINGKUP ANALISIS ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Modern (MECHANICAL) Analisis Modern (MECHANICAL) Line Studies Chart Pattern Trend Following Indicator Oscillator Indicator Miscellaneous Indicator

GRAFIK GRAFIK GRAFIK GARIS: GRAFIK GARIS:

GRAFIK GRAFIK GRAFIK BATANG: GRAFIK BATANG:

GRAFIK GRAFIK GRAFIK CANDLESTICK: GRAFIK CANDLESTICK:

  GRAFIK GRAFIK POINT & FIGURE: POINT & FIGURE:

METODE SUBYEKTIF METODE SUBYEKTIF

   Adalah metode penentuan garis penganalisa

  Adalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan argumentasi individu berdasarkan dengan opini dan argumentasi individu berdasarkan pengalaman pengalaman .

  .

   Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif,

  Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif,

tetapi memiliki keunggulan karena sederhana dan

tetapi memiliki keunggulan karena sederhana dan

mendahului ( mendahului ( leading leading ) harga.

  ) harga.

   Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (

  Metode didasarkan pada beberapa titik kunci ( key key point point ) analisa.

  ) analisa.

  TREND TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) (Kecenderungan Gerakan Harga)  Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.

  Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.

  

  Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan. tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan.

  

  Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend: Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend: a. a.

  Trend Up: kecenderungan harga naik Trend Up: kecenderungan harga naik b. b.

  Trend Down: kecenderungan harga turun Trend Down: kecenderungan harga turun c. c.

  Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping

  

  Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3 Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: yaitu:

  short term, medium term short term, medium term

  , dan , dan

  long term long term .

  .

  

  

distribution stage

distribution stage

).

  ).

  reversal reversal ).

  Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menunjukkan adanya pembalikan ( menunjukkan adanya pembalikan (

  

  Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi.

   Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi.

  ).

  model ( model (

  Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3 tahap: Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3 tahap:

  , , bear market bear market

  ) )

  (mark-up stage (mark-up stage

  model model

  bull market bull market

  , ,

  accumulation stage accumulation stage

  TREND TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) (Kecenderungan Gerakan Harga)

  LINES LINES (Garis-Garis Penganalisa) (Garis-Garis Penganalisa)

  

Merupakan alat pembantu utama dalam analisa

Merupakan alat pembantu utama dalam analisa

grafik yang digambar dengan menghubungkan titik- grafik yang digambar dengan menghubungkan titik- titik tertentu. titik tertentu.

   Terdapat 4 jenis garis penganalisa:

  Terdapat 4 jenis garis penganalisa: a.

  a.

  Support Line Support Line

  : : tingkat harga di mana tingkat harga di mana

  demand demand

  dipandang cukup kuat untuk menahan harga jatuh dipandang cukup kuat untuk menahan harga jatuh lebih dalam lebih dalam

  . Support line merupakan batas psikologis . Support line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan pembelian ( peserta pasar untuk melakukan pembelian (

  buy buy action action ).

  ).

  b.

  support level support level

  .

  trading range trading range .

  : garis paralel yang ditarik sejajar : garis paralel yang ditarik sejajar dengan trend line. Channel line membantu trader dengan trend line. Channel line membantu trader untuk mengetahui untuk mengetahui

  Channel Line Channel Line

  d.

  d.

  .

  resistence level resistence level .

  & &

  : garis horizontal yang melalui titik : garis horizontal yang melalui titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai terendah/tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu: sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu:

  b.

  Sensitive Line Sensitive Line

  c.

  c.

  ).

  sell action sell action ).

  . Resistence line merupakan batas . Resistence line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan ( penjualan (

  dipandang cukup kuat untuk menahan harga naik dipandang cukup kuat untuk menahan harga naik lebih tinggi lebih tinggi

  supply supply

  : : tingkat harga di mana tingkat harga di mana

  Resistence Line Resistence Line

  LINES LINES (Garis-Garis Penganalisa) (Garis-Garis Penganalisa)

  LINES LINES (Garis-Garis Penganalisa – SUPPORT (Garis-Garis Penganalisa – SUPPORT LINE) LINE)

  LINES LINES (Garis-Garis Penganalisa – (Garis-Garis Penganalisa – RESISTANCE LINE) RESISTANCE LINE)

  LINES LINES (SUPPORT – RESISTANCE ZONE) (SUPPORT – RESISTANCE ZONE)

  LINES LINES (Garis-Garis Penganalisa – CHANNEL (Garis-Garis Penganalisa – CHANNEL BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000)

LINE) LINE)

  3600 3400 3500 3700 Channel Line k 3300 3200 3000 3100 h Channel Line 2700 2600 2900 2800 2200 2300 2400 2500 2000 2100 1800 1900 1500 1600 1700

July August September October November December 2007 February March April May June July August

x10000 10000 20000 30000 40000

TREND LINES TREND LINES

  

  Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal yang Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal yang digunakan sebagai identifikasi maupun konfirmasi. digunakan sebagai identifikasi maupun konfirmasi.

  

  Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke depan lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya garis sehingga akan berperan sebagaimana halnya garis

  support support

  atau atau

  resistance resistance .

  .

  

  Beberapa prinsip tentang level Beberapa prinsip tentang level

  support support

  dan dan

  resistance resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis trend.

  dapat diaplikasikan dalam konsep garis trend.

TREND LINE TREND LINE (UP-TREND LINE) (UP-TREND LINE)

TREND LINE TREND LINE (DOWN-TREND LINE) (DOWN-TREND LINE)

  PATTERN PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) (Pola Harga Masa Lampau)

  Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau. sekuritas di masa lampau.

   Analisa didasarkan asumsi bahwa

  Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang mengikuti kejadian/peristiwa di alam akan berulang mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya ( suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya ( history history repeat itself repeat itself ).

  ).

   Pola-pola yang penting di antaranya:

  Pola-pola yang penting di antaranya: a.

  a.

  Reversal Pattern Reversal Pattern

  : merupakan bentuk/pola gerakan : merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian kecenderungan. harga dalam pergantian kecenderungan.

  b.

  d.

  kemarin, atau kemarin, atau sebaliknya. sebaliknya.

  high high

  hari ini lebih besar dari pada harga hari ini lebih besar dari pada harga

  low low

  : pola yang terbentuk akibat harga : pola yang terbentuk akibat harga

  Gap pattern Gap pattern

  d.

  b.

  : suatu pola yang tidak random dan : suatu pola yang tidak random dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk satu sekuritas tertentu. satu sekuritas tertentu.

  Character pattern Character pattern

  c.

  c.

  : merupakan bentuk/pola : merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan. gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan.

  Continuation pattern Continuation pattern

  PATTERN PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) (Pola Harga Masa Lampau)

REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (DOUBLE TOP) (DOUBLE TOP)

REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (DOUBLE BOTTOM) (DOUBLE BOTTOM)

  REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER TOP) (HEAD & SHOULDER TOP)

  REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER BOTTOM) (HEAD & SHOULDER BOTTOM)

REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (FALLING WEDGE) (FALLING WEDGE)

REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (RISING WEDGE) (RISING WEDGE)

REVERSAL PATTERN REVERSAL PATTERN (ROUNDING BOTTOM) (ROUNDING BOTTOM)

CONTINUATION CONTINUATION PATTERN PATTERN (FLAG, PENNANT) (FLAG, PENNANT)

CONTINUATION CONTINUATION PATTERN PATTERN (SYMMETRICAL TRIANGLE) (SYMMETRICAL TRIANGLE)

CONTINUATION CONTINUATION PATTERN PATTERN (ASCENDING TRIANGLE) (ASCENDING TRIANGLE)

  CONTINUATION CONTINUATION

PATTERN PATTERN (DESCENDING TRIANGLE) (DESCENDING TRIANGLE)

CONTINUATION CONTINUATION PATTERN PATTERN (CUP WITH HANDLE) (CUP WITH HANDLE)

CONTINUATION CONTINUATION PATTERN PATTERN (PRICE CHANNEL) (PRICE CHANNEL)

  CONTINUATION CONTINUATION

PATTERN PATTERN (PRICE CHANNEL) (PRICE CHANNEL)

BULLISH PATTERN BULLISH PATTERN

BEARISH PATTERN BEARISH PATTERN

METODE MECHANICAL METODE MECHANICAL

   Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada

  Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika melalui indikator-indikator tertentu, metode statistika melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum. sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum.

   Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari

  Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada saat pengambilan keputusan faktor emosi pada saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar. untuk masuk-keluar pasar.

   Key point yang harus diperhatikan adalah:

  Key point yang harus diperhatikan adalah: trend trend dan dan divergence divergence .

  .

MOVING AVERAGE MOVING AVERAGE MOVING AVERAGE MOVING AVERAGE

  Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu tertentu

menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu tertentu

dari data harga-harga historis, yang biasanya digunakan untuk

dari data harga-harga historis, yang biasanya digunakan untuk

harga Penutupan ( harga Penutupan (

  Close/Settlement Close/Settlement

  ). Bebarapa hal yang ). Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini: menyangkut alat analisa ini: a. a.

  Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. b. b.

  MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat. rentang waktu lebih singkat. c. c.

  MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat rentang waktu lebih singkat

SIMPLE SIMPLE MOVING AVERAGE MOVING AVERAGE SIMPLE SIMPLE MOVING AVERAGE MOVING AVERAGE

MACD MACD

   Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi

  Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel.

  

Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah

Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa. lantai bursa.

   Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah,

  Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa

yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh

yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh

  MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu,

diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan

diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan

mengindikasikan perubahan trend harga. mengindikasikan perubahan trend harga.

BULLISH CROSS-OVER BULLISH CROSS-OVER

BEARISH CROSS-OVER BEARISH CROSS-OVER

  

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR

  Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950- dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950- an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu. close beberapa waktu lalu.

   Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak)

  Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure). bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).

   Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic

  Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah : oscillator ini adalah :

   Informasi Overbought/oversold

  Informasi Overbought/oversold 

  Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing

   Divergence positif dan divergence negatif

  Divergence positif dan divergence negatif

  

  Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis penganali- Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis penganali- sa, yakni %K dan %D, dengan formula: sa, yakni %K dan %D, dengan formula:

  

  %K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan %D %K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan %D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal ( adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal (

  trigger trigger line line ).

  ).

  

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n)

  %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H 3 / L 3 ) (n) = Number of periods used in calculation Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n)

  %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H 3 / L 3 ) (n) = Number of periods used in calculation

  

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR Interpretasi

  Interpretasi Stochastic Oscillator

  Stochastic Oscillator :

  : Timing beli ( Timing beli ( buy buy

  ) ) , bila garis D (%D line) berada di antara skala

  , bila garis D (%D line) berada di antara skala horisontal 10% hingga 15% ( horisontal 10% hingga 15% ( oversold zone oversold zone ).

  ). Timing jual ( Timing jual ( sell sell

  ) ) , bila garis D (%D line) berada di antara skala

  , bila garis D (%D line) berada di antara skala horizontal 85% hingga 90% ( horizontal 85% hingga 90% ( overbought zone overbought zone ).

  ). Bullish divergence Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal berlaku apabila garis D melewati skala horizontal

  30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus 30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus menurun. menurun.

  Bearish divergence Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala berlaku apabila garis D melewati skala

horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga

horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga

terus meningkat. terus meningkat.

  Sinyal kenaikan Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik). garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik).

  

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR

STOCHASTIC OSCILLATOR STOCHASTIC OSCILLATOR

  RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI) RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI)

  Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah : menggunakan RSI adalah :

  

  Konfirmasi kejadian overbought / oversold Konfirmasi kejadian overbought / oversold

  

  Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence

  

  Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan kenaikan atau dominan penurunan

RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

INDEX (RSI) RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

INDEX (RSI)

   Relative Strength Index menghitung rasio dari

  Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata kenaikan rata-rata kenaikan harga penutupan dengan harga penutupan dengan rata-rata penurunan rata-rata penurunan harga penutupan harga penutupan dalam periode tertentu. dalam periode tertentu.

   Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi:

  Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi:

  INDEX (RSI) Average up-close value

RS = -------------------------------------

Average down-close value

   Average up-close value

RS = -------------------------------------

Average down-close value

   100

RSI = 100 – ------------

1 + RS

   100

RSI = 100 – ------------

1 + RS

  RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI) RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI)

  RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH RELATIVE STRENGTH

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI)

  INDEX (RSI)

  Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut: digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

  • Puncak ( Puncak ( peak peak ) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah ( ) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah ( through through ) saat harga ) saat harga menyentuh 20 – 30.

  Top & Bottom Top & Bottom

  menyentuh 20 – 30.

  • Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms, Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms,

    pennants, dll.

  Pattern Pattern

  pennants, dll.

  • Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi

  Divergence Divergence

  Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi kuat akan titik pembalikan. kuat akan titik pembalikan.

WILLIAM %R WILLIAM %R WILLIAM %R WILLIAM %R

  

  William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan terendah dalam rentang waktu tertentu. terendah dalam rentang waktu tertentu.

  

  Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati nol. akan mendekati nol.

  

  Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati angka – 100. akan mendekati angka – 100.

BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS

  

Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analis

Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analis

dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA. pada TA.

  

Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis

Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis

tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band. tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band.

  

Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan

Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan

upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:

   yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah: Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas

  Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya. berikutnya.

  Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.

  (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya. Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga

  Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout breakout setelah keluar setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan. dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.

BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS BOLLINGER BANDS

  PIVOT POINTS PIVOT POINTS

Support Level and Resistance Level.

  

Support Level and Resistance Level.

  ( (

P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low

  

P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low

) )

  

P=(H+L+C)/3= pivot point

P=(H+L+C)/3= pivot point

  

Resistance 1= (Px2)-L

Resistance 1= (Px2)-L

  

Resistance 2 = P+H-L

Resistance 2 = P+H-L

  

Support 1 = (Px2)-H

Support 1 = (Px2)-H

  

Support 2 = P-H+L

Support 2 = P-H+L

PIVOT POINTS PIVOT POINTS

PERCENT RETRACEMENT PERCENT RETRACEMENT

  Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham. acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham.

  Fibonacci retracement Fibonacci retracement

  : metode retracement yang menga- : metode retracement yang menga- sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus ditentukan terlebih dahulu. ditentukan terlebih dahulu.

  FIBONACCI FIBONACCI

RETRACEMENT RETRACEMENT

FIBONACI RETRACEMENT FIBONACI RETRACEMENT

  CUT LOSS, DON’T CUT LOSS, DON’T DOWNGRADE DOWNGRADE

  Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya juga Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss, signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss, sambil mencari kesempatan switched ke saham lain. sambil mencari kesempatan switched ke saham lain.

  Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang gagal,

  

Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang gagal,

  trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut Loss,

  trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut Loss,

  padahal gerakan harganya sudah tidak memberi

  padahal gerakan harganya sudah tidak memberi

  opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya

  opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya

  menjadi medium term / long term (investor kecelakaan)

  menjadi medium term / long term (investor kecelakaan)

  10 STOCK MARKET

  10 STOCK MARKET TRADING RULES TRADING RULES 1. 1. Preservation of capital is absolutely critical.

  Preservation of capital is absolutely critical. 2. 2. Set mental stops before taking on every position, and use them to take small Set mental stops before taking on every position, and use them to take small losses. losses. 3. 3. In sideways markets, have both long and short positions in different stocks.

  In sideways markets, have both long and short positions in different stocks. 4. 4. Never buy a stock when it is below its 50-day moving average, and think twice Never buy a stock when it is below its 50-day moving average, and think twice before selling one when it is over its 50-day moving average. before selling one when it is over its 50-day moving average. 5. 5. Have a 3:1 risk/reward ratio on every new position. Successful investing means Have a 3:1 risk/reward ratio on every new position. Successful investing means playing the probabilities. playing the probabilities. 6. 6. Let the trend be your friend. Don't fight it.

  Let the trend be your friend. Don't fight it. 7. 7. Technical analysis works; if for no other reason than so many people think it will.

  Technical analysis works; if for no other reason than so many people think it will.

  Check the charts before making any purchase or sale.

  Check the charts before making any purchase or sale. 8. 8. Let your profits run and cut your losses short.

  Let your profits run and cut your losses short. 9. 9. Never average a loss; don't add to a losing position.

  Never average a loss; don't add to a losing position. 10. 10. Follow the rules. No exceptions.

  Follow the rules. No exceptions.

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS ON STUDENTS’ GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH (A Case Study at the Second Grade of SMPN 3 Tangerang Selatan)

0 32 68

AN ANALYSIS OF STUDENTS’ ERRORS IN WRITING OF RECOUNT TEXTS AT THE FIRST GRADE OF SMAN 1 PESISIR TENGAH

1 12 53

FINANCIAL ANALYSIS ON BLACK PEPPER AGRIBUSSINESS ULAK RENGAS VILLAGE ABUNG TINGGI DISTRICT REGENCY OF NORTH LAMPUNG

0 2 2

THE DEVELOPMENT OF INFORMATION SYSTEM OF FINANCIAL REPORT ANALYSIS (THE STUDY OF GUNUNG MADU EMPLOYER COOPERATION CASE)

0 5 8

AN ANALYSIS OF THE PROCESS OF TEACHING PRONUNCIATION THROUGH SONGS AT THE FIRST GRADE OF SMAN 15 BANDAR LAMPUNG

0 2 52

ANALISIS PENGARUSUTAMAAN GENDER : GENDER ANALYSIS PATHWAY PADA PROGRAM MAKING PREGNANCY SAFER DI KABUPATEN MESUJI TAHUN 2013 (Studi pada Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu)

1 28 59

STUDI EKSPLORATIF TERHADAP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN/KOTA YANG MEMPEROLEH OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN MENGGUNAKAN CONTENT ANALYSIS (STUDI KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2008 - 2012)

0 20 64

THE EFFECT OF TEACHING MORPHOLOGICAL ANALYSIS ON THE STUDENTS’ READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT AT THE SECOND GRADE OF SMAN 9 BANDAR LAMPUNG IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

1 8 99

INVESTMENT ANALYSIS ON POTENTIAL TOURISM DEVELOPMENT OF JEHEM RESERVOIR PROJECT LOCATED IN BANGLI REGENCY Abstract : The Jehem reservoir tourism object which will be built side by side with

0 0 17

BAR CHART METHOD NETWORK ANALYSIS

0 0 24