KONSEP KONSEP EKONOMI INTERNASIONAL docx

KONSEP-KONSEP EKONOMI
INTERNASIONAL
Posted on 09/10/2013 by NDABUNGSULeave a comment

(MAKALAH)
MATA KULIAH: EKONOMI, MASALAH BISNIS, DAN KEWIRAUSAHAAN
DOSEN: 1. Dr. R. GUNAWAN SUDARMANTO, SE. MM.
2. Dr. Hi. DARSONO,M.Pd
OLEH :
GUSNETTY JAYASINGA/ 1323031012
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayahNya maka makalah dengan topik Konsep-konsep ekonomi
internasional ini dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan
Ekonomi, Masalah Bisnis, dan Kewirausahaan pada Program Studi Magister
Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyajian dan

referensi yang dapat penyusun pergunakan dan menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini banyak kelemahan dan kekurangan sehingga diharapkan kritik dan
saran dari Bapak Dr. R. Gunawan sudarmanto, SE. MM. dan Dr.Hi.Darsono, M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Ekonomi, Masalah Bisnis dan
Kewirausahaan demi perbaikan dan kesempurnaan pemahaman yang penyusun
dapatkan dalam pembuatan tugas-tugas lainnya.Demikian tugas ini disusun semoga
bermanfaat bagi semua pihak.
Metro, Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR
………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI
………………………………………………………… 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang ………………………………….. 4

4
1.2.Rumusan Masalah ……………………………. 6
1.3.Batasan Masalah ……………………………… 6
1.1. Tujuan Penulisan …………………………….. 6
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………….. 7
A. Pengertian Ekonomi Internasional dan Perdagangan Internasional
…………………
B. Tujuan Ekonomi Internasional …………..
C. Penyebab Timbulnya Kegiatan Ekonomi Internasional
…………………………………….
D. Manfaat Perdagangan Internasional …….
E. Hambatan dalam Perdagangan Internasional …………………………………….
F. Alasan-alasan negara melakukan hubungan dengan negara lain …………….
G. Bentuk kerjasama Internasional
H. Dampak adanya Ekonomi Internasional……………………………………..
7
8
8
11
11


12
13
13
BAB III. PENUTUP ……………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi internasional mempelajari masalah-masalah yang berkaitan
dengan “hubungan ekonomi” antara satu negara dengan negara lain. Perkataan
“hubungan ekonomi” di sini mencakup pa¬ling tidak tiga bentuk hubungan yang
berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan.
Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu
dengan negara lain. Sebagai contoh, In¬donesia mengekspor minyak, kayu, karet,
hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan Garuda dan jasa turisme
kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan plastik,
benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa turisme (misalnya,
package tour bagi orang Indonesia ke Singapura, Hongkong dan sebagainya).
Hubungan semacam ini dikenal sebagai hubungan perdagangan. Yang dimaksud

dengan “output” termasuk di dalamnya output “barang” dan output “jasa”.
Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi
(atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga
kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa “mengalir” dari
satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang
lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor
“ketakutan” (misalnya: ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya
devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara).
Sarana produksi “tanah” merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa
mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi
bahkan” “tanah” pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa
definisi dari sarana produksi “tanah” mencakup kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
Peraturan-peraturan pembatasan imigrasi antar negara seringkali begitu ketatnya

sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk secara bebas pindah ke negara
lain. Namun masih ada contoh-contoh yang menggambarkan aliran faktor produksi
ini, misalnya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Saudi Arabia, Malaysia untuk
bekerja di proyek-proyek pembangunan atau di tempat-tempat lain di sana.
Saat ini, yang paling mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor

produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya).
Modal, berupa penanaman modal asing atau bantuan/pinjaman luar negeri,
mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara
negara maju sendiri atau antara negara maju dengan negara sedang berkembang.
Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan, hubungan
ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi
hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti halnya
dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai hutang atau
piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini timbul sebagai
konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu
“hubungan perdagangan” dan “hubungan faktor produksi” yang diuraikan di atas.
Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan kredit dari
penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah penyebab
timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang.
Pembelian pesawat jumbo-jet oleh PN Garuda yang dibiayai dengan kredit
komersial dari bank-bank di luar negeri adalah contoh lain lagi di mana impor
(pembelian pesawat) menim¬bulkan hutang. Pada asasnya, semua pinjaman luar
negeri (baik yang berupa “bantuan” luar negeri maupun pinjaman komersial)
mempunyai konsekuensi terhadap “posisi kredit” suatu negara). Namun Ada satu
bentuk bantuan luar negeri yang tidak mempunyai konsekuensi terhadap posisi

kredit suatu negara, yaitu bantuan berupa grants atau hibah. Hibah adalah
pemberian dari negara lain yang tidak perlu dikembalikan. Tetapi jumlah hibah
biasanya kecil. Sebagian besar dari bantuan luar negeri yang diterima Indonesia
adalah pinjaman yang harus dikembalikan. Makna kata “bantuan” terletak pada
syarat-syarat pinjaman yang lunak (misalnya, bunga yang rendah dan jangka
pengembalian yang panjang).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ekonomi internasional dan perdagangan internasional?
2. Apa saja tujuan ekonomi internasional?

3. Apa penyebab timbulnya kegiatan ekonomi antar daerah atau antar bangsa?
4. Apa saja manfaat dari adanya perdagangan internasional?
5. Apa saja hambatan dalam perdagangan internasional?
6. Apa alasan-alasan negara melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain?
7. Apa saja bentuk kerjasama internasional?
8. Apa saja dampak dari adanya ekonomi internasional?
C. BATASAN MASALAH
Dalam hal ini penulis membatasi masalah pada pengertian dan ruang lingkup
ekonomi internasional dan perdagangan internasional.
D. TUJUAN PENULISAN

1. Memahami pengertian ekonomi internasional dan perdagangan internasional?
2. Memahami tujuan ekonomi internasional?
3. Memahami penyebab timbulnya kegiatan ekonomi antar daerah atau antar
bangsa?
4. Memahami manfaat dari adanya perdagangan internasional?
5. Memahami hambatan dalam perdagangan internasional?
6. Memahami alasan-alasan negara melakukan hubungan ekonomi dengan negara
lain?
7. Memahami bentuk kerjasama internasional?
8. Memahami dampak dari adanya ekonomi internasional?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Internasional dan Perdagangan Internasional
1. Pengertian Ekonomi Internasional
Pengertian dari Ekonomi Internasional adalah ilmu yang mempelajari alokasi
sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Problematik
ekonomi dipelajari dalam ruang lingkup internasional artinya, masalah alokasi
dianalisa dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara dengan Negara lain.
Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi,

pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional. Oleh karena itu ekonomi
internasional lebih luas pengertiannya apabila dibandingkan dengan perdagangan
internasional yang hanya menyangkut pertukaran barang dan jasa.

– Dalam segi ilmiah: Ekonomi internasional adalah bagian atau cabang dari ilmu
ekonomi yang diterapkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau antar
bangsa.
– Dalam segi praktisnya: Ekonomi internasional adalah meliputi seluruh kegiatan
perekonomian yang dilakukan antar bangsa, negara maupun antara orang-orang
perorangan dari negara yang satu dengan negara lainnya.
Dikarenakan ekonomi internasional adalah termasuk salah satu cabang ilmu
ekonomi, maka adapun permasalahan yang timbul di dalamnya tidak jauh berbeda
dengan permasalahan yang ada dalam penerapan ilmu ekonomi. Diantara
permasalahan yang dimaksud adalah masalah pemilihan produk dan kelangkaan
produk baik yang berupa barang maupun berupa jasa yang dibutuhkan oleh
manusia.
Penyebab munculkan permasalahan tersebut di atas adalah karena tingginya
permintaan serta penawaran terhadap kebutuhan dan juga keinginan yang bersifat
tanpa batasan. Dan masalah ini bisa saja bersifat internasional jika permintaan dan
juga penawaran produk atau jasa tersebut melibatkan hubungan antar negara

2. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada era saat ini, hampir bisa dikatakan tidak ada satupun negara di dunia ini yang
tidak menjalin hubungan dengan negara lain. Hubungan antarnegara umumnya
dilakukan oleh Negara-negara di dunia ini dengan cara mendirikan perwakilan
Negara tersebut di Negara lain seperti kedutaan besar, konsulat jenderal. Dalam
bidang ekonomi, hubungan dengan negara lain diwujudkan dalam bentuk saling
mengadakan kegiatan perdagangan atau yang dikenal sebagai perdagangan
internasional.
Perdagangan internasional memberikan keuntungan bagi negara-negara pelakunya,
karena negara dapat menjual barang-barangnya ke luarnegeri yang dapat
meningkatkan kekayaan dan kesejahteraan penduduknya.
Perdagangan internasional adalah hubungan perdagangan barang dan jasa antar dua
negara atau lebih. Batasan lain tentang perdagangan internasional adalah proses
tukar-menukar barang dan jasa kebutuhan antara dua negara atau lebih yang
berbeda hukum dan kedaulatan dengan memenuhi peraturan yang diterima secara
internasional.

B. Tujuan Ekonomi Internasional
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia.
Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dalam bidang

perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian, dsb.
Perbedaan-perbedaan dalam sifat dan cara-cara antara perdagangan internasional
dengan perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Perbedaan negara, menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual
beli, uang, peraturan bea, dan sebagainya.
2) Perbedaan bangsa dan daerah, menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat
istiadat, kesukaan, musim dan kondisi pasar
3) Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, sosial, ekonomi dan kultural.
C. Penyebab Timbulnya Kegiatan Ekonomi Internasional
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan ekonomi antar
daerah / wilayah, antar lain yaitu:
a. Perbedaan Kandungan Sumberdaya Alam
Penyebab pertama yang mendorong timbulnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah adalah adanya perbedaan yang sangat besar dalam
kandungan sumberdaya alam pada masing-masing daerah. Perbedaan kandungan
sumberdaya alam ini jelas akan mempengaruhi kegiatan produksi pada daerah
bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumberdaya alam cukup tinggi akan
dapat memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relative murah
dibandingkan dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumberdaya alam
lebih rendah.

Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih
cepat. Sedangkan daerah lain yang mempunyai kandungan sumberdaya alam lebih
kecil hanya akan dapat memproduksi barang barang dengan biaya produksi lebih
tinggi sehingga daya saingnya menjadi lemah.
b. Perbedaan Kondisi Demografis
Faktor lainnya yang juga mendorong terjadinya ketimpangan pembangunan antar
daerah / wilayah adalah bilamana terdapat perbedaan kondisi demografis yang
cukup besar antar daerah. Kondisi demografis yang dimaksud adalah perbedaan
tingkat pertumbuhan dan stuktur kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan
kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku

dan kebiasaan serta etos kerja yang dimiliki masyarakat daerah bersangkutan.
Kondisi demografis ini akan dapat mempengaruhi ketimpangan pembangunan
antar wilayah karena hal ini akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja
masyarakat pada daerah bersangkutan. Daerah dengan kondisi demografis yang
baik akan cenderung mempunyai produktivitas kerja yang lebih tinggi sehingga hal
ini akan mendorong peningkatan investasi yang selanjutnya akan meningkatkan
penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan.
Sebaliknya, bila pada suatu daerah tertentu kondisi demografisnya kurang baik
maka hal ini akan menyebabkan relative rendahnya produktivitas kerja masyarakat
setempat yang menimbulkan kondisi yang kurang menarik bagi penanaman modal
sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan akan menjadi lebih rendah.
c. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa dapat pula mendorong terjadinya
peningkatan ketimpangan pembangunan antar wilayah. Mobilitas barang dan jasa
ini meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan migrasi baik yang disponsori
pemerintah (transmigrasi) atau migrasi spontan. Alasannya adalah karena bila
mobilitas tersebut kurang lancar maka kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat
dijual kedaerah lain yang membutuhkan.
Demikian pula halnya migrasi yang kurang lancar menyebabkan kelebihan tenaga
kerja suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah lain yang sangat
membutuhkannya. Akibatnya, ketimpangan pembangunan antar wilayah akan
cenderung tinggi karena kelebihan suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh
daerah lain yang membutuhkannya,sehingga daerah terbelakang sulit mendorong
proses pembangunannya.
d. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah / Wilayah
Terjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi pada wilayah tertentu
jelas akan mempengaruhi ketimpangan pembangunan antar wilayah. Pertumbuhan
ekonomi daerah akan cenderung lebih cepat pada daerah dimana terdapat
konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup besar. Kosentrasi kegiatan ekonomi
dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Karena adanya sumberdaya alam yang lebih banyak pada daerah tertentu.
2. Meratanya fastilitas transportasi, baik darat, laut dan udara, juga ikut
mempengaruhi kosentrasi kegiatan ekonomi antar daerah.

3. Kondisi demografis (kependudukan) juga ikut mempengaruhi karena kegiatan
ekonomi akan cenderung terkosentrasi dimana sumberdaya manusia tersedia
dengan kualitas yang lebih baik
e. Alokasi Dana Pembangunan Antar Daerah / Wilayah
Alokasi investasi pemerintah ke daerah lebih banyak ditentukan oleh system
pemerintahan daerah yang dianut. Bila sistem pemerintahan daerah yang dianut
bersifat sentralistik, maka alokasi dana pemerintah akan cenderung lebih banyak
dialokasikan pada pemerintah pusat, sehingga ketimpangan pembangunan antar
wilayah akan cenderung tinggi. Akan tetapi jika sebaliknya dimana sistem
pemerintahan yang dianut adalah otonomi atau federal, maka dana pemerintah
akan lebih banyak dialokasikan kedaerah sehingga ketimpangan pendapatan akan
cenderung rendah.
Alokasi dana pemerintah yang antara lain akan memberikan dampak pada
ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah alokasi dana untuk sektor
pendidikan, kesehatan, jalan, irigasi dan dan listrik. Semua sektor ini akan
memberikan dampak pada peningkatan pada peningkatan produktivitas tenaga
kerja, pendapatan perkapita, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pergerakan
ekonomi didaerah tersebut.
D. Manfaat Perdagangan Internasional
Manfaat perdagangan internasional bagi suatu negara, antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan suatu barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
b. Menerima devisa dari bea impor dan ekspor barang
c. Terjadi alih tekhnologi yang saling menguntungkan
d. Memperluas pasar bagi barang-barang hasil produksi dalam negeri
e. Mempercepat pertumbuhan ekonomi
f. Mempererat hubungan persahabatan antar negara
E. Hambatan dalam Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional yang dilakukan oleh negara tidak lepas dari
kemungkinan adanya faktor-faktor penghambat. Hambatan-hambatan perdagangan
internasional antara lain sebagai berikut:
a. Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksi adalah tindakan pemerintah yang membatasi masuknya barang
impor ke dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan untuk melindungi (protection)

industri dalam negeri dari kemungkinan bangkrut sebagai akibat serbuan pasar
barang sejenis dari luar negeri.
b. Penetapan Tarif impor
Penetapan tarif impor adalah pembebanan bea masuk (import duties) terhadap
barang-barang yang melewati batas suatu negara. Jenis-jenisnya ialah bea ad
valorem (bea harga), bea specific, danbea compound (bea specific ad valorem).
Tarif impor akan dibebankan pada harga jual barang atau jasa yang akan dibeli
konsumen, sehingga menyebabkan harga barang atau jasa bertambah tinggi.
c. Penetapan Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri.
Penetapan kuota akan berpengaruh terhadap terbatasnya jumlah barang atau jasa di
pasar negara tersebut.
d. Politik Dumping
Politik dumping adalah pemberlakuan harga jual lebih murah di pasar negara
importir dibanding harga di negara ekspotir. Tujuan penerapan poltik dumping
adalah untuk meningkatkan jumlah ekspor barang ke negara lain.
e. Pemberian Subsidi
Subsidi adalah pemberian dana atau fasilitas dari pemerintah kepada produsen
dalam negeri. Tujuan subsidi berupa dana atau fasilitas kepada produsen dalam
negeri adalah untuk meningkatkan kapasitas ekspor.
F. Alasan-alasan negara melakukan hubungan dengan negara lain
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi
dan adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara

lain.
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.
G. Bentuk Kerjasama Internasional
1. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua
negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama
bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
2. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara,
dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi,
misalnya ASEAN.
3. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara
kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negaranegara satu kawasan.
4. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang
satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara
dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
5. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak
negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling
membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
H. Dampak Adanya Ekonomi Internasional
1. Dampak positif antara lain :
a. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan
kualitas.
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat,
dan stabilitas ekonomi nasional.
c. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan
impor.

d. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat
membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
e. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
f. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2. Dampak negatif antara lain :
a. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor
yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri
mengalami kerugian besar.
b. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
c. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
d. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan
semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi
antarnegara. Setiap negara di dunia semakin sadar akan perlunya kerja sama
antarbangsa, tidak hanya terbatas pada Perdagangan saja, akan tetapi meluas pada
usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan ekonomi Atas kesadaran
tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam lembaga kerja sama ekonomi
baik dalam bentuk bilateral regional, maupun internasional .

BAB III
PENUTUP
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi
Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama
ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka Ekonomi Internasional permasalahan
pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi,
yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan
produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh

manusia.
Pentingnya mempelajari Ilmu Ekonomi Internasional terutama karena pengaruh
globalisasi ekonomi yang semakin besar. Adapun besarnya pengaruh globalisasi
dunia saat ini dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini:
1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya
perusahaan Multinasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk
meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA
http://guahantu09.blogspot.com/2011/07/pengertian-dan-ruang-lingkupekonomi.html 24/09/2013 at 10.00
http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-ruang-lingkupekonomi.html 24/09/2013 at 10.03
http://konsepblackbook.blogspot.com/2013/06/pengertian-ekonomiinternational.html 24/09/2013 at 10.08
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2156806-pengertian-tujuan-danruang-lingkup/ 24/09/2013 at 10.09
http://sonny1107.wordpress.com/2012/03/23/tujuan-pengertian-ekonomiinternasional/ 24/09/2013 at 10.12
http://anakunmul.blogspot.com/2011/10/mata-kuliah-ekonomi-internasional.html
24/09/2013 at 10.18
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/07/ekonomi-internasional.html
24/09/2013 at 10.22

Ekonomi Internasional : Definisi, Ruang Lingkup, dan
Tujuan
POSTED BY IRVAN SUHERY POSTED ON 7/23/2013 WITH NO COMMENTS

Definisi Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang
membahas dan mempelajari serta menganalisa tentang transaksi dan permasalahan
dalam ekonomi internasional itu sendiri yang melipu bidang ekspor dan impor.
Tidak hanya itu, perdagangan serta keuangan dan moneter dan juga organisasi
ekonomi baik swasta maupun milik pemerintah, serta kerja sama ekonomi antar
negara termasuk di dalam ruang lingkup ekonomi internasional.
Dikarenakan ekonomi internasional adalah termasuk salah satu cabang ilmu
ekonomi, maka adapun permasalahan yang timbul di dalamnya tidak jauh berbeda
dengan permasalahan yang ada dalam penerapan ilmu ekonomi. Diantara
permasalahan yang kami maksud adalah masalah pemilihan produk dan
kelangkaan produk baik yang berupa barang maupun berupa jasa yang dibutuhkan
oleh manusia.
Penyebab munculkan permasalah tersebut di atas adalah karena tinggunya
permintaan serta penawaran terhadap kebutuhan dan juga keinginan yang bersifat
tanpa batasan. Dan masalah ini bisa saja bersifat internasional jika permintaan dan
juga penawaran produk atau jasa tersebut melibatkan hubungan antar negara.
Inilah mengapa studi ekonomi internasional sangat penting untuk dilakukan
apalagi saat ini sedang gencarnya pengaruh dari globalisasi ekonomi di dunia yang
kita semua tahu bahwa globalisasi ekonomi tersebut memiliki beberapa karakter
berikut ini.
 Kondisi pasar yang terbuka (liberasi pasar) dan banyaknya arus transfer
uang yang semakin canggih berkat teknologi terkini.
 Munculnya perusahaan yang bersifat Multi Nasional yang membawa
dampak ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap negara lain.

 Timbulnya persaingan yang semakin ketat antar negara dan juga perusahaan
dalam usahanya meningkatkan mutu produk, kinerja, keefektifan dan
efisiensi.
Oleh sebab itu, studi ekonomi internasional sangat penting di lakukan dalam
rangka menghasilkan indikator kekuatang suatu negara untuk turut bersaing dalam
memperebutkan pasar global.

Ruang Lingkup Dari Ekonomi Internasional
Bicara mengenai ruang lingkup ekonomi internasional, maka dapat dikelompokkan
menjadi beberapa hal di bawah ini.
1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.
Inilah Tujuan Ekonomi Internasional
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf
kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat
tercapai dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan,
investasi, perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan
kepada anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat ini sama - sama
kita merasakan dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi internasional tersebut
dalam rangka menghadapi pasar global.

PPT 2
Kerjasama Ekonomi Internasional (Materi Lengkap)
Diposkan olehCah Samin on Senin, 25 April 2016 Label: IPS

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang
sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi IPS Kelas 9
Semester 2 Bab Kerjasama Ekonomi Internasional. Berikut materi selengkapnya..

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

A. Latar Belakang Kerja Sama Antarnegara

1. Pengertian Kerja Sama Antarnegara

Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu,
dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
tujuan kerja sama antarnegara.
a. Mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang
mengadakan kerja sama.
b. Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di
berbagai bidang.
c. Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia.
d. Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.
e. Meningkatkan devisa negara.

Kerjasama Ekonomi Internasional (Materi Lengkap)

2. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegar Antarnegara

Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan
persamaan yang dimiliki antarnegara.

a. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Perbedaan
1 ) Perbedaan sumber daya alam
2 ) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
3 ) Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
4 ) Perbedaan ideologi

b . Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan
1 ) Kesamaan sumber daya alam
2 ) Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)
3 ) Kesamaan ideologi
4 ) Kesamaan agama

Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara untuk
bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi Konferensi Islam),
yaitu kelompok organisasi negara-negara Islam. Mereka bergabung dalam OKI
sebagai respon atas peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang
dilakukan oleh Israel.

B. Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi

1. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Antarnegara

Hubungan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk. Bentuk kerja samanya ditentukan berdasarkan negara yang
mengadakan perjanjian. Berdasarkan jumlah negara yang mengadakan, kerja sama
ekonomi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral
dan kerja sama ekonomi multilateral.

a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara
dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara. Contoh:
pinjam-meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga
kerja antara Indonesia dengan Malaysia.
b . Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak negara.
Kerja sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama regional
dan kerja sama internasional.
1) Kerja sama regionalKerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa
negara dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain.
2) Kerja sama internasionalKerja sama internasional adalah kerja sama antara
negara-negara di dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF, ILO,
OPEC, dan lain-lain.

2. Badan-Badan Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi

a. Badan Kerja Sama Regional

1 ) ASEAN ( Association of South East Asian Nation )

ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional
negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok oleh lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Pada perkembangannya, lima negara Asia Tenggara
lainnya yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut
bergabung dalam ASEAN. ASEAN dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan
melibatkan komite di berbagai bidang. Berikut ini komite-komite yang dilibatkan
ASEAN.
a) Committe on Food Agriculture and Forest (Komite Bahan Makanan, Pertanian,
dan Kehutanan).
b) Committe on Trade and Tourism (Komite Perdagangan dan Pariwisata).
c) Committe on Finance and Banking (Komite Keuangan dan Perbankan).
d) Committe on Industry, Mining, and Energi (Komite Industri, Pertambangan, dan
Energi).
e) Committe on Transportation and Comunication (Komite Transportasi dan
Komunikasi).
f) Committe on Cultural and Information (Komite Kebudayaan dan Informasi).
g) Commite on Welfare Society and Development (Komite Kesejahteraan Rakyat
dan Pembangunan).

2 ) AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)

AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama
antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di
seluruh kawasan ASEAN. Konsep perdagangan bebas ini antara lain meliputi
penghapusan atau penurunan tarif perdagangan barang sesama negara ASEAN
sehingga menurunkan biaya ekonomi. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan

anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada Januari 1992. Berikut
ini beberapa tujuan AFTA.
a) Meningkatkan spesialisasi di negara-negara ASEAN.
b) Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi ASEAN ataupun di luar ASEAN.
c) Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.

3 ) APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation)

APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama
negara anggota. Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri
Australia). Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994,
yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi
bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020. Untuk negara anggota
yang termasuk dalam kategori negara maju, kawasan bebas dan terbuka harus
sudah terealisasi paling lambat 2010. Untuk mencapai tujuannya, APEC dalam
melakukan kegiatannya selalu berlandaskan pada prinsip kesepakatan bersama
yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta prinsip saling menghargai
pandangan dan pendapat seluruh anggota. Keputusan yang diambil oleh APEC
dibuat berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya sukarela. Indonesia
merupakan salah satu negara pencetus APEC. Indonesia pernah menjadi tuan
rumah pertemuan pemimpin APEC II di kota Bogor pada tahun 1994.
Keikutsertaan Indonesia dalam forum APEC diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian nasional, investasi, dan perdagangan
internasional. Selain itu, keanggotaan Indonesia juga diharapkan dapat
memperlancar dan mempererat kerja sama nonekonomi antarsesama negara
anggota pada tingkat bilateral maupun multilateral.

4 ) EU ( European Union Union)

European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang
ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari
penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom
(European Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE). Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi
satu organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993
menjadi Uni Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya hanya terbatas di bidang
perdagangan. Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota Uni Eropa,
berkembang pula bentuk kerja sama itu. Kerja sama tersebut adalah dalam bidang
ekonomi yang lebih luas, seperti kebijakan perpajakan, perindustrian, pertanian,
dan politik. Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, sebuah
perjanjian untuk menghapus halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama
negara anggota Uni Eropa. Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negaranegara anggota UE terdiri atas: Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia,
Yunani, Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia,
Finlandia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia,
Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria.

5 ) EFTA ( European Free Trade Area Area)

EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara
negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas
Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.

6 ) ADB ( Asian Development Bank Bank)

ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966. ADB
berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah untuk membantu
negara-negara Asia yang sedang membangun dengan cara memberikan pinjaman

lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang
rendah.

b . Badan Kerja Sama Ekonomi Multilateral

Kerja sama ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi antara dua negara
atau lebih yang tidak dibatasi oleh wilayah atau kawasan tertentu. Organisasi
multilateral yang paling besar adalah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). PBB
adalah organisasi internasional yang dianggap sebagai induk organisasi
internasional lainnya. PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, ditandai
dengan penandatanganan Piagam PBB oleh negara anggotanya. Tujuan utama PBB
adalah menjamin perdamaian dunia, menjamin berlakunya hak asasi manusia, serta
berusaha meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat di seluruh dunia.
Untuk melaksanakan perannya di seluruh dunia, PBB membentuk lembaga
perwakilan melalui Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social
Council/ECOSOC). ECOSOC dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh
organisasi-organisasi khusus PBB yang erat kaitannya dengan tugas-tugas dewan.
Berikut ini organisasi khusus PBB yang berada di bawah ECOSOC maupun yang
ada kaitannya dengan dewan tersebut.

1 ) IMF ( International Monetary Found)

IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional yang
didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional. IMF
didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di
Washington DC, AS. IMF didirikan dengan beberapa tujuan berikut ini.
a) Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan
memperlancar pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang.

b) Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas
pembayaran antarnegara.
c) Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang
bersifat sementara dalam neraca pembayaran.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai IMF, maka kegiatan-kegiatan utama IMF
terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Memonitor kebijakan nilai tukar uang negara anggota.
b) Membantu negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan neraca
pembayaran.
c) Memberikan bantuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan
kapasitas institusi serta sumber daya manusianya.
Bantuan juga diberikan untuk mendesain dan mengimplementasikan kebijakan
makroekonomi serta perubahan struktural yang relatif.

2 ) IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )

IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi
pemberi kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD
didirikan pada tanggal 27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington DC,
Amerika Serikat. IBRD berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk
dipinjamkan kepada para anggota yang memerlukan dana untuk
pembangunan.Pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan untuk
proyekproyek yang positif.

3 ) WTO ( World Trade Organization )

WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang
bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta
mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995
sebagai pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT). GATT merupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang dibentuk tahun
1947. Tujuan didirikannya GATT ialah untuk mengurangi hambatan perdagangan
antarnegara dengan memerhatikan kepentingan negara yang melakukan transaksi
perdagangan. GATT dibubarkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 12 Desember 1995.
Pembubaran GATT dilakukan setelah organisasi ini berjalan berdampingan dengan
WTO. WTO didirikan untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini.
a) Memantau pelaksanaan perjanjian dagang.
b) Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota.
c) Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif menangani setiap konflik
perdagangan yang terjadi.
d) Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk negara-negara berkembang.
e) Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya.

4 ) FAO ( Food and Agricultural Organization Organization)

FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pangan dan
pertanian. FAO didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma,
Italia. Tujuan didirikannya FAO untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan
serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris
internasional. Indonesia sebagai anggota FAO pernah menerima penghargaan atas
keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras.

5 ) IFC ( International Finance Corporation Corporation)

IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan modal
kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta
membantu menyalurkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang
berkembang. IFC berdiri pada tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington,
Amerika Serikat.

6 ) ILO ( International Labour Organization Organization)

ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas mempromosikan
keadilan sosial serta hak buruh. ILO dibentuk oleh Liga Bangsa-Bangsa Melalui
Traktat Versailes (Treaty of Versailles) pada tahun 1919. Prinsip yang digunakan
ILO sebagai dasar kegiatannya adalah perdamaian abadi dapat dicapai jika
didasarkan pada keadilan sosial. ILO sebagai salah satu organisasi perburuhan
dunia akan memperjuangkan hal-hal berikut ini.
a) Penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
b) Standar hidup yang lebih baik.
c) Kondisi kerja yang manusiawi.
d) Kesempatan kerja.
e) Keamanan ekonomi.

7 ) UNDP ( United Nations Development Program )

UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan
untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara
yang sedang berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965.

8 ) UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization Organization)

UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk
memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu dengan
memberikan bantuan teknis, program latihan, penelitian, dan penyediaan
informasi. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967. UNIDO berkedudukan di
Wina, Austria. Selain organisasi-organisasi ekonomi di atas terdapat pula
organisasi internasional lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Akan
tetapi organisasi tersebut tidak berada di bawah naungan PBB.
Berikut ini bentuk-bentuk lembaga internasional di bidang ekonomi.

1 ) OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)

OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan atas
prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait,
Arab Saudi, dan Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September 1960 di
Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan di Wina, Austria. OPEC mempunyai beberapa
tujuan berikut ini.
a) Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara anggota.
b) Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.
c) Menstabilkan harga minyak dunia.
d) Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota.
OPEC berupaya menstabilkan harga minyak di pasar internasional dan menjamin
kesinambungan pasokan minyak kepada negara-negara konsumen. Salah satu cara
untuk menjaga stabilitas pasar minyak internasional adalah melalui penentuan
kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan kesepakatan negara anggota..
Negara-negara anggota OPEC antara lain Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait,
Venezuela, Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Alberia, Indonesia, Aljazair, dan
Lybia.

2 ) OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development
Development)
OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan
pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan OECD adalah
membentuk kerja sama ekonomi antarnegara anggota. Anggota OECD antara lain
Amerika Serikat, Autralia, Austria, Kanada, Jepang, Meksiko, Denmark, Italia,
Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Norwegia, Swedia, Swiss, Turki, Slowakia,
Polandia, Selandia Baru, Inggris, Luksemburg, Irlandia, Ceko, Portugal, Belgia,
Korea Selatan, Finlandia, Hongaria, dan Yunani.

C. Dampak Kerja Sama Ekonomi Antarnegara dalam Perekonomian Indonesia

1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara

a. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi
Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia
memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang
digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan
otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
b . Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negaranegara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang
mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara
ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan
perekonomian negara yang bersangkutan.

c . Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau
menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu,
banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah
pengangguran dapat berkurang.
d . Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat
meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga
dapat memperlancar pembangunan negara.
e . Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya
berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu
adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat
aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan
demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor
dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.

2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara

a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu
tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak
dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
b . Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia

Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan
negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang
diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan
rakyat.
c . Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang
masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja
Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
d . Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk
mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya
pola hidup konsumtif.

http://artikelmateri.blogspot.co.id/2016/04/kerjasama-ekonomi-internasional-bentuk-badanmacam.html

https://bungsunda88.wordpress.com/2013/10/09/konsep-konsep-ekonomi-internasional/

http://obrolanekonomi.blogspot.co.id/2013/07/ekonomi-internasional.html#