Tanggung Jawab direksi Akuntan Publik

Tanggung Jawab Akuntan Publik
1. Atestasi
Pengertian atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang
diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi
(assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Atestasi merupakan salah satu jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik. Jasa
atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang
independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai
dengan
kriteria
yang
ditetapkan,
yakni
audit
keuangan
historis,
pemeriksaan/examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama.
Menurut Haryono dalam buku Auditing, penugasan atestasi adalah penugasan yang di
dalamnya praktisi (akuntan publik) dikontrak untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang
menyatakan kesimpulan tentang keandalan asersi-asersi.

Dalam melaksanakan tugas atestasi seorang akuntan publik harus melakukan hal-hal
berikut;
a. Mengumpulkan bukti yang mendukung asersi
b. Menilai secara obyektif pengukuran yang membuat asersi
c. Melaporkan temuan-temuannya
Sifat penugasan jasa atestasi, yaitu:
a. Analitis
Dalam hal ini diharapkan auditor memiliki kemampuan dalam menganalisis dan
mengihitung rasio-rasio untuk mengetahui dan membandingkan dengan laporan
tahun lalu sehingga dapat diambil tindakan pencegahan dan pembuatan rencana
berikutnya.
b. Kritis
Auditor harus memperhatikan segala kemungkinan yang mungkin terjadi, serta
harus teliti dan peka terhadap penemuan-penemuan dalam perusahaan.
c. Investigatif
Auditor memiliki kewajiban untuk menemukan segala bentuk kecurangan yang
ada dalam perusahaan sehingga auditor punya halk untuk melontarkan pertanyaan
pada pihak managemen.
2. Audit
Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi

yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis
yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan
untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan
tersebut. Dibawah ini akan djelaskan mengenai beberapa jenis audit menurut ahli.

Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis
audit dapat dibedakan atas:
a. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas
laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang
hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan
keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas
perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno Agoes , 2004), ditinjau dari
jenis pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:

a. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif,
efisien dan ekonomis.
b. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturanperaturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh
pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
c. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan
catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap
kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses
data akuntansi dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing
(EDP).
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
a. Auditor Ekstern ; Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan
publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit.
Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.

b. Auditor Intern ; Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit.
Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan
yang diaudit. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit
manajemen yang termasuk jenis compliance audit.
c. Auditor Pajak ; Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib
pajak yang diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.
d. Auditor Pemerintah ; Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran
informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu

audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi
operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga
audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Auditing
yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
3. Kompilasi dan Review
Kompilasi merupakan suatu bentuk penyajian dalam bentuk laporan keuangan
berdasarkan dokumen transaksi dan dokumen lain yang terkait dengan keuangan perusahaan
sehingga menjadi laporan keuangan yang utuh dan lengkap sesuai standar akuntansi
keuangan yang berterima umum untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan apapun

terhadap laporan keuangan.
Adapun tujuan penugasan untuk menyajikan dalam bentuk laporan keuangan
informasi yang disajikan manajemen tanpa usaha untuk membrikan suatu pernyataan jaminan
(keyakinan) apa pun terhadap laporan tersebut.
Sedangkan prosedur yang harus dilakukan dalam jasa kompilasi adalah sebagai
berikut:
a. Akuntan harus memiliki tingkat pengetahuan mengenai prinsip dan praktik akuntansi
industri tempat operasi satuan usaha, agar ia dapat melakukan kompilasi laporan
keuangan dalam bentuk yang tepat bagi satuan usaha yang beroprasi dalam industri
tersebut.
b. Akuntan harus memahami secara garis besar sifat transaksi satuan usaha tersebut,
bentuk catatan akuntansinya, kualifikasi para petugas pembukuannya, basis akuntansi
yang digunkan untuk penyajian laporan keuangan serta bentuk dan isi laporan
keuangan.
c. Akuntan harus membaca laporan keuangan yang telah dikompilasi dan
mempertimbangkan apakah laporan keuangan tersebut layak bila ditinjau dari sisi
bentuknya, dan bebas dari kekeliruan material nyata.
Dalam melakukan penugasan kompilasi ada beberapa persyaratan yang wajib
dipenuhi oleh seorang akuntan, yaitu:
a. Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa

yang diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.
b. Mengetahui prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri klien
c. Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi dan isi
laporan keuangan
d. Melakukan tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi
persyaratan
e. Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal yang tidak
dimasukkan atau kesalahan dalam perhiotungan dan GAAP
Bentuk Laporan PSAK menyebutkan tiga jenis laporan kompilasi, yaitu:

a. Kompilasi dengan persyaratan penuh, dimana jenis ini membutuhkan
pengungkapan sesuai dengan GAAP, sama seperti untuk audit atau telaah atas
laporan keuangan.
b. Kompilasi yang menghilangkan seluruh pengungkapan, menujjukkan kata-kata
yang tepat ketika akuntan mengompilasi laporan tanpa pengungkapan
c. Kompilasi tanpa indepedensi, dimana KAP dapat mengeluarkan laporan kompilasi
dengan atau tanpa pengungkapan meskipun laporan tersebut tidak independen dari
klien.
Review atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi, yang
diberikan kantor-kantor akuntan publik. Manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut

telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau
sedang terhadap review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian
yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan.
Review merupakan jasa yang memungkinkan praktisi akuntansi dalam memberikan
pernyataan tentang dasar prosedur namun tidak memerlukan bukti secara keseluruhan seperti
jasa audit. Artinya, ruang lingkup dari jasa review lebih sempit dan kurang detail seperti
audit, sehingga jasa review hanya memberikan analasis dari ringkasan temuan dan
rekomendasi terkait dari temuan tersebut.
4. Laporan Keuangan Prospektif
Laporan keuangan prospektif (prospective financial statements) adalah laporan
keuangan proyeksi atau prakiraan. Laporan keuangan prospektif dapat mencakup periode
yang akan datang maupun yang masih berjalan. Laporan untuk periode yang telah berakhir
bukanlah laporan keuangan prospektif. (Tapi mungkin bisa merupakan laporan keuangan
proforma).
Laporan keuangan prospektif (prospective financial statements) mengacu pada
prediksiatau ekspektasi laporan keuangan selama beberapa periode di masa depan (laporan
laba rugi) ataupada suatu tanggal di masa depan (neraca).
Standar atestasi AICPA mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
a. Peramalan (forecasts) adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan

posisikeuangan entitas yang diharapkan, hasil operasi, dan arus kas, pada pengetahuan
dankeyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab.2.
b. Proyeksi (projection)adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan
posisikeuangan entitas, hasil operasi, dan arus kas, pada pengetahuan dan keyakinan
terbaik pihak yang bertanggung jawab, berdasarkan satu atau lebih asumsi hipotesis.

5. Pengendalian Mutu
Pada praktiknya, kebijakan pengendalian mutu yang dimiliki oleh setiap
Kantor Akuntan Publik, berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya ukuran, sifat dan corporat value yang telah ditetapkan
dalam organisasi bisnisnya. Pengendalian mutu dalam Kantor Akuntan Publik dapat
dipetakan menurutkelima unsur pengendalian internal. Adapun unsur-unsur
pengendalian internal menurut SPAP 315 yang umum diterapkan dalam Kantor
Akuntan Publik adalah sebagai berikut:
Unsur-unsur pengendalian internal (SA 315):
a. Control environment (tone at the top)
b. Risk Assesment (what could go wrong?)
c. Information systems (tracking performance)
d. Control activities (prevent & detect/correct controls)
e. Monitoring (Are objectives being met?)


Oleh:

Sendy Yuliananto P.

PPAk STIE Malangkucecwara Angkatan XI