Buku Pedoman Penyusunan Proposal & Penulisan Skripsi terbaru.pdf

PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI

  

SURAT KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) MUHAMMADIYAH KUNINGAN

Nomor : /KEP/II.3.AU.0/E/2017

  

Tentang

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI

  Bismillahirrahmanirrahim

  Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan setelah : Menimbang :

  1. Bahwa dalam rangka melaksanakan salah satu Catur Dharma Perguruan Tinggi dan kelancaran proses dalam bimbingan dan penyusunan karya tulis ilmiah dipandang perlu membuat pedoman penulisan proposal dan penulisan skripsi bagi mahasiswa di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan;

  2. Bahwa sehubungan dengan butir 1 di atas, maka perlu ditetapkan Surat Keputusan Ketua tentang Pedoman Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi bagi mahasiswa di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.

  Mengingat :

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430);

  2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

  3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

  4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor

  73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

  6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:

  49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

  8. Statuta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan. Memperhatikan : Usulan Lembaga Pengembangan Riset dan Teknologi (LPRISTEK) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.

  MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

  PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH KUNINGAN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI. Pertama : Menetapkan Pedoman Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

  Muhammadiyah Kuningan mulai tahun akademik 2017/2018; Kedua : Pedoman Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi ditetapkan untuk dijadikan pedoman pelaksana kegiatan penelitian Skripsi dilingkungan Sekolah

  Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan; Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

  Ditetapkan di :Kuningan Pada Tanggal :Rabiul Awal 1439 H.

  28November 2017 M. Ketua, Dr. Muhammad Samsudin, S.Ag., M.Pd.

  NIDN.0504047002 Tembusan Yth :

  1. Wakil Ketua 2. Ketua Lembaga Pengembangan Riset dan Teknologi (LPRISTEK).

  3. Para Ketua Prodi.

  4. Arsip.

  

SAMBUTAN

KETUA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

MUHAMMADIYAH KUNINGAN

  Assalamualaikum Wr, Wb.

  Puji dan syukur kami sampaikan, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan

Allah SWT, sehingga dengan rahmatnya kita bisa menyelesaikan buku pedoman penulisan

skripsi ini untuk mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan.

  Sebagaimana di maklumi bersama, bahwa proses pendidikan pada jenjang Strata 1

(S1) seluruh mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Muhammadiyah Kuningan tidak lepas dari kegiatan penulisan tugas akhir yaitu

penulisan skripsi. Dalam penulisan skripsi tersebut ada tata cara penulisan untuk menjamin

tercapainya kualitas penulisan dan penyajian yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan

ilmiah yang benar sehingga STKIP Muhammadiyah Kuningan melakukan revisi buku

pedoman ini agar sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan tersebut dan mengingat bahwa

STKIP Muhammadiyah Kuningan memiliki visi Menjadi Perguruan Tinggi Islami yang

Unggul dan Berdaya Saing di Tinggkat Nasional pada Tahun 2020 semua hal yang dilakukan

harus mengarah pada visi tersebut.

  Semoga buku pedoman edisi revisi ini berguna bagi mahasiswa khususnya dan civitas

akademika STKIP Muhammadiyah Kuningan pada umumnya saya sebagai Ketua STKIP

Muhammadiyah Kuningan mengucapkan terima kasih kepada tim penyususn atas

terselesaikannya buku pedoman penulisan skripsi ini semoga amal baik kita semua mendapat

balasan yang sesuai dari Allah SWT Amin.

  Nasrum minallahi wafathun qarieb Wssalamualaikum Wr, Wb.

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan taupiq-

nya sehingga Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Mugammadiyah

Kuningan dapat menyelesaikan buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi edisi revisi.

  Buku ini merupakan buku pedoman penyusunan skripsi yang meliputi peraturan

umum penyusunan proposal dan panduan penulisan skripsi dan teknik bimbingan, disamping

itu buku ini berisi tentang tuntunan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dan

penulisan skripsi, disamping itu buku ini juga sebagai pegangan dosen pembimbing untuk

memberikan arahan kepada mahasiswa yang dibimbingnya.

  Buku pedoman ini merupakan revisi dari buku pedoman sebelumnya yang disusun

oleh LP3M yang sekarang berganti nama menjadi Lembaga PengembanganRiset

danTeknologi (LPRISTEK)dibuat sesuai dengan ruang lingkup Sekolah Tinggi Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan dengan tetap mengacu pada kaidah-

kaidah penulisan skripsi. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan masih adanya

beberapa kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan masukan dari semua pihak selalu

diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaannya.

  Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi demi terwujudnya buku pedoman ini kami ucapkan terima kasih.

  Kuningan, 28 Oktober 2017 Ketua LPRISTEK ttd. Dadang Cunandar, M.Pd. NIK 2231402044

  Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi

  

BAB I Penulisan Proposal Skripsi .................................................................................... 1

A. Penentuan Bidang Topik .................................................................................. 1 B. Penentuan Permasalahan yang akan diteliti ..................................................... 1 C. Penentuan Pendekatan ...................................................................................... 1 D. Sistematika Proposal dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif ............... 1

  a. Proposal dengan Pendekatan Kuantitatif ..................................................... 1

  b. Proposal dengan Pendekatan Kualitatif ....................................................... 8

  E. Sistematika Penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas ............................. 14

  F. Sistematika Penulisan proposal Penelitian R & D ............................................ 24

  

BAB II Penulisan Skripsi .................................................................................................. 30

A. Pengertian Skripsi ............................................................................................ 30 B. Karakteristik ..................................................................................................... 30 C. Fungsi dan Kedudukan Skripsi......................................................................... 30 D. Wilayah Penelitian Skripsi ............................................................................... 30 E. Bimbingan Skripsi ............................................................................................ 30

BAB III Teknik Penulisan Skripsi .................................................................................... 32

A. Ketentuan Umum ............................................................................................. 32 B. Ketentuan Khusus............................................................................................. 32

BAB IV Bimbingan Skripsi .............................................................................................. 40

A. Prinsip Bimbingan ............................................................................................ 40 B. Kesepakatan Bimbingan Skripsi ...................................................................... 40 C. Frekuensi Bimbingan ....................................................................................... 40 D. Model Interaksi Pembimbing Skripsi dengan Mahasiswa ............................... 41 E. Ketidakpuasan Selama Proses Bimbingan ....................................................... 41 F. Kualifikasi Pembimbing ................................................................................... 41 G. Hak dan Kewajiban Pembimbing ..................................................................... 41 H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ....................................................................... 42 I. Penggantian Pembimbing Skripsi ..................................................................... 43 J. Perbedaan Pendapat .......................................................................................... 43 K. SOP penentuan Pembimbing Skripsi ............................................................... 44

BAB V Seminar Proposal Skripsi ..................................................................................... 45

A. Tujuan Kegiatan ............................................................................................... 45 B. Ruang Lingkup ................................................................................................. 45 C. Definisi ............................................................................................................. 45 D. Referensi .......................................................................................................... 45 E. Ketentuan Umum .............................................................................................. 45 F. Tujuan Seminar Proposal Skripsi ..................................................................... 45 G. Persyaratan ....................................................................................................... 46 H. tata Cara Pelaksanaan ....................................................................................... 47 I. Perbaikan dan Seminar Ulang ........................................................................... 47 J. Prosedur Pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi .............................................. 48

BAB VI Ujian Skripsi ....................................................................................................... 49

A. Tujuan Kegiatan ..............................................................................................................

  49

  49 ................................................................................................................

  B. Ruang Lingkup 49 ..............................................................................................................................

  C. Definisi

  49 D. Referensi ...........................................................................................................................

  49

  E.

  Ketententuan Umum .......................................................................................................

  49 F. Persyaratan ........................................................................................................................

  50 G. Tata Cara Pelaksanaan ..................................................................................................

  51 H. Perbaikan dan Ujian Ulangan Skripsi ........................................................................

  51 I. Prosedur Pelaksanaan Sidang Skripsi ..........................................................................

  52 Lampiran Penilaian Seminar Proposal, Penilaian Ujian Skripsi dan Bimbingan Skripsi, Lampiran Contoh-Contoh Cover luar, Cover Dalam, Pengesahan, Pernyataan, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi.

BAB I PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI A. PENENTUAN BIDANG TOPIK Yang pertama harus dipikirkan oleh mahasiswa ketika akan menyusun proposal

  skripsi adalah topik skripsi, bukan judul skripsi. Untuk menentukan topik skripsi mahasiswa harus memilih yang sesuai dengan disiplin keilmuanya pada program studi masing-masing contohnya Program Studi PGSD dalam Program Studi PGSD ada konsentrasi IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKN, dan Matematika mahasiswa bisa menentukan dalam konsentrasi tersebut apakah akan meneliti dalam model-model pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, administrasi pendidikan, kebijakan pendidikan dan lain-lain.

  B. PENENTUAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI

  Setelah menentukan topik baru mahasiswa bisa menentukan masalahyang akan ditelitisehingga penelitian itu benar-benar ilmiah, mahasiswa sebagai penulis proposal harus benar-benar menguasai permasalahan yang akan diteliti dan dipahami oleh calon peneliti sendiri, masalah yang akan diteliti bukan dibuatkan oleh orang lain, oleh karena yang akan melakukan penelitian adalah mahasiswa sendiri. Tanpa menguasai permasalahan mahasiswa tidak akan bisa menulis dan menyususun proposal yang akan dijadikan bahan untuk penelitian atau penulisan skripsi, masalah bisa bersumber dari lembaga pendidikan (sekolah dan dinas pendidikan), guru/kepala sekolah, kurikulum, media pembelajaran, materi pelajaran, administrasi pendidikan, model pembelajaran, undang-undang yang berkaitan dengan pendidikan, siswa, sarana prasarana sekolah dan isu-isu pendidikan

  C. PENENTUAN PENDEKATAN

  Penulisan proposal skripsi harus menentukan pendekatan penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan salah satu dari dua pendekatan penelitian yang tawarkan di STKIP Muhammadiyah Kuningan yaitu; pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dan mahasiswa yang akan mengajukan proposal skripsi wajib menentukan pendekatan penelitian yang akan dilakukan, adapun Proposal skripsi terdiri dari tiga BAB; BAB I (Pendahuluan), BAB II (Tinjauan Pustaka) dan BAB III (Metodologi Penelitian)

  D. SISTEMATIKA PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

I. PROPOSAL SKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF 1). BAB I PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah

  Bagian latar belakang merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas (landasan Yuridis, landasan Teoritis, landasan Empiris dan solusi)

  B. Identifikasi Masalah

  Identifikasi masalah merupakan suatu cara bagaimana kita melihat, menduga, memperkirakan, dan menguraikan serta menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam penelitian.

  C. Pembatasan Masalah

  Pembatasan masalah merupakan batasan ruang lingkup masalah peneliti yang terlalu luas/lebar agar penelitian lebih fokus dan terarah. Batasan masalah berati pemilihan masalah penelitian yang sudah teridentifikasi. Batasan masalah dalam arti lain menegaskan atau memperjelas yang menjadi masalah penelitian yang akan diteliti oleh penelitian.

  D. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel- variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran Matematika?

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran Matematika.

  F. Manfaat Penelitian

  Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

  2). BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

  Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif kajian teori merupakan suatu hal yang sangat krusial dan wajib ada, oleh karena hakikat pendekatan kuantitatif adalah mengujikan teori. Oleh karena itu teori harus relevan dengan masalah rencana penelitian dengan semakin banyak buku referensi yang sesuai dengan masalah rencana penelitian itu semakin baik.

  B. Penelitian yang Relevan

  Peneliti harus melampirkan penelitian yang sama dengan permasalahan yang akan kita teliti dengan menuliskan judul skripsinya, hasil penelitianya, nama penelitinya, asal perguruan tingginya.

  C. Definisi Oprasional

  Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Definisi istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.

  Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal.

  Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Di samping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

  D. Kerangka Berpikir

  Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel- variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya. Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi: (1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2) Kerangka logika (logical

  construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang telah

  dirumuskan dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan- hubungan variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam suatu model. Sehingga pada akhir kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis.

  Dengan demikian, uraian atau paparan yang harus dilakukan dalam kerangka berpikir adalah perpaduan antara asumsi-asumsi teoretis dan asumsi- asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variabel-variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan di antara variabel-variabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau masalah yang diteliti.

  Di dalam menulis kerangka berpikir, ada tiga kerangka yang perlu dijelaskan, yakni: kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan kerangka operasional. Kerangka teoritis atau paradigma adalah uraian yang menegaskan tentang teori apa yang dijadikan landasan (grand theory) yang akan digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Kerangka konseptual merupakan uraian yang menjelaskan konsep-konsep apa saja yang terkandung di dalam asumsi teoretis yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan) unsur-unsur yang terkandung di dalam fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan di antara konsep-konsep tersebut. Kerangka operasional adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan di antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.

  Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka dalam menyusun kerangka berpikir kita harus memulainya dengan menegaskan teori apa yang dijadikan landasan dan akan diuji atau digambarkan dalam penelitian kita. Lalu dilanjutkan dengan penegasan tentang asumsi teoretis apa yang akan diambil dari teori tersebut sehingga konsep-konsep dan variabel-variabel yang diteliti menjadi jelas. Selanjutnya, kita menjelaskan bagaimana cara mengoperasionalisasikan konsep atau variabel-variabel tersebut sehingga siap untuk diukur.

  Walaupun dalam kerangka berpikir itu harus terkandung kerangka teoretis, kerangka konseptual, dan kerangka operasional, tetapi cara penguraian atau cara pemaparannya tidak perlu kaku dibuat per sub bab masing-masing. Hal yang penting adalah bahwa isi pemaparan kerangka berpikir merupakan alur logika berpikir kita mulai dari penegasan teori serta asumsinya hingga munculnya konsep dan variabel-variabel yang diteliti.

  Agar peneliti benar-benar dapat menyusun kerangka berpikir secara ilmiah (memadukan antara asumsi teoretis dan asumsi logika dalam memunculkan variabel) dengan benar, maka peneliti harus intens dan eksten menelurusi literatur- literarur yang relevan serta melakukan kajian terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, sehingga uraian yang dibuatnya tidak semata-mata berdasarkan pada pertimbangan logika. Untuk itu, dalam menjelaskan kerangka

  L E M B A G A P E N G E M B A N G A N R I S E T & T E K N O L O G I

  4 teoretisnya, peneliti mesti merujuk pada literatur atau referensi serta laporan- laporan penelitian terdahulu.

  Selanjutnya secara sederhana penyusunan kerangka berpikir dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.

  2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.

  3. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti.

  Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah (hipotesis).

E. Hipotesis

  Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab I (Bab Pendahuluan) sekripsi agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.

  Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: Ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: Siswa SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam matapelajaran bahasa Indonesia dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.

  3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  A. Metode

  Peneliti harus menjelaskan menggunakan metode dan desain apa dalam melakukan proses penelitian sehingga nampak jelas dan tidak samar, dari beberapa metode yang ada dalam pendekatan kauntitatif seperti exsperimen, expost facto, evaluasi, survey, action research. Peneliti memilih salah satu dari metode dalam pendekatan kuantitatif tersebut dan terus dijalankan sampai penelitian selesai sehingga peneliti konsisten.

  B. Populasi dan Sampel

  Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan kakarteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian Populasi dan Sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.

  C. Instrumen Penelitian

  Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juag harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis, terutama disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti dengan Alat dan Bahan.

  D. Teknik Pengumpulan Data

  Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.

  E. Teknik Analisis Data

  Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrikdan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji.

  F. Jadwal Penelitian

  Jadwal penelitian harus jelas dan jadwal ini merupakan agenda peneliti yang harus dilaksanakan setiap bulanya selama satu semester sebagaimana tabel di bawah ini dan peneliti menulis agendanya sendiri-sendiri selama proses penelitian dengan berurutan dan diberi tanda atau warna:

  N0 Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

  G. Daftar Rujukan Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan. Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi: 1. nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik, 2. tahun penerbitan 3. judul, termasuk subjudul 4. kota tempat penerbitan, dan 5. nama penerbit. (Lihat Contoh cara membuat rujukan).

II. PROPOSAL SKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF 1). BAB I PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah

  Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

  B. Fokus Penelitian

  Fokus penelitian adalah untuk memberikan batasan agar dalam proses pengungkapan masalah peneliti tidak melebar jauh yang mengakibatkan ketidak jelasan dan membuat bingung peneliti sendiri, Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dan peneliti fokus dalam permasalahan yang akan ditelitinya sehingga peneliti nampak konsisten dalam melakukan penelitian dan terus fokus dalam masalah tersebut dari awal sampai akhir

  C. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan- pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel- variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran Matematika?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang listik, induktifini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.

  E. Manfaat Penelitian

  Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

  2). BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  A. Kajian Teori

  Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”. ada sebagai bahan

B. Penelitian yang Relevan

  Peneliti harus melampirkan penelitian yang sama dengan permasalahan yang akan kita teliti dengan menuliskan judul skripsinya, hasil penelitianya, nama penelitinya, asal perguruan tingginya.

  3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  A. Metode, dan alasan menggunakan metode

  Peneliti harus menyebutkan metode apa yang akan dipakai dalam pendekatan kualitatif oleh karena dalam pendekatan kualitatif metodenya bisa memakaimetode

  grounded theory , metode etnografi, fenomenologi, histori dan studi kasus kualitatif dan

  memilih salah satu metode yang ada dalam pendekatan kualitatif tersebut. Setelah menentukan metode, lalu jelaskan alasan memilih metode tersebut.

  B. Tempat Penelitian

  Dalam poin ini peneliti menyebutkan tempat yang akan dijadikan penelitian dengan rinci sehingga penelitian yang akan dirancang jelas. Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.

  C. Sampel dan Sumber Data Penelitian

  Peneliti mengungkapkan siapa yang menjadi sampel dan sumber data penelitian, ketika peneliti sudah menyebutkan tempat penelitianya maka akan tergambar dengan jelas siapa yang akan dijadikan sampel penelitian maka dengan sendirinya sampelnya adalah mereka yang ada atau terkait dengan tempat penelitian tersebut.

  D. Teknik Pengumpulan Data

  1. Pengamatan

  2. Wawancara Mendalam

  3. Focus Group Discution (FGD)

  4. Dokumentasi (kamera, perekam, vidio)

  E. Instrumen Penelitian

  Dalam penelitin pendekatan kualitatif instrumen penelitianya adalah peneliti sendiri dan penelitian dengan pendekatan kualitatif tidak menggunakan instrumen dalam bentuk angket untuk mengumpulkan data tetapi data tersebut ada dalam catatan lapangan.

  F. Teknik Analisis Data

  Proses analisis data kualitatif merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan dan berulang secara siklis dimulai dari mengorganisasi data dan melakukan pemeriksaan data dengan cermat dan pada tahap ini peneliti memilah dan memilih data, selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap data, selanjutnya dilakukan pemeriksaan apakah sudah melakukan pengecekan keabsahan data dan melakukan pengkodean terhadap data. Contoh: dalam catatan lapangan ada 26 paragraf paragraf yang berisi guru di beri kode GURU paragraf yang berisi murid diberi kode MURID

  G. Pengujian Keabsahan Data Harus dilakukan dengan Cara Sebagai Berikut: 1.

   Credibility

  a. Perpanjang pengamatan

  b. Peningkatan ketekunan pengamatan

  c. Triangulasi

  d. Pengecekan teman sejawat

  e. Pengecekan anggota

  f. Analisis kasus negatif

  g. Kecukupan referensial

  2. Transferability(keteralihan) memanfaatkan hasil penelitian ditempat yang berbeda

  3. Dependability(Ketergantungan) audit komprehensif proses

  4. Corfirmability(kepastian) membangun kesepahaman dengan partisipan

  H. Jadwal Penelitian

  Jadwal penelitian harus jelas dan jadwal ini merupakan agenda peneliti yang harus dilaksanakan setiap bulanya selama satu semester sebagaimana tabel di bawah ini dan peneliti menulis agendanya sendiri-sendiri selama proses penelitian dengan berurutan dan diberi tanda atau warna:

  N0 Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

I. Daftar Rujukan/Daftar Pustaka

  Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan.

  Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi: nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik, tahun penerbitan, judul (termasuk subjudul), kota tempat penerbitan, dan nama penerbit

  Contoh Catatan Lapangan

  Catatan lapangan dalam pendekatan kualitatif bersifat wajib tanpa cacatan lapangan dalam pendekatan kualitatif tidak sah, oleh karena semua data ada dalam catatan lapangan.

  CATATAN LAPANGAN/...../NAMA TEMPAT PENELITIAN..................

  Hari dan tanggal :

  Tempat : Waktu : Mata Pelajaran/Hal yang dibicarakan : Guru : Murid :

  CATATAN DESKRIPTIF .........................................................................................................................................................................

  ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................................

  CATATAN REPLEKTIF .........................................................................................................................................................................

  ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................