Analisis Taekwondo Nugroho Heri S 16070805060

Analisis Taekwondo
A. Sistem Energi
Sistem energi yang digunakan dalam setiap cabang olahraga berfungsi untuk
menentukan jenis latihan yang dilakukan. Selama ini belum ada penelitian yang
mengungkap secara detail masalah predominan sistem energi yang digunakan dalam
pertandingan taekwondo, khususnya untuk kategori kyorugi. Untuk menentukan
persentase predominan sistem energi yang digunakan dalam taekwondo kategori
kyorugi, perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: lama waktu
pertandingan, macam gerak, irama gerak, waktu recovery, dan interval.
Pertandingan dalam taekwondo kyorugi dilakukan dalam tiga ronde, dengan
waktu istirahat antar ronde 1 menit. Tiap ronde dalam pertandingan taekwondo
memerlukan waktu 2 menit bersih. Artinya, ketika wasit menghentikan pertandingan
karena terjadi insiden, maka waktu tersebut tidak termasuk waktu bertanding. Dengan
demikian waktu pertandingan adalah total waktu efektif yang di gunakan selama
pertandingan berlangsung, yaitu diawali dari aba-aba “mulai (shijak) “ sampai dengan
aba-aba “berhenti (keuman)”. Perolehan nilai dengan cara melakukan teknik pukulan
dan tendangan, pada sasaran yang telah ditentukan, dan mengandung power.
Berdasarkan hasil pengamatan, dalam setiap babak terjadi fight rata-rata antara 7-15
kali dengan akumulasi waktu fight rata-rata antara 1-3 detik. Dengan demikian, lama
waktu untuk recovery antar fight rata-rata 5 detik.
Selama berlangsungnya pertandingan, akumulasi waktu yang digunakan dapat

dihitung sebagai berikut: (1) waktu yang digunakan dalam tiga babak adalah 480
detik, (2) dalam melakukan serang bela (fight) untuk tiap babak diperlukan waktu
rata-rata 126 detik, (3) recovery dalam tiap babak kira-kira 234 detik, (4) interval
antar babak dengan waktu 120 detik. Dengan demikian, persentase dari waktu yang
digunakan selama dalam pertandingan adalah 26,25% untuk fight (waktu kerja),
48,75% untuk recovery antar fight, dan 25% untuk interval antar babak. Untuk itu,
total waktu istirahat baik aktif maupun pasif sebanyak 73,75%, sedangkan total waktu
efektif yang digunakan untuk fight selama dalam pertandingan sebanyak 26,25%.
Berdasarkan dari total persentase waktu atau akumulasi waktu yang digunakan
selama dalam pertandingan dari awal sampai akhir, energi yang dominan digunakan
dalam taekwondo adalah 73,75% aerobik dan 26,25% adalah anaerobik. Tetapi, bila
dilihat dari energi yang digunakan pada saat melakukan fight (waktu kerja), maka
energi yang dominan digunakan adalah sistem anaerobik. Untuk itu dalam taekwondo
kategori fight memerlukan 73,75% sistem energi ATP-PC, 16,25% sistem energi LAO2, dan 10% dari oksigen (O2). Artinya, energi dominan yang digunakan dalam
taekwondo kyorugi (fight) adalah sistem energi anaerobik.
Oleh karena pada saat melakukan fight (waktu kerja) waktu yang digunakan
rata-rata 3 detik, maka energi yang digunakan selama melakukan fight (waktu kerja)
lebih dominan menggunakan sistem energi anaerobik alaktik (ATP-PC). Adapun ciciciri sistem energi anaerobik alaktik adalah: (1) intensitas kerja maksimal, (2) lama
kerja kira-kira 10 detik, (3) irama kerja eksplosif (cepat mendadak), dan aktivitas
menghasilkan Adhenosin Diphosphat (ADP) dan energi. Meskipun demikian, dalam


cabang olahraga taekwondo seharusnya dilandasi dengan kemampuan kapasitas
aerobik yang baik, meskipun hanya sebesar 10%.
SISTEM ENERGI DALAM LATIHAN
Janssen (1989) menentukan penyediaan energy berdasarkan klasifikasi aktivitas
maksimum dengan mempertimbangkan durasi latihan sebagai berikut :
Klasifikasi aktivitas maksimum pada berbagai durasi serta sistem penyediaan energy untuk

Durasi

Klasifikasi

aktivitas
Energi disediakan
oleh

Observasi

1 – 4 detik


Anaerobik, Alaktik

ATP

4 – 10 detik
20 – 45 detik

Anaerobik, Alaktik
Anaerobik, Alaktik +

ATP + PC
ATP + PC + Glikogen

Produksi laktat tinggi

45 – 125 detik

Anaerobik alaktik
Anaerobik, Laktik


otot
Glikogen otot

Dengan meningkatkan
durasi, produksi laktat

120 – 140 detik

Aerobik, Anaerobik

Glikogen otot

laktik
240 – 600 detik

Aerobic

menurun
Dengan meningkatnya
durasi, produksi laktat


Glikogen otot + Asam

menurun
Dengan meningkatnya

lemak

durasi dibutuhkan
andil lemak yang
lebih tinggi menurun

(Suharjana : 2013).
Sementara itu, Fox (1984) menjelaskan bahwa penggunaan energy berdasarkan sistem
penyediaan energy adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas yang membutuhkan waktu kurang dari 30 detik, menggunakan sistem
energy utama ATP – PC. Seperti nomor lempar, lompat, dan lari 100 meter.
b. Aktivitas yang membutuhkan waktu antara 30 detik ssampai 90 detik,
menggunakan energy utama dari sistem ATP – PC dan asam laktat. Seperti lari
200 meter, lari 400 meter, renang 100 meter.

c. Aktivitas yang membutuhkan waktu 90 – 180 detik, menggunakan energy utama
melalui sistem asam laktat dan oksigen. Seperti lari 800 meter, lari 1500 meter,
renang 400 meter.
d. Aktivitas yang membutuhkan waktu lebih dari 180 detik, menggunakan energy
utama dari sistem energy aerobic. Seperti lari 3000 meter, marathon, jogging, dan
sebagainya.

B. Komponen Kondisi Dominan
Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang mempunyai beberapa komponen
biomotorik yang sangat diperlukan dalam menunjang gerakan dan teknik dalam
berlatih taekwondo. Olahraga taekwondo selama ini yang sering dipertandingkan
adalah pertarungan (kyorugi), dan seperti kita ketahui, kalau kita bertarung pasti akan
memerlukan beberapa komponen penunjang beberapa diantaranya adalah kekuatan
otot, kecepatan, power, keseimbangan, fleksibilitas, daya tahan, serta keterampilan
gerak (teknik dan taktik). Komponen-komponen biomotorik tersebut mutlak
diperlukan dalam pertarungan taekwondo, berikut adalah urutan komponen cabang
olahraga Taekwondoyang paling dominan ditinjau dari sisi kyorugi atau pertandingan.
1. Strength
Strength merupakan keadaan tubuh mampu mengatasi beban dalam jumlah
tertentu. Kondisi tubuh harus cukup kuat jika sedang melakukan pertarungan,

sebab cedera patah tulang, terkilir atau yang lainnya bisa terjadi jika otot tidak
cukup kuat. Oleh karena itu dalam latihan taekwondo selalu diberikan latihan fisik
berupa kekuatan. Latihan kekuatan dalam taekwondo ada bermacam-macam,
misalnya: Push-up, sit-up, back-up, leg press, leg curl dan lain-lain. Latihan
kekuatan ini tidak harus dengan alat tetapi bisa berpasangan dengan teman.
2. Speed
Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan tendangan dalam waktu yang
sesingkat mungkin. Kecepatan merupakan komponen yang sangat penting dalam
pertarungan taekwondo. Pertandingan taekwondo dipengaruhi oleh kecepatan,
sebab jika kalah cepat, maka kan sulit untuk mendapatkan poin. Latihan kecepatan
dalam olahraga taekwondo banyak macamnya, antara lain: Sprint, drill dolyo
chagi, drill peta chagi, dan lain-lain. Teknik-teknik tendangan dalam taekwondo
bisa dipakai untuk membuat model latihan kecepatan.
3. Acceleration
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi tertentu. Seseorang
yang mampu mengubah posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan
koordinasi yang baik.
4. Reaction
Reaksi ( Reaction ) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau bertindak
secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera ( Gerak

penerima oleh suatu rangsang yang datang ) sehingga jika seseorang memiliki
reaksi yang bagus dia mampu menghalau setiap serangan dan mampu dengan
cepat membaca gerakan baik untuk menyerang ataupun bertahan menghindari
serangan.
5. Power

Power adalah hasil kali antara kekuatan dan kecepatan, sehingga jika tungkai
mempunya power yang bagus, tentu saja jika melakukan tendangan hasilnya akan
relatif kuat dan cepat. Latihan power dalam olahraga taekwondo banyak
menggunakan plyometric, misalnya lompat-lompat, naik turun tangga, drill nare
chagi dan lain-lain. Power akan selalu dilatihkan dalam taekwondo sebab untuk
menghasilkan angka tendangan harus mengenai sasaran dan cukup bertenaga.
6. Endurance
Daya tahan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas baik aerobik
maupun anaerobik dalam waktu yang cukup lama. Taekwondo dalam
pertandingan menggunakan waktu antara 2-3 menit selama tiga ronde. Lamanya
waktu yang demikian menuntut seorang atlet untuk berlatih daya tahan dengan
cukup baik dan teratur. Latihan daya tahan dalam olahraga taekwondo antara lain
menggunakan fartlek, interval training, sparing target, sparing hugo, sirkuit target,
dan lain-lain.

7. Coordination
Koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan beberapa aktivitas dalam
waktu yang relatif bersamaan. Pertandingan taekwondo memerlukan koordinasi
yang baik, sebab seorang atlet harus melihat lawan, menangkis dan melakukan
serangan balasan dalam waktu yang hampir bersama-sama. Latihan koordinasi
dalam olahraga taekwondo misalnya dengan drill tendang dolyo chagi dengan dua
kaki bergantian ditambah langkah, mengangkat satu lutut setinggi rata-rata air
sambil gerak ke depan dan lain-lain. Latihan ini dilakukan saat laihan teknik, cara
ini dilakukan supaya taekwondoin mempunyai koordinasi yang bagus. Dengan
koordinasi yang bagus, maka keterampilan gerak, kelincahan danb keseimbangan
bisa terbentuk. Bahkan menurut Gallahue (1985: 279) koordinasi berhubungan
erat dengan kecepatan, kelincahan dan keseimbangan.
8. Flexibility
Fleksibilitas adalah kondisi otot dan sendi yang mampu melakukan gerakan
seluas-luasnya. Fleksibilitas ini penting karena angka atau poin terbanyak bisa
didapatkan jika seorang atlet dapat melakukan tendangan dan mengenai kepala
lawannya. Tendangan yang tinggi hanya bisa dilakukan jika seorang taekwondoin
mempunyai fleksibilitas yang baik. Latihan fleksibilitas dalam olahraga
taekwondo antara lain split, cium lutut dan sebagainya.
9. Balance

Keseimbangan adalah kemampuann seseorang dengan sikap mempertahankan
keadaan seimbang (equilibrium) ketika sedang diam atau sedang bergerak, hal ini
mutlak diperlukan guna menjaga keseimbangan saat menghalau serangan ataupun
melakukan serangan guna mendapatkan kondisi tebaik saat melakukan sesuatu.
C. Model Latihan
1. STRENGTH
1.1 Pengertian

Strength adalah segala bentuk Komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuanya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja., Kekuatan adalah kekuatan otot yang banyak di gunakan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama otot tungkai yang harus menahan berat
Kekuatan adalah kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan gerakan otot
dari gerakan pertamanya sampai jarak gerakan sepenuhnya dan mengulangi
kemampuan tersebut terhadap perlawanan ; sedapat mungkin mendekat pad
ketahan stress yang maksimal.
1.2. Bentuk Latihan
a. Dengan menggunakan Berat Badan Sendiri :














Bench Press ( beban 80% berat badan )
Curl ( Punggung menempel pada dinding )
Press Up dengan lengan sebagai penopang dan punggung lurus
Press Up pada Ujung jari
Press up slapping chest : press up sambil memukul dada
Press up clapping hands : press up sambil bertepuk tangan.
Press up with feet raised : press up seperti latihan 1 sambil mengangkat 1
kaki.
Knee raise (angkat lutut), tidur terlentang tingkai lurus kedepan dengan
kedua lengan disamping badan. Bawa kedua lutut kedada kembalikan ke
posisi semula.
Sit-up
Diagonal sit-up
Standing squats

b. latihan dengan kawan sebagai beban latihan.
 Separate Wrist : berdiri berhadapan, pegang pergelangan tangan kawan
lalu berusaha memisahkan kedua pergelangan kawanmu.
 Separate Legs
 Clap hands : berpasangan tidur terlentang, kepala bersentuhan dengan
terlentang

2. KECEPATAN (SPEED)
2.1 Pengertian
a. Speed adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya.
b. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingsingkatnya.

c. Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan
dalam waktu yang singkat.
2.2 Bentuk latihan
a. Balap sepeda
b. Pukulan dalam tinju
c. Panahan
d. Running Speed DrillsRunning on the spot(lari di tempat, angkat lutut tinggi)
e. Speed Assisted Work (belari menuruni bukit)
f. Speed Resisted Work (berlari mendaki bukit)
g. Speed Endurance Work (memukul serta melompat-lompat dalam waktu
Metode Sprint terdiri :
 Accelaration Sprints ( meningkatkan kecepatan berlari )
 Hollow Sprint ( bentuk latihan kecepatan )
 Repetion sprint ( Kecepatan lari yang konstan )
3. KELINCAHAN (ACCELERATION)
3.1. Pengertian
a. Kelincahan adalah kemampuan bergerak cepat ke segala arah,yaitu
kemampuan memulai dan berhenti melakukan gerakan dengan cepat.
b. Kelincahan adalah berhubungan dengan cara mengubah arah posisi tubuh
dengan kecepatan dan kecepatan tinggi. Kelincahan adalah kemampuan
seseorang mengubah posisi tertentu. Seseorang yang mampu mengubah
posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik.
a.

Bentuk latihan
a. Agilty Run
b. Zig-zag Run
c. Lari Bolak-balik (shuttle Run)
d. Illionis Agility Run
4. REAKSI (REACTION)
4.1. Pengertian
a. Reaksi (Reaction) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau
bertndak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat
indera (Gerak penerima oleh suatu rangsang yang datang).
b. Reaksi adalah kemampuan gerak yang ada, pada manusia dalam melakukan
aktifitas fisik dan ini merupakan wujud dari kemampuan organ-organ tubuh
memenuhi kebutuhan dan menggunakan oksigen sehingga memungkinkan
melakukan aktivitas fisik terus menerus tanpa istirahat, serta kemampuan
membuang dan menghambat bertambahnya konsentrasi asam laktat di dalam
tubuh.
4.2 Bentuk latihan

Dribling bola pada permainan basket,mengoper bola pada teman,berarti secara
reflek menerima bola untuk dimasukkan kedalam ring basket.
5. POWER
5.1 Pengertian
a. Kesanggupan atau kemampuan dari tubuh manusia untuk melakukan
penyesuaian untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap beban fisik
yang di hadapi tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan memiliki
kapasitas cadangan untuk melakukan aktifitas berikutnya. (menurut Hairy. 1989
dan Hopkins 2002).
b. Toleransi terhadap stress otot di mana suatu otot dapat mempertahankan pada
beban kerja tertentu. (menurut Iskandar. Z. A. dan Engkos Kosasih, penerbit
Akademika Pressindo, Cv.).
c. Kemampuan badan seoarang atlet untuk mengambil oksigen secara maksimal.
(Engkos Kosasih, Olahraga Teknik dan Program latihan.).
5.2 Bentuk latihan
a. Sesi latihan dasar plyometrik
Sesi latihan ini di dahului oleh pemanasan berlangsung 15-20 menit yang di
lakukan dengan progress latihan yang teratur dari latihan sederhana ke latihan
dengan tuntutan plyometrik yang lebih kompleks. Coba lakukan 3-5 set latihan
plyometrik dengan 8-12 repetisi yang terus menerus untuk setiap latihan,
berikan 1-2 menit istirahat anatara tiap set latihan :
 Standing broad jump ( mengukur gertak eksplosif tubuh )


Vertical jump ( dengan meraih titik tertinggi dengan ujung jari tangan



Medicine Ball Throw ( mengetahui kekuatan tubuh bagian atas



Hopping adalah melompat mendarat dengan kaki yang sama, gunakan kedua
kaki.



Knee tuck adalah latihan melompat dengan membawa lutut ke dada setinggi
mungkin.



Skipping adalah lari angkat lutut setinggi mungkin.

6. DAYA TAHAN (Endurance)
6.1 Pengertian
a. Daya tahan (endurance) adalah Kapasitas otot melakukan kontraksi secara
terus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal
b. Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan
secara maksimum yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya.
(menurut Harre D. 1986, Principles of Sport, Training Sport, Verlag Berlin)
c. Daya tahan adalah kemampuan dan kesanggupan otot untuk bekerja berulangulang tanpa mengalami kelelahan. (menurut Robbins, Power and Burgers;
1994).
6.2 Bentuk Latihan
a. Latihan daya tahan Aerobik Yang melipputi :
 Lari terus menerus untuk waktu yang lama (long Continous running).
Bentuk latihan yang berlangsung lama dan terus menerus ini meningkatkan

kemampuan menghirup oksigen dan memungkinkan metabolisme
berlangsung lebih efesien.
 Latihan interval (latihan dengan metode interval) Latihan interval adalah
metode latihan daya tahan yang biasa di pakai di berbagai cabang olahraga
seperti berenang, bersepeda, dan kebanykan olehraga permainan. Latihan
interval memiliki memiliki perbandingan periode kerja dan istirahat yang
cukup. Sebagai contoh seorang perenang dengan program latihan 10 x 100
meter sprint dengan istirahat berenang perlahan sepanjang kolam, yang
berukuran 50 meter, antara setiap jarak 100 meter sprint tersebut. Dengan
latihan yang efektif periode istirahatnya dapat di buat lebih singkat.
b. Daya Tahan Otot (Muscular Endurance)
c. Merencanakan tes daya tahan otot,seperti :
 Maximum Press Ups
 Abdominal curl Conditioning test yaiti sit up yang progresif.
7. KOORDINASI
7.1 Pengertian
a. Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan
tepat dan efisien.koordinasi ini menyatakan hubungan harmonis berbagai
factor yang terjadi pada suatu gerakanKoordinasi adalah yang berhubungan
dengan kemampuan untuk menggunakan panca indera seperti penglihatan dan
pendengaran, bersama-sama dengan tubuh tertentu di dalam melakukan
kegiatan motorik dan harmonis dan ketepatan tinggi.
7.2 Bentuk latihan
Naik turun bangku mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit
selama 5 menit. Gunanya untuk melatih kemampuan belajar yang bersifat
sensomotorik
8. KELENTUKAN (fleksibilitas)
8.1 Pengertian
a. Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan dalam
ruang gerak sendi secara maksimal( range of Moverment ).
b. Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan tubuh bagianbagian tubuh dalam suatu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami
cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian. (menurut Johnson dan
Nelson 1969).
c. Kelentukan adalah afektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala
aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas.
8.2 Bentuk Latihan
a. Peregangan Statis(dengan gerak yang perlahan tetapi dilakukan secara terus
menerus)
b. Peregangan Balistis (peregangan yang dilakukan dengan gerak memantulmantulkan). Semuanya meliputi :
 Leher
 Bahu dan dada
 Lengan, bahu dan dada
 Lengan dan bahu











Otot belakang bawah (lower back)
Pantat dan panggul
Otot belakang bawah dan perut
Otot pangkal paha
Otot pangkal paha panggul paha bagian dalam
Otot paha belakang (hamstring)
Otot paha depan (Quadriseps) dan ankle.
Otot paha depan dan panggul
Otot betis dan tungkai bawah

9. KESEIMBANGAN
9.1 Pengertian
a. Balance adalah strength dari seseorang untuk mempertahankan sikap dan
posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri ( static balance) atau pada saat
melakukan gerakan ( dynamic balance ).
b. Keseimbangan adalah kemampuann seseorang dengan sikap mempertahankan
keadaan seimbang (equilibrium) ketika sedang diam atau sedang bergerak
c. Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organorgan syaraf otot, seperti handstand atau mencapai keseimbangan sewaktu
seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lainlain).
9.2 Bentuk Latihan
a. Naik sepeda dengan melewati balok kayu.
b. Berdiri pada balok yang berukuran 10 x 10 cm dan balok di taruh di atas
permukaan air.
c. Berdiri dengan kaki dengan mengangkat sebelah kanan atau kiri secara
bergantian
D. Sumber
Rismayanthi, Cerika. (2013). Sistem Energi Untuk Olahraga.UNY Staff.
Suharjana. (2013). Kebugaran Jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63