Makalah Mk I Politik docx

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan................................................................2
2.1.1 Sistem Pemerintahan Normatif................................................................3
2.1.2 Sistem Pemerintahan Realitas.................................................................5
BAB III PENUTUPAN......................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu

kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat
ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat
dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya
sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selamalamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara

luas

berarti

sistem

pemerintahan

itu

menjaga

kestabilan


masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga
fondasi

pemerintahan,

menjaga

kekuatan

politik,

pertahanan,

ekonomi,

keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi
dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok
untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam
waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri. (Anonymous1, 2015)
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud sistem pemerintahan normatif?
2. Apa yang dimaksud sistem pemerintahan realitas?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Mengetahui sistem pemerintahan normatif.

1

2. Mengetahui sistem pemerintahan realitas.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan
Menurut

Ranney (1965) menjelaskan pemerintahan adalah proses

kegiatan pemerintah yaitu proses membuat dan menegakkan hukum dalam
suatu negara. Sedangkan pemerintah adalah sekelompok orang dan sejumlah
lembaga yang membuat dan menegakkan hukum suatu negara. Jika kedua
pendapat digabungkan maka, pemerintahan adalah tindakan atau kegiatan
pemerintah dalam menyelenggarakan pembuatan dan penegakan hukum guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.
Pada prinsipnya sistem pemerintahan itu mengacu pada bentuk hubungan
antara lembaga legislatif dengan lembaga eksekutif (Martosoewignyo, 1981:76).
Bagehot

(1867)

kemudian

membedakan


antara

sistem

pemerintahan

parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Meskipun sebenarnya
Bagehot hanya sekedar mencoba untuk memperbandingkan antara sistem yang
berlaku di Inggris dan di Amerika Serikat, namun pembedaan ini lalu menjadi
klasifikasi pokok bagi sistem pemerintahan itu sendiri.
Sistem pemerintahan mempunyai sistem yang tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat
ataupun merugikan rakyat.
Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa
diubah john menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem
pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selamalamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti pengertian sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga

fondasi

pemerintahan,

menjaga

kekuatan

politik,

pertahanan,

ekonomi,

keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu john demokrasi
dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem

2

pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa

mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok
untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam
waktu relatif lama.
Namun demikian uraian tentang sistem pemerintah Indonesia di sini akan
sedikit diperluas. Tidak hanya meliputi hubungan antara Presiden yang
merupakan lembaga eksekutif dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai
lembaga legislatif semata. Uraian di sini juga akan meliputi penjelasan
sekedarnya tentang lembaga-lembaga ketatanegaraan Indonesia yang lain.
Dalam

pemerintahan

ada

sistem

pemerintahan

normatif


dan

sistem

2

pemerintahan realitas. (Anonymous , 2015)
2.1.1 Sistem Pemerintahan Normatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Normatif yaitu
berpegang teguh pada norma bisa juga menurut norma atau kaidah yg berlaku,
norma di Indonesia bepegangan pada Undang-undang Dasar tahun 1945 (UUD
1945), Berdasarkan undang-undang dasar 1945 sistem pemerintahan Negara
Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan
belaka.
2. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas)
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di tangan majelis permusyawaratan
rakyat.

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah MPR.
Dalam menjalankan pemerintahan Negara kekuasaan dan tanggung jawab
adalah ditangan prsiden.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Presiden harus mendapat
persetujuan dewan perwakilan rakyat dalam membentuk undang- undang dan
untuk menetapkan anggaran dan belanja Negara.
6. Menteri

Negara

adalah

pembantu

presiden

yang

mengangkat


dan

memberhentikan mentri Negara. Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR.

3

7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas. presiden harus memperhatikan dengan
sungguh-sungguh usaha DPR.
Namun

berdasarkan

ketetapan

MPR

nomor

III/MPR/1978


tentang

kedudukan dan hubungan tata kerja lembaga tertinggi Negara dengan atau
antara Lembaga-lembaga Tinggi Negara sebagai berikut:
1. Lembaga tertinggi Negara adalah majelis permusyawaratan rakyat. MPR sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi dalam Negara dengan pelaksana kedaulatan
rakyat memilih dan mengangkat presiden atau mandataris dan wakil presiden
untuk melaksanakan garis- garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan putusanputusan MPR lainnya. MPR dapat pula diberhentikan presiden sebelum masa
jabatan berakhir atas permintaan sendiri, berhalangan tetap sesuai dengan pasal
8 UUD 1945, atau sungguh- sungguh melanggar haluan Negara yang ditetapkan
oleh MPR.
2. Lembaga-lembaga tinggi Negara sesuai dengan urutan yang terdapat dalam
UUD 1945 ialah presiden (pasal 4-15), DPA (pasal 16), DPR (pasal 19-22), BPK
(pasal 23), dan MA (pasal 24) yaitu:
a. Presiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan tertinggi dibawah
MPR. Dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh seorang wakil presiden.
Presiden atas nama pemerintah (eksekutif) bersama – sama dengan DPR
membentuk UU termasuk menetapkan APBN. Dengan persetujuan DPR,
presiden dapat menyatakan perang.
b. Dewan pertimbangan Agung (DPA) adalah sebuah bahan penasehat
pemerintah yang berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan presien.
Selain itu DPA berhak mengajukan pertimbangan kepada presiden.
c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebauh badan legislative yang dipilih
oleh masyarakat berkewajiban selain bersama-sama dengan presiden
membuat UU juga wajib mengawasi tindakkan-tindakan presiden dalam
pelaksanaan haluan Negara.
d. Badan pemeriksa keuangan (BPK) ialah Badan yang memeriksa tanggung
jawab tentang keuangan Negara. Dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah. BPK memriksa semua pelaksanaan APBN.
Hasil pemeriksaannya dilaporkan kepada DPR.

4

e. Mahkamah Agung (MA) adalah Badan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh lainnya. MA dapat mempertimbangkan
dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak diminta kepada kepada
lembaga- lembaga tinggi Negara.
2.1.2 Sistem Pemerintahan Realitas
Berdasarkan kata ‘Realitas’ yang berarti pada kenyataan atau bisa
dikatakan sistem pemerintah yang nyata dan saat ini sedang diterapkan di
Indonesia, setelah pembahasan sistem pemerintahan normatif yang didasarkan
pada undang-undang dasar 1945 sekarang ini mengalami berbagai amandemen
yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyempurnakan kebijakan-kebijakan
yang diatur di dalam amandemen lama.
Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.
Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945
hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih
mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan
adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan
baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk

pemerintahan

adalah

republik,

sedangkan

sistem

pemerintahan

presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota
MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.

5

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi
dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi,
DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak
langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undangundang dan hak budget (anggaran).
Adanya perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.
Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama.
Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem
bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih
besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan
sebagai bahan perbandingan atau type yang dapat diadopsi menjadi bagian dari
sistem pemerintahan negara lain. Amerika Serikat john Inggris masing-masing
telah mampu membuktikan diri sebagai negara yang menganut sistem
pemerintahan

presidensial

john

parlementer

seara

excellent.

Sistem

pemerintahan dari kedua negara tersebut selanjutnya banyak ditiru oleh negaranegara lain di dunia yang tentunya disesuaikan dengan negara yang
bersangkutan. (Anonymous2, 2015)

6

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan sekaligus perbedaan sistem pemerintahan
sebelum terjadi amandemen dan setelah terjadi amandemen pada UUD 1945 :
Sebelum terjadi amandemen :
1. MPR menerima kekuasaan tertinggi dari rakyat
2. Presiden sebagai kepala penyelenggara pemerintahan
3. DPR berperan sebagai pembuat Undang - Undang
4. BPK berperan sebagai badan pengaudit keuangan
5. DPA berfungsi sebagai pemberi saran/pertimbangan kepada presiden /
pemerintahan
6. MA berperan sebagai lembaga pengadilan dan penguki aturan yang
diterbitkan pemerintah.
Setelah terjadi amandemen :
1. Kekuasaan legislatif lebih dominan
2. Presiden tidak dapat membubarkan DPR
3. Rakyat memilih secara langsung presiden dan wakil presiden
4. MPR tidak berperan sebagai lembaga tertinggi lagi
5. Anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah anggota DPD yang
dipilih secara langsung oleh rakyat
Dalam sistem pemerintahaan presidensiil yang dianut di Indonesia,
pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang menjadi perhatian. Selain
itu, pengawasan rakyat terhadap pemerintahan juga kura begitu berpengaruh
karena pada dasarnya terjadi kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan
konsentrasi kekuasaan yang ada di tangan presiden. Selain itu, terlalu sering
terjadi pergantian pejabat di kabinet karena presiden mempunyai hak prerogatif
untuk melakukan itu.

7

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari
bapak dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan
makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua dan menambah wawasan kita.

8

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous1.

2015.

Sistem

Pemerintahan.

Dilihat

tanggal

29

April

2015.

.
Anonymous2. 2015. Sistem Pemerintahan Indonesia. Dilihat tanggal 29 April 2015.

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia.

Normatif.

Dilihat

tanggal

29 April

2015.

.
Ranney, J. A. 1965. Pathways to Parliament. Candidate Selection in Britain.
Macmillan, London.
Martosoewignyo, S. S. 1981 Pengantar perbandingan antar hukum tata negara.
Rajawali, Makassar.
Bageho, W. 1867. The English Constitution. Chapman and Hall. New York

9