Analisis SWOT Penggunaan analisa SWOT

Analisis SWOT
Penggunaan analisa SWOT dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor internal sehingga
diketahui apa saja faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Disamping
menganalisa faktor internal juga dilakukan analisa faktor-faktor eksternal untuk mengetahui
peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang dihadapi.
Dari hasil analisa SWOT, diperoleh alternatif-alternatif kebijakan terpilih. Hal ini dilakukan
karena beberapa alternatif terpilih yang dihasilkan melalui analisa SWOT, belum tentu dapat
dilakukan semuanya secara simultan karena berbagai keterbatasan.
Dalam melakukan analisa SWOT, tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
b. Penyusunan kuesioner
c. Penentuan responden dan pengisian kuesioner
d. Analisa data
1. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam analisa SWOT adalah identifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal yang merupakan tahapan penting karena merupakan dasar untuk kegiatan analisa
selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah merumuskan faktor-faktor internal dengan
melakukan studi pustaka terhadap dokumen-dokumen yang terkait.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dirumuskan, kemudian diminta masukan dari nara
sumber yang diyakini menguasai permasalahan untuk melakukan penggurangan, penambahan
maupun penajaman terhadap faktor-faktor tersebut.

Untuk mengantisipasi adanya faktor-faktor penting lainnya yang belum termasuk, maka dalam
kuesioner diberi tempat kosong di urutan bawah, sehingga responden dapat menambahkan faktor
lainnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang ada.
2. Penyusunan kuesioner
Setelah faktor-faktor internal dan ekternal selesai dilakukan identifikasi, kegiatan selanjutnya
adalah menyusun kuesioner sebagai sarana untuk mendapatkan penilaian dari responden
terhadap faktor-faktor yang telah dirumuskan.
Penilaian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dibagi atas dua bagian yaitu :
a. penilaian prestasi faktor yang diberi skala 1 sampai 9. Arti nilai tersebut adalah,
- 1 amat sangat buruk
- 2 sangat buruk,
- 3 buruk
- 4 sedikit buruk
- 5 sedang/netral
- 6 sedikit baik
- 7 baik
- 8 sangat baik
- 9 amat sangat baik
b. penilaian urgensi (tingkat kepentingan) penanganan faktor –faktor, diberi skala a s/d d
(dimana a bernilai 4, b nilai 3, c nilai 2 dan d nilai 1). Arti nilai tersebut adalah,


- a teramat penting dilakukan penanganannya
- b penting dilakukan penanganannya
- c kurang penting dilakukan penanganannya
- b tidak penting dilakukan penanganannya
3. Penentuan responden dan pengisian kuesioner
Setelah kuesioner selesai disusun, kuesioners diberikan kepada responden yang dipilih
berdasarkan faktor keterkaitan serat pemahaman terhadap masalah yang diteliti (Purposive
sampling).
4. Analisa Data
Dari hasil kuesioner didapatkan persepsi expert terhadap penilaian indikator-indikator utama,
yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut :
Tabel 3.1 Indikator Faktor dalam SWOT
Penilaian Terhadap Indikator-indikator Faktor Internal dan Eksternal
Faktor Internal
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3, dst. Faktor Eksternal
Faktor 1
Faktor 2

Faktor, dst.
Dari hasil penilaian faktor-faktor internal dan eksternal selanjutnya dilakukan identifikasi unsurunsur yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan peluang dari stakeholder. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan
peluang (Opportunity). Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness)
dan ancaman (Threath), yang diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal
yaitu : kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weak-ness) dengan kondisi eksternal yaitu : peluang
(Opportunity) dan ancaman (Threath) yang ada, kemudian diimplementasikan dalam matriks
SWOT, untuk mendapatkan strategi terbaik (the best strategy). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan visi, misi dan tujuan, kondisi sekarang, kondisi yang akan
datang, strategi dan kebijakan. Dengan demikian analisis kebijakan dapat dilakukan melalui
faktor-faktor strategis analisis SWOT.
Penilaian expert dari faktor internal-eksternal tersebut akan menghasilkan kelompok faktorfaktor : Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Kemudian dilakukan analisa matriks SWOT,
dengan melakukan interaksi merger (penggabungan) dari kelompok faktor internal (Strength,
Weakness), dengan kelompok faktor eksternal (Opportunity, Threat)
Matriks Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITY (O) THREATH (T)
FAKTOR INTERNAL STRENGTH (S) STRATEGI SO STRATEGI ST
WEAKNESS (W) STRATEGI WO STRATEGI WT
Hasil kombinasi interaksi strategi : SO, WO, ST, WT seperti diuraikan di atas menunjukkan


sebanyak 4 strategi pilihan yang dapat ditempuh dalam melihat persepsi responden, terhadap
berbagai kemungkinan dalam pengambilan keputusan kebijakan yang dapat dilakukan. Hasil
interaksi antara strategi internal dan strategi eksternal dapat menunjukkan strategi dominan
terbaik untuk solusi yang dipilih, yang dapat dipilih sebagai strategi andalan.
Dalam analisa matriks SWOT terjadi interaksi penggabungan dari strategi yang meliputi
kombinasi interaksi strategi internal-eksternal, yang terdiri dari :
1. Strategi SO (Strength-Opportunity), ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
2. Strategi ST (Strength-Threat), ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman.
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity), ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
4. Strategi WT (Weakness-Threat), ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
mengatasi ancaman.
5. Kritik terhadap manajemen strategik di sektor publik.
Analisa SWOT yang merupakan langkah utama dalam manajemen stratejik pada mulanya
berkembang pada manajemen swasta. Pemakaiannya dalam manajemen pembangunan adalah
suatu fenomena yang relatif baru yang dapat dikatakan sebagai suatu hasil atau proses reformasi
administrasi publik (Nining, 2002:5-1) .
Selanjutnya Nining (2002:I-28) menyebutkan bahwa terdapat kritik terhadap manajemen

strategik di sektor publik diantaranya :
1. Terlalu berbasis ekonomi seperti manajemen swasta, sehingga sering lupa pada tanggung
jawab non ekonomis misalnya tanggung jawab sosial.
2. Mengambil dasar-dasar dari manajemen swasta.
3. Dapat dikatakan sebagai pendekatan Neo Taylor yang intinya adalah mengabaikan tingkah
laku orang karena dianggap hanya ada satu cara yang benar (one best way) dan ini dilakukan
untuk memudahkan pengotrolan.
4. Terlalu sibuk berpolitik dan mementingkan upaya personal.
5. Pertanggung jawaban publik menjadi berkurang karena sering hanya mengejar indikator
kinerja yang kumulatif.
6. Memiliki problem besar dalam implementasi karea sifatnya sudah dipatok sehingga lebih
kaku.
7. Terlalu sempit dalam menangani masalah publik yang sebetulnya amat bervariasi sesuai
masalah yang ditanganinya.
8. Terlalu disederhanakan sekali yaitu hanya dengan berpedoman pada indikator kinerja. Padahal
seharusnya hal ini bukan yang generik tetapi harus disesuaikan dengan sektor.
Pendapat lain dikemukakan Salusu (1996:372) bahwa usaha untuk menganalisis SWOT pada
organisasi publik mungkin tidak selancar dengan apa yang dilakukan pada organisasi bisnis.
Dengan mengutip penelitian Ring dan Perry tahun 1985 dalam (Rainey, 1991) oleh Salusu
(1996) ditemukan bahwa pengambilan keputusan strategik pada kebanyakan organisasi publik

umumnya terjadi dalam kondisi ambiguitas kebijaksanaan. Dalam kondisi tersebut,
kebijaksanaan tidak dirumuskan dengan tajam sehingga menimbulkan interpretasi yang berbeda
bagi masing-masing orang. Akibatnya, setiap orang yang bertugas mengimplementasikan
kebijaksanaan itu, tidak memperoleh petunjuk yang jelas bagaimana seharusnya kebijaksanaan

itu diterapkan.
Selanjutnya Salusu (1996) menyebutkan, kondisi lain yang mempengaruhi pengambilan
keputusan strategik adalah peluang untuk berperan serta terbuka amat luas sehingga sulit
membuat rumusan yang memuaskan semua pihak. Peran serta berupa masukan dan pengaruh
dari berbagai media, golongan politisi, dan dari bermacam-macam kelompok dan koalisi
kepentingan yang saling bertentangan satu dengan yang lain. Peran serta yang luas ini sering kali
menghambat upaya pengambilan keputusan yang mendesak, atau sebaliknya keputusan yang
dibuat terpaksa harus mengandung banyak kelemahan. Belum lagi kalau ada pergantian pejabat
secara periodik, tanpa disadari kadang-kadang menciptakan kekosongan waktu yang artifisial.
Keadaan ini juga menghambat pengambilan keputusan stratejik

Pengertian Analisis SWOT
Pengertian / defniii analiiii SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats). Analiia SWOT adalah iuatu metoda penyuiunan itrategi peruiahaan atau
organiiaii yang beriifat iatu unit biinii tunggal. Ruang lingkup biinii tunggal

teriebut dapat berupa domeitik maupun multinaiional. SWOT itu iendiri
merupakan iingkatan dari Strength (S), Weakneii (W), Opportunitiei (O), dan
Threati (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala,
dimana yang iecara iiitematii dapat membantu dalam mengidentifkaii faktorfaktor luar (O dan T) dan faktor didalam peruiahaan (S dan W). Kata-kata teriebut
dipakai dalam uiaha penyuiunan iuatu rencana matang untuk mencapai tujuan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut iaya lampirkan pengertiannya menurut ialah iatu pakar SWOT Indoneiia,
yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih ieperti ini :
“Analisa SWOT adalah identifkasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Petunjuk umum yang iering diberikan untuk perumuian adalah :
1. Memanfaatkan keiempatan dan kekuatan (O dan S). Analiiii ini diharapkan
membuahkan rencana jangka panjang.
2. Ataii atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analiia ini lebih
condong menghaiilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan
(ihort-term improvement plan).
Tahap awal proiei penetapan itrategi adalah menakiir kekuatan, kelemahan,
keiempatan, dan ancaman yang dimiliki organiiaii. Analisa SWOT memungkinkan

organiiaii memformulaiikan dan mengimplementaiikan itrategi utama iebagai
tahap lanjut pelakianaan dan tujuan organiiaii, dalam analiia SWOT informaii
dikumpulkan dan dianaliia. Haiil analiia dapat menyebabkan dilakukan perubahan
pada miii, tujuan, kebijakianaan, atau itrategi yang iedang berjalan.
Dalam penyuiunan iuatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang
dimiliki pada iaat akan memulai uiaha, mengetahui iegala uniur kekuatan yang
dimiliki, maupun iegala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai
faktor-faktor internal teriebut merupakan potenii di dalam melakianakan uiaha
yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor ekiternal yang
akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau keiempatan yang ada atau yang
diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan
muncul dan mempengaruhi uiaha yang dilakaukan.

Dapat diiimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau
interakii antar uniur-uniur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap uniuruniur ekiternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita
ingin memproleh haiil berupa keiimpulan-keiimpulan berdaiarkan ke-4 faktor
dimuka
yang
iebelumnya
telah

dianaliia
:
>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihaiilkan pada kombinaii ini adalah memanfaatkan kekuatan atai
peluang yang telah diidentifkaii. Miialnya bila kekuatan peruiahaan adalah pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengiii
iegmen paiar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitai yang lebih maju,
yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifkaii pada analiiii
keiempatan.
>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Keiempatan yang dapat diidentifkaii tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan peruiahaan. Miialnya jaringan diitribuii ke paiar teriebut tidak
dipunyai oleh peruiahaan. Salah iatu itrategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjaiama dengan peruiahaan yang mempunyai kemampuan menggarap paiar
teriebut. Pilihan itrategi lain adalah mengataii kelemahan agar dapat
memanfaatkan keiempatan.
>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analiia ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengataiinya. Strategi ini
mencoba mencari kekuatan yang dimiliki peruiahaan yang dapat mengurangi atau
menangkal ancaman teriebut. Miialnya ancaman perang harga.

>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam iituaii menghadapi ancaman dan iekaligui kelemahan intern, itrategi yang
umumnya dilakukan adalah “keluar” dari iituaii yang terjepit teriebut. Keputuian
yang diambil adalah “mencairkan” iumber daya yang terikat pada iituaii yang
mengancam teriebut, dan mengalihkannya pada uiaha lain yang lebih cerah.
Siaiat lainnya adalah mengadakan kerjaiama dengan iatu peruiahaan yang lebih
kuat, dengan harapan ancaman di iuatu iaat akan hilang. Dengan mengetahui
iituaii yang akan dihadapi, anak peruiahaan dapat mengambil langkah-langkah
yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan
mantap, dengan kata lain peruiahaan dapat menerapkan itrategi yang tepat.
(sumber : e-je.blogspot.com)

Analiiii SWOT adalah metode perencanaan itrategii yang digunakan untuk
mengevaluaii
kekuatan
(itrengthi),
kelemahan
(weakneiiei),
peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam iuatu proyek atau iuatu ipekulaii

biinii. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (itrengthi,
weakneiiei, opportunitiei, dan threati). Proiei ini melibatkan penentuan tujuan
yang ipeiifk dari ipekulaii biinii atau proyek dan mengidentifkaii faktor internal
dan ekiternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan teriebut.
Analiia SWOT dapat diterapkan dengan cara menganaliiii dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, dimana aplikaiinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunitiei) yang ada,
bagaimana cara mengataii kelemahan (weakneiiei) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunitiei)yang ada, ielanjutnya bagaimana kekuatan
(itrengthi) mampu menghadapi ancaman (threati) yang ada, dan terakhir adalah
bagimana cara mengataii kelemahan (weakneiiei) yang mampu membuat
ancaman (threati) menjadi nyata atau menciptakan iebuah ancaman baru.
(sumber:wikepedia)

Mengidentifikasi Pengendalian
Jaringan yang Diperlukan
Jaringan yang Diperlukan
Risk Management Model Lawrie Brown dalam bukunya menyarankan menggunakan “Risk
Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang
memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan Threats. Untuk
menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut “countermeasures” yang dapat
berupa:
• usaha untuk mengurangi Threat
• usaha untuk mengurangi Vulnerability
• usaha untuk mengurangi impak (impact)
• mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (hostile event)
• kembali (recover) dari kejadian
Analisis SWOT
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman) adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
keadaan tertentu. Dalam tinjauan keamanan jaringan, analisis SWOT mencoba memetakan
keadaan yang ingin dicapai yaitu terciptanya keamanan informasi dan keamanan jaringan, dan
mengidentifikasikan faktor internal dan faktor eksternalyang membantu dan yang
membahayakan tercapainya keamanan jaringan dan keamanan informasi.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanfordpada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaanperusahaan Fortune 500
Setelah memetakan dan mengenali faktor-faktor tersebut, maka diperlukan usaha untuk
meningkatkan strengths (kekuatan), mengurangi dan menutupi weaknesses (kelemahan),
memanfaatkan opportunities (kesempatan), dan juga usaha untuk mengurangi dan
mengantisipasi Threats (ancaman).
 Port
Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan
sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan
program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang
menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga
mengidentifikasikan
sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada
klien
atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.
Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port

Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke
dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum
jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 216 = 65536 buah.
Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai
berikut:
• Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian
diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam
well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan
oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang
berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan
untukdi gunakan oleh layanan yang bakal ada di masa depan. Well-known port
didefinisikan dalam RFC 1060.
• Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau
jaringanyang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat.
Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara
permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range
registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya
adalahDynamically Assigned Port.
 Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi
atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan
kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat
digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan

ANALISIS SWOT PT. SUCOFINDO SURABAYA
A. Strengths ( Kekuatan )
Kekuatan yang ada dalam PT Sucofindo adalah sebagai berikut :
1. Jaringan distribusi yang luas
Jaringan distribusi ini berpengaruh atas penguasaan konsumen, dengan adanya jaringan distribusi
yang laus maka hasil produksi akan tersebar dibanyak daerah, konsumen mudah mngenal dan
mendapatkan hasil produksi dari perusahaan, dengan jaringan yang luas ini hasil produksi dapat
lebih laku dipasaran, dikarenakan konsumen yanag dicakup lebih luas.
2. Pengalaman selama puluhan tahun
Dengan adanya pengalaman yang lama maka sebuah perusahaan akan lebih kuat untuk bertahan,
dengan pengalaman ini perusahaan terus belajar dan memperbaharui diri, mengembangkan
kekuatan untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang ada. Seperti pepatah “experience is the
best teacher” dengan belajar atas pengalaman yang sudah ada maka akan dapat bertindak lebih
baik lagi dibanding dengan periode-periode sebelumnya, oleh karena itu segala masalah yang
timbul akan mudah diselesaikan dengan belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah lalu.
3. Brand Name yang terkenal
Seperti salah satu strategi yang ada yaitu “strategi kuasai dulu” dengan adanya Brand yang
sudah melekat pada konsumen akan lebih dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk
dari perusahaan kita. Dengan memonopili pasar dengan Brand yang dimiliki perusahaan mampu
mengalahkan Brand-brand baru yang muncul akibat masyarakat lebih mengenal Brand
perusahaan kita aterlebih dahulu.

4. Fasilitas yang lengkap
Fasilitas berhubungan dengan proses produksi dan pelayanan, dengan penggunaan fasilitas yang
baik atau lengkap maka kepuasan konsumen akan tercapai.
5. Kualitas jasa yang baik

Jasa yang berkualitas merupakan senjata ampuh untuk menarik minat konsumen, tujuan awal
sebuah usaha selain untuk mendapatkan keuntungan yanitu membuat para customer merasa puas
dengan produk atau layanan yang diberikan perusahaan. Melalui jasa yang baik ini akan menarik
minat para customer untuk kembali lagi menggunakan jasa mereka karena mereka tau
bagaimana kualitas pelayanan perusahaan, dengan begitu kiprah perusahaan akan tetap bisa
bertahan.
6. Well-trained personnel
Kebaikan dalam pemberian pelayanan tidak serta merta muncul begitu saja, akan tetapi didukung
dengan adanya Sumber Daya Manusia yang kompeten, dengan dimiliki pegawai-pegawai yang
baik dan kompeten ini membuat para customer merasa nyaman dalam proses pemberian
pelayanan, berbeda dengan pegawai-pegawai yang cenderung arogant dan emosional,sikap-sikap
yang demikian justru akan membuat para customer tidak betah dan memilih beralih ke
perusahaan lain, mengingat para pegawai merupakan roda penggerak dan cerminan dari
perusahaan.
7. Lini jasa yang luas
Banyaknya jasa yang ditawarkan kepada konsumen membuat perusahaan ini lebih menguasai
pasar yang ada, melalui berbagai jasa yang ada maka perusahaan akan lebih mudah dikenal oleh
masyarakat, selain itu jika ada masyarakat yang membutuhkan banyak jasa layanan dia tidak
perlu berpindah-pindah ke tempat lain untuk mendapatkannya, cukup disatu tempat semua
masalah sudah dapat teratasi, hal ini akan menjadi senjata kuat perusahaan utuk dapat lebih
mengusai pasar.

8. Penggunaan teknologi yang up-to date
Penggunaan teknologi berkaitan dengan penggunaan layanan dan akses kedalam perusahaan,
dengan tekhnologi yang lebih canggih dibanding perusahaan lain maka jasa pelayanan akan
dapat terselesaikan dengan lebih mudah. Dengan kemajuan tekknologi ini pula perusahaan dapat
melakukan promosi yang lebih luas mengingat penggunaan teknologi internet dapat diakses
siapa saja dan dimana saja.
B. Weaknesses ( Kelemahan )
Kelemahan yang ada pada PT Sucofindo adalah sebagai berikut :

1. Biaya operasional yang cukup tinggi
Dengan adanya keunggulan yang ada di dalam PT. Succofindo juga menyebabkan erjadinya
suatu kelemahan yang mengakibatkan biaya operasional yang dikeluarkan menjadi banyak dan
tidak bisa menghasilakan keuntungan, melainkan mengakibatkan adanya kerugian.
2. Tarif jasa yang cukup tinggi
Apa yang diperoleh oleh suatu rekanan bisnis yang bekerjasama dengan PT. Succofindo memang
sepadan dengan hasil yang diterima tetapi tidak serta merta membuat perusahaan itu senang.
Karena apa yang dihasilkan harus dibayar dengan jasa tarif yang mahal kepada PT. Succofindo.
3. Pelayanan yang belum optimal
Pelayanan yang diberikan PT. Succofindo juga masih menyisakan adanya suatu kekurangan di
dalam melakukan pelayanan yang baik yang menyebabkan apa yang diterima oleh rekanan kerja
menjadi kurang optimal.
4. Kurang tanggap terhadap keluhan
Kelemahan yang terjadi di PT. Succofindo juga masih menyisakan suatu permasalahan yang
diperoleh perusahaan lain yang memakai jasa PT. Succofindo untuk bekerjasama karena kurang
tanggapnya PT. Succofindo dalam menanggapi keluhan rekan bisnisnya yang masih
membutuhkan jasa untuk memperbaiki ISO yang ingin dicapai dalam perusahaan tersebut.
5. Marketing yang kurang kuat
Kami melihat di dalam PT. Succofindo masih mempunyai marketing yang belum kuat dikarena
masih kurangnya marketing di dalam PT. Succofindo untuk berpikir lebih maju dan
mengembangkan suatu ide-ide yang bisa membuat perusahaan tidak kalah oleh perusahaan lain
yang bergerak di bidang yang sama.
C. Opportunities ( Peluang )
Peluang yang ada pada pada PT Sucofindo adalah sebagai berikut :
1. Kerjasama dengan surveyor luar negeri
Peluang yang diperoleh oleh PT. Succofindo yang paling besar agar lebih maju yaitu menjalin
kerjasama dengan perusahaan luar negeri sebagai wujud untuk mengembangkan perusahaan
supaya lebih dikenal baik di Indonesia maupun diluar negeri sekalipun.
2. Adanya standarisasi yang diinginkan pasar dunia

Dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan luar negeri membuat PT. Succofindo juga
harus menata standar yang diinginkan oleh pasar luar ngeri supaya PT. Succofindo dapat dilihat
oleh perusahaan lain, bahwa standar yang digunakan juga mempunyai mutu yang tidak kalah.
3. Perdagangan bebas
PT. Succofindo juga seharusnya melirik perdagangan bebas yang sudah dilakukan di Indonesia
sejak tahun 2010 sebagai sarana untuk menjalin kerjsama dengan perusahaan asing dan menarik
minat perusahaan luar negeri dengan keunggulan-keunggulan yang terdapat di PT. Succofindo
tersebut.
4. Potensi pertumbuhan UKM
Dengan adanya UKM yang semakin banyak berkembang di Indonesia, seharusnya juga membuat
PT. Succofindo melihat peluang yang ada didalamnya agar bisa menjalin kerjasama dengan
UKM yang sudah berkembang untuk bekerjasama menggunakan jasa PT. Succofindo yang telah
mempunyai standar yang baik.
5. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan jasa surveyor
PT. Succofindo seharusnya juga memanfaatkan pemerintah untuk menetapkan jasa untuk
perusahaan yang ingin menggunakan jasa penggunaan ISO agar lebih di utamakan perusahaan
BUMN yang menanganinya.
D. Treaths (Ancaman)
Ancaman yang ada pada PT Sucofindo adalah sebagai berikut :
1. Tarif yang lebih rendah dari kompetitor yang kurang terdeteksi
Kompetitor yang tidak terdeteksi keberadaannya oleh PT. Succofindo dapat menjadikan
bumerang tersendiri dikarena adanya persaingan yang tidak sehat yang menjadikan PT.
Succofindo tidak bisa mengukur tarif yang di dapat kompetitor jauh lebih rendah dari pada PT.
Succofindo dan menjadi kompetitor lebih diunggulkan dalam segi Tarif jasa yang dikeluarkan.
PT. Succofindo juga harus melihat pasaran harga yang dikeuarkan pesaingnya.
2. Pertumbuhan kompetitor baru
Dengan lahirnya kompetitor-kompetitor baru menyebabkan semakin banyaknya pesaing
perusahaan sehingga perlu melakukan strategi khusus jika tidak ingin kalah oleh kompetitor
tersebut.
3. Kondisi keamanan yang kurang kondusif

Dengan kondisi keamanan yang kurang kondusif menyebabkan ancaman tersendiri bagi
perusahaan. Sebab dalam suatu perusahaan jika tidak ada perlindungan keamanan bagi orang
yang bekerja di dalamnya, maka pekerjaan yang dijalankan tidak bisa maksimal karena
senantiasa dihantui rasa takut. Sehingga kondisi yang menunjukkan perlindungan keamanan dan
keselamatan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.
4. Kuota impor yang dibatasi
Dengan kuota impor yang dibatasi menyebabkan peluang pekerjaan perusahaan akan berkurang,
karena semakin dibatasi impornnya maka jasa pelayanan semakin berkurang sehingga
merupakan ancaman bagi perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63