makalah hitung jumlah trombosit 23.pdf

MAKALAH HEMATOLOGI
HITUNG JUMLAH TROMBOSIT

OLEH
AHMAD AKBAR MAULANA
AK816002
SEMESTER IV

DOSEN PEGAMPU
DIAN NURMANSYAH
S.ST M.BIOMED

YAYASAN BORNEO LESTARI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2018

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………....
BAB I ……………………………………………………………………………………………………….
1.PENDAHULUAN……………………………………………………………………..................

1.1 latar belakang…………………………………………………………………………………
1.2 tujuan……………………………………………………………………………………………..
1.3 manfaat…………………………………………………………………………………………..
BAB II ……………………………………………………………………………………………………...
2. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………………………….
BAB III ……………………………………………………………………………………………………..
3. METODOLOGI PRAKTIKUM ………………………………………………………………….
BAB IV ……………………………………………………………………………………………………..
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………
BAB V ………………………………………………………………………………………………………
5. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………….
6. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam
pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah keadaannya tidak
tetap tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 di dalamnya. Darah yang

banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya O2 dalam darah
diambil dengan jalan pernapasan, dan zat ini sangat berguna pada
peristiwa pembongkaran atau metabolisme di dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut dengan
plasma.plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam
reaksi bersifat sedikit alkali. Kandungan dari plasma terdiri dari gas
O2 dan CO2, hormone-hormon, enzim, antigen.
2. Unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis:




Eritrosit (sel darah merah)
Lekosit (sel darah putih)
Trombosit (keeping-keping darah)
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti
dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar
dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Dalam keadaan normal, jumlah
trombosit berkisar antara 200.000 sampai 500.000/µL. apabila jumlah

trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut trombositopenia.
Trombositopenia dapat menimbulkan perdarahan yang berkepanjangan
setelah trauma maupun perdarahan spontan seperti purpura atau
perdarahan mukosa. Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dipandang
perlu untuk mengkaji lebih dalam dengan melakukan perhitungan jumlah
trombosit di dalam tubuh dan melakukan perbandingan dengan nilai
normalnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
perhitungan nilai trombosit dan mengetahui kelainan – kelainan pada
trombosit
1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mampu
mengetahui perhitungan jumlah trombosit dan mengetahui kelianan –
kelainan pada trombosit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti
dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar
dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan
pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak
berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang
berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu
mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan
perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah
melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat traumatrauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka
pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan
jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada
pembuluh darah yang luka) danagregasi (perlekatan antar sel trombosit)
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah.
Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara
100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari
60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika
jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika
terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau

ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000
per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya
kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat
dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian
daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang
berisi organel-organel sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor
glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi & agregasi yang
mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma dilapisi
fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem kanalikuler.
Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas sehingga protein
koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area submembran, suatu
mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu protein kontraktil yang
bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma mengandung beberapa
granula, yaitu: granula densa, granula a, lisosome yang berperan selama
reaksi pelepasan yang kemudian isi granula disekresikan melalui sistem
kanalikuler. Energi yang diperoleh trombosit untuk kelangsungan hidupnya
berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob

Macam – macam kelainan pada trombosit:

1.

2.

3.











ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan
darah yang penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau
kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah

atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan
pendarahan. Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per
kilometer darah. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20
ribu-25 ribu per kilometer darah.
Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan,
gusi sering berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya terus
turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah.
Penyebab pastinya sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Ini
merupakan suatu keadaan yang cukup sulit. Karena pada masing-masing
orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang ringan,
ada yang respons dengan obat, ada pula yang tidak respons dengan obat
Drug Induced Trombocytopenia (DIT)
Trombositopenia yang diinduksi obat (DIT) adalah asuatu keadaan dimana
terjadi trombositopenia setelah pemakaian obat
Trombositopenia
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit kurang dari
200.000/mm3 dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan
risiko pendarahan hebat, bahkan dengan cedera ringan atau perdarahan
spontan kecil. Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit
otoimun yang ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap

trombosit.Misalnya pada :
Penggantian darah yang masif atau transfuse ganti (karena platelet tidak
dapat bertahan di dalam darah yang ditransfusikan)
Pembedahan bypass kardiopaskuler
Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah
(komplikasi kebidanan, kanker, keracunan darah, akibat bakteri gram
negative, kerusakan otak traumatic.
Sebab-sebab Trombositopenia sekunder adalah berbagai obat atau infeksi
virus atau bakteri tertentu. Misalnya pada penyakit:
Infeksi HIV
Obat-obatan (heparin, kunidin,kuinin, antibiotic yang mengandung sulfa,
beberapa obat diabetesper-oral, garam emas, rifamicin)
Infeksi berat disertai septicemia (keracunan darah)
Keukemia kronik pada bayi
Limpoma

4.

Trombositosis
Trombositosis adalah

peningkatan
jumlah
trombosit
diatas
3
400.000/mm dalam sirkulasi. Dan ini berkaitan dengan peningkatan risiko
trombosit dalam system pembuluh. Apabila terjadi berkepanjangan akan
mengalami memar dan perdarahan, karena trombosit habis terpakai.
Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu:
a. Trombositosis primer
Trombositosis primer dapat terjadi pada polisitemia vera atau
leukemia grunulomasitik kronik dimana bersama kelompok sel lainnya
mengalami poliferasi abnormal sel megakariosit dalam sumsum tulang.
b. Trombositosis sekunder
Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress atau kerja fisik
disertai pengeluaran trombosit dari pool cadangan ( dari limpa) atau saat
terjadinya peningkatan permintaan sumsum tulang seperti pada
pendarahan atau pada anemia hemolitik. Jumlah trombosit yang
meningkat juga ditemukan pada orang yang limpanya sudah dibuang
dengan pembedahan. Limpa adalah tempat penyimpanan dan

penghancuran utama trombosit, splenektomi tanpa disertai pengurangan
pembentukan sumsum tulang juga dapat menyebabkan trombositosis.
Terkadang, kenaikan kadar trombosit bisa sangat ekstrim terutama
pada type yang sekunder dimana sebenarnya kenaikan kadar trombosit itu
juga merupakan sebuah bentuk pertahanan diri yang dilakukan oleh tubuh
untuk ikut melawan sel sel penyakit yang berada dalam jaringan tubuh dan
darahnya dengan menciptakan sebuah iklim yang tidak disukai oleh sel sel
penyerang tersebut sehingga diharapkan sel sel penyusup yang berada
dalam darah tersebut akan mati dengan sendirinya dan tidak bisa
menyebar pada jaringan yang lain
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit
adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan
antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai
kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung
trombosit
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan
jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung
sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan
mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan
mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara
otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop
fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak

dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan
penampilan diagnostik alat ini cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung
jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini
cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara
ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi
kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi
yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang
mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk
praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan
mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga
trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan
harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena
penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah
palsu.

1.
2.
3.
4.

Sifat-sifat Trombosit :
Mudah pecah
Cenderung melekat pada permukaan asing.
Mudah menggumpal
Sukar dibedakan dari kotoran kecil.
Proses pembekuan darah.
Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara.
Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan
dengan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboblastin.
Dengan bantuan ion-ion Ca2+, tromboblastin mengubah ptotombin dalam
dalam darah menjadi thrombin. Thrombin akan mengubah fibrinogen yang
ada dalam darah menjadi benang- benang fibrin, yaitu berupa benangbenang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
Struktur trombosit
Membran trombosit kaya fosfolipid, diantaranya faktor trombosit 3
yang dapat meningkatkan pembekuan saat hemostatis. Trombosit
mengandung serabut protein yang dapat mengerut, yakni aktin dan miosin,
pipa halus sejenis kerangka yang memungkinkan trombosit berubah
bentuk, granula berisi ADP dan ATP, ion Ca dan serotonin, serta granula
alfa yang mengandung enzim lisozim. Faktor trombosit 4 dan betatromboglobulin adalah zat yang hanya terdapat dalam trombosit utuh.
Adanya trombosit ini dalam plasma menunjukkan adanya proses
penghancuran trombosit berlebih.

Penyebab trombosit turun :
1. Kehamilan. Bersama dengan hamil dapat menyebabkan
trombositopenia ringan.
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP). Pada ITP, sistem
kekebalan tubuh Anda keliru mengidentifikasi trombosit sebagai
ancaman dan membentuk antibodi yang menyerang mereka.
3. Penyakit autoimun. Penyakit lain di mana sistem kekebalan tubuh
Anda menyerang jaringan sehat dapat menyebabkan
trombositopenia. Contohnya termasuk lupus dan rheumatoid
arthritis.
4. Bakteri dalam darah. Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah
(bakteremia) dapat menyebabkan kerusakan trombosit.
5. Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP). TTP adalah suatu
kondisi langka yang terjadi ketika gumpalan darah kecil tiba-tiba
terbentuk di seluruh tubuh Anda, dengan menggunakan sejumlah
besar trombosit.
6. Sindrom uremik hemolitik. Gangguan ini jarang menyebabkan
penurunan tajam dalam trombosit, penghancuran sel darah merah
dan gangguan fungsi ginjal. Kadang-kadang dapat terjadi dalam
kaitannya dengan infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli), seperti
dapat diperoleh dari makan daging mentah atau setengah matang.
7. Obat-obatan. Obat-obat tertentu dapat mengurangi jumlah
trombosit dalam darah Anda dengan membingungkan sistem
kekebalan tubuh dan menyebabkan ia menghancurkan trombosit.
Contohnya termasuk heparin, quinidine, kina, antibiotik sulfa yang
mengandung interferon, antikonvulsan dan garam emas.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan reagen:

Lanset steril

Pipet thoma eritrosit

Kapas Aalkohol 70%

Larutan Rees Ecker

Kamar Hitung Improved Neubauer

Mikroskop
B.
1.
2.
3.

Prosedur
Hisap larutan Rees Ecker sampai angka 1
Kemudian dibuang (untuk membilas/membersihkan pipet)
Hisap darah sampai angka 0,5 kemudian hisap larutan Rees Ecker sampai
angka 101 dan kocoklah selama 3 menit membentuk angka 8.
4. Masukkan kedalam kamar hitung beberapa tetes. Biarkan selama 5 menit
agar trombosit mengendap.
5.
Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah dengan
pembesaran 40X.
C.

Perhitungan Jumlah Trombosit
Jumlah Trombosit (/µl darah)
Keterangan :
Vb = 25 X P X L X T
= 25 X 1/5 X 1/5 X 0,1
= 0,1 µl darah
FP =
n

= jumlah trombosit yang dihitung pada kamar hitung
Vb = Volume bidang yang dihitung
fp = Faktor Pengenceran

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No.
1
2
3

Nama Mahasiswa
Annisa
Nurul
Nurlita F.

B. Perhitungan
Vb

FP

Kadar Trombosit
346.000/µl darah
313.000/ µl darah
244.000/ µl darah

= 25 X P X L X T
= 25 X 1/5 X 1/5 X 0,1
= 0,1 µl darah
=
=

= 200
n
= 122
Jumlah Trombosit (/µl darah)
244.000/ µl darah
C. Pembahasan
Trombosit adalah fragmen atau kepingan – kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada
dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Prinsip dari menghitung trombosit
yaitu darah didencerkan dengan larutan yang mengandung brilliant cresyl
blue yang akan mengecat trombosit menjadi berwarna agak biru muda
kemudian trombositnya dihitung dengan menggunakan kamar hitung.
Pada pengambilan darah pertama pada ujung jari tengah atau jari manis di
bersihkan dengan alcohol yang berfungsi untuk mencegah timbulnya
mikroorganisme yang tidak dibutuhkan. Jari yang dipakai adalah jari tengah
atau jari manis pada tangan kiri hal ini dikarenakan pada jari tersebut
memiliki syaraf sedikit, dan digunakan tangan kiri karena jaringan
epidermis pada tangan kiri lebih tipis dibandingkan dengan tangan kanan
sehingga pembuluh darah lebih cepat terluka dan darah lebih cepat keluar.
Setelah darah dihisap sampai 0,5 dengan pipet thoma kemudian
dilanjutkan dengan menghisap Rees Ecker sampai angka 10 dan kocok
membentuk angka 8 selama 3 menit, pengocokan membentuk angka 8
berfungsi supaya larutan Rees ecker dan darah berdampur secara
sempurna.
Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl darah. Dikatakan
trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000

/µl darah. Apabila trombosit kurang dari 60.000 /µl darah maka akan
cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas 40.000 / µl
darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi
trombosit tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah
darah trombosit kurang dari 40.000 /µl darah , biasanya terjadi perdarahan
spontan dan bila jumalahnya kuarang dari 10.000 /µl darah maka
perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah
trombosit lebih memerlukan perhatian dari pada kenaikannya (
trombositosis ) karena adanya resiko perdarahan.
Dari hasil praktikum didapatkan data Sbb : ketiga probandus anisa dengan
kadar trombosit 346.000 /µl, Nurul dengan kadar trombosit 313.000/µl,
dan Nurlita dengan kadar 244.000/µl. dilihat dari hasil data tersebut ketiga
probandus memiliki kadar tromboit normal dimana kadar trombosit
normal sekitar 200.000-500.000/µl darah.
Dalam perhitungan jumlah trombosit tersebut dilakukan dengan metode
langsung, yaitu dengan menggunakan kamar hitung yang dilihat pada
mikroskop setelah dilakukan pewarnaan dengan reagen Reeks ecker
sehingga trombosit tersebut dapat terlihat pada mikroskop dengan warna
biru. Komposisi dari reagen reeks ecker adalah Natrium sitrat 3,8 gram,
formaldehid 40% 2ml, BCB 30 mg, dan aquadest 100ml.
Fungsi Rees Ecker adalah member warna pada trombosit agar tampak
berbeda dengan sel darah lainnya sehingga mudah dihitung dengan
bantuan kamar hitung.

BAB V
KESIMPULAN
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam
sirkulasi darah selama 10 hari.
2. Nilai trombosit normal 200.000-500.000/µl.
3. Fungsi trombosit :
Fungsi terpenting sumbat sementara dalam proses homeostasis.
Mempertahankan integritas pembuluh darah
Sebagai alat transport dari subtansi tertentu.
melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat traumatrauma kecil yang terjadi sehari-hari.
mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah.
4.
Dari hasil praktikum menunjukan hasil data dari masing-masing
probandus menunjukan dalam keadaan normal, karena masih dalam range
200.000-500.000/µl.
1.

DARTAR PUSTAKA
Anonym.2008.Hemoglobin.http:// www.blogdokter.net.
Israr, Y.A. 2009. Menghitung sel darah.http://replica.com/hemoglobin.
Hoffbrand, A.V., J.E Pettit, dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta:
EGC.
Purwanto, A.P.2009.Pemeriksaan jumlah trombosit dalam diagnosis.
labolarotium.http://salipo.com
http://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/menghitung-jumlahtrombosit-dan-penentuan- kadar-hb-darah/
http://ritapoltekkes.blogspot.com/2013/01/menghitung-jumlahtrombosit.html