Analisis Wacana Bahasa Asing. docx (1)

TUGAS KELOMPOK
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

Dosen pengampu: Drs. Jayus Ngumarno, M.Hum

DisusunOleh:
KELOMPOK SELATAN (Bahasa Asing)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2015

Daftar Nama Anggota Kelompok Selatan :
1. Vivia Cahyani
2. Puji Nur Wiwik
3. Ria Mukti Sejati
4. Septina Dyah Astuti
5. M. Rais Amin
6. Rochmat Aji N
7. Much Choirul Huda

8. Lia Nur Rufi`ah
9. Dinanda S
10. Dewi Masyitoh
11. Ida Mustika
12. Rina Purnama Sari
13. Sigit Fiska Saputra
14. Mixrado Adi
15. Niken Oktabriana
16. Nova Delta Kartika
17. Yulius Primandaru

BAB I
PENDAHULUAN

(1211109249)
(1211109262)
(1211109246)
(1211109251)
(1211109253)
(1211109258)

(1211109234)
(12111092 )
(12111092 )
(12111092 )
(1211109
)
(12111092 )
(12111092 )
(1211109
)
(12111092 )
(12111092 )
(1011109
)

1.1 Latar Belakang dan Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan dan
kerja sama. Hampir seluruh aktivitas kegiatan manusia berhubungan dengan bahasa, manusia
dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Peranan bahasa sebagai alat interaksi sosial
sangat besar. Hal ini disebabkan tidak ada kegiatan manusia berlangsung tanpa kehadiran

bahasa itu. Bahasa muncul dan diperlukan dalam segala kegiatan seperti pada bidang
pendidikan, keagamaan, bidang perdagangan, bidang politiki, bidang militer, bidang
kebudayaan, bidang sosial dan lain-lain.
Sehubungan dengan ini pemilihan kata dalam kalimat adalah proses pembentukan
kalimat atau kata-kata yang kita susun dalam sebuah wacana supaya dapat kita gunakan
untuk menyampaikan amanat atau pesan kepada mitra tutur kita. Agar amanat atau pesan
yang kita sampaikan itu dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan konsep yang kita
inginkan. Oleh karenanya, ada berbagai makna dan kata-kata yang perlu untuk dipilih untuk
menyusun sebuah kalimat yang baik, efektif, tidak rancu dan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (Chaer, 2006 : 382).
Ada dua jenis kesalahan berbahasa yakni, (1) kesalahan terbuka dan (2) kesalahan
tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa pada tingkat ketatabahasaan yang
terlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan pembelajar. Kesalahan tertutup merupakan
kesalahan yang tersembunyi di balik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata bahasa;
secara benar menurut kaidah ketatabahasaan tetapi tidak benar dari sudut semantiknya. Lebih
lanjut dikatakan bahwa kesalahan-kesalahan terjadi karena adanya kesulitan dari pembelajar
mempunyai arti yang penting bagi peneliti yaitu mereka dapat bukti tentang cara bahasa itu
dipelajari terlebih dapat diketahui strategi atau metode yang tepat untuk pembelajarannya
(Soenardji, 1989: 143-144).
Kesalahan bahasa pada dasarnya disebabkan pada diri orang yang menggunakan

bahasa yang bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakannya. Ada tiga kemungkinan
penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain: (a) terpengaruh bahasa yang
lebih dahulu dikuasainya, (b) kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang
dipakainya, (c) pengajaran bahasa yang kurang tepat atau sempurna (Setyawati, 2010: 15-16).
Analisis kesalahan merupakan proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang
yang sedang belajar dengan objek (yaitu bahasa) yang sudah ditargetkan. Bahasa yang
ditargetkan dapat berupa bahasa ibu maupun bahasa nasional dan bahasa asing. Dalam
penelitian ini targetnya adalah bahasa nasional. Analisis kesalahan dapat berguna sebagai alat

pada awal-awal dan selama tingkat-tingkat variasi program pengajaran target dilaksanakan.
Tindakan ini pada awalnya sebagai alat yang dapat membuka pikiran guru untuk mengatasi
kerumitan bidang sintaksis yang dihadapkan pada murid. Seperti yang diungkapkan oleh
Hastuti (2003: 78) bahwa jumlah frekuensi kesalahan dapat sangat membantu penemuan
linguistik kontrastif. Penemuan ini dapat sangat membantu mengatur materi pengajaran dan
melaksanakan pengajarannya. Analisis kesalahan sintaksis juga dapat mengungkapkan
keberhasilan dan kegagalan program pembelajaran yang dirancang oleh guru. Selain itu,
analisis kesalahan sintaksis juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan
berbahasa anak didik pada umumnya. Hasil dari analisis kesalahan sintaksis dapat digunakan
sebagai bahan untuk menerangkan bagian-bagian kesalahan sintaksis yang sering dilakukan
siswa, sehingga untuk selanjutnya kesalahan yang serupa dapat dikurangi.

1.2. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab kesalahan berbahasa?
2. Apa pengertian analisis kesalahan berbahasa?
3. Bagaimana menganalisis kesalahan berbahasa asing dalam penggunaanya dalam
bahasa Indonesia ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sebab kesalahan berbahasa.
2. Untuk mengetahui pengertian analisis kesalahan berbahasa.
3. Untuk memaparkan analisi kesalahan berbahasa asing dalam penggunannya dalam
bahasa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Kesalahan Berbahasa (Setyawati, 2010:15-16)
Penyebab kesalahan bahasa ada pada orang yang menggunakan bahasa yang
bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakan. Ada tiga penyebab seseorang dapat salah
dalam berbahasa, antara lain sebagai berikut:
1. Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya

Hal ini berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa
pertama terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari pembelajar. Sumber kesalahan
terletak pada perbedaan system linguistic bahasa pertama dengan system linguistic
bahasa kedua.
2. Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya.
Kesalahan yang merefleksikan ciri-ciri umum kaidah bahasa yang dipelajari.
Dengan kata lain benar atau salah menerapkan kaidah bahasa. Contohnya: kesalahan
generalisasi, aplikasi kaidah bahasa secara tidak sempurna, dan kegagalan
mempelajari kondisi-kondisi penerapan kaidah bahasa. Kesalahan seperti ini sering
disebut dengan istilah kesalahan intrabahasa. Kesalahan ini disebabkan oleh: (a)
penyamarataan berlebihan, (b) ketidaktahuan

pembatasan kaidah, (c) penerapan

kaidah yang tidak sempurna, dan (d) salah menghipotesiskan konsep.
3. Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.
Hal ini berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau yang dilatihkan dan cara
pelaksanaan pelajaran. Bahan pengajaran menyangkut masalah sumber, pemilihan,
penyusunan, pengurutan, dan penekanan. Cara pengajaran menyangkut masalah
pemilihan teknik penyajian, langkah-langkah dan urutan penyajian, intensitas dan

kesinambungan pengajaran, dan alat-alat bantu dalam pengajaran.

2.2 Pengertian analisis kesalahan berbahasa
Kesalahan berbahasa dianggap sebagai bagian dari proses belajar mengajar, baik
belajar secara formal mauoun secara tidak formal. Pengalaman guru di lapangan

menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa itu tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari
bahasa kedua, tetapi juga oleh siswa yang mempelajari bahsa pertama. Siswa yang
mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sering membuat kesalahan baik secara
lisan maupun tulis.
Kesalahan berbahasa yang terjadi atau dilakukan oleh siswa dalam suatu proses
belajar mengajar mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa belum tercapai secara
maksimal. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa itu, semakin sedikit tujuan
pengajaran bahasa yang tercapai. Kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa harus
dikurangi sampai kebatss minimal, bahkan diusahakan dihilangkan sama sekali. Hal ini dapat
tercapai jika guru pengajar bahasa telah mengkaji secara mendalam segala aspek seluk-beluk
kesalahan berbahasa itu.
Analisis kesalahan berbahasa adalah aktivitas menganalisis bentuk-bentuk kebahasaan
yang salah dengan berpedoman pada kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku.
2.3 Analisis Kesalahan Bahasa Asing

1. Kata “opname”
Kalimat : Ronaldo opname di RS Mitra Medika setelah kemarin motor yang dikendarainya
menabrak pembatas jalan.
Kesalahan yang terdapat pada kaliamat di atas merupakan penggunaan istilah asing. Opname
merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti rawat inap, masuk
ICU.
Kata opname merupakan bentuk kata dari bahasa serapan adopsi, yang mana bentuk
katanya tidak berubah, tetap opname. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing
yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa yang diterima pemakainya secara umum.
Meskipun kata serapan dapat diterima pemakai bahasa secara umum, tetapi istilah asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan utuh tanpa ada perubahan sedikitpun, tidak
dibenarkan atau salah. Jadi akan lebih tepat jika menggunakan bahasa rawat inap.
Kalimat yang benar adalah Ronaldo rawat inap di RS Mitra Medika setelah kemarin motor
yang dikendarainya menabrak pembatas jalan.

2. Kata “download”
Kalimat : Kemarin siang saya sudah download lagu Ungu Luka di Sini.
Kata download merupakan istilah asing yang berarti mengunduh. Dalam kalimat di
atas kesalahan berada dalam kata download yang seharusnya mengunduh. Kata download
termasuk interferensi.

Kalimat yang benar adalah kemarin siang saya sudah mengunduh lagu Ungu Luka disini.
3. Kata “shock”
Kalimat : warga terlihat shock saat mengetahui rumahnya kebakaran.
Kesalahan berbahasa yang terdapat pada kalimat diatasa adalah penggunaan kata
shock yang seharusnya itu salah, dikarenakan kata shock´merupakan istilah asing yang
diserap kedalam bahasa Indonesia dengan utuh tanpa ada perubahan sedikitpun yang
dinamakan bentuk serapan adaptasi. Dalam bahasa Indonesia kata shock

seharusnya

diartikan sebagai kaget.
Kalimat yang benar seharusnya ialah warga terlihat kaget saat mengetahui rumahnya
kebakaran.
4. Kata : Handphone
Kalimat : Handphoneku tadi malam berdering sangat keras saat aku mulai tertidur pulas.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat diatas adalah karena penggunaan istilah asing.
Handphone merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan mengikuti penyusunan kata
bahasa Inggris.
Kroata Handphone maksudnya adalah telepon yang digunakan untuk berkomunikasi.
Kata Handphone tersebut diperbaiki menjadi telepon genggam.

Telepon dalam KBBI (2008 : 1426) artinya pesawat dengan listrik dan kawat, untuk
bercakap-cakap antara dua orang berjauhan tempatnya ; pesawat telepon : kantor, kantor
pesawat telepon : kelompok ini menerorr lewat selebaran, atau dari mulut ke mulut. Jadi
kalimat diatas yang benar adalah telepon genggamku tadi malam berdering sangat keras saat
aku mulai tertidur pulas.

5. Kata : Nervous
Kalimat : saya mulai nervous ketika akan melakukan wawancara di sebuah perusahaan.
Kesalahan berbahasa yang terdapat dalam kalimat di atas dikarenakan kata nervous
´merupakan istilah asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia dengan utuh tanpa ada
perubahan sedikitpun yang dinamakan bentuk serapan adaptasi. Dalam bahasa Indonesia kata
nervous seharusnya diartikan sebagai gugup.
Kata nervous tersebut diperbaiki menjadi gugup sehingga kalimat nya menjadi saya mulai
gugup ketika akan melakukan wawancara di sebuah perusahaan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penggunaan bahasa Indonesia yang memiliki kemahiran menggunakan bahasa asing

tertentu

sering

menyelipkan

istilah

asing

dalam

pembicaraan

atau

tulisannya.

Kemungkinannya adalah pemakai bahasa itu ingin memperagakan kebolehannya atau bahkan
ingin memperlihatkan kesarjanaanya atau keintelektualannya pada khalayak. Padahal kita
tidak boleh mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini dapat membantu dan menambah wawasan pembaca
khususnya tentang kesalahan berbahasa dan lebih mencintai bahasa kita sendiri yaitu dengan
menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Serta bisa turut mengisi atau menambah referensi bahan
bacaan dalam bidang kesalahan berbahasa Indonesia; itu merupakan tujuan penulis. Masih
banyak kekurangan terdapat dalam buku ini tidak perlu ditutupi, penulis menyambut baik
segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dengan
tangan terbuka.

DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, Sri. 1989 Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: PT. Mitra
Gama Widya
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta :Yuma Pustaka.

Tarigan, Hendry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung : Angkasa.
Tim Penyusun Kamus. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5