BAB I WAWASAN PROFESI KEPENDIDIKAN - REFISI PROFESI KEPENDIDIKAN 5A

BAB I

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan

WAWASAN PROFESI
KEPENDIDIKAN
A.

PENGERTIAN PROFESI
Banyak

yang

berpendapat

mengenai pengertian Profesi. Hendyat
Soetopo berpendapat bahwa profesi
adalah jabatan atau pekerjaan yang

mempersyaratkan keahlian sebagai hal
yang melatarbelakangi, memiliki etika
organisasi profesi yang mewadahinya.
Menurut Arifin Profession atau profesi
mengandung arti yang sama dengan
kata accupation atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian yang diperoleh
melalui pendidikan atau latihan khusus.

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Jadi, dari penjelasan kedua
pendapat

tersebut


dapat

disimpulkan

bahwa

profesi adalah suatu pekerjaan yang
dalam

melaksanakan

memerlukan/

tugasnya

menuntut

keahlian

(expertise), menggunakan teknik-teknik

ilmiah,

serta

Keahlian

dedikasi

diperoleh

yang

dari

tinggi.

lembaga

pendidikan yang khusus diperuntukkan
untuk itu dengan kurikulum yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Jadi

suatu

profesi harus memiliki tiga pilar pokok,
yaitu

pengetahuan,

keahlian,

dan

persiapan akademik.
Ciri-ciri suatu profesi menurut kriteria
yaitu sebagai berikut :
1. Ada standar untuk kerja yang baku
dan jelas


252

2. Ada lembaga
yang

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
pendidikan
khusus

menghasilkan

dengan

program

pelakunya


dan

jenjang

pendidikan yang baku serta memiliki
standar akademik yang memadai
dan yang bertanggung jawab tentang
pengembangan ilmu pengetahuan
yang melandasi profesi itu.
3. Ada

organisasi

profesi

yang

mewadahi para pelakunya untuk
mempertahankan

memperjuangkan

dan
eksistensi

dan

kesejahteraanya.
4. Ada etika dan kode etik yang
mengatur

perilaku

etik

para

pelakunya dalam memperlakukan
kliennya.


252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
5. Ada sistem imbalan terhadap
jasa

layanannya yang adil dan baku.
6. Ada

pengakuan

masyarakat

( profesional, penguasa, dan awam )
terhadap pekerjaan itu sebagai suatu
profesi
( Rochman N atawidjaja, 1989).

Ciri – ciri profesi secara umum dapat
disimpulkan yaitu:
a. memiliki standar unjuk kerja
b. lembaga pendidikan khusus untuk
menghasilkan selaku profesi tersebut
dengan standar kualitas akademi
yang bertaggung jawab
c. organisasi profesi
d. etika dan kode etik profesi
e. sistem imbalan
f. pengakuan dari masyarakat

252

B.

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan


PROFESI GURU

Pengertian Profesi Guru
Profesi adalah suatu pekerjaan
yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan/

menuntut

keahlian

(expertise), menggunakan teknik-teknik
ilmiah,

serta

Keahlian

dedikasi


diperoleh

yang

dari

tinggi.

lembaga

pendidikan yang khusus diperuntukkan
untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Jadi

suatu

profesi harus memiliki tiga pilar pokok,
yaitu

pengetahuan,

keahlian,

dan

persiapan akademik. Guru merupakan
pendidik
utama

profesional

dengan

mendidik,

membimbing,

melatih,

252

tugas

mengajar,
dan

Profesi
Profesi
Kependidikan
mengevaluasi peserta didikKependidikan
pada jalur

pendidikan formal.
Guru

adalah

sebuah

profesi,

sebagaimana profesi lainnya merujuk
pada pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, tanggung jawab,
dan kesetiaan. Suatu profesi tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu.
Suatu profesi umumnya berkembang
dari

pekerjaan

(vocational),

yang

kemudian berkembang makin matang
serta ditunjang oleh tiga hal: keahlian,
komitmen,

dan

keterampilan,

yang

membentuk sebuah segitiga sama sisi
yang

di

tengahnya

terletak

profesionalisme.
Senada dengan itu, dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
252

Sistem

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Nasional

Pendidikan

dinyatakan, bahwa guru adalah tenaga
profesional

yang

merencanakan

dan

proses

bertugas
melaksanakan

pembelajaran,

menilai

pembelajaran,
pembimbingan

hasil

melakukan
dan

pelatihan,

serta

melakukan penelitian dan pengabdian
kepada

masyarakat,

terutama

bagi

pendidik pada perguruan tinggi. Lebih
lanjut, Sagala (dalam Deden, 2011),
menegaskan

bahwa,

guru

yang

memenuhi standar adalah guru yang
memenuhi

kualifikasi

yang

dipersyaratkan dan memahami benar
apa yang harus dilakukan, baik ketika di
dalam maupun di luar kelas.
Menurut Dedi Supriadi (1999), profesi
kependidikan

atau
252

keguruan

dapat

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
disebut sebagai profesi yang
sedang

tumbuh (emerging profession) yang
tingkat kematangannya belum sampai
pada apa yang telah dicapai oleh
profesi-profesi

tua

(old

profession)

seperti: kedokteran, hukum, notaris,
farmakologi, dan arsitektur. Selama ini,
di

Indonesia

seorang

sarjana

pendidikan atau sarjana lainnya yang
bertugas diinstitusi pendidikan dapat
mengajar mata pelajaran apa saja,
sesuai

kebutuhan/

kekosongan/

kekurangan guru mata pelajaran di
sekolah itu, cukup dengan “surat tugas”
dari kepala sekolah.
Adapun kelemahan-kelemahan lainnya
yang terdapat dalam profesi keguruan
di Indonesia, antara lain berupa:

252

(1)

Profesi
Profesi
Kependidikan
rendahnya Kependidikan
kualifikasi

Masih

pendidikan guru dan tenaga
kependidikan;
(2)Sistem

pendidikan

dan

tenaga

kependidikan yang belum terpadu;
(3) Organisasi profesi yang rapuh;
(4) Sistem imbalan dan penghargaan
yang kurang memadai.
Pada dasarnya profesi guru adalah
profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru
adalah jabatan semiprofesional, namun
sebenarnya lebih dari itu.
dimungkinkan

karena

Hal ini

jabatan

guru

hanya dapat diperoleh pada lembaga
pendidikan
menyiapkan

yang
tenaga

lulusannya
guru,

adanya

organisasi profesi, kode etik dan ada
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
aturan tentang jabatan fungsional
guru

(SK Menpan No. 26/1989).
Beberapa para ahli mengemukakan
pendapat mereka mengenai profesi
guru yaitu :
1. Menurut Kartadinata, profesi guru
adalah orang yang memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang
memadai,

keahlian

guru

melaksanakan
kependidikan
menempuh

dalam

tugas-tugas
diperoleh

pendidikan

setelah
keguruan

tertentu, dan kemampuan tersebut
tidak dimiliki oleh warga masyarakat
pada umumnya yang tidak pernah
mengikuti pendidikan keguruan.
2. Makagiansar, M. (1996), profesi guru
adalah orang yang memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang
252

memadai,

keahlian

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
guru
dalam

melaksanakan

tugas-tugas

kependidikan
menempuh

diperoleh

setelah

pendidikan

keguruan

tertentu.
3. Nasanius, Y. (1998), mengatakan
profesi
yang

guru
tidak

adalah
dimiliki

kemampuan
oleh

warga

masyarakat pada umumnya yang
tidak pernah mengikuti pendidikan
keguruan.
Ada beberapa peran yang dapat
dilakukan

guru

sebagai

tenaga

pendidik, antara lain :
a) Sebagai
dengan

pekerja

profesional

fungsi

mengajar,

membimbing dan melatih

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
kemanusiaan
dengan

b) Pekerja
fungsi

dapat

merealisasikan

seluruh

kemampuan

kemanusiaan yang dimiliki
c) Sebagai petugas kemasyarakatan
dengan

fungsi

mendidik

mengajar

masyarakat

dan
untuk

menjadi warga negara yang baik
4. Galbreath, J. (1999), profesi guru
adalah orang yang bekerja atas
panggilan

hati

melaksanakan
pada
didasari

nurani.
tugas

pengabdian

masyarakat
atas

Dalam

hendaknya

dorongan

atau

panggilan hati nurani. Sehingga guru
akan

merasa

melaksanakan

senang

dalam

tugas

berat

mencerdaskan anak didiknya.

252

5. Menurut

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Supriadi
(1999),

Dedi

profesi guru adalah suatu pelayanan
atau

jabatan

keahlian,

yang

tanggung

menuntut

jawab,

dan

kesetiaan.
6. Abin Syamsudin (2000), mengatakan
bahwa

profesi

guru

yaitu

kemampuan yang tidak dimiliki orang
pada umumnya yang tidak pernah
mengikuti

pendidikan

keguruan

tingkat tinggi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
maka dapat didefinisikan bahwa Profesi
guru merupakan suatu bidang
pekerjaan

khusus

memerlukan keahlian,

yang
kemampuan,

ketelatenan, dan pengetahuan yang
digunakan untuk melaksanakan tugas
252

pokok

seperti

Profesi
Profesi
Kependidikan
mendidik, Kependidikan
mengajar,

membimbing,

melatih,

serta

mengevaluasi peserta didiknya, agar
memiliki

sikap

dan

prilaku

yang

diharapkan.
Guru sebagai pendidik adalah seorang
yang

berjasa

masyarakat
rendahnya
maju
negara

dan

terhadap

bangsa.

kebudayaan

atau

kebudayaan

besar

masyarakat,

mundurnya
suatu

sebagian

Tinggi
tingkat

masyarakat
besar

dan

bergantung

pada pendidikan dan pengajaran yang
diberikan oleh guru-guru. Makin tinggi
pendidikan guru, makin baik pula mutu
pendidikan

dan

pengajaran

yang

diterima anak, dan makin tinggi pula
derajat masyarakat. Oleh sebab itu,
guru harus berkeyakinan dan bangga
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
bahwa ia dapat menjalankan
tugas itu

dan

berusaha

menjalankan

tugas

kewajiban sebaiknya sehingga dengan
demikian

masyarakat

menginsafi

sungguh-sungguh betapa berat dan
mulianya pekerjaan guru.
Pekerjaan

sebagai

guru

adalah

pekerjaan yang mulia, baik ditinjau dari
sudut masyarakat dan negara maupun
ditinjau dari sudut keagamaan. Tugas
seorang guru tidak hanya mendidik.
Maka,

untuk

melaksanakan

tugas

sebagai guru tidak sembarang orang
dapat menjalankannya. Sebagai guru
yang baik harus memenuhi syarat, yang
ada dalam UU No. 12 Tahun 1954
tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan
Pengajaran di sekolah untuk seluruh

252

Indonesia.

Profesi
Profesi
Kependidikan
Syarat-syarat Kependidikan
tersebut

adalah sebagai berikut :
a. Berijazah
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berkelakuan baik
d. Bertanggung jawab
e. Disiplin
f. Disamping

syarat-syarat

tersebut,

tentunya masih ada syarat-syarat
lain yang harus dimiliki guru jika kita
menghendaki

agar

tugas

atau

pekerjaan guru mendatangkan hasil
yang lebih baik. Salah satu syarat di
atas adalah guru harus berkelakuan
baik, maka didalamnya terkandung
segala sikap, watak dan sifat-sifat
yang baik.

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Beberapa sikap dan sifat yang
sangat

penting

bagi

guru

adalah

sebagai

berikut:
1. Adil
Seorang

guru

harus

adil

dalam

memperlakukan anak-anak didik harus
dengan cara yang sama, misalnya
dalam

hal

memberi

nilai

dan

menghukum anak.
2. Percaya dan suka terhadap muridmuridnya
Seorang guru harus percaya terhadap
anak didiknya. Ini berarti bahwa guru
harus
adalah

mengakui
makhluk

bahwa

anak-anak

yang

mempunyai

kemauan, mempunyai kata hati sebagai
daya

jiwa

perbuatannya

untuk
yang
252

menyesali
buruk

dan

menimbulkan

Profesi
Profesi
Kependidikan
kemauanKependidikan
untuk

mencegah hal yang buruk.

3. Sabar dan rela berkorban
Kesabaran merupakan syarat yang
sangat diperlukan apalagi pekerjaan
guru sebagai pendidik. Sifat sabar perlu
dimiliki guru baik dalam melakukan
tugas mendidik maupun dalam menanti
jerih payahnya.
4. Memiliki kewibawaan terhadap anakanak
Tanpa adanya kewibawaan pada
pendidik tidak mungkin pendidikan itu
masuk ke dalam sanubari anak-anak.
Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
akan menuruti kehendak dan
perintah

gurunya.

5. Penggembira
Seorang guru hendaklah memiliki sifat
tertawa dan suka memberi kesempatan
tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini
banyak gunanya bagi seorang guru,
antara

lain

perhatian

akan

anak-anak

tetap
pada

memikat
waktu

mengajar, anak-anak tidak lekas bosan
atau lelah.
6.

Bersikap baik terhadap guru-guru
lain

Suasana baik diantara guru-guru nyata
dari pergaulan ramah-tamah mereka di
dalam dan di luar sekolah, mereka
252

saling

Profesi
Profesi
Kependidikan
dan Kependidikan
kunjung

menolong

mengunjungi dalam keadaan suka dan
duka.

Mereka

besar,

merupakan

keluarga

sekolah.

Terhadap

keluarga

anak-anak, guru harus menjaga nama
baik

dan

kehormatan

teman

sejawatnya.
Guru sebagai
harus

memiliki

pengajar,

tujuan

guru

yang

jelas,

membuat keputusan secara rasional
agar

peserta

keterampilan

didik
yang

memahami
dituntut

oleh

pembelajaran. Guru membantu peserta
didik yang sedang berkembang untuk
mempelajari

sesuatu

yang

belum

diketahuinya, membentuk kompetensi
dan memahami materi standar yang
dipelajari.

Sehubungan
252

dengan

itu,

sebagai

Profesi
Profesi
Kependidikan
yang Kependidikan
bertugas

orang

menjelaskan

sesuatu,

guru

harus

berusaha membuat sesuatu menjadi
jelas bagi peserta didik, dan berusaha
lebih

terampil

dalam

memecahkan

masalah.
Untuk itu, terdapat beberapa hal yang
perlu

dilakukan

guru

dalam

pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Membuat ilustrasi
2. Mendefinisikan
3. Menganalisis
4. Mensintesis
5. Bertanya
6. Merespon
7. Mendengarkan
8. Menciptakan kepercayaan
9. Memberikan

pandangan

bervariasi
252

yang

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
media
untuk

10. Menyediakan

mengkaji materi standar
11. Menyesuaikan

metode

pembelajaran
12. Memberikan nada perasaan
Guru sebagai pembimbing, guru harus
merumuskan
menetapkan

secara

waktu

menetapkan
tempuh,

tujuan
jalan

yang

menggunakan

jelas,

perjalanan,
harus

di

petunjuk

perjalanan, serta menilai kelancarannya
sesuai

dengan

kebutuhan

dan

kemampuan peserta didik. Semua itu
dilakukan berdasarkan kerja sama yang
baik dengan peserta didik, tetapi guru
memberikan pengaruh utama dalam
setiap

aspek

perjalanan.

Sebagai

pembimbing, guru memiliki berbagai
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
hak dan tanggung jawab dalam
setiap

perjalanan

yang

direncanakan

dan

dilaksanakannya.
Guru sebagai pelatih, yang bertugas
melatih

peserta

didik

dalam

pembentukan kompetensi dasar, sesuai
dengan

potensi

masing. Pelatihan
disamping

masing-

yang

harus

dilakukan,

memperhatikan

kompetensi dasar dan materi standar,
juga

harus

perbedaan

mampu
individual

memperhatikan
peserta

didik,

serta lingkungannya.
Syarat-syarat Profesi Guru
Guru Indonesia menyadari bahwa
pendidikan adalah bidang pengabdian
terhadap

Tuhan

Yang

Maha

Esa,

Bangsa dan Negara serta kemanusiaan
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
pada umumnya. Guru Indonesia
yang

berjiwa

pancasila

Undang-Undang

dan

setia

pada

Dasar

1945,

turut

bertanggung jawab atas terwujudnya
cita-cita

Proklamasi

Republik
jabatan

Kemerdekaan

Indonesia. Khusus
guru, National

untuk

Education

Association (NEA) tahun 1948, maka
profesi

guru

memerlukan

persyaratan/kriteria khusus yaitu:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan
intelektual
Jabatan guru memenuhi kriteria ini,
karena mengajar melibatkan upaya
yang sifatnya sangat didominasi
kegiatan

intelektual.

Selanjutnya,

kegiatan yang dilakukan anggota
profesi adalah dasar bagi persiapan

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
kegiatan Kependidikan
profesional

dari semua
lainnya.

2. Jabatan yang menggeluti suatu bata
ng tubuh ilmu yang khusus
Anggota suatu profesi menguasai
bidang

ilmu

yang

membangun

keahlian mereka dan melindungi
masyarakat dari penyalahgunaan,
amatiran yang tidak terdidik, dan
kelompok

tertentu

yang

ingin

mencari keuntungan. Namun, belum
ada kesepakatan tentang bidang
ilmu

khusus

yang

melatari

pendidikan atau keguruan (Ornstein
dan Levine, dalam Soetjipto dan
Kosasi, 2004:19).
3. Jabatan yang memerlukan persiapan
profesional yang lama (dibandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan
252

latihan

umum

Profesi
Profesi
Kependidikan
belaka).Kependidikan
Terdapat

perselisihan pendapat mengenai hal
yang

membedakan

jabatan

profesional dan non-profesional yaitu
dalam

penyelesaian

pendidikan

melalui kurikulum. Pertama, yakni
pendidikan melalui perguruan tinggi
disediakan untuk jabatan profesional,
sedangkan

yang

pendidikan

melalui

kedua

yakni

pengalaman

praktek bagi jabatan non-profesional
(Ornstein dan Levine, 2004:21)
4. Jabatan yang memerlukan latihan da
lam jabatan
yang berkesinambungan
Jabatan
menunjukkan

guru
bukti

cenderung
yang

kuat

sebagai jabatan profesional, sebab
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
hampir tiap tahun guru Kependidikan
melakukan

kegiatan latihan profesional, baik
yang

mendapatkan

penghargaan

kredit maupun tidak. Justru disaat
sekarang

ini

pendidikan

bermacam-macam

profesional

tambahan

diikuti guru dalam menyetarakan
dirinya

dengan

kualifikasi

yang

ditetapkan
5. Jabatan yang menjanjikan karier
hidup

dan

keanggotaan

yang

barangkali

syarat

sebagai

karier

permanen
Diluar

negeri

jabatan

guru

permanen

merupakan

titik

yang

paling lemah dalam menuntut bahwa
mengajar adalah jabatan profesional.
Banyak

guru

baru

yang

hanya

bertahan selama satu atau dua
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
tahun saja pada profesiKependidikan
mengajar,

setelah itu mereka pindah kerja
kebidang lain yang lebih menjanjikan
bayaran yang lebih tinggi.
6. Jabatan yang menentukan baku
(standarnya) sendiri
Karena jabatan guru menyangkut
hajat orang banyak, maka baku
untuk jabatan guru ini sering tidak
diciptakan

oleh

anggota

profesi

sendiri. Baku jabatan guru masih
sangat banyak diatur oleh pihak
pemerintah, atau pihak lain yang
menggunakan tenaga guru tersebut
seperti yayasan pendidikan swasta.
7. Jabatan yang lebih mementingkan la
yanan di atas keuntungan pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan
yang mempunyai nilai sosial yang
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
tinggi. Guru yang baik akan
sangat

berperan

dalam

mempengaruhi

kehidupan yang lebih baik dari warga
Negara masa depan. Jabatan guru
telah

terkenal

sebagai

secara

suatu

anggotanya

universal

jabatan

yang

termotivasi

oleh

keinginan untuk membantu orang
lain,

bukan

keuntungan

disebabkan
ekonomi

oleh

ataupun

keuangan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin
erat.
Semua

profesi

yang

dikenal

mempunyai organisasi profesional
yang kuat untuk dapat mewadahi
tujuan

bersama

dan

melindungi

anggotanya. Dalam beberapa hal,
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
jabatan guru telah memenuhi
kriteria

ini dan dalam hal lain belum dapat
dicapai. Di Indonesia telah ada
Persatuan Guru Seluruh Indonesia
(PGRI)

yang

merupakan

wadah

seluruh guru mulai dari guru taman
kanak-kanak sampai guru sekolah
lanjutan tingkat atas, dan ada pula
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
(ISPI)

yang

mewadahi

seluruh

sarjana pendidikan.
C.

GURU PROFESIONAL

Konsep Profesionalisme Guru
Profesionalisme

guru

adalah

suatu tingkat penampilan seseorang
dalam

melaksanakan

252

pekerjaan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
sebagai guru yang didukung
dengan

keterampilan dan kode etik. Eksistensi
seorang guru adalah sebagai pendidik
profesional di sekolah, dalam hal ini
guru sebagai uswatun hasanah, jabatan
administratif,

dan

petugas

kemasyarakatan.
Peran Guru Profesional
Peran guru profesional yaitu
1. Sebagai

designer

(perancang

pembelajaran)
2. Edukator

(pengembangan

kepribadian)
3. Manager (pengelola pembelajaran)
4. Administrator

(pelaksanaan

teknis

administrasi)
5. Supervisor (pemantau)
6. Inovator (melakukan kegiatan kreatif)
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
7. Motivator (memberikan dorongan)

8. Konselor (membantu memecahkan
masalah)
9. Fasilitator

(memberikan

bantuan

teknis dan petunjuk)
10. Evaluator (menilai pekerjaan siswa).
Karakteristik Guru Profesional
Karakteristik guru adalah segala
tindak tanduk atau sikap dan perbuatan
guru

baik

di

sekolah

maupun

di

lingkungan masyarakat. Misalnya, sikap
guru dalam meningkatkan pelayanan,
meningkatkan pengetahuan, memberi
arahan, bimbingan dan motivasi kepada
peserta
berbicara,

didik,
dan

cara

berpakaian,

berhubungan

baik

dengan peserta didik, teman sejawat,
serta anggota masyarakat lainnya.
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Dengan meningkatnya karakter
guru

profesional yang dimiliki oleh setiap
guru, maka kualitas mutu pendidikan
akan

semakin

baik.

Di

antaranya

karakteristik guru profesional yaitu:
1. Taat pada peraturan perundangundangan
2. Memelihara

dan

meningkatkan

organisasi profesi
3. Membimbing

peserta

didik

(ahli

dalam bidang ilmu pengetahuan dan
tugas mendidik)
4. Cinta terhadap pekerjaan
5. Memiliki otonomi/ mandiri dan rasa
tanggung jawab
6. Menciptakan suasana yang baik di
tempat kerja (sekolah)

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
hubunganKependidikan
dengan

7. Memelihara
teman

sejawat

(memiliki

rasa

kesejawatan/ kesetiakawanan)
8. Taat dan loyal kepada pemimpin

2.3.4 Kompetensi Guru Profesional
Kompetensi

berasal

dari

bahasa

Inggris competency yang
kecakapan,

berarti

kemampuan,

dan

wewenang. Sedangkan pengertian dari
kompetensi guru profesional yaitu orang
yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus
sehingga

dalam
ia

bidang

mampu

keguruan,

melaksanakan

tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.
Seorang guru dalam proses belajar
mengajar harus memiliki kompetensi
252

tersendiri

Profesi
Profesi
Kependidikan
dapatKependidikan
menuju

agar

pendidikan yang berkualitas, efektif,
dan efisien, serta mencapai tujuan
pembelajaran.
kompetensi

Untuk
tersebut

memiliki
guru

perlu

membina diri secara baik, karena fungsi
guru

adalah

membina

dan

mengembangkan kemampuan peserta
didik secara profesional dalam proses
belajar mengajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
yang profesional harus memiliki empat
kompetensi, di antaranya yaitu:
1.

Kompetensi

pedagogik,

yaitu

kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, pengembangan
potensi yang dimiliki peserta didik,
perencanaan

dan
252

pelaksanaan

pembelajaran,

serta

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
pengevaluasian

hasil belajar.
2.

Kompetensi

kepribadian,

yaitu

kemampuan

personal

yang

mencerminkan

kepribadian

yang

bermental sehat dan stabil, dewasa,
arif, berwibawa, kreatif, sopan santun,
disiplin,

jujur,

rapi,

serta

menjadi uswatun hasanah bagi peserta
didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki
Hajar Dewantara bahwa seorang guru
harusing ngarso sungtulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri hadayani.
3.

Kompetensi

kemampuan

profesional,
penguasaan

yaitu
materi

pembelajaran secara mendalam dan
memiliki berbagai keahlian di bidang
pendidikan.
materi,

Meliputi:

memahami
252

penguasaan
kurikulum

dan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
perkembangannya, pengelolaan
kelas,

penggunaan
sumber

strategi,

belajar,

tentang

media,

memiliki

inovasi

dan

wawasan
pendidikan,

memberikan bantuan dan bimbingan
kepada peserta didik, dan lain-lain.
4.

Kompetensi

sosial,

yaitu

kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi baik dengan peserta
didik, orang tua peserta didik dan
masyarakat, sesama pendidik/ teman
sejawat

dan

dapat

dengan

dewan

bekerja

pendidikan/

sama
komite

sekolah, mampu berperan aktif dalam
pelestarian dan pengembangan budaya
masyarakat, serta ikut berperan dalam
kegiatan sosial.
2.3.5 Komitmen Guru Profesional
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Komitmen guru merupakan
kekuatan

batin yang datang dari dalam hati
seorang guru dan kekuatan dari luar
guru itu sendiri tentang tugasnya yang
dapat

memberi

pengaruh

besar

terhadap sikap guru berupa tanggung
jawab dan responsif (inovatif) terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Macam-macam

komitmen

guru

profesional yaitu:
a. Komitmen terhadap sekolah sebagai
satu unit sosial
b. Komitmen

terhadap

kegiatan

akademik sekolah
c. Komitmen

terhadap

siswa-siswi

sebagai individu yang unik
d. Komitmen

untuk

pengajaran bermutu
252

menciptakan

Ciri-ciri

Profesi
Profesi
Kependidikan
guru Kependidikan
profesional

komitmen

yaitu:
a) Tingginya perhatian terhadap siswasiswi
b) Banyak waktu dan tenaga yang
dikeluarkan

untuk

melaksanakan

tugasnya
c) Banyak bekerja untuk kepentingan
orang lain
Berikut merupakan contoh komitmen
guru profesional:
a. Tugas

sebagai

guru

merupakan

pancaran sikap batin
b. Siap

melaksanakan

tugas

di

manapun
c. Tanggap terhadap perubahan yang
terjadi di masyarakat
Konsep Kode Etik Guru
252

Kode

etik

Profesi
Profesi
Kependidikan
guru Kependidikan
Indonesia

merupakan himpunan nilai-nilai dan
norma-norma

profesi

guru

yang

tersusun dengan baik, sistematik dalam
suatu sistem yang utuh. Kode etik guru
Indonesia berfungsi sebagai landasan
moral dan pedoman tingkah laku setiap
guru warga PGRI dalam menunaikan
tugas pengabdiannya sebagai guru,
baik di dalam maupun di luar sekolah
serta dalam pergaulan hidup sehari-hari
di masyarakat.
Tujuan kode etik di antaranya yaitu:
a. Menjunjung tinggi martabat profesi
b. Untuk

menjaga

dan

memelihara

kesejahteraan para anggotanya
c. Sebagai pedoman berperilaku
d. Untuk

meningkatkan

para anggota profesi
252

pengabdian

Profesi
Profesi
Kependidikan
e. Untuk meningkatkan mutuKependidikan
profesi

f. Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh
suatu organisasi profesi yang berlaku
dan

mengikat

para

anggotanya,

lazimnya dilakukan pada suatu kongres
organisasi profesi. Kode etik hanya
akan mempunyai pengaruh yang kuat
dalam menegakkan disiplin di kalangan
profesi tersebut, jika semua orang yang
menjalankan
bergabung

profesi
dalam

profesi

tersebut
yang

bersangkutan.
Kode etik guru Indonesia ditetapkan
dalam suatu kongres yang dihadiri oleh
seluruh utusan cabang dan pengurus
daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
air. Pertama dalam kongresKependidikan
ke XIII di

Jakarta tahun 1973, dan kemudian
disempurnakan dalam kongres PGRI ke
XVI tahun 1989 juga di Jakarta.
Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
adalah sebagai berikut :
a) Guru berbakti membimbing peserta
didik

untuk

membentuk

manusia

Indonesia seutuhnya yang berjiwa
pancasila
b) Guru memiliki dan melaksanakan
kejujuran professional
c) Guru
informasi
sebagai

berusaha
tentang

memperoleh
peserta

bahan

didik

melakukan

bimbingan dan pembinaan
d) Guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya

yang

menunjang

berhasilnya proses belajar-mengajar
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
hubungan
baik

e) Guru memelihara
dengan

orang

masyarakat
membina

di

tua

murid

sekitarnya

peran

serta

dan

dan
untuk
rasa

tanggungjawab bersama terhadap
pendidikan
f) Guru secara pribadi dan bersamasama

mengembangkan

dan

meningkatkan mutu dan martabat
profesinya
g) Guru

memelihara

hubungan

seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan social
h) Guru

secara

bersama-sama

memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
melaksanakan Kependidikan
segala

i) Guru

kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Sistem Pelatihan Guru Profesional
a.

Peningkatkan Kemampuan Guru
melalui Organisasi Profesi

Menurut

Gitosudarmo,

Organisasi

adalah suatu sistem yang terdiri dari
pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok

orang

untuk

mencapai

suatu tujuan (Ardana, 2008:1).
Berdasarkan definisi di atas dapat
dipahami bahwa organisasi memiliki
unsur-unsurnya, yakni sebagai berikut :
sistem,

pola

aktivitas,

orang ,tujuan.

252

sekelompok

Sementara

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Robbins
(1994)

itu,

mengatakan struktur organisasi adalah
kerangka kerja formal suatu organisasi
dengan kerangka mana tugas-tugas
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan,
dan dikoordinasikan.
Organisasi profesi guru di antaranya
yaitu Persatuan Republik Indonesia
(PGRI),

Musyawarah

Guru

Mata

Pelajaran (MGMP). Organisasi MGMP
bertujuan untuk meningkatkan mutu
dan profesionalisasi dari guru dalam
kelompoknya

masing-masing

(Soetjipto,2007:36). Dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan

yang

ada

dalam

organisasi selain PGRI ada organisasi
profesi dibidang pendidikan yaitu Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI).
Dengan telah terbentuknya organisasi
252

profesi,

guru

dapat

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
meningkatkan

kemampuan dirinnya dan berlomba
dalam kebaikan dengan sesama teman
profesi.
b.

Peningkatkan Kemampuan Guru
melalui Supervisi Pendidikan

Supervisi

pendidikan

yaitu

proses

pemberian layanan bantuan profesional
kepada

guru

untuk

meningkatkan

kemampuannya dalam melaksanakan
tugas-tugas

pengelolaan

proses

pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pada

hakikatnya

supervisi

adalah

perbaikan proses pembelajaran.
Berikut

merupakan

supervisi, di antaranya:

252

prinsip-prinsip

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
a. Supervisi harus mampu menciptakan

hubungan

kemanusiaan

yang

harmonis.
b. Supervisi

harus

dilakukan secara

berkesinambungan.
c. Supervisi

pendidikan

harus

demokratis.
d. Program supervisi pendidikan harus
komprehensif.
e. Supervisi

pendidikan

harus

konstruktif.
f. Supervisi pendidikan harus objektif.
Teknik-teknik supervisi pendidikan, di
antaranya yaitu:
1) Teknik yang bersifat individual, yaitu
teknik

yang

dilaksanakan

seorang guru secara individual.

252

untuk

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Teknik yang bersifat individual
yaitu

perkunjungan kelas,observasi kelas,
percakapan

pribadi, intervisitasi

penyeleksi berbagai sumber materi
untuk

mengajar,

dan menilai

diri

sendiri
2) Teknik yang bersifat kelompok yaitu
teknik

yang

dilaksanakan

untuk

melayani lebih dari seorang guru.
Teknik yang bersifat kelompok yaitu;
pertemuan orientasi bagi guru baru,
panitia penyelenggara, rapat guru,
studi kelompok antar guru, diskusi
sebagai
menukar

proses

kelompok,

pengalaman,

tukar

lokakarya,

diskusi panel, seminar, simposium,
diskusi

mengajar, perpustakaan

jabata, buletin supervisi, membaca
langsung,

mengikuti
252

kursus,

organisasi

jabatan,

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
laboratorium

kurikulum, dan perjalanan sekolah
untuk staf.
Menurut Soetjipto dan Raflis (2007) ada
empat pendekatan supervisi yaitu:
1. Pendekatan Humanistik.
Menempatkan guru sebagai makhluk
yang

punya

pikiran,

rasa

dan

kehendak yang terus bisa tumbuh
kembang, dan bahkan sebagai alat
semata untuk meningkatkan kualitas
belajar-mengajar.
2. Pendekatan Kompetensi.
Pendekatan
bahwa

guru

kompetensi

ini

memiliki

harus
tertentu

menjalankan tugasnya.
3. Pendekatan Klinis.

252

makna

mempunyai
untuk

Profesi
Profesi
Kependidikan
Proses tatap muka antaraKependidikan
supervisor

dengan

guru

masalah

mengajar

berhubungan

membicarakan
dan

yang

dengannya,

oleh

karenanya dalam supervisi klinis,
supervisor dan guru sebagai teman
sejawat

dalam

maslah-maslah

memecahkan
pembelajaran.

Adapun sasaran supervisi klinis yaitu
perbaikan

pengajaran,

bukan

kepribadian guru.
4. Pendekatan Profesional. Berasumsi
bahwa tugas utama profesi guru itu
mengajar,

sehingga

sasaran

supevisi harus mengarahkan pada
hal
tugas

yang
,mengajar,

administratif.

252

menyangkut
bukan

yang

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Peran supervisi pendidikan
dalam

peningkatan kemampuan diri guru
yakni supervisi bukanlah ajang untuk
mengadili,

melainkan

aktifitas

membantu guru untuk keluar dari
kesulitan-kesulitan
dan

sekaigus

yang

mendorong

menumbuh
kemampuan

dihadapi
untuk

kembangkan
dan

pekerjaannya.

Kegiatan supervisi tujuannya adalah
untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses belajar mengajar.
c.

Peningkatkan Kemampuan Guru
melalui Sertifikasi

Dalam
Indonesia

Undang-Undang
Nomor

14

Republik

Tahun

2005

tentang guru dan dosen, dikemukakan
bahwa

sertifikasi

adalah

proses

pemberian sertifikat pendidik untuk guru
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
dan dosen. Sertifikat pendidik
adalah

bukti formal sebagai pengakuan yang
diberikan

kepada

guru

dan

dosen

sebagai tenaga profesional.
Berdasarkan

pengertian

tersebut,

sertifikasi guru dapat diartikan sebagai
suatu proses pemberian pengakuan
bahwa

seseorang

kompetensi

untuk

pelayanan

pendidikan

telah

memiliki

melaksanakan
pada

satuan

pendidikan tertentu, setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh
lembaga sertifikasi.
Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi
guru adalah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen
yang disahkan tanggal 30 Desember
2005. Pasal yang terkait langsung yakni

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
pasal 8, pasal 11 ayat 1, pasal
11 ayat

2, pasal 11 ayat 3, dan pasal 11 ayat 4.
Landasan

hukum

lainnya

adalah

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan

Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional Nomor 18 tahun 2007 tentang
sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang
ditetapkan pada tanggal 4 mei 2007.
Ada

beberapa

tujuan

sertifikasi

di

antaranya:
a) Menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran
mewujudkan

dalam
tujuan

rangka
pendidikan

nasional
b) Meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan
c) Meningkatkan martabat guru
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
d) Meningkatkan profesionalisme
guru

Selain tujuan yang telah dikemukakan
di atas, sertifikasi guru juga memiliki
manfaat

tertentu

sebagai

berikut:

melindungi profesi guru dari praktikpraktik yang tidak kompeten yang dapat
merusak

citra

masyarakat

guru,
dari

melindungi
praktik-praktik

pendidikan yang tidak berkualitas dan
tidak profesional, dan meningkatkan
kesejahteraan guru.
Sertifikasi guru dibagi menjadi dua
yakni sertifikasi guru dalam jabatan dan
sertifikasi guru pra jabatan. Sertifikasi
guru dalam jabatan ada 2 tahapan,
yakni:
a)

Sertifikasi

melalui

portofolio

252

penilaian

Profesi
Profesi
Kependidikan
Portofolio adalah dokumen Kependidikan
atau bukti-

bukti fisik yang memperlihatkan prestasi
dan kemampuan serta pengalaman
yang

dimiliki

oleh

guru

dalam

menjalankan tugas profesinya sebagai
guru.
Secara spesifik, terdapat 10 komponen
yang

dinilai

dalam

rangka

uji

kompetensi untuk memperoleh sertifikat
pendidik melalui jalur portofolio yakni:
1.

Kualifikasi akademik yaitu tingkat

pendidikan formal yang telah dicapai
oleh peserta sertifikasi yang dibuktikan
melalui

ijazah

atau

diploma

yang

Pendidikan

dan

Pelatihan, yaitu

dimiliki.
2.

pengalaman dalam mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan dalam rangka
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
pengembangan dan/atau peningkatan

kompetensi dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik.
3.

Pengalaman mengajar, yaitu masa

kerja guru dalam melaksanakan tugas
sebagai

pendidik

pada

satuan

pendidikan tertentu sesuai dengan surat
tugas dari lembaga yang berwenang.
4.

Perencanaan

dan

pelaksanaan

pembelajaran, perencanaan
pembelajaran
pembelajaran

yakni
yang

persiapan
dibuat

guru

sebelum melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi atau topik
tertentu.

Sedangkan

pembelajaran

yakni,

pelaksanaan
kegiatan

guru

dalam mengelola pembelajaran di kelas
dan pembelajaran individual.

252

5.

Penilaian

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
atasan
dan

dari

pengawas, yaitu

penilaian

atasan

terhadap kompetensi kepribadian dan
sosial,

yang

meliputi

aspek-aspek

ketaatan menjalankan ajaran agama,
tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan,
keteladanan, etos kerja, inovasi, dll.
6.

Prestasi akademik, yaitu prestasi

yang dicapai guru, utamanya yang
terkait dengan bidang keahliannya yang
mendapat

pengakuan

dari

lembaga/panitia penyelenggara.
7.

Karya pengembangan profesi, yaitu

suatu karya yang menunjukkan adanya
upaya dan hasil pengembangan profesi
yang dilakukan oleh guru.
8.

Keikutsertaan

ilmiah, yaitu

dalam

forum

berpartisipasi

dalam

kegiatan ilmiah yang relevan dengan
252

bidang

tugasnya.

dilampirkan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Bukti Kependidikan
fisik yang

berupa

makalah

dan

setifikat/piagam bagi narasumber, dan
sertifikat/piagam bagi peserta.
9.

Pengalaman

organisasi, yaitu

pengalaman guru menjadi pengurus
organisasi
sosial,

kependidikan,

dan/atau

organisasi

mendapat

tugas

tambahan.
10.

Penghargaan yang relevan dalam

bidang pendidikan, yaitu penghargaan
yang

diperoleh

karena

guru

menunjukkan dedikasi yang baik dalam
melaksanakan tugas dan memenuhi
kriteria

kuantitatif,

kualitatif,

relevansi.
b) Sertifikasi melalui PLPG

252

dan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Bagi guru yang belum lulus
penilaian

portofolio, dalam arti belum mencapai
skor minimal yang dipersyaratkan untuk
kelulusan

portofolio,

terdapat

2

kemungkinan :
1.

Melengkapi

yang

dokumen

portofolio

diperkirakan

mempengaruhi

dapat

peningkatan

skor

kelulusan portofolio atau
2.

Diharuskan mengikuti Pendidikan

dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG)
Model

sertifikat

adalah sertifikasi

guru
guru

lainnya

pra-jabatan.

Mungkin sedikit rancu istilah sertifikasi
guru pra jabatan, karena calon-calon
guru pra jabatan yang ingin menjadi
guru sudah diseleksi melalui proses
pendidikan di lembaga pendidikan guru
(LPTK) dan sudah mengantongi ijazah
252

keguruan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Akan
tetapi

tertentu.

perjuangan untuk menjadi guru tidak
sampai di sini saja, perlu diberikan
suatu proses pemantapan khusus bagi
calon yang ingin memasuki sebuah
profesi setelah menyelesaikan program
kualifikasi akademik. sertifikasi untuk
model ini diterapkan dalam sebuah
program

pendidikan

khusus

yang

disebut pendidikan profesi.
Istilah pendidikan profesi ini tersurat
dalam Undang-undang No.20 tahun
2003

tentang

Sisdiknas

yang

menyatakan bahwa pendidikan profesi
adalah

pendidikan

tinggi

setelah

program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian khusus.

252

d.

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Peningkatkan Kemampuan
Guru

melalui Kualifikasi dan Pembinaa
Guru
Program

kualifikasi

guru

adalah prakarsa inovatif dan efisien
untuk memberikan layanan pendidikan
yang memungkinkan tidak mengganggu
pelaksanaan

tugas-tugas

keseharian

masing-masing guru.
Berikut merupakan kurikulum program
kualifikasi, yaitu:
a)

Kompetensi lulusan

Program

peningkatan

kualifikasi

akademik sarjana (S1) bagi guru pada
sekolah
pendekatan

dengan
duel

menggunakan
mode

system

mengarahkan lulusannya untuk memiliki
kompetensi

pedagogis,

252

kompetensi

kepribadian,

Profesi
Profesi
Kependidikan
kompetensi Kependidikan
profesional

dan kompetensi sosial.
b) Struktur

kurikulum

dan

sebaran

mata kuliah
Struktur kurikulum program ini terdiri
dari kelompok mata kuliah dasar, mata
kuliah utama dan mata kuliah lainnya,
dengan keseluruhan sks yang harus
ditempuh sejumlah 144 sks dengan
rincian 80% (116 sks) kurikulum inti dan
20% (28 sks) kurikulum lokal. Kurikulum
inti diterapkan oleh direktorat jendral
pendidikan islam, sedangkan kurikulum
lokal ditetpkan oleh PTAI yang tunjuk
sebagai penyelenggara oleh Direktorat
Jendral Pendidikan Islam.

c) Beban studi dan lama program
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Beban studi (satuan kreditKependidikan
semester)

dan lama program yang harus ditempuh
mahasiswa disesuaikan dengan latar
belakang pendidikan calon mahasiswa
dengan

mengacu

Keputusan

pada

Mendiknas

Surat
Republik

Indonesia.
D.

KONSEP PENDIDIKAN
NASIONAL DI INDONESIA

Pendidikan Nasional
Sistem
ditetapkan
berupa

Pendidikan
melalui

Nasional

undang-undang

Undang-undang

Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan
ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989.
Pendidikan
terencana,

adalah

usaha

terarah,
252

sadar,
dan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
yang

berkesinambungan

memungkinkan seluas-luasnya peserta
didik

secara

aktif

mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual

keagamaan,

pengendalian

diri,kepribadian,

kecerdasan,

akhlak

mulia

keterampilan

yang

serta

diperlukannya,masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan nasional adalah
pendidikan

yang

berakar

pada

kebudayaan bangsa Indonesia yang
berdasarkan

pada

Pancasila

dan

Undang-Undang Dasar 1945
Agar

cita-cita

mulia

itu

menjadi

kenyataan, sistem pendidikan nasional
harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan,
peningkatan

mutu,

relevansi

dan

efisiensi manajemen pendidikan. Ini
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
penting agar (output) pendidikan
kita

mampu

menghadapi

tantangan

dan

rupa-rupa

tuntutan

perubahan

kehidupan lokal, nasional, dan global.
Standar Nasional Pendidikan adalah
kriteria

minimal

tentang

sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi dan tujuan Standar Nasional
Pendidikan, yaitu:
1) Standar
berfungsi

Nasional
sebagai

Pendidikan
dasar

perencanaan,

pelaksanaan,

pengawasan

pendidikan

rangka

mewujudkan

nasional yang bermutu.

252

dalam
dan
dalam

pendidikan

2) Standar

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Pendidikan

Nasional

bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional

dalam

mencerdaskan
dan

kehidupan

membentuk

peradaban

rangka
watak

bangsa

bangsa
serta
yang

bermartabat.
Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
Nasional yaitu:
Pasal 2
Pendidikan

Nasional

berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.

Pasal 3

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Pendidikan Nasional berfungsi
untuk

mengembangkan
meningkatkan
martabat
rangka

kemampuan

mutu

manusia
upaya

serta

kehidupan

dan

Indonesia

dalam

mewujudkan

tujuan

nasional.
Pasal 4
Pendidikan

Nasional

bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan
,

kesehatan

jasmani

dan

rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri
serta

rasa

tanggung

jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.
252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Pendidikan Nasional memiliki
Visi dan

Misi. Visi dan misi pendidikan nasional
telah menjadi rumusan dan dituangkan
pada bagian “penjelasan” atas UU
20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Visi dan misi pendidikan
nasional ini adalah merupakan bagian
dari

strategi

pembaruan

sistem

pendidikan.
Visi Pendidikan Nasional:
Pendidikan nasional mempunyai visi
terwujudnya system pendidikan sebaga
pranata

social

berwibawa
semua

yang

untuk

warga

kuat

dan

memberdayakan

Negara

Indonesia

berkembang menjadi manusia yang
berkualitas

sehingga

252

mampu

dan

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
proaktif menjawab tantangan
zaman

yang selalu berubah.

Misi Pendidikan Nasional:
Dengan

visi

pendidikan

tersebut,

pendidikan nasional mempunyai misi
sebagai berikut:
1. mengupayakan

perluasan

pemerataan

kesempatan

memperoleh
bermutu

dan

pendidikan

yang

seluruh

rakyat

bagi

Indonesia;
2. membantu

dan

memfasilitasi

pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak usia dini sampai
akhir

hayat

dalam

rangka

mewujudkan masyarakat belajar;

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
kesiapanKependidikan
masukan

3. meningkatkan

dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan

pembentukan

kepribadian yang bermoral;
4. meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas

lembaga

pendidikan

sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan,
pengalaman,

keterampilan,
sikap,

dan

nilai

berdasarkan standar nasional dan
global; dan
5. memberdayakan

peran

serta

masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan
otonomi

berdasarkan

dalam

konteks

prinsip
Negara

Kesatuan RI.
Konsep Budaya dalam Pendidikan
Nasional Indonesia

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
bangsa
adalah

Kehidupan
konsep

budaya,

yaitu

menginternalisasikan nilai-nilai sebagai
bangsa yang berkarakter, mempunyai
jati diri, watak sebagai bangsa yang
bermartabat,

berdaulat,

mandiri,

tangguh, mencintai sesama, mampu
menjadi tuan di tanah air sendiri,
merasa berdiri sejajar dengan bangsa
lain, dan mampu mendisain masa
depannya

sendiri

menggantungkan

nasibnya

tanpa
pada

bangsa lain.
Oleh karena itu, kurikulum sebagai
operasionalisasi dari hakikat, fungsi dan
tujuan pendidikan nasional tidak hanya
harus mampu berperan untuk transfer
pengetahuan

(knowledge

252

transfer),

tetapi juga harus

Profesi
Profesi
Kependidikan
mampuKependidikan
berperan

dalam membentuk karakter peserta
didik

menjadi

manusia

Indonesia

(nation and character building) dalam
penyelenggaraan pendidikan di seluruh
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prof.

Dr.

Meutia

Hatta

Swasono

menyampaikan bahwa saat ini, kita
seringkali mendengar bahwa anak-anak
Indonesia mampu menjuarai berbagai
kompetisi

ilmu

pengetahuan

pada

tingkat internasional yang membuat
perasaan kagum dan bangga, tetapi
disisi yang lain, seringkali juga masih
terjadi

perkelahian

antar

pelajar,

‘bekerjasama dalam kecurangan” untuk
menghadapi

ujian,

tidak

merasa

mencintai bangsanya dengan merusak

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
atau mengotori fasilitas umum,
merasa

minder atau rendah diri dan cenderung
untuk mengagungkan bahkan meniru
nilai-nilai

budaya

mengetahui

asing

atau

tanpa
mengenal

kebudayaan Indonesia yang kaya akan
nilai-nilai luhur, sehingga terkadang
mendistorsi rasa kebangsaan sebagai
bangsa yang bermartabat.
Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari
kelengahan

budaya

dalam

Sistem

Pendidikan Nasional Indonesia untuk
membangun rasa keindonesiaan dalam
bingkai pendidikan kebangsaan dan
karakter bangsa (nation and character
building) dalam dunia pendidikan di
Negara Indonesia.

252

Oleh

karena

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
dalam
sistem

itu

pendidikan nasional, harus dipahami
esensinya

bahwa

pendidikan

merupakan bagian dari kebudayaan.
Karena berkaitan dengan fungsinya
dalam membangun rasa keindonesiaan
dimana kebudayaan nasional (seluruh
kebudayaan yang tersebar di Indonesia
beserta

nilai-nilai

luhur

yang

ada

didalamnya) harus berdaulat, dengan
menjadi materi yang disosialisasikan
dalam

kurikulum

pendidikan

di

Indonesia.
Pendidikan merupakan jalan utama
dalam

proses

internalisasi

dan

sosialisasi kebudayaan, oleh karena itu
nilai kebudayaan pada tiap daerah yang
kaya makna dalam bentuk cerita rakyat,

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
bahasa, ungkapan, pantun,Kependidikan
kesenian,

upacara adat yang didalamnya berisi
nilai-nilai yang mengajarkan tentang
kerukunan, kebersamaan, dan kearifan
hubungan

antara

manusia

dalam

mengelola alamnya harus dikemas dan
disajikan

dalam

kegiatan

belajar-

mengajar di tiap sekolah yang ada di
seluruh Indonesia.

BAB II
BIMBINGAN DAN KONSELING
(BK) DISEKOLAH

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan

A. PENGERTIAN BIMBINGAN
KONSELING DI SEKOLAH
1. Pengertian dan Ruang Lingkup
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan
terjemahan dari istilah “guidance” atau
“conseling”
Secara

dalam

harfiah

bahasa

isstilah

inggris.

“guidance”

berasal dari kata “guide”, yang berarti
mengarahkan (to direct), pemandu (to
pilot), mengelola (to manage), dan
menyetir (to driver). Sherzer dan Stone
(1971:40)

mengartikan

bimbingan

sebagai proses pemberian bantuan
kepada

individu

agar

mamapu

memaham diri dan lingkungannya. Lalu

252

Sunaryo

Kartadinata

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
(1998:4)

mengartikan sebagai proses membantu
individu untuk mencapai perkembangan
optimal.
Maka

dapat

disimpulkan

bahwa

pengertian bimbingan yaitu:
Pertama: bimbingan merupakan suatu
proses

yang

bahwa

bimbingan

kegiatan

mengandung

yang

berlangsung

itu

makna

merupakan

berkesinambungan

terus-menerus,

bukan

kegiatan seketika atau kebetulan.
Kedua: bimbingan merupakan “helping”,
yang identik artinya dengan aiding,
assisting, atau availing, yang artinya
adalah bantuan atau pertolongan.

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Ketiga: bantuan itu diberikan
kepada

individu.

Individu

yang

diberikan

bantuan adalah individu yang dalam
bimbingan diberikan dengan segala
keunikannya.
Keempat:

tujuan

bimbingan

adalah

perkembangan optimal. Perkembangan
optimal adalah perkembangan yang
sesuai dengan potensi dan sistem nilai
tentang kehidupan yang baik dan besar.
Konseling
bimbingan

merupakan
kepada

individu

layanan
dalam

rangka membantu mengembangkan diri
atau memecahkan masalahnya secara
perorangan atau kelompok dalam suatu
pertalian

hubungan

(face to face).

252

tatap

muka

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
Robinson (M.Surya dan Rohman
N.,

1986:25)
sebagai

mengartikan
semua

bentuk

konseling
hubungan

antara dua orang dimana yang seorang
klien, dibantu untuk lebih mamapu
menyesuaikan
terhadap

diri

secara

dirinya

sendiri

efektif
dan

lingkungannya.
Tujuan

umum

dari

pelayanan

bimbingan dan konseling adalah sama
dengan
terwujud

Pendidikan

Nasional,

manusiaseutuhnya

yaitu
yang

cerdas beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
mandiri, serta rasa tanggung
jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.
Maka secara umum layanan bimbingan
dan

konseling

membantu
minat,

di

siswa

dan

sekolah

adalah

mengenal

bakat,

kemampuannya,

serta

memilih dan menyesuaikan diri dengan
kesempatan

pendidikan

merencanakan

karier

yang

untuk
sesuai

dengan tuntutan dunia kerja.

B.HAKEKAT BIMBINGAN DAN
KONSELING
a) FUNGSI, ASAS, DAN PRINSIP
BIMBINGAN

252

Profesi
Profesi
Kependidikan
Kependidikan
1.1 Fungsi dan Bimbingan

konseling
Dalam

rangka

memberikan

bantuan kepada individu atau peserta
didik, bimbingan berfungsi untuk hal-hal
berikut:
a.

Fungsi pemahaman, yaitu fungsi

bimbingan yang membantu siswa agar
memiliki

pemahaman

(potensi-potensi,
maupun

terhadap

baik

diri

kelebihan

kelemahannya)

dan

lingkungannya (fisik, sosial, budaya dan
agama). Besrdasarkan pemahamannya
itu,

siswa

diharapkan

mengembangkan
optimal,

dan

dirinya

menyesuaikan

mampu
secara
dirinya

dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif.

252

b.

Profesi
Profesi
Kependidikan
Fungsi preventif, yaitu Kependidikan
fungsi
yang

berkaitan dengan upaya pembimbing
senantiasa

mengantisipasi

berbagai

masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya

untuk

mencegah

supaya

masalah itu tidak dialami siswa. Adapun
teknik yang dapat digunakan adalah
melalui

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26