Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut

  

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI

PENGELOLA KSP SYARIAH DI DAERAH LUWU

  Natsir Muhammad *

  

ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kepemimpinan Islam dan pengaruhnya terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Banyaknya sampel yang diambil 41orang pengelola KSP Syariah. Teknik pengambilan sampel adalah accidental random sampling. Teknik pengambilan data adalah dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan model regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa sudah mencerminkan kepemimpinan yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, hal ini masih perlu ditingkatkan. Penerapan kepemimpinan Islam tersebut memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

  Kata kunci: Kepemimpinan Islam dan motivasi pengelola

  • Dosen STIM Nitro Makassar

  

ISLAMIC LEADERSHIP AND IT IS EFFECT ON EMPLOYEE

MOTIVATION OF KSP SYARIAH IN LUWU AREA

ABSTRACT

The purpose of this study to know the Islamic leadership description and it

is effect on employee motivation of KSP Syariah in Luwu Area. The

number of samples taken 41 employee KSP Syariah in Luwu Area.

Sampling technique is accidental random sampling. Data collection

technique is documentation and questionnaires. Analysis of the data using

descriptive and linear regression models. The results of this study indicate

that In general it can be said that the KSP Syariah leader in Luwu area

reflects the honest, trustworthy, clever and able to deliver Islamic Syariah

in operating the KSP Syariah. However, it still needs to be improved. The

implementation of the Islamic leadership to give a positive and significant

effect on the employee performance of KSP Syariah in Luwu area. Keywords: Islamic leadership and employee motivation

I. PENDAHULUAN

  Ditinjau dari segi kepemilikan badan usaha, maka badan usaha di Indonesia secara garis besar dibagi atas 3 (tiga) macam yaitu Badan

  

Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan

  Koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan Undang-Undang No.

  25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dalam pasal 4 dinyatakan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

  Salah satu bentuk koperasi adalah koperasi simpan pinjam (KSP). Selanjutnya, salah satu bentuk pengelolaan KSP adalah menggunakan sistem syariah. Pengelolaan KSP dengan sistem Syariah adalah pengelolaan KSP berdasarkan syariat Islam yakni aturan dan mekanisme pengelolaannya didasarkan pada Alqur’an dan Hadis Rasulullah SAW.

  Dalam sistem syariah tidak menggunakan sistem bunga melainkan bagi hasil.

  Lahirnya KSP Syariah dilatarbelakangi oleh Firman Allah dalam Q.S.

  Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut

  È

  Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu,

adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya jual beli itu sama

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

apa yang telah diambilnya sebelum datang larangan dan urusannya

(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.

  Implementasi dari sistem Syariah dalam pengelolaan KSP syariah di Indonesia perlu diatur oleh pemerintah. Sehubungan dengan itu, maka ditetapkanlah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 91 tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Keuangan Syariah.

  Berdasarkan pengamatan penulis dan publikasi melalui media massa menunjukkan bahwa banyak KSP yang bermasalah seperti rugi, macet, bahkan pengelolanya membawa lari uang anggota. Namun demikian banyak juga KSP yang berkembang dengan baik dan memberikan keuntungan/kesejahteraan kepada anggota dan masyarakat.

  Di Sulawesi Selatan sudah sering terjadi pengurus koperasi konvensional membawa lari uang masyarakat seperti kasus Koperasi KSU Milik Bersama Abustan di Makassar. Demikian pula di daerah lain seperti kasus Koperasi Langit Biru di Tangerang yang pengurusnya membawa lari uang anggota puluhan milyar. Kesemuanya itu menimbulkan masalah besar dan sangat merugikan masyarakat. Semua KSP bermasalah di atas adalah KSP sistem konvensional. Fenomena ini sangat berbeda dengan KSP Syariah yang sampai saat ini menurut pengamatan penulis belum ada yang bermasalah seperti kasus-kasus di KSP Konvensional. Bahkan pada tahun 2011 terdapat 33 KSP Syariah di Sulawesi Selatan yang dinilai sehat dan mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar 50 juta - 200 juta tiap KSP.

  Fenomena di atas menunjukkan bahwa KSP Syariah jauh lebih baik dari KSP konvensional. Dari pemantauan penulis juga menunjukkan bahwa pemimpin (pengelola) KSP Syariah memiliki karakteristik kepemimpinan Islam yang lebih baik dari pemimpin (pengelola) KSP konvensional.

  Pengawasan KSP lemah jika dibanding lembaga keuangan lainnya sehingga pengurus KSP sering bermasalah. Selain itu pengangkatan pengurus dan pengelola koperasi tanpa melalui fit and proper test. Hal ini menyebabkan banyak pengurus dan pengelola koperasi tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan koperasi, dan ini merupakan salah satu faktor penyebab banyaknya pengurus koperasi yang melakukan penyalahgunaan terhadap wewenang dan amanah yang diembannya. Penulis menilai pentingnya pemimpin KSP Syariah memiliki kepemimpinan seperti yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW.

  Nilai-nilai agama Islam yakni shidiq, amanah, fathonah dan tablighh (SAFT) sangat penting guna mendukung pengembangan SDM dalam pengelolaan KSP Syariah. Konsepsi manajemen modern maupun nilai- nilai yang terkandung dalam konsepsi manajemen Islami memiliki banyak kesamaan salah satu diantaranya adalah hendaknya setiap pekerjaan dikerjakan oleh orang-orang yang memang profesional dalam bidangnya. Demikian juga SDM yang dibutuhkan oleh KSP Syariah adalah sosok SDM yang memiliki kapabilitas dalam bidang ekonomi dipadukan dengan kapabilitas syariah. Pemimpin adalah merupakan panutan bagi para bawahannya. Olehnya itu, diduga kuat kepemimpinan Islam berpengaruh terhadap kinerja pengelola KSP Syariah sehingga dugaan itu perlu dibuktikan. Jadi keberhasilan KSP Syariah diduga sangat terkait dengan kepemimpinan dan motivasi pengelola. Dalam pengelolaan KSP diperlukan pemimpin seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan pengelolanya memiliki motivasi yang bukan hanya sekedar motivasi duniawi tapi juga motivasi ukhrawi. Hal ini akan menjauhkan dari perbuatan yang dapat merugikan koperasi dan anggotanya sehingga koperasinya bisa berkembang dan mensejahterakan masyarakat.

  Salah satu daerah di Sulawesi Selatan adalah daerah Luwu yang memiliki potensi pengembangan KSP Syariah. Daerah terdiri dulunya pemekaran menjadi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo.

  Sehubungan dengan itu, maka penulis tertarik meneliti kepemimpinan Islam dan pengaruhnya terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Sehubungan dengan itu, maka hipotesis penelitian ini adalah kepemimpinan Islam berpengaruh terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

  Adapun kajian teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kepemimpinan Islam dan motivasi sebagaimana pada uraian berikut ini.

  Keteladanan Rasulullah SAW antara lain tercermin dalam sifat-sifat beliau, yang terdiri atas empat yaitu Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabliq yang biasa disingkat SAFT (Waffa, 2012). Ada lima kategori yang umum dari kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, material, psikologi, spiritual dan mental atau intelektual (Al-Jasmani, 1996 dan Glaachi, 2000). Graves (1970) membagi 4 tingkatan motivasi Islam pada diri manusia yaitu

  

Sawala, ammarah, Lawwamah dan Mutmainnah. Nafsu Sawala

  mendorongnya untuk mengikuti hawa nafsunya. Nafsu Ammarah mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan sesuai dengan keinginannya. Nafsu Lawwamah mendorong seseorang untuk menyadari kesalahannya. Nafsu Mutmainnah mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurut Zadjuli (1999) bahwa niat bekerja adalah karena Allah akan menerapkan kaidah/norma/Syariah secara kaffah, motivasinya adalah spiritual dengan mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat, menerapkan azas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian hidup, menjaga keseimbangan antara mencari harta harta dengan beribadah, bersukur kepada Allah dengan cara tidak konsumtif, mengeluarkan ZIS, dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin.

  Kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi berdasarkan hasil penelitian Mamik (2008) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada Industri Kertas di Jawa Timur, Orpen (1997) (dalam Arief, Asmani, 2011) menunjukkan bahwa mentoring pemimpin berpengaruh terhadap motivasi karyawan di Amerika Serikat, Mehta et al (2003) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berbanding lurus dengan motivasi karyawan di New Jersey USA, Syamsuddin (2011) menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo,

II. METODE PENELITIAN

  Lokasi penelitian dilaksanakan di daerah Luwu yang meliputi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka dalam penelitian digunakan variabel kepemimpinan Islam (X) sebagai variabel bebas dan diukur melalui indikator Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabliq. Motivasi diukur melalui indikator Sawala, ammarah, Lawwamah dan Mutmainnah.

  Populasi penelitian ini adalah seluruh pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Jumlah populasinya adalah 82 orang pengelola KSP Syariah. Banyaknya sampel yang diambil adalah 50 % dari jumlah populasi yakni 41 orang. Teknik pengambilan sampel pengelola KSP Syariah dilakukan dengan metode accidental random sampling yakni mengambil sampel pengelola yang kebetulan dapat ditemui di lapangan.

  Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan menyebarkan kuesioner kepada pengelola yang terambil sebagai sampel. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier dengan model persamaan matematik Y = a + bX.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Analisis Deskriptif

  Deskriptif mengenai hasil jawaban responden tentang kepemimpinan Islam dari ketua KSP Syariah di daerah Luwu yaitu nilai minimum 2,0 dan maksimum 5,0 dengan rata-rata 3,7 kategori baik. Deskripsi dari variabel motivasi pengelola yaitu nilai minimum 2,1, maksimum 5,0 dengan rata-rata 3,6 kategori baik.

  2. Analisis Regresi

  Uji ketepatan model menggunakan uji F sebagaimana pada tabel berikut Tabel 1 Uji F b

  

ANOVA

Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. a

  1 Regression 14,345 1 14,345 89,793 ,000 Residual

  6,231 39 ,160 Total 20,576

40

a.

  Predictors: (Constant), Y b. Dependent Variable: X

  Dari tabel di atas, diperoleh nilai sig = 0,000 < 0,05. Ini ditunjukkan bahwa model persamaan regresi linier tersebut fit (cocok) digunakan dalam menganalisis pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. yang ditentukan (dipengaruhi) oleh variasi variabel kepemimpinan Islam adalah ditentukan oleh nilai koefisien determinasi R square sebagaimana pada tabel berikut.

  Tabel 2 Koefisien determinasi

  Model Summary Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate a

  1 ,835 ,697 ,689 ,3997 a.

  Predictors: (Constant), Y

  Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 69,7 % variasi dari variabel motivasi pengelola KSP Syariah ditentukan (dipengaruhi) oleh variabel kepemimpinan Islam. Selanjutnya, besarnya koefisien pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  Tabel 3 Uji t a

  

Coefficients

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

  Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,716 ,324 2,212 ,033

Y ,839 ,089 ,835 9,476 ,000 a.

  Dependent Variable: X

  Dari tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah sebesar 0,839 dan konstantanya sebesar 0,716 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut

  Y = 0,716 + 0,839X

  Di mana: Y= Motivasi Islami pengelola KSP Syariah dan X= Kepemimpinan Islam. Selanjutnya, dari tabel di atas dilakukan pengujian hipoteis motivasi pengelola KSP Syariah sebesar 0,839 > 0 dengan nilai signifikansi (sig) = 0,000 < 0.05. Ini ditunjukan bahwa variabel motivasi pengelola KSP Syariah. Jadi hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa kepemimpinan Islam berpengaruh terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu adalah terbukti.

3. Pembahasan

  Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, masih berpotensi ditingkatkan dan sebaiknya ditingkatkan lagi sehingga makin jujur, makin bisa dipercaya, makin cerdas dan senantiasa mengingatkan kepada para pengelola untuk bekerja dengan niat yang baik.

  Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Jadi pimpinan KSP Syariah yang shiddiq (jujur), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan) akan mendorong meningkatnya motivasi pengelola KSP Syariah yakni pengelola KSP Syariah akan berusaha untuk disiplin, meningkatkan kemampuan kerjanya, bekerja dengan baik dan mencari ridha dari Allah.

  Temuan penelitian ini sejalan dengan hasil wawancara terhadap beberapa pengelola KSP yang menunjukkan jika pimpinan jujur, dapat dipercaya, bersikap terbuka, mampu melakukan perencanaan dan pengendalian, menunjukkan perilaku yang Islami dan memahami syariat Islam terutama yang berkaitan dengan sistem syariah maka hal itu akan menjadi suri tauladan bagi kami dan mendorong motivasi pengelola untuk bekerja dengan baik untuk mensejahterakan anggotanya dan menjauh diri dari perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam.

  Adapun kaitan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa kepemimpinan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi Islami pengelola KSP Syariah di daerah Luwu dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya sebagaimana pada uraian berikut ini:

  Hasil penelitian mendukung teori atau pandangan yang dikemukakan oleh Zadjuli, Suroso Imam (1999) bahwa niat bekerja adalah karena Allah akan menerapkan kaidah/norma/Syariah secara kaffah, motivasinya adalah spiritual dengan mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat, menerapkan azas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian hidup, menjaga keseimbangan antara mencari harta harta dengan beribadah, bersukur kepada Allah dengan cara tidak konsumtif, mengeluarkan ZIS, dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Hasil penelitian juga mendukung Menurut Hughes, et. al (2002) ada tiga faktor yang berinteraksi menentukan efektivitas kepemimpinan yaitu:

  1. Leader behavior (perilaku pemimpin), efektivitas kepemimpinan sangat dipengaruhi gaya memimpin seseorang, dalam teori kepemimpinan ada beberapa gaya kepemimpinan yang sering digunakan seperti: direktif, suportif, demokratik dan lainnya. Karakteristik pemimpin seperti: perilaku, kepribadian, pengalaman, dan kemampuan komunikasi sangat berpengaruh terhadap gaya seseorang memimpin organisasi. Perbedaan gaya dan perilaku kepemimpinan sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan, tingkat kepuasan dan tingkat komitmen bawahan. Pemilihan gaya yang tepat disertai motivasi eksternal dapat mengarahkan pencapaian tujuan seseorang maupun organisasi.

  2. Subordinate (bawahan), efektivitas kepemimpinan juga dipengaruhi oleh tingkat penerimaan dan dukungan bawahan. Bawahan akan mendukung seorang pemimpin sepanjang mereka melihat tindakan pemimpin dianggap dapat memberi manfaat dan meningkatkan kepuasan mereka.

  3. Situation. Menurut Fletcher ada tiga dimensi situasi dalam gaya kepemimpinan yaitu: hubungan pemimpin anggota, tingkat dalam struktur tugas dan posisi kekuasaan pemimpin yang didapat melalui wewenang formal. Situasi dan kondisi tersebut menentukan efektivitas suatu kepemimpinan dalam organisasi.

  Hasil penelitian juga memperkuat hasil penelitian yang menemukan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi yaitu hasil penelitian Mamik (2008) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada Industri Kertas di Jawa Timur, Orpen (1997) (dalam Arief, Asmani, 2011) menunjukkan bahwa mentoring pemimpin berpengaruh terhadap motivasi karyawan di Amerika

  

Serikat, Mehta et al (2003) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

  berbanding lurus dengan motivasi karyawan di New Jersey USA, Syamsuddin (2011) menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada RSU Dr.

  Wahidin Sudirohusodo Sehubungan dengan itu, maka pemimpin pada KSP Syariah harus memiliki kompetensi untuk menjadi pemimpin yang baik dan memiliki niat untuk bekerja dengan baik dan menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar syariat Islam. Untuk itulah, maka pemimpin tersebut harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap semua pengelola dan anggotanya setiap tahun yakni dalam rapat anggota tahunan. Selain itu, pemimpin harus meyakini bahwa di hadapan Allah SWT nantinya akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya sebagaimana Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

  Hasil penelitian ini juga menegaskan tugas pemimpin yang sangat kompleks mencakup dua dimensi penting yaitu pemimpin harus selalu (1996) bahwa terdapat banyak tugas dan tanggungjawab pemimpin yakni; (a) the manager assumes responsibility (pemimpin memikul tanggung jawab). Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi mencapai tujuannya adalah merupakan tanggungjawab pemimpin, termasuk tanggung jawab terhadap keberhasilan menyelesaikan masalah khusus, evaluasi terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan, wajib bekerja sama dengan bawahan dan sekaligus bertanggung jawab atas segala aktivitas bawahan, (b) the

  

leader must balance competing goal (pemimpin harus mampu

  menciptakan keseimbangan dalam rangka mencapai berbagai tujuan bisnis), (c) the leader work with and through other people (pemimpin bekerja bersama dan melalui orang lain). Pemimpin harus mampu mengorganisir bawahannya agar mampu bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan, (d) the leader is a mediator (pemimpin adalah seorang penengah). Pemimpin harus jeli dalam melihat setiap permasalahan yang ada dan mampu mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada pihak terkait untuk dicarikan solusinya, (e) seorang pemimpin sebagai pengambil keputusan terkadang dihadapkan pada keputusan yang serba sulit sehingga pemimpin harus mampu memilih keputusan yang terbaik dalam rangka meminimalkan masalah dan memaksimalkan keuntungan dari keputusan tersebut.

  Pemimpin dalam organisasi juga harus mampu menunjukkan perilaku efektif agar dapat memotivasi pengelola KSP Syariah untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi organisasi dan hal itu bisa tercapai jika pimpinan memiliki keterbukaan dalam komunikasi, bekerjasama, memiliki tanggungjawab, mempertahankan nilai-nilai kebersamaan, pemecahan masalah secara efektif, respek terhadap rekan kerja, kemudahan berinteraksi, keingintahuan dan eksperimen, Porras and Holfer dalam (Yukl, 1994: 24). Adanya pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan dan motivasi pegawai seperti dibuktikan dengan hasil penelitian Natsir (2004) yang menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah.

  Dari uraian di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan mendukung hasil penelitian sebelumnya. Adapun jastifikasi penulis adalah jika pimpinan jujur, dipercaya, cerdas dan menyampaikan ajaran Islam, maka pimpinan tersebut akan berlaku adil terhadap bawahannya, memegang teguh amanah, menjalankan syariat sehingga akan mendorong motivasi bawahan untuk disiplin, bekerja dengan baik dan bekerja secara ikhlas.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

  Pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa sudah mencerminkan menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, hal ini masih perlu ditingkatkan. Penerapan ini kepemimpinan Islam tersebut memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

2. Saran

  Berdasarkan temuan penelitian ini, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: a. Sebaiknya dilakukan pelatihan kepemimpinan yang Islami bagi para pimpinan KSP Syariah di daerah Luwu b. Dalam memilih pimpinan KSP hendaknya dipilih calon pemimpin yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam pengelolaan KSP Syariah di daerah Luwu.

DAFTAR PUSTAKA

  Al-Jasmani, A.A. 1996. The Psychology of Quran. Arab Scientific Publishers, Beirut. Allport, G. (1954), The Nature of Prejudice, Addison-Wesley, Cambridge, MA.

  Arief, Asmani. 2011., Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Pemerintah Kabupaten Kolaka. Disertasi tidak dipublikasikan PPS UMI

  Departemen Agama R.I. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: KASINDO

  Glaachi, M. .2000. Studies in Islamic Economy. Dar An-Nafaes, Kuwait Graves, C.W. .1970. "Levels of existence: an open system theory of values". Journal of Humanistic Psychology, Vol. X No. 2, pp. 131-54.

  Hughes, et. al .2002. Leadership; Enhancing the Lesson of Experience.

  New Jersey: Prentice-Hall Mamik. 2008. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja (Studi pada Industri

  Kertas di Jawa Timur). Disertasi tidak dipublikasikan Universitas Brawijaya Malang. Mehta, Rajiv, Alan J. Dubinsky, and Rolph E Anderson, 2003. Leadership

  Style, Motivation and Performance in International Marketing Channel. School of Management. Institute ot Technology, New Jersey, USA. Natsir, Syahir.. 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap perilaku Kerja dan motivasi Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah. Stoner, James. 1996. Manajemen. Prenhallindo, Jakarta Syamsuddin. 2011. Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap

  Motivasi dan Kinerja Pegawai Pada RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar. Tesis tidak dipublikasikan, PPS UIT. Makassar

  Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Zadjuli, Suroso Imam 1999. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.York

Dokumen yang terkait

Implementasi Algoritme Blake2s pada JSON Web Token (JWT) sebagai Algoritme Hashing untuk Mekanisme Autentikasi Layanan REST-API

0 5 8

Analisa Performa Raspberry Pi sebagai Intrusion Detection System: Studi Kasus IDS Pada Server Web

0 0 6

19. Manakah indikator kompeteni pedagogik berikut paling tepat?: A. Mengenali peserta didik, menguasai teori belajar, memahami prinsip-prinsip pembelajaran, mengembangkan kurikulum, melakukan kegiatan yang mendidik, memahami dan mengembangkan potensi pese

0 1 12

Peran EGFR sebagai Prediktor Sensitivitas Radioterapi pada Adenokarsinoma Serviks

0 0 5

Perbedaan Ekspresi BCL-2 pada Limfoma Sel B Jenis Sel Besar Difus sebagai Salah Satu Petanda Subtipe Germinal Center B-

0 0 6

1.1 Pengantar Pada dasarnya line fishing mempunyai ciri khas yaitu berupa tali temali, mata pancing, dan umpan. Tali berfungsi untuk melekatkan mata pancing sedangkan mata pancing itu sendiri berfungsi untuk mengait ikan. Adapu umpan berfungsi sebagai pen

0 0 49

Masyarakat Iktiologi Indonesia Potensi ikan pelangi arfak Melanotaenia arfakensis Allen 1990 sebagai biokontrol larva nyamuk

0 0 11

Masyarakat Iktiologi Indonesia Pemanfaatan tepung testis sapi sebagai hormon alami pada penjantanan ikan cupang, Betta splendens Regan, 1910

0 1 11

Masyarakat Iktiologi Indonesia Pemanfaatan minyak biji krokot Portulaca oleracea sebagai sumber asam lemak esensial pada pakan ikan mas, Cyprinus carpio Linnaeus 1758

0 1 13

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk sifat-sifat yang ada pada diri

0 0 13